Anda di halaman 1dari 18

BAB I

KORELASI GANDA

1.1 Korelasi Ganda


Korelasi ganda (multiple correlation) adalah angka yang menggambarkan
kuatnya dan arah hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan satu
variabel dependen secara bersama-sama (Sugiyono, 2017). Korelasi ganda
merupakan korelasi antara satu variabel terikat (dependent) dengan dua variabel
bebas (independent) atau lebih secara bersama-sama. Arah dan kuatnya hubungan
antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas disebut koefisien
korelasi (Supardi, 2013). Pengujian korelasi ganda merupakan pengujian hipotesis
dengan menggunakan rumus korelasi guna menguji kebenaran dugaan bahwa
terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (X) dengan satu variabel
terikat (Y) (Supardi, 2017). Menurut Sugiyono (2017) pemahaman mengenai
korelasi ganda bisa dilihat melalui gambar 1.1 dan gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.1 Korelasi Ganda Dua Variabel Independen dan Satu Dependen

1
X 1 =Variabel independen1

X 2 =Variabel independen 2

X 3 =Variabel independen3

Y =Variabel dependen

R=Korelasi ganda

Gambar 1.2 Korelasi Ganda Tiga Variabel Independen dan Satu Dependen

1.2 Langkah-Langkah Melakukan Korelasi Ganda


Perhitungan korelasi ganda dapat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut (Supardi, 2013):
1. Membuat hipotesis
2. Membuat tabel penolong
Tabel 1.1 Tabel Penolong dengan Dua Variabel Bebas dan Satu Variabel Terikat

No. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X 2Y X1X2


1.
2.
⋮ ... ... ... ... ... ... ... ... ...
2 2 2
∑ ❑ ∑ X1 ∑ X2 ∑ Y ∑ X1 ∑ X2 ∑ Y ∑ X1Y ∑ X2Y ∑ X1 X2
3. Menghitung dan menguji koefesien korelasi sederhana

2
Apabila terdapat dua veriabel bebas dengan satu variabel terikat, maka
perlu dilakukan perhitungan dan pengujian:
 Koefisien korelasi Y dan X1
 Koefisien korelasi Y dan X2
 Koefisien korelasi X1 dan X2

Perhitungan korelasi sederhana dilakukan melalui korelasi product


moment (Sugiyono, 2017).

4. Menghitung koefisien korelasi ganda


Perhitungan koefisien korelasi anda, dapat dilakukan menggunakan rumus
berikut (Sugiyono, 2017):

r Y X 2 +r Y X 2−2 r Y X r Y X r X
RY X X = 1 2
√ 1 2

1−r X 1 X2
2
1 2 1 X2

Dimana:
RY X 1 X2 = Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
rY X 1
= Korelasi product moment antara X 1 dengan Y
rY X 2
= Korelasi product moment antara X 2 dengan Y
rX 1 X2 = Korelasi product moment antara X 1 dengan X 2

5. Uji signifikasi koefisien korelasi ganda


Pemgujian kebeartian koefisien korelasi RY X 1 X2 dapat dilakukan melalui uji
F dengan rumus sebagai berikut:

R2 /k
F h=
( 1−R2 ) / ( n−k −1 )

Dinama:

3
F h = F hitung
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah sampel
F h kemudian dibandingan dengan F tabel=F (α ;k ;n−k −1 ). Apabila F h> F tabel ,

maka H 0 ditolak. Apabila F h< F tabel , maka H 0 tidak ditolak.

6. Membuat kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil perhitungan dan uji signifikasi
koefisien korelasi.

1.3 Contoh Perhitungan Korelasi Berganda


Berikut ini merupakan contoh perhitungan dan pengujian korelasi ganda.

Tabel 1.2 Hasil Tes Kelentukan, Power Otot Tungkai, dan Lompat Jauh
Siswa Putra Kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Utara

X2
X1 Y
Power
Kelentuka Lompat
No Responden Otot
n Jauh
Tungkai
(cm) (m)
(cm)
1 Ade Prayoga 2 25 3.01
2 Aidil Akbar 4 26 3.10
3 Aji Suganda H 5 29 3.67
4 Alamsyah 13 48 3.53
5 Ali Mustopa 16 49 3.55
6 Andri Saputra 7 34 2.92
7 Anggra Winata 18 45 3.80
8 Bayu Pratio 21 51 4.26
9 Dadang Eja M 12 56 4.24
10 Dedy Ardiynto P 4 32 4.12
11 Dermawan Urip S 4 37 4.14
12 Didik Suherman 21 46 3.40
13 Aksa Jauhari 13 40 3.90
14 Dwiki Yoga P 17 41 3.70

4
15 Ferdinand 24 50 4.51
16 Handri Aksa 16 53 3.71
17 Hengky Kurnia A 12 56 4.22
18 Iman Alvayet 18 46 4.00
19 Irman 9 36 3.60
20 Julius Ridar 14 43 3.85
21 Kendi Kurniawan 10 34 2.55
22 M. Andre Sidik 9 36 3.51
23 Malik Zuhriyadi 14 37 4.10
24 Mohd. Raden Bahi 16 47 4.25
25 Muhanad Amirudin 21 43 4.25
26 Muhamad Jasit 9 47 4.06
27 Muhamad Ricky 7 39 3.10
28 Purba Wibowo B 18 40 4.09
29 Raca Anggara P 12 34 3.80
30 Reza Anggara 13 48 3.33
31 Sigit Pangestu 12 34 3.22
32 Sohibul Arais 20 44 3.36
33 Suhaili Amroni 23 41 3.77
34 Teguh Pranata 2 25 2.40
35 Teguh Sulistiyono 24 43 4.05
36 Triwandira 14 54 4.22
37 Wawan Sriawan 11 43 3.52
38 Willi 13 55 3.90
39 Yulio Subchan A 15 37 3.21
40 Yusrah Handika 23 53 4.40
41 Ade Sulistiawan 18 46 3.40
42 Ahmad Ridho 10 45 3.45
43 Aidil Apriansyah 21 39 3.89
44 Aji Satya Nugraha 15 37 3.92
45 Alam Sari 15 39 3.05
46 Aldi 24 50 4.08
47 Aldino Akbar 18 36 2.83
48 Ari Kurniawan 12 33 3.05
49 Aseb Hamdani 16 46 2.50
50 Dely Oki Saputra 15 32 3.03
51 Deni Irawan 17 41 3.46
52 Dodi Andrianza 17 38 3.05
53 Dwi Abdullah 15 45 3.92
54 Dwi Arliansyah 9 34 3.82

5
55 Dwi Kurniawan 21 42 3.55
56 Eko Janru Putra 20 45 3.23
57 Feriansyah 7 33 3.78
58 Fran Wahyudi 3 43 2.85
59 Hartono 6 45 3.60
60 Imam Bimantara 4 32 3.48
61 Kuswoyo Ari M 2 45 3.45
62 M. Fajri R 9 42 3.43
63 M. Hatta 16 38 4.00
64 M. Ilham R 14 49 4.75
65 M. Prayoga S 13 38 4.02
66 Muhamad Agil P 15 40 4.23
67 Muhamad Rifqi 15 46 3.95
68 Muhamad Lafalah 17 33 3.70
69 Muhamad Dandi 22 43 4.12
70 Prima 17 36 3.65
71 Rahmad Ramadhan 10 40 3.31
72 Randi O 13 41 2.92
73 Robby Pranata 15 50 4.26
74 Sandra 8 34 3.12
75 Slamet Candra W 10 41 3.86
76 Tri Susilo Teguh W 20 43 3.40
77 Willy Suhendra S 8 44 3.95
78 Zakaria 11 34 3.82
79 Zulfikar 10 36 4.02
80 Abdul Karim 13 37 3.06
81 Ade Priyanto P 5 28 3.65
82 Aditya Putra A 23 49 4.65
83 Afrizal M 16 37 3.21
84 Aidil Idham 17 53 4.23
85 Alan Afryaldi 18 40 3.54
86 Alwan Nabil 3 27 2.40
87 Andre Daniska 18 46 3.83
88 Andre Wijaya 20 44 3.46
89 Bayu Pratama 13 53 4.25
90 Benny Azhar 10 35 3.57
91 Bobi Dio Utama 19 43 4.12
92 Dandy Alfaiando 13 47 4.20
93 Dede Indra S 12 52 4.23
94 Diki Suryana 15 37 3.58

6
95 Erik Arianda 21 43 4.18
96 Fernanda Teguh N 15 41 3.47
97 Gito Risky P 12 32 3.46
98 Idil Fitri 14 36 3.56
99 Iskandar Z 15 41 3.85
100 Jimmy Anggara 8 34 3.14
(Sumber: Hendri. 2013. Hubungan Kelentukan Togok dan Power Otot
Tungkai Dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra
Kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Utara [Skripsi]. Indralaya(ID):
Universitas Sriwijaya)

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kelentukan togok ( X 1) dan

power otot tungkai ( X 2) dengan hasil lompat jauh ( Y ) pada siswa putra kelas X
SMK Negeri 1 Indralaya Utara, dapat dilakukan perhitungan korelasi ganda
seperti berikut ini:
1. Membuat hipotesis
H 0 : Tidak terdapat hubungan antara kelentukan togok dan power otot
tungkai dengan hasil lompat jauh
H 1 : Terdapat hubungan antara kelentukan togok dan power otot tungkai
dengan hasil lompat jauh

Secara statistik ditulis:


H 0 : ρ Y X X =0
1 2

H 1 : ρY X 1 X2 ≠0

2. Membuat tabel penolong


Tabel 1.3 Tabel Penolong Hubungan kelentukan Togok dan Power Otot
Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh

No X1 X2 Y X1^2 X2^2 Y^2 X1Y X2Y X1X2

7
1 2 25 3.01 4 625 9.06 6.02 75.25 50
2 4 26 3.10 16 676 9.61 12.40 80.60 104
3 5 29 3.67 25 841 13.47 18.35 106.43 145
4 13 48 3.53 169 2304 12.46 45.89 169.44 624
5 16 49 3.55 256 2401 12.60 56.80 173.95 784
6 7 34 2.92 49 1156 8.53 20.44 99.28 238
7 18 45 3.80 324 2025 14.44 68.40 171.00 810
8 21 51 4.26 441 2601 18.15 89.46 217.26 1071
9 12 56 4.24 144 3136 17.98 50.88 237.44 672
10 4 32 4.12 16 1024 16.97 16.48 131.84 128
11 4 37 4.14 16 1369 17.14 16.56 153.18 148
12 21 46 3.40 441 2116 11.56 71.40 156.40 966
13 13 40 3.90 169 1600 15.21 50.70 156.00 520
14 17 41 3.70 289 1681 13.69 62.90 151.70 697
15 24 50 4.51 576 2500 20.34 108.24 225.50 1200
16 16 53 3.71 256 2809 13.76 59.36 196.63 848
17 12 56 4.22 144 3136 17.81 50.64 236.32 672
18 18 46 4.00 324 2116 16.00 72.00 184.00 828
19 9 36 3.60 81 1296 12.96 32.40 129.60 324
20 14 43 3.85 196 1849 14.82 53.90 165.55 602
21 10 34 2.55 100 1156 6.50 25.50 86.70 340
22 9 36 3.51 81 1296 12.32 31.59 126.36 324
23 14 37 4.10 196 1369 16.81 57.40 151.70 518
24 16 47 4.25 256 2209 18.06 68.00 199.75 752
25 21 43 4.25 441 1849 18.06 89.25 182.75 903
26 9 47 4.06 81 2209 16.48 36.54 190.82 423
27 7 39 3.10 49 1521 9.61 21.70 120.90 273
28 18 40 4.09 324 1600 16.73 73.62 163.60 720
29 12 34 3.80 144 1156 14.44 45.60 129.20 408
30 13 48 3.33 169 2304 11.09 43.29 159.84 624
31 12 34 3.22 144 1156 10.37 38.64 109.48 408
32 20 44 3.36 400 1936 11.29 67.20 147.84 880
33 23 41 3.77 529 1681 14.21 86.71 154.57 943
34 2 25 2.40 4 625 5.76 4.80 60.00 50
35 24 43 4.05 576 1849 16.40 97.20 174.15 1032
36 14 54 4.22 196 2916 17.81 59.08 227.88 756
37 11 43 3.52 121 1849 12.39 38.72 151.36 473
38 13 55 3.90 169 3025 15.21 50.70 214.50 715
39 15 37 3.21 225 1369 10.30 48.15 118.77 555
40 23 53 4.40 529 2809 19.36 101.20 233.20 1219

8
41 18 46 3.40 324 2116 11.56 61.20 156.40 828
42 10 45 3.45 100 2025 11.90 34.50 155.25 450
43 21 39 3.89 441 1521 15.13 81.69 151.71 819
44 15 37 3.92 225 1369 15.37 58.80 145.04 555
45 15 39 3.05 225 1521 9.30 45.75 118.95 585
46 24 50 4.08 576 2500 16.65 97.92 204.00 1200
47 18 36 2.83 324 1296 8.01 50.94 101.88 648
48 12 33 3.05 144 1089 9.30 36.60 100.65 396
49 16 46 2.50 256 2116 6.25 40.00 115.00 736
50 15 32 3.03 225 1024 9.18 45.45 96.96 480
51 17 41 3.46 289 1681 11.97 58.82 141.86 697
52 17 38 3.05 289 1444 9.30 51.85 115.90 646
53 15 45 3.92 225 2025 15.37 58.80 176.40 675
54 9 34 3.82 81 1156 14.59 34.38 129.88 306
55 21 42 3.55 441 1764 12.60 74.55 149.10 882
56 20 45 3.23 400 2025 10.43 64.60 145.35 900
57 7 33 3.78 49 1089 14.29 26.46 124.74 231
58 3 43 2.85 9 1849 8.12 8.55 122.55 129
59 6 45 3.60 36 2025 12.96 21.60 162.00 270
60 4 32 3.48 16 1024 12.11 13.92 111.36 128
61 2 45 3.45 4 2025 11.90 6.90 155.25 90
62 9 42 3.43 81 1764 11.76 30.87 144.06 378
63 16 38 4.00 256 1444 16.00 64.00 152.00 608
64 14 49 4.75 196 2401 22.56 66.50 232.75 686
65 13 38 4.02 169 1444 16.16 52.26 152.76 494
66 15 40 4.23 225 1600 17.89 63.45 169.20 600
67 15 46 3.95 225 2116 15.60 59.25 181.70 690
68 17 33 3.70 289 1089 13.69 62.90 122.10 561
69 22 43 4.12 484 1849 16.97 90.64 177.16 946
70 17 36 3.65 289 1296 13.32 62.05 131.40 612
71 10 40 3.31 100 1600 10.96 33.10 132.40 400
72 13 41 2.92 169 1681 8.53 37.96 119.72 533
73 15 50 4.26 225 2500 18.15 63.90 213.00 750
74 8 34 3.12 64 1156 9.73 24.96 106.08 272
75 10 41 3.86 100 1681 14.90 38.60 158.26 410
76 20 43 3.40 400 1849 11.56 68.00 146.20 860
77 8 44 3.95 64 1936 15.60 31.60 173.80 352
78 11 34 3.82 121 1156 14.59 42.02 129.88 374
79 10 36 4.02 100 1296 16.16 40.20 144.72 360
80 13 37 3.06 169 1369 9.36 39.78 113.22 481

9
81 5 28 3.65 25 784 13.32 18.25 102.20 140
82 23 49 4.65 529 2401 21.62 106.95 227.85 1127
83 16 37 3.21 256 1369 10.30 51.36 118.77 592
84 17 53 4.23 289 2809 17.89 71.91 224.19 901
85 18 40 3.54 324 1600 12.53 63.72 141.60 720
86 3 27 2.40 9 729 5.76 7.20 64.80 81
87 18 46 3.83 324 2116 14.67 68.94 176.18 828
88 20 44 3.46 400 1936 11.97 69.20 152.24 880
89 13 53 4.25 169 2809 18.06 55.25 225.25 689
90 10 35 3.57 100 1225 12.74 35.70 124.95 350
91 19 43 4.12 361 1849 16.97 78.28 177.16 817
92 13 47 4.20 169 2209 17.64 54.60 197.40 611
93 12 52 4.23 144 2704 17.89 50.76 219.96 624
94 15 37 3.58 225 1369 12.82 53.70 132.46 555
95 21 43 4.18 441 1849 17.47 87.78 179.74 903
96 15 41 3.47 225 1681 12.04 52.05 142.27 615
97 12 32 3.46 144 1024 11.97 41.52 110.72 384
98 14 36 3.56 196 1296 12.67 49.84 128.16 504
99 15 41 3.85 225 1681 14.82 57.75 157.85 615
10
8 34 3.14 64 1156 9.86 25.12 106.76 272
0
136 410 365.8 2169 17365 1362.6 5093.3 15211.8 5797

4 6 6 4 2 4 1 9 3

3. Menghitung dan menguji koefesien korelasi sederhana


 Koefisien korelasi Y dan X1
H 0 : Tidak terdapat hubungan antara kelentukan dan hasil lompat jauh
H 1 : Terdapat hubungan antara kelentukan dan hasil lompat jauh

Secara statistik ditulis:


H 0 : ρYX =01

H 1 : ρYX ≠ 0
1

Koefisien korelasi Y dan X1

n ∑ YX 1−( ∑ Y ) ( ∑ X 1 )
r YX =
2 2 2
− ( X 1 )2 )
1

√ ( n ∑ Y −( Y ) ) ( n ∑ X 1

10
100× 5093.31−( 365.86 ) ( 1364 )
r YX = 2 2
1

√ (100 ×1362.64−( 365.86 ) )(100 ×21694−( 1364 ) )


509331−499033.04
r YX =
1
√ ( 136264−133853.5396 )( 2169400−1860496 )
10297.96
r YX =
1
√ ( 2410.4604 ) ( 308904 )
10297.96
r YX =
1
√ 744600859.4
10297.96
r YX =
1
27287.375

r YX =0.377
1

Artinya, antara kelentukan dan hasil lompat jauh berkorelasi positif


sebesar 0.377. Berarti semakin besar kelentukan maka semakin besar
hasil lompat jauh.

Koefisien determinasi Y dan X1

r YX 2=( r YX )2 × 100 %
1 1

2 2
r YX =( 0.377 ) ×100 %
1

r YX 2=0.142129 ×100 %
1

r YX 2=14.2129 %
1

Artinya, kontribusi kelentukan terhadap hasil lompat jauh hanya


sebesar 14.2129 %, sedangkan 85.7871 % hasil lompat jauh
dipengaruhi oleh faktor lain.

Pengujian koefisien korelasi Y dan X1

11
Pengujian signifikasi koefisien korelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uji-t seperti berikut ini:
r YX √ n−2
t YX = 1

2
1
√ 1−r YX 1

0.377 √100−2
t YX =
1
√1−0.142129
0.377 √ 98
t YX =
1
√0.857871
0.377 ×9.899
t YX =
1
0.926
3.732
t YX =
1
0.926
t YX =4.030
1

t tabel=t ( α , n−2)
t tabel=t (5 % ,100−2)
t tabel=t ( 0.05,98)
t tabel=1.984
Karena t Y X > t tabel , maka H 0ditolak. Artinya, terdapat hubungan yang
1

signifikan antara kelentukan dan hasil lompat jauh.

 Koefisien korelasi Y dan X2

H 0 : Tidak terdapat hubungan antara power otot tungkai dan hasil


lompat jauh

H 1 : Terdapat hubungan antara power otot tungkai dan hasil lompat


jauh

Secara statistik ditulis:

H 0 : ρYX =02

H 1 : ρYX ≠ 0
2

12
Koefisien korelasi Y dan X2

n ∑ YX 2−( ∑ Y ) ( ∑ X 2)
r YX =
2
2 2 2 2
√ ( n ∑ Y −( Y ) ) ( n ∑ X 2 −( X 2 ) )
100× 15211.89− (365.86 )( 4106 )
r YX = 2 2
2

√ (100 ×1362.64−( 365.86 ) )(100 ×173652−( 4106 ) )


1521189−1502221.16
r YX =
2
√ ( 136264−133853.5396 )( 17365200−16859236 )
10967.84
r YX =
2
√ ( 2410.4604 ) ( 505964 )
10967.84
r YX =
2
√ 1219606186
10967.84
r YX =
2
34922.861

r YX =0.314
2

Artinya, antara power otot tungkai dan hasil lompat jauh berkorelasi
positif sebesar 0.314. Berarti semakin besar power otot tungkai maka
semakin besar hasil lompat jauh.

Koefisien determinasi Y dan X2

r YX 2=( r YX )2 × 100 %
2 2

r YX 2=( 0.314 )2 × 100 %


2

r YX 2=0.098596 × 100 %
2

r YX 2=9.8596 %
2

13
Artinya, kontribusi power otot tungkai terhadap hasil lompat jauh
hanya sebesar 9.8596 %, sedangkan 90.1404 % hasil lompat jauh
dipengaruhi oleh faktor lain.

Pengujian koefisien korelasi Y dan X2

Pengujian signifikasi koefisien korelasi dapat dilakukan dengan


menggunakan uji-t seperti berikut ini:
r YX √ n−2
t YX = 2

2
2
√ 1−r YX 2

0.314 √ 100−2
t YX = 2
√1−0.098596

0.314 √ 98
t YX = 2
√0.901404
0.314 ×9.899
t YX = 2
0.949
3.108
t YX = 2
0.949
t YX =3.275
2

t tabel=t ( α , n−2)
t tabel=t (5 % ,100−2)
t tabel=t ( 0.05,98)
t tabel=1.984
Karena t Y X > t tabel , maka H 0ditolak. Artinya, terdapat hubungan yang
1

signifikan antara power otot tungkai dan hasil lompat jauh.

 Koefisien korelasi X1 dan X2

n ∑ X 1 X 2−( ∑ X 1 )( ∑ X 2 )
rX X =
2 2
)( n ∑ X 22−( X 2 )2 )
1 2

√( n ∑ X 1 −( X 1 )

14
100 ×57973− (1364 ) ( 4106 )
rX X = 2 2
1 2

√ (100 ×21694−( 1364 ) )(100 ×173652−( 4106 ) )


5797300−5600584
rX X = 1 2
√ ( 2169400−1860496 ) ( 17365200−16859236 )
196716
rX X = 1 2
√(308904) ( 505964 )
196716
rX X = 1 2
√ 156294303456
196716
rX X = 1 2
395340.7435

r X X =0.498
1 2

Artinya, antara kelentukan dan power otot tungkai berkorelasi positif


sebesar 0.498. Berarti semakin besar kelentukan maka semakin besar
power otot tungkai.

4. Menghitung koefisien korelasi ganda

Koefisien korelasi ganda Y atas X1 dan X2

r Y X 2 +r Y X 2−2 r Y X r Y X r X
RY X X =
1 2
√ 1 2

1−r X 1 X2
2
1 2 1 X2

( 0.377 )2+ ( 0.314 )2−2 ( 0.377 ) ( 0.314 ) ( 0.498 )


RY X X =
1 2
√ 1−( 0.498 )
2

( 0.142129 ) + ( 0.098596 )−0.117905


RY X X =
1 2
√ 1−( 0.248004 )
0.12282
RY X X =
1 2
√ 0.751996
RY X X =√ 0.163325
1 2

RY X X =0,404135
1 2

15
Artinya, antara kelentukan dan power otot tungkai secara bersama-sama
dengan hasil lompat jauh berkorelasi positif sebesar 0,404135. Berarti
semakin besar kelentukan dan power otot tungkai maka semakin besar
hasil lompat jauh.

Koefisien determinasi ganda

2 2
RY X 1 X2 = ( RY X 1 X2 ) ×100 %

2 2
RY X 1 X2 =( 0,404135 ) × 100 %

2
RY X 1
X2 =0.163325× 100 %

2
RY X 1
X2 =16.3325 %

Artinya, kontribusi kelentukan dan power otot tungkai secara bersam-sama


terhadap hasil lompat jauh hanya sebesar 16.3325 %, sedangkan 83.6675 %
hasil lompat jauh dipengaruhi oleh faktor lain.

Pengujian koefisien korelasi ganda Y atas X1 dan X2

Pengujian signifikasi koefisien korelasi RY X 1 X2 dapat dilakukan dengan


menggunakan uji-F seperti berikut ini:
2
RY X X2 /k
F h= 1

( 1−R Y X X 2) / ( n−k−1 )
1 2

( 0,404135 )2 /2
F h=
( 1−( 0,404135 )2 ) /( 100−2−1 )
0.163325/2
F h=
(1−0.163325 ) / ( 97 )
0.163325/2
F h=
( 0.836675 ) / ( 97 )
0.0816625
F h=
0.0086255
F h=9.4676

16
F tabel=F (α ;k ;n−k −1 )
F tabel=F (5 % ;2 ;97 )
F tabel=3.09
Karena F h> F tabel , maka H 0ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara
kelentukan togok dan power otot tungkai dengan hasil lompat jauh

5. Membuat kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian menggunakan korelasi


berganda tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kelentukan togok dan power otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada
siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Utara. Kontribusi kelentukan
dan power otot tungkai secara bersam-sama terhadap hasil lompat jauh
siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Indralaya Utara hanya sebesar
16.3325 %, sedangkan 83.6675 % hasil lompat jauh dipengaruhi oleh
faktor lain. Antara kelentukan dan power otot tungkai secara bersama-
sama dengan hasil lompat jauh berkorelasi positif sebesar 0,404135.
Berarti semakin besar kelentukan dan power otot tungkai maka semakin
besar hasil lompat jauh siswa putra kelas X SMK Negeri 1 Indralaya
Utara.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.CV.

Supardi. (2013). Aplikasi Statistik dalam Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Change
Publication.

Supardi. (2017). Statistik Penelitian Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo


Persada.

18

Anda mungkin juga menyukai