Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PRINSIP ETIK KEPERAWATAN DALAM TAHAPAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kiki Dwi Febriyanti

kiifeb83@gmail.com

LATAR BELAKANG keperawatan akan tanggung jawab dan


kepercayaan yang diberikan oleh
Salah satu indikator kunci keberhasilan
masyarakat (Pangaribuan, 2016).
suatu rumah sakit dalam mamberikan
pelayanan kesehatan ditentukan oleh Pelaksanaan prinsip etik dapat mencegah
kinerja tenaga keperawatan dalam terjadinya bahaya fisik dan emosional bagi
memberikan pelayanan asuha pasien dalam asuhan keperawatan.
keperawatan. Profesi perawat di Indonesia Pelaksanaan prinsip etik merupakan salah
memiliki proporsi relative besar yaitu 40% satu dari 12 kompetensi dasar yang harus
dari jumlah tenaga kesehatan di Indonesia, dimiliki oleh seorang perawat. Tujuan
sehingga baik buruk kinerja perawat penulisan ini adalah untuk penerapan
menjadi salah satu indikator utama mutu prinsip etik keperawatan dalam tahapan
asuhan keperawatan di rumah sakit atau pengambilan keputusan. Kinerja perawat
instansi kesehatan yang lain. (Saragih, menerapkan prinsip etik penting untuk
2011, p. l). dikutip dari Berger & dilakukan mengingat perawat yang dalam
Williams(1999), etika keperawatan adalah melakukan asuhan keperawatan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang berperilaku tidak etik dapat menimbulkan
diyakini oleh profesi keperawatan dalam kerugian bagi pasien sebagai penerima
melaksanakan tugasnya yang berhubungan asuhan keperawatan yaitu dapat
dengan pasien, masyarakat, teman sejawat, mengalami injury atau bahaya fisik seperti
maupun dengan organisasi profesi. , dan nyeri, kecacatan atau kematian, serta
juga dalam pengaturan praktik bahaya emosional seperti perasaan tidak
keperawatan itu sendiri. Prinsip-prinsip berdaya atau terisolasi (CNA, 2004). Oleh
etika ini oleh profesi keperawatan secara karena itu, perawat dalam memberikan
formal dituangkan dalam suatu kode etik asuhan keperawatan wajib berpedoman
yang merupakan komitmen profesi terhadap prinsip-prinsip etik keperawatan
yaitu autonomy (penentuan diri), non sesuai dengan prinsip etik keperawatan
maleficience (tidak merugikan), seperti autonomy (kebebasan), non-
beneficience (melakukan hal baik), justice maleficience (Tidak Merugikan),
(keadilan), veracity (kejujuran) dan fidelity beneficience (Berbuat Baik), veracity
(menepati janji). (kozier, 2015, p.94). (Kejujuran), justice (Keadilan), fidelity
(Kesetiaan), confidentiality (Kerahasiaan)
METODE
dan accountability (Bertanggung jawab)
metode yang digunakan dalam penulisan supaya pasien dapat memperoleh hak dan
ini adalah metode kajian bebas dimana kewajibannya secara penuh sebagai pasien.
metode ini berwilayah lebih sempit dengan
Dikutip dari Berger & Williams(1999),
tingkat variasi yang rendah, namun dari
etika keperawatan adalah nilai-nilai dan
penulisan ini dapat berkembang menjadi
prinsip-prinsip yang diyakini oleh profesi
lebih luas. Metode kajian bebas ini
keperawatan dalam melaksanakan
merupakan metode yang dilakukan untuk
tugasnya yang berhubungan dengan
melakukan penulisan yang dikumpulkan
pasien, masyarakat, teman sejawat,
dari beberapa sumber seperti buku teks,
maupun dengan organisasi profesi. , dan
buku referensi jurnal dan e-book, dan juga
juga dalam pengaturan praktik
dibandingkan dengan jurnal yang
keperawatan itu sendiri. Prinsip-prinsip
berhubungan dengan “pentingnya berpikir
etika ini oleh profesi keperawatan secara
kritis dalam menyelesaikan tahapan proses
formal dituangkan dalam suatu kode etik
keperawatan”. Sehingga pembaca dapat
yang merupakan komitmen profesi
mengerti informasi yang sudah ditulis dan
keperawatan akan tanggung jawab dan
dapat memahami pentingnya berpingnya
kepercayaan yang diberikan oleh
berpikir kritis dalam menyelesaikan
masyarakat (Pangaribuan, 2016).
tahapan proses keperawatan.
Sri lestari (2004) melaporkan bahwa
persepsi perawat terhadap prinsip-prinsip
HASIL etika meliputi, agama mengajarkan bebuat
baik, tidak membedakan, mendapatkan
Perawat adalah tenaga kerja yang dituntut
persetujuan melakukan tindakan, pasien
untuk memiliki tingkat kepedulian yang
atau keluarga pasien berhak menolak
tinggi kepada pasien dalam memberikan
tindakan, mendahulukan tindakan sesuai
pelayanan kesehatan. Perawat dituntut
dengan prioritas masalah, melakukan
untuk memberikan pelayanan dengan baik
tindakan untuk kebakan, menghindari hal-
hal yang membahayakan pasien, yang telah dinyatakan lulus pendidikan
menghargai pasien dan keluarga yang tinggi keperawatan, baik di dalam maupun
menggunakan cara-cara tradsional. di luar negeri yang telah diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan dan
PEMBAHASAN
Peraturan Perundang-undangan (UU No
Rumah sakit adalah institusi pelayanan 38 tahun 2014). Perawat dalam
kesehatan yang menyelenggarakan menjalankan praktik asuhan keperawatan
pelayanan kesehatan perorangan secara harus sesuai dengan standar operasional
paripurna, yang menyediakan pelayanan prosedur, standar pelayanan profesi, oleh
rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat karena itu perawat dalam menjalankan
(UU RS no 44 tahun 2009). Seiring tindakan pelayanan asuhan keperawatan
dengan perkembangan zaman, maka harus berpedoman pada prinsip etika
rumah sakit yang dulunya mempunyai misi keperawatan agar tidak terjadi kesalahan
charity (sosial) sekarang harus dapat maupun kelalaian yang dapat merugikan
menyeimbangkan antara misi bisnis yang pasien maupun perawat serta Rumah Sakit
berorientasi profit serta misi (Riko, 2015).
pengembangan ilmu pengetahuan dan
Prinsip etik keperawatan yang harus
teknologi tanpa melupakan misi sosialnya.
diterapkan oleh perawat dalam
Hal ini sesuai dengan ketentuan
menjalankan praktik asuhan keperawatan
Departemen Kesehatan yang
ada 8 prinsip etik, antara lain:
mengharuskan rumah sakit untuk
mengalokasikan 20-30% pendapatan a) Prinsip autonomy (kebebasan) yaitu
rumah sakit bagi masyarakat kurang prinsip menghormati otonomi klien,
mampu (Depkes RI Dirjen Yanmed, dimana klien dan keluarga bebas dan
2005). berhak untuk memilih dan
memutuskan apa yang akan dilakukan
Perawat memiliki peran yang cukup tinggi
perawat terhadapnya.
dalam memberikan pelayanan asuhan
b) Prinsip beneficience (berbuat baik)
keperawatan, baik di rumah sakit, maupun
yaitu setiap tindakan yang dilakukan
di masyarakat. Keperawatan adalah
oleh perawat harus memiliki manfaat
kegiatan pemberian asuhan keperawatan,
kepada klien maupun keluarga klien.
baik kepada individu, keluarga, kelompok,
c) Prinsip nonmaleficience (tidak
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
merugikan) yaitu tindakan perawat
maupun sehat. Perawat yaitu seseorang
harus sesuai prosedur agar tidak terjadi
kesalahan maupun kelalaian yang kemoterapi dan radiasi dibawa ke IGD
dapat merugikan klien maupun karena jatuh dari kamar mandi dan
keluarga. menyebabkan robekan di kepala. laki-laki
d) Prinsip justice (keadilan) yaitu tersebut mengalami nyeri abdomen dan
tindakan perawat dalam memberikan tulang dan kepala yang hebat dimana
pelayanan dilarang membeda-bedakan sudah tidak dapat lagi diatasi dengan
antara klien satu dengan klien lainnya. pemberian dosis morphin intravena. Hal
e) Prinsip veracity (kejujuran) yaitu itu ditunjukkan dengan adanya rintihan
perawat diwajibkan berkata jujur dan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat
jelas terhadap apa yang akan saat laki-laki itu mengubah posisinya.
dilakukannya kepada klien maupun Walapun klien tampak bisa tidur namun ia
keluarga klien. sering meminta diberikan obat analgesik.
f) Prinsip fidelity (menepati janji) yaitu Kondisi klien semakin melemah dan
perawat dalam memberikan pelayanan mengalami sesak yang tersengal-sengal
harus setia kepada klien serta memiliki sehingga mutlak membutuhkan bantuan
komitmen dalam memberikan oksigen dan berdasar diagnosa dokter,
pelayanan dengan baik. klien maksimal hanya dapat bertahan
g) Prinsip accountability beberapa hari saja.
(bertanggungjawab) yaitu perawat
Melihat penderitaan pasien yang terlihat
harus bertanggungjawab mengenai
kesakitan dan mendengar informasi dari
tindakan yang dilakukan terhadap klien
dokter, keluarga memutuskan untuk
maupun keluarga.
mempercepat proses kematian pasien
h) Prinsip confidentiality (kerahasiaan)
melalui euthanasia pasif dengan pelepasan
yaitu perawat harus menjaga rahasia
alat-alat kedokteran yaitu oksigen dan obat
setiap klien, baik pada saat klien masih
obatan lain dan dengan keinginan agar
hidup maupun sudah meninggal
dosis analgesik ditambah. Dr spesilalist
(Utami, 2016).
onkologi yang ditelp pada saat itu
Contoh kasus pengaplikasian pengambiln memberikan advist dosis morfin yang
keputusan dengan prinsip etik dalam rendah dan tidak bersedia menaikan dosis
keperawatan: yang ada karena sudah maksimal dan
dapat bertentangan dengan UU yang ada.
Seorang laki-laki usia 65 tahun menderita
Apa yang seharusnya dilakukan oleh anda
kanker kolon terminal dengan metastase
selaku perawat yang berdinas di IGD saat
yang telah resisten terhadap tindakan
itu menghadapi desakan keluarga yang perbuatan tersebut dikenakan
terus dilakukan? pidana penjara maksimal Sembilan
tahun”.
Pemecahan dilemma etis menurut kozier
- Para dokter di Indonesia dilarang
(2004)
melakukan euthanasia. Di dalam
1. Mengembangkan data dasar kode etik itu tersirat suatu
a) Orang yang terlibat: pengertian, bahwa seorang dokter
- Keluarga harus mengerahkan segala
- Pasien kepandaiannya dan kemampuannya
- Perawat untuk meringankan penderitaan
- Dokter dan memelihara hidup manusia
b) Tindakan yang diusulkan : (pasien), tetapi tidak untuk
euthanasia pasif kepada pasien mengakhirinya.
c) Maksud dari tindakan : keluarga 3. Alternative tindakan :
tidak tega melihat pasien yang Tetap dilakukan tindakan pengobatan
kesakitan sebagaimana mestinya tanpa harus
d) Konsekuensi tindakan : hilangnya melanggar hukum, karena euthanasia
nyawa pasien secara perlahan di Indonesia tidak diperbolehkan.
2. Identifikasi konflik 4. Menentukan siapa pengambil
Tidak disetujuinya euthanasia dengan keputusan yang tepat :
cara menambah dosis obat karena akan Pengambil keputusan yang tepat untuk
melanggar UU : kasus ini adalah keluarga dari pasien,
- Pasal 365 (3) KUHP yang juga karena keluarga adalah yang paling
mengancam terhadap berhak atas diri pasien.
“penganiayaan yang dilakukan 5. Kewajiban perawat :
dengan memberikan bahan yang - Memberikan pengertian kepada
berbahaya bagi nyawa dan keluarga pasien bahwa
kesehatan untuk dimakan dan permintaannya ( euthanasia) adalah
diminum”. Selain itu patut juga perbuatan yang menggelar hukum
diperhatikan adanya ketentuan dan di Negara Indonesia melarang
dalam Bab XV KUHP khususnya tindakan tersebut.
pasal 304 dan pasal 306 (2). - Perawat harus memberikan
- Pasal 306 (2) KUHP dinyatakan semangat kepada pasien agar tetap
“jika mengakibatan kematian, tabah menjalani penyakitnya walau
hasil akhirnya nanti ia tetap mengikuti permintaan pihak keluarga.
meninggal dunia. Merupakan sebuah dilema etik yang harus
6. Membuat keputusan: dilewati oleh seorang perawat ketika
Keputusan yang akan dilakukan adalah bertemu dengan pasien seperti itu.
melaksanakan pengobatan/tetapi
PENUTUP
sebagaimana mestinya tanpa harus
mempercepat kematian pasien dengan Kesimpulan
berbagai alasan, karena akan
Pelaksanaan prinsip etik dapat mencegah
melanggar hukum yang telah berlaku
terjadinya bahaya fisik dan emosional bagi
di Indonesia.
pasien dalam asuhan keperawatan. Kinerja
Perawat yang memiliki pengetahuan perawat menerapkan prinsip etik penting
tentang prinsip etik harus menerapkannya untuk dilakukan mengingat perawat yang
dalam pemberian asuhan keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan
pada pasien agar dapat meningkatkan berperilaku tidak etik dapat menimbulkan
kepuasan dan kepercayaan antar perawat, kerugian bagi pasien sebagai penerima
klien dan petugas kesehatan lain. asuhan keperawatan yaitu dapat
Hubungan saling percaya dapat mengalami injury atau bahaya fisik seperti
meningkatkan keyakinan pasien akan nyeri, kecacatan atau kematian, serta
pelayanan kesehatan yang aman dan bahaya emosional seperti perasaan tidak
berkualitas yang didapatkan dari perawat berdaya atau terisolasi (CNA, 2004). Oleh
(Malau, 2008 dalam Indrastuti, 2010, p.4). karena itu, perawat dalam menetapkan
sebuah keputusan untuk memberikan
Dalam menerapkan prinsip etik, untuk
asuhan keperawatan wajib berpedoman
menentukan pengambilan keputusan bagi
terhadap prinsip-prinsip etik keperawatan
seorang perawat ketika menangani seorang
yaitu autonomy (penentuan diri), non
pasien yang berada dalam kondisi kritis
maleficience (tidak merugikan),
dengan rasa nyeri yang sudah tidak bisa
beneficience (melakukan hal baik), justice
lagi ditahan, lalu pihak keluarga meminta
(keadilan), veracity (kejujuran) dan fidelity
agar pasien tersebut dilakukan pencabutan
(menepati janji).
alat-alat bantu rumah sakit atau dengan
kata lain dilakukan euthanasia. Sungguh Saran
saat itu adalah dilema etik yang dirasakan
sebagai seorang perawat yang
perawat, apakah mengikuti anjuran dokter
professional, apapun tindakan yang akan
untuk memberikan obat pereda nyeri atau
dilakukan sebaiknya berpikir dengan cepat tentang kode etik keperawatan di
dan tanggap, terutama dalam menentukan Rumah Sakit Daerah Kalisat
sebuah keputusan asuhan keperawatan. Kabupaten Jember” (Doctoral
Semoga apa yang sudah diberikan melalui dissertation, Fakultas
penulisan ini dapat diterima dan Keperawatan).
dikembangkan lagi menjadi tulisan yang
Nasrullah, D. (2014). Etika Dan Hukum
lebih efisien dan bermanfaat.
Keperawatan Untuk Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA Dan Praktisi Keperawatan.
Jakarta: Tim.
Amelia, N. (2013). Prinsip Etika
Notoatmodjo, S. (2012). Etika Dan
Keperawatan. Yogyakarta: D- Medika.
Hukum Kesehatan. Jakarta:
Buchbinder, S. B., & Shank, N. H.(2014).
Rineka Cipta.
Manajemen Pelayanankesehatan
Padang, A. S. Analisis Faktor-Faktor Yang
[Palupi Widyastuti & Estu Tiat,
Mempengaruhi Kepala Ruangan
Alih Bahasa]. Jakarta: Egc.
Rawat Inap Rumah Sakit Terhadap
Fadhillah, N., & Jannah, N. (2017).
Pengambilan Keputusan.Osf.Io.
Pelaksanaan Prinsip Etik
Rahayu, C. D., & Mulyani, S. (2020).
Keperawatan Dalam Asuhan
Pengambilan Keputusan Klinis
Keperawatan Pada Perawat
Perawat. Jurnal Ilmiah
Pelaksana. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 10(1), 1-11
Mahasiswa Fakultas
Simamora, R. H. (2005). Hubungan
Keperawatan, 2(3).
Persepsi Perawat Pelaksana
Feriadi, A., Purwanti, E., & Novyriana, E.
Terhadap Penerapan Fungsi
(2020). Gambaran Tingkat
Pengorganisasian Yang Dilakukan
Penerapan Prinsip Etik
Oleh Kepala Ruangan Dengan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Kinerjanya Diruang Rawat Inap
Kelas Iii Rumah Sakit Pku
Rsud Koja Jakarta Utara (Doctoral
Muhammadiyah Gombong. Jurnal
Dissertation, Tesis Fik Ui, Tidak
Ilmiah Kesehatan
Dipublikasikan).
Keperawatan, 16(1).
Simamora, R. H. (2019). Menjadiperawat
Firmansyah, I. R. F. A. N. Gambaran
Yang: Cih’huy. Surakarta: Kekata
pengetahuan dan Sikap perawat
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai