Anda di halaman 1dari 2

Nafisa Fausta F 9B/21

Halaman 28

Membuat pelangi

Dengan bantuan eksperimen Membuat Pelangi, saya belajar tentang cara terbentuknya pelangi,
langsung dengan mata kepala saya sendiri. Salah satu keajaiban alam yang begitu indah ini nyatanya
dapat kita buah dengan cukup mudah.

Sebelum memulai percobaan, tentunya ada beberapa bahan dan alat yang harus kita persiapkan. Bahan-
bahan tersebut mencakup air, kaca, gunting, ruang gelap, dan senter.

Setelah semua bahan dan alat dikumpulkan, maka langkah berikutnya adalah saya meletakkan sebuah
gelas yang sudah berisi air ke atas permukaan datar, seperti meja. Kemudian, saya mengambil sepotong
kaca dan meletakkannya ke dalam gelas tersebut. Posisi kaca dalam gelas haruslah serong atau miring.
Selain itu, percobaan harus dilakukan di dalam ruangan yang benar-benar gelap. Pastikan tidak ada
sedikitpun cahaya yang masuk dari sumber manapun. Berikutnya, saya menyorotkan cahaya senter
hingga mengenai kaca yang terdapat di dalam gelas. Disinilah keajaiban yang sebenarnya terjadi. Dari
sinar senter, akan muncul semburat pelangi yang begitu indah.

Selain itu, dengan mengubah sudut kemiringan kaca dalam gelas, saya bahkan dapat melihat pelangi
dalam bentuk yang beraneka ragam. Saya sendiri bahkan sempat tidak percaya bahwa cara yang
sederhana semacam ini dapat menghasilkan pelangi sama seperti yang saya lihat setelah hujan selesai
membasahi bumi.

Halaman 30

Judul : Kandungan Listrik pada Buah

Nama siswa : Nafisa Fausta Fika

Pendahuluan : Saya ingin mengetahui buah apa yang banyak mengandung listrik

Tujuan : Untuk mengetahui kandungan listrik pada buah

Hipotesis : Mungkinkah buah yang masam mengandung lebih banyak kandungan listrik?

Bahan : Buah, sensor voltase, alat tulis

Metode : Mengumpulkan beragam buah. Hubungkan buah dengan sensor voltase. Ukur voltase dan
catat hasilnya.

Data : -

Hasil : Semakin masam buah semakin banyak listrik


Simpulan : Pada akhir percobaan, saya memperoleh hasil pengukuran pada voltmeter bahwa tegangan
listrik pada buah dengan rasa masam lebih besar daripada buah dengan rasa manis.
Hal ini berarti buah dengan rasa yang semakin masam memiliki kandungan listrik yang lebih besar.

Rujukan : Buku Paket Bahasa Indonesia halaman 29

Kandungan Listrik pada Buah

Setiap buah memiliki kandungan air. Kandungan air pada buah memiliki unsur ion, salah satu unsur yang
penting dalam terciptanya arus listrik. Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui buah dengan
kandungan listrik yang lebih tinggi.

Tahap pertama percobaan dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis buah seperti pisang, anggur,
ceri, jeruk, kiwi, pir, apel, dan lain sebagainya.
Setelah buah dikumpulkan, pihak peneliti mengambil alat voltmeter, kemudian menghubungkan sensor
pada voltmeter dengan buah dengan cara menusukkannya ke dalam daging buah. Selama beberapa
waktu, peneliti mencatat nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter dalam satuan Volt. Langkah ini dilakukan
dengan seluruh buah lainnya hingga selesai.

Setelah mencatat hasil pengukuran voltase dari setiap buah, diketahui bahwa buah masam memiliki
tingkat kandungan listrik lebih tinggi daripada buah dengan rasa kurang masam atau bahkan manis.
Dengan demikian, simpulan dari percobaan ini adalah tingkat kemasaman sebuah buah berbanding lurus
dengan tegangan listrik pada buah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai