Kelompok
Budi Anna Keliat
Dosen Pembimbing :
Ns. Rino Malvino, M. Kep
Disusun Oleh :
Rosnita RM
NPM. 202091003
2020
FORMAT PENGKAJIAN
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pa
sien
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
1) Nama : Bp. R
2) Umur : 69 tahun
3) Pendidikan : SD
4) Pekerjaan : Buruh
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
Keterangan :
2) : laki-
laki
: perempuan
: pasien
3. Kesehatan Fungsional
A. Aspek Fisik-
Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum sakit
Pasien makan 3x sehari, 1 porsi habis. Makanan yang
dikonsumsi pasien berupa nasi sayur dan lauk.Kemudian pasien
minum 8-10 gelas perhari(1500-2000cc) berupa air putih.Pasien
selalu minum teh manis setiap hari.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan pasien makan 3x sehari, habis setengah
porsi. Makanan yang dikonsumsi pasien berupa nasi sayur dan
lauk. Kemudian pasien minum 8-10 gelas perhari(1500-2000cc)
berupa air putih.
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
BAB teratur setiap hari pada pagi hari. Bentuk dan warna
feses lunak berwarna kuning kecoklatan. Buang air kecil lancar
kurang lebih sebanyak 5-6 kali.
b) Selama sakit
Selama dirumah sakit pasien buang air besar cair 5 kali
dalamsehari sekali. Terdapat ampas. Warna kuning bau khas feses.
Untuk buang air kecil pasien lancarr sehari 5-6 kali sehari. Urine
berwarna kuning jernih.
3) Pola Aktivitas
a) Sebelum sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari-hari
Pasien setiap hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari meliputi mandi,
makan, BAB/ BAK dan berpakaian pasien melakukannya
secara mandiri dan tidak menggunakan alat bantu
(2) Keadaan pernafasan
Pasien bernafas menggunakan hidung, pernafasan teratur.
(3) Keadaan kardiovaskuler
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit jantung.
b) Selama sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari-hari
Pasien setiap hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari meliputi mandi, makan, BAB/ BAK
dan berpakaian pasien dibantu oleh anaknya
4) Kebutuhan Istirahat-tidur
a) Sebelum sakit
a) Gambaran diri
e) Identitas diri
10) Seksual
11) Nilai
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Status Gizi :
TB = 155cm
BB = 60 kg
3) Tanda Vital
4) Skala Nyeri
1) Kulit
3) Leher
4) Tengkuk
5) Thorax
7) Punggung
kuadran abdomen
d) lpasi idak ada nyeri tekan,, tidak terdapat edema, tidak
9) Panggul
Pada anus dan rectum normal, tidak terdapat lesi, tidak tedapat
pembengkakan. Warna merah tua.
11) Genetalia
a) Pada Perempuan
12) Ekstremitas
b. Terapi pengobatan
Cl 0,9% tpm
vorapid 12 ui
ftriaxone ram/12jam
Cl 0,9% tpm
vorapid 16 ui
ftriaxone ram/12jam
II. Analisa Data
1. Risiko gangguan Setelah dilakukan asuhan a. Monitor tingkat kepatuhan pasien a. Pasien patuh dalam pengobatan.
ketidakseimbangan kadar keperawatan selama 3 x dalam pengobatan
glukosa darah dengan 24 jam, risiko b. Pendidikan Kesehatan tentang b. Pasien mengetahui pengobatan
factor risiko ketidakstabilan kadar pengobatan DM DM
ketidakpatuhan dalam glukosa darah teratasi c. Ajarkan pasien dan keluarga cara c. Pasien dan keluarga dapat
pengobatan dengan kriteria : penggunaan injeksi novorapid mengelola pengobatan DM
a. Pasien mengatakan selama dirumah selama di rumah
bersedia patuh dalam d. Kolaborasi dengan dokter d. Novorapid injeksi sebagai
pengobatan pemberian injeksi novorapid pengganti fungsi insulin dalam
b. GDS <200 tubuh untuk menstabilkan kadar
c. Pasien dapat merubah glukosa dalam darah
pola hidup DM
d. Pasien dan keluarga
dapat mengelola terapi
pengobatan DM selama
dirumah
2 Risiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan a. Pantau tanda-tanda vital. a. Mengidentifikasi tanda-tanda
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 peradangan terutama bila suhu
procedure invasive jam infeksi tidak terjadi tubuh meningkat.
dengan kriteria: b. Lakukan perawatan terhadap b. Mengendalikan penyebaran
a. Tidak ada tanda-tanda prosedur invasif seperti infus, mikroorganisme patogen
infeksi (dolor, kalor, kateter
rubor, tumor, fungtio
laesa) c. Jika ditemukan tanda infeksi c. Untuk mengurangi risiko infeksi
b. Luka bersih, tidak kolaborasi untuk pemeriksaan nosokomial.
lembab dan tidak kotor. darah, seperti Hb dan leukosit
c. Balutan infus bersih,
tidak, lembab, dan
tidak kotor
d. Tanda-tanda vital
dalam batas normal.
(TD: 110-120/60-80
mmHg, N: 60-100
x/mnt, RR: 16-
20x/mnt, S :36-
36,5°C).
3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan a. Observasi tingkat kemandirian a. Mengetahui keadekuatan pasien
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 pasien dalam melakukan personal dalam melakukan personal
nyeri, kelemahan jam, diharapkan kebutuhan hygiene hygiene
personal hygiene pasien dapat b. Berikan Air hangat b. Sebagai upaya menjaga
terpenuhi dengan kriteria hasil kebersihan tubuh pasien
- kebersihan pasien terjaga c. Motivasi pasien untuk personal c. Menekankan pentingnya
- pasien tidak bau hygiene 2 kali sehari pagi dan sore kebersihan tubuh agar tidak
d. Motivasi keluarga untuk menjaga terjadi komplikasi atau infeksii
kebersihan diri dan lingkungan nosokomial
ketika membesuk
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa keperawatan : Risiko gangguan ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidakpatuhan
dalam pengobatan
O:
Injeksi novorapid 12 unit/SC berhasil diberikan di lengan atas
pasien
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kelola pemberian injeksi novorapid 12 unit/SC
Nomor CM : 001001
Kamis,14 Jan Melakukan dressing infus S : Pasien mengatakan infusnya tidak terasa gatal
2021 O : Tidak nampak tanda-tanda infeksi pada pemasangan
infus ditangan kiri pasien
Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jumat, 15 Jan Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
2021 antibiotic ceftriaxone 1 gram/12jam/ IV
O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien di tangan kiri
Melakukan aff infus S : Pasien mengatakan terasa lega setelah infus dilepas
O : infus NaCl 0,9% tpm berhasil diaff
Memotivasi pasien untuk personal hygiene 2 S : Pasien mengatakan sudah mandi, dan bersedia mandi 2
kali sehari, pagi dan sore kali sehari pagi ini sama nanti sore
O : Pasien tampak bersih dan pakiannya rapi
S:
Pasien mengatakan masih agak lemas Pasien mengatakan sudah
mandi, dan bersedia mandi 2 kali sehari pagi ini sama nanti sore
O:
Pasien tampak bersih dan pakiannya rapi
Terpasang verban ransel di bahu kanan pasien
: Defisit perawatan diri belum teratasi lanjutkan intervensi
Mengobservasi tingkat kemandirian pasien S : Pasien belajar mandi
dalam melakukan personal hygiene sendiri O : Pasien tampak
lebih bugar
Memotivasi pasien untuk personal hygiene S : Pasien mengatakan sudah mandi,
2 kali sehari, pagi dan sore O : Pasien tampak bersih dan pakiannya rapi
S:
Pasien belajar mandi sendiri
Pasien mengatakan sudah
mandi,
O:
Pasien tampak bersih dan pakiannya
rapi Pasien tampak lebih bugar
: Defisit perawatan teratasi
Hentikan intervensi
Format Laporan Implementasi Prosedur Keterampilan Keperawatan
1. Keterampilan: PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN (SOP RSU Nurdin Hamzah No. dokumen
036/Kep/2013)
3. Tujuan :
Memasukkan sejumlah obat pada jaringan Subcutan di bawah kulit untuk di absorbsi
4. Persiapan Alat :
a. Buku catatan pemberian obat
b. Kapas Alkohol
c. Sarung tangan sekali pakai
d. Obat yang sesuai
e. Spuit 1 ml
f. Baki obat
g. Bengkok
5. Persiapan Pasien:
a. Sampaikan salam, tanyakan kondisi dan keluhan pasien
b. Perawat memberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan dan maksud hasil yang diharapkan
dari tindakan penyuntikan SC
6. Prosedur Tindakan :
No Tindakan Rasional
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klienMengurangi terjadinya kesalahan
tindakan pada pasien
Persiapkan alat yang akan di gunakan dengan
2. prinsip 6 benar menghindari kesalahan pemberian obat
terhadap pasien / patient safety
9. Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada Untuk mengetahui posisi jarum
tangan non dominan
11. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jariUntuk meng hindari agar jarum
dan jari tangan non dominan , masukkantidak mengenai otot, dan
dengan sudut 45 derajat memasukkan obat di bawah kulit
12. Lepaskan tarikan tangan non dominan Untuk mengetahui apakah suntikan
masuk ke pembuluh darah
13. Tarik plugger dan observasi adanya darah pada Untuk mengetahui apakah suntikan
spuit masuk ke pembuluh darah
14. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan- Memasukkan pengobatan,
lahan jika ada darah tarik kembali jarum dari mengurangi perdarahan
kulit, tekan tempat penusukan selama 2 menit
dan observasi adanya memar
15. Cabut jarum dengan sudut dengan sudut yang Mengurangi rasa nyeri dan
sama ketika jarum di masukkan, sambil menghindari terjadinya infeksi
melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alcohol pada area penusukan dengan
mengguanakan kapas alcohol pada area
penusukan
16. Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke
tempatnya
Mahasiswa
(.........Rosnita............)
Format Laporan Implementasi Prosedur Keterampilan Keperawatan
4. Persiapan Alat :
a. Sphigmomanometer (Tensi meter)
b. Stetoskop
c. Kertas dan alat tulis
5. Prosedur Tindakan :
No Tindakan Rasional
1. Petugas menjelaskan pengertian dan tujuan Pasien mengerti Tindakan yang
pengukuran tekanan darah akan dilakukan nya
4. Lengan baju di buka atau di keataskan lalu Agar hasil yang di dapat lebih
pasang manset pada lengan kiri atau kanan atas optimal
sekitas 3 cm di atas fossa cubiti
5. Tentukan arteri nadi brachialis yang terpasang Lokasi standar pemeriksaan tekanan
manset darah adalah pada regio antebrachii
dengan stetoskop diletakkan pada
fossa cubiti di atas arteri brakialis.
Mahasiswa
(.........Rosnita............)