1. Democritus
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan
lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 M dan wafat pada tahun 803 M pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian
kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa
kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir
telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain
dalam penyempurnaan
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan
instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
4. Jhon Dalthon
Kelebihan
1. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
2. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Kelemahan
1. Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom
2. Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil (partikel
subatomik)
Joseph Louis Proust lahir pada tanggal 26 September 1754 di Angers,Prancis. Menurut
Proust, suatu senyawa terdiri atas unsur-unsur dengan perbandingan yang selalu tepat
sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur yang tetap.
Hukum ini di kenal dengan Hukum Perbandingan Tetap. Misalnya, air terdiri
dari 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen
6. Eugen Goldstein
Goldstein lahir pada tahun 1850 di kota Gleiwitz, yang kini dikenal sebagai Gliwice,
Polandia. Ia adalah penemu dari sinar anode, dan juga disebut sebagai penemu proton.
Pada tahun 1886, sebelum hakikat sinar katoda ditemukan, Goldstein melakukan suatu
percobaan dengan tabung sinar katoda dan menemukan fakta berikut. Yaitu apabila katode
tidak berlubang ternyata gas di belakang katode tatap gelap. Namun, bila pada katode tidak
berlubang ternyata gas di belakang katode menjadi berpijar. Hal ini menunjukkan adanya
radiasi yang berasal dari anode, yang menerobos lubang pada katode dan memijarkan gas
dibelakang katode itu. Radiasi itu disebut sinar anode atau sinar positif atau sinar terusan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa sinar terusan merupakan radiasi partikel (dapat
memutar kincir) yang bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif).
Partikel sinar terusan ternyata bergantung pada jenis gas dalam tabung. Artinya, jika gas
dalam tabung diganti, ternyata dihasilkan partikel sinar terusan dengan ukuran yang
berbeda. Partikel sinar terusan terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian
disebut proton. Muatan maupun massa partikel sinar terusan dari gas lain selalu
merupakan kelipatan bulat dari massa dan muatan proton, sehingga diduga bahwa partikel
itu terdiri atas proton-proton.
Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom
karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. berdasarkan
besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat menentukan nisbah
muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar 1.76 x
108 Coulomb/gram
Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis.
Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
8. Robert Andrew Milikan
Hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa electron 0,
sehingga diperoleh data fisis e/m = 1.76 x 108 Coulomb/gram, e = 1.602 x 10-19 coulomb
maka massa elektron = 9.11 x 10-28 gram.
9. Wilhelm Conrad Rontgen
Wilhelm Conrad Rontgen penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman.
Ia menemukan bahwa tabung sinar katode dapat menghasilkan sinar yang berdaya tembus
tinggi.
pada tanggal 5 November 1895 Penelitiannya Ia mulai dengan mengalirkan listrik secara
langsung melalui tabung sinar katoda yang ditempatkan dalam kotak kardus yang telah
dihitamkan. Ketika ia menyalakan tabung tersebut, tak sengaja ia menangkap pancaran
cahaya di luar kotak. Cahaya tersebut berasal dari selembar kertas berlapis barium
platinocianida. Ketika Rontgen mematikan sinar katoda, cahaya tersebut ikut padam.
Kemudian ia mengambil kertas berlapis barium platinocianida ke ruang sebelah yang
terhalang oleh tirai dan pintu. Ketika ia menyalakan tabung sinar katoda, kertas itu
bercahaya lagi. Cahaya ini tidak kasat mata dan dapat menembus kotak kardus maupun
material lain, serta dapat membekas pada plat foto. Rontgen menyebut sinar misterius
tersebut dengan nama sinar-X. Pada tahun 1896, ia menunjukkan bahwa sinar-X dapat
menggambarkan struktur tulang jari dan pergelangan tangan manusia. Atas penemuannya
ini, Sinar X dikenal juga dengan sebutan sinar Rontgen.
10.Ernest Rutherford
Ernest Rutherford lahir pada tanggal 30 Agustus 1871, di Nelson, Selandia Baru. Setelah
penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif
maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus
lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger
dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford
dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada
lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta
bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan sebagai berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam
atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil
daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyusun suatu model atom untuk
menyempurnakan model atom Thomson. Model yang dikembangkan oleh Rutherford
adalah sebagai berikut.
i. Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron- elektron yang
bermuatan negatif.
ii. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong yang massanya terpusat pada inti
atom. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah muatan positif harus sama dengan
jumlah muatan negatif.
iii. Di dalam atom, elektron-elektron bermuatan negatif selalu bergerak mengelilingi inti
atom.
Kelebihan
1. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
2. Mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif dan merupakan pusat massa atom.
Kelemahan
1. Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik, di mana suatu partikel bermuatan listrik
apabila bergerak akan memancarkan energi.
2. Elektron bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus-menerus
sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti. Pada kenyataannya hal ini
tidak terjadi, elektron tetap stabil pada lintasannya.
11.Niels Bohr
Niels Bohr lahir di Kopenhagen, Denmark, 7 Oktober 1885. Pada tahun 1913, Bohr
menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom.
Berdasarkan analisis spektrum atom, Niels Bohr mengajukan model atom sebagai
berikut :
i. Dalam elektron terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti
tanpa disertai pemancaran atau menyerap energi. lintasan itu, yang juga disebut kulit atom,
adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. tiap lintasan ditandai dengan
satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n), mulai dari 1, 2, 3, 4, dan
seterusnya, yang dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, dan seterusnya. Lintasan pertama,
dengan n = 1, dinamai kulit K, dan seterusnya. makin besar harga n (makin jauh dari inti),
makin besar energi elektron yang mengorbit pada kulit itu.
ii. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan yang
ada), dan tidak boleh berada di antara dua lintasan. lintasan yang akan ditempati oleh
elektron bergantung pada energinya. pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron
menempati tingkat energi terendah. keadaan seperti itu disebut tingkat dasar (ground
state).
iii. elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau
penyerapan sejumlah tertentu energi. perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan
disertai penyerapan energi. sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan
disertai pelepasan energi.
Kelebihan
1. Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori kuantum.
2. Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom
hidrogen.
Kelemahan
1. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
2. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila atom
ditempatkan pada medan magnet.
12. Louis Victor de Broglie
15. Erwin schrodinger
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut
ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama
atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit. Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku
sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.Fungsi ini
dapat digunakan untuk menghitung probabilitas penemuan elektron dalam sebuah atom
pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti atom. Dari fungsi inilah kita dapat
menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menunjukkan kebermungkinan lokasi
elektron. Oleh karena itu, istilah orbital atom dapat pula secara langsung merujuk pada
daerah tertentu pada sekitar atom yang ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan
penemuan elektron.Secara spesifik, orbital atom menyatakan keadaan-keadaan
kuantum yang mungkin dari suatu elektron dalam sekumpulan elektron di sekeliling atom.
berikut adalah bentuk bentuk orbital atom, bentuk s, p, d dan f
16. James Chadwick
James Chadwick lahir di Bollington, Cheshire, Inggris, 20 Oktober 1891. Chadwick memakai
hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur
kimia sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan
bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi
partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun tersebut, Chadwick berhasil
memperlihatkan keberadaan neutron.
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan partikel α memancarkan
suatu partikel yang mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh
medan magnet maupun medan listrik. Partikel ini diberi nama neutron. Sifat-sifat neutron
adalah :
1. Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet
tidak dibelokkan ke kutub positif dan negatif.
2. Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10 -24 g atau
1,0087 sma.