Putusan Sela
Putusan Sela
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan Wr. Supratman Kota Bengkulu
PUTUSAN SELA
PDM-212/BKL/IV/2019
============================================================
=====
Pengadilan Negeri Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan acara pemeriksaan khusus, telah menjatuhkan putusan sela
sebagai berikut dalam perkara TERDAKWA:
I .IDENTITAS TERDAKWA:
Terdakwa 1
Nama : Sandy Satria Buana Bin Suharja
Tempat/Tanggal Lahir : Muko-Muko, 25 Januari 1973
Umur : 42 Tahun
Alamat : Jl. Musi No.10 Rt/Rw 06/02
Padang Harapan Gading
Cempaka, Kota Bengkulu 38225
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Gubernur
Pendidikan : Strata-3
Terdakwa 2
Nama : Hikmah Juwita Binti Wawan
Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang, 03 Juni 1980
Umur : 39 Tahun
Alamat : Jl. Musi No.10 Rt/Rw 06/02
Padang Harapan Gading
Cempaka Kota Bengkulu, 38225
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS ( Dosen )
Pendidikan : Strata-2
PENAHANAN:
Ditahan oleh :
DAKWAAN:
…………. Bahwa ia Saksi 2 ALIF NASUTION Alias UCOK Bin BAMBANG (44
Tahun)(terdakwa dalam berkas lain), selaku direktur PT Dipatria Baktindo
bersama-sama dengan Terdakwa 1 SANDY SATRIA BUANA bin SUHARJA( 42
Tahun) selaku Gubernur Provinsi bengkulu, Pada Bulan Januari 2017 sekitar Pukul
17.00 WIB atau Setidak-tidaknya pada waktu lain pada tahun 2017, Bertempat di
Jl.Musi No 10 RT/RW 06/02 Padang Harapan, Gading Cempaka, Kota Bengkulu
Atau setidak-tidaknya Disuatu Tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah
hukum Pengadilan Negeri Bengkulu. Secara melawan Hukum mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan dan Turut serta melakukan memperkaya diri
sendiri, atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, sebesar Rp 112.500.000 (Seratus dua belas juta lima ratus
ribu rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu yang dilakukan terdakwa dengan
cara-cara antara lain sebagai berikut :
-Bahwa pada Bulan Januari 2017 Saksi 2 mendatangi Terdakwa 1 dirumahnya yang
beralamat Jl.Musi No 10 RT/RW 06/02 Padang Harapan, Gading Cempaka, Kota
Bengkulu meminta 5 (lima) proyek pekerjaan untuk proyek anggaran tahun 2017
dengan Total pagu anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-(Tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) antara lain pekerjaannya :
-Pemugaran Taman Budaya senilai Rp 185.000.000,- (Seratus delapan puluh lima juta
rupiah)
Primair
…….Atas hal-hal tersebut diatas maka Perbuatan terdakwa telah melanggar
ketentuan dalam pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 undang-undang nomor 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan undang undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas
undang undang nomor 31 tahun 1999 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Atau
Subsidair
…….Perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar ketentuan pidana sebagaimana
diatur dalam pasal 3 jo Pasal 18 undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah
dengan undang undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang undang
nomor 31 tahun 1999 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
a) Surat Dakwaan Saudara Penuntut Umum Tidak Merinci Secara Jelas dan Lengkap
bagaimana kejadian perkara dilakukan.
Berdasarkan Surat Dakwaan Saudara Penuntut Umum (Vide Surat Dakwaan Halaman
1) menyatakan:
------------Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, diatur
surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain:
a) Syarat formal :----------------------------------------------------------------------------
bahwa surat dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap Terdakwa /Tersangka
serta bahwa surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa
Penuntut Umum.----
-------------Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut
isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan dengan
persyaratan materiil sebagaimana diharuskan pasal 143 ayat (2) KUHAP, khususnya
yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.--------------------------------------------
------------Berkenaan dengan maksud ketentuan pasal 143 ayat(2) itu, ijinkan kami
mengutip dari buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung
R.I tahun 1985 : hal 14 – 16, dirumuskan pengertian cermat, jelas dan lengkap adalah
sebagai berikut :------------------------
-------------Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut
isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan dengan
persyaratan materiil sebagaimana diharuskan pasal 143 ayat (2) KUHAP, khususnya
yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.--------------------------------------------
------------Berkenaan dengan maksud ketentuan pasal 143 ayat(2) itu, ijinkan kami
mengutip dari buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung
R.I tahun 1985 : hal 14 – 16, dirumuskan pengertian cermat, jelas dan lengkap adalah
sebagai berikut :------------------------
------------Ketidak jelasan dari dakwaan Tim penuntut umum ini berawal dari
ketidakceramatan dari penelitian perkara dan sampai perumusan isi dakwaan tersebut.
Dalam dakwaan tersebut terdapat keidakjelasan mengnai unsur-unsur dari delik yang
didakwakan yang kemudian dipadukan dengan uraian perbuatan material/fakta
perbuatan yang dilakukan oleh saudara SANDY SATRIA BUANA,dan HIKMAH
JUWITA. Beberapa hal yang tidak diuraikan secara jelas oleh penuntut umum di
dalam surat dakwaannya, antara lain sebagai berikut:-----------
-------------Bahwa Dalam surat dakwaan, Penuntut Umum tidak menjelaskan apa yang
menjadi kewajiban terdakwa, perbuatan apa yang bertentangan dengan kewajiban
terdakwa, serta mengapa perbuatan tesebut dianggap bertentangan dengan
kewajibannya.---------------------------
-------------Dari uraian fakta tersebut terdapat makna yang tidak diperhatikan penuntut
umum dan seolah-olah disembunyikan. Yaitu terlihat jelas bahwa asal niat atau
rencana tindak pidana tersebut berasal dari Saksi1 yang ingin memperkaya dirinya
sendiri. Terdakwa SANDY SATRIA BUANA dan HIKMAH JUWITA hanya
berniat membantu Saksi 1 melalui Saksi 2.----
- Dalam Dakwaan Penuntut Umum, kami melihat adanya unsur delik yang
tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan materiilnya
secara tegas dalam Dakwaan. Hal tersebut terlihat dalam dakwaan pertama
dan kedua. Dalam dakwaan petama, dimana pasal yang didakwakan tersebut
mengatakan “patut diduga bahwa janji tersebut diberikan untuk
menggerakkan agar melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan kewajibannya”. Dalam dakwaan tidak dijelaskan
bahwa terdapat sesuatu yang bertetangan dengan kewajiban terdakwa.----------
- Dalam Dakwaan Penuntut Umum juga tidak terdapat fakta-fakta yang secara
spesifik menjelaskan peristiwa atau proses terjadinya tindak pidana.------------
- Penuntut Umum dalam uraian Surat Dakwaannya menyatakan bahwa
Terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi.
- Berdasarkan pemaparan yang telah kami sampaikan diatas, kami menyatakan
bahwa Saudara Penuntut Umum merinci secara jelas dan lengkap perbuatan
tersebut maka Dakwaan Penuntut Umum haruslah kami terima dan Eksepsi
yang telah diajukan oleh tim penasehat hukum Terdakwa kami tolak.
- Oleh karena itu sidang akan dilanjutkan sebagaimana mestinya dan mengikuti
agenda yang akan dibahas nantinya.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan eksepsi/keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa adalah sebagaimana tersebut di atas, yang dalam hal mana
bila diintisarikan eksepsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Eksepsi mengenai Surat Dakwaan tidak cermat, tidak jelas dan tidak
lengkap (obscuur ribel)
Menimbang, bahwa terlebih dahulu Pengadilan akan mempertimbangkan
tetang dalil eksepsi Surat Dakwaan tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap
(obscuur libel)
Menimbang, bahwa apabila membaca surat dakwaan penuntut umum
secara seksama dan menyeluruh dapat dipahami bahwa yang dikonstantir oleh
Penuntut Umum sebagai uraian tindak pidana ialah penguraian kronologis
terdakwa melakukan tindak pidana korupsi dengan memberi sejumlah uang,
sehingga dengan tidak dimasukkan tahapan – tahapan pendeskripsian tersebut,
tidak membuat surat dakwaan dari penuntut umum menjadi kabur, uraian
mana telah memenuhi syarat cermat, jelas dan lengkap sebagaimana dimaksud
dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa
dalil keberatan Penasihat Hukum terdakwa sepanjang mengenai hal tersebut di
atas tidaklah berdasar dan haruslah tidak diterima.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas maka
Majelis berpendapat bahwa Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa haruslah
ditolak dan pemeriksaan dalam perkara ini haruslah dilanjutkan.
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan dalam perkara ini harus
dilanjutkan, maka Penuntut Umum haruslah diperintahkan untuk mengajukan
bukti dalam persidangan, sedangkan tentang pembebanan biaya perkara
haruslah ditangguhkan hingga putusan akhir;
Memperhatikan, pasal 143 dan pasal 156 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta ketentuan-ketentuan lain yang
berkenaan.
MENGADILI
- Menyatakan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang berpendapat bahwa
Surat Dakwaan Penuntut Umum Obscuur Libel tidaklah tepat.
- Menyatakan Keberatan Penasihat Hukum tidak diterima;
- Menyatakan Dakwaan Penuntut umum adalah sah menurut hukum;
- Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan;
- Memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi-saksi dan alat
bukti lain ke persidangan.
- Menangguhkan pembebanan biaya perkara hingga Putusan Akhir.
- Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Bengkulu yang terdiri dari, AJI KURNIAWAN, S.H., M.H., sebagai
Hakim Ketua dan, AURA PUSPITA RAMADHANI, S.H., M.H., dan
CLARA AURELLIA ANDJANI, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota pada hari: : Kamis, tanggal 9 April 2019. Putusan mana diucapkan di
muka umum oleh Hakim Ketua didampingi oleh Hakim Anggota, pada hari:
Kamis, tanggal 9 April 2019 di Bengkulu, dihadiri oleh TERDAKWA
dengan didampingi oleh Penasehat Hukumnya.