NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
Suryanti
NIM ST 181058
Abstrak
Analisis data hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon, hasil penelitian menunjukkan
hasil p-value sebesar 0,001 (<0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi hipnoterapu dapat menurunkan
skala nyeri pasien post coronary angiography di RSUD Dr Moewardi. Disarankan agar
pemberian hipnoterapi dapat dijadikan alternative menurunkan skala nyeri pada pasien
post coronary angiography serta untuk peneliti selanjutnya dapat melanjutkan dan
mengembangkan penelitian yang ada
Kata Kunci : skala nyeri, pasien post coronary angiography, terapi hipnoterapi
2
Abstract
Coronary heart disease becomes the most cases of death trigger in developed countries.
The number of its bearers annually increases. The disease can be recognized or
diagnosed with various ways from non-invasive technique using electrocardiography
(ECG) to invasive examination such as coronography/cardiac catheterization. Cardiac
catheterization is one of the invasive interventions that induces some reactions prior to
and following the intervention. One of them is pain which is felt following the
intervention. Hypnotherapy administration is expected to reduce the pain felt following
the cardiac catheterization intervention. The objective of this research is to investigate
whether or not hypnotherapy administration has an effect on pain scale of post-coronary
angiography patients at ICVCU Room of RSUD Dr. Moewardi Local General Hospital.
This research used the quantitative quasi experimental research method with one group
pre- test and post-test design. Non-probability sampling or accidental sampling was used
to determine its samples. They consisted of 30 post-coronary angiography patients. The
instrument to collect the data of the research was numerical rating scale (NRS). They
were then analyzed by using the Wilcoxon’s Test.
The result of the Wilcoxon’s Test shows that the p-value was 0.001 which was less than
0.05. Thus, the hypnotherapy administration could decrease the pain scale of post
coronary angiography patients at Dr Moewardi Local General Hospital. The
hypnotherapy administration is suggested to be used as one of the alternatives to
decrease the pain scale of post-coronary angiography patients, and further researches
can proceed and develop the existing research.
pemberian hipnoterapi dan edukasi dependen adalah Skala nyeri pasien post
terhadap skala nyeri pada pasien st elevasi coronary angiography, instrument
miocard infark (STEMI), didapatkan hasil penelitian dengan menggunakan Visual
dari penelitian ini adalah terdapat Analog Scale (VAS). Analisa data
pengaruh pemberian hipnoterapi dan menggunakan Uji Wilcoxon.
edukasi terhadap skala nyeri ST elevasi
Miocard infark dengan hasil analisis skala HASIL DAN PEMBAHASAN
nyeri setelah mendapatkan perlakuan Jenis Kelamin
hipnoterapi dan edukasi dan selisih Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut
penurunan skala nyeri sebelum dan Jenis Kelamin F %
sesudah antara kelompok kontrol dan Laki – laki 24 80 %
kelompok perlakuan didapatkan perbedaan Perempuan 6 20 %
Jumlah 30 100%
yang signifikan, Independent Samples Test Jenis Kelamin (n=30)
sig. 0,000 (<0,05). Sumber: Data primer
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Hasil analisis pada Tabel 1 di atas
mengetahui adakah pengaruh pemberian
dapat diketahui bahwa kelompok
hipnoterapi terhadap skala nyeri pada
responden menurut jenis kelamin,
pasien post kateterisasi jantung di ruang
mayoritas berjenis kelamin laki - laki
ICVCU RSUD dr. Moewardi.
yaitu sebanyak 24 responden (80%),
Mayoritas responden adalah berjenis
METODE PENELITIAN
kelamin laki-laki, hal ini dapat dikarenakan
Metode penelitian ini menggunakan
gaya hidup pada laki-laki cenderung
penelitian Quasi Eksperimen dengan
merokok, mengkonsumsi kopi dan alkohol
rancangan penelitian one group pretest-
yang merupakan salah satu faktor
posttest design, Populasi adalah pasien
penyebab penyakit jantung (Ghani dkk,
yang telah menjalani coronary angiography
2016).
di RSUD Dr. Moewardi. Teknik
Berdasarkan hasil penelitian yang
pengambilan sampel menggunakan non
dilakukan oleh Farissa (2011) dengan hasil
probability sampling dengan cara
proporsi penyakit jantung koroner lebih
accidental sampling, yaitu sebanyak 30
besar pada pasien laki-laki yaitu sebesar 86
orang sampel. Waktu penelitian dilakukan
kasus (81,9%) daripada perempuan,
pada Bulan Juli – Agustus 2019.
dengan perbandingan ± 4:1. Hal ini selaras
Variabel independen adalah
dengan penelitian Wahyuni & Kurnia
pemberian terapi Hipnoterapi, Variabel
5
responden pada penelitian ini adalah 56,97 bahwa nilai Median skala intensitas nyeri
yang terjadi pada negara maju maupun kateterisasi jantung mayoritas skala nyeri
6
Hipnoterapi secara fisiologis, bekerja menjadi skala nyeri ringan dengan nilai
melalui sistem gelombang otak. Pada sesi- median 2 dan SD 0.572.
sesi hipnoterapi, seperti induksi dan 4. Pemberian terapi hipnoterapi pada
deepening, pasien akan dibimbing responden post kateterisasi jantung
terapis dari pikiran sadar ke pikiran bawah mempunyai pengaruh yang signifikan
sadar. Pada kondisi seperti ini akan terhadap penurunan skala nyeri yang
memasuki kondisi hipnosis yang lebih dirasakan responden di ruang ICVCU
dalam, sehingga gelombang otak yang RSUD Dr Moewardi dengan p-value
semula berada pada gelombang beta 0.001,
akan berubah pelan-pelan menuju
gelombang alpha. Otak dalam kondisi Saran
alpha akan memproduksi hormon seretonin
1. Bagi Perawat
dan endorfin yang menyebabkan seseorang
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan
merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia
sebagai alternatif dalam memberikan
sehingga stress menjadi menurun
intervensi keperawatan sehingga dapat
(Setiawan, 2009).
meningkatkan kwalitas pelayanan yang
lebih baik.
PENUTUP
2. Bagi Institusi Rumah Sakit
Simpulan
Rumah Sakit bisa menjadikan
1. Karakteristik responden pada penelitian
penelitian ini sebagai acuan dalam
ini berdasarkan jenis kelamin memiliki
penyusunan SPO Hipnoterapi yang
responden berjenis kelamin laki – laki
merupakan terapi nonfarmakologi
lebih banyak daripada perempuan,
untuk menurunkan nyeri pasien.
jumlah responden laki – laki sebanyak
3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
24 responden (80%) dan rata – rata
Bagi institusi pendidikan, hasil
umur responden adalah 56,97 tahun
penelitian ini dapat menjadi salah satu
dengan rentang usia responden pada
pilihan referensi di dalam pembelajaran
penelitian ini yaitu usia 56 – 65 tahun.
terkait penurunan tingkat nyeri dengan
2. Pada responden sebelum diberikan
terapi nonfarmakologi yaitu pemberian
hipnoterapi mayoritas skala nyeri yang
hipnoterapi
dirasakan nyeri sedang dengan nilai
4. Bagi Peneliti selanjutnya
median 5 dan SD 0,915.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini
3. Pada responden sesudah diberikan
dapat dikembangkan lebih lanjut
hipnoterapi mayoritas skala nyerinya
9
Pramono, Cahyo. (2017). Pengaruh Wong, W., & Andri Hakim (2009).
Pemberian Hipnoterapi Dan Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta:
Edukasi Terhadap Skala Nyeri Visimedia
Pada Pasien St Elevasi Miocard
Wong, W. (2010). Membongkar Rahasia
Infark (Stemi). Skripsi Stikes
Hipnosis. Jakarta: Visimedia
Muhammadiyah Klaten. Klaten