Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

Penanganan Dismenore Pada Remaja Putri


di Dusun IV Suka Maju

Oleh :

Umiani
(20030024)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PEKANBARU MEDICAL CENTER
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat-Nya penyusunan laporan kegiatan penyuluhan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Keperawatan Maternitas yang telah mempercayakan kepada kami untuk
membahas materi pada laporan kegiatan penyuluhan yang telah disusun ini. Ucapan
terima kasih pula kepada semua teman-teman yang telah banyak membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan penyuluhan ini.
Dalam penyusunannya, kami menyadari bahwa laporan kegiatan penyuluhan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya buku referensi
yang mendukung dan lemahnya pengetahuan dan keterampilan para penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan penyusunan laporan kegiatan penyuluhan selanjutnya.

Pekanbaru, 04 Januari 2021

Umiani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………

A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………

A. Pengertian dismenore…………………………………………………………..
B. Macam-macam dismenore……………………………………………………..
C. Tanda dan gejala scabies……………………………………………………….
D. Penyebab dismenore……………………………………………………………
E. Penanganan dismenore…………………………………………………………
BAB III PELAKSANAN KEGIATAN………………………………………………..

A. Kerangka Pemecahan Masalah…………………………………………………


B. Realisasi Pemecahan Masalah………………………………………………….
C. Khalayak Sasaran………………………………………………………………
D. Metode Pengabdian…………………………………………………………….
E. Waktu dan Tempat Kegiatan…………………………………………………...
F. Sarana dan Alat Yang Digunakan………………………………………………
G. Pihak Pihak Yang Terlibat……………………………………………………..
H. Kendala Yang Dihadapi dan Upaya Pemecahannya…………………………...
I. Evaluasi………………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 2 : Materi Penyuluhan

Lampiran 3 : Daftar Hadir

Lampiran 4 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kejadian dismenore cukup tinggi di seluruh dunia. Data yang diperoleh dari
WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami
dismenore, 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat (Angel, Armini, &
Pradanie, 2015). Studi dari India melaporkan prevalensi dismenore mencapai
87,87%, (Shah, et al. 2014:164). Berdasarkan data di Indonesia angka kejadian
dismenore sebesar 64,25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 %
dismenore sekunder (Hendarini, 2014).
Banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah
nyeri saat menstruasi yang dikenal dengan dismenore. Rasa nyeri dismenore
merupakan keluhan yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Dismenore
adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi. Banyak remaja mengalami
dismenore pada tiga tahun pertama setelah menarche. Wanita dewasa muda usia 17-
24 tahun adalah yang paling sering melaporkan menstruasi yang terasa nyeri
(Lowdermilk, 2013). Dismenore terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram
bagian bawah perut yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai
gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum (Irianto,
2015).
Dismenore primer menjadi satu masalah tersendiri dan banyak dialami oleh
kaum wanita. Sebagian besar gejala yang timbul saat wanita dismenore dapat
dijelaskan oleh aksi prostaglandin yang ada pada rahim. Penderita dismenore
seringkali mengalami nyeri pada perut bagian bawah, mual, muntah, diare, cemas,
depresi, pusing, nyeri kepala, letih-lesu, bahkan sampai pingsan. Keluhan-keluhan
ini bisa berlangsung selama beberapa jam, sampai beberapa hari (Martini, Mulyati,
& Fratidhina, 2014). Dismenore primer yang dibiarkan tanpa penanganan akan
menimbulkan bahaya dan kerugian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dismenore ?
2. Apa macam-macam dismenore ?
3. Apa tanda dan gejala scabies ?
4. Apa penyebab dismenore ?
5. Bagaimana penanganan dismenore ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dismenore
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya,
menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi
sekitar 2 hari sampai 7 hari.
Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan
kram yang menyakitkan dan umumnya muncul saat sedang haid atau menstruasi.
Nyeri haid merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama menstruasi ditandai
dengan gejala kram perut bagian bawah. Biasanya disebabkan karena otot rahim
berkonstraksi dalam upaya meluruhkan lapisan dinding rahim. Sifat dan tingkat rasa
nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Dismenore merupakan salah
satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat
sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dismenore bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dalam keadaan yang
normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Tetapi
dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membua wanita tidak dapat bekerja
dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala,
perasaan mau pingsan dan lekas marah. Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja
putri di tahun awal menstruasi.
B. Macam-macam Dismenorea
1. Nyeri haid primer
Timbul sejak haid pertama dan untuk nyeri haid yang sedang atau normal
akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya
hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan.
Nyeri haid itu normal, tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor
psikis dan fisik, dan seperti stress, syok, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
2. Nyeri haid sekunder
Lebih sering dijumpai pada usia dewasa dan menimbulkan kram perut 1 atau 2
minggu sebelum mulai haid. Ini biasanya merupakan gejala suatu kelainan
dasar seperti endometriosis atau perlekatan, atau gejala suatu penyakit misal:
infeksi rahim, kista atau polip dan lain-lain yang mengganggu organ dan
jaringan disekitarnya.

C. Tanda dan Gejala Dismenore


1. Kram perut pada awal menstruasi dan biasanya berlangsung dalam waktu tiga
hari
2. Diare
3. Sering BAK
4. Berkeringat
5. Rasa nyeri panggul yang menjalar ke bagia atas paha dan punggung
6. Perut kembung
7. Nyeri punggung
8. Mual dan muntah
D. Penyebab Dismenorea
1. Dismenore primer
Dismenore primer tidak disebabkan oleh masalah pada organ
reproduksi. Keadaan ini umumnya disebabkan peningkatan dari prostaglandin,
yang diproduksi pada lapisan dari rahim. Peningkatan prostaglandin memicu
kontraksi dari uterus atau rahim. Secara alami, rahim cenderung memiliki
kontraksi lebih kuat semasa haid. Kontraksi rahim ini dapat menimbulkan
keluhan nyeri. Selain itu, kontraksi rahim yang terlalu kuat dapat menekan
pembuluh darah sekitar dan menyebabkan kurangnya aliran darah ke jaringan
otot dari rahim. Jika jaringan otot ini mengalami kekurangan oksigen akibat
kekurangan suplai darah, keluhan nyeri dapat timbul.
2. Jenis yang kedua, yaitu dismenore sekunder, disebabkan pada patologi pada
organ reproduksi. Berbagai keadaan yang dapat menimbulkan keluhan
dismenore sekunder adalah:
a.) Endometriosis
b.) Pelvic Inflammatory Disease (PID)/ penyakit radang panggul
c.) Kista atau tumor pada ovarium
d.) Stenosis atau sumbatan pada serviks
e.) Adenomiosis
f.) Fibroid
g.) Polip rahim
h.) Perlengketan pada bagian dalam rahim
i.) Malformasi kongenital (bicornuate uterus, subseptate uterus, dan
sebagainya)
j.) Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
E. Penanganan Dismenore
1. Kompres dengan botol panas (hangat) pada bagian yang terasa kram/sakit (bisa
diperut atau pinggang bagian belakang).
Caranya :
 Isi botol dengan air hangat
 Alasi botol dengan handuk kecil
 Letakkan botol berisi air hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di
perut atau pinggang bagian belakang).
 Lakukan kompres hangat selama 5-10 menit dan diulang sampai nyeri
berkurang
2. Pemijatan
Pijatan perut bagian bawah, punggung bawah, dan tungkai bisa meredakan
nyeri haid. Cara ini dapat dilakukan sendiri yaitu:
 Berbaringlah dilantai atau dikasur dengan lutut ditekuk
 Letakan telapak tangan kanan pada perut bagian bawah dan letakan tangan
kiri diatasnya
 Tekanlah dengan jari-jari kedua tangan dan bentuk gerakan berputar kecil-
kecil
 Gerakkan tangan secara perlahan kebagian kanan atas perut menuju ke
pinggang, melintasi bagian bawah diatas pubis.
3. Mengonsumsi ramuan jahe juga merupakan salah satu pilihan terbaik.
Caranya yaitu:
 Parut jahe segar secukupnya
 Tambahkan secangkir air panas pada satu sendok teh jahe segar yang sudah
diparut
 Kemudaian larutkan selama 10 menit
 Minum saat diperlukan.
4. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung kebawah. Hal tersebut
dapat membantu relaksasi.
5. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi. Ulangi hal tersebut
sampai merasa rileks atau merasa cukup.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Dusun IV Suka Maju

Rendahnya pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore

Pemahaman Keaktifan remaja putri

Intervensi Penkes Pendampingan

Observasi

Evaluasi:
a. Persiapan
b. Proses
c. Hasil

Penyajian Hasil Kegiatan

Rendahnya pengetahuan remaja putri di Dusun IV Suka Maju tentang

penanganan dismenore.
B. Realisasi Pemeacahan Masalah
a. Pra Interaksi
Kegiatan awal yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2020
adalah penyampaian materi tentang penanganan dismenore pada remaja putri di
Dusun IV Suka Maju. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore disaat menstruasi.
b. Interaksi
Pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2020, remaja putri di Dusun IV
Suka Maju berkumpul dengan tetap memperhatikan prorokol kesehatan disaat
pandemi covid 19 saat ini. Untuk mendapatkan penjelasan tentang penanganan
dismenore disaat menstruasi. Materi yang disajikan sudah dibuat dalam bentuk
persentasi dengan menggunakan leaflet.
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 30 menit dan remaja putri
tersebut cukup aktif dalam mengikuti penyuluhan yang diadakan dibuktikan
dengan respon-respon dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri
dan memberikan pertanyaan seputar materi yang diberikan. Serta tampak rasa
keingintahuan yang mulai tumbuh dengan melihat adanya remaja putri yang
aktif mendengarkan materi yang diberikan oleh penyuluh.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pegabdian masyarakat ini dilaksanakan pada :


Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember 2020
Tempat : Dusun IV Suka Maju

D. Sarana dan Alat yang digunakan

a. Sarana
Sarana kegiatan penyuluhan yang digunakan adalah Ruangan Posyandu di
Dusun IV Suka Maju
b. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah leaflet
dalam bentuk presentasi

E. Pihak-pihak yang terlibat

a. Dosen STIKes PMC


b. Mahasiswa Profesi Ners STIKes PMC
c. Remaja Putri di Dusun IV Suka Maju

F. Kendala yang dihadapi dan upaya pemecahannya

Penyuluhan berlangsung dengan baik tanpa ada hambatan.

G. Evaluasi

Metode evaluasi pelakanaan kegiatan ini melalui metode penilaian observasi


secara langsung melalui kegiatan pendampingan dan pelaksaan Penyuluhan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan. Evaluasi pendampingan dilakukan oleh dosen
pembimbing gerbong keperawatan maternitas.
Pada penyuluhan tidak terdapat moderator, tetapi pemateri langsung yang
membuka acara. Dikarenakan penyuluhan dilakukan secara individu oleh setiap
mahasiswa profesi ners dan masih dalam kondisi pandemi Covid 19. Pemateri
memberikan materi dengan baik dan mampu menyampaikan materi dengan baik
dibuktikan dengan adanya pertanyaan yang muncul dari audiens, audiens pun cukup
aktif dalam mendegarkan selama penyuluhan berlangsung.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan
kram yang menyakitkan dan umumnya muncul saat sedang haid atau menstruasi.
Nyeri haid merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama menstruasi ditandai
dengan gejala kram perut bagian bawah.
Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: kompres
dengan botol yang berisi air hangat dan dilapisi handuk kecil kemudian letakkan pada
bagian yang terasa kram/sakit (bisa diperut atau pinggang bagian belakang), lakukan
pijatan pada bagian tubuh yang sakit, mengonsumsi ramuan jahe, ambil posisi
menungging sehingga rahim tergantung kebawah dan lakukan tarik nafas dalam.

B. Saran

Diharapkan setelah membaca laporan penyuluhan ini, pembaca bisa


memahami dan menerapkan cara penanganan dismenore yang baik dan benar disaat
menstruasi.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai