Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tugas :
Reviuw anatomi dan fisiologi sistem pencernaan untuk eliminasi fekal !
Lambung
Dalam lambung, makanan disimpan sementara dan dipecahkan secara mekanik dan kimiawi
untuk pencernaan dan absorpsi. Lambung mensekresi HCl, mucus, enzim pepsi, dan faktor
intrinsik. Konsentrasi HCl mempengaruhi keasaman lambung dan keseimbangan asam dalam
tubuh. Setiap molekul HCl yang disekresi di lambung, sebuah molekul bikarbonatmemasuki
plasma darah. HCl membantu pencampuran dan pemecahan makanan di lambung,mukus
melindungi mukosa lambung dari keasaman dan aktivitas enzim. Pepsin mencerna protein,
walaupun tidak banyak pencernaan yang terjadi di lambung. Faktor intrinsik merupakan
komponen penting yang dibutuhkan untuk penyerapan vitamin B12 di usus dan pembentukan sel
darah merah. Kekurangan faktor intrinsik menyebabkan anemia. Sebelum makanan
meninggalkan lambung ia diubah menjadi bahan yang semifluid yang disebut Chyme.
Chyme lebih mudah dicerna dan diabsorpsi dari pada makanan yang padat. Klien yang sebagian
lambungnya hilang atau menderita gastritis mempunyai masalah pencernaan yang serius karena
makanan tidak diubah menjadi Chyme.
B. Usus Halus
Selama proses pencernaan Chyme meninggalkan lambung dan memasuki usus halus. Usus
halus merupakan suatu saluran yang diameternya 2,5 cm dan panjangnya 6 m. Usus halus
terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, ileum. Chyme tercampur dengan enzim
pencernaan(seperti empedu dan amilase) ketika berjalan melewati usus halus. Segmentasi
(berganti-gantinya kontraksi dan relaksasi dari otot polos) mengaduk Chyme untuk selanjutnya
memecah makanan untuk dicerna ketika Chyme diaduk, gerakan peristaltik berhenti sementara
agar absorpsi terjadi. Chyme berjalan dengan lambat di saluran cerna untuk diabsorpsi. Banyak
makanan dan elektrolit yang diabsorpsi di usus halus. Enzim dari pankreas (amilase) dan
empedu dari kandung empedu. Usus memecah lemak, protein dan karbohidrat menjadi elemen-
elemen dasar. Hampir seluruh makanan diabsorpsi oleh duodenum dan jejunum. Ileum
mengabsorpsi beberapa vitamin, zat besi dan garam empedu. Jika fungsinya terganggu, proses
pencernaan berubah secara drastis. Contohnya inflamasi, bedah Caesar, atau obstruksi dapat
mengganggu peristaltik, mengurangi ares absorpsi, atau memblok jalan Chyme.
C. Usus besar
Bagian bawah dari saluran gastrointestinal adalah usus besar (kolon) karena diameternya lebih
besar dari usus halus. Meski panjangnya lebih pendek yaitu antara 1,5-1,8 m. Usus besar
terbagi atas caecum, kolon, dan rektum. Ini adalah organ penting dari eliminasi
b.a.b.CAECUMChyme yang diabsorpsi memasuki usus besar pada caecum melalui katup
ileocecal, dimana lapisan otot sirkuler mencegah regurgitasi (makanan kembali ke usus
halus).KOLON Chyme yang halus ketika memasuki kolon volume airnya berkurang. Kolon terdiri
dari asenden, transversal, descending, & sigmoid.
Kolon mempunyai 4 fungsi yaitu absorpsi, proteksi, sekresi, dan eliminasi. Sejumlah besar air
dan sejumlah natrium dan klorida diabsorpsi setiap hati. Ketika makanan berjalan melalui kolon,
terjadi kontraksi Haustral. Ini sama dengan kontraksi segmental dari usus halus, tetapi lebih
lama hingga mencapai 5 menit. Kontraksi menghasilkan pundi-pundi besar di dinding kolon yang
merupakan area untuk absorpsi. Air dapat diabsorpsi oleh kolon dalam 24 jam, rata-rata 55mEq
dari natrium dan 23mEqdari klorida diabsorpsi setiap hari. sejumlah air yang diabsorpsi dari
Chyme tergantung dari kecepatan pergerakan kolon. Chyme biasanya lembut, berbentuk massa.
Jika kecepatan kontraksi peristaltik cepat (abnormal) berarti ada kekurangan waktu untuk
mengabsorpsi air dan feses menjadi encer. Jika kontraksi peristaltik lambat, banyak air yang
diabsorpsi dan terbentuk feses yang keras sehingga menyebabkan konstipasi Kolon
memproteksi dirinya sendiri dengan mengeluarkan sejumlah mucus.
Mucus biasanya bersih sampai buram dengan konsistensi berserabut. Mucus melumasi kolon,
mencegah trauma pada dinding dalam. Pelumas adalah sesuatu yang penting di dekat distal dari
kolon dimana bagiannya menjadi kering dan keras. Fungsi sekresi dari kolon membantu dalam
keseimbangan elektrolit. Bikarbonat disekresi untuk pertukaran klorida. Sekitar 4-9 mEq natrium
dikeluarkan setiap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. Akhirnya kolon memindahkan sisa produk dan gas (Flatus). Flatus
dihasilkan dari tertelannya udara, difusi gas dari pembuluh darah ke usus dan kerja bakteri pada
karbohidrat yang tidak bisa diserap. Fermentasi dari karbohidrat (seperti kol dan bawang)
menghasilkan gas pada usus yang dapat merangsang peristaltik. Orang dewasa biasanya
membentuk 400-700 ml Flatus setiap hari.
Rektum pada orang dewasa biasanya mempunyai panjang 10-15 cm. Bagian distal yang
panjangnya 2,5-5 cm adalah kanal anus. Panjang rektum bervariasi menurut umur :
toddler : 4 cm3.
sekolah : 10 cm
Pada rektum terdapat 3 lapisan jaringan yang bentuknya saling berseberangan terhadap rektum
dan beberapa lipatan letaknya vertikal. Setiap lipatan yang vertikal terdiri dari sebuah vena dan
arteri. Dipercaya bahwa lipatan-lipatan ini membantu pergerakan feses pada rektum. Ketika vena
dilatasi dapat terjadi dengan tekanan yang berulang-ulang, kondisi ini dikenal dengan
hemoroid .Kanal anal dikelilingi oleh spinkter anal internal dan eksternal. dipengaruhi syaraf
volunter. Kerja dari sprinter eksternal diperbesar oleh otot elevator ani pada dasar pelik. Spinkter
internal dapat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom, spesimen syaraf eksternal dipengaruhi
oleh sistem syaraf somatis .
2. Fisiologi Defekasi
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement.
Frekuensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali per hari sampai 2
atau 3 kali per minggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang
peristaltik mendorong feses ke dalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum
dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi. Defekasi biasanya
dimulai oleh dua refleks defekasi yaitu :
Ketika feses masuk ke dalam rektum, pengembangan dinding rektum memberi suatu sinyal
yang menyebar melalui pleksus mesentrikus untuk memulai gelombang peristaltik pada kolon
dependen, kolon sigmoid, dan didalam rektum. Gelombang ini menekan feses kearah
anus.Begitu gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter anal internal tidak menutup dan bila
sfingter eksternal tenang maka feses keluar.
1. Mulut
Didalam mulut makanan dihancurkan secara mekanik dengan menggunakan gigi dan bantuan
saliva yang mengandung enzim ptialin sehingga makanan akan lebih mudah untuk ditelan
1. Esofagus
Setelah dari mulut makanan dalam bentuk bolus masuk ke esofagus melalui sfingter osopgagus
bagian atas (upper esofagus sfingter). Fungsi sfingter ini adalah mencegah makanan refluk ke
tenggorokan . bolus melewati esofagus sepanjang 25 cm melalui gerakan peristaltik yang
dihasilkan dari kontraksi dan relaksasi otot-otot esofagus secara in volunter. Setelah kurang lebih
15 detik bolus akan sampai di esofagus bagian bawah dan kemudian masuk ke dalam lambung
melalui sfingter esofagus bagian bawah (lower esophageal refluk). Sfingter ini terlentang antara
esofagus dan lambung yang berfungsi mencegah bolus refluk ke esofagus. Antasid dapat
meminimalkan refleks dan makanan berlemak dan nikotin dapat meningkatkan refluk dari bolus
tersebut
1. Lambung
Didalam lambung makanan dicerna secara mekanik dan secara kimiawi. Lambung mensekresi
HCl, mucus, enzim pepsin dan faktor intrinsic. Konsentrasi HCl mempengaruhi keasaman
lambung dan keseimbangan asam basa tubuh. HCl membantu mencampur dan memecah
makanan dilambung. Mucus membantu melindungi mukosa lambung dari keasaman dan
aktivitas enzim. Pepsin mencerna protein walaupun tidak semua protein dicerna Didalam
lambung. Faktor intrinsik adalah komponen penting yang dibutuhkan dalam absorbi vitamin B12
di usus dan untuk pembentukan formasi sel darah merah. Kekurangan faktor ini dapat
menyebabkan anemia pernicious.
Sebelum makanan meninggalkan lambung, makanan berubah menjadi semi cair yang
disebut Chyme sehingga lebih mudah diabsorbi.
1. Usus halus
Setelah dari lambung, makanan masuk ke dalam usus halus yang berdiameter 2.5 cm dan
panjang 6 meter. Bagian ini terdiri dari 3 bagian : duodenum, jejunum, dan ileum
1. Usus besar
Panjang usus besar sekitar 125 – 150 cm dan terdiri dari 7 bagian : sekum (menghubungkan
usus halus dan usus besar untuk mencegah regurgitasi), kolon asenden, kolon tranversum,
kolon dependen, kolon sigmoid, rektum (10 – 15 cm) dan anus/orifisium eksternal (2,5 – 5 cm/1
– 2 inci) yang mempunyai 2 sfingter : internal (bersifat involuntar) dan eksternal (bersifat
volunter). Usus besar tersusun oleh 2 serat otot yaitu otot sirkuler dan longitudinal yang
menyebabkan usus besar dapat berkontraksi. Gerakan usus besar dibedakan dalam 3 gerakan
yaitu :
Haustral Churning/shurfling
Yaitu gerakan isi usus kearah depan-belakang sehingga isi usus bercampur dan terjadi
penyerapan air.
Peristaltik
Yaitu gerakan gelombang usus akibat gerakan otot sirkuler dan longitudinal sehingga isi
usus bergerak ke depan
Mas Peristaltik
Yaitu gerakan yang ditimbulkan karena kontraksi otot usus yang kuat sehingga terjadi
gelombang yang besar. Gerakan ini biasanya terjadi setelah makan dan jika ada stimulus dari
lambung dan usus halus (adanya makanan dalam lambung dan usus halus)
Referensi
https://www.dulcolax.co.id/pencernaan/pembentukan-tinja
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127216-TESIS0512%20Tam%20N08p-
Pengaruh%20terapi-Literatur.pdf
https://id.scribd.com/doc/75341611/Anatomi-Dan-Fisiologi-Proses-
Eliminasi
https://media.neliti.com/media/publications/117865-ID-none.pdf