Kelas : Akuntansi A
Definisi nilai informasi menurut Priyanto (2013:1), bisa diartikan sebagai data
dengan arti atau makna atau informasi yang memiliki arti penting dan manfaat yang relatif
untuk membuat suatu keputusan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Bagian terpenting
dalam nilai informasi adalah saat seseorang menerima informasi, dia dapat membuat
keputusan dari informasi yang diterima. Apabila dia tidak membuat keputusan, maka
informasi tersebut tidak relevan untuk melakukan tidakan selanjutnya.
Menurut Jogiyanto (2005:31), nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara nyata memiliki
karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika, kemanfaatan dan
keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat diukur secara nyata.
2. Akurasi. Sebuah informasi disebut akurat jika informasi tersebut tidak bias atau
menyesatkan, dan jelas maksudnya. Akurasi informasi dapat dipelihara atau
terganggu oleh beberapa hal, yaitu: Pertama adalah kelengkapan informasi, yaitu
informasi yang merupakan satu kesatuan utuh dan menyeluruh, mencakup seluruh hal
yang berkaitan. Informasi yang terpecah-pecah akan menghasilkan pengambilan
keputusan yang tidak tepat, dan melemahkan kemampuan mengontrol atau
memecahkan masalah. Kedua adalah kebenaran informasi yang dapat dilihat dari
kesesuaian informasi dengan perhitungan-perhitungan dalam proses pembuatannya.
Contohnya adalah, informasi tentang total gaji untuk seorang pegawai haruslah benar
dan memuat perhitungan-perhitungan matematis tentang semua komponen dalam gaji
seperti tunjangan, potongan dan sebagainya. Ketiga, yaitu keamanan informasi.
Keamanan informasi dapat tergambar dari jawaban atas pertanyaan: “apakah
informasi hanya sampai pada pengguna sistem yang dituju?” Artinya informasi yang
ditujukan untuk pihak tertentu hanya dapat diakses oleh pihak yang memang menjadi
tujuannya.
2. Tahap Pengembangan SIM. Tahap pengembangan ini di bagi pada 4 tahap, yaitu
1. Menyadari masalah
2. Mendefenisikan masalah
b. Tahap Analisis Sistem. Analisis sistem adalah memeriksa sistem yang ada
dengan tujuan membuat sebuah sistem baru atau di perbarui. Langkah – Langkahnya :
1. Merencanakan penerapan
2. Mengumumkan penerapan
5. Menyiapkan database
Sistem informasi manajemen sangatlah penting bagi suatu organisasi atau perusahaan,
agar lebih memudahkan suatu perusahaan mengambil keputusan yang tepat dan akurat, yang
akhirnya dapat mengurangi risiko yang mungkin akan didapatkan perusahaan tersebut. Serta
dapat meningkatkan produktivitas suatu perusahaan dan membuat perusahaan tersebut terus
berkembang tanpa tertinggal informasi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepada konsumennya. Dan memudahkan perusahaan tersebut bersaing dengan perusahaan
lain.
2. a. Langkah – Langkah Pengambilan Keputusan yang Dilakukan Pimpinan
2. Tidak terprogram
3. Tidak terstruktur
2. Terprogram
3. Terstruktur
Manajemen Tingkat Bawah
4. Mudah diprediksi
1. Pengawasan langsung
6. Kegiatan –
kegiatan rapat dan Manajemen Tingkat
2. Kaji ulang terperinci dan kepemimpinan Menengah
operasi
3. Pengawan operasi
Manajemen Tingkat
Bawah
4. Penanganan masalah – masalah
personil
Lingkungan
Tingkat Perencanaan Strategis
Semakin tinggi tingkatan manajer semakin memerlukan informasi lingkungan, dan semaikn
kebawah memerlukan informasi internal
Ringkas
Tingkat Perencanaan Strategis
Kendali Perencanaan
Kendali Perencanaan Kendali
Pengarahan Perencanaan
Pengaturan
Pengarahan
Pengaturan Pengarahan
Staf Staf
Staf
Pengaturan
Seorang manajer wajib memiliki keterampilan dasar dalam manajemen bisnis agar
mampu mengelola dan memotivasi timnya secara efektif. Peran utama dari seorang manajer
di setiap organisasi maupun perusahaan adalah untuk memimpin, memotivasi, mendukung
dan mendorong karyawan untuk mau bekerja sama mencapai tujuan perusahaan. Dan yang
paling penting, seorang manajer harus mampu membawa pengaruh signifikan dan berarti bagi
tim maupun perusahaannya. Kebanyakan manajer sering mengalami masalah-masalah
fundamental seperti kurangnya keterampilan manajer yang perlu dimiliki sehingga tidak
mampu memimpin tim dengan baik dan kesulitan merumuskan hingga mengeksekusi
perencanaan strategis bagi pertumbuhan perusahaan. Sehingga, untuk menjadi seorang
manajer yang efektif dan berkelas dunia, harus mampu memiliki keterampilan manajer yang
mumpuni agar mampu berkembang selaras dengan lingkungan organisasi yang tumbuh
semakin cepat dan kompleks.
Berikut ini adalah keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki manajer :
1. Kemampuan Komunikasi, baik secara lisan (rapat, via telepon, wawancara), dan
tulisan (laporan, memo, dan surat)
Pada CBIS ada lima sistem utama atau komponen pendukung yaitu: sistem informasi
enterprise termasuk di dalamnya sistem informasi akuntansi (AIS=Accounting information
system), sistem informasi manajemen (MIS=Management Information system), sistem
informasi pendukung keputusan (DSS=Decision support system), sistem pusat pengetahuan
(knowledgebased system) atau yang sering juga disebut sebagai sistem pakar (Expert
system), dan otomatisasi kantor yang menunjang pengadaan kantor maya (virtual office).
2. Masih terdapat manajer yang gagap teknologi dan ahli komputer yang kurang
menguasai aspek manajerial sehingga terjadi kesenjangan antara keduanya.
3. Kurang saling menghargai antara manajer dan programer. Banyak program-
program yang diluncurkan tidak mampu memenuhi kebutuhan manajer dan seringkali
manajer tidak menghargai program yang telah dibuat oleh para programer.
3. b. Alasan mengapa konsep awal aplikasi SIM gagal dibuat dan beralih ke konsep
sistem lainnya
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan gagalnya konsep awal aplikasi SIM :
4. Terlalu ambisius, sebagai perangkat yang canggih diharapkan serba bisa sehingga
menyebabkan biaya dan pekerjaan spesialis informasi membengkak terus. Selain itu,
pekerjaan juga tidak kunjung selesai, tidak jelas arah dan prioritasnya.
End User Computing (EUC) adalah sistem informasi berbasis komputer yang secara
langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Dalam EUC sistem,
end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk
mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi. Sebagai
contoh, pengguna dapat megirim surat elektronik, menggerakkan model analitik, atau
membangun aplikasi bisnis yang baru.
Dengan memakai konsep EUC ini pekerja atau manajer dapat membuat penjadwalan
penerapan pembebanan depresiasi, pembuat report sendiri, membuat ‘what if’ analysis,
analisa CVP (Cost Volume Profit) dan lain sebagainya.
3. Perangkat keras yang relatif murah. Contoh : Komputer mikro membanjiri pasar
4. Banyak perangkat lunak beredar di pasaran. Contoh : Aneka ragam software dijual
bebas di pasar dan pemakai (manajer) dapat memanfaatkan software jadi sesuai
kebutuhan.
Penggunaan Penerapan
Dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap
subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang,
berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (system life cycle
– SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan;
(4) Penerapan; dan (5) Penggunaan. Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin
hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga
dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat dinamis
kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu
harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk suatu pola lingkaran. Saat
suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu siklus hidup baru dimulai,
diawali dengan tahap perencanaan.
PENGELOLAAN CBIS
Tanggungjawab pada para pemakai / manajer
HUBUNGAN KERJA PEMAKAI DENGAN SPESIALIS INFORMASI
Spesialis
Tahap Manajer
Informasi
Identifikasi, dan
Perencanaan
mendefinisi masalah Mendukung
Merancang
Perancangan Mengendalikan
Sistem
Menerapkan
Penerapan Mengendalikan
Sistem
Menyediakan
Penggunaan Mengendalikan
Sistem
6. a. Unsur – Unsur dan Tujuan Pokok Sistem Pengendalian Internal beserta Contoh
3. E-Post.
Merupakan website yang disediakan dan dikelola oleh Pemerintah untuk mengirim
surat dan paket. Di Indonesia model tersebut seperti layaknya POS Indonesia. Webiste ini
tersedia dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Korea dan Bahasa Inggris yang memudahkan
masyarakat untuk mengaksesnya. Situs ini menawarkan layanan pos dengan nyaman dan
aman seperti Pos, Pengiriman, EMS Belanja, Pasar terbuka yang dapat diakses kapan pun
dan dimanapun tanpa perlu mengunjungi kantor pos. Untuk dapat menggunakan layanan ini
masyarakat harus mempunyai ID dan kata sandi. E-post dapat diakses 24 jam nonstop,
sehingga berbagai kebutuhan paket dan surat masyarakat dapat diselesaikan dengan aman
dan nyaman.
https://media.neliti.com/media/publications/74452-ID-pengaruh-kualitas-sistem-dan-kualitas-in.pdf
https://www.academia.edu/4553433/Nilai_Informasi
http://repository.ut.ac.id/4539/1/SKOM4437-M1.pdf
https://osf.io/4rnse/download/?format=pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Saliman,%20Drs.
%20M.Pd./CBIS.pdf
https://accounting.binus.ac.id/2019/10/17/memahami-pengendalian-intern-
dalam-sistem-informasi-akuntansi/
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/akunbisnis/article/download/1658/106661
https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/equi/article/download/748/572
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2003120001AKSIBab2
/page12.html
http://www.pengertianku.net/2014/12/inilah-pengertian-e-government-dan-
contohnya.html/
https://www.epeople.go.kr.
https://www.researchgate.net/deref/https%3A%2F%2Fwww.work.go.kr%2F
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon. 2017. Sistem Informasi Manajemen, Mengelola
Perusahaan Digital. Jakarta Selatan : Salemba Empat