2331 4353 1 SM
2331 4353 1 SM
Floratek 10: 61 - 68
ABSTRACT
61
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
62
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman padi pada umur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 MST, jumlah
anakan per rumpun, umur berbunga, umur panen, dan panjang malai pada
berbagai perlakuan pemupukan
Perlakuan Pemupukan
P1 (organik) P2 P3 (kombinasi 50% BNT 0,05
(anorganik) P1 dan P2)
Tinggi 2 MST 22,63 a 23,33 a 24,92 b 1,55
tanaman 3 MST 33,58 b 32,79 a 34,88 b 1,59
(cm) 4 MST 46,43 a 44,08 a 50,75 b 2,42
5 MST 61,79 a 63,13 a 72,94 b 3,34
6 MST 70,04 a 72,21 a 85,04 b 4,16
7 MST 73,29 a 78,92 b 92,00 c 3,81
8 MST 78,04 a 95,04 b 95,58 b 5,26
9 MST 78,50 a 96,54 b 98,08 b 5,60
Jumlah anakan per 4,38 a 13,42 b 15,79 c 2,19
rumpun (batang)
Umur berbunga 77,67 a 81,00 b 77,83 a 1,83
(hari)
Umur panen (hari) 110,83 a 119,00 b 110,83 a 1,41
Panjang malai (cm) 23,78 25,11 24,55 -
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf 5% (Uji BNT 0,05)
Hal ini karena ketersediaan unsur baik pada fase pertumbuhan vegetatif,
hara yang cukup dan dapat diserap dengan maupun fase generatif, didukung dengan
cepat bagi tanaman tetapi tidak terlepas penelitian Putra (2012) yang menyatakan
dari pengaruh bahan organik yang bahwa Pemberian pupuk baik itu jenis
memiliki unsur hara mikro dalam atau takaran pemupukan sangat
membantu proses pertumbuhan dan mempengaruhi respons tanaman padi
penyerapan unsur hara secara optimal dan sehingga berdampak terhadap
efektif. Menurut Nyanjang (2003) bahwa pertumbuhan padi khususnya pada tinggi
pemupukan yang lengkap dan berimbang tanaman varietas Situ Patenggang pada
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan pemupukan 250 kgha-1 NPK mencapai
hasil tanaman padi karena dapat 117,3 cm yang tidak berbeda nyata
menambah dan mengembalikan unsur dengan pemberian pupuk NPK 200 kgha-1
hara yang telah hilang baik tercuci + Urea 100 kgha-1 + Pupuk daun 2 lha-1
maupun yang terbawa tanaman saat jika dibandingkan dengan pemberian 200
panen. Hal ini sesuai dengan pendapat kgha-1 + Pupuk daun 2 lha-1 mencapai
(Rohcmah dan Sugiyanta 2010) yang 102,3 cm. Pada pemupukan 200 kgha-1
menyatakan bahwa kombinasi pupuk memiliki jumlah anakan tertinggi jika
organik dan anorganik pada tanaman padi dibandingkan dengan pemupukan lainnya.
dengan mengkombinasikan penggunaan Umur berbunga dan umur panen
pupuk organik 10 ton/ha dan pupuk yang terbaik dijumpai pada pemupukan
anorganik (200kg Urea/ha + 100kg SP- 100% organik (P1) dan pemupukan 100%
36/ha + 100kg KCl/ha) mampu anorganik (P2). Hal ini diduga karena
meningkatkan efektivitas agronomi terdapatnya bahan organik yang lebih
tanaman padi jika dibandingkan hanya optimal sehingga memperbaiki sifat fisik
menggunakan pupuk anorganik. Poulton tanah yang dapat mengikat air tanah lebih
et al., 1989 menambahkan bahwa unsur banyak sehingga dapat menghindari
hara menjadi komponen penting bagi tanaman padi dari cekaman air yang
tanaman khususnya unsur hara makro meningkat dan pemanfaatan air lebih
seperti unsur hara N, P, dan K dalam efisien bagi tanaman. Hal ini sesuai
jumlah cukup dan berimbang karena dapat dengan pendapat Sutono et al,. (1996)
mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang menyatakan bahwa bahan organik
63
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman padi pada umur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 MST, jumlah
anakan per rumpun, umur berbunga, umur panen, dan panjang malai pada
berbagai perlakuan varietas
Perlakuan Varietas
V3 V4 BNT
V1 V2
(Situ (Situ 0,05
(Cirata) (Limboto)
Bagendit) Patenggang)
Tinggi 2 MST 14,89 23,67 24,50 23,11 -
tanaman 3 MST 22,28 34,39 33,22 33,39 -
(cm) 4 MST 48,58 b 45,33 a 45,11 a 49,33 b 2,84
5 MST 69,03 c 65,00 ab 61,81 a 67,97 cb 3,96
6 MST 79,06 77,17 73,89 72,94 -
7 MST 84,22 b 83,28 b 77,72 a 80,39 ab 4,40
8 MST 88,72 92,17 85,06 92,28 -
9 MST 90,11 ab 94,06 b 85,56 a 94,44 b 6,46
Jumlah anakan per 9,75 a 10,11 a 15,00 b 9,89 a
rumpun (batang) 2,53
Umur berbunga (hari) 78,22 79,44 79,11 78,56 -
Umur panen (hari) 114,11 114,11 113,00 113,00 -
Panjang malai (cm) 25,77 25,80 23,28 23,07 -
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf 5% (Uji BNT 0,05).
64
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
memiliki adaptasi yang lebih baik deskripsi tinggi tanaman varietas Batu
terhadap lingkungan. Dari hasil penelitian Tegi adalah 120-128 cm dan lebih tinggi
tersebut tinggi tanaman tertinggi terdapat dari varietas padi gogo lainnya kecuali
pada varietas Batu Tegi mencapai (123,6 dengan varietas Danau Gaung, sementara
cm) dan berbeda nyata dengan tinggi tinggi varietas Towuti adalah 95-100 cm
varietas lainnya, kemudian disusul oleh (Balai Besar Penelitian Padi 2009).
varietas Limboto (103,4 cm) dan Situ Satoto dan Suprihatno (1998)
Patenggang (101,2 cm), namun keduanya Perbedaan pertumbuhan dan hasil
berbeda tidak nyata. Sementara tinggi disebabkan oleh perbedaan sifat (genetik)
tanaman terendah diperoleh pada varietas dari masing-masing galur serta keadaan
Towuti (76,3 cm) dan berbeda nyata lingkungan tempat tumbuhnya. Karakter
dengan tinggi tanaman varietas lainnya hasil merupakan karakter yang kompleks
kecuali dengan galur SHS 125 (81,8 cm). yang dikendalikan oleh sejumlah besar
Rata-rata jumlah anakan produktif gen-gen kumulatif, duplikat, dan dominan
terbanyak diperoleh dari galur SHS 125 yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
(33,4 anakan) dan berbeda nyata dengan
varietas Situ Patenggang, Batu Tegi, Interaksi
Cirata, Limboto dan galur SHS 131. Hasil analisis ragam menunjukkan
Namun berbeda tidak nyata dengan bahwa interaksi pemupukan dengan
jumlah anakan varietas Situ Bagendit, varietas berpengaruh sangat nyata
Towuti dan galur SHS 128. Sementara terhadap tinggi tanaman umur 4, 5, 6, 7
jumlah anakan terendah diperoleh pada MST dan jumlah anakan per rumpun.
varietas Batu Tegi (13,4 anakan) dan tidak Rata-rata Interaksi Pemupukan dan
berbeda nyata dengan tinggi tanaman Varietas Terhadap Tinggi Tanaman Padi
varietas Cirata, Limboto dan Situ Umur 4, 5, 6, 7 MST, dan Jumlah anakan
Patenggang. Hal ini disebabkan oleh Per Rumpun pada berbagai perlakuan
perbedaan genetik dan pengaruh pemupukan dan varietas ditunjukkan
lingkungan tumbuh setiap varietas dan pada Tabel 3.
galur yang diadaptasikan. Berdasarkan
Tabel 3. Rata-rata tinggi tanaman padi umur 4, 5, 6, 7 MST, dan jumlah anakan per
rumpun pada berbagai perlakuan pemupukan dan varietas
Jenis Jenis varietas
BNT
Parameter pupu
V1 V2 V3) V4 0,05
k
Tinggi P1 52,17 Bb 39,25 Aa 43,48 Aa 50,83 Ba
tanaman umur P2 46,08 Ba 50,17 Bb 40,75 Aa 39,33 Aa 4,92
4 MST P3 47,50 Aab 46,58 Ab 51,08 Ab 57,83 Bb
Tinggi P1 63,67 Ba 55,33 Aa 61,17 Bab 67,00 Bb
tanaman umur P2 67,08 Ba 72,50 Bb 58,00 Aa 54,92 Aa 6.87
5 MST P3 76,33 Bb 67,17 Ab 66,25 Ab 82,00 Bc
Tinggi P1 70,33 Aa 66,33 Aa 70,83 Aa 72,67 Ab
tanaman umur P2 77,50 BCa 80,00 Cb 69,33 ABa 62,00 Aa 8.32
6 MST P3 89,33 Ab 85,17 Ab 81,50 Ab 84,17 Ac
Tinggi P1 73,00 Aa 71,67 Aa 73,50 Aa 75,00 Aa
tanaman umur P2 85,50 Bb 87,67 Bb 73,33 Aa 69,17 Aa 7.62
7 MST P3 94,17 Bc 90,50 ABb 86,33 Ab 97,00 Bb
P1 3,50 Aa 4,33 Aa 5,33 Aa 4,33 Aa
Jumlah anakan
P2 13,67 Ab 12,83 Ab 14,33 Ab 12,83 Ab 4.39
Per Rumpun
P3 12,17 Ab 13,17 Ab 25,33 Bc 12,50 Ab
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (huruf besar horizontal dan huruf
kecil vertikal) tidak berbeda nyata pada uji BNT0,05
65
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
66
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
67
Ade Alavan et al. (2015) J. Floratek 10: 61 - 68
68