Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor primer yang menyokong perekonomian di
Indonesia, sebab sektor ini dinilai mampu lebih tahan dalam menghadapi krisis ekonomi
dibandingkan sektor lainnya. Sektor Pertanian terdiri dari beberapa subsektor, salah satunya
adalah subsektor perkebunan. Salah satu subsektor perkebunan yang berperan penting di
Indonesia adalah tanaman kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudayakan lebih dari 50 negara termasuk Indonesia dan sudah menjadi komoditas
perkebunan yang memegang peranan penting Hal ini karena kopi merupakan komoditas
ekspor penting bagi Indonesia yang mana, produksi kopi mampu menyumbang devisa yang
cukup besar dalam perekonomian Indonesia.

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia

Berdasarkan data dari Badan Pusat Stastik, selama sepuluh tahun terakhir perolehan
produksi kopi di Indonesia mengalami fluktuatif. Dapat dilihat pada tahun 2010, kopi di
Indonesia berhasil diproduksi sekitar 686,9 ton. Selanjutnya pada tahun 2011 mengalami
penurunan yang cukup signifikan, yakni menjadi 638,6 ton. Penurunan yang signifikan
tersebut dapat diatasi pada tahun selanjutnya yang mengalami kenaikan jumlah produksi
lebih banyak dibanding tahun 2010, yakni sekitar 691,6 ton pada tahun 2013. Namun pada
dua tahun selanjutnya, produksi kopi di Indonesia terus mengalami penurunan yaitu pada
tahun 2014 dan 2015. Penurunan dua tahun berturut-turut tersebut dikarenakan karena adanya
kegagalan panen dari para petani kopi. Untuk tahun selanjutya yakni tahun 2016 hingga
2019, produksi kopi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai 761,1
ton tahun 2019.

Banyaknya produksi kopi serta jumlah penikmat kopi yang semakin banyak di
Indonesia serta pangsa pasar nya masih tergolong sedikit menjadikan ini sebagai suatu
peluang usaha dengan memanfaatkan kreatifitas yakni dengan mengubah biji kopi menjadi
kopi kemasan bubuk yang praktis tinggal seduh. Selain bahan baku kopi yang mudah didapat
serta memiliki varians yang banyak, bisnis kemasan kopi kemasan dianggap menjadi ide
cemerlang dan menjanjikan dalam memulai bisnis terutama bagi pemula, sebab bisnis ini
sangat cocok untuk generasi milenial, margin profit yang tinggi serta sumber daya kopi di
indonesia yang beraneka macam serta jumlahnya banyak. Berdasrkan hal itulah, rancangan
bisnis plan kami dengan nama kopi kemasan “Kampoeng Coffee” ini dibuat dengan harapan
dapat menciptakan bisnis baru dan menumbuhkan jiwa wirausaha kami.

1.2 Visi

Menjadi bisnis yang bisa menyajikan kemudahan dalam menikmati keaslian dari berbagai
kopi khas Nusantara

1.3 Misi :

1. Menciptakan sebuah kopi bubuk dengan berbagai variasi yang menarik.


2. Mengusahakan segmentasi yang lebih merakyat dengan penentuan harga yang lebih
terjangkau.
3. Melestarikan minum kopi sebagai bagian dari budaya masyarakat lokal.

1.4 Tujuan Usaha :

1. Membuat sebuah peluang usaha yang dibidang minuman bubuk


2. Menciptakan sesuatu produk minuman yang lebih praktis dengan kualitas baik dan
unggulan
3. Melatih diri agar dapat berwirausaha dengan baik.
A. PROFIL USAHA
a) Nama Usaha : Kopi Kemasan “Kampoeng Coffe”
b) Bidang Usaha : Minuman
c) Jenis Produk : Kopi Instan Kemasan
d) Alamat Usaha : Sangkon,Tuksari, Kledung, Temanggung, Jawa
Tengah
e) Nomor Telepon : 0821-3415-7965
f) Alamat Email : Kampoeng.Coffe@gmail.com
BAB II
ISI

2.1 Identifikasi Produk

Produk yang kami tawarkan adalah produk asli asal daerah Temanggung, produk
minuman kopi yang dikemas berbagai varian yang menarik. Varian Produk yang ditawarkan
merupakan jenis kopi arabika.

2. 2 Deskripsi perusahaan

Kampoeng coffee merupakan sebuah perusahaan home industri yang bergerak di


bidang minuman berbahan dasar kopi. Kopi minuman ini adalah hasil biji kopi yang telah
disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi memiliki jenis pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Kampoeng coffee sendiri lebih fokus memperoduksi jenis kopi arabika karena cenderung
lebih banyak diminati oleh banyak kalangan, dengan kandungan asam yang lebih rendah dari
pada kopi robusta menjadi salah satu alasannya. Tahap awal, usaha kami ditemukan karena
keinginan kami untuk membantu para petani kopi di Temanggung dalam pemasaran dan lebih
maju. Kami merencanakan nantinya dapat melebarkan dibeberapa tempat seperti kawasan
wisata dan mengikuti event-event kopi. Dengan menyebarnya pemasaran, maka akan
meningkatkan pendapatan petani serta memudahkan masyarakat untuk menikmati hidangan
kopi, sehingga tidak perlu bepergian terlalu jauh untuk mendapatkan kampoeng caffe.

2.3 Pendanaan perusahaan

Dana yang digunakan untuk bisnis ini berasal dari modal pribadi serta bantuan dari
keluarga. Perusahaan tidak meminjam modal awal melalui bank maupun lembaga keuangan
lainnya.

2.4 Struktur Manajemen

Perusahaan ini dijalankan dengan team sebagai berikut:

1. CEO : Imam Maarif

2. Manajer Produksi: : Ulin Nuha Dhony Setiawan


3. Manajer Keuangan : Atik Dwi Lestari

4. Manajer Pemasaran : Paula Budi Yanuralita

5. Manajer Personalisa : Muanisatul Erlinawati

2.5 Job Description:

1. CEO:

 Sebagai penanggung jawab terhadap perusahaan

 Membuat keputusan

 Memastikan bahwa seluruh kegiatan berjalan lancar

2. Manajemen Produksi:

 Menjaga kualitas produk

 Melakukan inovasi-inovasi produk

3. Manajemen Pemasaran:

 Menyusun strategi pemasaran untuk mengembangkan usaha

 Mengatur kegiatan pemasaran

 Melakukan promosi

 Memastikan terjalin hubungan baik antara perusahaan dan konsumen

4. Manajemen Keuangan:

 Mencatat semua transaksi yang ada dalam perusahaan

 Memproses data transaksi menjadi laporan keuangan

5. Manajemen Personalia
 Mengatur semua proses rekruitmen pegawai baru
 Membuat tata tertib pegawai
 Melatih pegawai untuk menyajikan minuman kopi yang berkualitas sesuai SOP
2.6 Target Pasar

Segmentasi pasar perusahaan kami semua kalangan dari dewasa sampai anak-anak,
para pencinta kopi ataupun yang ingin minum kopi untuk menunjang pekerjaan. Seperti kita
ketahui bahwa kopi merupakan salah satu produk yang dapat kita andalkan untuk menjaga
mata agar tetap terbuka untuk menyelesaikan pekerjaan. Tahap awal kami akan menargetkan
pasar di masyarakat sekitar. Kami menjual produk dengan harga yang lebih terjangkau. Hal
ini karena kami tidak menggunakan gerai dalam pemasaran, sehingga kami dapat memangkas
biaya operasional seperti sewa tempat. Dengan harga yang terjangkau maka diharapkan
menjadi nilai positif dan memiliki efek psikologis bagi konsumen.

2.7 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami lakukan yaitu:

1. Menentukan brand serta branding pada produk dan bisnis. Dalam hal ini termasuk di


dalamnya penentuan kemasan, penataan eksterior kedai berjalan sehingga eye
catching.

2. Membuat  website perusahaan dan membuat akun media sosial seperti instagram,


facebook, twitter untuk lebih dekat dengan konsumen.

3. Pada saat launching  memberikan promo yang disampaikan melalui akun sosial


media.

4. Mengikuti event dan pameran yang akan digelar sehingga akan lebih meningkatkan
pemasaran.

2.8 Strategi Produk

Dilakukan dengan upaya diverifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Kedepannya


dirancang untuk inovasi rasa dan jenis minuman kopi. Pada awal produksi akan diterapkan
sistem face to face, sehingga masyarakat tahu keberadaan dari Kampoeng coffee. Produk
minuman yang disajikan dapat dinikmati secara panas ataupun dingin.

2.9 Strategi Harga

Strategi harga dilakukan saat awal launching, harga produk ditetapkan sesuai dengan
kantong dari semua kalangan. Awal penjualan produk ini, harga yang dijual akan
menggunakan harga miring. Strategi harga dilakukan dengan tetap menjaga kualitas dari kopi
yang dihasilkan.

Dengan memiliki kerjasama dan membangun kemitraan dengan petani kopi di sekitar
Kampoeng Coffee yang sudah memiliki perkebunan kopi yang luas yang sudah terjamin
memiliki kualitas terbaik, juga dapat meminimalisir biaya bahan baku sehingga Kampoeng
Coffee dapat bersaing dengan strategi biaya yang mempu dijangkau para konsumen.

2.10 Analisis Pesaing

Dilihat dari lokasi usaha, belum banyak terdapat pesaing yang menjalankan usaha yang
benar-benar sama seperti kami. Usaha yang sejenis dengan kami belum terlalu banyak dan
juga produk pesaing hanya menjual di tempat saja sedangkan produk kami memiliki nilai
lebih dengan kemasan yang fleksibel dan mudah untuk dibawa kemana-mana, sehingga
menjadi peluang bagi kami untuk meningkatkan jangkauan pemasaran.

2.11 Langkah Pengembangan

Langkah yang dilakukan jika usaha ini mulai berkembang dan tingkat permintaan tinggi
adalah dengan mempertahankan keunggulan, pelanyanan, dan tentu kualitas kopi. Selain itu,
kami terus berupaya memperluas jangkauan pemasaran dengan membuat varian kopi lain
yang disukai oleh konsumen serta mendirikan coffe shop sehingga dapat menarik konsume
untuk datang menikmati kopi secara langsung maupun sekedar membeli kopi untuk oleh-
oleh.

2. 12 Pelaksananan

1. Lokasi
Lokasi untuk pembuatan berada di daerah pedesaan yang daerah tersebut dekat
dengan bahan baku yakni Sangkon , Tuksari , kledung , Temanggung.
2. Alat dan bahan
 Mesin Grinder
 Mesin Penggiling
 mesin pengupas (huller).
 Pulper
 Wadah
 Gunting
 Karung
 Tempat Sampah
 Plastik kemasan

1. Pembuatan produk
Dalam proses pembuatan produk Kampoeng Coffee terdapat beberapa tahap yang
harus dilakukan melaui metode olah basah yang meliputi :
1. proses sortasi buah kopi
2. proses pengupasan kulit buah
Pengupasan kulit buah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin pengupas
kulit buah (Pulper). Pulper dapat dipilih dari bahan dasar yang terbuat dari kayu
atau metal. Air dialirkan kedalam silinder bersamaan dengan buah yang akan
dikupas.
3. proses fermentasi
Fermentasi ini dilakukan 2 cara dengan fermentasi basah dengan merendam biji
kopi dalam genangan air, atau fermentasi cara kering dengan cara menyimpan biji
kopi HS basah di dalam wadah plastik yang bersih dengan lubang penutup
dibagian bawah.proses ini bertujuan untuk meluruhkan lapisan lendir yang ada
dipermukaan kulit tanduk biji kopi.
4. proses pencucian
pencucian dikerjakan secara manual di dalam bak atau ember ,  Pencucian
bertujuan menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang menempel di kulit
tanduk
5. proses pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran di atas para-para atau lantai
jemur.
6. proses pengupasan kulit tanduk
Pengupasan dimaksudkan untuk memisahkan biji kopi dari kulit tanduk yang
menghasilkan biji kopi beras dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas
(huller).
7. proses sortasi akhir
Sortasi dilakukan untuk memisahkan biji kopi dari kotoran-kotoran non kopi
seperti serpihan daun, kayu atau kulit kopi
8. proses penyimpanan kopi beras
9. proses penyangraian
Penyangraian kopi dilakukan sebelum pembubukan agar cita rasa kopi kuat dan
matang.
10.proses pembubukan
Kopi yang sudah di simpan kemudian siap di jadikan bubuk dengan
menggunakan mesin penggiling.
11.proses pengemasan
Kemas biji kopi dengan menggunakan karung yang bersih dan baik, serta diberi
label.
Produksi kopi bubuk premium menggunakan bahan baku kopi yang telah diproduksi
subak pada musim panen (Mei-Agustus), dengan umur simpan kopi yaitu 8 bulan
sampai dengan 1 tahun
Gambar 2.1 Proses Pembuatan

Proses
Proses Sortasi Proses Proses
Pengupasan
Buah Kopi Fermentasi Pencucian
Kulit Buah

Proses Proses
Proses Sortasi Proses
Penyimpanan Pengupasan
Akhir Pengeringan
Kopi Beras Kulit Tanduk

Proses Proses Proses


Penyangraian Pembubukan Pengemasan

2. Tahap Promosi
Publikasi dan menyebarluaskan info mengenai produk yaitu dengan melakukan
kerjasama dengan distributor-distributor besar, menitipkan produk di supermarket,
tempat pembelian oleh-oleh dan tentunya memperkenalkannya produk ke masyarakat
setempat. Selain itu, mempromosikan melalui media sosial seperti facebook, twitter,
dan instagram agar semua kalangan tau keberadaan kampoeng coffee ini.
3. Tahap penjualan produk.
Tahap penjualan diawali dengan menjual kampoeng coffee ke masyarakat sekitar, dan
dibarengi dengan penjualan secara online memlalui media sosisal kami.
4. Tahap evaluasi perkembangan usaha
Pada tahap ini dilakukan penghitungan pengeluaran dan pemasukan dari produk
kampoeng coffee. Pada tahap ini kami juga menganalisis apakah strategi pemasaran
sudah berhasil secara maksimal atau belum. Selain itu, dilakukan pula evaluasi
terhadap modal yang ada, evaluasi terhadap jaringan dan mitra kerja.
5. Evaluasi kegiatan
Evaluasi diadakan untuk mengetahui secara keseluruhan sejauh mana usaha ini
berjalan, kekurangan dan kelebihan serta rincian secara keseluruhan.
6. Laporan pertanggungjawaban
Laporan ini dilaksanakan pada akhir periode kegiatan

2.13 Anggaran Biaya

Jumlah Harga per


No Uraian Biaya Satuan Jumlah
Satuan Satuan
A Biaya Produksi
Alat &
pendukung Unit 650.000 650.000
1 1
(plastik dll)

Biji kopi (20kg) Karung 600.000 600.000


2 1
(20kg)
3 Biaya promosi 1 200.000 200.000

4 Listrik, air, telp 1 800.000 800.000

Jumlah Biaya Produksi 2.250.000

B Produksi dan Penerimaan


Hasil
1 Pcs 200 25.000 5.000.000
Penjualan

Keuntungan per Bulan 2.750.000


Total biaya produksi yang dibutuhkan Kampoeng Coffe sebesar Rp 2.250.000 per
bulan. Asumsi dalam satu bulan Kampoeng Coffee menghasilkan 200 pcs dengan harga per
pcs sebesar Rp 25.000 sehingga total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 5.000.000 per
bulan. Maka, total keuntungan bersih yang diperoleh Kampoeng Coffe sebesar Rp 2.750.000
per bulan.

2.14 Perencanaan Pemasaran

1. Mengikuti pameran kopi/kuliner UMKM di daerah setempat


Keikutsertaan dalam pemaran kopi mendapat berbagai manfaat :
a. Pengenalan Usaha dan produk
Pameran merupakan sarana pemasaran yang tepat untuk memperkanalkan
produk serta mempromosikannya. Tidak hanya tentang produksinya saja profil
usaha juga penting diedukasikan kepada masyarakat guna memenuhi citra
pengusaha dalam menentukan ketertarikan dan loyalitas konsumen pada
sebuah produk.
b. Survey Pasar
Survey pasar ini terkait dengan seberapa besar peluang diterimanya produk di
konsumen , memetakan pesaing dan dapat mengevaluasi usaha dan
pengembanggan lebih jitu.
c. Peluang membangun kerjasama
Didalam pameran tersebut pasti akan ada usaha yang sejenis, walaupun
bersaing tetapii jika permintaan tinggi namun kapastitas produksi tidak
memenuhi , pesaing dapat melakukan kerjasama.
2. Melakukan Penitipan ke supermarket/minimarket ataupun tempat wisata
Tuntutan jaman yang semakin modern memang mendorong minimarket tumbuh dan
berkembang dengan pesat, karena kini masyarakat lebih membutuhkan tempat belanja
yang nyaman dan praktis.
3. Aktif melakukan promosi baik secara online ataupun offline
Pola strategi pemasaran memiliki banyak perubahan terutama dengan adanya internet
pemasaran dengan menggunakan sistem ini dinilai sangat efesien karena dapat
memberikan peluang penjualan tinggi karena dapat di jangkau oleh semua orang.
Sedangkan pemasaran secara konvensional dilakukan guna menyetabilkan penjulan.
4. Target Produk untuk semua kalangan, teruatama pecinta kopi
Produk ini di targetkan untuk semua kalangan yang ingin menikmati kopi dengan
mudah dan kwalitias lokal.

2.15 Analisis SWOT Kampoeng Coffe

1. Strength
d. Produk Dibuat tanpa bahan pengawet
Produk kopi buatan kampoeng kopi merupakan produk olahan alami yang tidak
menggunakan bahan pengawet ataupun bahan kimia apapun sehingga produk kami
tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya bagi tubuh.
e. Memiliki Pelanggan Tetap
Produk kampoeng coffe memiliki pelanggan tetap dan pelanggan setia sehingga
memungkinkan adanya pemasaran yang terjadi secara berkelanjutan dan terus
menerus.
f. Kontinuitas Produk
Pada poin ini produsen bisa menjamin bahwa produksi kopi yang kami buat akan
berlangsung secara berkelanjutan dan tidak berhenti produksi di tengah jalan
sehingga memungkinkan adanya ROE dan memperoleh laba dalam jangka panjang.
2. Weakness
b. Produk tidak tahan Lama
Kelemahan ini dapat terjadi karena pada dasarnya produk kami tidak
mengandung bahan pengawet apapun, sehingga produk kami tidak dapat bertahan
dalam jangka waktu yang panjang.
c. Pendistribusian yang Kurang luas
Pendistribusian produk kami masih tergolong terbatas pada area temanggung
dan sekitarnya, sehingga pendistribusian produk kurang luas dan produk kami belum
begitu dikenal oleh masyarakat.
d. Lingkup pasar yang masih kecil
Adanya ruang lingkup pemasaran yang kecil ini terjadi karena pemasaran kami
masih dalam lingkup kecil dan produk kami belum dikenal secara publik.
3. Opportunity
a. Memiliki peluang pasar luas
Produk kami memiliki peluang pasar yang cukup luas karena kami menawarkan
sebuah solusi mudah dalam menikmati kopi kualitas tinggi tanpa perlu bersusah
payah untuk mengolah kopi itu sendiri. Selain itu dewasa ini konsumsi kopi sedang
mengalami kenaikan tren.
b. Masih minim pesaing dalam lingkup pemasaran kopi lokal
Adapun pesaing dalam pasar yang kami geluti masihlah sangat rendah, ini
memungkinkan kami melakukan penguasaan pasar guna lebih dikenal masyarakat
sehingga kami mendapat banyak konsumen.
4. Threads
a. Adanya atau lahirnya produk pesaing
Dengan adanya kenaikan tren konsumsi kopi ini memungkinkan adanya
pendatang baru dalam industri ini, ini akan mempersulit penjualan kami apabila kami
kurang bisa memanfaatkan peluang selagi minim persaingan.
b. Adanya perubahan preferensi dari konsumen ke kopi instan
Adanya perubahan pola konsumsi masyarakat juga dapat menjadi masalah bagi
kami, oleh karenanya kami perlu melakukan banyak inovasi guna menahan
perubahan tersebut.

2.16 Strategi Pemasaran dari Analisis SWOT

Dengan adanya bantuan dari analisis SWOT yang kami buat, maka kami dapat
membuat strategi pemasaran sebagai berikut :

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


a. Produk Dibuat tanpa bahan a. Produk tidak tahan Lama
pengawet b. Pendistribusian yang Kurang
E/I b. Memiliki Pelanggan Tetap luas
c. Kontinuitas Produk c. Lingkup pasar yang masih
kecil

Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)


a. Memiliki peluang pasar luas a. Meningkatkan pemasaran a. Meningkatkan mutu kemasan
b. Masih minim pesaing dalam produk kopi dengan agar dapat tertutup rapat
lingkup pemasaran kopi lokal menambah jangkauan sehingga kualitas kopi tetap
pemasaran ke luar daerah terjaga
b. Meningkatkan mutu dari b. Memanfaatkan media sosial
olahan kopi agar konsumen untuk promosi
semakin terpuaskan c. Melakukan kerjasama dengan
c. Mengikuti berbagaimacam pusat oleh oleh dan coffe shop
pameran dan bazar guna untuk meningkatkan
mengenalkan produk penjualan
d. Mencoba pemasaran melalui
media online
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
a. Adanya atau lahirnya produk a. Menonjolkan komposisi dan a. Mencantumkan tanggal
pesaing menonjolkan ciri khas dari produksi sehingga pelanggan
b. Adanya perubahan preferensi produk dapat mengetahui tingkat
dari konasumen ke kopi instan b. Menentukan harga jual yang kesegaran produk
dapat diterima dan bersaing b. Mengikuti event dan pameran
c. Memperluas pemasaran luar kota guna menambah
melalui media online guna pasar
mengurangi dampak dari c. Melakukan penambahan
pesaing sewilayah distribusi kopi dengan bekerja
sama dengan coffe shop dan
pengecer
Tabel Strategi Pemasaran Melalui Matriks Analisis SWOT

Daro tabel diatas maka kami membuat beberapa strategi, diantaranya strategi Strength
& Opportunity (SO), Weakness & Opportunity (WO), Strength & Threats (ST), dan
Weakness & Threats (WT). Adapun penjelasan dari strategi diatas adalah sebagai berikut :
1. Strategi Strength & Opportunity (SO)
a. Meningkatkan pemasaran produk kopi dengan menambah jangkauan
pemasaran ke luar daerah
Dengan adanya strategi ini memungkinkan kami memaksimalkan
kekuatan dan keunggulan yang kami miliki yaitu adanya kontinuitas produk
dan kepemilikan peluang yang cukup besar sehingga kami dapat memperlebar
pasar dan menambah tingkat penjualan dan memaksimalkan pendapatan
melalui produksi yang meningkat.
b. Meningkatkan mutu dari olahan kopi agar konsumen semakin terpuaskan
Dengan memperluas penjualan dan memaksimalkan produksi tanpa
mengurangi mutu maka kami akan semakin mudah mendapat konsumen tetap
dan kami akan semakin mudah dalam memperlebar pasar yang kami miliki.
c. Mengikuti berbagaimacam pameran dan bazar guna mengenalkan produk
Dengan mengikuti berbagai macam pameran dan bazar maka kami
dapat memperluas pasar yang kami miliki karena dengan mengikuti bazar dan
pameran produk merupakan ajang promosi guna mengenalkan produk kami ke
khalayak umum yang lebih luas.
d. Mencoba pemasaran melalui media online
Untuk lebih memperluas jangkauan kami, maka kami dapat
melakukan penjualan melalui media online, sehingga konsumen kami tidak
hanya terpaku pada konsumen lokal tetapi juga interlokal.

2. Strategi Weakness & Opportunity (WO)


a. Meningkatkan mutu kemasan agar dapat tertutup rapat sehingga kualitas kopi
tetap terjaga
Seperti yang telah dibahas diatas, salah satu kelemahan dari produk
kami adalah kurang awetnya produk karena tidak meggunakan bahan
pengawet, oleh karenanya untuk mengatasi masalah tersebut kami harus
melakukan quality check dan meningkatkan mutu pada kemasan sehingga
dapat mengikat oksigen yang ada didalam dan mencegah kopi kehilangan
premiumitasnya.
b. Memanfaatkan media sosial untuk promosi
Kami juga akan memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran
karena seperti yang dibahas pada poin kelemahan kami memiliki kelemahan
lingkup pasar yang masih kecil. Oleh karenanya kami akan mencoba
pemasaran melalui media sosial guna menjangkau pasar yang lebih luas.
c. Melakukan kerjasama dengan pusat oleh oleh dan coffe shop untuk
meningkatkan penjualan
Dengan melakukan kerjasama bersama pusat oleh oleh dan Coffe
Shop juga dapat membantu kami guna mengatasi masalah pemasaram yang
masih terlalu sempit. Oleh karenanya kami akan melakukan strategi ini.
3. Strategi Strength & Threats (ST)
a. Menonjolkan komposisi dan menonjolkan ciri khas dari produk
Dengan menonjolkan komposisi dan ciri khas dari produk kami, maka
kami dapat menarik konsumen lebih banyak lagi karena kami akan selalui
membuat resep yang istimewa dan unik karena dapat kami pastikan cita rasa
yang kami miliki tidak dapat ditiru.
b. Menentukan harga jual yang dapat diterima dan bersaing
Menentukan harga jual yang terjangkau namun tetap menjunjung
premiumitas dari kopi produksi kami adalah strategi yang kami terapkan
selanjutnya.
c. Memperluas pemasaran melalui media online guna mengurangi dampak dari
pesaing sewilayah
Untuk mengatasi persaingan sewilayah kami dapat menggunakan
pemasaran melalui media sosial. Selain untuk mengurangi persaingan
sewilayah, dengan pemasaran melalui media online memungkinkan kami
memperluas pasar yang kami miliki.

4. Strategi Weakness & Threats (WT)


a. Mencantumkan tanggal produksi sehingga pelanggan dapat mengetahui
tingkat kesegaran produk
Adanya tindakan atau strategi ini adalah untuk memberi kepastian
kepada pelanggan bahwa kopi yang kami distribusikan merupakan kopi fresh
roster atau kopi yang masiih baru disangrai. Hal ini kami lakukan karena pada
dasarnya tingkat kepremiuman kopi itu sendiri dapat turun dalam jangka
waktu tertentu setelah penyangraian kopi.
b. Mengikuti event dan pameran luar kota guna menambah pasar
Mengikuti rangkaian acara atau festival kopi juga kami lakukan guna
mengenalkan produk kami ke konsumen baru sehingga pasar kami akan
semakin luas.
c. Melakukan penambahan distribusi kopi dengan bekerja sama dengan coffe
shop dan pengecer/pusat oleh oleh
Dengan melakukan kerjasama bersama pusat oleh oleh dan Coffe
Shop juga dapat membantu kami guna mengatasi masalah pemasaram yang
masih terlalu sempit. Oleh karenanya kami akan melakukan strategi ini.

2.17 Resiko

1. Resiko Produksi
Resiko produksi biasanya terjadi karena ketidak telitian dari produsen yang
berakibat suatu komplain dari konsumen terhadap produksi yang telah usaha anda
hasilkan Resiko usaha kopi yang sering dilupakan adalah resiko terkait dengan
persediaan barang. Bila persediaan barang yang kurang optimal dapat membuat
pelangan lari dan produksi kopi yang dijual menurun.
2. Resiko Finansial
Risiko finansial merupakan risiko yang mungkin dihadapi perusahaan terkait urusan
finansial, seperti mengalami kerugian , mengeluarkan biaya ekstra atau guna
peneluaran produksi maupun pengembangan pasar. Kategori risiko finansial biasanya
lebih mengacu pada arus kas bisnis yang memungkinkan menyebabkan kerugian
finansial.
3. Resiko Pasar
Resiko persaingan pasar disini tidak hanya dari pemain lama yang sudah ada.
Persaingan juga mencakup tempat produksi baru yang mungkin akan didirikan dekat
lokasi kampoeng coffe.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai usaha kopi bubuk untuk mengelola home industri didaerah
temanggung tidak terlalu sulit, karena untuk mendapatkan bahan baku cukup mudah di
dapatkan dari petani kopi. Pemasaran bisnis industri rumahan ini juga dilakukan dengan
berbagai tahap yang efesien sehingga home industri kopi bubuk ini cukup menjanjikan
jika kita lihat dari laba yang diperoleh lumayan besar untuk skala industri rumahan.

Anda mungkin juga menyukai