Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
makalah di masa yang akan datang. .
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penulis dan para pembaca semuanya. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan diperlukan adanya suatu
kurikulum untuk menjalankan pendidikan tersebut. Kurikulum merupakan suatu sistem yang
berarti antara komponen satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Komponen dalam
kurikulum meliputi tujuan kurikulum, isi kurikulum, strategi, metode
pembelajaran dan strategi pelaksanaan kurikulum serta organisasi kurikulum. Dengan adanya
kurikulum diharapkan pendidikan di Indonesia dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Kurikulum juga merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan yang
menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan diarahkan, kurikulum juga berisi rumusan
tentang kegiatan belajar yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 angka 19, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
3. Mengetahui apa saja KI dan KD Aqidah Akhlak de kelas 5 semester ganjil
4. Mengetahui apa saja KI dan KD Aqidah Akhlak de kelas 5 semester genap
5. Mengetahui apa saja KI dan KD Aqidah Akhlak de kelas 6 semester ganjil
6. Mengetahui apa saja KI dan KD Aqidah Akhlak de kelas 6 semester genap
7. Mengetahui tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Kompetensi Inti Kurikulum
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat
dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta
didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus
dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator
horizontal antar mata pelajaran. 7
Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak
mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta
didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan demikian, kompetensi
inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai
5
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Islam dan Bahasa Arab.
6
Ibid., 12
7
Ibid.
4
unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar.8
Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas
dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi
yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.9
Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.10
5
Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata
pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti
adalah melalui pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran.
Rumusannya dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian. 12
Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke
keterampilan, dan bermuara pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi juga memuat
kandungan proses yang berguna bagi pembentukan keterampilannya. Selain itu jugamemuat
pesan tentang pentingnya memahami mata pelajaran tersebut sebagai bagian dari
pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat kompetensi pengetahuan sifatnya dinamis
karena pengetahuan masih selalu berkembang. 14
Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual
(mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2) dikembangkan secara tidak
12
Ibid., 29.
13
Ibid.
14
Ibid.
15
Ibid., 30.
6
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-4). Untuk memastikan keberlanjutan
penguasaan kompetensi, proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan,
kemudian dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan
sikap. Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya (dan bagaimana
membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar kelompok 3. Hasil rumusan Kompetensi Dasar
kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4. Hasil rumusan
Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar
kelompok 1 dan 2. Proses berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa pengetahuan
berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan erat yang
mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.16
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini kebesaran Allah SWT melalui
ajaran agama yang dianutnya. kalimat thayyibah ( Allahmdulillah dan
Allahu Akbar ).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai ar-Razaq,
al-Fattah, asy-Syakuur, al-Mughni.
1.3 Meyakini adanya hari akhir (kiamat).
1.4 Menghayati akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
1.5 Menghayati sikap teguh pendirian dan
dermawan, optimis, qanaa’ah, dan
tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan ( allahmdulillah dan Allahu Akbar).
16
Ibid.
17
Ibid., 81
7
percaya diri dalam berinteraksi dengan Sesuai ketentuan syar’i
keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai ar-
serta cinta tahan air. Razzaq, al-Fattah, asy-Syakuur, al-
Mughni
2.3 Menunjukkan prilaku orang yang
beriman pada hari akhir (kiamat).
2.4 Membiasakan akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
2.5 Membiasakan sikap teguh pendirian dan
dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Memahami Allah SWT melalui kalimat
konseptual dengan cara mengamati, thayyibah ( Alhamdulillah dan Allahu
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa Akbar).
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan 3.2 Mengenal Allah SWT melalui sifat-sifat
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda Allah SWT yang terkandung dalam al-
yang dijumpainya di rumah, di sekolah Asmaa al-Husnaa ( ar-Razzaq, al-
dan tempat bermain. Fattaah, asy-Syakuur, al-Mughnii).
3.3 Memahami hikmah beriman kepada hari
akhir (kiamat).
3.4 Mengetahui akhlak yang baik ketika di
tempat ibadah dan tempat umum.
3.5 Memahami sikap teguh pendirian dan
dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah
konseptual dalam bahasa yang jelas, ( Alhamdulillah dan Allahu Akbar.
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan al-Asmaa al-Husnaa ( ar-
estetis, dalam gerakan yang Razzaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, al-
mencerminkan anak sehat, dan dalam Mughnii) dan ma’nanya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menyajikan contoh perlaku mulia sebagai
anak beriman dan berakhlak mulia. implementasi hikmah beriman kepada
Hari Akhir ( Kiamat )
4.4 Mensimulasikan akhlak yang baik ketika
8
di tempat ibadah dan tempat umum.
4.5 Menyajikan contoh sikap teguh pendirian
dan dermawan, optimal, qanna’ah dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini kebesaran Allah SWT melalui
ajaran agama yang dianutnya. kalimat thayyibah (Tarji’)
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Muhyii,
al-Mumiit dan al-Baaqii.
1.3 Menghayati akhlak yang baik dalam
hidup bertetangga dan bermasyaakat.
1.4 Menghayati ketentuan untuk menghindari
sifat pesisis, bergantung, serakah, dan
putus asa dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menghayati ketentuan untuk menghindari
sifat kikir dan serakah
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan ( Tarji”). Sesuai ketentuan syar’i
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai al-
keluarga, teman, guru, dan tetangganya Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii.
serta cinta tahan air. 2.3 Membiasakan akhlak yang baik dalam
hiddup bertengga dan bermasyarakat.
2.4 Membiasakan diri untuk menghindari
sifat pesimis, bergantung, serakah, dan
purus asa dalam khidupan sehri-hari.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari
sifat kikir dan serakah.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Mengenal Allah SWT melalui kalimat
18
Ibid.,82.
9
konseptual dengan cara mengamati, thayyibah ( Tarji’).
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa 3.2 Mengenal Allah SWT melalui sifat-sifat
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Allah SWT yang terkandung dalam al-
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda Asmaa al-Husnaa (al-Muhyii, al-Mumiit
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan al-Baaqii).
dan tempat bermain 3.3 Memahami akhlak yang baik dalam
kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat.
3.4 Memahami akhlak tecela pesisis,
bergantung, serakah, dan putus asa dan
cara menghindarinya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.5 Mengetahui sifat kikir dan serakah
melalui kisah Qorun dan cara
menghindari sifat kikir dan seakan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah ( Tarji’)
konseptual dalam bahasa yang jelas, dan maknanya.
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan sifat-sifat Allah SWT yang
estetis, dalam gerakan yang terkandung dalam al-Asmaa al-Husnaa
mencerminkan anak sehat, dan dalam (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii).
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Mensimulasikan akhlak yang baik dalam
anak beriman dan berakhlak mulia. hidup bertetangga dan bermasyarakat.
4.4 Menyajikan contoh cara menghindari
sifat pesisis, bergantung, serakah, dan
putus asa dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan kisah Qorun sebagai
implementasi menghindari sifat kikir
dan serakah dalam kehidupan sehari-
hari.
10
E. Tabel Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) Aqidah Akhlak Kelas 6
Semester Ganjil19
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
ajaran agama yang dianutnya. thayyibah (Astaghfirullahaahal’azhiim).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Qawwiy,
al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Oaadir.
1.3 Meyakini adanya Qadhaa dan Qadar
Allah SWT ( takdir).
1.4 Menghayati sifat tanggung jawab, adil dan
bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menunjukkan sikap penolakan yang
konsisten terhadap sifat marah, fasik, dan
murtad.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat thayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan (Astaghirullahal’aziim). Sesuai
percaya diri dalam berinteraksi dengan ketentuan syar’i
keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT sebagai al-
serta cinta tahan air. Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan
al-Oaadir.
2.3 Membiasakan diri untuk berperilaku
dengan meyakini Qadhaa dan Qadar
Allah SWT (takdir).
2.4. Memiliki sifat tanggung jawab, adil, dan
bijaksana dalam keidupan sehari-hari.
2.5 Menghindari sifat marah, fasik, Murtad.
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Mengetahui kalimat thayyibah
konseptual dengan cara mengamati, (Astaghfirullahal’aziim).
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa 3.2 Mengenal Allah SWT sifat-sifat Allah
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan SWT yang terkandung dalam al-Asmaa
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda al-Husnaa (al-Qawwiy, al-Hakim, al-
19
Ibid., 83.
11
yang dijumpainya di rumah, di sekolah Mushawwir dan al-Oaadir. ).
dan tempat bermain 3.3 Memahami hikmah beriman kepada
Qadhaa dan Qodar Allah SWT (takdir).
3.4 memahami sifat tanggung jawab, adil dan
bijaksana dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Mengetahui akhlak tercela sifat marah,
fasik, murtad dan upaya menghindarinya.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Melafalkan kalimat thayyibah
konseptual dalam bahasa yang jelas, ((Astaghfirullahal’aziim).
sistematis dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan al-Asmaa al-Husnaa (al-
estetis, dalam gerakan yang Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan
mencerminkan anak sehat, dan dalam al-Oaadir ) dan artinya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menyajikan contoh Qadhaa dan Qodar
anak beriman dan berakhlak mulia. dalam kehidupan sehari-hari.
4.4 Menyajikan contoh sifat tanggung jawab,
adil dan bijaksana dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Menyajikan contoh cara menghindari sifat
marah, fasik, dan murtad.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
ajaran agama yang dianutnya. thayyibah (taubat).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al-Ghafuur,
al-Afuwwu, ash-Shabuur dan al-Haliim.
1.3 Menghayati sifat sabar dan taubat dalam
kehidupan sehai-hari sebagai
20
Ibid., 84.
12
implementasi dalam meneladani kisah
Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Asam
AS.
1.4 Menghayati akhlak yang baik terhadap
binatang dan tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
13
estetis, dalam gerakan yang Ghafuur, al-Afuwwu, ash-Shabuur dan
mencerminkan anak sehat, dan dalam al-Haliim ) dan artinya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menceritakan kisah Nabi Ayub AS dan
anak beriman dan berakhlak mulia. Nabi Adam AS sebagai implementasi
dalam meneladani sifat sabar dan taubat
dalam kehidupan sehari-hari.
4.4 Menyajikan contoh akhlak yang baik
terhadap binatang dan tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi
21
Fatimatuzahroh, F., Nurteti, L., & Koswara, S. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 35-50.
22
Ibid., 37.
14
dampak negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia. Mata pelajaran akidah akhlak di MI bertujuan untuk memekali peserta didik agar
dapat :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui
pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan.
Pencapaian Kompetensi Inti dapat di lakuakn melalui pembelajaran Kompetensi
Dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran. Rumusannya di kembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian.
Pada mata pelajaran Akidah Akhlak di tekankan pada pemahaman keimanan dan
adab. Hal itu dapat dilihat dalam susunan standar kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang berisi tentang pemahaman keimanan, meyakini kebesaran Allah SWT
melalui kalimat thayyibah, terbiasa membaca kalimat thayyibah ( allahmdulillah dan
Allahu Akbar),akhlak terpuji dan menceritakan kisah nabi.
23
Ibid., 38.
15
Mata pelajaran akidah akhlak di MI bertujuan untuk memekali peserta didik
dapat Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, pengayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimmanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT dan mewujudkan
manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai
manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fatimatuzahroh, F., Nurteti, L., & Koswara, S. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures
Vary. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 35-50.
Ginanjar, M. H., & Kurniawati, N. (2017). Pembelajaran Akidah Akhlak dan Korelasinya
Dengan Peningkatan Akhlak al-Karimah Peserta Didik. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 6(02), 25.
Jannah, S. (2019). Penerapan strategi pembelajaran peer lesson untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak: Penelitian tindakan
Kelas di kelas IV MI Muhammadiyah Babakanloa (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
16
Kurniawati, F. E., & Miftah, M. (2015). Pengembangan bahan ajar aqidah ahklak di
madrasah ibtidaiyah. Jurnal Penelitian, 9(2), 367-388.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Islam dan Bahasa Arab.
17