Anda di halaman 1dari 143

12/20/2020 Menggusur Kedung Ombo

Menggusur Kedung Ombo

Menggusur Kedung Ombo

• Masyarakat Kedung Ombo merasa kecele terhadap ganti rugi yang diberikan

pemerintah..

• Masyarakat yang sudah menerima ganti rugi terpaksa bertahan karena jumlah

ganti rugi tak cukup untuk membeli lahan. 21657

• Proyek terus berjalan, air sudah mulai menggenang, meski masih ada ratusan

keluarga bertahan..

WARGA Benda berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kota Tangerang,


Banten, pada Selasa, 15 Desember 2020. Mereka merasa tak sanggup menempati
posko yang disediakan pemerintah sejak hunian mereka digusur pada 1 September
lalu untuk pembangunan jalan tol bandar udara, ruas Cengkareng-Batuceper­
Kunciran (JORR 2). Sebagian warga yang menempati kontrakan pun kebingungan
karena masa tenggat kontrakan habis per 1 Januari 2021.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meminta pemerintah tak menggusur dan
mengusir warga selama masa darurat pandemi Covid-19. Komnas juga meminta
semua pihak tak melakukan kekerasan dan tindakan yang berpotensi melanggar
hak asasi. "Tindakan di atas tidak sepatutnya dilakukan di tengah pandemi Covid-
19," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik melalui keterangan
tertulis, Senin, 13 April 2020.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Farsip%2F162117%2Fmenggusur-kedung-ombo 1/3


12/20/2020 Menggusur Kedung Ombo

Penggusuran besar-besaran pemah terjadi di masa pemerintahan Orde Baru saat


pembangunan waduk Kedung Ombo. Proyek yang dibiayai dengan pinjaman dari
Bank Dunia (US$ 156 juta) dan Bank Ekspor Impor Jepang (US$ 45 juta) itu
menghilangkan 20 desa di tiga kabupaten: Sragen, Boyolali, dan Grobogan, Jawa
Tengah. Tempo pada 27 April 1991, lewat laporan berjudul "Mereka yang
Bertahan di Kedung Ombo", mencatat total ada 5.399 keluarga yang tergusur atau
sekitar 27 ribu orang.

Proyek membangun bendungan Sungai Serang ini mulai digarap pada 1984 dan
beberapa wilayah mulai "dibebaskan". Namun, sejak 1986, proses pembebasan
lahan mulai kisruh. Masyarakat pemilik lahan banyak yang merasa kecele.
Mereka mengingat pemyataan Menteri Dalam Negeri saat itu, Soepardjo Rustam,
bahwa ganti rugi tanah Kedung Ombo sebesar Rp 3.000 per meter persegi.
Namun mereka menerima kurang dari itu.

Dalam surat keputusan Gubemur Jawa Tengah, ganti rugi untuk Kedung Ombo
besarannya Rp 400 per meter persegi buat sawah, Rp 350 untuk lahan kering, Rp
730 buat pekarangan, Rp 2.150-7.380 untuk 1 meter persegi rumah, dan Rp
30-2.000 buat setiap batang pohon. Besaran ganti rugi tersebut membuat warga
Kedung Ombo tak dapat membeli lahan yang sama luasnya di desa-desa tetangga.
Mereka menuntut ganti rugi sebesar yang disebutkan Menteri Dalam Negeri.

Karena itu, proses ganti rugi berjalan alot. Pemerintah Orde Baru mulai
kehilangan kesabaran karena proyek itu mesti diresmikan secepatnya tahun ini.
Aparat militer dan kepolisian mulai mengintimidasi masyarakat dengan ancaman
pidana subversi. Para tokoh masyarakat yang keras menolak diberi stempel anti­
pembangunan hingga makar dan menerima cap "ET" (eks tahanan politik) di
kartu tanda penduduk mereka.

Ancaman ini tak membuat masyarakat gentar. Mereka tetap menolak "cap
jempol" dan tak mengambil uang ganti rugi yang disediakan, yang terlampau
kecil jumlahnya. Mereka memilih bertahan di Kedung Ombo meskipun beberapa
tempat mulai digenangi air. Beberapa masyarakat yang telah menerima ganti rugi
tapi merasa kecele karena tak sanggup membeli lahan untuk pindah bermukim
juga memilih bertahan di Kedung Ombo.

Meski air telah meninggi, ada 1.355 keluarga yang tak mau angkat kaki dari
desanya. Mereka antara lain ada di Dusun Ngrakum, Nglanji, Klewor, Tremes,
Mlangi, dan Kedungpring. Meski warga masih bertahan, dusun-dusun ini secara
resmi telah dinyatakan hilang dari peta, "ditenggelamkan" di waduk Kedung
Ombo.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Farsip%2F162117%2Fmenggusur-kedung-ombo 2/3


12/20/2020 Menggusur Kedung Ombo

Sebelum 1989, penduduk di bawah pimpinan Djaswadi menuntut ganti rugi tanah
tak jauh dari wilayah yang bakal menjadi waduk. "Tanah harus diganti tanah,"
ucap Djaswadi. Gubemur Jawa Tengah Ismail mengalah. Mereka diizinkan
menempati hutan Perhutani, yang kini menjadi Kedungmulyo dan Kedungrejo,
dengan hanya membayar Rp 200 per meter persegi.

Tapi tak semua sepakat. Penduduk lain di bawah pimpinan Mbah Jenggot
menolak karena lahan di Kedungrejo (105 hektare) dan Kedungmulyo (253
hektare) tidak seluas tanah milik mereka yang tenggelam. Mereka memilih
bertahan. Seiring dengan air meninggi, mereka berpindah ke area green belt. Aksi
Mbah Jenggot membuat penduduk lain yang telah menerima ganti rugi menuntut
pemerintah meninjau ganti rugi.

Masyarakat Kedung Ombo sepakat meminta ganti rugi sebesar Rp 13.500 per
meter persegi. Angka ini masih jauh di bawah harga yang dipatok Mbah Jenggot:
Rp 20 ribu per meter persegi. Kisruh ini membuat peresmian yang dijadwalkan
April mesti ditunda karena masalah ganti rugi lahan. Namun Ismail
membantahnya. "Soal peresmian itu menyangkut kelengkapan fasilitas, seperti
jalan ke PLTA-nya," ujamya.

Konflik Masyarakat dan Pembangunan Pembebasan Lahan Penggusuran

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Farsip%2F162117%2Fmenggusur-kedung-ombo 3/3


12/20/2020 Editorial: Kejinya Korupsi Bansos Menteri Sosial Juliari Batubara - Opini - majalah.tempo.co

Editorial: Kejinya Korupsi


Bansos Menteri Sosial Juliari
Batubara

Jang an Berhenti di Menteri Juliari

KOMIS! Pemberantasan Korupsi tidak boleh menghentikan penyidikan kasus


korupsi proyek bantuan sosial (bansos) hanya pada mantan Menteri
Sosial, Juliari Peter Batubara. Kesaksian para pelaku dan bukti-bukti lain
menunjukkan bahwa Juliari tidak menikmati sendiri fulus ratusan miliar rupiah
hasil korupsinya. Ada indikasi kuat sejumlah fungsionaris Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan ikut menyalurkan duit haram itu untuk pemenangan
beberapa calon dalam pemilihan kepala daerah yang baru usai.

Karena itu, penahanan Juliari pada 6 Desember lalu harus dijadikan pintu masuk
untuk mengungkap lebar jejaring pelaku korupsi dana bansos. KPK tidak boleh
gentar, meski berhadapan dengan partai penguasa. Korupsi dana bantuan untuk
masyarakat yang terempas krisis ekonomi akibat pandemi jelas merupakan
kejahatan level tertinggi. Pelakunya tak hanya merugikan keuangan negara, tapi
juga mengancam hidup banyak orang.

Penyidikan sementara menemukan bukti bahwa Juliari telah menyelewengkan


posisinya sebagai Menteri Sosial untuk memungut sedikitnya Rp 10 ribu dari

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162143%2Feditorial-kejinya-korupsi-bansos-men... 1/3


12/20/2020 Editorial: Kejinya Korupsi Bansos Menteri Sosial Juliari Batubara - Opini - majalah.tempo.co

setiap kemasan bantuan sosial korban pandemi di Jakarta, Bogor, Depok,


Tangerang, dan Bekasi. Sebagian dana itu lalu digunakan buat membiayai
berbagai keperluannya, termasuk menyewa jet pribadi untuk melakukan
kunjungan kerja ke sejumlah daerah.

Anggaran pemerintah untuk proyek bansos adalah Rp 300 ribu per kemasan untuk
21,6 juta kemasan yang dibagikan dalam 12 gelombang. Artinya, total nilai
korupsi Menteri Sosial mencapai setidaknya Rp 216 miliar. Tapi, ada dugaan,
korupsi Juliari sebenamya lebih dahsyat.

Penelusuran majalah ini menemukan bahwa nilai tiap kemasan bantuan sosial bisa
jadi jauh lebih rendah dari Rp 300 ribu. Banyak penerima bantuan mengeluhkan
buruknya kualitas beras, sarden, atau mi instan yang mereka terima. Biaya
pembuatan tas bantuan yang dikerjakan PT Sritex, Solo, Jawa Tengah, pun terlalu
mahal. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sempat menelusuri
kejanggalan-kejanggalan ini.

Pengadaan bansos berbentuk barang pada masa krisis memang rentan dikorupsi.
Banyak aktivis antikorupsi sudah mengingatkan pemerintah sejak awal. Kondisi
pandemi yang serba darurat dimanfaatkan Juliari dan kelompoknya untuk
berbagi-bagi jatah. Bukan hanya di hilir, dalam proses pengadaan bansos pun
sejumlah perusahaan kepanjangan tangan politikus turut bermain. Ada kesaksian
yang menyebutkan nama sejumlah elite PDIP yang menitipkan perusahaan
tertentu agar mendapat jatah proyek. KPK harus menelusuri semua petunjuk itu.

Bagi banyak orang, kejahatan semacam ini mungkin tidak terbayangkan. Menteri
Sosial yang semestinya menjadi penopang orang-orang papa justru mengkhianati
warga yang seharusnya dia lindungi. Apalagi Juliari berasal dari PDIP, partai
politik yang selalu mengklaim sebagai ''partai wong cilik".

Bagaimanapun aksi lancung Juliari tak bisa dilepaskan dari kebijakan Presiden
Joko Widodo. Ketika menyetujui revisi Undang-Undang KPK setahun lalu, yang
jelas-jelas memereteli sejumlah kewenangan lembaga itu, Jokowi mengirim sinyal
terang benderang ke pelosok negeri. Dia menegaskan bahwa penindakan keras
terhadap korupsi adalah pengganggu pembangunan.

Apalagi, setelah pandemi, Jokowi mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti


undang-undang yang berisi klausul perlindungan bagi pejabat. Aturan yang
kemudian disetujui Dewan Perwakilan Rakyat itu menegaskan bahwa pejabat
tidak bisa dituntut hukum, baik secara pidana maupun perdata, saat bekerja
mengatasi wabah Covid-19. Semua kebijakan Jokowi itu, sedikit-banyak,

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162143%2Feditorial-kejinya-korupsi-bansos-men... 2/3


12/20/2020 Editorial: Kejinya Korupsi Bansos Menteri Sosial Juliari Batubara - Opini - majalah.tempo.co

mendorong Juliari dan bisa jadi pejabat lain untuk ramai-ramai menggarong
anggaran negara.

Karena itulah berbagai tanda ketidakberesan penyaluran bantuan sosial seolah­


olah diabaikan begitu saja. Sistem pencegahan korupsi di pemerintahan tak
berjalan. Publik patut mengapresiasi kerja keras penyidik komisi antikorupsi yang
telaten mengumpulkan bukti demi bukti yang berujung pada penahanan Juliari.

Penyidikan tentu belum usai. Sudah semestinya KPK menelusuri aliran dana hasil
korupsi dengan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Kecurigaan bahwa hasil pungutan bansos ini masuk ke kantong elite PDI
Perjuangan, tempat Juliari Batubara menjadi wakil bendahara umum, harus
ditelusuri. Apalagi undang-undang antikorupsi memungkinkan penggunaan delik
kejahatan korporasi. Sanksi bagi pelaku kejahatan level tertinggi ini harus
berlipat-lipat, termasuk bagi kelompok yang ikut menikmati hasilnya.

Juliari Batubara Kementerian Sosial Korupsi Dana Bansos

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162143%2Feditorial-kejinya-korupsi-bansos-men... 3/3


12/20/2020 Editorial: Pelanggaran HAM dalam Proyek lnfrastruktur Jokowi - Opini - majalah.tempo.co

Editorial: Pelanggaran HAM


dalam Proyek lnfrastruktur
Jokowi

Pembangunanisme Hantam Kromo

MEMPRIORITASKAN pembangunan infrastruktur, pemerintah mengorbankan


hak asasi manusia. Pelanggaran itu terjadi dengan terang benderang dalam lima
proyek strategis nasional yang ditelisik majalah ini: kekerasan terhadap penduduk
yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan juga perampasan hak ekonomi, sosial,
dan budaya mereka. Kelima proyek itu adalah pembangunan bandar udara
intemasional di Kulon Progo, Yogyakarta; pembangunan 10 destinasi wisata barn;
pembangunan Waduk Lambo, Nagekeo, di Nusa Tenggara Timur; pembangunan
jalan tol lintas Sumatera; serta penggusuran masyarakat adat di Langkat,
Sumatera Utara.

Di Bandara Intemasional Yogyakarta, misalnya, pembangunan dimulai meski


belum ada kesepakatan dengan semua pemilik tanah. Manakala pemilik lahan
yang kebanyakan petani berunjuk rasa menolak relokasi, tentara dan polisi
dikerahkan untuk membubarkan. Kini sebagian dari mereka kesulitan
mendapatkan penghasilan. Anak-anak banyak yang tak bersekolah.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162139%2Feditorial-pelanggaran-ham-dalam-pr... 1/3


12/20/2020 Editorial: Pelanggaran HAM dalam Proyek lnfrastruktur Jokowi - Opini - majalah.tempo.co

Apa yang dilakukan Joko Widodo mirip yang dikerjakan Soeharto lebih dari 30
tahun lalu. Soeharto, misalnya, tak segan menyingkirkan lebih dari 5.000
penduduk tiga kabupaten di Jawa Tengah untuk membangun Waduk Kedung
Ombo. Tak mendapat ganti rugi yang sesuai, masyarakat kehilangan lahan, tempat
tinggal, dan mata pencarian.

Indikasi pengabaian hak asasi terlihat dalam pemyataan Presiden Joko Widodo
pada peringatan Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember lalu. Dalam pidatonya,
Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan upaya negara
melindungi hak asasi rakyat. Pandangan right to development ini, betapapun
diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, mensyaratkan sejumlah hal. Di
antaranya, keharusan pemerintah melindungi hak hidup rakyat, hak berpendapat,
serta hak untuk tidak didiskriminasi berdasarkan ras, suku, bahasa, agama, dan
jenis kelamin.

Apalagi Indonesia telah meratifikasi Konvensi Intemasional tentang Hak-hak


Ekonomi, Sosial, dan Budaya serta menuangkannya dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2005. Pembangunan yang tak mengedepankan hak warga negara
bakal menjadi sorotan dunia. Gerakan menghukum negara atau korporasi yang
tak menghargai HAM kini marak di dunia intemasional.

Menggunakan argumentasi hak untuk membangun, Jokowi tampaknya tengah


mencari pembenaran untuk menerapkan "pembangunanisme" secara hantam
kromo. Prinsip "kerja, kerja, kerja" dalam praktiknya dipakai untuk menerapkan
praktik kerja cepat dengan mengabaikan tata kelola pemerintah dan hak asasi
manusrn.

Membangun infrastruktur tanpa mengindahkan hak asasi mendatangkan banyak


mudarat. Mengejar target pembangunan tanpa dialog dengan pemangku
kepentingan hanya memunculkan Iuka. Jokowi tampaknya lupa, semasa menjadi
Wali Kota Solo, ia pemah menata pasar dan merelokasi pedagang kaki lima di
Solo dengan mengedepankan dialog.

Berbagai pembiaran terhadap pelanggaran hak asasi manusia merupakan catatan


merah pemerintahan Jokowi. Janji Presiden untuk menuntaskan pelanggaran
HAM berat pada masa lalu hingga kini tak terwujud. Yang terjadi malah
sebaliknya: Jokowi merangkul para pelanggar HAM, termasuk dengan
menjadikan mereka menteri dan penasihat presiden.

Pemerintah harus menghentikan semua praktik pelanggaran HAM. Di era Orde


Baru, lebih dari tiga dasawarsa Indonesia menerapkan "pembangunanisme" yang

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162139%2Feditorial-pelanggaran-ham-dalam-pr... 2/3


12/20/2020 Editorial: Pelanggaran HAM dalam Proyek lnfrastruktur Jokowi - Opini - majalah.tempo.co

mencederai hak asasi manusia. Tak selayaknya Jokowi mengulang langkah


Soeharto itu.

HAM Proyek Infrastruktur Jokowi Pelanggaran HAM

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162139%2Feditorial-pelanggaran-ham-dalam-pr... 3/3


12/20/2020 Editorial: Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin Covid-19 - Opini - majalah.tempo.co

Editorial: Jangan Hanya


Bergantung pada Vaksin
Covid-19

Vaksin Prodeo, Lalu Apa

SETELAH galau antara menjual dan menggratiskan vaksin Covid-19, pemerintah


akhimya mengambil langkah yang patut dipuji: penangkal virus itu akan
dibagikan secara prodeo. Memang itulah yang semestinya dilakukan: pemerintah
bertanggung jawab terhadap keselamatan warga negara dan membagikan vaksin
adalah mandat undang-undang agar kesehatan penduduk terjaga.

Tentu banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar niat itu terlaksana.
Yang terpenting adalah memastikan ketersediaan anggaran. Tak hanya
menyediakan uang untuk membeli vaksin, tapi juga membeli alat tes usap agar
penduduk yang divaksin dipastikan tidak terinfeksi virus. Dengan asumsi 70
persen penduduk Indonesia harus divaksin masing-masing dua kali agar terbentuk
imunitas bersama, diperlukan kira-kira 378 juta paket vaksin plus alat tes usap
selama periode vaksinasi.

Tugas berikutnya adalah menyusun daftar prioritas penerima vaksin. Selama ini,
pemerintah mengatakan akan mendahulukan orang tua, tenaga kesehatan, serta
anggota Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia. Masalahnya, vaksin yang

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162146%2Feditorial-jangan-hanya-bergantung-p... 1/2
12/20/2020 Editorial: Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin Covid-19 - Opini - majalah.tempo.co

akan tersedia dalam jumlah besar adalah merek Sinovac asal Cina. Belum ada
penjelasan apakah vaksin ini cukup aman dan ampuh diberikan kepada orang
lanjut usia. Dalam uji coba tahap ketiga-salah satunya dilakukan di Bandung­
para relawan Sinovac dipilih dalam rentang usia 18-59 tahun.

Persoalan kemujaraban akan menjadi isu berikutnya. Hingga saat ini, efikasi
Sinovac belum diketahui. Produsen lain sudah mengklaim vaksinnya mujarab.
Pfizer dan Modema memiliki efikasi 95 persen, AstraZeneca 70 persen. Badan
Pengawas Obat dan Makanan harus menunggu kepastian tingkat efikasi ini
sebelum mengeluarkan izin. Makin rendah efikasi, makin banyak penduduk yang
mesti divaksin-sesuatu yang dapat membengkakkan anggaran.

Dengan tingkat kemujaraban yang berbeda-beda, perihal siapa mendapat vaksin


merek apa akan menjadi persoalan. Saat ini vaksin dari Tiongkok sudah dibeli
dalam jumlah besar. Adapun vaksin merek lain umumnya baru dalam tahap
menjalin komitmen. Dengan demikian, di Indonesia, vaksin Sinovac akan lebih
dulu ada dan lebih banyak dipakai. Pemerintah harus menyiapkan mekanisme
agar penerima vaksin tidak gontok-gontokan berebut vaksin cespleng.

Harus pula diwaspadai kehadiran para spekulan. Setelah kesempatan mereka


meraih cuan dihalangi kebijakan vaksin gratis, mereka bisa memainkan harga
vaksin berefikasi tinggi. Patut pula diwaspadai pejabat dan birokrat nakal yang
menjual kesempatan mendapat vaksin bagus kepada orang berduit.

Yang juga penting adalah kesadaran bahwa vaksin bukan solusi tunggal
menghalau Covid-19. Para epidemiolog sudah mengingatkan bahwa efektivitas
vaksin punya batas waktu. Distribusi yang centang perenang dapat membuat
kekebalan komunitas tak tercapai. Dengan kata lain, program memakai masker,
menjaga jarak, dan mencuci tangan tidak boleh ditinggalkan. Keberadaan vaksin
tidak membatalkan kewajiban pemerintah melakukan tes massal, melacak mereka
yang terinfeksi, dan mengobati yang sakit. Sikap abai pemerintah dan orang
ramai setelah kedatangan vaksin bisa membuat pandemi justru tak kunjung raib.

Vaksin Covid-19 Covid-19

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162146%2Feditorial-jangan-hanya-bergantung-p... 2/2


12/20/2020 Editorial: Pentingnya ketegasan Jokowi dalam Menyiapkan Peta Jalan Pasca-lndustri Tembakau - Opini - majalah.tempo.co

Editorial: Pentingnya
ketegasan Jokowi dalam
Menyiapkan Peta Jalan
Pasca­lndustri Tembakau

Tak Ada]alan Tengah untuk Tembakau

PRESIDEN Joko Widodo harus tegas mengakhiri perdebatan dalam penyusunan


peta jalan industri hasil tembakau. Kebijakan untuk mengendalikan konsumsi dan
produksi rokok, yang jelas-jelas berdampak negatif pada kesehatan, tidak bisa
dikompromikan.

Tentunya perbedaan sikap di antara lembaga pemerintah yang menangani


persoalan tembakau adalah keniscayaan. Kementerian Perindustrian sudah pasti
akan membela produsen rokok dan produk hasil tembakau lain. Kementerian
Pertanian pun akan mengedepankan kesejahteraan petani tembakau. Adapun
Kementerian Kesehatan jelas berkepentingan mengendalikan konsumsi produk
berbahaya. Sedangkan Kementerian Keuangan ingin menambah penerimaan dari
cukai.

Lantaran banyak kepentingan, jalan satu-satunya untuk mengakhiri perdebatan


adalah keputusan politik yang tegas dari Presiden Jokowi. Sudah saatnya

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162144%2Feditorial-pentingnya-ketegasan-joko... 1/3


12/20/2020 Editorial: Pentingnya ketegasan Jokowi dalam Menyiapkan Peta Jalan Pasca-lndustri Tembakau - Opini - majalah.tempo.co

pemerintah segera mengakhiri ketergantungan pada industri rokok dan hasil


tembakau. Tak patut lagi pemerintah mengandalkan penerimaan negara dari
barang yang lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

Selama ini, pemerintah selalu bersikap mendua pada industri rokok. Dalih
produsen untuk menjaga kelangsungan hidup petani tembakau menjadi
penyebabnya. Padahal alasan ini tak lagi relevan, mengingat rata-rata pabrik
rokok di Indonesia sudah bergantung pada tembakau impor.

Meningkatnya impor tembakau terjadi seiring dengan bergesemya pola produksi


industri rokok nasional, dari sigaret kretek tangan ke sigaret kretek mesin. Data
Badan Pusat Statistik menyebutkan impor tembakau, khususnyajenis Virginia
untuk bahan baku sigaret kretek mesin, melejit dari 119.540 ton ke kisaran
122.000 ton pada 2018-2019. Tahun ini impor ada kemungkinan melonjak lagi
seiring dengan gangguan produksi tembakau lokal dan lahan tanam yang
menyusut. Dengan pola ini, penyerapan tembakau lokal bakal menurun, sehingga
pada titik tertentu petani bakal kehilangan pasar.

Karena itu, petajalan industri hasil tembakau selayaknya mengarah pada


pembatasan produksi dan konsumsi. Untuk mengendalikan suplai, pemerintah
harns mengupayakan alih usaha petani tembakau ke komoditas lain secara
bertahap. Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan harus
mulai memikirkan pengurangan kapasitas pabrik rokok secara gradual sekaligus
mencari altematiflapangan kerja barn.

Untuk mengendalikan konsumsi, keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani terns


menaikkan cukai dan pajak rokok sudah tepat. Pemerintahjangan ragu untuk
mengerek tarifcukai ke level yang progresif. Kenaikan tarifcukai rata-rata 12,5
persen mulai Febrnari 2021 sangat rendahjika dibandingkan dengan tahun ini,
yang mencapai 23 persen.

Putusan Mahkamah Agung pada 2016 yang membatalkan peraturan Menteri


Perindustrian tentang petajalan industri hasil tembakau 2015-2020 seharnsnya
menjadi rnjukan. Putusan itu menyebutkan target pertumbuhan produksi rokok
bertentangan dengan Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Hak Asasi
Manusia, Undang-Undang Perlindungan Anak, hingga Kovenan Intemasional
tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Walhasil, pembatasan produksi dan pengendalian konsumsi adalah pilihan mutlak.


Tak ada lagi rnang bagi pemerintah untuk menyusun petajalan industri rokok dan
hasil tembakau, yang berorientasi pada pertumbuhan industri. Tentu

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162144%2Feditorial-pentingnya-ketegasan-joko... 2/3
12/20/2020 Editorial: Pentingnya ketegasan Jokowi dalam Menyiapkan Peta Jalan Pasca-lndustri Tembakau - Opini - majalah.tempo.co

implementasinya kudu bertahap agar pemerintah bisa mencari altematif pengganti


untuk penerimaan cukai rokok yang sudah kadung besar itu.

Petani Tembakau Pengendalian Tembakau

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fopini%2F162144%2Feditorial-pentingnya-ketegasan-joko... 3/3
12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Otak-Atik Paket Bansos dan


Jatah untuk Pejabat Negara

Juliari P Batubara usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 6 Desember. TEMPO/M
Taufan Rengganis

• Menteri Juliari Batubara membentuk tim khusus untuk menunjuk langsung

vendor paket bantuan sosial ..

• Tim ini menampung upeti dan mengarahkan vendor kepada supplier yang

terafiliasi dengan PDIP.21657

• Menteri Juliari sempat menyebut nama putra Presiden untuk pengadaan tas

penampung bansos ..

DUA hari sebelum diterungku di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi,


Menteri Sosial Juliari Peter Batubara menghadap Presiden Joko Widodo di Istana
Bogor, Jumat pagi, 27 November lalu. Bersama Menteri Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Juliari melaporkan perkembangan penyaluran
bantuan sosial untuk masyarakat yang terkena dampak Coronavirus Disease 2019
(Covid-19).

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 1 /11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Kepada Tempo di kantomya pada Selasa, 15 Desember lalu, Muhadjir


mengatakan, dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo meminta tahun depan
bantuan sosial diberikan dalam bentuk tunai selama enam bulan. "Presiden bilang
bansos sembako sudah cukup," kata Muhadjir. Rencananya, duit yang dibagikan
per bulan bemilai Rp 300 ribu.

Menurut Muhadjir, pemberian bantuan sosial membetot perhatian Jokowi sejak


awal. Menjelang Lebaran lalu, misalnya, Jokowi kerap menelepon Muhadjir
ataupun Juliari untuk mengecek kelancaran penyaluran bantuan bahan pokok.
"Kadang jam sebelas malam Presiden menelepon," ujamya. Pemerintah
memberikan bansos bahan pokok di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi dengan alasan duit tunai bakal digunakan untuk mudik.

Sehari seusai pertemuan di Istana, Ketua KPK Firli Bahuri mengumumkan Juliari
menjadi tersangka penerima suap bantuan sosial. Sebelumnya, KPK mencokok
pejabat pembuat komitmen Kementerian Sosial, Matheus Joko Santoso, dan
sopimya; Sanjaya, Presiden Direktur PT Tigapilar Agro Utama Ardian Iskandar
Maddanatja; broker Harry van Sidabukke; serta beberapa orang lain di Jakarta dan
Bandung. "Penyerahan uang dilakukan pada Sabtu pukul 02.00 di salah satu
tempat di Jakarta," kata Firli.

Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada warga
terdampak covid-19 di Tempat Bernaung Sementara di Gor Tanah Abang, Jakarta, Juni 2020.
TEMPO/Hilman Fathurrahman W

KPK menyita duit Rp 14,5 miliar dalam penangkapan tersebut. Pemberian fulus
itu diduga bertujuan agar Juliari dan anak buahnya memilih perusahaan Ardian
dan Harry sebagai vendor penyedia bansos di kawasan Jabodetabek. Ardian dan

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 2/11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Harry menjadi tersangka pemberi suap, sedangkan Juliari dan dua anak buahnya,
Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, menjadi tersangka penerima suap.

Dari pengusaha ini, Juliari diduga telah menerima suap senilai Rp 17 miliar. Duit
ini dipungut dari pemotongan dana bantuan sosial sebesar Rp 10 ribu dari paket
bahan pokok seharga Rp 300 ribu. Selama delapan bulan ini, sudah 23,708 juta
paket atau total senilai Rp 6,464 triliun yang disalurkan. "Diduga disepakati
adanyafee dari tiap-tiap paket pekerjaan yang hams disetorkan para rekanan
kepada Kementerian Sosial melalui Matheus Joko," ujar Firli.

Pada Ahad dinihari, 6 Desember lalu, setelah anak buahnya ditangkap KPK,
Juliari menyerahkan diri kepada komisi antikorupsi. Setelah diperiksa KPK, dia
menyatakan akan mengikuti proses hukum. "Mohon doanya," kata Juliari kepada
para pewarta.

•••

PROGRAM bantuan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19, yang
terdiri atas 14 tahap, dua di antaranya buat komunitas, diduga dirancang untuk
menjadi proyek bancakan. Mendasarkan pada regulasi kedaruratan bencana,
Kementerian Sosial pada Rabu, 8 April lalu, menetapkan mekanisme penunjukan
langsung terhadap perusahaan penyedia paket bahan pokok, penyedia goodie bag,
hingga jasa pengiriman bantuan sampai ke kelompok penerima manfaat.

Memilih vendor, Menteri Juliari Batubara membentuk tim khusus yang


beranggota Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin
serta dua pejabat pembuat komitmen, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono.
Dua pengusaha dan seorang sumber di Kementerian Sosial bercerita, tim Juliari
kerap menggelar pertemuan dengan calon rekanan di restoran Sate Khas Senayan
di seberang gedung Kementerian Sosial, Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Sejak awal
penunjukan, Matheus dan Adi memintafee Rp 10 ribu per paket.

Menurut sumber yang sama, duit itu diserahkan setelah perusahaan mereka
mendapat surat perintah kerja dari Kementerian Sosial. Mereka bercerita,
belakangan Matheus dan Adi meminta tambahan upeti, selain Rp 10 ribu untuk
Juliari Batubara, sebesar 10-12 persen dari nilai pengadaan. Penyebabnya, paket
itu ada pemiliknya, yakni sejumlah politikus dan pejabat pemerintah.

Cerita dua pengusaha itu dibenarkan oleh dua penegak hukum yang mengetahui
aliran duit dari perusahaan yang ditunjuk Juliari. Keduanya mencontohkan, tiga
perusahaan, yaitu PT Anomali Lumbung Artha, PT Famindo Meta Komunika,
dan PT Integra Padma Mandiri, diduga memenangi paket yang "dimiliki" seorang
pemimpin komisi di Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 3/11
12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Perjuangan. Menurut keduanya, ada pula jatah untuk seorang ketua komisi di
DPR dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 4/11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Juliari Batubara
TEMPO/Subekti

Menteri Juliari Batubara membentuk tim


khusus yang beranggota Direktur Jenderal
PANDEMI Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen
Nazaruddin serta menunjuk Matheus Joko
Santoso dan Adi Wahyono sebagai pejabat
pembuat komitmen.

• Tim khusus menunjuk


langsung pemenang tender.
• Mereka juga menetapkan
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 5/11
12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 6/11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

BAAANG BUKTI
Rp 14,5 mlllar dalam berbagai mata uang
Rp 11,9 mlllar
US$171.085 (setara dengan Rp 2,420 millar)
Sin$ 23.000 (setara dengan Rp 243 Juta)

PAKETBESAR

SEJAK April hingga Desember 2020, Kementerian Sosial sudah meneken 289 kontrak
dengan nilai total Rp 6,46 triliun. Tiap paket dihargai dari Rp 270 ribu hingga Rp 300 ribu.
Sebagian perusahaan yang ditunjuk baru dibentuk pada pertengahan 2020.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 7/11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co
PT ANOMALI LUM BUNG ARTHA PT JU ATAMA FOODIA KREASINDO
Kuota paket: 1.506.900 Kuota paket: 1.613.100
Nilai kontrak: Rp 442,8 miliar Nilai kontrak: Rp 447,5 miliar

PT FAM IN DO META KOMUNIKA PT CIPTA MITRA ARTHA


Kuota paket: 1.230.000 Kuota paket: 1.250.000
Nilai kontrak: Rp 332,1 miliar Nilai kontrak: Rp 337,5 miliar

PT INTEGRA PADMA MANDIRI PT ASRICITRA PRATAMA


Kuota paket: 1.500.000 Kuota paket: 1.340.394
Nilai kontrak: Rp 742,5 miliar Nilai kontrak: Rp 369,01 miliar

Tempo menelusuri sejumlah pernsahaan yang ditunjuk langsung dan mendapat


lebih dari 1 juta paket. Tiga di antaranya adalah PT Anomali Lumbung Artha,
yang mendapat 1,506 juta paket; PT Famindo Meta Komunika dengan 1,23 juta
paket; dan PT Integra Padma Mandiri, yang beroleh 1,5 juta paket. Anomali dan
Famindo sama-sama berkantor di Gedung Patra Jasa Office Tower 17 Suite 1701.

Berdasarkan akta pernsahaan Anomali Lumbung Artha, pernsahaan itu barn


disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 16 Juli lalu.
Namun Anomali mendapat pengerjaan paket pada tahap III atau sekitar April dan
Mei. Sedangkan Integra Padma Mandiri, yang berdiri pada 3 Agustus lalu,
mendapat paket tahap IX atau pada Agustus-September. Empat hari setelah
Integra disahkan, giliran Famindo Meta Komunika yang mendapat pengakuan
negara. Famindo ikut mengadakan paket bahan pokok tahap VIII atau tak lama
setelah pernsahaan itu berdiri.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pun mempertanyakan kelayakan


pernsahaan yang ditunjuk langsung. "Apakah mereka (vendor) itu laik? Atau
pernsahaannya barn didirikan kemudian langsung dapat pengerjaan?" kata
Alexander pada Senin, 14 Desember lalu.

Anggota stafkeuangan tiga pernsahaan itu, Ratna, mengatakan bos-bosnya


sedang menggelar rapat di luar kantor. Sekretariat pernsahaan pun belum bersedia
berkomentar dengan alasan jadwal padat. "Silakan tinggalkan nomor telepon,
nanti kami hubungi," ucapnya. Sedangkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan
Hasto Kristiyanto menyatakan partainya bernlang kali mengingatkan kademya
agar tak melakukan kornpsi. "Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekamoputri
selalu memberi arahan agar kader yang punya jabatan politik tak
menyalahgunakan kekuasaan, tak kornpsi," kata Hasto.

Tim khusus yang dipimpin Juliari Batubara juga mengarahkan vendor untuk
mengambil barang dari supplier yang dekat dengan PDI Perjuangan. Salah
satunya PT Tri Koro Dharmo, pernsahaan yang dipimpin Patricia Leila Roose,
istri mantan anggota DPR dari partai banteng, Nursuhud. Sejak April lalu, Patricia

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 8/11


12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

mencari pasokan beras yang ia beri merek "Janoko". Adapun Tri Koro Dharmo
barn disahkan oleh Kementerian Hukum menjelang akhir Juni lalu.

Ditemui Tempo di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 18 Desember lalu,


Patricia membenarkan jika disebut menyediakan beras dan sarden. Namun dia
membantah ada arahan agar vendor mengambil barang dari perusahaannya. "Saya
hanya berbisnis, bukan mencari proyek," ujamya. Patricia mengaku sempat
menyediakan beras 100 ton yang dipesan salah satu koperasi yang menyalurkan
bantuan sosial. Sedangkan untuk sarden, dia mengambil dari salah satu
perusahaan di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan harga sekitar Rp 4.600 dan dijual
Rp 4.800. "Hanya untung 2,5 persen," katanya. Patricia mengaku telah menjual 1
juta kaleng kepada satu vendor.

Tak hanya menunjuk perusahaan pengadaan paket, Juliari Batubara dan tim
khususnya juga menunjuk rekanan untuk memproduksi goodie bag. Dua anggota
stafKementerian Sosial bercerita, Juliari meminta mereka menghentikan
pencarian vendor penyedia tas kain itu. Penyebabnya, tas yang digunakan sebagai
wadah oleh Integra Padma Mandiri itu akan diproduksi oleh PT Sri Rejeki Isman
Tbk atau Sritex. Padahal, semula, pengadaan tas itu akan diprioritaskan kepada
usaha kecil-menengah.

Menurut dua anggota staftersebut, masuknya nama Sritex merupakan


rekomendasi putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. "ltu bagian
anak Pak Lurah," tutur seorang di antaranya. Sebutan "Pak Lurah" mengacu pada
Jokowi. Akhir April lalu, Juliari Batubara menyatakan telah mengajak perusahaan
yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu untuk memproduksi tas
pembungkus bahan pokok. Juliari berkilah, penyaluran bantuan sosial sempat
terhambat karena pemasok kantong mengalami kendala bahan baku yang harus
diimpor. "Pemasok sebelumnya kesulitan bahan baku yang harus impor," kata
Juliari. Kementerian Sosial memesan tas bantuan sosial kepada PT Sritex
sebanyak 10 juta kantong.

Dimintai tanggapan, Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto tak


merespons saat dimintai konfirmasi. Begitu pula Gibran Rakabuming Raka-baru
saja memenangi pemilihan Wali Kota Solo, dia tak merespons pertanyaan yang
dikirimkan Tempo ke telepon selulemya. Juru bicara relawan Gibran, Kuat
Hermawan, sempat mengirimkan pesan balasan ketika dimintai tanggapan.
Namun dia buru-buru menghapus pesan tersebut.

•••

KOMIS! Pemberantasan Korupsi menengarai duit suap untuk Juliari Batubara


digunakan untuk membiayai keperluan pribadinya. Ketua KPK Firli Bahuri
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-da... 9/11
12/20/2020 Otak-Atik Paket Bansos dan Jatah untuk Pejabat Negara - Laporan Utama - majalah.tempo.co

mengatakan duit itu dikelola oleh dua orang kepercayaan Juliari bemama Eko dan
Shelvy. "Untuk membayar berbagai keperluan pribadi JPB (Juliari Peter
Batubara)," ujar Firli.

Penelusuran Tempo menunjukkan, duit itu terindikasi digunakan untuk membayar


sewa jet pribadi yang digunakan Juliari saat bertandang ke luar kota. Biaya sewa
pesawat itu berkisar Rp 40 juta per jam. Juliari menggunakan pesawat carteran itu
saat berkunjung antara lain ke Kendal, Jawa Tengah; Medan; Bali; dan Malang,
Jawa Timur.

Tak hanya untuk membayar jet pribadi, duit suap diduga juga mengalir buat
memenangkan calon kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
dalam pilkada yang digelar 9 Desember lalu. Dua penegak hukum yang
mengetahui aliran duit Juliari bercerita, pada Selasa, 3 November lalu, sekitar
pukul 10.40, Juliari pergi ke Semarang dengan menyewa jet pribadi. Setelah itu,
dia menempuh perjalanan darat selama 45 menit ke Kabupaten Kendal. Di
Gudang Bulog di Kaliwungu, Juliari menyalurkan bantuan sosial beras.

Menurut dua penegak hukum yang sama, seusai acara itu, Juliari diduga bertemu
dengan salah satu anggota staf Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani berinisial L.
Dalam pertemuan itulah duit miliaran rupiah diserahkan kepada perempuan
tersebut. Sebelum menjadi menteri, Juliari terpilih sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah I, yang meliputi Kota dan
Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Kendal. Berkunjung ke daerah, Juliari kerap
mengajak anggota stafnya, Adi Wahyono. Dua penegak hukum itu mengatakan
Adi selalu membawa tas berisi uang tunai.

Kuasa hukum Juliari, Maqdir Ismail, belum bisa memberi tanggapan soal upeti
yang diduga diterima dan disalurkan kliennya. "Mohon maaf, saya tidak bisa
menjawab pertanyaan karena saya belum bisa berkomunikasi dengan Pak Juliari
P. Batubara," kata Maqdir.

Adapun Puan Maharani belum memberikan tanggapan. Tempo mengirimkan surat


beserta daftar pertanyaan melalui anggota staf Puan, Giyanto, dan Ketua PDI
Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto. Giyanto hanya menjawab, "Siap."
Sedangkan Bambang mengatakan Puan belum merespons. "WhatsApp belum
dibalas," ujar Bambang.

LINDA TRIANITA, DEVY ERNIS

Juliari Batubara Bantuan Sosial Covid 19 Puan Maharani Partai Demokrasi


Indonesia Perjuangan (PDIP)

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162160%2Fotak-atik-paket-bansos-d.. . 10/11


12/20/2020 Berapa Sebenarnya Nilai Bansos yang Dibagikan Kementerian Sosial? - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Berapa Sebenarnya Nilai


Bansos yang Dibagikan
Kementerian Sosial?

Barang bukti paket bantuan sosial Covid-19 yang dibawa masyarakat untuk diserahkan ke Komisi
Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 16 Desember 2020. Tempo/Imam Sukamto

BARU sehari, nasi yang dimasak Rina sudah basi. Warga Duren Sawit, Jakarta
Timur, itu heran terhadap kualitas beras yang ia peroleh dari bantuan sosial yang
disalurkan Kementerian Sosial. Saban kali tak habis, nasi itu sudah menguning
keesokan harinya. Padahal beras yang biasa ia beli tahan beberapa hari. "Yang
bansos ini kualitasnya buruk. Kalau enggak habis, besoknya basi," kata
perempuan 51 tahun itu saat dihubungi pada Kamis, 1 7 Desember lalu.

Selama masa pandemi ini, Rina beberapa kali mendapat bantuan sosial berupa
bahan kebutuhan pokok. Isi paket bantuan itu, menurut dia, berkualitas kurang
bagus. Beras yang ia dapat tak bermerek. Beras tersebut berbulir halus atau pecah
dan kotor. Selain beras, ada sarden kaleng yang mereknya tak Rina ketahui
sebelumnya. Bantuan itu dibungkus dengan goodie bag merah-putih.

Menurut Rina, sejumlah warga di lingkungan rumahnya juga mempertanyakan


kualitas bahan pokok itu kepada ketua rukun tetangga. Belakangan, Rina
memperoleh paket bantuan bahan pokok berbungkus kardus. Isinya lebih baik
dibanding paket bantuan tas merah-putih. Ada merek sarden yang dia tahu dan
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162159%2Fberapa-sebenarnya-nilai-b. . . 1/3
12/20/2020 Berapa Sebenarnya Nilai Bansos yang Dibagikan Kementerian Sosial? - Laporan Utama - majalah.tempo.co

biasa ia temukan di minimarket. Dalam paket itu ada kecap isi ulang, bihun, dan
makanan kaleng kari.

Keluhan buruknya kualitas beras juga dirasakan warga Depok, Jawa Barat, Laily.
Warga RT 04 RW 06, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota
Depok, itu memperoleh bantuan beras 20 kilogram. Laily mengaku mendapati
kutu di dalam beras tersebut. "Akhimya enggak saya pakai," ucapnya.

Mengutip situs Kemsos.go.id, sasaran penerima bantuan sosial mencapai hampir


12 juta orang, yakni 1,9 juta keluarga penerima manfaat untuk bantuan sosial
bahan pokok dan 10 juta keluarga penerima manfaat untuk bantuan sosial beras.
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras pada Kamis, 29 Oktober
lalu, berujar bahwa segala keluhan mengenai kualitas bahan pokok sudah
ditindaklanjuti dengan meminta vendor mengganti kualitas yang baik. "Sembako
yang kualitasnya berbeda segera diganti vendor. Kami tidak segan menegur atau
memberikan sanksi kepada vendor yang tidak berkomitmen," kata Hartono.

lhwal nilai bahan pokok yang menciut, Hartono mengklaim tak ada
pemangkasan harga. Menurut dia, harga paket bahan pokok Rp 270 ribu.
Ditambah harga goodie bag dan jasa angkut senilai Rp 30 ribu, "Jadi dapat
dipastikan biaya untuk satu paket Rp 300 ribu," ujar Hartono.

Tempo mencoba menghitung nilai paket yang disalurkan oleh Kementerian Sosial
dalam kantong kain berwama merah-putih melalui toko online. Dalam paket itu
terdapat mi instan sebanyak 12 bungkus, sarden berukuran kecil 4 kaleng, sarden
besar 2 kaleng, saus botol kecil, minyak goreng 2 liter, dan beras 10 kilogram.
Ditambah harga goodie bag Rp 15 ribu dan biaya angkut dengan nilai yang sama,
paket itu bemilai tak sampai Rp 250 ribu.

Seorang supplier bahan pokok mengatakan nilai paket yang dibagikan


Kementerian Sosial paling mahal sekitar Rp 200 ribu. Harga itu sudah termasuk
goodie bag dan transporter. Penyebabnya, vendor mengambil barang dalam
jumlah banyak sehingga harganya lebih murah.

Dimintai tanggapan, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan


Kebudayaan yang juga Menteri Sosial ad interim, Muhadjir Effendy, mengatakan
lembaganya belum menerima keluhan soal kualitas paket bahan pokok. "Sejauh
pengamatan saya di lapangan, kualitasnya cukup baik," kata Muhadjir.

DEVY ERNIS, ADE RIDWAN (DEPOK)

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162159%2Fberapa-sebenarnya-nilai-b. . . 2/3


12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Bagaimana Bansos Covid-19


Diduga Digunakan untuk
Pemenangan Pilkada PDIP

Barang bukti pembagian bantuan sosial, dengan latar belakang spanduk kampanye Yuni yang
sedang berkampanye untukjagoannya di Angkringan Marhaen di Sleman, Yogyakarta. Istimewa

• Di pilkada Sleman, bantuan sosial dari Kementerian Sosial diduga dibagikan

saat kampanye..

• Menteri Sosial Juliari Batubara diduga menyalurkan bansos ke daerah yang

diikuti kader PDIP. 21657

• Sebagian penyaluran bansos masih tak tepat sasaran..

SUDAR sepekan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas


Pemilihan Umum Sleman Ibnu Darpito menunggu kedatangan Yuni Satia Rahayu
di kantomya. Tapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta itu tak
kunjung datang meski surat pemanggilan sudah dikirimkan pada Senin, 14
Desember lalu. "Kuasa hukumnya bilang Bu Yuni ada sejumlah kegiatan," ujar
lbnu kepada Tempo, Jumat, 18 Desember lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 1/6


12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dipanggil sebagai saksi dalam
dugaan penyalahgunaan bantuan sosial untuk kampanye pasangan calon Bupati
dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Pumomo-Danang Maharsa. Pasangan yang
diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional itu meraihjumlah suara
tertinggi dibanding dua lawannya dalam pemilihan yang digelar pada Rabu, 9
Desember lalu.

Pemanggilan Yuni bermula dari laporan tim sukses lawannya, Danang Wicaksana
Sulistya- Raden Agus Choliq, ke Bawaslu Sleman pada Senin, 7 Desember lalu.
Juru bicara pasangan Danang-Agus, Kari Tri Aji, mengatakan tim hukum
melaporkan Kustini Sri Pumomo-Danang Maharsa karena terindikasi
menggunakan bantuan sosial dari Kementerian Sosial untuk kampanye. "Kami
mengajukan bukti seperti foto-foto kampanye yang sudah diserahkan ke
Bawaslu," ucap Kari.

Goodie bag merah bertulisan "#Kemensos Hadir" di Angkringan Marhaen, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Istimewa

Dalam foto yang salinannya diperoleh Tempo, terlihat Yuni yang diduga sedang
berkampanye untukjagoannya di Angkringan Marhaen di Dusun Nyampung,
Balecatur, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di situ ada poster
bergambar Yuni bersama Kustini dan Danang. Adapun di gerobak angkringan,
terdapat sejumlah goodie bag merah bertulisan "#Kemensos Hadir". Beberapa
orang yang hadir mengacungkan tigajari, nomor urut Kustini-Danang. Adajuga
foto sejumlah orang memegang selebaran berisi visi-misi pasangan tersebut.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 2/6


12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Peristiwa yang terjadi pada Ahad, 22 November lalu, itu diketahui oleh
Muhammad Syaifudin Al Ghozali, pemilik toko kelontong. Saat itu, Syaifudin­
yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Daerah Istimewa
Yogyakarta-mendapat pesanan minyak goreng sebanyak 40 kardus. Sang
pemesan meminta barang itu dikiritnkan ke gudang di dekat Angkringan
Marhaen. Syaifudin menyuruh anak buahnya mengantar minyak ke sana. Melihat
ada kerumunan, anak buah Syaifudin mendekat dan menyaksikan pembagian
bansos berisi "sembilan bahan pokok" atau sembako itu. Anak buahnya lalu
melaporkan kepada Syaifudin.

Pemilik angkringan itu, Kuwat, adalah pengurus Badan Penanggulangan Bencana


PDIP. Dia membantah jika pembagian bansos itu disebut bertujuan membantu
pemenangan Kustini-istri bupati inkumben Sri Pumomo. Ada atau tidak ada
pilkada, kata Kuwat, bansos tetap dibagikan.

Yuni Satia Rahayu saat menyampaikan program pembentukan peraturan daerah di kantor Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta, November 2019. DPRD-DIY.GO.ID

Dimintai tanggapan, Yuni-yang juga bekas Wakil Bupati Sleman-mengaku


belum bisa hadir lantaran ada agenda di DPRD Yogyakarta. "Ada paripuma dan
rapat, jadi hanya pengacara yang hadir ke Bawaslu," tutumya. Yuni menyatakan
akan mendengarkan saran kuasa hukumnya terkait dengan kasus ini. Apabila
dirasa perlu memberikan keterangan, ia mengaku siap hadir. "Saya belum ketemu
tim pengacara," katanya. Yuni pun ogah berkomentar dan menyerahkan kasus ini
kepada pengacaranya.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Sleman lbnu Darpito


mengatakan lembaganya akan tetap menunggu kehadiran Yuni pada Senin, 21
Desember. Jika dia tak hadir, Bawaslu akan menentukan kasus tersebut sebagai
temuan atau tidak. Menurut lbnu, lembaganya mengalami kendala saksi yang
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 3/6
12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

melihat kejadian itu. Dari lima orang yang diajukan pelapor, hanya satu orang
yang menyatakan menerima bantuan. "Mereka bilang tidak bersedia bersaksi,
entah karena ada tekanan entah ada faktor lain," ujamya.

Kementerian Sosial memang memiliki program bantuan sosial bemama


#Kemensos Hadir, seperti yang tertulis pada tas kain merah. Program itu
ditujukan kepada mereka yang belum menerima bantuan baik dari pemerintah
pusat maupun daerah. Menurut tiga orang yang mengetahui pendistribusian
bantuan sosial itu, paket tersebut diduga dikirimkan oleh anggota staf teknis
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Restu Hapsari. Restu adalah kader PDI
Perjuangan. Dia kerap berkeliling ke sejumlah wilayah untuk membagikan
bantuan sosial. Saat dimintai tanggapan, Restu tak merespons panggilan telepon
dan pesan WhatsApp yang dikirimkan Tempo.

Adapun sumber di Kementerian Sosial dan PDI Perjuangan juga menyatakan


bantuan sosial digunakan untuk membantu pemenangan calon kepala daerah dari
partai banteng. Keduanya bercerita, setiap berkunjung ke wilayah yang menggelar
pilkada, Juliari membawa banyak paket bansos untuk diberikan kepada "petugas
partai". Lalu paket itu akan dibagikan saat kampanye. Dua sumber yang sama
menyebutkan paket itu terutama dibagikan di daerah yang persaingannya ketat
atau harus dimenangi oleh PDIP.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto


membantah jika partainya disebut mengambil keuntungan dari pembagian
bantuan sosial. Dia menyatakan tak ada strategi memanfaatkan posisi Juliari
untuk membantu pemenangan pilkada. "Sebagai komandan lapangan, saya
pastikan itu tidak ada," ujar Bambang, yang juga Ketua PDIP Jawa Tengah.

Penyalahgunaan bantuan sosial untuk kampanye juga terjadi di Sungai Penuh,


Jambi. Wali Kota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri terbukti bersalah karena
mengajak massa memilih calon Wakil Gubemur Jambi, Syafril Nursal, saat
membagikan bantuan sosial di Kecamatan Hamparan Rawang pada Oktober lalu.
Bansos yang dibagikan adalah Program Keluarga Harapan, bantuan tunai dari
Kementerian Sosial yang diberikan setiap bulan kepada keluarga miskin yang
sudah ditetapkan sebagai penerima manfaat.

Dalam video berdurasi 45 detik yang tersebar di media sosial, Asafri yang
mengenakan seragam aparatur sipil negara terlihat berdialog dengan masyarakat.
Dia pun mengajak warga Hamparan Rawang memilih Syafril Nursal saat
pencoblosan. "Untuk pemilihan gubemur nanti pilih beliau," ujar Asafri, yang
juga politikus Partai Demokrat.

Anggota Bawaslu Provinsi Jambi yang juga Koordinator Divisi Penanganan


Pelanggaran dan Koordinator Sentra Penegakan Hukum Terpadu Provinsi Jambi,
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 4/6
12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

Wein Arifin, mengatakan Asafri divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Sungai
Penuh dengan hukuman pidana denda Rp 4 juta subsider 2 bulan penjara. "Dalam
sidang virtual tersebut, Wali Kota AJB (Asafri Jaya Bakri) terbukti bersalah
melakukan pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah," tutur Wein.

Tak hanya dimanfaatkan untuk pilkada, pembagian bantuan sosial juga masih
bermasalah. Di sejumlah daerah, bantuan dari Kementerian Sosial itu tak tepat
sasaran. Hidayat, warga Perumahan Ciomas Hills, Bogor, Jawa Barat, mendapat
bantuan tunai dari Kementerian Sosial senilai Rp 300 ribu pada 11 Desember lalu.
Padahal karyawan swasta itu tak merasa berhak mendapat bantuan tersebut.
Sedangkan pembantunya malah tak memperoleh.

Bantuan yang diterima Hidayat merupakan program bantuan sosial tunai dari
Kementerian Sosial bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Pada April­
Juni, nilai bantuan tunai yang diberikan sebesar Rp 600 ribu. Nilainya menyusut
menjadi Rp 300 ribu pada periode Juli-Desember. Mengambil duit itu dari balai
desa, Hidayat mengaku mengalihkan uang tersebut kepada pembantunya. "Tidak
bisa ditolak karena nama saya sudah tercatat di Kemensos," ujamya. Ia lalu
menunjukkan surat kuasa pelimpahan uang kepada pembantunya yang disertai
tanda tangan di atas meterai.

Pada Mei lalu, Syamsul Budiman, warga Ciomas, juga mendapat bantuan
tersebut. Dia memperoleh Rp 600 ribu yang dikirimkan PT Pos langsung ke
depan rumahnya. Padahal Syamsul tergolong warga mampu. Duit itu lalu
dibagikan kepada penghuni kompleksnya yang tak mampu.

Besaran bantuan sosial yang diterima rakyat juga disunat. Warga di Kecamatan
Parung, Bogor, Tulip-bukan nama sebenamya-mengaku hanya menerima
bantuan tunai Rp 350 ribu pada Juni lalu. Padahal saat itu bantuan yang diberikan
seharusnya Rp 600 ribu. Tulip mengatakan pencairan uang itu dibantu oleh
petugas kecamatan atau pendamping desa sehingga dipotong untuk biaya
administrasi dan uang bensin. "Bilangnya buat bensin. Saya hanya menerima,"
katanya. Menurut dia, sebagian tetangganya ada yang hanya menerima Rp 200
ribu, bahkan kurang dari itu.

Saat dimintai konfirmasi, Camat Parung Yudi Santosa membantah ada


pemotongan bantuan tunai. Dia menyebutkan bantuan dari Kementerian Sosial itu
diberikan langsung kepada keluarga penerima manfaat melalui Kantor Pos
Indonesia dengan didampingi tenaga kesejahteraan sosial kecamatan. "Saya
pastikan pembagian bansos di kami lancar dan tidak ada pemotongan sepeser
pun," ucap Yudi pada Senin, 14 Desember lalu.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga Menteri


Sosial ad interim, Muhadjir Effendy, menyebutkan kekacauan bantuan sosial
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 5/6
12/20/2020 Bagaimana Bansos Covid-19 Diduga Digunakan untuk Pemenangan Pilkada PDIP - Laporan Utama - majalah.tempo.co

terjadi karena banyak pihak ingin membantu keluarga yang terkena


dampak Covid-19. "Yang tentunya harus diatur agar tidak overlapping," ujamya.
Ihwal data penerima bantuan yang keliru, dia mengatakan hal itu terjadi lantaran
data penerima belum siap. "Sementara pemerintah dituntut cepat dalam
menyalurkan bansos," katanya.

DEVY ERNIS, SHINTA MAHARANI (YOGYAKARTA), M.A. MURTADHO (BOGOR)

Juliari Batubara Bantuan Sosial Covid 19 Bantuan Sosial Partai Demokrasi


Indonesia Perjuangan (PDIP)

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-utama%2F162158%2Fbagaimana-bansos-covid-1 . . . 6/6


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

lsu Pelanggaran HAM di


Berbagai Proyek Strategis
Nasional Jokowi

Warga Desa Sigapiton, Toba Samosir, Sumatera Utara bertahan di tanah mereka dari ancaman
penggusuran, Kamis, 12 September 2020. Facebook.com/Konsorsium Pembaruan Agraria

• Ada banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia di balik pelaksanaan Proyek

Strategis Nasional yang dirancang Presiden Joko Widodo..

• Komnas HAM menerima 84 pengaduan konflik agraria yang muncul sejak

pemerintah meluncurkan Proyek Strategis Nasional pada 2017 silam.21657

• Presiden Joko Widodo mengaku pembangunan infrastruktur penting justru

demi menjaga perlindungan hak asasi masyarakat terutama perbaikan

ekonomi..

OBSESI pemerintah menyulap Danau Toba menjadi destinasi wisata kelas dunia
justru menjadi momok buat warga Desa Sigapiton. Alih-alih mendapat berkah,
ratusan penduduk desa itu dipaksa angkat kaki dari tanah yang sudah turun­
temurun mereka diami. Rakyat pun bergolak. Akibatnya, setahun terakhir,
bentrokan warga dengan aparatur keamanan kerap meletus di desa yang berada di
sisi timur Danau Toba tersebut.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 1/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,


sudah lama termasyhur dengan keelokan pemandangan alamnya. Tapi warga di
sini tak hidup dari bisnis pariwisata. Mayoritas penduduk menghidupi keluarga
dengan berkebun dan menjadi nelayan. Desa yang berada di bawah lereng
perbukitan itu berjarak sekitar tujuh kilometer dari jalan lintas Sumatera yang
menghubungkan Kota Parapat dan Balige, pusat ekonomi dan wisata di sekitar
danau.

Masyarakat Adat Rakyat Penunggu di Langkat, Sumatera Utara, berjaga dengan bambu runcing
untuk mempertahankan wilayahnya dari penggusuran, September 2020. Dok. Konsorsium
Pembaruan Agraria/KPA

Tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Sigapiton muncul sejak pemerintah


memasukkan Danau Toba ke dalam daftar sepuluh Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional. Program ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang
diluncurkan Presiden Joko Widodo lewat Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun
2016. Proyek revitalisasi Danau Toba dinilai warga justru mencabut hak
kepemilikan lahan dan memotong nafkah mereka.

Apa yang terjadi di kampung kecil Sigapiton tentu jauh dari yang direncanakan
pemerintah. Presiden Joko Widodo meyakini proyek-proyek strategis yang
dirancangnya bakal membawa kemakmuran untuk semua warga. Ketika berpidato
dalam peringatan Hari HAM Sedunia pada Kamis, 10 Desember lalu, Jokowi
bahkan memastikan semua proyek infrastruktur nasional didedikasikan sebagai
prasarana pemenuhan hak asasi masyarakat dan hak dasar secara adil dan merata.
"Hak sipil, hak politik, hak ekonomi, dan sosial serta budaya harus dilindungi
secara berimbang, dan tak ada yang akan terabaikan," ujar Jokowi dalam
pidatonya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 2/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Tapi yang terjadi di lapangan tak seindah pidato itu. Sejumlah kelompok
masyarakat sipil menyampaikan temuan berbeda. Amnesty International
Indonesia, misalnya, merilis kabar bahwa 2020 adalah tahun pelemahan
perlindungan hak asasi manusia di negeri ini. Lembaga advokasi HAM ini
meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan yang mengutamakan
stabilitas keamanan dan ekonomi ketimbang perlindungan hak asasi manusia.
Penggunaan aparat keamanan untuk menindak rakyat dinilai sudah terlalu
berlebihan.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 3/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Bentrok terjadi saat pengambilalihan tanah adat Rakyat Penunggu di Kampung Durian Selemak,
Langkat Sumatera Utara, September 2020. Dok. PW AMAN SUMUT

Catatan kekerasan aparat dan pembungkaman warga memang kian marak di


periode kedua masa kepemimpinan Jokowi. Catatan akhir tahun Lembaga
Bantuan Hukum Jakarta menyebutkan aparat kian represif sepanjang tahun ini.
Kelompok yang berseberangan dengan pemerintah kerap diteror dan dirisak.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 4/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Pembaca, liputan khusus ini merupakan sumbangsih kami dalam merayakan Hari
HAM Sedunia. Kami sengaja menyoroti proyek-proyek pemerintah yang diduga
mengabaikan hak ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Pelanggaran terhadap
hak-hak dasar ini terasa ironis karena pemerintah berkeras membangun berbagai
infrastruktur di banyak daerah dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.
Selain di Desa Sigapiton, letupan konflik muncul di banyak daerah yang tengah
menjalani pembangunan infrastruktur. Dampaknya selalu sama: ada warga yang
terusir dari tanah kelahiran dan kehilangan sumber mata pencarian. Semua kasus
pelanggaran HAM ini membuat publik layak bertanya: lalu semua proyek
infrastruktur itu sebenarnya buat siapa?

Masyarakat yang menjadi korban tentu tak tinggal diam. Mereka berupaya
mencari keadilan dengan mengadu ke berbagai lembaga, seperti Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia, organisasi masyarakat sipil, hingga menggugat ke
pengadilan. Komnas HAM mengaku menerima 84 aduan kasus agraria sejak
pemerintah mencanangkan Program Strategis Nasional pada 2017-2019. Ada
aduan korban pembangunan jalan tol, dermaga pelabuhan, hingga jalur kereta.
Kasusnya terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kami menyiapkan laporan khusus ini sejak dua bulan lalu. Diawali dengan
mendiskusikan isu ini dengan sejumlah aktivis dan kelompok masyarakat sipil.
Kami menemui pentolan Komnas HAM, Yayasan Auriga Nusantara, dan Aliansi
Masyarakat Adat Nusantara. Penjelasan mereka digunakan untuk
mengidentifikasi pelanggaran HAM yang muncul dalam berbagai program Proyek
Strategis Nasional yang dicanangkan pemerintah.

Dari riset awal itu, kami menemukan puluhan proyek pemerintah yang ditengarai
melanggar hak asasi warga setempat. Namun tak semua bisa kami angkat. Tim
redaksi akhirnya bersepakat memilih lima konflik yang masih berlangsung hingga
kini. Unsur magnitude peristiwa, keterkaitan konflik lahan dengan program
strategis nasional, dan bentuk pelanggaran hak ekonomi, sosial, serta budaya
menjadi acuan utama. Terbatasnya jumlah dan ruang gerak personel redaksi di
masa pandemi Covid-19 ini turut menjadi pertimbangan.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 5/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Nusa Bunga berdemonstrasi di halaman
Kantor Bupati Nagekeo, Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, Senin (18/3/2019). Mereka menuntut
Pemerintah menerima tuntutan mereka terkait pembangunan waduk Lambo.
https://perempuan.aman.or.id

Selain mengangkat konflik Desa Sigapiton, kami menelusuri dugaan pelanggaran


hak asasi manusia dalam proyek pembangunan kebun tebu dan pabrik gula di
Kampung Durian Selemak, Sumatera Utara. Di sana, masyarakat adat Rakyat
Penunggu berkonflik dengan PT Perkebunan Nusantara II. Kampung ini menjadi
"korban" pemerintah karena ambisi Presiden Jokowi yang mencanangkan
swasembada gula tercapai pada 2023.

Kami mengirim kontributor Adinda Zahra dari Medan untuk menyambangi


Kampung Durian Selemak dan Pertumbukan di Kabupaten Langkat. Adinda
menempuh perjalanan selama dua jam dari Kota Medan menuju kedua kampung
itu. Jalan menuju lokasi berlubang dan berlumpur. Menginap selama tiga hari di
rumah warga, Adinda berhasil mendapat pengakuan warga kampung yang
menderita akibat diintimidasi aparat.

Kontributor Tempo di Nusa Tenggara Timur, Yohanes Seo, berangkat dari Kupang
ke Kabupaten Nagekeo untuk meliput konflik masyarakat adat dengan proyek
pembangunan Waduk Lambo. Lokasi proyek hanya dapat dijangkau dengan
sepeda motor. Dia berkali-kali hampir terperosok di jalan berlumpur. "Lampu
peneranganjuga kurang dan membahayakan perjalanan," ujarnya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 6/9


12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

ERA
PELEMAHAN
HAICASASI
DAUI.M,pre111o·ny1 padl pt:linpl:1111 Harl HalclllD!II
M,lllUtll,. J(amis. 10 DtlefftberlllU.. Pff:lkltA�oko
WI dodo ma.nyunpaltliln bab\llla pl!!m.rlntah ber'lcomltrnll!n
m•�ndllinct b:lk tll)ll ponmc. n:onorn1.dffls:os111 ..Jtu,dey1
HCilrl :bl-ttimbafl(. l•JU;a:a b�nJI rMt\1ffltaSkln,p1tllaf11
HlllM mua I.Blu, Kekl'mpdc fflH¥H-Bln11l !llpll l'l'lti\Cllal
f1·kta,betbeda. Lunbaga B.lt1.tuan HilkUm (LBM) l•httl
.bat.kin meA'ylbLl.tklfl 9emblm,nm1n ll.11c berped111p1t
lllf:ft<&p,11 NJror. sut ap&t�t m.el'langk111p tHtuan ak.Hvh
fiilln0:li111t Uridu&".,UftdanJ: Clpta HitrJ:a. Pan ptmhlla HAM
m•npni:11:ap Hjumlah Pr<l'1111lk Pemb■njlUl'llf\ Slt&tl!:�:!ll
NHlonal m.itn:IGl'bantan �•" mu9ralm1. n.temp:.n.

Tak Kunjung Tuntas


DAI.AM h.ampanve p,:m1hhan pre-s1deo
2014, ,okow1 tier}!flf' menve-lesa11tan ll.:::1s.u'i
pe-1.?inggaran HAM masc: lalu Hingg.a pe11ode
kedua pemer1!ltahanrrya, �asu,.;-kasus 1tu mcs1h
�ntung Se,umt.ah �kara terga.11Ja1 d1
l(eJak-saa:nAi]�

1. Kit.nittrhii'l ,JahJirt.!i 11ii Mll!i 1g9e, ill MDlr.am•n.. JaUru•


.2. korbM'l lr11.G,e.di 'S�ng:g� iflgcci:mg, ia1121rt:11., 1'998:..
3., A\ti llnjull: r.!:11� mliHll.&ri ICflmuliiUt �!Ii Uhh:di hlli��
_blilSln!!;!tl!ltl 1989 di !Komnms t,,iAM. J;\JG!ll'tb. Febnnwl 2(1(16.
4.. Mi:Jbily.tit'r.g.ditU!!lfl:l'.rr..n.ua di..Km'npuf'l!SiMiln;'pttdb
p,tri!!!IMil n1njtm1 Priiol·, �Irt!I, Septttn'ber 198,l;i.
�- P-ll!mbl!ll'li:aa11 IJl'.81"11l,-.IJl'l»lS: lerb.Jdlfi !!limp�filhm PW.I pad ill
1965-.
-E.. Or.!lna,tt.1111 d!in k.1!1�'11,IJ. korti111-i .hS1M1 plrflS)'lal!lnpn pal.:!!1•
dritia.1 Poto ldll..ill,t,ll tfiitrd;� !(Mt :t.trsg.a Stl:.iif.i!II�
bi!lwn 'l!ffllhali, di ktair11111ng Sitlbng: P.1tripum-a OPlt dii
GeduflE □,R. a,\lii\ria,. a: Stfl�mb-c-t 2009..

Tahun Penuh Pelanggaran


AM.N�SiY�te:rnatlonal lndane:sla, KomtSlun.tuk OrangM!lang.111.an Korban Pembangunan Tak Terhambat
lind;sk Ke:ke,rasan (Kootrasl, sett:a LBH Jakatta menc:atattahun ZO:i!:DseDagal ,era
Berlumur Konflik
pelit:rna:ban MAM. Afii)t:,a lt.ekerasa.ni dan. p�mbuigkaman kabeba!ian berpendapat PEMERINTltHalran
ole-ll apari!t ldan me.r.ilngkaL Pengaduan mela11Ji.itk.an prov,ek "ang
l<OMISI Nago� HakAsag
s.udah d.rli!!oca11al:an dalam
�a merbl!nma ratL1San
AerKa:Ba Pem�unan JanRka
eduandugaan pelang!!:aran
MeBengahNaslonal 201s--2019

.. ...
HAM di IMlang agrana oata.m
PENCiGUNAAN U MDANCi­ P,E:MBUNCi;NAMAHIH:B[BA:5JlN danmenggarap.seJurnlah:usul
tigata"'-ini�ra hlr.SebaBlani
UNDA.N!G HilfOAMASI :QJIN BERl!lUMPUL DAN BER.El<SPRE51 p�t!k-baru.
perw.a mi!lNpakilRdi!impak
TRANSAKSl'ELECTAONIK(KA:Sus• 5ELAIIIAl010 pern:Danguoanlnfra.!ittulctur PtUhJJD;tl Ptm:lli::l!:r'I Nam.-o, 10!1

.......

-
Undaag-UndangOpta l<e�•
I a fa,if
olehpeme-rlntah. Tllht1nlOJD lanl11r1g: P�tiah.an

54 7
-··
,
Oltmghp K•!lf.a Parptti" l'li!omo., l lllb..l11
1016 t.e.n.l&ng P-ttc111p1tu
71 ?H1tlil.llr'IH"Pt°'tillk Str•tit��
kasosogra11a
111 17 dla:duki!ln ke- l<omBaS HAM Nd..Siionll
pada.2012:-2019 Memangkas 227 prOlll

..
Sumberda.ya alam
l'IIHjad 201 proy.lC

84
......
P[LANCCiJIIAAW N'.EBERASAH H TNdapat 55-proyek:t:iaru, di
BERAGAMA ji(/1SUS)
Klnef).a pemerlntalw\ anratariya:
f!IFI■■
...
kasus.dianitaran�a • §,msptantOI
-■• akl bat pro'(ol!k Infrastruk.1ur • 9HnC:llnt:t.n
pe1115tM.a p!!.ITill!nntah
Ea .. pembunuhan
Papua
A
• fib.1Nf.1ra

EEill .. zeorans
La...,...
towa5
21
PElANGCiJIIAJUI lt:EBEIA.SAH
DIRUNOUNG MASALMI
Rencana
BERAGAMJti SEUMA 20.20
PENfiADUAN IICASUSl Terdapat 189 isu yang
2021
El P<:larans•• berllradah Hakslpll daa pollllk dilaporkan dalam pengerjaan
223 proyek dan 3 program, di
Memulai41
11 &:'eoo&a a11rurni!rhibad21h pmyekbaru
Hakeli:ooomidansoslal-budaya
{dianwanya
I• lnllmimslkelompok 2.500 kilometer
■ 11 Pe,5'l<usl
Hali:kelom_poHhusus:
tolbaru dan

I • P"'l'os•tan loformosl l)@fTibangunan 10

■••
Hak'-liak taln
cl@stinasi wisat:a
I ■ PenaoglG!pananggota prioritas)
kelomp.Qk k.el(,i!klna.,-

1 • Pe"'!"s•la• tempat ...dah Total biaya: Rp


I 1 Peruluhanalas ¥kniln
■ P-emoebasan &ah.an
P111rli!!ncanaandan perslapan 6.555 triliun
■Pendanaan
tt:rt-enru Pela :sanaan kOB:StruKSl
I• P,ml,uharanpaksa ■Pt:rlZilWl

ffMUNGUNANIALAN IDL D■IINYAll 1a■llUA ...


DIANTARANYA:
Clstn1dawu. StNriedang_. Ji='i'l-a Barat
Depok-.Altti!lsan.Ja.wa·Bar.at
Terbanin�I Besar'-Pematang flaniggang, LarnpunJTenl!;all. Larnp:M'IS

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 7 /9
12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co
LJ,.gkar'Cu;;irU:Setpor,g-.Clnere. Ban!.en
C:er,gkareng--Baruceper-Klslcwan. eanten
lu!ndal-SemarangOl.atm11g-$ernaran:gll}. .lawaiTengah
llitb'¥•n Pulllu lf.adl1111�,.-.,tl b.rupav;1 mAtingh;alangl l'ematan11 P�nl!!�ICayuAgung IL� Ko met.Ing lllr. $umiit@fa Sela.tan
N.lp�I OU.en of N:ttt�1t1ands. tMlalrultlln Plt"lfl'UUIII Gempal.-Pa51,Jruan, .Jilwa Tifflur
pallrl1ut di lillJ.1-y;ih lllnllill:P nan Hlayan. ti IUD Ball�pan-Samarinda:
ZD20, LlntasSurnatera
P&MHNGUNIIKDl!RIIAGAArau
Pf:MIIJIHG;IJNAN LISTRIII,.
Pl!IJl■UNAN
Pl!MBANtllIT. DAN IARllllCIIN
• Oerma� di P1,1\au Wo�mi='li!:tuana.11, Aru,
ftNDU"KUNll
Mal"l<u
• PlnJ AlnJai-Pans!caJan:51:usvda 11
• Pe1'iUTlt:iangan pa-sir di l=lul� Kodlngareng,
kecamatan, t.anglraC Surnaten Utara
Makassar. unb:IA!: telcli!masl pelabuhan
• PLTU )land. Clrel>on.lawa earat
.
"Y Pl TA Batan:g:toru. Sumate,a Lltara
• l!lt.'nJ ti Kand lwlan, Cirebol"I
• PiTM� o .. ol'llmbangA1et.:a11ng;m,
K.tliimantan Te11ga:h
• �TA Seka T,mg:ah, Lu.\W utara.
Suli!'L\<esl Sebtan
•�ulabuanAl>J)o, Tapanul,Tonj!iah.
S'Aamatera l ftara

RliUlulCU.NAII IIIAJl
T"Waduk l.Bp)bo., Nagek.eo, rJusa
T""11!araT>IJur
,.. Wadulcdl �at.en Wajo, Sulawesi
�!<,tan
,.. Waduli.Cacab-an,, legal,·Jawatengah

Pl!•BANCUNAJI PEIDIINCU.NAIIPA!IIIR
BANJIAII IIDIIAA Y Perlu;a.siilll p.?l�fdl K,ahupaten
Banilfar.a SyarMudln tJoor, l(altmant'an Sebtan Mangga:ral. Nusa T:enggaraTillW.lr
l)emD.ill'\gOlan landas:an 3 BandDra �kat110- ,.. Pa:;atdl Gol"()nblo
1-fatti., l:a11ten "Y Pasa.r �en� OKI Jakarta
Peritaasan Band.ata. Hasanuddln, $u1awesa • Pasat""Gllltung,lamp,ung
Sela.tan
P�ari B.andiua Kol'l)OOO, Nu� Tenggara
Timur
Bandar.a Mopah,•Merauke, Papua

Pl! .. ANGUNAN PAAIIIIIISAIA ■ ■


PE UNGUNAN DJIN Pl!NG! BANGJUI IALUA ICUnA BPI
T Padwl5ala dl Ton,juftg M:eresed.anAan, Desa ,.. Klalm lal'lalll dan peng-KU5uran ootuk jafur rel PT Kereta Apl lndone::sla 01\1� Regi!Jnal I Sumatera utara
Senl!!�al LarnbckTeng;ah. NusaT�n:ggar.a 8atat 'I" flrnvet keretace.it,at di llma des a Kabupate.n B;mdung Bar.at. Jawa Bilirat
"T IPrOli'ff wlsata dan real e.ttate€h Lampunl!J Y i!le"'igusu.ran lahan mru� jab kereta c:eiia,t Ja:lcarta-Sandtmg
YPe.mnangunan des.tlnaslwlsata 10 eaU9aru�dl • Proyelo doub/,-doub/e trodMaruaral-Clk.arang
antaral)\ia Clanau Toba ida111Pulau Kc;Nncidc} ,.- �nl!:ll'\iSUran wa,g.a pengi!rap olet) PT ICAI Daer.ah Ope,.tilarial VI ell Secang, Ma$e.lang,. Jawa Te.
"Y Provek Slri:ull Manda.H:a. LornbM Timur. Husa ,. Ma.salah gantl rugl rel kere.ta babJ t.ara Kabupaten Mt.ata Enlm. Surnatera Setatan
TE!nHara Barat .-1'.lerta.taan Sta SUI Sudlrman, Of<I Jakarta

NHoh. �Sdatahl I �mbar. Karrm �HM"A!..nl �11,, Amnesty tiim:abaal� faml;1 ootdi;Or.-.: Hian11dln!Gxbln T'lndakt:atm� l..trrbap i!lantum
1-fldrurn�rtt. Rim I fctn. TE�anWi:MSa'III Dlcpaiil:•Antaai\.AAlARllirmanmMalW'II-W.p.1.goJdi� Antaf11 � WALI-IS-utawnl:'5data:'I (nt&loprll
AKrAWlrSuwr.drfijllltprui(I

Kendala teknis juga muncul saat kami meliput sengketa tanah selepas
pembangunan jalan tol lintas Sumatera di Lampung dan Pekanbarn-Dumai.
Kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 menjadi syarat utama saat kami
mengirim reporter ke ujung kampung. Peliputan konflik Bandar Udara
Intemasional Yogyakarta sempat terhambat karena pandemi Covid-19. Kedua
proses peliputan tetap berlanjut setelah mengupayakan "bala bantuan" dari
personel berbeda.

Kami tak memungkiri bahwa ada dugaan pelanggaran HAM lain di proyek
infrastruktur yang luput dari pilihan kami. Kami berjanji akan terns memantau
semua kasus itu dan menuliskannya untuk Anda. Kami berharap ikhtiar ini
menjadi pengingat bahwa ada kelompok masyarakat yang hak asasinya tercerabut
akibat pembangunan yang salah sasaran. Satu kasus pelanggaran HAM saja sudah
terlampau banyak dan sudah seharnsnya dicegah.

Sayangnya, banyak pihak memprediksi situasi bakal terns memburuk. Apalagi


ada omnibus law yang seolah-olah menjadi buldoser barn untuk memuluskan
semua rancangan pembangunan. Saat ini, pemerintah sudah berancang-ancang
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 8/9
12/20/2020 lsu Pelanggaran HAM di Berbagai Proyek Strategis Nasional Jokowi - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

meluncurkan 41 proyek strategis pada 2021. Anggaran yang dibutuhkan untuk


membiayai semua proyek hingga 2024 mencapai Rp 6.555 triliun. Jika tren
pelanggaran HAM ini terns berlanjut, akan makin banyak korban berjatuhan atas
nama pembangunan.

Tim Liputan Khusus Hari Hak Asasi Manusia 2020

Penanggung jawab: Mustafa Silalahi, Stefanus Pramono


Pimpinan proyek: Raymundus Rikang, Riky Ferdianto
Penulis: Agung Sedayu, Hussein Abri Dongoran, Mustafa Silalahi, Pito Agustin
Rudiana, Raymundus Rikang, Riky Ferdianto
Kontributor: Adinda Zahra (Langkat), Agus Susanto (Lampung), Arjuna
Bakkara (Medan), Pito Agustin Rudiana (Yogyakarta), Riri Radam Kumia (Riau),
Yohanes Seo (Nagekeo)
Penyunting: Bagja Hidayat, Mustafa Silalahi, Stefanus Pramono, Anton Septian,
Wahyu Dhyatmika
Bahasa: lyan Bastian
Periset foto: Gunawan Wicaksono, Jati Mahatmaji
Penata letak:
Digital: Imam Riyadi, Rio Ari Seno, Riyan R Akbar

Hak Asasi Manusia Sengketa Lahan Agraria Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia I Komnas HAM Infrastruktur Pariwisata

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162155%2Fisu-pelanggaran-ham-di-b... 9/9


12/20/2020 Proyek Pengembangan Pariwisata Danau Toba Dituding Merampas Tanah Masyarakat Adat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Proyek Pengembangan
Pariwisata Danau Toba
Dituding Merampas Tanah
Masyarakat Adat

Sejumlah pengunjung menikmati panorama Danau Toba senja hari di The Kaldera Toba Nomadic
Escape di lahan 120 Ha, Dusun Sileang-leang Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, 15
Desember 2020. Arjuna Bakkara

• Sejumlah konflik meletus di masyarakat pasca proyek revitalisasi pariwisata

Danau Toba..

• Warga Desa Sigapiton di tepi Danau Toba kehilangan sumber mata pencaharian

akibat penggusuran.21657

• Sebagian lahan lokasi proyek revitalisasi Danau Toba merupakan tanah adat

warisan leluhur marga Butarbutar..

SEPUCUK surat membuyarkan perjamuan persiapan Natal marga Butarbutar,


Rabu, 16 Desember lalu. Penyelidik Kepolisian Resor Toba Samosir memanggil
delapan anggota keluarga mereka. Seorang petinggi Badan Otorita Pengelola
Danau Toba mengadukan kedelapan orang itu ke kepolisian pada Oktober lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162161%2Fproyek-pengembangan-pa. . . 1/5


12/20/2020 Proyek Pengembangan Pariwisata Danau Toba Dituding Merampas Tanah Masyarakat Adat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Surat itu mencantumkan nama Nurveni Butarbutar sebagai salah seorang yang
akan diperiksa. Nurveni merasa kaget setelah membaca surat tersebut. Sang
pelapor menuding anggota marga Butarbutar menggunakan lahan yang diklaim
milik Badan Otorita di Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten
Toba Samosir, Sumatera Utara, tanpa izin. "Padahal peristiwa itu sudah lama, Mei
2018," ujar Nurveni, sehari setelah menerima surat panggilan kepolisian.

Nurveni, 52 tahun, juga menilai isi surat aduan tersebut janggal. Menurut dia,
lahan yang dimaksud pelapor merupakan bagian dari tanah leluhur marga
Butarbutar. Luas tanah leluhur mereka mencapai 120 hektare, terbentang di Desa
Pardamean hingga Desa Sigapiton.

Desa Sigapiton, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Agustus 2020. ANTARA

Nurveni memanfaatkan sekitar satu hektare lahan di Desa Pardamean untuk


berkebun. Letaknya berada di atas perbukitan yang menghadap Danau Toba.

Selama ini marga Butarbutar menguasai lahan itu karena status marga mereka
sebagai Raja Bius-istilah warga setempat yang bermakna marga yang pertama
kali mendiami satu wilayah tertentu. Ada empat marga yang berada di komunitas
adat Raja Bius, yakni Butarbutar, Sirait, Manurung, dan Nadapdap. Marga
Butarbutar menetap dan berkebun di lahan itu sejak puluhan tahun lalu.

Untuk urusan lahan, klan Butarbutar selama ini hanya berhadapan dengan
keluarga marga Sirait, Manurung, dan Nadapdap. Mereka sama-sama mengklaim
sebagai pemilik lahan Raja Bius. Marga Butarbutar berurusan dengan Badan
Otorita barn beberapa tahun belakangan. "Seharusnya kami yang berhak
melaporkan Badan Otorita karena sudah dirugikan," ujar Nurveni.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162161%2Fproyek-pengembangan-pa. . . 2/5


12/20/2020 Proyek Pengembangan Pariwisata Danau Toba Dituding Merampas Tanah Masyarakat Adat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Badan Otorita berencana membangun jalan menuju The Kaldera Toba Nomadic
Escape, salah satu wilayah yang tengah dikembangkan sebagai pusat pariwisata
Danau Toba, di atas lahan marga Butarbutar di Desa Pardamean. Jalan sepanjang
2,5 kilometer itu membentang dari Desa Pardamean Sibisa menuju Rutan
Harangan Motung.

Presiden Joko Widodo membentuk Badan Otorita Pengelola Danau Toba pada
2016. Lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden ini diharapkan
mempercepat pengembangan pariwisata di Danau Toba. Pada tahun ini,
pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 2,4 triliun untuk membangun
infrastruktur pariwisata Danau Toba.

Pemerintah berambisi menyulap kawasan sekitar Danau Toba menjadi destinasi


wisata tingkat intemasional. Presiden Joko Widodo menetapkan Danau Toba
sebagai satu dari sepuluh kawasan strategis pariwisata nasional. Program ini
merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Presiden Joko Widodo yang
tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.

Selain Desa Pardamean Sibisa, pembangunan sarana pariwisata berlangsung di


kawasan sekitar danau, seperti Desa Sigapiton, Sianjur Mulamula, Hutaginjang,
dan Pulau Samosir. Pemerintah berharap pengembangan pariwisata ini turut
meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar danau.

Namun proyek ini justru dianggap membebani masyarakat. Riset dari Kelompok
Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat dan Sajogyo Institute soal dampak
pengembangan kawasan wisata Danau Toba pada 2017 hingga 2019 memperkuat
tuduhan itu.

Penelitian mereka menyimpulkan bahwa proyek wisata Danau


Toba justru menyebabkan gangguan terhadap sistem masyarakat adat dan
hubungannya dengan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Perampasan lahan adat juga memantik konflik sosial yang meluas," ujar peneliti
Sajogyo Institute, Eko Cahyono.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162161%2Fproyek-pengembangan-pa. . . 3/5


12/20/2020 Proyek Pengembangan Pariwisata Danau Toba Dituding Merampas Tanah Masyarakat Adat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Kakanwil BPN Kabupaten Toba, Saut S. Arjuna Bakkara

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat pembangunan infrastruktur


pariwisata memang merupakan salah satu program Proyek Strategis Nasional
yang kerap bermasalah. Lembaga ini sudah menerima aduan dari warga soal
pembangunan infrastruktur Danau Toba. "Permasalahan pembangunan kawasan
pariwisata dan infrastruktur pendukungnya diadukan oleh masyarakat di lokasi 10
Bali Baru, termasuk warga di sekitar Danau Toba," demikian tercantum
dalam laporan Komnas HAM mengenai konflik agraria yang muncul akibat
pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Konflik itulah yang kini tengah mendera marga Butarbutar. Mereka terancam
kehilangan mata pencarian. Meski berdomisili di Desa Sigapiton, Nurveni
bersama anggota keluarga marga Butarbutar berladang di Desa Pardamean.

Sejumlah alat berat seperti buldoser sudah meratakan kebun mereka, Sabtu, 12
Desember lalu. Nurveni dan keluarganya menanam jagung, cabai, labu, dan kopi
di lahan itu. Kini semua tanaman sudah rusak. "Padahal kehidupan kami
bergantung dari situ," tutur Nurveni.

•••

DESA Sigapiton berada di bawah lereng perbukitan yang berbatasan langsung


dengan perairan sisi timur Danau Toba. Letaknya bersebelahan dengan Desa
Pardamean Sibisa. Udara desa terasa sejuk saat pagi dan menjelang sore. Berjarak
sekitar tujuh kilometer dari jalan lintas Sumatera, desa ini jarang menerima
kunjungan wisatawan meski masih berada di kawasan Danau Toba.

Badan Otorita Pengelola Danau Toba membangun penginapan bemama The

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162161%2Fproyek-pengembangan-pa. . . 4/5


12/20/2020 Proyek Pengembangan Pariwisata Danau Toba Dituding Merampas Tanah Masyarakat Adat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Kaldera Toba Nomadic Escape di sebelah Desa Sigapiton. Badan Otorita juga
membangun penginapan berbentuk telur dinosaurus setinggi lima meter di sana
pada 2017. Pemerintah berencana mempermak Desa Sigapiton menjadi pusat
wisata modem di sekitar Danau Toba.

Namun warga desa menolak pembangunan fasilitas pariwisata tersebut sejak


2018. Penolakan ini dipicu ulah Badan Otorita yang menggusur makam leluhur
mereka. Badan Pertanahan Nasional (BPN) memang sudah menerbitkan hak
pengelolaan lahan (HPL) seluas 279 hektare kepada Badan Otorita. Masalahnya,
sebanyak 120 hektare lahan beririsan dengan lahan yang dikuasai marga
keturunan Raja Bius. Kawasan kebun warga desa dan makam para leluhur berada
di lahan berstatus HPL yang dikeluarkan BPN.

Sejumlah warga desa sempat menggugat HPL itu ke Pengadilan Tata Usaha
Negara Medan. Mereka menganggap BPN lalai saat menerbitkan hak itu kepada
Badan Otorita. Ketika ditanyai soal ini, Kepala Kantor Wilayah BPN Kabupaten
Toba Samosir Saut Simbolon menilai tak ada kekeliruan dalam penerbitan HPL
tersebut. "Dokumen yang menjadi alas HPL berasal dari Kementerian
Kehutanan," ucap Saut.

Pelaksana tugas Direktur Badan Otorita Pengelola Danau Toba, Reza Pahlevi, tak
banyak berkomentar soal gejolak di balik pembangunan kawasan wisata Danau
Toba tersebut. Menurut dia, pemanfaatan secara ilegal dan perusakan lahan milik
Badan Otorita merupakan tindakan yang melanggar hukum. Ia menyerahkan
penyelesaian laporan itu kepada kepolisian "Kita percayakan saja prosesnya
kepada aparat yang berwenang," tutur Reza.

RIKY FERDIANTO, ARJUNA BAKKARA (TOBA SAMOSIR)

Hak Asasi Manusia Komisi Nasional Hak Asasi Manusia I Komnas HAM Badan
Pertanahan Nasional Infrastruktur Pariwisata Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162161%2Fproyek-pengembangan-pa. . . 5/5


12/20/2020 Penyebab Pecah Kongsi Dua Kelompok yang Berkonflik dengan Sadan Otorita Danau Toba - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Penyebab Pecah Kongsi Dua


Kelompok yang Berkonflik
dengan Badan Otorita Danau
Toba

Nurventi Butarbutar menunjukkan pohon kopi yang gagal panen lantaran rusak oleh buldozer
dalam rangka lanjutan pembangunan BPODT di Sileang-leang Sigapiton, Kecamatan Ajibata,
Kabupaten Toba, 15 Desember 2020. Arjuna Bakkara

TAWARAN bekerja sebagai anggota stafhubungan masyarakat Badan Otorita


Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba pemah disampaikan kepada Mangatas
Togi Butarbutar. Anggota masyarakat adat keturunan Oppu Ondol di Desa
Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir, tersebut sempat berpikir menerima tawaran
dari Badan Otorita itu. Gajinya cukup menggiurkan untuk ukuran desa setempat,
tapi kesempatan itu akhimya ia lepas. "Saya khawatir ini semacam jebakan,"
ujamya pada Kamis, 17 Desember lalu.

Togi punya alasan menolak tawaran itu. Sejak pemerintah mencanangkan rencana
pengembangan pusat wisata Danau Toba, masyarakat adat di Desa Sigapiton
memprotes keberadaan Badan Otorita yang memicu konflik penguasaan lahan.
Sebanyak 120 dari 279 hektare lahan yang diberikan Badan Pertanahan Nasional
kepada Badan Otorita masih tumpang-tindih. Masyarakat adat dan Badan Otorita

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162157%2Fpenyebab-pecah-kongsi-d... 1/3


12/20/2020 Penyebab Pecah Kongsi Dua Kelompok yang Berkonflik dengan Sadan Otorita Danau Toba - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

sama-sama mengklaim.

Togi khawatir keterlibatan dirinya dalam struktur Badan Otorita bakal


melemahkan tuntutan yang ia perjuangkan bersama Raja Bius-istilah bagi
kelompok marga yang paling awal mendiami suatu wilayah. Sekali tawaran itu ia
terima, saat itu juga ia tak bisa lagi bersikap kritis. "Memang sedari awal saya
takut terjebak dalam situasi yang bisa menyebabkan hilangnya pengakuan atas
status lahan milik adat," ucapnya.

Masyarakat adat keturunan Oppu Ondol tak semuanya satu suara dengan Togi.
Sejumlah kerabat dan famili yang semula berada dalam barisan yang menolak
penguasaan lahan adat berangsur-angsur tercecer. Beberapa di antaranya bekerja
sebagai pegawai Badan Otorita dengan posisi yang cukup strategis. Togi tak
menampik dugaan bahwa penjelasannya mengarah pada dua koleganya, Manogu
Manurung dan Marojahan Sirait.

Manogu dan Marojahan kini bekerja sebagai anggota stafhumas Badan Otorita.
Mereka pecah kongsi dengan Togi karena berbeda pandangan. Manogu menuding
Togi tak sepenuhnya berjuang atas nama seluruh masyarakat adat Desa Sigapiton.
"Yang dia perjuangkan hanya kepentingan kelompok mereka sendiri, hanya untuk
menguasai 120 hektare itu saja," ujamya.

Manogu mengaku akan tetap berada di barisan yang sama jika perlawanan
terhadap Badan Otorita bertujuan untuk melindungi hak masyarakat adat
paguyuban Raja Bius Maropat Sigapiton. "Saya akan tetap berdampingan dengan
mereka sejauh perjuangan itu ditujukan untuk kepentingan bersama. Jika hanya
untuk kepentingan pribadi, lebih baik saya mundur," ujar Manogu.

Kepala Desa Sigapiton Hisar Butarbutar mengatakan konflik dua sekondan itu
terjadi karena Togi tak meladeni tuntutan yang diajukan Manogu. Awalnya
keduanya bersepakat ihwal adanya pembagian lahan di Desa Sibisa untuk
keturunan Oppu Ondol Butarbutar. "Tapi kesepakatan itu belakangan ditolak salah
satu pihak," tutumya.

Menurut Hisar, rencana pengakuan hak untuk marga Butarbutar di Desa Sibisa
hanya untuk kepentingan administratif. Di lapangan, menurut dia, penguasaan dan
pembagian lahan ditengarai hanya untuk kepentingan bersama kelompok Raja
Bius di Sigapiton. "Di luar keturunan Oppu Ondol Butarbutar Sigapiton
perlakuannya berbeda," ujamya. Saat ini, Desa Sigapiton dihuni 653 jiwa dengan
168 keluarga.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162157%2Fpenyebab-pecah-kongsi-d... 2/3


12/20/2020 Penyebab Pecah Kongsi Dua Kelompok yang Berkonflik dengan Sadan Otorita Danau Toba - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Pelaksana tugas Direktur Badan Otorita, Reza Fahlevi, menampik anggapan


adanya campur tangan Badan Otorita dalam konflik antarwarga Sigapiton. Lagi
pula, menurut dia, "Saya barn menjabat kepala badan sejak dua minggu lalu."
Sebelumnya, Reza menjabat Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I
Kementerian Pariwisata.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162157%2Fpenyebab-pecah-kongsi-d... 3/3


12/20/2020 Mengapa Penduduk Nagekeo Menolak Pembangunan Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Mengapa Penduduk Nagekeo


Menolak Pembangunan
Waduk Lambo di NTT

Warga menunjukan patok pembangunan Waduk Lambo. TEMPO/Jhon Seo

• Pembangunan waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur,

ditolak oleh sejumlah warga yang khawatir kehilangan mata pencariannya..

• Petugas mengukur lahan meski tak diizinkan pemilik. 21657

• Bupati Nagekeo menyatakan pembangunan jalan terus..

MEMBAWA parang dan tali yang dililitkan di pinggangnya, Gaspar Radja


berjalan kaki dari rumah ke kebun miliknya di Desa Rendu Botowe, Nagekeo,
Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu pagi, 24 Oktober lalu. Ia hendak berkebun dan
membuat perangkap burung seperti kebiasaannya setiap hari.

Tiba di kebunnya, Gaspar kaget karena sudah banyak orang di sana. Menurut
Gaspar, saat itu ada polisi bersenjata, personel Pemerintah Kabupaten Nagekeo,
serta petugas kantor pertanahan yang sedang mengukur lahan. Kedatangan Gaspar

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162153%2Fmengapa-penduduk-nage... 1/5


12/20/2020 Mengapa Penduduk Nagekeo Menolak Pembangunan Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

menghentikan aktivitas pengukuran. "Saya ditanya mau apa bawa parang dan
tali," ujamya kala menceritakan lagi peristiwa tersebut kepada Tempo, Senin, 14
Desember lalu.

Gaspar menjawab kedua benda itu ia bawa untuk berkebun serta menangkap
burung. Setelah itu, ia meminta para petugas segera keluar dari kebunnya. Ia tidak
mengizinkan pengukuran dan tak mau menjual lahan seluas 3 hektare tersebut
untuk dibangun Waduk Lambo. Rencana pembangunan waduk yang membendung
Lowe Se atau Sungai Se itu membutuhkan lahan seluas 432 hektare.

Warga menunjuk lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara
Timur. TEMPO/Jhon Seo

Ucapan ini membuat situasi memanas. Badan Gaspar dipegangi oleh polisi. Ia
dihadang masuk kebun agar petugas lain bisa melanjutkan pengukuran. Begitu
tangannya dicengkeram aparat, Gaspar berteriak, "Tolong ... tolong ... ! Saya
ditangkap petugas." Menurut Gaspar, tak lama setelah ia berteriak, sejumlah
penduduk yang juga sedang berkebun berdatangan ke sumber suara. Karena
banyaknya orang yang datang, menurut Gaspar, para petugas menghentikan
aktivitas pengukuran dan segera meninggalkan lokasi.

Masuknya petugas ke lahan warga tanpa izin juga dialami oleh Lusia Ando.
Perempuan 52 tahun itu meneriaki sejumlah petugas yang berada di kebunnya
pada Jumat, 23 Oktober lalu. "Saya bilang, mereka bakal segera mati kalau tak
pergi dari sini," ujar Lusia. Menurut Lusia, mendengar sumpah serapah itu, para
petugas lari terbirit-birit dan memanjat pagar yang mengelilingi lahan.

Lantaran terburu-buru, menurut Lusia, seorang petugas sempat tersangkut di


pagar. Sebelum berhasil melewati pagar, senjata laras panjang aparat tersebut

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162153%2Fmengapa-penduduk-nage... 2/5


12/20/2020 Mengapa Penduduk Nagekeo Menolak Pembangunan Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

terjatuh di lahan Lusia. Petugas tersebut tetap kabur tanpa mempedulikan


bedilnya. Lusia lalu membawa senjata tersebut ke rumahnya. Keesokan harinya,
beberapa petugas datang ke rumah Lusia dan meminta senjata dikembalikan.
Lusia diiming-imingi duit Rp 50 ribu agar mau menyerahkan senjata itu. Awalnya
Lusia menolak. Tapi, setelah dimediasi oleh tetua kampungnya, Lusia
mengembalikannya.

Lahan Waduk Lambo terletak di tiga desa, yakni Rendu Butowe, Kecamatan
Aesesa Selatan; Labolewa, Kecamatan Aesesa; dan Ulupulu, Kecamatan
Nangaroro. Jika pembangunan ini berjalan, menurut Wakil Ketua Forum
Penolakan Pembangunan Waduk Lambo Wilibrodus Bei Ou, setidaknya ada 6.000
warga yang bakal kehilangan rumah dan pekerjaan. Lahan Gaspar dan Lusia
termasuk yang lokasi diincar untuk lahan waduk.

Menurut Philipus Kami, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Wilayah


Pulau Flores, Solor, Adonara, dan Lembata, petugas semakin agresif mengukur
tanah dan memaksakan pembangunan sejak 2015. Selain kasus Gaspar dan Lucia,
menurut Philipus, kasus petugas masuk ke lahan tanpa izin menimpa penduduk
lain.

Philipus mengatakan rencana pembangunan waduk mencuat sejak 2001. Saat itu,
masyarakat sudah menolak dan pemerintah pun mengurungkan niat melanjutkan
pembangunan. Menurut Philipus, pemerintah kembali ngotot membangun Waduk
Lambo setelah Presiden Joko Widodo berpidato di Nusa Tenggara Timur pada
Desember 2015. Ketika itu, Jokowi menetapkan pembangunan tujuh waduk di
NTT sebagai program strategis nasional. Dua di antara tujuh bendungan itu sudah
selesai dibangun, yakni bendungan Reknamo dan Rotiklot. Lima sisanya
termasuk Bendungan Lambo.

Saat itu, Jokowi menyebut pembangunan waduk itu ditujukan untuk


menyelesaikan masalah air bersih. Jika air tersedia, Jokowi melanjutkan, warga di
sana bisa menanami jagung, sorgum, dan tanaman pertanian lainnya. "Semoga
setelah dibangun akan membawa perubahan bagi NTT," ucap Jokowi saat
berpidato dalam perayaan Natal di Kupang, Senin, 28 Desember 2015.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do menuturkan pemerintah daerah memang


menerjunkan sejumlah aparatur sipil dengan dibantu polisi untuk melanjutkan
pembangunan Waduk Lambo. Para petugas antara lain diminta untuk mengukur
lahan. "Semuanya sudah dilakukan survei dan tidak bisa dipindahkan ke lokasi
lain," ujamya kepada Tempo, Selasa, 15 Desember lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162153%2Fmengapa-penduduk-nage... 3/5


12/20/2020 Mengapa Penduduk Nagekeo Menolak Pembangunan Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Selain itu, menurut Johanes yang juga politikus NasDem ini, pemerintah telah
menggelar sosialisasi untuk masyarakat mengenai pembangunan bendungan.
Salah satunya dilakukan bersama-sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat pada akhir September lalu. Ihwal peran polisi dalam
mengawal pembangunan Waduk Lambo, Kepala Kepolisian Resor Nagekeo Ajun
Komisaris Besar Agustinus Hendrik Fai belum bisa dimintai tanggapan.
Panggilan telepon dan pesan dari Tempo belum dijawab.

Keinginan warga agar lokasi pembangunan waduk dipindah sebetulnya sudah


pemah disampaikan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Hal ini
muncul dari diskusi tiga komunitas adat, yakni Rendu, Lambo, dan Ndora, yang
tinggal di lahan yang bakal dijadikan lahan bendungan Lambo. "Kami sepakat
bahwa lokasi pembangunan dipindah ke Lowopebhu atau Malawaka, bukan di
Lowo Se," ujar Wakil Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo
Wilibrodus Bei Ou.

Warga bersiaga di dalam lahan mereka yang masuk ke dalam peta rencana pembangunan Waduk
Lambo saat polisi berjaga di Desa Rendu Butowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten
Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Mongabay/Willybrodus Be'i Ou/FPPWL Nagekeo

Menurut Wilibrodus, masyarakat menyampaikan aspirasi itu lantaran lahan yang


berada di Lowo Se merupakan tempat mata pencarian warga dan sebagian
merupakan tanah adat. Karena itu, Forum pada telah mengirimkan surat ke
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ihwal dugaan terjadinya pelanggaran
HAM dalam pembangunan Waduk Lambo. Dua tahun kemudian, Forum
mengirimkan surat ke Presiden Jokowi untuk menghentikan pembangunan dan
menarik polisi dari lokasi.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162153%2Fmengapa-penduduk-nage... 4/5


12/20/2020 Mengapa Penduduk Nagekeo Menolak Pembangunan Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Ketua Forum Penolakan Pengadaan dan Pengukuran Tanah Masyarakat Adat


Ndora Siti Aisyah menuturkan masyarakat pemah menyita alat ukur tanah dari
petugas. Hal ini dilakukan lantaran buntunya diskusi antara masyarakat dan
pemerintah. "Kami bukan menolak pembangunan, tapi wilayahnya. Tanah ini dari
leluhur dan untuk hidup kami," tutumya. "Anak kami juga bisa sekolah karena
hidup dan dapat penghasilan di tanah ini."

Bupati Johanes Don Bosco Do tak menghiraukan penolakan ini. Menurut dia,
alasan warga menolak pembangunan merupakan "cara melankolis yang dibuat­
buat agar pembangunan tak berjalan". Johanes mengatakan pembangunan akan
terns berjalan karena proses lelang pembangunan bendungan sudah selesai. "Ini
untuk kepentingan umum," ujamya.

JOHN SEO (NAGEKEO), HUSSEIN ABRI DONGORAN

Konflik Masyarakat dan Pembangunan Hak Asasi Manusia

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162153%2Fmengapa-penduduk-nage... 5/5


12/20/2020 Demi Leluhur dan Ritual Adat, Alasan Penduduk Nagekeo Menolak Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Demi Leluhur dan Ritual Adat,


Alasan Penduduk Nagekeo
Menolak Waduk Lambo di NTT

Makam leluhur warga Suku Rendu yang akan terkena gusur akibat pembangunan Waduk Lambo di
Rendu Malapoma, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Jhon Seo

• Pembangunan Waduk Lambo di Nagekeo bakal menelan sejarah dan budaya

masyarakat..

• Masyarakat kerap menggelar ritual adat di tempat khusus di kampungnya.

21657

• Bupati Nagekeo menyarankan agar titik koordinat makam dan tempat ritual

adat dicatat di GPS..

SEPASANG lilin dinyalakan oleh Bemardius Gaso di permakaman keluarganya


yang terletak di pekarangan rumahnya di Dusun Roga-Roga, Desa Rendu Botowe,
Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis malam, 17 Desember lalu. Begitu
api menyala, pria 53 tahun itu menempelkan lilin tersebut di pusara berkeramik
hijau mendiang ayahnya, Petrus Gao Baso.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162154%2Fdemi-leluhur-dan-ritual-ad... 1/3


12/20/2020 Demi Leluhur dan Ritual Adat, Alasan Penduduk Nagekeo Menolak Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Setelah selesai, Bemardius mengulanginya di empat pusara lainnya, yakni makam


ibu, kakek, nenek, serta putranya, Fernando Bao Gaso, yang meninggal pada
2007. "lni rutin saya lakukan setiap pekan. Untuk sama-sama saling mendoakan
agar ada cahaya yang menerangi jalan kita," ujar Bemardius pada Jumat, 18
Desember lalu.

Bemardius adalah salah seorang penduduk adat Rendu, yang terdiri atas lima suku
besar, yakni Rendu, Isa, Gaja, Lambo, dan Ndora. Menurut Bemardius yang juga
Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo (FPPWL), salah satu
budaya leluhumya adalah menguburkan anggota keluarganya di dekat rumah.
Masyarakat percaya roh leluhur serta anggota keluarga masih tinggal di sekeliling
rumah setelah mereka meninggal. Bemardius meyakini, jika ia mendapatkan
rezeki ataupun musibah, itu juga berkat doa orang-orang yang telah wafat.

Wakil Ketua FPPWL Wilibrodus Bei Ou mengatakan ada lebih dari 500 makam
yang terletak di Desa Rendu. Di daerah Rendu Malapoma, misalnya, ada 116
makam leluhur. Kuburan-kuburan tersebut tidak berada di tempat permakaman
umum. Seperti Bemardius, menurut Wilibrodus, anggota keluarga dimakamkan di
dekat rumah. "Bisa di samping rumah, di belakang, ataupun di halaman depan
rumah," tutumya.

Jumlah makam bisa lebih banyak lantaran tersebar di sejumlah lokasi. Menurut
Bemardius, hampir semua desa memelihara tradisi serupa. Begitu juga di Desa
Labolewa, Kecamatan Aesesa; dan Ulupulu, Kecamatan Nangaroro. Seperti Desa
Rendu yang terletak di Aesesa Selatan, dua desa tersebut bakal digusur karena ada
proyek pembangunan Waduk Lambo. "Adanya permakaman leluhur ini yang
menjadi salah satu alasan kami menolak pembangunan Waduk Lambo," ujar
Bernardius.

Bemardius khawatir, jika penolakan ini gagal, generasi suku selanjutnya tak lagi
mengetahui silsilah keluarganya. "Sejarah generasi hilang dan budaya menguap
begitu saja karena pembangunan," ucapnya. Selain permakaman, di tiga desa
tersebut terdapat tempat khusus untuk melakukan ritual adat. Menurut Bemardius,
ritual itu di antaranya ditujukan untuk meminta hujan, berburu, dan menolak bala.

Untuk meminta hujan, misalnya, masyarakat menyiapkan cengkir dan anak ayam.
Menurut Bemardius, kelapa muda itu kemudian dipecahkan, sedangkan anak
ayam disembelih. Lalu, air kelapa dan darah ayam diteteskan di atas batu, tempat
ritual. Jika lahan itu menjadi waduk, tempat ritual akan berada di dalam air. Ini
membuat penduduk kehilangan tempat sakralnya. Demikian juga tempat ritual
berburu, yang lokasinya tak bisa digeser ke tempat lain.

read ://https_majalah. tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162154 %2Fdemi-lel uhur-dan-ritual-ad... 2/3


12/20/2020 Demi Leluhur dan Ritual Adat, Alasan Penduduk Nagekeo Menolak Waduk Lambo di NTT - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengatakan keberatan penduduk soal


bakal lenyapnya tempat ritual dan permakaman leluhur bisa diselesaikan lewat
teknologi global positioning system. Menurut Johanes, lokasi permakaman dan
tempat ritual tak akan hilang sepanjang titik koordinatnya dicatat. Titik itu bisa
dipakai penduduk ketika akan melakukan ritual di atas waduk. "Karena titiknya
tidak akan berubah. Sama seperti masih berada di atas tanah."

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162154 %2Fdemi-leluhur-dan-ritual-ad... 3/3


12/20/2020 Sengketa di Trans Sumatera

Sengketa di Trans Sumatera

Jalan Tol Trans Sumatera yang membelah perkebunan di Lampung Selatan, 12 Desember 2020.
Agus Susanto

• Pembangunan Jalan Toi Trans Sumatera di Riau dan Lampung menyisakan

sejumlah sengketa..

• Warga mengeluhkan nilai ganti rugi yang dianggap terlalu rendah dan

pencairannya yang lama. 21657

• Pembangunan jalan tol mempersulit akses warga ke ladang..

MATA Leon Liawandi menatap kosong ke jalan tol Pekanbaru-Dumai, Riau.


Warga Desa Senapelan, Pekanbaru, itu lalu menunjuk jalan dan menerangkan
bahwa <lulu beton tersebut adalah lahan sawitnya. Jalan itu membelah lahan sawit
sama besar.

Dulu jarak rumah Leon dengan kebunnya hanya 800 meter. Setelah kebunnya
terbelah, ia dan istrinya mesti berjalan memutar sepanjang 4 kilometer untuk
mencapai bagian kebun lain di seberang. "Pengembang hanya menyediakan jalan
tanah," ujar laki-laki 48 tahun ini pada Rabu, 16 Desember lalu. "Kalau hujan
becek dan tak bisa dilalui kendaraan."

Akibat kendala itu, Leon tak sering mengunjungi kebun sawitnya. Pohon-pohon
itu jadi meranggas tak terawat. Ia juga memerlukan ongkos tambahan untuk
mengangkut buah sawit ketika panen. "Hasil panen habis untuk ongkos angkut,"
katanya. Leon pun tak lagi bergairah memetik sawit ketika matang.
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162140%2F sengketa-pembebasan-la. . . 1/4
12/20/2020 Sengketa di Trans Sumatera

Keluarga Leon memiliki sekitar 1 hektare kebun sawit. Dari luas lahan itu, sekitar
3.000 meter persegi ia serahkan kepada pemerintah untuk pembangunan jalan tol
pada 2015. Leon mendapat ganti rugi Rp 65 juta. "Saya terpaksa menerimanya,"
ucapnya. "Kalau kami tolak, uangnya akan masuk kas daerah dan tak akan bisa
kami cairkan."

Di Senapelan, ada puluhan penduduk yang mengalami nasib seperti Leon. Karena
hidup menjadi sulit sejak jalan tol membentang di kebun mereka, para pemilik
lahan berencana menutup akses jalan itu jika pemerintah tidak segera menanggapi
permintaan mereka, yakni membuat jalan layak menuju kebun.

Jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 140 kilometer membentang dari Pekanbaru,


Siak, Bengkalis, hingga Dumai. Pembangunan jalan yang menjadi bagian dari
jalan tol Trans Sumatera ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya pada 2016 dan
diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 September 2020.

Sejumlah warga berada di lokasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang bermasalah di Desa
Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, 14 Desember 2020. Agus
Susanto

Sejak awal pembangunan jalan tol ini bermasalah, terutama dalam pembebasan
lahan. Tidak semua pemilik lahan bersedia melepaskan harta mereka seperti Leon.
Mereka menolak dengan alasan nilai ganti rugi terlalu rendah. Seperti penolakan
sejumlah warga Kandis Utara, Kabupaten Siak, Riau.

Mereka membuat Forum Masyarakat Mencari Keadilan (FMMK). Misinya:


menolak melepaskan lahan karena merasa tidak dilibatkan dalam penetapan harga

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162140%2Fsengketa-pembebasan-la. . . 2/4


12/20/2020 Sengketa di Trans Sumatera

tanah. Selain itu, tanah mereka hanya dihargai Rp 18 ribu per meter persegi.
Penduduk menghitung, seharusnya nilai ganti rugi Rp 150 ribu per meter persegi.

Meski penduduk menolak, Hutama Karya telah membangun jalan tol. Ketika
mereka mengirim alat-alat berat yang meratakan kebun penduduk, polisi
mengawal. "Kami sudah mengadu ke sana-kemari, bahkan menyurati presiden,"
tutur Benny Hasiholan Siregar, Ketua FMMK.

Penduduk lain menempuh jalur hukum, seperti Suyatno Lumbang Batu, yang
menggugat penggusuran itu ke Pengadilan Negeri Siak. Pada pengadilan tingkat
pertama, Suyatno menang. Majelis hakim setuju dengan nilai ganti rugi yang
diajukan Suyatno. Tapi Pengadilan Tinggi Riau menganulir putusan itu sehingga
harga tanah kembali menjadi Rp 18 ribu.

Tak punya pilihan setelah menempuh pelbagai cara, banyak penduduk yang
memprotes dengan menutup jalan tol. Pada 25 Agustus lalu, warga Kadis Utara
menutup pintu tol di sebelah desanya. "Kami akan terns tutup jalan ini sampai
pemerintah memenuhi hak kami," kata Jonatan Ginting, 83 tahun.

Persoalan konflik lahan pembangunanjalan tol juga masih terjadi di mas jalan tol
Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung Selatan, titik awal pembangunan proyek
jalan tol Trans Sumatera. Meski mas jalan sepanjang 140 kilometer tersebut
diresmikan pada 8 Maret 2019, belum semua penduduk mendapat pembayaran
ganti rugi. Sebanyak 88 keluarga di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan,
Lampung Selatan, mengaku belum menerima uang pembelian lahan.

Banyak penduduk yang beralih pekerjaan karena lahan satu-satunya yang mereka
miliki diambil pemerintah. Pardi, seorang pemilik lahan, terpaksa bekerja
serabutan setelah 0,5 hektare kebun jagungnya diambil petugas yang menawarkan
harga Rp 120 ribu per meter persegi. Pardi dan penduduk desa lain setuju karena
uang ganti rugi bisa mereka pakai untuk membeli kebun pengganti. Hingga jalan
tol beroperasi, petugas tak datang lagi ke desa mereka. "Saya barn menerima Rp 5
juta," ucap Pardi, 60 tahun.

Suradi, Ketua Kelompok Kerja Masyarakat Sukabaru, mengatakan total luas


lahan masyarakat yang belum mendapat ganti rugi di desanya lebih dari 100
hektare dengan nilai ganti rugi, jika mengacu pada tawaran petugas, sebesar Rp
120 miliar, atau sekurangnya Rp 23 miliar.

Menurut petugas pemerintah Lampung Selatan, pembayaran tersendat karena


lahan penduduk masuk kawasan Rutan Produksi Register 2 Pematang Taman. Tak
terima atas klaim itu, penduduk mengadukan pengingkaran janji tersebut ke
Pengadilan Negeri Kalianda. "Kami menggugat memakai surat sporadic tanah,"
ujar Suradi. "Sidang masih berlangsung."
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162140%2F sengketa-pembebasan-la. . . 3/4
12/20/2020 Sengketa di Trans Sumatera

Menanggapi centang-perenang ganti rugi proyek jalan tol itu, Komisioner


Pemantauan dan Penyidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Mohammad
Choirul Anam mengatakan proyek tersebut memang kisruh sejak awal. Menurut
dia, pemerintah tidak terbuka mengenai alih fungsi dan ganti rugi lahan sejak
awal. "Negosiasi sarat intimidasi," katanya. "Pemerintah memakai alasan sedang
menjalankan kebijakan strategis nasional." Pembangunan jalan Trans Sumatera,
Anam menambahkan, juga tak dilengkapi kajian komprehensif terkait dengan
dampak penggusuran.

Kepala Dinas Pertanahan Riau Dedi Gusriadi membantah kabar bahwa


pemerintah menetapkan nilai ganti rugi terlalu murah. Menurut dia, harga di
setiap lokasi berpatokan pada penetapan tim penilik yang independen. "Kami
tidak ikut campur menentukan harga," tutumya.

Adapun menurut Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan, lahan


di Riau dan Lampung adalah wilayah sengketa. Dia mengungkapkan, sebagian
lahan juga merupakan tanah milik negara. Hal tersebut yang menyebabkan
pencairan ganti rugi lahan warga terhambat. "Nanti pengadilan yang akan
memutus apakah gugatan warga diterima," ucapnya.

Soal akses masyarakat yang terganggu akibat jalan tol, Fauzan mengatakan
perusahaannya hendak membangun jembatan penyeberangan meski jumlahnya
terbatas. Jarak antar-jembatan akan disesuaikan dengan mobilitas penduduk di
suatu lokasi.

Fauzan mengakui banyak orang merugi akibat pembangunan jalan tol Trans
Sumatera. "Tapi yang diuntungkan jauh lebih banyak," ujamya.

Hak Asasi Manusia Jalan Tol Hutama Karya

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162140%2F sengketa-pembebasan-la. . . 4/4


12/20/2020 Dampak Jalan Toi Kepada Ekonomi Masyarakat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Dampak Jalan Toi Kepada


Ekonomi Masyarakat

Salah satu rumah makan di jalan lintas timur Sumatra, yang sepi pengunjung setelah pembanguan
Jalan Tol Trans Sumatra, di Lampung, 17 Desember 2020. Agus Susanto

• Puluhan rumah makan di sepanjang Jalan Lintas Pekanbaru-Minas gulung

tikar..

• Pembukaan Jalan Toi Pekanbaru-Dumai menyebabkan jalan lintas itu sepi

sehingga pengusaha restoran kehilangan pembeli.21657

• Pemerintah setempat belum memiliki solusi..

BANGUNAN Restoran Uniang di jalan lintas Pekanbaru-Minas Kilometer 26 itu


kosong dan berdebu. Tidak ada lagi hiruk-pikuk pembeli. Truk dan mobil yang
biasanya berderet di area parkir telah lama hilang. Rumah makan milik Siti
Aisyah itu ditinggalkan pembeli sejak pemerintah membuka jalan tol Pekanbaru­
Dumai pada akhir September lalu.

Satu bulan mencoba bertahan, Siti Aisyah menyerah dan menutup usaha yang
dirintis keluarganya berpuluh tahun lalu itu. "Untuk apa berjualan jika terns
merugi," ujar Siti, 50 tahun, pada Kamis, 17 Desember lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162141%2Fdampak-jalan-tol-kepada-. . . 1/3


12/20/2020 Dampak Jalan Toi Kepada Ekonomi Masyarakat - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Bukan hanya Siti yang mengalami nasib sial. Penduduk di sepanjangjalan lintas
Pekanbaru-Minas di Kabupaten Siak umumnya menggantungkan hidup pada
penggunajalan. Mereka mendirikan rumah makan dan warung oleh-oleh. Sejak
jalan tol dibuka, dari 100 warung, hanya tinggal 30 yang bertahan.

Para pemilik rumah makan pindah atau mencari pekerjaan lain. Seperti Yusuf, 40
tahun, yang kinijadi kuli bangunan. "Sudah tidak bisa lagi berjualan dan belum
menemukan pekerjaan lain, padahal dapur harus tetap ngebul," ucapnya, lirih.

Rumah makan Yusuf di tepijalan lintas kini rusak karena tidak lagi ia tengok. Ia
berharap pemerintah mencarikan solusi bagi para pelaku usaha yang terkena
dampak pembangunanjalan bebas hambatan itu. Tapi agaknya harapan Yusuf sia­
srn.

Pemerintah Siak belum punya rencana menanggulangi dampak pembukaanjalan


tol terhadap para pedagang dijalan lintas. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Kabupaten Siak bahkan tidak memiliki datajumlah
pengusaha rumah makan yang terkena dampak pembangunanjalan tol Pekanbaru­
Dumai.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Siak Wan Fajri enggan berkomentar. Ia
mengarahkan Tempo agar menghubungi anak buahnya. "Silakan hubungi Kepala
Bidang UMKM Siak," katanya.

Kepala Bidang UMKM Siak Ikhwan Zulfitra mengakui pemerintah daerah belum
memiliki rencana penanganan dampak pembukaanjalan tol terhadap para
pengusaha rumah makan dijalan lintas Pekanbaru-Minas. "Rencana kami belum
sampai ke sana," tuturnya, singkat.

Pengamat sosial dari Universitas Riau, Achmad Hidir, mengatakan setiap


pembangunanjalan bebas hambatan pasti berdampak secara sosial dan ekonomi.
Akan ada sekelompok masyarakat yang diuntungkan dan dirugikan.
Pembangunanjalan tol bakal memudahkan mobilisasi masyarakat antardaerah.
Namun sebagian orangjuga akan kehilangan lahan ataupun tempat tinggal akibat
penggusuran.

Untuk mencegah daya rusak pembangunan kian parah, Hidir menyarankan


pemerintah daerah berfokus pada perbaikan infrastruktur di luarjalan tol. Dengan
mengurangi kemacetan dan kerusakan, para penggunajalan tujuan dekat akan
memiliki pilihanjalan. Dengan pilihan itu, mereka akan tetap memakaijalan non­
tol sehingga kembali menjadi sumber ekonomi masyarakat.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162141%2Fdampak-jalan-tol-kepada-. . . 2/3


12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Di Balik Konflik Masyarakat


Adat Rakyat Penunggu
Langkat dengan PTPN II

Mahyanun saat diwawancarai di Kampung Durian Selemak, Kecamatan Wampu, Kabupaten


Langkat, Sumatera Utara. Adinda Zahra Noviyanti

• Masyarakat adat Rakyat Penunggu diduga mengalami intimidasi dan kekerasan

dalam pembersihan lahan PTPN II di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara..

• Proyek PTPN II di wilayah itu menjadi bagian program pembangunan kebun

tebu untuk mencapai swasembada gula yang dicanangkan Presiden Joko

Widodo.21657

• Kepala kampung mengaku ditawari lahan, sepeda motor, serta pekerjaan agar

tak melawan perusahaan..

SUARA pistol menyalak beberapa kali di Kampung Durian Selemak, Kecamatan


Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada 28 September lalu. Tembakan
ke udara dilepaskan tatkala petugas PT Perkebunan Nusantara II mengobrak-abrik
ladang dan belasan rumah masyarakat adat Rakyat Penunggu dengan buldoser.
Warga setempat yang semula menghadang laju alat berat akhimya kocar-kacir
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konflik-masyaraka... 1/5
12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

mendengar letusan itu.

Kepala Kampung Durian Selemak, Mahyuni, mengatakan sedikitnya 15 rumah


Rakyat Penunggu rata dengan tanah. Tanaman jagung di ladang pun dicabuti.
Menurut dia, sedikitnya 120 keluarga terusir dari area seluas 117 hektare dalam
penggusuran itu. "Kami sudah minta agar perusahaan menunggu proses hukum,
tapi tak digubris," kata Mahyuni pada Rabu, 16 Desember lalu.

Pembersihan lahan Rakyat Penunggu di Kampung Durian Selemak merupakan


bagian dari proyek pembangunan kebun tebu yang dikerjakan PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) II untuk mendukung program swasembada gula. Pemerintah
menargetkan swasembada tercapai pada 2023. Presiden Joko Widodo berulang
kali meminta bawahannya agar Indonesia segera bisa swasembada karena sekitar
3,7 juta ton kebutuhan gula domestik masih diimpor.

Lahan yang bermasalah di Kampung Durian Selemak, Desa Pertumbukan, Kecamatan Wampu,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 16 Desember 2020. Adinda zahra noviyanti

Menurut Mahyuni, berdasarkan cerita turun-temurun, nenek moyang Rakyat


Penunggu sudah bermukim dan menggarap lahan di kampung itu sejak era
penjajahan Belanda. Leluhur Rakyat Penunggu bertanam di ladang bekas tanaman
tembakau milik pemerintah kolonial setelah musim panen. Tanah itu disebut tanah
jaluran. "Itu warisan orang tua kami," dia berujar.

Penggusuran pada akhir September lalu bukan yang pertama kali dihadapi
masyarakat adat Rakyat Penunggu. Selepas kemerdekaan, Rakyat Penunggu
mendapat sebagian tanah yang pemah digarap pemerintah kolonial. Seusai
Gerakan 30 September 1965, pemerintah berusaha mengambil paksa tanah dari
masyarakat.

Mereka yang menolak dicap sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia.


Konflik dengan perusahaan sempat pecah lagi pada awal masa reformasi. Sempat
reda selama dua dekade, pertikaian kembali muncul pada September 2020.

Mahyuni mengatakan PTPN II tak pemah memberitahukan rencana pembangunan


kebun tebu kepada masyarakat. Tiba-tiba saja sejumlah spanduk perusahaan yang
mengklaim kepemilikan tanah dan menyebutkan rencana pembersihan lahan
untuk kebun tebu terpacak di beberapa pohon di Kampung Durian Selemak pada
27 September-sehari sebelum bentrokan dengan warga terjadi. Pihak PTPN II
mengklaim tanah itu berdasarkan sertifikat hak guna usaha.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konflik-masyaraka... 2/5


12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Melawan klaim perusahaan, warga berbondong-bondong memasang baliho yang


menyatakan kepemilikan tanah adat di samping spanduk PTPN. Atribut-atribut itu
sudah menghilang ketika Tempo berkunjung ke Durian Selemak pada 15-17
Desember lalu.

Mahyanun, warga Rakyat Penunggu di Durian Selemak, salah satu yang terkena
dampak. Rumah dan ladangnya seluas kira-kira 4.000 meter persegi rata dengan
tanah. Ia biasanya menanami ladang itu dengan tanaman palawija dan mendapat
penghasilan dari berjualan jagung saat panen tiba.

Kini ia tak memiliki gubuk, apalagi mata pencarian. "Anak-anak kami sementara
mengungsi ke rumah mertua," ucap perempuan 64 tahun itu.

Mahyanun terus ikut melawan petugas keamanan dan PTPN II. Bentrok
masyarakat adat Rakyat Penunggu dengan petugas berlangsung selama tiga hari
sejak 28 September. Puncak pertikaian terjadi pada 30 September.

Warga kampung yang hanya berbekal bendera Badan Perjuangan Rakyat


Penunggu Indonesia berhadapan dengan aparat yang mengawal laju buldoser.
Menurut Mahyanun, ada peserta aksi yang sempat terluka karena dipopor senjata.

•••

KAMPUNG Pertumbukan-berjarak 10 menit berkendara sepeda motor dari


Durian Selemak-tak luput dari pembersihan lahan PTPN II. Penduduknya juga
bagian dari masyarakat adat Rakyat Penunggu. Kepala Kampung Pertumbukan,
M. Husni, menyaksikan perusahaan mengerahkan ratusan aparat.

Husni menyaksikan pasukan itu mengenakan baju loreng dan menenteng senjata.
Ia mengaku heran melihat kehadiran pasukan tersebut. "Kami bukan
pemberontak. Kami menanam untuk makan," kata Husni.

Tak mau melawan petugas, warga Pertumbukan membiarkan alat berat menggilas
tanaman di ladang. Dua pekan setelah para petugas pergi, Husni memerintahkan
warganya menanami kembali tanah yang diokupasi perusahaan dengan pohon
pisang. Hanya berselang beberapa hari, pasukan datang menebasi semua pohon
p1sang.

Husni mencatat sedikitnya 148 keluarga di Pertumbukan terkena dampak proyek

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konfl ik-masyaraka... 3/5


12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

pembangunan kebun tebu PTPN II. Bukan hanya rumah, ladang warga juga
tergusur. Padahal ladang itu biasanya mampu memberikan penghasilan hingga Rp
5 juta ketika musim panen tiba. Kini sumber pendapatan mereka menghilang.

Husni mengaku pemah diiming-imingi tanah seluas 8 hektare oleh perusahaan.


Syaratnya, ia harus menghentikan perlawanan. Tak hanya itu, utusan perusahaan
juga menemui sejumlah kepala kampung lain untuk menawarkan sepeda motor
dan upah menjaga lahan. "Lain waktu, saya pemah menerima ancaman akan
ditangkap aparat," tutumya.

Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia


Kolonel Sus Aidil mengaku tak mengetahui pengerahan personel tentara di area
konflik masyarakat adat Rakyat Penunggu dengan PTPN II. Kepala Dinas
Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Nefra Firdaus meminta
masalah pengerahan dan dugaan kekerasan aparat ditanyakan kepada pejabat
Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan. "Silakan ke Kapendam setempat," ujar
Nefra. Sementara itu, sejumlah nomor telepon seluler milik Kepala Dinas
Penerangan Kodam Bukit Barisan Kolonel Zeni Djunaidi tak aktif saat dihubungi
hingga Jumat, 18 Desember lalu.

Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara, yang membawahkan PTPN


II, Imelda Pohan, berjanji menanggapi konfirmasi secara tertulis, tapi tak kunjung
mengirimkan jawaban hingga Sabtu, 19 Desember lalu.

Pengacara PTPN II, Sastra, membantah kabar bahwa perusahaan dan aparat
melakukan kekerasan saat membersihkan lahan di Kampung Durian Selemak dan
Pertumbukan dalam jumpa pers di markas Kepolisian Resor Langkat pada 30
September lalu. Menurut dia, PTPN II hanya berusaha menjaga aset.

Warga Durian Selemak dan Pertumbukan telah melaporkan kasus penggusuran


dan dugaan kekerasan oleh aparat dan perusahaan ke Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia di Medan pada 13 Oktober lalu. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan
Damanik, yang menerima aduan masyarakat adat Rakyat Penunggu, meminta
aparat melindungi warga. Taufan juga berjanji Komnas HAM akan
menindaklanjuti laporan masyarakat Rakyat Penunggu.

Dua bulan setelah konflik di Durian Selemak pecah, Presiden Joko Widodo
mengundang sejumlah kelompok masyarakat sipil di sektor reforma agraria dalam
dua kali rapat di Istana Negara pada 23 November dan 3 Desember lalu.
Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika, yang hadir
dalam dua pertemuan itu, menyebutkan Jokowi berjanji menyelesaikan konflik

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konfl ik-masyaraka... 4/5


12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

agraria yang berhubungan dengan perusahaan milik negara sebagaimana yang


terjadi di Durian Selemak dan Pertumbukan.

Dalam rapat 3 Desember, Konsorsium juga menyerahkan daftar "Lokasi Prioritas


Reforma Agraria" yang mencakup area seluas 607 ribu hektare di seluruh
Indonesia, termasuk lahan masyarakat adat Rakyat Penunggu. Dalam kasus yang
melibatkan masyarakat dengan perusahaan pelat merah, Dewi mengusulkan
kepada Presiden agar memerintahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara
melepaskan aset, lalu meredistribusikannya kepada masyarakat adat. "Presiden
harus mau membuat terobosan politik," ucap Dewi.

Hak Asasi Manusia Komisi Nasional Hak Asasi Manusia I Komnas HAM
Tentara Nasional Indonesia I TNI PT Perkebunan Nusantara (PTPN)

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konflik-masyaraka... 5/5


12/20/2020 Cara Perempuan Rakyat Penunggu di Langkat Melawan Penggusuran oleh PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Cara Perempuan Rakyat


Penunggu di Langkat Melawan
Penggusuran oleh PTPN II

Seorang warga Desa Pertumbukan mengambil rumput liar di lahan konflik PTPN dengan rakyat
penunggu yang telah ditanami tebu, Kampung Pertumbukan, Langkat, Sumatera Utara, 15
Desember 2020. Adinda Zahra Noviyanti

• Masyarakat adat Rakyat Penunggu memanen lebih dini karena penggusuran..

• Para perempuan ikut menghadang buldoser yang hendak masuk kampung.

21657

• Sempat berhasil, pertahanan mereka bobol: rumah dan ladang rata dilibas alat

berat..

MAHYANUN tersungkur ketika petugas keamanan menghalau para perempuan


masyarakat adat Rakyat Penunggu. Dalam posisi mendeprok, perempuan 64 tahun
itu berupaya menghindari injakan seorang petugas keamanan.

Dorongan petugas turut menjatuhkan seorang rekan Mahyanun yang semula


bemiat menolong. Siang itu, 30 September lalu, bentrokan antara masyarakat

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162137%2Fcara-perempuan-rakyat-p. . . 1/3


12/20/2020 Cara Perempuan Rakyat Penunggu di Langkat Melawan Penggusuran oleh PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Rakyat Penunggu dan petugas PT Perkebunan Nusantara II yang dibantu aparat


Tentara Nasional Indonesia pecah di Kampung Durian Selemak, Kecamatan
Wampu, Langkat, Sumatera Utara.

Bersama puluhan perempuan Rakyat Penunggu, Mahyanun berusaha menghadang


buldoser yang hendak "membersihkan" belasan rumah dan lahan warga kampung.
Permukiman Mahyanun masuk wilayah lahan yang diklaim milik PTPN II
berdasarkan sertifikat hak guna usaha. "Kami mendapat warisan tanah ini dari
leluhur yang sudah tinggal sejak puluhan tahun lalu," kata Mahyanun di Kampung
Durian Selempak pada Rabu, 16 Desember lalu.

Dua hari sebelumnya, 28 September, Mahyanun sudah bersiap menghadang alat


berat yang hendak masuk ke kampung. Gesekan antara para perempuan Rakyat
Penunggu dan petugas keamanan sudah terjadi pada hari itu. Sanun-panggilan
Mahyanun-melihat sendiri seorang ibu dicampakkan ke parit oleh petugas
keamanan PTPN II. Menurut Mahyanun, aparat TNI sudah dikerahkan pada hari
pertama bentrokan.

Tak mampu menembus pagar hidup perempuan Rakyat Penunggu, perusahaan


menarik mundur petugas dan alat berat. Besoknya, mereka datang lagi. Kali ini
pertahanan warga dan ibu-ibu Rakyat Penunggu bobol. Buldoser merambah
ladang masyarakat yang ditanami jagung.

Pohon buah seperti jeruk, manggis, dan rambutan roboh digilas buldoser dan alat
berat lain. Sedikitnya 15 rumah warga Rakyat Penunggu juga rata dengan tanah,
termasuk rumah dan pekarangan anak Mahyanun. "Sekarang saya sudah tak
punya apa-apa lagi," ujamya.

Sejumlah warga kampung menyebutkan perusahaan tak pemah mengirim surat


pemberitahuan rencana pembersihan lahan. Cuma ada spanduk terpasang di
sejumlah titik. Spanduk itu berisi klaim PTPN II atas tanah dan pembangunan
kebun tebu. Hal itu memaksa sejumlah perempuan pemilik kebun jeruk memanen
buah lebih awal, meski buah-buah itu belum ranum.

Di Pertumbukan, kampung tetangga Durian Selemak, Juriah mengalami nasib


serupa dengan Mahyanun. Mereka sama-sama berasal dari masyarakat adat
Rakyat Penunggu. Perempuan 36 tahun itu memiliki ladang seluas 10 rante­
sekitar 4.000 meter persegi-yang sudah dikelola bersama keluarga selama 25
tahun. Di atas tanah itu, Juriah menanam sawit, kelapa, danjagung. Sesekali ia
menanam ubi, mentimun, dan kangkung.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162137%2Fcara-perempuan-rakyat-p. . . 2/3


12/20/2020 Cara Perempuan Rakyat Penunggu di Langkat Melawan Penggusuran oleh PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Menurut Juriah, ubi-ubian dan sayuran dikonsumsi untuk kebutuhan keluarga.


Dari berjualan jagung dan buah sawit, Juriah dan suaminya membiayai sekolah
ketiga anaknya. Lahan sumber penghasilan Juriah ikut digaruk alat berat PTPN II
pada akhir September lalu. "Suami akhimya kerja serabutan menjadi sopir yang
penghasilannya tak pasti," ucapnya.

Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara Imelda Pohan tak merespons


permintaan konfirmasi yang dikirim melalui pesan WhatsApp, meski ia berjanji
akan memberikan jawaban tertulis. Pada 30 September lalu, di Markas Kepolisian
Resor Langkat, pengacara PTPN II, Sastra, membantah kabar bahwa perusahaan
melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap masyarakat adat Rakyat Penunggu.
"PTPN II berupaya mengamankan dan mengelola asetnya," kata Sastra waktu itu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162137%2Fcara-perempuan-rakyat-p. . . 3/3


12/20/2020 Nasib Penduduk di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta, Kehilangan Lahan dan Pekerjaan - Laporan Khusus - majalah.temp ...

Nasib Penduduk di Sekitar


Bandara lnternasional
Yogyakarta, Kehilangan Lahan
dan Pekerjaan

Tempat relokasi warga yang terdampak pembangunan Bandara Kulon Progo di Paliyan, Kulon
Progo. Tempo/Pito Agustin

• Penduduk di sekitar Bandara Internasional Yogyakarta berhadapan dengan

polisi dan anggota TNI.

• Sebagian dari mereka bertahan di sebuah masjid yang akhirnya ikut

diruntuhkan. 21657

• Mereka yang direlokasi tak bisa lagi bertani dan tak mendapatkan penghasilan.

TUGINAH belum lama terbangun pada suatu pagi tahun 2017. Bemiat memanen
cabai di lahan depan rumahnya, dia melihat belasan alat berat sudah berderet di
jalan Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Ia lalu menyaksikan ekskavator meratakan lahan cabai itu. "Saya dan
tetangga-tetangga tidak bisa berbuat apa-apa," kata Tuginah, kemudian menangis,
Rabu, 16 Desember lalu.
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162148%2Fnasib-penduduk-di-sekitar... 1/4
12/20/2020 Nasib Penduduk di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta, Kehilangan Lahan dan Pekerjaan - Laporan Khusus - majalah.temp ...

Thu empat anak itu menolak menyerahkan lahan miliknya yang akan dijadikan
kawasan Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Ada sekitar 550 keluarga di
pesisir pantai selatan Jawa yang meliputi lima desa di Kecamatan Temon yang
terkena dampak proyek itu. Dari jumlah itu, 37 keluarga
bertahan. Tuginah enggan menyerahkan lahan empat petak miliknya yang
ditanami cabai, semangka, dan padi, sejak 2012. Pada pertengahan Juni 2017,
Presiden Joko Widodo menetapkan pembangunan bandara itu dalam proyek
strategis nasional.

Sebelum lahan Tuginah dan penduduk lain diobrak-abrik, petugas pematok lahan
datang ke kawasan itu. Tuginah berdiri di hadapan ratusan polisi dan tentara yang
mengawal petugas pematok ke halaman rumahnya. "Saya didorong dan dipukul,"
ujarnya. Namun Tuginah bergeming dan membentak petugas di hadapannya. Hari
itu patok-patok bandara tak terpasang di pekarangannya.

Menurut Tuginah, bentrokan antara penduduk dan petugas penggusuran bukan


cuma sekali itu terjadi. Suatu kali, adu dorong terjadi kembali. Tuginah
menyaksikan teman-temannya yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak
Penggusuran Kulon Progo mengalami kekerasan. Dia sempat menyelamatkan
seorang perempuan yang dadanya diinjak petugas.

Tuginah, penyintas penggusuran akibat pembangunan Bandar Udara lntemasional Yogyakarta, di


Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 16 Desember 2020. Tempo!Pito Agustin

Muhdi, 65 tahun, warga Dusun Sidorejo, Desa Sindutan, membenarkan adanya


perlakuan tersebut. Setelah Agustus 2017, penggusuran dimulai. Muhdi
menuturkan, seorang tetangganya yang histeris naik ke genting saat alat berat

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162148%2Fnasib-penduduk-di-sekitar... 2/4


12/20/2020 Nasib Penduduk di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta, Kehilangan Lahan dan Pekerjaan - Laporan Khusus - majalah.temp ...

bersiap meratak:an rumahnya. Tangan dan kaki tetangganya itu kemudian diikat
oleh petugas. "Seperti kambing mau disembelih," ucap Muhdi. Banyak penduduk,
kata dia, menangis saat digusur. Muhdi sendiri tak kehilangan rumah, tapi lahan
seluas 3.000 meter persegi miliknya tergusur.

Sebagian penduduk akhimya menerima direlokasi ke tempat lain dan mengambil


ganti rugi. Namun sebagian lagi ngotot tak menyerahkan lahan mereka. Pada
Januari 2018, Ombudsman Republik Indonesia Provinsi DI Yogyakarta meminta
kegiatan pengosongan dan pembongkaran lahan dihentikan. Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia pun berkali-kali mendatangi lokasi itu. Anggota Komnas HAM,
Choirul Anam, mengatak:an ada berbagai persoalan kemanusiaan dalam
penggusuran. Dia mencontohkan, meski pembangunan belum dimulai, lahan
milik penduduk sudah dimasuki alat berat. Anam juga menyinggung soal aliran
listrik dan air yang dimatikan.

Koordinator Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo, Sofyan,


bercerita, penduduk yang bertahan mencoba menanami kembali lahannya. Namun
ekskavator kembali menggilas lahan tersebut. Berkali-kali mencoba, akhimya
mereka menyerah karena kehabisan duit untuk membeli bibit dan pupuk. Setelah
lahan kosong, giliran rumah yang dihancurkan. Sebagian penduduk, termasuk
Tuginah, mendirikan tenda di luar pagar bandara. Menyambung hidup, dia
menjual potongan kayu dari pepohonan yang terlibas buldoser.

Menurut Sofyan, ada 18 orang yang bertahan di Masjid Al-Hidayah di Desa


Palihan, yang berada di kawasan bandara. Setiap hari mereka bergumul dengan
polusi udara dan suara akibat aktivitas alat berat. Anak-anak yang bersekolah pun
harus melintasi pagar yang dijaga petugas. "Kadang kami harus bersitegang
dengan mereka," tutur Sofyan. Pada 12 Desember 2018, masjid itu akhimya
diruntuhkan. Bertahan lebih dari enam bulan, Sofyan dan keluarganya pindah ke
rumah saudaranya, 10 kilometer dari kawasan bandara.

Kehidupan masyarakat yang menerima relokasi dan ganti rugi tak sepenuhnya
membaik. Kepala Dukuh Kragon II, Wiharto, 55 tahun, yang tinggal di rumah
relokasi Palihan, mengatakan duit ganti rugi habis terpakai untuk membangun
rumah atau membeli mobil yang akan digunakan sebagai taksi online. Namun
pekerjaan sebagai pengemudi taksi online juga tak menghasilkan duit yang cukup.
Akibatnya, kata Wiharto, sebagian anak dari keluarga yang terkena dampak: tak
lagi melanjutkan sekolah.

Menurut Wiharto, mereka yang direlokasi sebenamya berharap bisa mendapat


pekerjaan di bandara seperti yang dijanjikan. Tapi mereka terganjal batasan usia.
"Kami minta toleransi umur pun tak: diberi. Tak ada penduduk terkena dampak
yang jadi karyawan, paling satpam kontrak," ujamya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162148%2Fnasib-penduduk-di-sekitar... 3/4


12/20/2020 Nasib Penduduk di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta, Kehilangan Lahan dan Pekerjaan - Laporan Khusus - majalah.temp ...

Muhdi, 60 tahun, warga Desa Sindutan, mengatakan banyak orang tua kesulitan
mendapatkan uang. Padahal <lulu penghasilan mereka cukup untuk memenuhi
kebutuhan bulanan. Bahkan, kata Muhdi, banyak penduduk dari wilayah lain
datang ke sana untuk menjadi buruh tani atau menyewa lahan. "Kami yang usia
sepuh pun masih bisa bertani, tapi sekarang tidak bisa lagi," ucapnya.

Koordinator Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Julian Duwi


Prasetia, menilai terjadi pelanggaran terhadap hak ekonomi, sosial, dan budaya
penduduk yang terkena dampak proyek bandara. Dia mencontohkan, mereka yang
memegang sertifikat lahan dan rumah pun tetap digusur. "Mereka kehilangan
tempat tinggal dan pekerjaan sebagai petani," kata Julian.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Intemasional Adisutjipto yang


sebelumnya merangkap pelaksana tugas General Manager Bandara Intemasional
Yogyakarta, Kolonel Penerbang Agus Pandu Pumama, membantah terjadi
pelanggaran hak asasi manusia. "Sudah ada mediasi dengan Komnas HAM dan
sudah selesai," ujamya pada Sabtu, 19 Desember lalu.

Pandu juga mengklaim sebagian penduduk yang terkena dampak telah diterima
sebagai pekerja. Syaratnya memang harus berusia di bawah 30 tahun. "Mereka
bekerja di bagian keamanan, pemeliharaan fasilitas, operasional, juga cleaning
service," katanya. Dia membenarkan mereka bekerja dalam status alih daya alias
outsourcing. Pandu menyatakan kewajiban membayar ganti rugi pun telah
dilaksanakan Angkasa Pura.

Juru bicara Pengadilan Negeri Wates, Edy Sameaputy, mengatakan, dari uang Rp
854 miliar yang dititipkan Angkasa Pura untuk ganti rugi penduduk yang terkena
dampak, kini tersisa Rp 9,129 miliar. Edy mengatakan ada 14 berkas pengambilan
ganti rugi yang belum diproses. Di antara mereka yang akhimya mengambil ganti
rugi adalah Tuginah dan Sofyan. "Kalau tidak terima ganti rugi, saya dan keluarga
tak bisa hidup," ujar Tuginah, yang harus membiayai sekolah empat anaknya.
Sedangkan Sofyan menyatakan hanya mengambil haknya yang telah dirampas.
"Sampai kapan pun saya tidak menerima lahan saya direbut."

Proyek Strategis Nasional Bandara Intemasional Yogyakarta Hak Asasi Manusia

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162148%2Fnasib-penduduk-di-sekitar... 4/4


12/20/2020 Rusaknya Situs Kepercayaan di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Rusaknya Situs Kepercayaan di


Sekitar Bandara lnternasional
Yogyakarta

Warga berziarah di situs Gunung Lanang di Sindutan, Kulon Progo, 16 Desember lalu. Tempo/Pito
Agustin

• Situs Gunung Putri, yang dipercayai sebagai taman Nyai Roro Kidul, tak lagi

dikunjungi masyarakat..

• Situs Gunung Lanang sempat akan diruntuhkan.21657

• Makam Mbah Drajad digusur dan direlokasi ke tempat lain..

PEPOHONAN dan belukar rimbun menutupi Gunung Putri pada Rabu sore, 16
Desember lalu. Dipercayai sebagai taman milik Nyi Roro Kidul alias Ratu Pantai
Selatan, situs yang berada di kawasan Bandar Udara Intemasional Yogyakarta itu
tak terlihat lagi. Hanya dua tiang beton hereat putih penyangga tali kerekan sumur
yang tampak dari kejauhan. "Banyak peziarah <lulu biasa datang dan mengambil
air dari sumur itu," kata juru kunci situs tersebut, Mas Tumenggung Muhdi, 65
tahun.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162149%2Frusaknya-situs-kepercaya... 1/3


12/20/2020 Rusaknya Situs Kepercayaan di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

Menurut Muhdi, Gunung Putri-bentuknya seperti bukit pasir-sempat akan


diratakan oleh pengelola bandara. Namun buldoser yang akan melibasnya
terguling. Muhdi mendengar cerita bahwa operator alat berat itu melihat ada
jurang yang dalam. Entah benar entah tidak cerita itu, pengelola bandara akhimya
tak menyentuh lagi Gunung Putri.

Suprihadi dan Nursyamsi, warga Desa Plumbon, Kecamatan Temon, Kabupaten


Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku saban tahun berkunjung ke
Gunung Putri. Namun kini mereka hanya bisa menyaksikan samar-samar dari
jarak sekitar seratus meter dari pagar kawat bandara. "Sejak ada bandara, belum
pemah masuk ke sana lagi," ujar Nursyamsi.

Di sebelah timur laut Gunung Putri, sekitar 200 meter dari gedung kedatangan
penumpang, berdiri situs Gunung Lanang. Tempat ziarah itu juga nyaris
diruntuhkan. Namun Muhdi memergoki petugas yang sedang memasang patok
untuk membelah kawasan itu. Dia lalu mengingatkan bahwa Gunung Lanang
bukan milik penduduk sekitar dan tak boleh dirobohkan.

Gunung Lanang, yang berarti "lelaki", dipercayai sebagai petilasan Raden


Rahmat, yang kelak menjadi Amangkurat II. Dia pendiri sekaligus raj a pertama
Kasunanan Kartasura. Situs ini berada di luar Bandara Intemasional Yogyakarta.
Diapit pepohonan tua, tempat ziarah itu berbentuk segi lima dan berada di atas
bukit pasir. Di tengahnya berdiri tugu bermahkota kuncup bunga melati.

Peziarah yang datang harus menaiki tujuh anak tangga tanpa alas kaki. Muhdi,
yang juga menjaga situs itu, mengatakan tugu tersebut dianggap sebagai pusat
bumi Pulau Jawa. Konon, mereka yang tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa
melihat tugu tersebut. Menurut Muhdi, banyak pejabat, dari bupati hingga seorang
wakil presiden, rutin berkunjung dan berdoa di situ sebelum bandara berdiri. Kini
hanya segelintir orang datang ke Gunung Lanang.

Berbeda dengan Gunung Putri dan Lanang, makam Mbah Drajad di Desa Glagah
yang dianggap keramat tergusur sudah. Makam Mbah Drajad-dianggap sebagai
sesepuh di kawasan itu-lalu direlokasi ke tempat lain. Konon, seusai
pemindahan kuburan itu, sejumlah pekerja proyek bandara mengalami
kecelakaan, bahkan meninggal. Seorang penduduk yang pindah ke tempat
relokasi Palihan dan membuka salon mengaku mendengar cerita itu dari para
pekerja proyek yang datang ke salonnya.

Muhdi pemah meminta pengelola bandara mengembalikan makam itu ke tempat


aslinya. Namun makam itu tetap digusur. "Makhluk gaib itu ada seperti manusia

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162149%2Frusaknya-situs-kepercaya... 2/3


12/20/2020 Rusaknya Situs Kepercayaan di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta - Laporan Khusus - majalah.tempo.co

dan punya tempat tinggal. Kalau tempat rumahnya dirampas, ya, akan melawan
juga," tutur Muhdi.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Intemasional Adisutjipto yang


sebelumnya merangkap pelaksana tugas General Manager Bandara Intemasional
Yogyakarta, Kolonel Penerbang Agus Pandu Pumama, mengatakan Gunung Putri
tak bisa lagi disambangi karena berada di dekat landasan bandara. Dia mengklaim
pengunjung lebih sering berziarah ke Gunung Lanang. "Kami berusaha merawat
situs-situs itu," kata Pandu.

Proyek Strategis Nasional Bandara Intemasional Yogyakarta Hak Asasi Manusia


PT Angkasa Pura I

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162149%2Frusaknya-situs-kepercaya... 3/3


12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Maju Mundur Mengakhiri


lndustri dan Pertanian
Tembakau di Indonesia

Petugas mengecek pita cukai rokok di Kantor Pusat Bea dan Cukai, Jakarta, 14 Desember lalu.
Tempo/Tony Hartawan

• Diminta Presiden Jokowi sejak 2016, sejumlah kementerian belum juga

merampungkan kajian tuntas tentang pengendalian tembakau..

• Masing-masing kementerian terus berselisih paham soal peta jalan industri

basil tembakau dan strategi untuk mengakhiri industri tembakau di Indonesia.

21657

• Bappenas menyusun studi terbaru tentang pengendalian tembakau dan

menyodorkan strategi keluar bagi industri dan petani tembakau..

YANG diingat oleh Nirwala Dwi Heryanto dari rencana peta jalan industri hasil
tembakau adalah keributan. Dalam setiap rapat, yang selalu melibatkan pejabat
lintas kementerian, setiap peserta selalu membawa kepentingan sektoral masing­
masing. "Baru saja rapat dimulai, sudah ada yang tanya, 'Sebentar, ini road map-

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 1/7


12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

nya siapa?"' kata Nirwala, Direktur Teknik dan Fasilitas Cukai Kementerian
Keuangan, Rabu, 16 Desember lalu, di Jakarta.

Pemerintah memang mulai intens membahas peta jalan industri hasil tembakau
sejak awal 2020. Pembahasan berlanjut sepanjang tahun kendati pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) meledak. Hanya caranya yang berubah,
dari semula tatap muka menjadi rapat virtual alias daring. "Memang harus duduk
bersama dan ngobrol," ujar Nirwala.

Meski mengaku lelah berdebat, Nirwala mafhum akan sikap keras setiap
kementerian. Perbedaan posisi mereka tak lepas dari tarik-menarik pemangku
kepentingan di setiap sektor yang diwakili kementerian tersebut.

Kementerian Pertanian, misalnya, memang bertugas menjamin produksi


tembakau tidak anjlok sekaligus menjaga penghidupan petani. Kementerian
Perindustrian bertugas menjaga industri rokok tidak jeblok. Adapun Kementerian
Ketenagakerjaan bertugas menjaga ketersediaan lapangan kerja. Tiga kepentingan
ini berhadapan dengan Kementerian Kesehatan, yang menginginkan angka
prevalensi perokok ditekan demi kesehatan masyarakat dan turunnya beban
keuangan pemerintah untuk membiayai perawatan penyakit akibat rokok.

Kementerian Keuangan, menurut Nirwala, berada di tengah-tengah dan


menjalankan peran ganda. Kementerian ini menerapkan tarif cukai hasil tembakau
-yang selalu naik saban tahun-untuk mengendalikan konsumsi rokok. Namun
Kementerian Keuangan juga menggunakan cukai tersebut sebagai pundi-pundi
penenmaan negara.

Gara-gara peran ganda itu, Kementerian Keuangan saban tahun ketiban apes:
didemo petani dan industri rokok yang berkeberatan cukai naik terns. Pada saat
yang sama, mereka juga ditekan kelompok antitembakau yang mendesak tarif
cukai naik setinggi-tingginya. "Tahun ini paling berat. Sudah empat tahun
berturut-turut proses kenaikan cukai hasil tembakau harus sampai ke meja
presiden. (Padahal) seharusnya ini level menteri saja," ucap Nirwala.

Setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan kebijakan cukai


hasil tembakau 2021 pada 10 Desember lalu, Nirwala mengaku plong. Tapi
kelegaan itu hanya berlaku sesaat. Perdebatan serupa pasti bakal berulang tahun
depan-dan tahun-tahun berikutnya-bila peta jalan industri tembakau tidak
kunjung rampung.

Anggota staf khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, mengklaim area


kebijakan tarif cukai hasil tembakau 2021 sebetulnya cukup luas. Tidak hanya

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 2/7


12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

berbicara tentang kenaikan tarif-yang rata-rata naik 12,5 persen-kebijakan


cukai tembakau tahun depan juga mengubah skema dana bagi hasil cuka hasil
tembakau (DBHCHT). Menurut Yustinus, skema yang barn bakal memperkuat
perlindungan petani tembakau dan buruh industri rokok.

Besaran dana bagi hasil untuk memperkuat petani dan buruh, misalnya, kini
dicantumkan eksplisit. Paling sedikit 50 persen DBHCHT yang diterima
pemerintah daerah penghasil tembakau hams digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan petani, buruh tani tembakau, dan buruh rokok. "Ini mungkin
pertama kalinya bauran kebijakannya terlihat jelas," tutur Yustinus.

•••

KETEGANGAN antara kubu industri rokok dan kubu pemerhati kesehatan publik
sebenamya memanas sejak sejumlah negara menyepakati Konvensi Kerangka
Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC). Berlaku sejak 2003, perjanjian
intemasional di bawah Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini telah mengikat 188
negara per 2016. Kerangka kerja FCTC mewajibkan negara yang meratifikasinya
melaksanakan sejumlah hal, yakni melarang segala bentuk iklan rokok; melarang
pelabelan menyesatkan pada kemasan rokok seperti light, mild, dan rendah tar;
menyertakan peringatan bahaya rokok pada 30 persen kemasan rokok; membuat
kawasan tanpa rokok secara total; menaikkan secara bertahap pajak tembakau dan
cukai; serta melarang masuknya tembakau bebas bea.

Indonesia satu-satunya negara di Asia yang belum mengikuti dan meratifikasi


FCTC. Namun pemerintah telah mengadopsi sejumlah ketentuan dalam FCTC.
Adopsi itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
bagi Kesehatan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah perokok di Indonesia


mencapai 60 juta orang atau 22,7 persen dari populasi 264 juta jiwa. Sedangkan
angka prevalensi perokok anak mencapai 9,1 persen. Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2020-2024 menargetkan tingkat prevalensi perokok anak (10-
18 tahun) turun menjadi 8,7 persen pada 2024.

Masalahnya, instrumen untuk mencapai target itulah yang masih bolong. Cara
yang selama ini dianggap paling efektif, yaitu kenaikan tarif cukai hasil
tembakau, rupanya tidak menjamin penurunan konsumsi rokok. Badan Kebijakan
Fiskal mencatat, kendati selama 2013-2018 cukai hasil tembakau selalu naik­
hanya pada 2014 tidak naik-angka prevalensi perokok anak dan remaja tetap
meningkat, dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 3/7


12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Meski kurang efektif menekan jumlah perokok anak, kenaikan tarif cukai
tembakau berpengaruh langsung pada pertumbuhan industri tembakau. Pada
2019, ketika tidak ada kenaikan tarif cukai, produksi industri rokok langsung
meningkat 7,3 persen, dari 332,4 miliar batang pada 2018 menjadi 365,5 miliar
batang pada 2019.

Karena itu, kalangan industri dan petani tergolong yang paling keras menolak
kenaikan tarif cukai-nyaris setiap tahun. Namun konsistensi kenaikan cukai agak
menyadarkan mereka. Kenaikan tak bisa dilawan.

Daripada ribut saban tahun, industri mulai terbuka dan mendesak agar dibuat peta
jalan industri hasil tembakau yang melibatkan semua kepentingan. "Paling tidak
kami punya jaminan untuk berusaha," kata Ketua Umum Gabungan Perserikatan
Pabrik Rokok Indonesia Henry Najoan, Oktober lalu. "Tidak temporer ribut,
temporer ribut."

•••

ABDILLAH Ahsan berjumpa dengan Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Kesehatan


dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),
dalam konferensi kesehatan publik yang digelar di Bangkok, Thailand,
pertengahan 2018. Saat bertemu dengan Abdillah, Pungkas sudah mendapat tugas
dari bosnya ketika itu, Bambang Brodjonegoro, untuk menyusun kajian lintas
sektor tentang pengendalian tembakau.

Abdillah, pengajar dan peneliti di Lembaga Demografi Universitas Indonesia,


bertahun-tahun meneliti hubungan ekonomi dengan pengendalian tembakau. Dia
banyak mempublikasikan dan mengkampanyekan bahaya rokok bagi kesehatan
dan perekonomian jangka panjang.

Seusai perjumpaan itu, Pungkas meminta Abdillah membantu studi pengendalian


tembakau di Bappenas. Studi itu merupakan kelanjutan dari perintah Presiden
Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Juni 2016, yang membahas FCTC.
Jokowi ingin ada kajian mendalam tentang plus-minus FCTC. Kajian diperlukan
karena ada 7 juta orang yang menggantungkan hidupnya pada industri hasil
tembakau.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, industri hasil tembakau
melibatkan sekitar 500 ribu keluarga petani-3 juta orang bersama anggota
keluarga petani-200 ribu buruh pabrik rokok, dan jutaan pekerja yang berada
dalam rantai pasok industri rokok. "Saya membantu studi tentang penyediaan
solusi bagi pihak-pihak yang terkena dampak pengendalian tembakau," ujar
Abdillah lewat pertemuan virtual, Jumat, 18 Desember lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 4/7


12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Abdillah dan timnya lalu berkeliling ke daerah penghasil tembakau dan industri
rokok. Dari studi lapangan tersebut, Abdillah menyimpulkan ada dua solusi bagi
mereka yang terkena dampak pengendalian tembakau. Salah satunya opsi
bertahan bagi para petani dan buruh yang ingin tetap bekerja di sektor
pertembakauan. Caranya: mendesak kementerian teknis agar meningkatkan
kemampuan mereka baik dalam produksi tembakau maupun penguatan pasar.
Pengendalian tembakau impor menjadi salah satu solusi yang dianjurkan.

Hasil penelitian terbaru Abdillah di jurnal Globalization and Health


menyimpulkan bahwa pertumbuhan industri rokok nasional sejak 2005 sampai
2016 tidak merembet ke kesejahteraan petani. Dalam penelitian berjudul
"Comparison of tobacco import and tobacco control in five countries: lessons
learned for Indonesia" itu, Abdillah mengangkat fakta menarik. Meski produksi
rokok naik 54 persen, dari 222 miliar batang pada 2005 menjadi 342 miliar batang
pada 2016, produksi tembakau malah turun 17 persen, dari 153 ribu ton pada
2005 menjadi 127 ribu ton pada 2016.

Dengan kata lain, yang naik justru tembakau impor, dari 48 ribu ton pada 2005
menjadi 82 ribu ton pada 2016. Jenis tembakau yang paling banyak diimpor pun
Virginia--42 ribu ton pada 2016. Padahal varietas ini juga banyak ditanam petani
lokal. Kenaikan impor itu menyebabkan, dari 127 ribu tembakau lokal, hanya 99
ribu ton yang dibeli industri.

Temuan Abdillah diamini para petani. "Seharusnya, ketika cukai naik, pemerintah
langsung mengendalikan impor," ucap Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau
Indonesia Agus Parmuji lewat sambungan telepon pada Jumat, 18 Desember lalu.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian Hendratmojo


Bagus Hudoro menyebutkan pemerintah sebetulnya sudah punya instrumen
pengendalian impor tembakau lewat Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23
Tahun 2019. Peraturan itu mewajibkan industri menyerap tembakau lokal, dua
kali dari kebutuhan impomya. Namun industri memprotes. "Ini dianggap
peraturan yang memproteksi," tutur Bagus, Rabu pekan lalu, 16 Desember. "Kata
pengusaha enggak boleh."

Kementerian Pertanian sedang mengubah peraturan tersebut. Istilah kewajiban


serap akan diganti dengan kemitraan. Industri wajib bermitra dengan petani
tembakau. Ketika akan mengimpor, industri tinggal melaporkan serapan
tembakau lokal dari mitra mereka. "Ini bukan untuk menekan industri, tapi
mendorong agar bahan baku dalam negeri itu diserap dulu."

Solusi kedua yang ditawarkan Abdillah dalam studi Bappenas adalah strategi
keluar dari industri tembakau. Abdillah mengusulkan pemerintah menyiapkan
mitigasi bagi petani yang hendak berganti komoditas ataupun beralih profesi.
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 5/7
12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Misalnya penyediaan bibit, pupuk, atau pelatihan. Mitigasi serupa termasuk untuk
menyiapkan buruh dan industri yang beralih dari tembakau. "Kami ingin
menyediakan paket solusi yang lengkap. Tidak hanya menyuruh orang pergi dari
produksi tembakau," kata Abdillah.

Kini studi Bappenas telah rampung. Pungkas sudah mengundang wakil lintas
kementerian untuk memeriksa kajian mereka. "Tinggal diputuskan. Mau dijadikan
dalam bentuk kebijakan seperti apa," ujar Pungkas pada Selasa, 15 Desember lalu.

Edy Sutopo, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar
Kementerian Perindustrian, mengaku belum terlibat banyak dalam rapat-rapat
pembahasan studi dan peta jalan industri hasil tembakau. Tapi Edy masih
membawa aspirasi yang sama dari sektor perindustrian. Menurut Edy, belum ada
aktivitas ekonomi lain yang mampu menggantikan industri hasil tembakau, baik
dalam kemampuan menyerap tenaga kerja maupun menyumbang penerimaan
cukai kepada negara.

Pada 2020, target penerimaan cukai sebesar Rp 172,2 triliun dan Rp 178,5 triliun
pada 2021. Porsinya 10 persen dari total penerimaan negara. Kontribusi tembakau
hanya kalah oleh pendapatan pajak badan non-minyak dan gas serta pajak
pertambahan nilai. "Saya masih berharap industri hasil tembakau ini diberi
kesempatan buat tumbuh," ucap Edy pada Jumat, 18 Desember lalu. "Yang
antitembakau, perlu berpikir panjang dan harus ikut mencari altematifkalau
industri ini dikerdilkan atau dimatikan."

Beban mencari solusi itu mau tak mau ada di Kementerian Koordinator
Perekonomian. Mereka harus mengkoordinasi kepentingan banyak kementerian
sekaligus mempertimbangkan kepentingan kesehatan. Masalahnya, isu kesehatan
berada di bawah koordinasi kementerian koordinator lain, yakni bidang
pembangunan manusia dan kebudayaan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso


mengaku sudah tahu keberadaan studi Bappenas tadi. "Kajian Bappenas tersebut
menjadi bagian dari diskusi untuk penyusunan peta jalan industri hasil tembakau
yang komprehensif," tutur Susiwijono lewat jawaban tertulis, Jumat, 18 Desember
lalu.

Berbentuk peraturan pemerintah ataupun peraturan presiden, Susiwijono


melanjutkan, peta jalan nantinya mencantumkan program jangka menengah dan
panjang. Dia juga mengatakan peta jalan tersebut akan mencantumkan kebijakan
dan program yang jelas. "Sehingga bisa dijadikan pedoman dan referensi utama
bagi pelaku usaha dan juga pemerintah," katanya. Sayangnya, Susiwijono tak
menyebutkan target waktu penyelesaian kebijakan itu. Padahal justru itu yang
paling ditunggu.
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151%2Fmaju-mundur-mengak. . . 6/7
12/20/2020 Nasib Petani Tembakau Kian Tak Menentu - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Nasib Petani Tembakau Kian


Tak Menentu

Petani tembakau jenis Mantili di lereng gunung Sindoro Desa Canggal, Candiroto, Temanggung,
Jawa Tengah, ]uni lalu. ANTARA/Anis Efizudin

• Kenaikan tarif cukai rokok dan persoalan tata niaga menekan sektor pertanian

tembakau..

• Secara bertahap, pabrikan terus mengurangi penyerapan tembakau petani

dalam negeri, dan mulai mengandalkan impor tembakau.21657

• Sebagian petani mulai beralih ke tanaman lain, seperti jagung dan padi, yang

dinilai lebih menjanjikan ketimbang tembakau..

SEPANJANG ingatannya, bahkan sejak zaman orang tua dan kakek-neneknya,


hidup Agus Parmuji selalu bergantung pada pertanian tembakau. Kepala Desa
Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ini tak bisa
membayangkan bagaimana nasib desanya tanpa tembakau.

"Orang tua saya berangkat haji juga dari tembakau," ujamya ketika diwawancarai,
Kamis, 17 Desember lalu. Tanah bengkok yang dia kelola sebagai kepala desa
penuh tanaman tembakau. Di lahan seluas 4 hektare itulah dia
read ://https_majalah. tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162156%2Fnasib-petani-tembaka... 1/4
12/20/2020 Nasib Petani Tembakau Kian Tak Menentu - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

menanam Nicotiana sp., genus tanaman berdaun lebar dari Amerika Utara dan
Amerika Selatan yang kita kenal sebagai tembakau.

Dengan tingkat produktivitas 700-800 kilogram tembakau kering per hektare,


dalam sekali musim tanam Agus bisa menghasilkan 2,8-3,2 ton tembakau varietas
rajangan Jawa.

Agus tidak sendiri. Hampir semua penduduk Desa Wonosari menggantungkan


hidup pada tembakau. Di desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu,
terhampar sekitar 300 hektare kebun yang menghasilkan ratusan ton tembakau
setiap tahun.

"Pokoke mbako. Anak mau sekolah, mau hajatan, semua digelar setelah panen
tembakau," kata Agus. Di desa itu bahkan iuran kampung dibayar dengan
sekeranjang tembakau seharga Rp 50 ribu per orang. Istilahnya: jimpitan. Setelah
semua terkumpul, barulah tembakau dijual bersama.

Tahun lalu, dana hasiljimpitan hanya terkumpul sekitar Rp 80 juta. Padahal pada
2018 bisa tercapai sekitar Rp 100 juta. "Tahun ini paling bisanya sekitar Rp 150
juta," ucap Agus. Dana desa dari urunan tembakau itu kemudian dipakai untuk
memenuhi kebutuhan komunitas, seperti membangun masjid serta membiayai
acara kesenian dan keagamaan.

Aksi unjuk rasa petani tembakau di sekitar Monas, Jakarta, pertengahan November lalu. Foto:
Istimewa

Banyak desa di Kabupaten Temanggung yang coraknya seperti Wonosari. Dari 14


kecamatan sentra utama tembakau di sana, berbagai kegiatan warga ditopang hasil
penjualan tembakau. Pada 2019, misalnya, ribuan warga Temanggung memenuhi
rombongan calon haji Jawa Tengah. Mereka menggunakan dana hasil panen raya
tembakau delapan tahun sebelumnya, pada 2011, untuk mendaftarkan diri
mengikuti ibadah haji. Pada saat panen besar itu, para petani bisa meraup
keuntungan hingga Rp 100 jutaan per hektare.

Sayangnya, masa keemasan kebun tembakau semacam itu tampaknya akan segera
berlalu. Bukan hanya petani Temanggung, petani tembakau lain di negeri ini juga
akan merasakannya. Indikasi ini dipaparkan tim peneliti Universitas Indonesia
yang membantu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional membuat kajian
dalam rangka penyusunan peta jalan industri hasil tembakau.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162156%2Fnasib-petani-tembaka... 2/4


12/20/2020 Nasib Petani Tembakau Kian Tak Menentu - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

Berdasarkan survei mereka ke beberapa sentra perkebunan tembakau di


Indonesia, seperti Temanggung, Rembang, Magelang, Jember, Pamekasan, dan
Lombok Timur, kondisi petani di lapangan nyaris serupa. "Kesejahteraan petani
tembakau begitu bervariasi," tutur Abdillah Ahsan, salah satu peneliti dalam riset
ini. "Banyak petani yang tidak sukses alias merugi dan ingin beralih (ke tanaman
lain)."

Abdillah mengisahkan, ada petani di Magelang dan Pamekasan yang kapok


menanam tembakau. Pasalnya, mitra pedagang yang semula berjanji memborong
hasil panen mereka ingkar di tengah jalan. "Semula mereka bersepakat
memborong Rp 10 juta. Baru bayar Rp 2 juta sudah kabur," ujamya.

Ihwal sulitnya kondisi petani tembakau saat ini dibenarkan Agus Parmuji. Selain
menjadi Kepala Desa Wonosari, Agus menjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan
Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia. Menurut dia, selain harus
memperhitungkan kondisi tanah, kualitas benih, dan waktu yang tepat untuk
mulai menanam, kini petani tembakau mesti mempertimbangkan faktor regulasi.

Regulasi teranyar yang sedang menjadi buah bibir para petani tembakau adalah
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.010/2020. Peraturan ini mengatur
kenaikan tarif cukai hasil tembakau, mulai berlaku pada 1 F ebruari 2021. Cukai
hasil tembakau atau cukai rokok akan naik rata-rata 12,5 persen.

Pemerintah berharap kebijakan tersebut bisa membuat harga rokok makin mahal
sehingga jumlah perokok berkurang. "Kenaikan cukai hasil tembakau ini akan
menyebabkan rokok menjadi lebih mahal sehingga makin tidak terbeli," kata
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangannya secara virtual,
Kamis, 10 Desember lalu.

Buat para petani tembakau, kenaikan cukai ini menjadi berita buruk. Tahun
lalu, ketika pemerintah menaikkan cukai rokok sebesar 23 persen, harga jual
tembakau di pasar mendadak sontak anjlok. Harga tembakau rajang kering yang
biasanya laku di kisaran Rp 70 ribu per kilogram merosot menjadi Rp 40 ribu.
Volume pembelian oleh industri rokok pun berkurang drastis, bahkan ada yang
menerapkan sistem kuota.

Menurut Agus, sektor pertanian tembakau memang menyimpan anomali. Pada


komoditas lain, bila harga produk dinaikkan, harga bahan baku ikut naik. Tapi
yang terjadi di pertanian tembakau malah sebaliknya: ketika harga jual produk
naik, harga bahan baku justru jeblok.

Karena itu, wajar jika banyak petani tembakau kini perlahan meninggalkan
komoditas itu. Petani tembakau di Kalisat, Jember, Jawa Timur, termasuk
golongan ini. Edy Purwanto misalnya. Ia bercerita, banyak petani tembakau kini
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162156%2Fnasib-petani-tembaka... 3/4
12/20/2020 Nasib Petani Tembakau Kian Tak Menentu - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co

menanam padi atau jagung. "Ada yang dari padi ke jagung, lalu ke padi lagi,"
ucap Edy, yang juga Ketua Umum Yayasan Insan Cita Agro Madani, pada Kamis,
17 Desember lalu.

Menurut Edy, selain urusan cukai yang terns naik, tata niaga yang buruk di
Jember membuat petani tembakau terjepit. Mereka kerap tak punya posisi tawar.
Modal awal mereka begitu bergantung pada pedagang dan tengkulak. Akibatnya,
ketika musim panen tiba, petani tak bisa melawan ketika pedagang menentukan
harga secara sepihak. "Tak sedikit yang merugi," tutur Eddy.

Meski begitu, ada juga petani tembakau yang memilih setia. Di Bondowoso, Jawa
Timur, petani menanam komoditas lain sembari menunggu musim tanam
tembakau pada Mei-Oktober. Misran salah satunya. Kini kebun tembakaunya
seluas 4,5 hektare beralih sementara menjadi ladang cabai.

Cabai dipilih karena harganya bagus. Menurut data di Sistem Informasi


Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur, pada Sabtu,
19 Desember lalu, harga komoditas cabai merah besar di Bondowoso rata-rata Rp
49.500 per kilogram, sedangkan cabe rawit Rp 35 ribu per kilogram.

Tahun lalu, menurut Misran, hasil kebun tembakaunya sebanyak 5 ton, tak
seluruhnya terserap industri. Misran hanya mendapat kuota 3 ton untuk memasok
ke pabrik langganannya. Itu pun dengan harga yang turun, yakni dari Rp 31 ribu
per kilogram pada tahun lalu menjadi Rp 29 ribu. Dua ton tembakau rajang kering
akhimya menumpuk di rumahnya. "Terpaksa saya jual ke pedagang," ujar
Misran. Tapi dia mengaku tak bisa berpindah ke lain hati. Jika musimnya tiba,
Misran akan kembali menanam tembakau.

Keluarga Sahminudin di Lombok, Nusa Tenggara Barat, segendang sepenarian.


Tahun ini, sektor pertanian tembakau di Lombok diproyeksikan hanya
menghasilkan 30-36 ribu ton tembakau. Padahal tahun lalu mereka memproduksi
41 ribu ton tembakau jenis Virginia. Produksi tembakau anjlok karena para petani
tahun lalu rugi besar dan sebagian memilih tak menanam tembakau lagi. "Mereka
kapok sehingga beralih menanam padi, jagung, atau tanaman lain,"
kata Sahminudin. Tapi, seperti Misran, dia juga mengaku akan tetap menanam
tembakau jika musimnya tiba.

RETNO SULISTYOWATI

Rokok Petani Tembakau Industri Rokok

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162156%2Fnasib-petani-tembaka... 4/4


12/20/2020 Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co

Malala Maiwand dan Kelamnya


Perlindungan terhadap Jurnalis
dan Aktivis di Afghanistan

Upacara pemakaman jurnalis Malalau Maiwand yang tewas tertembak di Jalababad, Afghanistan,
10 Desember 2020. REUTERS/Parwiz

• Pemerintah Afganistan didesak untuk menangani keamanan jurnalis setelah

seorang perempuan jurnalis dibunuh..

• Sebanyak 10 jurnalis Afganistan tewas dalam serangan yang diduga dilakukan

Taliban.21657

• Kekerasan terhadap sipil meningkat di tengah perundingan damai antara

pemerintah dan Taliban..

SEPULUH bulan sebelum ditembak, Malala Maiwand berbicara tentang


hubungan hak asasi manusia dan perdamaian. "Tak ada kehidupan tanpa
perdamaian," kata jumalis dan aktivis hak-hak perempuan Afganistan itu dalam
wawancara dengan Radio Free Afghanistan pada Februari 2020. "Berlawanan
dengan perang, perdamaian berarti kamu tidak hidup dalam ketakutan akan
dibunuh terus-menerus. Hak atas pendidikan, tempat tinggal, kesehatan, kerja, dan
read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn... 1/5
12/20/2020 Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co

kebebasan berbicara hanya dapat dilindungi bila ada perdamaian di masyarakat


dan negeri ini."

Tepat pada Hari Hak Asasi Manusia sedunia, 10 Desember lalu, perempuan 26
tahun itu dibunuh segerombolan orang tak dikenal. Pagi itu, berondongan peluru
menyirami Maiwand dan sopimya, Mohammad Tahir, ketika mereka hendak
masuk ke mobil yang terparkir di depan rumah Maiwand. Mobil itu seharusnya
membawa mereka ke kantor Enikas, stasiun televisi swasta tempat Maiwand
bekerja, di Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar, Afganistan. Sejauh ini, belum
ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Dua hari kemudian, polisi mengklaim telah menangkap pelakunya, tapi belum
memberikan keterangan apa pun tentang mereka. "Penangkapan para pembunuh
Malala Maiwand sangat penting bagi pemerintah Afganistan karena Maiwand
bukan hanya wartawan, tapi juga perempuan pemberani, dalam situasi yang
paling sulit, yang tak gentar menyampaikan suara perempuan Afganistan," kata
Wahid Omer, penasihat presiden.

Malala Maiwand saat membawakan acara Talk Show di stasiun televisi Enikass, April 2020.
Youtube/Enikass

Keluarga Maiwand ingin melihat bukti yang menunjukkan bahwa tersangka


yang ditangkap adalah memang pelaku penyerangan. "Gubemur atau beberapa
pejabat lain mungkin cuma mau menunjukkan sesuatu agar masyarakat tenang,"
ujar Gul Mullah, ayah Maiwand, kepada media Afganistan, Tola News, Ahad, 13
Desember lalu.

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn... 2/5
12/20/2020 Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co

"Dua tersangka itu ditahan karena membunuh Malala, tapi kami tidak yakin,"
ucap Bilal Hamad, adil lelaki Maiwand. "Tiga hari setelah penahanan, pemerintah
belum menyampaikan isi pengakuan mereka di media sosial."

Gubemur Nangarhar Zia-Ul-Haq Amarkhil menyatakan temuan dari para


tersangka akan segera diumumkan. "Informasi awal mengindikasikan Daesh
berada di balik serangan ini, tapi sebenamya ini perbuatan Taliban," tutumya.
Daesh adalah sebutan bagi Negara Islam (IS) dalam bahasa Arab. Zabihullah
Mujahid, juru bicara Taliban, membantah kabar bahwa kelompoknya terlibat
dalam serangan ini.

Maiwand menjadi jumalis keempat yang dibunuh di Afganistan dalam sebulan


terakhir. Korban-korban lain juga tewas karena ditembak atau dibom. Sepanjang
tahun ini, sepuluh wartawan tewas di kawasan konflik itu.

Malala Maiwand, yang namanya dipungut dari nama perempuan pahlawan


Afganistan abad ke-19, adalah pengasuh acara televisi Enikas. Selain
membacakan berita dan meliput untuk Enikas, dia menjadi satu-satunya
perempuan komentator kriket, olahraga paling populer di negeri itu. Ini pula yang
membuatnya sangat tersohor.

Aziz Tassal, Direktur Kabul Press Club, menuturkan bahwa nama Maiwand
melejit sejak tiga tahun lalu setelah menyampaikan pidato di depan Presiden
Republik Islam Afganistan Ashraf Ghani yang mengangkat masalah korupsi di
Nangarhar. "Anda dikelilingi oleh orang-orang korup," kata Maiwand kepada
Ghani, seperti ditirukan Tassal. Sebagai aktivis, ia juga gencar mempromosikan
hak-hak perempuan di berbagai lembaga non-pemerintah.

Di keluarganya, Maiwand bukan korban pertama. Lima tahun lalu, ibunya, yang
juga aktivis, dibunuh orang tak dikenal. "Kami siap berkorban lebih banyak untuk
tanah air kita," ucap Bilal Hamad dalam pemakaman Maiwand di Jalalabad.
"Musuh kita akan kehabisan peluru, tapi mereka tak dapat menghentikan kita
semua."

Paman Maiwand, Qari Ali Khan, menyatakan keponakannya itu telah beberapa
kali menerima ancaman sebelum pembunuhan terjadi. "Dia meliput untuk Enikas
di daerah-daerah perdesaan selama bertahun-tahun. Tapi saya kaget bahwa dia
justru terbunuh di jantung kota ini," ujamya kepada wartawan seusai pemakaman.
"Saya bangga terhadap keponakan saya, yang menjadi martir ketika sedang
bertugas."

Nangarhar salah satu wilayah Afganistan yang didera konflik bertahun-tahun.


Milisi Taliban dan Negara Islam bersaing memperebutkan wilayah ini. Pasukan
intemasional juga beroperasi dalam skala besar di kawasan tersebut.
read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn... 3/5
12/20/2020 Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co

Maiwand dibesarkan di Nangarhar setelah kekuasaan Taliban jatuh. Dia sangat


menentang kembalinya Taliban dan kerap menyampaikan pandangannya secara
terbuka. Menjelang perundingan damai antara Taliban dan pemerintah pada
Februari lalu, dia menyebut masa kekuasaan Taliban pada 1990-an sebagai
"zaman kegelapan" bagi perempuan Afganistan. Pada masa itu, Taliban
menerapkan syariat Islam versi mereka yang menindas kaum Hawa. Perempuan,
misalnya, dilarang bersekolah dan bekerja. Taliban juga menculik dan menjual
para perempuan sebagai budak seks.

"Tak ada orang Afganistan, khususnya perempuan, yang dapat menerima


kembalinya rezim Taliban. Saya ingin mendapat jaminan dari Anda sebagai
pemimpin pemerintahan," katanya kepada Hamdullah Mohib, penasihat
keamanan nasional pemerintah, dalam sebuah pertemuan dengan elite politik
Nangarhar, Juli lalu. "Selepas perjanjian damai dengan Taliban, akankah saya
diizinkan berpartisipasi dalam pertemuan seperti ini, memegang mik dan bertanya
seperti yang saya lakukan sekarang?"

Kematian Maiwand terjadi hanya beberapa hari setelah Pakta Pertahanan Atlantik
Utara (NATO) dan Uni Eropa mengeluarkan pemyataan bersama yang mengecam
penyerangan terhadap para jumalis. Namun aparat keamanan Afganistan jarang
menemukan pelaku pembunuhan jumalis dalam dua dekade terakhir.

Sebelum Maiwand, pada 12 November lalu, Elias Dayee, koresponden Radio


Liberty, yang didanai pemerintah Amerika Serikat, tewas dibom di Provinsi
Helmand. Dayee pemah menyampaikan kepada Human Rights Watch bahwa dia
mendapat banyak ancaman pembunuhan yang menuntutnya berhenti meliput
operasi militer Taliban. Yama Siawash, pembawa acara televisi Tola News yang
barn saja pindah kerja menjadi penasihat komunikasi bank sentral Afganistan,
juga terbunuh dalam sebuah ledakan di Kabul lima hari sebelumnya.

Kekerasan terhadap jumalis, politikus, dan pembela HAM di sana dilaporkan


memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Inspektur Jenderal Khusus Amerika
untuk Rekonstruksi Afganistan (SIGAR) menyebutkan ada kenaikan 50 persen
"serangan yang dimulai oleh musuh" dibanding tiga bulan sebelumnya. Data
SIGAR mencatat, pada kuartal ketiga tahun ini, 2.561 orang sipil menjadi korban
dengan 876 di antaranya terbunuh. Pada kuartal kedua, terdapat 1.787 korban
dengan 582 orang tewas.

Jumlah korban sipil terendah dalam dua tahun terakhir tercatat pada kuartal
pertama tahun ini, yakni 1.309 orang dengan 510 di antaranya tewas. Ini masa
ketika wakil Afganistan, Amerika, dan Taliban mencapai kesepakatan damai
dalam pertemuan di Doha, Qatar, pada 29 Februari. Sebagai bagian dari

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn... 4/5
12/20/2020 Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co

kesepakatan, Amerika mulai menarik pasukannya secara bertahap dari


Afganistan.

Kekerasan yang terns meningkat kini mendorong para pihak untuk kembali
bertemu di Doha. Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Mark
Milley datang sendiri ke pertemuan itu. "Yang paling penting dalam perundingan
yang saya lakukan dengan Taliban dan pemerintah Afganistan adalah perlunya
segera mengurangi kekerasan," tutur Milley pada Kamis, 17 Desember lalu.
"Yang lain bergantung pada hal tersebut."

IWAN KURNIAWAN (TOLO NEWS, US NEWS, BBC, CGTN, RADIO FREE AFGHANISTAN)

Sensor I Tekanan atas Pers Jumalis dan permasalahannya Hak Perempuan


Afganistan

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn... 5/5
12/20/2020 Ringkasan Serita: Vaksin Gratis dan Rekonstruksi Janggal Penembakan Anggota FPI - Nasional - majalah.tempo.co

Ringkasan Berita: Vaksin Gratis


dan Rekonstruksi Janggal
Penembakan Anggota FPI

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas
Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, 18 Desember 2020. ANTARA/Jojon

PEMERINTAH memutuskan menggratiskan vaksin Coronavirus Disease 2019


atau Covid-19. Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri, khususnya
Menteri Keuangan, merelokasi anggaran program lain agar vaksinasi gratis bisa
terlaksana. "Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan
vaksin," kata Jokowi dalam siaran di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu,
16 Desember lalu.

Jokowi menyatakan jumlah penduduk sasaran vaksinasi meningkat dari 107 juta
menjadi 182 juta jiwa. Ia pun menyatakan akan menjadi orang pertama yang
menerima vaksin.

Pemerintah semula akan menerapkan dua skema vaksinasi, yaitu gratis dan
berbayar. Program vaksin gratis disiapkan hanya untuk 32 juta jiwa dan
diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, kelompok rentan dan kurang mampu, serta
petugas pelayanan publik. Sedangkan mereka yang berasal dari kalangan mampu
diwajibkan membayar.
read ://https_majalah. tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fnasional%2F162131%2Fringkasan-berita-vaksin-gratis-da... 1/6
12/20/2020 Ringkasan Serita: Vaksin Gratis dan Rekonstruksi Janggal Penembakan Anggota FPI - Nasional - majalah.tempo.co

Kebijakan itu ditentang sejumlah pihak, seperti epidemiolog dari Universitas


Indonesia, Pandu Riono, dan Sulfikar Amir
dari Nanyang Technological University, Singapura. Menurut mereka, pemerintah
mengomersialkan program vaksinasi. "Seperti lebih penting berjualan," ujar
Pandu.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, meminta


pemerintah memastikan keamanan dan efikasi enam jenis vaksin yang digunakan
Indonesia. Dari enam jenis vaksin, baru Sinovac, vaksin asal Cina, yang sudah
tiba di Indonesia. Dicky menilai otoritas Cina belum memberikan informasi
transparan tentang vaksin tersebut.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan


keputusan menggratiskan vaksin bertujuan membawa Indonesia segera masuk ke
fase herd immunity atau kekebalan kawanan. Untuk mencapai kondisi itu,
setidaknya 70 persen populasi harus imun.

Hitung Ulang Bujet Vaksin

KEBIJAKAN vaksin gratis membuat sejumlah anggaran pemerintah pada 2021


direlokasi. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian
Keuangan Askolani menyebutkan salah satu pos bujet yang akan direlokasi adalah
pembiayaan infrastruktur, yang mencapai Rp 430 triliun dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara 2021.

• Total Anggaran Vaksin dan Penanganan Covid-19 (2021)


Rp 60,5 triliun

• Antisipasi Pengadaan Vaksin


Rp 18 triliun

• Antisipasi Imunisasi
Rp 3,7 triliun

• Sarana dan Prasarana Laboratorium


Rp 1,3 triliun

Perkiraan Harga Vaksin


- Sinovac (Cina): Rp 200 ribu
- Novavax (Amerika Serikat): Rp 226 ribu
- Modema (Amerika Serikat): Rp 526 ribu
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fnasional%2F162131%2Fringkasan-berita-vaksin-gratis-da... 2/6
12/20/2020 Ringkasan Serita: Vaksin Gratis dan Rekonstruksi Janggal Penembakan Anggota FPI - Nasional - majalah.tempo.co

-Pfizer (Amerika Serikat): Rp 283 ribu


-Johnson & Johnson (Amerika Serikat): Rp 141 ribu
-AstraZeneca (Inggris): Rp 57 ribu

Daerah Perketat Pembatasan Sosial

Warga mengantre tes cepat Covid-19 di Terminal Domestik Bandar Udara Internasional I Gusti
Ngurah Rai, Badung, Bali, 18 Desember 2020. ANTARA/Fikri Yusuf

SEJUMLAH daerah memperketat aturan pembatasan sosial menjelang masa libur


Natal dan tahun baru. Pemerintah DK.I Jakarta menerbitkan instruksi yang
meminta perkantoran menerapkan 75 persen karyawan bekerja dari rumah
(workfrom home) serta melarang kegiatan pada malam pergantian tahun. "Kami
juga akan melaksanakan operasi yustisi untuk mengendalikan penularan virus,"
kata Wakil Gubemur DK.I Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa, 15 Desember lalu.

Di Bali, wisatawan yang hendak berkunjung diwajibkan menjalani tes usap atau
tes cepat antigen. Kebijakan itu diinstruksikan Menteri Koordinator Kemaritiman
dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencegah lonjakan angka kasus pada

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fnasional%2F162131%2Fringkasan-berita-vaksin-gratis-da... 3/6


12/20/2020 Ringkasan Serita: Vaksin Gratis dan Rekonstruksi Janggal Penembakan Anggota FPI - Nasional - majalah.tempo.co

libur panjang akhir tahun. Luhut meminta kebijakan tes usap dan antigen di Bali
berlaku mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Desember 2021.

Densus 88 Tangkap Buron Born Bali I

Barang bukti teroris di kantor Badan Reserse Kriminal Kepolisian Rl, Jakarta, 18 Desember 2020.
ANTARA/Sigid Kurniawan

DETASEMEN Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap seorang terduga


teroris, Zulkamaen, di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten
Lampung Timur, Lampung, pada Kamis, 10 Desember lalu. Zulkamaen menjadi
buron selama 18 tahun karena terlibat kasus born Bali I yang terjadi pada 2002.
"Zulkamaen adalah Panglima Askari Jamaah Islamiyah," ujar Kepala Divisi
Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, Sabtu, 12
Desember lalu.

Argo melanjutkan, Zulkamaen juga membentuk unit Khos atau pasukan khusus.
Selain dikerahkan untuk aksi born Bali I, Argo melanjutkan, pasukan khusus yang
dibentuk Zulkamaen itu terlibat dalam konflik Poso dan Ambon.

Zulkamaen, menurut Argo, juga menyembunyikan buron teroris lain, yakni Upik
Lawangan alias Taufik Bulaga. Argo mengatakan Upik merupakan sosok penerus
pentolan Jamaah Islamiyah Doktor Azahari. Upik ditangkap Densus 88 pada
Rabu, 25 November lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fnasional%2F162131%2Fringkasan-berita-vaksin-gratis-da... 4/6


12/20/2020 Ringkasan Serita: Vaksin Gratis dan Rekonstruksi Janggal Penembakan Anggota FPI - Nasional - majalah.tempo.co

Konstruksi Janggal Penembakan Anggota


FPI
KEPOLISIAN mengungkap fakta barn dalam kasus penembakan enam anggota
Front Pembela Islam. Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan
Jakarta Raya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan enam orang itu tewas
dalam baku tembak karena melawan anggota Polri.

Dalam rekonstruksi kasus di Rest Area Kilometer 50 jalan tol Jakarta-Cikampek,


Polri menyebutkan dua anggota FPI tewas dalam baku tembak dan empat lainnya
ditembak karena berupaya merebut pistol petugas di dalam mobil. "Polisi terpaksa
melakukan tindakan tegas dan terukur," tutur Direktur Tindak Pidana Umum
Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Andi Rian, Serrin, 14 Desember
lalu.

Saksi yang ditemui Tempo di luar Jakarta mengaku melihat tiga orang
ditelungkupkan di aspal. Salah satunya kemudian ditendang di kepala.
"Kedengaran suara 'ampun, Pak'," ucapnya. Saksi ini juga melihat satu orang
yang sudah tak bergerak dikeluarkan polisi dari minibus.

Sengketa Pilkada Bermunculan


SENGKETA pemilihan kepala daerah 2020 mulai bermunculan. Sejumlah
pasangan yang kalah berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Calon Wali Kota dan Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman, salah satu
yang menggugat. "Ada kecurangan yang terjadi secara kasatmata dan tak saya
biarkan begitu saja," ujar Machfud, Kamis, 17 Desember lalu. Dalam rekapitulasi
penghitungan suara, Machfud-Mujiaman mendapatkan 451.794 suara, sementara
rivalnya, Eri Cahyadi-Armuji, memperoleh 597.540 suara.

Pasangan lain yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi ialah calon Gubemur


dan Wakil Gubemur Kalimantan Selatan, Denny Indrayana-Difriadi. Menurut
Denny, ada upaya mengubah dan memanipulasi suara. Indikasinya adalah Komisi
Pemilihan Umum lamban dalam merekapitulasi suara. Berdasarkan situs KPU,
perolehan suara Denny-Difriadi sebanyak 803.657, sedangkan pesaingnya,
Sahbirin Noor-Muhidin, mendapatkan 809.328 suara.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fnasional%2F162131%2Fringkasan-berita-vaksin-gratis-da... 5/6


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Wawancara Komisioner
Komnas HAM Choirul Anam
soal Berbagai lsu HAM di Era
Jokowi

Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa, 17
November 2020. Tempo/M. Taufan Rengganis

• Komnas HAM kembali memberikan rapor merah kepada pemerintahan Presiden

Joko Widodo yang dinilai tak serius menyelesaikan 11 kasus pelanggaran HAM

berat masa lalu..

• Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyoroti kebijakan

pembangunan infrastruktur Jokowi yang banyak memicu konflik agraria dan

pelanggaran hak-hak sipil. 21657

• Choirul Anam mendesak Presiden Jokowi segera menuntaskan kasus

penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua, dan tragedi

Paniai..

KOMIS! Nasional Hak Asasi Manusia kembali memberikan ponten merah kepada
Presiden Joko Widodo atas komitmennya dalam menegakkan hak asasi manusia.
Alih-alih menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, pemerintahan
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 1 /11
12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Presiden Jokowi periode kedua justru diwamai pelanggaran hak-hak sipil akibat
pembangunan infrastruktur. "Jokowi hams hati-hati agar tidak menjadi bagian
dari lingkaran perampasan kesejahteraan rakyat," kata Komisioner Komnas HAM
Mohammad Choirul Anam dalam wawancara khusus dengan Tempo, Senin, 7
Desember lalu.

Anam, 43 tahun, mengatakan pembangunan infrastruktur di era Jokowi telah


memicu banyak konflik tanah. Sepanjang 2014-2019, misalnya, lebih dari 30
persen kasus yang diadukan ke Komnas HAM adalah konflik agraria. Komisi
menerima 196 aduan kasus agraria sepanjang 2018-April 2019. Selama masa
pandemi, konflik agraria menjadi salah satu persoalan yang paling banyak
dilaporkan ke Komnas HAM. Masalah makin pelik karena sebagian konflik
dipicu sejarah peralihan tanah yang bermasalah di era Orde Baru.

Selain menanggung sederet persoalan kontemporer itu, Jokowi mewarisi seabrek


pekerjaan rumah penuntasan kasus HAM berat masa lalu. Setidaknya ada sebelas
kasus pelanggaran HAM berat yang belum dinaikkan statusnya ke penyidikan.
Bahkan kejaksaan telah dua kali mengembalikan berkas penyelidikan
tragedi Paniai di Papua. Padahal Jokowi telah mewanti-wanti Jaksa Agung agar
menuntaskan kasus yang terjadi pada periode pertama pemerintahannya itu.
"Jaksa Agung seperti meletakkan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di dalam
peti," ujar Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM tersebut.

Wajah penegakan hukum dan HAM era Jokowi tahun ini makin muram selepas
kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Intan Jaya,
Papua, September lalu. Anam, yang memimpin tim penyelidikan kasus itu, terjun
ke Hitadipa selama satu pekan untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.
Pada Senin, 16 November lalu, Komnas HAM menyerahkan laporan hasil
penyelidikan itu kepada Presiden Jokowi. Laporan yang sama sebelumnya
diserahkan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan
Keamanan Mahfud Md.

Anam menerima wartawan Tempo, Mahardika Satria Hadi, Abdul Manan,


dan Raymundus Rikang, dalam dua kesempatan, yaitu pada Selasa, 17 November,
dan Senin, 7 Desember lalu. Mantan pengacara keluarga aktivis
HAM Munir Said Thalib ini menjelaskan terancamnya hak-hak masyarakat akibat
program infrastruktur serta penanganan kasus pelanggaran HAM masa lalu yang
mandek. Ia menengarai ada upaya pemerintah menutup semua kasus pelanggaran
HAM berat masa lalu agar tidak jelas agenda keadilannya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 2/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Di sejumlah daerah, proyek pembangunan infrastruktur terus menuai


konflik horizontal dengan masyarakat setempat. Bagaimana catatan Komnas
HAM?

Salah satu tantangan besar program infrastruktur Jokowi adalah jangan sampai
melupakan masa lalu soal tanah. Sebab, hampir semua program infrastruktur
berhubungan dengan tanah. Presiden dengan berbagai program infrastruktumya
harus hati-hati agar tidak menjadi bagian dari lingkaran perampasan kesejahteraan
rakyat. Jika Pak Jokowi bercita-cita menyejahterakan rakyat melalui infrastruktur,
ingatlah sejarah tanahnya. Itu menjadi kunci.

Apa persoalan utama dalam pelepasan tanah untuk proyek nasional di masa
lalu?

Selama era Orde Barn, urusan pelepasan tanah untuk proyek nasional mempunyai
berbagai masalah. Ada cerita warga yang dipaksa melepaskan tanahnya. Benar­
benar dirampas. Ada yang dibayar tapi sangat kecil.

Bagaimana seharusnya pelepasan tanah dilakukan?

Tidak mungkin ada peralihan hak tanpa ada kesukarelaan. Misalnya Anda
memiliki tanah, bisa dilepaskan dengan jual-beli, hibah, atau waris. Jika ada unsur
pemaksaan, berarti ada rezim yang sedang berjalan. Makanya pendekatan soal
konflik tanah jangan semata-mata melihat dokumen tertulis. Hal itu bisa melukai
sejarah masa lalu pemilik tanah yang <lulu menghadapi rezim totaliter. Banyak
proyek nasional, terutama di Indonesia timur, yang seperti itu pada 1990, 1991,
dan 1993.

Seperti apa contohnya?

Kawasan Mandalika, misalnya, salah satu proyek besar yang <lulu asetnya disita
Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Itu tanahnya kosong karena pemiliknya
bangkrut, lalu disita dan dijadikan aset negara. Gara-gara berstatus aset negara,
lantas dijadikan proyek nasional. Muncul sengketa di sana. Ada badan usaha
milik negara yang tidak mau melepas, pemerintah menyatakan bahwa itu milik
negara, masyarakat juga mengklaim tanah itu milik mereka.

Bagaimana dengan proyek revitalisasi Danau Toba sebagai destinasi wisata


baru?

Kawasan Toba juga ada masa seperti itu. Masyarakat melepaskan tanahnya
kepada pemerintah untuk dibuat hutan. Setelah itu, tiba-tiba berubah menjadi
nonhutan yang akhimya dimiliki Perum Perhutani sampai sekarang. Makanya
masyarakatnya juga menuntut. Kami sedang menangani kasusnya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 3/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Apa yang semestinya dilakukan pemerintah sebelum menggarap proyek


strategis di wilayah dengan status kepemilikan tanah seperti itu?

Pemerintah harus membuka ruang investigasi baru. Orang-orang yang punya


cerita bahwa mereka <lulu mempunyai tanah di lokasi itu harus diberi ruang untuk
menjelaskan. Pak Jokowi jangan membayangkan masyarakat pada waktu itu bisa
leluasa ngomong seperti sekarang.

Bagaimana jika penduduk setempat mengklaim tanpa memegang dokumen


resmi kepemilikan tanah?

Paradigmanya harus dibalik. Yang didorong adalah investigasi terhadap


cerita historisnya. Kalau patokannya pegang dokumen, ya masyarakat pasti kalah.
Maka status hak atas tanah harus clear. Sebab, orang kerap lupa bahwa zaman
<lulu ada pemaksaan. Rezim totaliter saat itu adalah rezim yang menafikan hak
kepemilikan. Akhimya, negara dan pemerintah kuat secara prosedur dan
dokumen. Karena ini kebijakan rezim pemerintah waktu itu, seluruh infrastruktur
pasti mengikutinya, termasuk Badan Pertanahan Nasional.

Apakah memungkinkan bagi pemerintah menggelar dialog dengan warga


dan menelusuri faktor sejarah tanah calon lokasi proyek infrastruktur?

Kenapa tidak mungkin? Ini bukan pekerjaan dari nol. Pemerintah bisa memanggil
Komnas HAM dan kami bisa memberikan datanya. Lembaga Bantuan Hukum
bahkan memiliki dokumen sejak 1970-an. Rekam jejak soal status tanah di desa­
desa dan Badan Pertanahan Nasional ada semua.

Penelusuran sejarah masa lalu tanah tentu memerlukan waktu. Bukankah


hal itu justru memicu tarik-ulur dan menghambat pembangunan proyek
infrastruktur?

Pak Jokowi bukan presiden yang memimpin negara yang siap pakai. Dia punya
beban masa lalu untuk menghadapi kebijakan-kebijakan yang salah waktu itu. Ya
mau tidak mau harus bersabar. Buat apa cepat-cepat kalau masyarakat yang
tinggal paling dekat saja akhimya gagal menikmati infrastruktur
itu. Logika Pak Jokowi seperti logika negara-negara yang sedang membangun
dengan pilihan rezim developmentalisme. Ingin mendekatkan semua saluran
investasi, modal, pasar ke pintu halaman setiap masyarakat. Tapi kalau mereka
yang paling dekat tidak bisa menikmati pembangunan itu, lalu infrastruktur ini
untuk siapa?

Bukankah pemerintah selalu mengatakan infrastruktur dibangun untuk


mendorong masuknya investasi?

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 4/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Mengejar investasi sebenarnya sederhana. Ada hitungan strategis dan hitungan


nilai. Kalau kedua hitungan itu masuk, seharusnya negosiasi dengan masyarakat
lebih gampang. Infrastruktur kan proyek strategis nasional. Artinya bukan proyek
rugi. Ya, bemegosiasilah dengan masyarakat dengan paradigma ini proyek yang
sama-sama menguntungkan. Pemerintah bisa memiliki warisan yang baik.
Masyarakat saat ini bisa memperoleh manfaat dari program itu. Masyarakat di
masa depanjuga diuntungkan karena arus produksi, modal, dan perdaganganjadi
lancar.

Pemerintah juga beralasan infrastruktur bakal menggerakkan ekonomi


masyarakat.

Kita bisa belajar dari Amerika Latin. Saat proyek infrastruktur dibangun,
penduduk aslinya tersingkir. Fenomena serupa menimpa penduduk Indian di
Amerika Serikat. Yang terjadi di Indonesia sekarang persis film koboi. Film koboi
itu isu utamanya adalah membangunjalur kereta api. Sekalijalur kereta api
dibuka, berkelindanlah urusan perampasan tanah, kerugian orang yang betemak,
angka kriminalitas tinggi, budaya lokal hilang karena pendatang. Pemilik lahan
gigitjari. Pak Jokowi tidak cukup hanya dengan
niat menyejahterakan masyarakat, tapi caranya harus benar.

Choirul Anam (tengah) saat memberikan keterangan pers soal kasus HAM di Jayapura, Sabtu, 17
Oktober 2020. Antara/Alfian Rumagit

Apakah pendekatan pemerintah dalam program pembangunan


infrastruktur belum tepat?

Presiden Jokowi sudah berusaha membereskan persoalan tanah. Yang terakhir


adalah menunjuk Surya Tjandra sebagai Wakil Menteri Agraria dan T ata
Ruang/BPN yang spesialisasinya mengurusi penyelesaian konflik agraria.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 5/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Pendekatan itu boleh-boleh saja. Tapi salah satu yang paling penting dilakukan
adalah mendengarkan suara masyarakat. Di situlah pentingnya partisipasi.

Dalam catatan Komnas HAM, bagaimana pola dugaan pelanggaran HAM


dalam konteks pembangunan infrastruktur?

Penggunaan aparat tidak terlalu dominan. Biasanya aparat datang ketika terjadi
ketegangan dengan masyarakat. Yang paling dominan adalah tata kelola
pembebasan tanah. Itu menjadi cerminan. Partisipasi masyarakatnya rendah.
Partisipasi nanti turunannya pada negosiasi yang juga rendah. Biasanya proyek
jalan terns. Kalau ada benturan, baru dibawa ke pengadilan. Nantinya berujung
konsinyasi atau sengketa. Bayangkan kalau temyata yang disengketakan adalah
tanah-tanah yang dulunya dirampas pada era Orde Baru. Pasti masyarakatnya tak
punya data. Apalagi rezim pembuktian kepemilikan tanah tidak mengakui bukti­
bukti nondokumen.

Bagaimana mencari titik keseimbangan antara pembangunan dan HAM?

Dalam narasi HAM, pembangunan memang tidak bisa dielakkan. Makanya ada
istilah right to development yang intinya pada partisipasi, tidak ada diskriminasi,
dan perlindungan. Jadi pembangunan bukan cetak biru dari atas, lalu semuanya
harus ikut. Perspektifnya mesti hak atas pembangunan, bukan perspektif
pembangunan semata. Kita mengharapkan sentuhan Pak Jokowi untuk
memastikan semua orang bisa berkembang, bukan segelintir orang.

•••

Apa yang disampaikan Komnas HAM kepada Presiden saat menyerahkan


laporan basil penyelidikan kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani?

Kami meminta ada penegakan hukum. Kasus ini sangat penting ditangani serius
karena bisa membuka babak baru bagi Presiden untuk menyelesaikan berbagai
masalah Papua. Babak pertamanya, di kasus Paniai, Pak Jokowi tidak maksimal.
Padahal Presiden datang ke Jayapura dan bertemu dengan masyarakat Papua pada
2014. Tapi temyata kasusnya ndakjalan. Komnas HAM mengambil alih kasus itu,
ditangani dalam kerangka pelanggaran HAM berat. Sayangnya, sampai kini tidak
terlihat komitmen politik Presiden untuk penegakan hukum dan HAM di Papua.

Bagaimana temuan Komnas HAM dalam kasus itu?

Kami meletakkan kematian Pendeta Yeremia tidak hanya pada momen ketika
malam hari ia didatangi pelaku, mengalami penyiksaan, dan penembakan sampai
meninggal. Tapi kami mengkonstruksi peristiwa dari 17 September, saat anggota
Tentara Nasional Indonesia, Sersan Kepala Sahlan, tewas, lalu ada operasi
penyisiran senjata. Karena senjata yang dicari tidak ditemukan, TNI
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 6/11
12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

mengumpulkan warga di dekat lapangan dan di depan gereja pada 19 September


sekitar pukull0.00-12.00. Ada Pendeta Yeremia di situ. Mereka diancam akan
dikejar-kejar kalau senjata tidak kembali. TNijuga menyebutkan lima nama,
termasuk Pendeta Yeremia, sebagai anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka).
TNI menyebutkan, "Kalau di gereja jadi penggembala domba, tapi kalau di luar
jadi serigala."

Apa yang terjadi setelah itu?

Begitu anggota TNI pulang ke Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Intan
Jaya, Prajurit Satu Dwi Akbar Utomo tewas ditembak sekitar pukul 13.00. Tentara
makin marah. Senjata tak didapat, malah anggotanya mati di posnya. Artinya,
mereka memang diincar. Dari situlah penyisiran yang lebih serius dimulai,
termasuk membakar rumah dinas kesehatan dan berujung pada pencarian
Pendeta Yeremia. Ini semua harus dilihat dalam ratu rangkaian peristiwa.

Apa kesimpulan Komnas HAM atas serangkaian peristiwa itu?

Kematian Pendeta Yeremia memang sudah ditargetkan dan bagian dari satu
operasi penyisiran senjata dan anggota OPM. Makanya dia tidak ditembak
langsung mati, tapi juga mengalami kekerasan lain yang, menurut dugaan kami,
dilakukan untuk mendapatkan informasi. Ini kategorinya penyiksaan. Kata
"penyiksaan" adalah tone keras dalam konteks HAM.

Dari penyelidikan Komnas HAM, siapa pelaku penembakan


Pendeta Yeremia?

Kami mengkategorikan dua pelaku. Pelaku pertama adalah yang mengeksekusi di


lapangan, siapa pun itu, baik yang kontak fisik langsung maupun yang menjaga di
tempat itu. Totalnya empat orang. Pelaku kedua adalah orang yang memberikan
perintah untuk melakukan penyisiran, yang bisa jadi dia tidak ada di lokasi.
Faktor lain yang juga penting adalah pengalihan isu peristiwa dan penghilangan
jejak.

Apa indikasi adanya pengalihan isu peristiwa?

Baik TNI maupun polisi awalnya mengatakan pelakunya adalah OPM.

Sejauh mana klaim itu bisa dipercaya?

Kami mendapatkan informasi pelakunya bukan OPM. Tiga atau empat hari
setelah kematian Pendeta Yeremia, kami langsung menghubungi keluarga
korban. Ada beberapa nama yang disampaikan Pendeta Yeremia
kepada istrinya atau saksi lain sebelum dia meninggal. Salah satunya
Alpius (Wakil Komandan Rayon Militer Hitadipa).

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 7 /11
12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Bagaimana dengan upaya penghilangan jejak?

Versi awalnya, Pendeta Yeremia ditembak OPM darijarak lebih dari 200 meter.
Dari pengecekan di lokasi (kandang babi), kami menemukan 19 lubang bekas
tembakan. Penembakan palingjauh 9-10 meter. Lengan kiri korban bahkan
ditembak darijarak tak lebih dari 1 meter. Ada pula bekas cekikan pada leher
korban. Bukti adanya kontak fisik meruntuhkan seluruh teori tentang penembakan
jarakjauh.

Apa rekomendasi Komnas HAM kepada Presiden untuk menyelesaikan


kasus penembakan Pendeta Yeremia?

Penegakan hukum untuk semua pelakunya.

Kasus penembakan Pendeta Yeremia dapat dikategorikan sebagai


pelanggaran HAM?

Ini peristiwa pelanggaran HAM dengan kategori penyiksaan atau bentuk


kekerasan lain serta penembakan. Itu konstruksi kami. Semula kasus ini
dipersepsikan orang yang mati tertembak. Kami yang pertama kali mengatakan
korban mati karena kehabisan darah.

Apakah kasus ini dapat dibawa ke pengadilan HAM?

Kami mintanya pengadilan koneksitas. Pengadilan umum tidak memungkinkan


karena pelakunya diduga anggota TNI dan korbannya warga sipil. Pengadilan
militer untuk isu Papua, siapa yang percaya? Sebaik-baiknya pengadilan, kalau
sudah tidak dipercaya, ya apa punjadi buruk. Kalau kasus ini ditarik ke
pelanggaran HAM berat, penyelidikannya paling cepat satu tahun.

Bagaimana peluang kasus ini dapat dituntaskan lewat pengadilan


koneksitas?

Kami dorong walaupunjujur saja belepotan untuk bisa ke pengadilan koneksitas.


Secara konvensional, pengadilan koneksitas itu pelakunya ada yang sipil dan ada
yang militer. Kasus ini kan tidak. Siapa pelaku sipilnya? Ndak ada. Korbannya
sipil, iya. Pelakunya diduga militer, iya. Kami sadar betul nanti ada perdebatan
konsep.

Apakah pengadilan koneksitas bisa menyeret pihak selain pelaku lapangan?

Konstruksi peristiwanya akan menentukan siapa saja pelaku yang diseret. Kalau
konstruksi peristiwanya hanya di sekitar Hitadipa, ya pasti cuma pelaku lapangan.
Tapi kalau konstruksinya sampai gede, ya siapa pun yang sampai gede ini kena.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 8/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Mengapa Komnas HAM menyerahkan laporan basil penyelidikan kasus ini


kepada Presiden?

Untuk memastikan semua lini penegakan hukum berjalan baik karena kasus
Papua bukan kasus biasa. Apalagi korbannya tidak biasa dan perhatiannya juga
tidak biasa.

Apakah tidak cukup dengan menyerahkannya kepada Menteri Koordinator


Politik, Hukum, dan Keamanan?

Kalau ingin tone rekomendasinya kuat, ya Presiden. Harapannya, dengan Presiden


inilah ada perintah eksekutif, entah ke polisi, jaksa, Panglima TNI, menteri­
menteri lain, termasuk Menko Polhukam. Kami juga berharap ada perubahan,
bukan hanya penyelesaian kasusnya, tapi juga tata kelola keamanan.

Tragedi Paniai telah ditetapkan sebagai kasus pelanggaran HAM berat sejak
2019. Bagaimana kelanjutan penanganannya sejauh ini?

Tidak ada perkembangan. Malah mundur. Surat dari Jaksa Agung, dalam konteks
pengalaman Komnas HAM untuk kasus pelanggaran HAM berat masa lalu,
sangat politis. Isinya cuma satu kalimat dan substansinya rahasia. Kalau surat itu
dibaca oleh Presiden, saya yakin Presiden pasti marah. Surat itu bukan untuk
menyelesaikan masalah, tapi mengubur pelanggaran HAM berat.

(Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan kasus dugaan


pelanggaran hak asasi manusia berat Paniai kepada Komisi Nasional HAM untuk
kedua kalinya pada 20 Mei lalu.)

Jika sikap Jaksa Agung terhadap peristiwa Paniai yang relatif baru seperti
itu, bagaimana dengan nasib kasus-kasus pelanggaran HAM berat lain?

Jangankan kasus Papua yang berat begitu, untuk kasus yang tidak jauh dari Istana,
yaitu tragedi Semanggi I dan II, sikap Jaksa Agung seperti itu di Pengadilan Tata
Usaha Negara. Untungnya, PTUN memenangkan penggugat. Saya salah satu yang
ikut bersaksi. Kalau melihat persidangannya dan bukti-bukti yang diberikan
kepada persidangan, menurut saya, Jaksa Agung memang sedang melawan
perintah Presiden untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM berat.

(Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengabulkan gugatan keluarga korban


tragedi Semanggi I dan II terhadap Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, 4
November lalu. Menurut majelis hakim, pernyataan Jaksa Agung bahwa tragedi
Semanggi I dan II bukan pelanggaran HAM berat merupakan perbuatan melawan
hukum.)

Peluang penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di Papua bagaimana?

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-komn. . . 9/11


12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Kami kembali menyampaikan bahwa kasus Paniai adalah pelanggaran HAM berat
sesuai dengan pertemuan pada 2018. Waktu itu Komnas HAM bertemu dengan
Presiden untuk membahas pelanggaran HAM berat. Presiden di depan Jaksa
Agung menyatakan kasus Paniai harus diselesaikan, tapi temyata tidak berjalan.

Bagaimana komitmen Presiden untuk menyelesaikan kasus-kasus


pelanggaran HAM?

Sebenamya Presiden melemparkan sinyal yang sangat kuat pada 2018. Bahkan
dia meminta tiga dari sekian kasus diangkat ke pengadilan. Awalnya, Presiden
meminta dua kasus. Lalu kami minta ditambah satu lagi dari Indonesia barat.
Jangan hanya Papua, tapi juga Aceh. Tantangan paling berat Jokowi sebenamya
adalah kasus Paniai. Sebab, selain kasus itu terjadi di era kekuasaannya, Jokowi
berjanji langsung kepada masyarakat Papua di Jayapura pada 27 Desember 2014.

Tiga kasus itu apa saja?

Enggak disebutkan, tapi sampai sekarang enggak ada yang jalan.

Berarti semua kasus pelanggaran HAM berat berhenti di Jaksa Agung?

Memang. Seharusnya gentleman saja. Kalau kami dianggap tidak memenuhi


syarat, keluarkan surat perintah penghentian penyidikan. Tapi, jika temuan kami
memang kuat, ya lanjutkan ke pengadilan atau delegasikan kewenangan kepada
kami. Ini Jaksa Agung seperti meletakkan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di
dalam peti. Makin lama gemboknya makin ditambah terns.

Berapa total kasus pelanggaran HAM berat yang ditangani Komnas HAM?

Ada sebelas kasus. Saya sudah menyelesaikan (penyelidikan) kasus Paniai, dua
kasus di Aceh, dan pembunuhan dukun santet 1998-1999.

Apa kendala dalam penuntasan kasus Paniai?

Kejaksaan Agung mengatakan kami kurang bukti. Padahal kami mendapatkan


semua bukti dari tim Menko Polhukam yang menggali semua fakta terjadinya
kasus Paniai. Ada tiga Menko Polhukam yang menjabat saat itu, yaitu Tedjo Edhy
Purdijatno, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wiranto. Kami memeriksa dua orang di
antaranya.

Siapa saja?

Yang satu memberikan jawaban tertulis. Satu lagi datang ke Komnas HAM dan
mengatakan yang melakukan adalah si A. Orang dengan kapasitas mengambil
kebijakan ketika itu sudah mengatakan demikian, tapi kami dikatakan tidak punya
cukup bukti. Menurut saya, ini soal political will.
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-kom... 10/11
12/20/2020 Wawancara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam soal Berbagai lsu HAM di Era Jokowi - Wawancara - majalah.tempo.co

Bukankah penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu


sudah jalan di tempat sebelum era Presiden Jokowi?

Kalau ada barang lama yang enggak kunjung selesai lalu Pak Jokowi bisa
menyelesaikannya, namanya pasti akan harum dan dikenang dunia. Tapi jika dia
tidak mau mengambil bola panas, rakyat akan selalu mempertanyakan apa yang
dilakukan Jokowi sewaktu menjabat presiden.

MOHAMMAD CHOIRUL ANAM I Tempat dan tanggal lahir: Malang, Jawa


Timur, 25 April 19771 Pendidikan: S-1 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,
Malang (2001) I Karier: Volunter Divisi Buruh Lembaga Bantuan
Hukum Surabaya Pos Malang-Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI) (1999-2001), Koordinator Divisi Buruh YLBHI Region Jawa-Bali
(2000-2001), Kepala/Direktur Divisi Buruh YLBHI (2001-2002), Kepala
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Voice ofHuman Rights (2002-
2003), anggota stafHuman Rights Working Group (HRWG) (2003-2004), Deputi
Direktur EksekutifHRWG (2004-2016), pelaksana tugas Direktur Eksekutif
HRWG (2011-2012), anggota tim legal Komite Aksi Solidaritas untuk Munir
(KASUM) (2004-2010), Sekretaris EksekutifKASUM (2010-2017), Komisioner
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2017-2022)

Yeremia Zanambani Konflik di Papua Jokowi Komisi Nasional Hak Asasi


Manusia I Komnas HAM

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fwawancara%2F162132%2Fwawancara-komisioner-kom... 11 /11


12/20/2020 Cara Pemerintah Menekan Angka Kasus Positif Covid-19 yang Melonjak Lagi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

Cara Pemerintah Menekan


Angka Kasus Positif Covid-19
yang Melonjak Lagi

Petugas melakukan uji usap antigen untuk calon penumpang di Bandara Husein Sastranegara,
Bandung, Jawa Barat, 18 Desember 2020. Tempo/Prima Mulia

illMLAH kasus aktifCovid-19 nasional terns melonjak menjelang akhir tahun.


Sampai akhir pekan lalu, jurnlahnya mencapai 15,08 persen atau tertinggi
dibanding angka kasus aktifpada November lalu.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan


angka kasus aktifnasional mengalami peningkatan cukup tinggi. Menurut dia,
semua pihak tidak boleh membiarkan jurnlah kasus aktifbertambah. "Protokol
kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan sehingga penambahan
kasus positifharian tidak makin tinggi. Dengan begitu, angka kasus aktifdapat
ditekan," ujamya, akhir pekan lalu.

Sebagai perbandingan, pada November lalu angka rata-rata kasus aktifnasional


sebesar 12,8 persen dengan angka tertinggi 13,78 persen. Sedangkan pada
Desember, rata-rata kasus aktifsampai 13 Desember sudah mencapai 14,39
persen.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F 162126%2Fcara-pemerintah-menekan... 1/4


12/20/2020 Cara Pemerintah Menekan Angka Kasus Positif Covid-19 yang Melonjak Lagi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

Wiku mengakui kasus aktif bisa terus meningkat pada Desember ini.
Penyebabnya adalah tingginya angka penambahan harian kasus positif Covid-19.
Sedangkan laju angka kesembuhan melambat. "Pemerintah daerah diminta
memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan agar angka kesembuhan dapat
ditingkatkan dan dapat berkontribusi pada penurunan kasus aktif," katanya.

Menjelang masa libur panjang Natal dan tahun baru 2021, Satgas Covid-19
meminta pemerintah daerah segera melakukan penyesuaian untuk menerapkan
protokol kesehatan. Perlindungan bisa diupayakan antara lain dengan mewajibkan
masyarakat bepergian dalam keadaan sehat. "Dengan upaya screening melalui
swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh WHO (Badan
Kesehatan Dunia)," ucapnya.

Pemerintah tengah melakukan antisipasi dengan menyusun kebijakan terkait


dengan perjalanan selama periode libur panjang. Kebijakan ini meliputi syarat
pemeriksaan bagi pelaku perjalanan. Meski terkesan sulit, masyarakat harus
menyadari bahwa kebijakan pemerintah bertujuan melindungi masyarakat dan
mencegah lonjakan angka kasus Covid-19.

Wakil Gubemur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan salah satu tantangan
untuk mengatasi wabah Covid-19 adalah masifnya keluar-masuk orang di lbu
Kota. Menurut dia, beberapa warga dari daerah lain tidak berdisiplin seperti warga
DKI. "Mohon maaf, di beberapa daerah tidak sedisiplin di Jakarta," ujamya.

Riza mengutarakan, ada potensi orang keluar-masuk Jakarta dari daerah lain
ataupun luar negeri. Sebab, ibu kota Indonesia ini menjadi titik kumpul semua
kalangan dengan berbagai latar belakang.

Selain itu, sebagian besar warga Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi bekerja di


Jakarta. Dia mengakui tak mudah menghadapi tantangan keluar-masuk orang dari
daerah lain ke DKI. "Memang kami menyadari Jakarta ini berat. Kalau ibu kota,
kumpul semuanya," ucap Riza.

Hingga kini, penambahan angka kasus Covid-19 di Jakarta belum menunjukkan


tren penurunan. Rata-rata pasien positif Covid-19 menembus 1.000 orang per
hari. Untuk menekan angka kasus, DKI melakukan pengetatan dengan
memberlakukan aturan 75 persen pegawai bekerja dari rumah. Kebijakan ini akan
berlangsung selama hampir tiga pekan, yakni 18 Desember 2020-8 Januari 2021.

Selain itu, untuk pusat belanja atau mal, restoran, kafe, tempat makan lain,
bioskop, serta lokasi wisata diharapkan dapat membatasi jam operasional hingga
pukul 21.00 WIB. Khusus untuk malam Natal dan tahun baru, pembatasan lebih
ditingkatkan, yakni pada 24-27 Desember serta 31 Desember 2020-3 Januari

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162126%2Fcara-pemerintah-menekan... 2/4


12/20/2020 Cara Pemerintah Menekan Angka Kasus Positif Covid-19 yang Melonjak Lagi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

2021. Semua kegiatan usaha diharapkan berhenti beroperasi pada pukul 19. 00
WIB.

Untuk menekan laju penularan wabah saat liburan Natal dan tahun baru,
Kementerian Perhubungan memberlakukan kewajiban penumpang angkutan
umum jarak jauh menunjukkan dokumen tes cepat antigen. Sebelumnya, aturan
ini hanya berlaku untuk penumpang angkutan darat tujuan Bali. "Kami sedang
bahas untuk daerah lain," tutur Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan Budi Setiyadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 16 Desember lalu.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan kewajiban tes usap polymerase chain


reaction (PCR) bagi warga yang akan bepergian ke Bali menggunakan pesawat.
Adapun tes cepat antigen diberlakukan untuk perjalanan via darat. Pemerintah
Provinsi Bali pun telah memberlakukan aturan resmi melalui Surat Edaran
Gubemur Bali Nomor 46 Tahun 2020.

Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar


Pandjaitan, kebijakan tersebut bertujuan mencegah penularan virus corona selama
masa libur panjang. Dia memastikan keputusan mengenai tes antigen dan PCR
bukan bentuk pembatasan sosial berskala besar. Namun pemerintah menetapkan
pengetatan terukur agar kluster Covid-19 baru tak meruak seusai liburan.

Untuk mengantisipasi penambahan angka kasus Covid-19, pemerintah Jawa


Tengah menyiapkan tempat karantina terpusat, seperti Asrama Haji Donohudan di
Boyolali dan kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD) di Kota Semarang. Pemerintah bekerja sama dengan Ikatan Dokter
Indonesia dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia terkait dengan rencana
penambahan jumlah tenaga kesehatan di tempat isolasi terpusat.

Gubemur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah provinsi juga


menambah ruang perawatan dan isolasi. Menurut dia, rumah sakit diperuntukkan
bagi pasien dengan status parah. "Sedangkan mereka yang tanpa gejala kami
pusatkan saja di situ (Asrama Haji dan BPSDMD) sehingga penanganannya akan
lebih gampang," ujamya.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, mengatakan


pengetatan pembatasan tak bisa hanya diimplementasikan saat momen libur tahun
baru 2021. Dia mengingatkan pemerintah agar berkomitmen memperketat
pembatasan dengan merujuk pada data epidemiologi. "Kalau dilonggarkan karena
menganggap ini sudah tidak ada libur, itu bukan keputusan atau kebijakan yang
berbasis sains namanya," katanya.

Menurut Dicky, kebijakan baru DKI mengenai pengetatan sejumlah aspek dapat
membantu pengendalian wabah Covid-19 apabila berjalan sampai kuartal kedua
read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162126%2Fcara-pemerintah-menekan... 3/4
12/20/2020 Cara Pemerintah Menekan Angka Kasus Positif Covid-19 yang Melonjak Lagi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

atau ketiga 2021. Kuncinya, dia melanjutkan, pemerintah berkomitmen dan


konsisten menjalankan regulasi.

Dicky menambahkan, pengetatan serupa wajib berlaku serentak se-Pulau Jawa.


"Dan bukan sampai 8 Januari. Nanti sampai kami melihat bagaimana data terakhir
tentang test positivity rate-nya," ucapnya.

EKO WAHYUDI, LANI DIANA, FRANCISCA CHRISTY ROSANA

#JagaJarak #PakaiMasker #CuciTangan Komite Penanganan Covid 19 dan


Pemulihan Ekonomi Nasional

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162126%2Fcara-pemerintah-menekan... 4/4


12/20/2020 Mengapa Pertanian Potensial Jadi Penggerak Perekonomian Saat Pandemi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

Mengapa Pertanian Potensial


Jadi Penggerak Perekonomian
Saat Pandemi

Soni Maulud (kanan) berdikusi dengan Hilman Solahudin soal penanaman selada dengan sistem
hidroponik di Dusun Bunirasa, Pawindan, Ciamis, Jawa Barat, Kamis, 17 Desember 2020.
Tempo/Rommy Roosyana

BEKERJA di sektor pertanian menjadi pilihan masa depan Hilman Solahudin, 45


tahun. Ia menjadi perawat tanaman selada dengan sistem hidroponik di lahan
milik Endang Romdon, 58 tahun, di Jalan Otista, Dusun Bunirasa, Desa
Pawindan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Di lahan tidak produktif milik Endang itu, Hilman mengisi waktu luang selama
masa pandemi Covid-19 dengan menanam selada di 10 ribu lubang sistem
hidroponik lantaran melihat potensi permintaan untuk kebutuhan pasar lokal dan
rumah makan belum terpenuhi.

"Total permintaan pasar mencapai satu kuintal per hari, sedangkan petani hanya
mampu memproduksi 33 kilogram per hari dengan harga Rp 13 ribu per
kilogram," kata Hilman kepada Tempo, Jumat, 18 Desember lalu.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162129%2Fmengapa-pertanian-poten. . . 1/3


12/20/2020 Mengapa Pertanian Potensial Jadi Penggerak Perekonomian Saat Pandemi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

Pertanian menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif pada masa pandemi
Covid-19. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor pertanian
tumbuh sebesar 19,24 persen pada kuartal II dan 2,19 persen pada kuartal III.
Kontribusi terbesar berasal dari subsektor perkebunan.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah


sektor menyumbangkan kontribusi positif terhadap produk domestik bruto di
kuartal III 2020, antara lain pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi­
komunikasi, dan kesehatan. Begitu juga industri pengolahan dan perdagangan.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko


Listiyanto menyebutkan, jika dilihat dari indikator makroekonomi Indonesia pada
masa new normal, ada beberapa sektor yang relatif meningkat. "Ini ada UMKM
sektor pertanian yang juga (turut) terkena dampak," ucap Eko dalam dialog
industri bertajuk "UMKM sebagai Penggerak Kebangkitan Ekonomi Nasional"
yang digelar Sampoema untuk Indonesia bekerja sama dengan Tempo Media
Group, awal pekan lalu.

Dua kali dalam setahun BPS rutin merilis angka pengangguran. Pada Agustus
lalu, jumlah penganggur terbuka mencapai 9,77 juta atau naik 2,67 juta dari
Agustus 2019. Tambahan angkatan kerja barn tercatat 2,36 juta orang.

Dari data BPS, secara keseluruhan jumlah pekerja yang terkena dampak pandemi
Covid-19 mencapai 29,12 juta, 70 persen di antaranya tinggal di kawasan
perkotaan. Sebanyak 2,56 juta menjadi penganggur dan 24,03 juta mengalami
pengurangan jam kerja.

Sisi sektoral menunjukkan pergeseran alokasi tenaga kerja dalam tujuh tahun
terakhir, sejak 2013 hingga 2019. Jumlah individu yang bekerja di sektor
pertanian, kehutanan, dan perkebunan setiap tahun rata-rata berkurang 592 ribu
orang. Namun pada Agustus tahun ini jumlahnya malah bertambah 2,8 juta orang
sehingga total pekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan menjadi
38,2 juta, atau naik 7,9 persen dibanding pada Agustus tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan jumlah angkatan kerja pada Agustus lalu
sebanyak 138,22 juta orang atau naik 2,36 juta dibanding pada periode yang sama
2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi
angkatan kerja naik sebesar 0,24 persen poin.

Sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31
juta orang dari Agustus 2019. Lapangan kerja yang mengalami peningkatan
persentase terbesar berada di sektor pertanian (2,23 persen poin). Sedangkan

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162129%2Fmengapa-pertanian-poten. . . 2/3


12/20/2020 Mengapa Pertanian Potensial Jadi Penggerak Perekonomian Saat Pandemi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co

sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah industri pengolahan (1,30


persen poin).

"Sebanyak 77,68 juta orang atau 60,47 persen bekerja pada kegiatan informal,
naik 4,59 persen poin dibanding Agustus 2019," Suhariyanto menjelaskan. Dalam
setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja
paruh waktu naik masing-masing sebesar 3,77 persen poin dan 3,42 persen poin.

Namun penduduk usia kerja di Indonesia naik dari 201,19 juta pada Agustus 2019
menjadi 203,97 juta pada Agustus lalu. Sebagian besar penduduk usia kerja, yaitu
67,77 persen atau 138,22 juta orang, merupakan angkatan kerja yang terdiri atas
128,45 juta penduduk bekerja dan 9,77 juta penganggur.

Untuk menarik minat generasi muda agar bersedia terjun ke sektor pertanian,
pekan lalu Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar forum West Java Food and
Agriculture (WJFA) Summit 2020. Acara tersebut melibatkan perbankan untuk
mendukung sektor pangan dan pertanian daerah.

Gubemur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan forum WJFA Summit


diharapkan menarik minat masyarakat, terutama kaum muda, untuk
memanfaatkan lahan-lahan yang "menganggur". Penjualan hasil pertanian juga
diupayakan tidak lagi dengan cara konvensional sehingga ekspor dapat berjalan
dengan maksimal.

Langkah tersebut diambil sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di tengah


ancaman krisis pangan akibat defisit sejumlah komoditas pangan strategis. WJFA
Summit akan dijadikan forum rutin yang tujuannya menyiapkan Jawa Barat
menjadi provinsi mandiri pangan. "Karena ada indikasi yang mengarah ke sana
(krisis pangan). Jangan sampai Jawa Barat krisis suplai pangan pada 2021,"
tutumya.

ROMMY ROOSYANA

#JagaJarak #PakaiMasker #CuciTangan Komite Penanganan Covid 19 dan


Pemulihan Ekonomi Nasional

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F162129%2Fmengapa-pertanian-poten. . . 3/3


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Skenario Lapan mencarian


Kehidupan Lain di Luar Tata
Surya

Laboratorium Kendali Kantor Pusat dan Pusat Sains, di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah,
Kabupaten Kupang. Dokumentasi Lapan./Tempo

• Pencarian planet di luar tata surya kita menjadi tantangan dan tren astronomi

internasional..

• Penelitian exoplanet Indonesia masih minimal disebabkan keterbatasan

anggaran, fasilitas dan sumber daya manusia.21657

• Teleskop 3,8 meter di Observatorium Nasional Gunung Timau di Amfoang,

Kupang, Nusa Tenggara Timur yang sedang dibangun diharapkan bisa memicu

semangat astronom Indonesia ikut meneliti exoplanet..

HAMPIR setiap malam saat langit cerah Muhammad Yusuf mengamati seratusan
planet di luar tata surya Bimasakti atau eksoplanet yang ditemukan astronom
terdahulu. Selain mengonfirmasi, peneliti di Observatorium Bosscha di Lembang,
Bandung, itu sejak 2012 juga mencari eksoplanet barn. "Ada beberapa target,
salah satunya di rasi bintang Sagitarius," kata Yusuf, Sabtu, 5 Desember lalu.

Pengamatan eksoplanet Yusuf itu meneruskan rintisan para astronom di


read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 1/7
12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Observatorium Bosscha pada 2006-2007. Perburuan senyap itu dilakukan


menggunakan teropong tipe Corrected Dall-Kirkham berdiameter 14 inci atau 36
sentimeter, teleskop robotik hasil pengembangannya sejak 2012. Ia menyebut
penemuan eksoplanet itu "sangat bergengsi".

Pencarian dan penelitian eksoplanet masih sangat sedikit dilakukan oleh astronom
Indonesia. Yusuf adalah salah satunya. Ada problem fasilitas, selain sumber daya
manusia, yang masih sangat terbatas. Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin berharap pembangunan Observatorium
Nasional di Gunung Timau, Amfoang Utara, Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan
mengatasi salah satu permasalahan itu.

Observatorium Nasional di Gunung Timau, yang akan dilengkapi teleskop dengan


cermin berukuran 3,8 meter, mulai dibangun pada 2017 lalu. Pandemi Covid-19
membuat target penyelesaian tahun ini tertunda ke tahun depan. Teleskop yang
dibuat oleh perusahaan Jepang Nishimura Company itu akan menjadi yang
terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan teleskop milik Thailand yang berukuran
kurang dari 3 meter.

Pencanangan Kantor Pusat Operasional Observatiurn Nasional dan Pusat Sains di Desa Oelnasi,
Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Juli 2018./Dokurnentasi Lapan

Pencarian eksoplanet salah satunya dimaksudkan untuk menemukan zona layak


huni atau planet lain seperti bumi yang mungkin dihuni oleh alien. Pencarian
eksoplanet masuk dalam sembilan daftar pemanfaatan Observatorium Nasional.
Kegunaan lainnya adalah untuk patroli asteroid; pemantauan aktivitas matahari
dan cuaca antariksa; pengamatan obyek tata surya; fotometri; serta pengamatan
gugus bintang, struktur galaksi, dan ekstragalaksi.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 2/7


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Pencarian eksoplanet juga menjadi salah satu program yang diprioritaskan Lapan
pada 2021. "Karena ini merupakan isu fundamental dan juga isu yang tren di
dunia astronomi belakangan ini," ucap peneliti di Pusat Sains dan Antariksa
Lapan, Rhorom Priyatikanto, Jumat, 4 Desember 2020. Target utama risetnya
adalah menemukan planet lain yang mempunyai tanda-tanda kehidupan.

Menurut pegiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah


Yamani, ide tentang keberadaan planet di bintang lain sudah ada sejak masa
sebelum Masehi. Namun pencariannya baru dimulai pada 1855. Keberadaan
eksoplanet dikonfirmasi pertama kali pada 1992. Penemunya adalah astronom
Aleksander Wolszczan dan Dale Frail. Planet itu mengorbit di bintang pulsar PSR
1257+12.

Kebangkitan eksoplanet terjadi pada 1995 ketika Michel Mayor dan Didier
Queloz dari Universitas Jenewa, Swiss, mengumumkan penemuan planet pertama
yang mengorbit di bintang serupa matahari, yakni bintang 51 Pegasi. Penemuan
itu membawa astronomi memasuki era modem penemuan sistem eksoplanet.
Setelah itu menyusul penemuan eksoplanet seperti di bintang 47 Ursae Majoris
ataupun di Upsilon Andromedae.

Menurut NASA Exoplanet Exploration, sampai 18 Desember 2020 sudah


ditemukan 4.324 eksoplanet dan 5.683 kandidat eksoplanet. Dengan target utama
ingin menemukan planet semirip bumi, potensinya kini sekitar 20-60 eksoplanet
yang memiliki bebatuan. "Zona laik huni itu yang mungkin bisa punya lautan di
permukaannya," ujar Avivah. Hasil pengamatan ini sudah bisa mendeteksi
eksoplanet dalam jumlah besar.

Tujuan pencarian eksoplanet itu adalah mencari zona layak kehidupan. Menurut
Thomas Jamaluddin, zona laik hidup tersebut adalah planet yang tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin. Thomas mengatakan ada tiga syarat kehidupan
yang dicari alam, yakni hams ada air dalam kondisi cair, memiliki sumber panas,
dan ada unsur organik di planet tersebut.

Ada sejumlah cara untuk menemukan zona layak kehidupan di luar angkasa itu.
Menurut Thomas, untuk planet yang berada di dalam galaksi Bimasakti, ada dua
cara. Pertama, mengirimkan misi dan melakukan pendaratan di planet. Kedua,
mengirimkan wahana angkasa dan melintas di dekatnya agar bisa mengambil
gambar lebih jelas. "Planet yang sekarang bisa didarati adalah Mars," ucapnya.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 3/7


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Kubah ikonik dari observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat./TEMPO/Prima Mulia

Dalam pencarian kehidupan di luar galaksi Bimasakti, menurut Thomas, ada dua
cara. Pertama, menggunakan teleskop dari bumi yang dimiliki observatorium
besar. Kedua, melalui teleskop dari wahana antariksa, seperti teleskop Hubble
yang memulai misinya sejak 1990. Dengan menggunakan satelit pengamatan
seperti itu, Rhorom menambahkan, potensi penemuan eksoplanet sangat tinggi
karena pencariannya tidak mengenal waktu siang dan malam.

Premana W. Premadi, Direktur Observatorium Bosscha, mengatakan ada


beberapa metode untuk menemukan eksoplanet. "Orang tidak langsung
mengamati eksoplanet, melainkan mengindra kehadirannya lewat dampak planet
terhadap bintangnya. Dengan cara itu, langkah berikutnya adalah mengestimasi
berapa jarak, massa, dan ukuran besamya. Kemudian misalnya ada gambaran
planet itu lebih mirip Jupiter atau bumi di tata surya," tutumya. "Sekarang sudah
ribuan eksoplanet yang diamati namun analisisnya masih perlu waktu panjang."

Yusuf mengatakan sangat sulit bagi teleskop dari bumi menggapai eksoplanet
langsung karena cahayanya sangat redup. Siasatnya, astronom menyasar <lulu
bintang yang lebih bercahaya. Kejadian yang ditunggu astronom selanjutnya,
menurut Yusuf, adalah ketika cahaya bintang itu meredup sesaat. Harapan
besamya, itu terjadi akibat ada eksoplanet yang melintasi bintang. Namun
petunjuk itu selanjutnya harus diamati secara terus-menerus bahkan hingga
bertahun-tahun. "Kalau beruntung, bisa cepat dapat," tutur Yusuf.

Thomas mengatakan Lapan memiliki lima mandat berdasarkan Undang-Undang


Keantariksaan, yakni sains antariksa; pengindraan jauh; teknologi roket, satelit,

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 4/7


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

dan aeronautika; peluncuran; serta komersialisasi keantariksaan. Soal sains


antariksa, selama ini memang lebih banyak berkutat pada pengamatan matahari
dan dampaknya terhadap bumi. "Selama ini masih menggunakan teleskop kecil
untuk pengamatan obyek tata surya, komet, dan beberapa obyek astronomi,"
ucapnya.

Selain fasilitas, ada pula problem sumber daya manusia. Menurut Rhorom, di
Pusat Sains dan Antariksa Lapan yang punya 40 peneliti, bidang penelitiannya
banyak berfokus pada cuaca antariksa. "Peneliti yang berkecimpung di bidang
astronomi pengamatan masih dalam hitungan jari. Kami masih sangat
kekurangan," ujarnya. Lapan berharap astronom muda dan akademikus dari
perguruan tinggi meramaikan pencarian eksoplanet dari fasilitas Observasi
Nasional kelak.

Kepala Pusat Sains Antariksa Pusat Sains Antariksa Lapan Clara Yono Yatini
mengatakan peneliti Lapan memang masih berfokus pada penelitian cuaca
antariksa, belum ke astrofisika yang jauh. "Sejak dua-tiga tahun lalu melakukan
penelitian astrofisika. Penelitian eksoplanet bisa dilakukan juga," ucapnya. Untuk
peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dia berharap peneliti memilih
topik penelitian program S-2 dan S-3 dengan memanfaatkan Observatorium
Nasional.

Rhorom menambahkan, rintisan misi pencarian eksoplanet oleh Lapan sudah


dimulai dari beberapa diskusi dengan astronom soal pendekatan riset dan strategi
pengamatan. Lapan juga membuka peluang bagi peneliti yang punya ide, proposal
penelitian, dan ingin mengamati eksoplanet. "Kami akan buka di awal tahun
proposal pengamatan untuk dieksekusi pada tengah tahun," katanya.

Tantangan lain yang dihadapi Lapan adalah anggaran. Menurut Thomas, pada
2020 anggaran lembaganya semula berjumlah Rp 900 miliar namun berkurang
menjadi Rp 680 miliar karena dialokasikan untuk menangani pandemi. Anggaran
itu dipakai untuk kegiatan operasional dan gaji pegawai sebesar Rp 300 miliar.
Sisanya untuk kebutuhan tiga penelitian besar, yaitu teknologi roket dan
penerbangan, penginderaan jauh, dan penelitian sains antariksa. "Alokasi untuk
penelitian astronomi hanya bagian kecil. Saya kira dalam hitungan puluhan
miliar," ujamya.

Anggaran yang terbatas itu menghambat Lapan untuk menerima tawaran


berpartisipasi dalam penelitian intemasional. Pada 2019, kata Thomas, Lapan
pemah ikut konferensi di Amerika Serikat. Waktu itu Amerika menyampaikan
ajakan untuk ikut dalam misi "Kembali ke Bulan". "Lapan belum menyatakan

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fil mu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 5/7


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

secara eksplisit berpartisipasi. Kami mesti menyiapkan anggaran kalau mau ikut,"
tutumya.

Selain berdampak pada penelitian, pandemi mempengaruhi penyelesaian


Observatorium Nasional Gunung Timau itu. Menurut Thomas, pembangunan
observatorium itu mendapatkan pendanaan dari pemerintah sebesar Rp 340 miliar
untuk anggaran tahunjamak. Pembangunan konstruksi dimulai pada 2017 dan
direncanakan selesai pada 2020. Salah satu kendala pembangunan adalah akses
jalan yang belum tersedia menuju lokasi.

Pencarian Bumi Lain


PENEMUAN ttop/onec atias planet di luar tata surya kita
p,,rtm1121 •�Ii pada 1992 oleh abse,rvatorium berl!asis <Ii burnt
oonar-benarm�n�ubah perspektif lctta tMtang Tata Surva
<Ian m•mbuka bidang pMelitr.m baru yangberlanjut hingga
hari inl. Berdasarl!.m lam;m Ellllpkmi!CExploration NASA
(e>mplanMs.nasa.gov) sampai 18 D�seml:l�r 2020terdapat
4.324 e.wplml�tv,,ngu.rlronfirmasi b•rada dalam 3.209
sistem !:Ma surya. Penelitian pun berlanjut pad.a pencari.ln
kehldupan lam at;w planet mll'ip bum I yang lavak htmi.

Ponearlan di dalam galaksl Ponurlan di luar galaksl Syarat plan..1 layak hunl:
► Mengirimkan wahana ► Ber!J.Bis di bumi, 1. Terdapat airdalam kond;si rnir.
antarilcsadengan misi menggunakan telo,skop 2. Merniliki sumberpanas.
pendaratandan mengambil dan t>umi, v•ngdilakukan 3. Ada unsur kehidupan. meski dalam tlentukjas.ad reeik.
samp•I batuan. Saat ini yang o leh observatorium
sudah dida<ati aclalah planet
Mars. Temuan l:xoplanet
.. Berbasis m ,mtariksa.:
► Mengirimkan wahana. (dari grounddan spaa,-base)
menggunakan teleskop
4.324exoplanetterkonfirmasi
anta.riksa tapi ha.nya m<>lintas antaril;sa atau dari
untuk mengambil gaml>ar 5. 683 IQ!ndidat exopf<lm,tNASA
wahana luar angkasa.
da.ri jarak dt>kat. 3.209 sistem tatasurva
� w.tlWIINCAAA, NI!.��

1990 2003 2006 2009 2013

er er
Mtsi
Pe.nc.arian
E•oplanet � � �
Hubble Spitzer Corot Keplor/K2 Gala

�.
Mengungl<ap exoplonet
m�lalui gurv@i semua

• •
Mengawali misi Pencarian bertarget 1...,git dari posisi,
Menyelidiki Mempelajari
stelar seismologi dan untuk planet teresllial kecerahan, clan
komposisi tanda exopian,,t
pencarian exoplann da n planet yang lebih gerahn lebih dari satu


atmosfr,r plan;;t dalamcaha.ya
Perint,s misiselsmologl t,.,.a, di dala m alau di miliar bintang
•xoplanec inframerah
bintarg clan penrnrian dekatzona layak huni dari
,xopJOMt t>erbagai bintang
(?esa

'
cnes (?esa

2018 2019

�-
0
Cheops


Mernpelajali planet Melalrul<an
Satelit survei K.Mal(t�risasi rinci . . .
Karakterisa.si t..-.,,;tlial yangmengortlit pen daman k.im,awi
seluruh langit atmosfer @xaplaMt _
pertamadari hingga z□na iavak hunidari dari samp el
melalui stud! transit
exoplanecberukul"an bintangmilip matahali exoplanetl:lesardan
dan pe,ncib':aan
antara burni dan c1;,n mengkarakterisasi beragam de ngan
langsung _
Nepbmus yang menganalisis
bintang-bintang tersebut
dlketallul atmoslernya

�esa �esa �esa

Menurut Clara, teleskopnya dibuat di Jepang dan komponen-komponennya sudah


diuji coba. Nanti, setelahjadi, teleskop akan dipereteli dan dikirim dalam boks­
boks ke Indonesia. Adapun kubah untuk teleskop sudah selesai tahun lalu dan kini

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162135%2Fskenario-lapan-mencar... 6/7


12/20/2020 Skenario Lapan mencarian Kehidupan Lain di Luar Tata Surya - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

disimpan di kantor Lapan di Kupang. Kubah itu harus diangkut dengan kendaraan
berat dan membutuhkan crane untuk memasangnya.

Hanya, menurut Clara,jalan belum bisa dibangun tahun ini oleh pemerintah
daerah dan Badan Pelaksana Jalan Nasional karena alokasi dananya dialihkan
untuk menangani pengungsi. "Jalannya akan dibangun pada Januari 2021.
Sekarang sudah tahap lelang," tutumya. Bangunan dasar untuk teleskop dan
fasilitas lainnya sudah dibangun di area observatorium. Kubah dan teleskop akan
dikirim setelahjalannya memadai. Thomas berharap observatorium bisa
beroperasi pada akhir 2021.

ABDUL MANAN, ANWAR SISWADI (BANDUNG)

Teknologi Luar Angkasa

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F 162135%2Fskenario-lapan-mencar... 7/7


12/20/2020 Wawancara Kepala Lembag a Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Wawancara Kepala Lembaga


Penerbangan dan Antariksa
Nasional Thomas Djamaluddin

Thomas Djalaludin dalam wawancara dengan Tempo./Tempo/Abdul Manan

UNDANG-UNDANG Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan memberi


lima mandat kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, dalam dua kesempatan wawancara, 16
November dan 3 Desember lalu, menjelaskan bahwa tiga mandat itu sudah
dilaksanakan lembaganya. Adapun dua mandat lainnya akan menjadi fokus kerja
pada tahun depan.

Pria kelahiran Purwokerto, 23 Januari 1962, ini menjelaskan kepada Abdul


Manan dari Tempo soal prioritas program lembaganya, peluang pihak swasta
dalam industri keantariksaan, dan rencana pencarian planet layak huni di luar tata
surya kita.

Seperti apa perkembangan program antariksa Indonesia saat ini?

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fil mu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 1/5


12/20/2020 Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Sejak 2013, kita punya Undang-Undang Keantariksaan yang mengamanatkan


pengembangan lima hal: sains antariksa; pengindraan jauh; teknologi roket,
satelit, dan aeronautika; peluncuran wahana antariksa; dan komersialisasi
keantariksaan. Dalam pengembangan sains antariksa, salah satu program besamya
adalah pembangunan Pusat Observatorium Nasional di Gunung Timau, Kupang,
Nusa Tenggara Timur.

Untuk pengindraan jauh, dua program besamya adalah membuat bank data
pengindraan jauh nasional dan pengembangan sistem pemantau bumi nasional. Ini
untuk pemantauan kondisi lingkungan, sumber daya alam, kebencanaan, termasuk
pemantauan pulau kecil terluar. Untuk pengembangan teknologi roket, satelit, dan
aeronautika, Lapan mendukung pengembangan teknologi roket dengan jangkauan
sampai 30-60 kilometer, roket bertingkat, dan satelit mikro.

Sudah ada tiga satelit yang diluncurkan oleh Lapan. Saat ini, Lapan tengah
menyiapkan satelit keempat (Satelit A4), sistem satelit komunikasi orbit rendah,
dan konstelasi sembilan satelit yang ditargetkan diluncurkan bertahap pada 2023-
2024. Untuk teknologi penerbangan, Lapan mengembangkan pesawat transportasi
N219 bekerja sama dengan P T Dirgantara Indonesia, dan melanjutkan
pengembangan pesawat N219 Amfibi. Untuk pesawat tanpa awak, ada LAPAN
01-03. Saat ini sedang menyiapkan generasi berikutnya.

Bagaimana dengan program peluncuran dan komersialisasi?

Dalam lima tahun ke depan harus mulai menyiapkan peluncuran wahana


antariksa. Untuk itu, pertama-tama kita harus mengembangkan roket bertingkat
untuk mencapai orbit bumi rendah. Karena lokasi peluncuran di Pameungpeuk,
Garut, sudah tidak memadai lagi sehingga sekarang disiapkan bandar antariksa di
Biak, Papua. Untuk skala kecil, lokasi bisa dipakai untuk meluncurkan roket
Lapan yang selama ini diluncurkan dari India. Untuk skala besar, diharapkan ada
mitra intemasional yang bisa bersama mengembangkannya.

Seperti apa peluang membuat bandar antariksa sendiri?

Peluangnya cukup baik. Beberapa negara sudah menyatakan minat (memakai


bandar antariksa Indonesia), termasuk Korea Selatan. Peluncuran dari ekuator
lebih unggul dibanding non-ekuator, karena bisa meluncurkan roket ke berbagai
orbit. Sebab, tidak perlu ada manuver di antariksa untuk mengubah posisinya.
Tentu biaya bahan bakar roket juga lebih murah.

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 2/5
12/20/2020 Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Di Asia Tenggara, negara mana yang punya bandar antariksa?

Belum ada. Saya dengar di Filipina ada swasta intemasional yang mengincar
untuk peluncuran.

Kapan target Lapan untuk pembangunan bandar antariksa?

Bandar antariksa skala kecil ditargetkan mulai dibangun pada 2023-2024. Jadi,
nanti bandar antariksa bisa digunakan untuk pengujian roket bertingkat sampai
ketinggian 200-300 kilometer. Bandar antariksa skala besar, dengan kerja sama
mitra intemasional, diharapkan bisa dibangun pada 2023-2024.

Apa saja yang diperlukan untuk mendukung komersialisasi keantariksaan?

Pertama, segi perlindungan teknologinya. Kita masih impor. Biasanya negara


eksportir mempunyai regulasi bahwa teknologinya tak boleh ditransfer ke pihak
lain. Regulasi ini di Indonesia belum ada yang mengatur itu. Saat ini sedang
disusun peraturannya.

Peluang untuk pihak swasta seperti apa?

Sekarang trennya pihak swasta mulai masuk karena melihat peluang bisnis juga
makin besar. Di Amerika Serikat ada Space X, Blue Origin, dan beberapa lagi. Di
Indonesia, juga harus ditumbuhkan. Kalau tidak, nanti yang masuk swasta
intemasional.

Apa manfaat Observatorium Nasional?

Pertama, pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan


adanya Observatorium Nasional itu, kerja sama ilmiah antara lembaga riset
Indonesia dan perguruan tinggi akan lebih besar lagi. Dengan adanya teleskop
besar, kemitraan intemasional sangat terbuka. Yang kedua adalah pemberdayaan
wilayah timur. Lapan juga membangun pusat sains di Kupang untuk memberikan
layanan edukasi publik untuk anak taman kanak-kanak hingga mahasiswa.

Kami berharap keberadaannya juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Lapan


bersama pemerintah daerah mencanangkan kawasan Taman Nasional Langit
Gelap di sekitar observatorium itu yang akan menjadi destinasi wisata khas.
Galaksi Bimasakti yang tidak terlihat dari kota besar, seperti Jakarta dan
Bandung, bisa terlihat jelas dengan mata telanjang di Gunung Timau.

Di media sempat ramai soal Lapan mencari alien. Apa maksudnya?

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 3/5
12/20/2020 Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

Itu bahasa media untuk menarik perhatian publik. Tidak salah memang. Kalau
mencari kehidupan di luar bumi, bahasa awamnya kan pencarian alien. Mencari
planet di luar tata surya kita ini menjadi tren intemasional. Teleskop 3,8 meter itu
dianggap memadai untuk mencari planet di luar galaksi. Tujuan akhimya adalah:
apakah ada planet yang mirip bumi atau zona layak kehidupan?

Menurut astronom, alien itu ada?

Secara astronomi alien, makhluk, atau kehidupan di luar bumi itu diyakini ada.
Secara statistik tidak mungkin manusia di bumi itu satu-satunya kehidupan di
alam semesta. Di astronomi ada cabang ilmu bioastronomi, gabungan biologi dan
astronomi untuk mempelajari bukti-bukti kehidupan di luar bumi. Yang menjadi
pertanyaan, apakah ada UFO-obyek terbang tak dikenal-yang kemudian
diasosiasikan sebagai wahana yang berisi alien itu, yang pemah ke bumi? Nah, itu
yang kemudian secara astronomi disebut sebagai pseudo-science, sains semu.
Bukti-bukti ilmiahnya belum ada.

Thomas Djalaludin (tengah berkacamata) berdiskusi bersama tim di Tilong, Nusa Tenggara
Timur./Dokumentasi Lapan

Apa saja kendala pengembangan antariksa?

Teknologi antariksa sering disebut teknologi tinggi, berbiaya mahal, dan berisiko
besar. Jadi, inisiatomya selalu pemerintah. Tapi dampaknya juga luar biasa.
Kemampuan teknologi antariksa bisa menginspirasi dan mendorong kepercayaan
diri generasi muda. Kalau kita sudah menguasai teknologi yang sangat tinggi, itu
akan mendorong pengembangan teknologi pendukungnya. India dan Korea adalah
contohnya.

India, di tengah kemiskinan yang cukup tinggi, pemerintah dan parlemennya

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 4/5
12/20/2020 Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co

menyetujui program keantariksaan yang biayanya mahal. Selain kebanggaan


nasional, mereka bisa membuktikan bahwa teknologi antariksa membantu banyak
sektor. Kolega dari India pemah memberi informasi bahwa dana program
keantariksaan mereka "tak terbatas". Dia mengatakan program keantariksaan di
India bukan hanya diusulkan oleh badan antariksanya, tapi juga oleh kementerian­
kementerian.

Apakah pemerintah punya ekspektasi tertentu soal program luar angkasa


ini?

Secara spesifik tidak ada. Tapi secara umum pemerintah dan DPR sangat
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keantariksaan.
Presiden dalam beberapa acara di Lapan menyatakan mendukung pengembangan
iptek keantariksaan. Presiden ingin iptek keantariksaan ini bisa memberi manfaat
kepada masyarakat.

Berapa anggaran Lapan dan apakah itu memadai?

Anggaran 2020 sebesar Rp 900 miliar. Karena dipotong, sisanya Rp 680 miliar.
Setelah dipotong biaya operasional dan gaji pegawai Rp 300 miliar, sisanya tahun
ini sekitar Rp 380 miliar. Usul dari Lapan, anggaran minimum sebanyak Rp 1,3
triliun. Supaya programnya bisa cepat dan sesuai target. Tapi kami bisa
memahami situasinya.

Luar Angkasa Riset

read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 5/5
12/20/2020 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme

HAM dalam Reuni


Organisisme­
Developmentalisme

Robertus Robet /TEMPO/ Gunawan Wicaksono

+ Njonja Santoso: Saja memang perlu hak-hak dasar dimasukkan dalam Undang­
Undang Dasar.

- Ketua Panitia Ketjil: Tidak perlu, karena Negara Indonesia berdasar


kedaulatan rakjat.

PERCAKAPAN di atas adalah potongan debat yang tak selesai antara Maria
Ulfah (Njonya Santoso) dan Sukarno (Kenia Panitia Ketjil) dalam sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 13 Juli 1945. Debat itu
memperlihatkan bahwa sengketa tentang hak asasi manusia telah memiliki akar
panjang dalam sejarah pendirian Indonesia. Maria Ulfah adalah orang pertama
yang mempertanyakan mengapa hak asasi manusia sama sekali tidak dimasukkan
ke Rancangan Undang-Undang Dasar. Usul Ulfah itu ditolak oleh Sukarno
dengan argumen "karena negara Indonesia berdasar kedaulatan rakyat, maka hak
asasi manusia tidak perlu (lagi-penulis) dimasukkan ke dalam UUD".

Argumen Sukarno menyiratkan dua kemungkinan: pertama, hak asasi tak perlu
dijamin dalam konstitusi karena sudah ada demokrasi (kedaulatan rakyat), dengan

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . . 1/5


12/20/2020 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme

itu boleh jadi ia berpandangan bahwa demokrasi dengan sendirinya memberikan


jaminan hak asasi. Kedua, hak asasi tidak perlu dijamin di konstitusi karena,
selama rakyat sebagai satu totalitas terefleksikan kepentingannya di dalam negara,
otomatis hak bukan lagi suatu masalah.

Argumen pertama menyiratkan pandangan demokratik yang kosmopolitan ketika


hak asasi dan demokrasi diterima dalam koherensi. Sementara itu, tafsir kedua
menyiratkan pandangan yang lebih condong pada gagasan politik komunitarian
ketika hak asasi ditolak oleh suatu pandangan partikular mengenai kedaulatan
rakyat. Melihat suasana sidang BPUPK saat itu yang dipengarnhi rezim fasis
Jepang, tafsir kedua tampaknya yang lebih mungkin.

Terlepas dari penolakan Sukarno, pertanyaan Maria Ulfah itu telah membuka
pikiran akan pentingnya ideal hak asasi manusia dalam debat pendirian negara.
Dalam sidang-sidang selanjutnya, Soepomo dan Sukarno terns mengesampingkan
hak asasi dari konstitusi, tapi Hatta secara gigih menekankan pentingnya hak-hak
untuk melindungi warga negara diatur di dalam konstitusi. Akhirnya, meski tidak
banyak, pasal mengenai hak terntama hak berserikat dan berkumpul serta hak
menyatakan pendapat bisa dimasukkan ke konstitusi pertama Indonesia.

Perdebatan yang diwarisi gagasan Maria Ulfah dan Hatta, Sukarno, serta
Soepomo terns mengalir dalam lintasan sejarah hingga sekarang. Kita tahu, pada
akhirnya di atas kertas pendirian Maria Ulfah dan Hatta tampil sebagai pemenang
dalam konstitusi kita hari ini. Undang-Undang Dasar 1945 Indonesia pasca­
amendemen telah memiliki pasal-pasal yang memberikan jaminan prinsipiil hak­
hak asasi manusia di dalamnya. Indonesia telah meratifikasi pelbagai
instrumen utama HAM. Secara normatif, Indonesia pasca-reformasi adalah negara
yang mengakui prinsip-prinsip utama HAM. Namun, dalam praktiknya,
penolakan terhadap ideal-ideal hak asasi manusia terns muncul dan kini malah
menguat.

Penolakan substansial terhadap hak asasi bisa datang dai pelbagai arah: populisme
agama, fasisme, dan pandangan partikularisme kebudayaan. Namun, untuk
konteks Indonesia, penolakan terhadap hak asasi manusia banyak bersumber dari
gagasan negara kekeluargaan di Indonesia.

Negara kekeluargaan, kata David Bourchier, dibangun berdasarkan ide organisis


yang mengutamakan persatuan, kekeluargaan, dan totalitas. Di dalam
organisisme, yang diutamakan dan yang dianggap baik, sesuai, dan selaras dengan
kepentingan nasional adalah "yang menyeluruh", yang total. Itu sebabnya,
kebebasan dan hak-hak individual yang mernpakan inti dari hak asasi manusia
sulit diakui, dianggap burnk, menyimpang, bahkan pernah subversif.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . . 2/5


12/20/2020 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme

Menurut Bourchier, selain bersumber dari filsafat organisisme Barat, pandangan


negara organisis di Indonesia mendapat sumber rujukan dari rembesan filsafat
yang dianut oleh fasisme Jepang. Filsafat Jepang menggarisbawahi pentingnya
prinsip Kokutai no Hongi, yang menekankan keharusan: pertama, penolakan
semua pandangan Barat, termasuk liberalisme, komunisme, anarkisme, dan
sosialisme. Kedua, pandangan bahwa keluarga dan kekaisaran
mentransformasikan pelbagai perbedaan sosial. Ketiga, menegaskan hubungan
integral antara individu-keluarga-negara. Keempat, negara merupakan bentuk
perluasan dari keluarga. Kelima, individu tidak dapat diasingkan dari negara dan
selalu mendapat posisi yang dialokasikan oleh negara di dalam peran-peran di
dalam masyarakat (Bourchier, 2015, halaman 83).

Dalam konteks Indonesia, pandangan organisis ini diajukan oleh Soepomo selama
sidang BPUPK pada 1945. Dalam sidang BPUPK tanggal 31 Mei 1945, Soepomo
memperkuat dalil-dalil negara kekeluargaan yang dicampurkannya dengan model
masyarakat dan nilai tradisional Jawa dengan menekankan keharmonisan serta
kebersatuan penguasa dan rakyat dengan basis partikularisme sosial dan budaya:

Kita sekarang menindJau negara Asia, ialah dasar negara Dai Nippon. Negara
Dai Nippon berdasar atas persatuan lahir dan batin Jang kekal antara Jang
Maha Mulia Tenno Heika, negara dan ra"/qat Nippon seluruhnJa. Tenno adalah
pusat roehani dari seluruh ra"/qat. Negara bersandar atas kekeluargaan. Keluarga
Tenno Jang dinamakan: "Koshitu" ialah keluarga Jang terutama.

Dasar persatuan dan kekeluargaan ini sangat sesuai pula dengan tjorak
masJarakat Indonesia.

Pandangan organisis Soepomo ini oleh Orde Baru dikembangkan dalam paket dan
postur yang lebih lengkap dengan diturunkan dalam dua pranata politik, yakni
pertama, penyisipan organisisme dalam tafsir ideologi politik Pancasila yang
tunggal, sakral, dan penuh dengan "pengecualian budaya". Kedua, menautkan ide
totalisme, harmoni, dan persatuan negara-rakyat dalam kebijakan ekonomi
pembangunan negara (developmental state). Organisisme menjadi kerangka dasar
dan orientasi ideologis yang mendasari seluruh aspirasi tentang pembangunan dan
"kemajuan" Indonesia. Di bawah kondisi ini, hak asasi manusia ditolak sebagai
norma dan gagasan, ditekan sebagai aspirasi dan imajinasi politik.

Krisis ekonomi dan reformasi politik 1998 memberikan dobrakan ganda baik
kepada organisisme maupun kepada gagasan developmentalisme yang
dijaminnya. Reformasi politik memaksa perubahan dalam matriks ideologi politik
organisisme: seluruh tabu politik yang dikonstruksi atas nama basis harmoni,
kekeluargaan, dan totalitas digantikan dengan kritik, kebebasan, dan pluralisme
politik.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . . 3/5


12/20/2020 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme

Pada saat yang sama, karena krisis finansial, developmental state Orde Baru,
yakni negara yang secara aktif mencengkeram pelbagai sektor ekonomi, dihantam
dengan tuntutan-tuntutan baru yang dibawa oleh neoliberalisme untuk lebih
membuka diri terhadap kekuatan pasar global.

Untuk sesaat-sebagaimana dicatat oleh Bourchier-Indonesia menikmati


suasana politik yang sedikit kosmopolit. Namun pandangan holisme,
kekeluargaan, dan kesatuan organis dalam memandang manusia, negara, dan
masyarakat rupanya telah telanjur berurat-akar dalam tradisi politik di Indonesia
serta terus beresonansi setiap kali muncul kebutuhan untuk merumuskan identitas
nasional, dari zaman ke zaman, dari rezim-rezim pasca-Soeharto. Pada masa
pemerintahan Joko Widodo, organisisme menguat kembali dalam rangka
menjawab dua keperluan: konsolidasi politik pembangunan (neo developmental
state) dan jawaban atas populisme agama.

Kembalinya negara organisisme dan developmental state di masa kini tidak


membutuhkan syarat-syarat politik baru yang lebih rumit karena seluruh
perangkat keras dan lunak warisan Orde Baru masih tersedia secara lengkap
dalam matriks kepolitikan Indonesia. Sebaliknya, ia dengan segera menghasilkan
mimpi buruk lama dalam hak asasi manusia: kekerasan di Papua, impunitas,
menyempitnya ruang civic yang ditandai dengan rontoknya kebebasan
berpendapat dan berekspresi, kekerasan terhadap komunitas di sekitar sumber
daya alam, kerusakan lingkungan, kemerosotan demokrasi, politik hukum yang
makin represif.

Yang lebih mengkhawatirkan, kombinasi baru organisisme dan developmental


state di Indonesia kini menghadirkan deja vu yang masih terasa intim dalam
ingatan: birokrasi yang korup, meredupnya politik posisi demokratik, kebijakan
ekonomi dan infrastruktur yang terkonsentrasi di tangan negara.

Pengalaman masa lalu menunjukkan salah satu sumber daya rusak negara
pembangunan di bawah organisisme adalah ia mengandalkan skema, model, dan
tahap yang abstrak dalam klaim akan progres. Akibatnya, ia mengabaikan
eksistensi manusia yang konkret. Ia puas atas berdirinya bendungan, kebun,
tambang, serta infrastruktur dan jatuh pada anggapan bahwa itulah perubahan
yang dengan otomatis akan membawa semua orang ke dalam kemajuan. Kalau
ada korban atau yang tercecer, itu ekses.

Dari sini, pada akhimya developmental state menceraikan kebebasan dan


martabat manusia dari pembangunan, menjadikan ekonomi identik dengan
kekerasan. Namun, sebagaimana ditulis Tania Muray Li, "Like their colonial
predecessors, contemporary national development regimes sometimes resort to

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . . 4/5


12/20/2020 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme

violence to achieve their objectives, but regular use of violence indicates


weakness. "

HAM

read ://https_majalah. tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . . 5/5


12/20/2020 Kolom: Mengapa Dana Asing Masih Segan Masuk ke Indonesia Meski The Fed Mengguyur Dolar - Sinyal Pasar - majalah.tempo.co

Kolom: Mengapa Dana Asing


Masih Segan Masuk ke
Indonesia Meski The Fed
Mengguyur Dolar

ilustrasi: Imam Yunni

PASAR finansial mendapat kado tahun barn dari The Federal Reserve. Dalam
rapat terakhimya tahun ini, Rabu, 16 Desember, pemimpin The Fed memberikan
sinyal terang-benderang: suntikan likuiditas dolar tidak akan berhenti dalam
tempo dekat. Program pembelian obligasi oleh The Fed akan jalan terns meski
kelak ekonomi sudah tidak berstatus gawat darnrat karena pandemi.

Bagi pasar, ini kabar melegakan. Sebelumnya, menjelang 2021, investor sungguh
khawatir. The Fed bisa saja mengurangi suntikan likuiditas dolar jika menilai
ekonomi Amerika Serikat sudah tidak kritis lagi karena pandemi teratasi.
Suntikan likuiditas dolar itu bernpa program quantitative easing, pembelian
obligasi secara masif oleh The Fed. Sejak pandemi melanda, The Fed
menggelontorkan US$ 120 miliar per bulan ke pasar.

Setelah ada jaminan bahwa pembelian obligasi itu tidak bergantung pada status
pandemi, kini pasar bisa merayakan tahun barn dengan lega. Dan bukan hanya

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fsinyal-pasar%2F 162122%2Fkolom-mengapa-dana-asing-. . . 1/3


12/20/2020 Kolom: Mengapa Dana Asing Masih Segan Masuk ke Indonesia Meski The Fed Mengguyur Dolar - Sinyal Pasar - majalah.tempo.co

pasar negara maju yang menikmati guyuran dolar ini. Sebagian dolar juga
meluber ke pasar negara berkembang.

Yang menarik, di antara pasar negara berkembang, pasar finansial di Tiongkok­


lah yang paling menikmati banjir dolar dari The Fed. Ironis, ketika pemerintah
Presiden Donald Trump hingga hari-hari terakhimya masih bersikap sangat keras
terhadap Cina dalam konteks perang dagang, pasar keuangan Cina justru turut
menikmati kebijakan The Fed yang dimaksudkan untuk menyelamatkan pasar
finansial dan ekonomi Amerika.

Sebagai gambaran, indeks saham CSI 300 di bursa Shanghai, tolok ukur utama
kinerja saham di Tiongkok, sudah melonjak 27 persen sepanjang tahun ini.
Lonjakan ini dua kali lipat kenaikan indeks S&P 500, yang merupakan patokan
harga saham di Amerika. Kenaikan harga secepat itu antara lain terpicu pembelian
saham oleh investor asing, melalui Hong Kong, yang secara netto nilainya
mencapai US$ 29 miliar sepanjang 2020. Di pasar obligasi, banjir dana asing jauh
lebih dahsyat. Investor asing, secara netto, memborong obligasi pemerintah Cina
senilai 900 miliar renminbi-hampir US$ 140 miliar-selama 11 bulan pertama
2020.

Ekonomi Cina memang layak menjadi ajang pertaruhan bagi investor. Kendati
pandemi yang melumpuhkan ekonomi global bermula dari sini, ekonominya bisa
pulih paling cepat. Dana Moneter Intemasional (IMF) memprediksi Tiongkok
menjadi satu-satunya ekonomi yang masih tumbuh positif pada 2020.

Jika keberhasilan menarik dana investasi portofolio asing yang menjadi patokan,
situasi di pasar Jakarta sungguh kontras bertolak belakang. Di bursa saham, aliran
dana asing malah masih deras keluar. Dalam sepekan terakhir, hingga 18
Desember, ada Rp 1,43 triliun lagi dana investor asing yang hengkang dari
Jakarta. Jika dihitung sejak awal tahun, nilai dana asing yang keluar mencapai Rp
53 triliun.

Di pasar obligasi, situasinya sedikit lebih baik. Dana portofolio asing sudah mulai
masuk kembali ke obligasi pemerintah. Namun, jika dibandingkan dengan situasi
sebelum pandemi meledak, masih ada sekitar Rp 100 triliun yang belum kembali.
Hingga 16 Desember, ada Rp 973 triliun dana asing yang "parkir" di obligasi
pemerintah. Sedangkan persis sebelum pandemi, Februari 2020, nilainya sempat
mencapai Rp 1.070 triliun.

Memasuki 2021, investor di Indonesia harus mewaspadai fenomena ini. Ekonomi


Indonesia bakal kembali menggelinding. Ini tentu positif. Persoalannya, sejalan
dengan pulihnya industri, Indonesia harus mengimpor lebih banyak bahan baku.

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fsinyal-pasar%2F162122%2Fkolom-mengapa-dana-asing-. . . 2/3


12/20/2020 Kolom: Mengapa Dana Asing Masih Segan Masuk ke Indonesia Meski The Fed Mengguyur Dolar - Sinyal Pasar - majalah.tempo.co

Neraca perdagangan bisa kembali mengalami defisit. Defisit neraca transaksi


berjalan juga akan membesar.

Sebelum pandemi meledak, aliran masuk dana investasi portofolio asing


merupakan ganjal yang penting. Aliran dolar yang masuk melalui pasar saham
dan obligasi setidaknya bisa meringankan beban neraca pembayaran. Aliran dolar
ini pula yang mengurangi tekanan pada kurs rupiah.

Kado dari The Fed membuat dolar begitu melimpah di pasar global. Tiongkok
terns berpesta menyambutnya. Sayangnya, dolar itu segan datang kemari. Ini
masalah besar. Tak ada lagi pengganjal defisit neraca pembayaran. Bersiaplah
melihat rupiah yang terns tertekan.

Bursa Saham Obligasi Federal Reserves

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Fsinyal-pasar%2F162122%2Fkolom-mengapa-dana-asing-. . . 3/3


12/20/2020 Pendeteksi Puing di Landasan Pacu

Pendeteksi Puing di Landasan


Pacu

Pendeteksi Puing di Landasan Pacu/Tempo

PUING benda asing yang berada di landasan pacu bandar udara sangat
membahayakan pesawat yang akan lepas landas atau mendarat. Pertimbangan
itulah yang mendorong Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Transportasi Udara Kementerian Perhubungan mengembangkan purwarupa
Sistem Deteksi Foreign Object Debris (FOD). "Bahaya dari puing, meski dalam
ukuran kecil, itu bisa sangat mematikan," kata Fitri Yuli Zulkifli, ketua tim
peneliti dan guru besar FTUI.

Fitri memberi contoh peristiwa yang dialami pesawat supersonik Concorde pada
25 Juli 2000. Saat itu, pesawat Concorde lepas landas dari Bandara Charles de
Gaulle, Prancis. Tak lama mengudara, pesawat terbakar di bagian ekor yang
kemudian membuatnya jatuh dan mengakibatkan 113 awak dan penumpangnya
tewas. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa ban pesawat menabrak potongan
logam di landasan. Ada potongan karet yang terbakar dan itu memicu ledakan di
tangki bahan bakar.

Selama ini, ucap Fitri, untuk mendeteksi adanya puing asing tersebut, personel di
bandara secara rutin menginspeksi landasan pacu enam jam sekali. Semua benda
atau puing sekecil apa pun di landasan harus disingkirkan. Memantau area

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finovasi%2F 162105%2Falat-pendeteksi-puing-asing-di-lan. . . 1/3


12/20/2020 Pendeteksi Puing di Landasan Pacu

landasan pacu bandara tanpa bantuan teknis atau alat teknologi akan
membutuhkan waktu dan rentan terjadi kesalahan, terutama dalam kondisi cuaca
buruk. "Untuk itu, diperlukan suatu sistem keamanan yang dapat membantu
memonitor landasan pacu dari berbagai benda asing," ujamya.

Purwarupa yang dikembangkan sejak pertengahan 2020 ini, Fitri melanjutkan,


mampu mendeteksi obyek yang sangat kecil, seperti baut, mur, kerikil, dan benda
lain, di landasan pacu. Puing itu mungkin merupakan bagian dari badan pesawat
yang terlepas saat lepas landas atau mendarat. Sistem deteksi ini berupa kamera
yang terhubung dengan perangkat lunak di dalam server. Perangkat itulah yang
didesain untuk mengenali berbagai puing tersebut. "Dengan Internet, kita bisa
mengakses server secara remote. Jadi server berada di lokasi dekat kamera, tapi
bisa kita lihat di PC lain juga."

Umiyatun Hayati Triastuti, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan


Perhubungan, mengatakan, menggunakan sistem deteksi ini, operator bandara
dapat mengawasi FOD di landasan dengan lebih efektif dan efisien. Sebab,
selama ini pengawasan dilakukan secara manual menggunakan pandangan mata
dan disesuaikan dengan jadwal penerbangan. Hal ini sangat memakan waktu dan
sumber daya manusia. "Dengan purwarupa ini, hasil deteksi dapat dilaporkan
secara otomatis baik ke personel bandara maupun ke personel air traffic control,"
tutumya.

read ://https_majalah. tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finovasi%2F162105%2Falat-pendeteksi-puing-asing-di-lan. . . 2/3


12/20/2020 Pendeteksi Puing di Landasan Pacu

Sistem deteksi FOD ini telah diuji coba di Bandar Udara Budiarto, Curug,
Tangerang, Banten, pada 19-21 November lalu dan mampu mendeteksi FOD
denganjelas padajarak 200 meter dari lokasi kamera. Kamera berada di
ketinggian 8 meter dari permukaan tanah. "Saat ini purwarupa baru mampu
mendeteksi 13 jenis obyek utama FOD, tapi akan terns dikembangkan untuk
mendeteksi lebih banyak obyek," kata Fitri.

Penemuan Baru I Inovasi Kecelakaan Pesawat

read ://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finovasi%2F162105%2Falat-pendeteksi-puing-asing-di-lan. . . 3/3

Anda mungkin juga menyukai