OLEH:
DESVANITA IRISANTI
142011814010P
I
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
OLEH:
II
DESVANITA IRISANTI
142011814010P
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN DIABETES MELITUS TIFE II
DI PUSKESMAS BETUNG KOTA
TAHUN 2020
….…………………………….
Oleh :
DESVANITA IRISANTI
142011814010P
III
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
STIK Siti Khadijah Palembang
IV
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertandantangan dibawah ini:
juga tidak terdapat karya pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut
dalam daftar pustaka, apabila ternyata kelak terbukti ada ketidak benaran
sepenuhnya.
V Desvanita Irisanti
KATA PENGANTAR
1. DR. dr. H. Ibrahim Edy Sapada, M.Kes selaku ketua STIK Siti Khadijah
Palembang yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.
2. Ns.Asih Fatriansari,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
STIK Siti Khadijah Palembang. Terimakasih atas masukan dan semua ilmu
yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.
3. Apriani,S. Kep, Ns, M.Kes selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan kritikkan yang membangun dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ns. Dedi Pahrul,S.Kep,M.Bmd dan Ns.M Ramadhani Firmansyah,M.Kep
selaku dosen pembimbing dan pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu kepada penulis untuk memberikan arahan dan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Teman-teman yang VItak bisa kusebut satu persatu di semua angkatan dan
khususnya Program S1 Keperawatan STIK Siti Khdijah Palembang tahun
2020
6. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada
penulis, terima kasih semuanya.
Penulis menyadari sangat jauh dari kesempurnaan serta masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu diharapkan saran dan kritik
agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan di
bidang Ilmu Keperawatan.
Desvanita Irisanti
VII
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL
DESVANITA IRISANTI
142011814010P
LEMBARAN KONSULTASI
PEMBIMBING TANGAN
ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data
dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus pada tahun
2011 telah mencapai 366 juta orang di dunia (IDF, 2011). Tujuan penelitian ini
X
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes
0,14; 95% CI 0,037-0,524). Orang yang memiliki obesitas lebih berisiko 7,14 kali
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL..........................................................................................................
XI
i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
ABSTRAK......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN…......................................................................... 1
2.1.3 Etiologi
XII Diabetes Melitus ............................................. 11
2.5 Puskesmas................................................................................. 26
Bab V PENUTUP…………………............................................................ 56
5.1 Kesimpulan……....................................................................... 56
5.2 Saran…………......................................................................... 57
LAMPIRAN
XV
BAB I
PENDAHULUAN
besar. Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
Menurut WHO (2016), Diabetes Mellitus adalah salah satu dari empat
kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal jantung dan amputasi kaki. Estimasi
jumlah pasien diabetes di dunia pada tahun 2015 sejumlah 415 juta jiwa,
terhitung sekitar 90% kasus dari semua Diabetes Mellitus yang ada didunia,
laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2017 menyebutkan
kenaikan jumlah penderita DM di dunia dari 425 juta jiwa pada tahun 2017,
memiliki jumlah penderita DM sebesar 5,4 juta pada tahun 2045 serta memiliki
angka kendali kadar gula darah yang rendah. Diabetes Mellitus biasa disebut
dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh
Dari hasil analisis Riskesdas 2007, terlihat bahwa semakin tua usia maka
makin tinggi risiko untuk menderita Diabetes Melitus. Orang yang berusia 45-59
tahun berisiko 2,32 kali, sedangkan usia 60-95 tahun berisiko 6,88 kali, dan usia
lebih dari 45 tahun berisiko 14,99 kali untuk menderita DM Tipe 2 dibandingkan
kejadian diabetes mellitus meningkat tajam pada lansia (Bowman & Russel,
2011).
Faktor resiko penyakit tidak menular, termasuk DM Tipe 2, dibedakan
menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya
jenis kelamin, umur, pendidikan dan faktor genetik riwayat keluarga Diabetes
Mellitus. Yang kedua adalah faktor risiko yang dapat diubah misalnya obesitas
berbahaya karena adiposit di daerah ini sangat efisien dan lebih resisten terhadap
efek insulin dibandingkan adiposit didaerah lain. Pada orang dewasa, obesitas akan
memiliki risiko timbulnya Diabetes Mellitus tipe 2 empat kali lebih besar
usia lebih dari 45-60 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi
Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar lemak di otot sebesar 30%
dan memicu terjadinya resistensi terhadap insulin. Analisis data Riskesdas 2007
yang dilakukan oleh irawan bahwa orang yang mengalami obesitas sentral beresiko
2,63 kali untuk menderita Diabetes Mellitus 2 kali dibandingkan orang normal
(irawan 2010)
seseorang, seperti pada kelainan pancreas yang tidak dapat menghasilkan insulin.
Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif hanya orang yang
Mellitus. Risiko seorang anak mendapat DM Tipe 2 adalah 15% bila salah satu
orang tuanya menderita DM. Jika kedua orang tua memiliki DM maka risiko untuk
Melitus Tipe 2. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi biasanya akan memiliki
Diabetes Melitus tipe 2. orang yang tingkat pendidikannya tinggi biasanya akan
rendah yaitu bila responden berpendidikan antara tidak pernah sekolah sampai
tamat SMP. Sementara itu, pendidikan tinggi yaitu bila responden berpendidikan
Kota.
dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah yang dianggap relevan
2019 adalah 1356 orang ditahun 2018 jumlah kasus DM 879 jiwa. Ditahun 2019
Puskesmas Betung Kota Yang diteliti faktor risiko yang tidak dapat dirubah
adalah umur, pendidikan, riwayat keluarga. sedangkan paktor resiko yang dapat
dirubah yang penulis teliti adalah obesitas berdasarkan IMT dan lingkar
pinggang.
Karena angka Diabetes Melitus cukup tinggi persentasenya peneliti ingin dilakukan
disembuhkan, bermasalah karena penyakit ini tidak dirasakan oleh seseorang pada
stadium awal sehingga tidak diketahui lebih dini dan baru terdiagnosa setelah
timbul komplikasi.
2018 adalah 10,9%, pada kelompok ≥15 tahun Tetapi pada faktanya prevalensi
Diabetes Melitus daerah perkotaan melebihi prevalensi nasional yaitu sebesar 4,7%.
2020.
keperawatan medikal bedah pada pasien DM. Penelitian ini telah dilakukan tanggal
2 Mei 2020 – 30 Mei 2020. Populasi penelitian ini diambil di Poli PTM Puskesmas
Betung Kota Tahun 2020 yang berusia 15 tahun keatas untuk mengetahui faktor
dengan cara pendekatan Cross Sectional. Berdasarkan rata rata kunjungan tiga
bulan terakhir pada pasien Dm di Puskesmas Betung Kota dari bulan januari,
februari dan maret 2020 (berjumlah 76 pasien bulan januari 2020 73 pasien dibulan
yang digunakan data primer yaitu melalui wawancara dan kuestioner dan data
sekunder yaitu catatan medis responden dan profil Puskesmas Betung Kota.
a. Bagi Mahasiswa
wawasan, khususnya hal – hal yang berhubungan dengan risiko terjadinya pada
penderita DM. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk
untuk mengetahui tentang faktor risiko pada penderita DM, dapat melakukan
tindakan pencegahan terhadap faktor -faktor resiko yang dapat dikontrol sebelum
terjadi komplikasi.
TINJAUAN PUSTAKA
pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang di produksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
menimbulkan dampak negatif dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun psikososial,
(Aknani 2012).
tahun. Penderita yang terkena bukan hanya lanjut usia, namun banyak pula yang
umur, namun pada lanjut usia dengan umur ≥ 65 tahun cenderung menurun.
Prevalensi DM pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki
dan prevalensi DM diperkotaan cenderung lebih tinggi dari pada di perdesaan, serta
cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi dari pada
penyebabnya, yaitu :
DM tipe ini terjadi karena adanya detraksi sel beta pankreas karena sebab
autoimun pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi
insulin.
Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulin terapi insulin tidak bisa
DM tipe ini terjadi karena etiologi lain misalnya pada efek genetik fungsi
Para ilmuwan percaya bahwa faktor Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 adalah
lingkungan (berupa infeksi virus atau faktor obesitas di mana sekitar 80-90% penderita
gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa mengalami obesitas
awal) menyebabkan sitem kekebalan
menghancurkan sel penghasil insulin di
pankreas.
90% sel penghasil insulin (sel beta) Diabetes Mellitus tipe 2 juga cenderung
mengalami kerusakan permanen. Terjadi diturunkan secara genetik dalam keluarga
kekurangan insulin yang berat dan
penderita harus mendapatkan suntikan
insulin secara teratur
Sumber : Maulana Mirza ( 2012)
Faktor risiko diabetes mellitus bisa dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu
faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah
(Kemenkes.2013)
a. Faktor genetik
Pada penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri tetapi mewarisi
melitus tipe I.
b. Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terbukti adanya suatu respon autoimun, ini merupakan
respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal dengan cara
jaringan asing.
A. Faktor Risiko DM
bangsa atau etnik adalah kumpulan besar ras, agama, serta kebudayaan.
2017).
(Wahyuni, 2010).
3. Umur
40 tahun.
pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ yang dapat
4. Pendidikan
terhadap perilaku seseorang dengan kata lain pola pikir seseorang yang
swasta/negeri:
1) Pendidikan rendah SD dan SMP
adalah :
DM tipe 2 adalah 15% bila salah satu orang tua menderita DM. Jika
lebih besar dari ibu. Jika saudara kandung menderita DM maka risiko
untuk menderita DM adalah 10% dan 90% jika yang menderita adalah
(ADA, 2012).
Faktor risiko diabetes mellitus yang dapat diubah meliputi, antara lain :
Gaya hidup juga kebiasaan tidak sehat seperti pola makan yang
tidak seimbang dengan kadar kolesterol yang tinggi, rokok dan alkohol,
asupan gula yang berlebihan, minimnya olah raga dan porsi istirahat
anda gemuk tubuh anda lebih sulit dalam menggunakan insulin yang
mengontrol kadar gula darah, glukosa akan diubah menjadi energi pada
meningkat sehingga kadar gula darah akan berkurang. Pola makan yang
Kategori IMT
menghitung IMT, seseorang disebut normal jika IMT < 25 dan disebut obesitas jika
IMT ≥ 25. obesitas akan menyebabkan resistensi insulin sehingga insulin tidak
dapat bekerja dengan baik dan kadar gula darah bisa naik.
Indeks masa tubuh secara bersama-sama dengan variable lainnya
dengan odds 7,14 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok IMT normal.
obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena diabetes mellitus
Hal tersebut menyebabkan meningkatnya Asam Lemak atau Free Fatty Acid
(FFA) dalam sel. Peningkatan FFA ini akan menurunkan translokasi transporter
Rasa haus amat sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita Diabetes
Penurunan berat badan yang berlangsung dalam relatif singkat. Hal ini
dapat disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk kedalam sel
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu
malam hari.
3. Gangguan penglihatan
Pada fase awal diabetes sering juga di jumpai gangguan penglihatan berupa
pandangan kabur.
Kelainan kulit berupa gatal biasanya terjadi pada daerah kemaluan dan
6. Keputihan
Pada penderita wanita, keputihan dan gatal sering dirasakan, hal ini
1. Komplikasi Akut
dan nefropati.
amputasi.
b. Retinopati diabetikum merupakan salah satu penyebab utama kebutaan,
sendiri.
perubahan kadar gula darah perlu dijaga agar tingkat gula darah dalam
batas normal agar tidak terjadi gangguan didalm tubuh, pada batas-batas
dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa di dalam hati. Karena itu,
Ada berbagai cara yang biasanya dilakukan untuk memeriksa kadar glukosa
darah diantaranya.
Kadar gula darah sewaktu disebut juga kadar gula darah acak atau tes
Dalam penelitian ini, berdasrakan teori dan uraian dan hasil Penelitian
1) Tingkat Pendidikan
3) Riwayat Keluarga
4) Umur
a. Umur ≤ 45-59 Tahun : Ada/Tidak Ada
dapat dirubah, dan faktor risiko yang bisa dirubah, Berdasarkan uraian
1. Umur DIABETES
2. Ras/Etnik Diabetes Gestasional
MELLITUS
3. Jenis kelamnin
4. Riwayat Keluarga
5. Riwayat Lahir BBLR
Diabetes Mellitus Tipe 2
6. Pendidikan
Variabel Independen
Exercaise
(olah raga)
Tingkat
pendapatan
Diabetes Melitus di
Puskesmas Betung Kota
Kebiasaan tahun 2020
merokok
Obesitas
Tingkat Pendidikan
Riwayat Keluarga
Umur
Tidak diteliti :
Diteliti :
Kerangka Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab terjadinya DM
2.5 PUSKESMAS
pembangunan kesehatan.
2019).
terletak pada ketinggian ± 100 meter diatas permukaan laut dengan luas
wilayah ± 272,2 km2 terdiri dari daratan tinggi (perbukitan) 75% dan
lebak 25% dan dikelilingi oleh areal perkebunan milik swasta maupun
tahun 2023.
Selain Visi dan misi, Puskesmas juga memiliki motto adalah “Melayani
4) Kebijakan Mutu
“SEHAT”
S : Santun
E : Empati
H : Handal
A : Adil
T : Transparan
5) Keadaan Kependudukan
Pada tahun 2019 jumlah penduduk diwilayah kerja di
hidup, kondisi klinis dan mental sebagai faktor risiko kejadian penyakit diabetes
melitus tipe 2 metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
tanggal 2 Mei 2020 sampai dengan 30 Mei 2020. Sementara untuk tempat
Sumatera Selatan.
penelitian tentang penyakit DM, terutama tentang Faktor Resiko yang Berhubungan
Dengan Kejadian Diabetes Melitu Tife 2 di Puskesmas Betung Kota tahun 2020.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
(Sugiyono,2010)
dari rata-rata kunjungan pasien Diabetes Melitus pada tiga bulan terakhir di
3.3.2 Sampel
diukur. Unit sampel dan dapat sama dengan populasi tetapi dapat juga
n = N
1 +(N.e2)
n = 69
1 +(69 x 0,12)
n = 69
1,69
= 40,8
n = 41
Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 orang
Keterangan : N = Jumlah Populasi
n = Sampel
Menurut Hidayat dikutip Mirza (2012), dari segi etika penelitian yakni
peneliti perlu membawa rekomendasi dari institusinya untuk pihak lain dengan
yang dituju oleh peneliti. Setelah mendapat persetujuan, barulah peneliti dapat
melakukan penelitian
kepada responden.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
persetujuan.
Yaitu data yang diambil oleh penelitian secara langsung dari sumbernya
responden yang didiagnosa medis Diabetes Melitus di Puskesmas Betung Kota yang
b. Pengukuran Diabetes
peneliti secara terbuka yang terdiri dari status Diabetes Melitus faktor
Data yang diperoleh dari catatan status Rekam Medis berupa data
responden adalah:
kuistioner
penelitian menghasil informasi yang benar, paling tidak ada 4 tahap dalam
Peneliti meneliti kembali lembar chek list yang telah dikumpulkan sehingga
data, apabila terjadi kesalahan dapat segera dilakukan upaya perbaikan dan
jika ada lembar chek list yang belum diisi maka peneliti bisa segera
2) Tingkat Pendidikan
4) Umur
a. Entry data
3.7.2.Analisis bivariat
Adalah analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua
variabel yaitu variabel dependen dengan variabel independen. Dalam hal ini
untuk melihat hubungan antara dua variabel tersebut dilakukan uji statistik
Chi Square. Bila hasil uji statistic menunjukan nilai p<0.05 menunjukan
tanggal 2 Mei 2020 sampai dengan 30 Mei 2020 data yang terkumpul sebanyak
Melitus. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan teks
sebagi berikut:
1. Obesitas
Obesitas 32 78,1
Jumah 41 100
Hasil penelitian pada tabel diatas menunjukan bahwa distribusi frekuensi
responden (78,1%) lebih banyak dari pada tidak obesitas responden rendah
2. Tingkat Pendidikan
Tinggi 11 26,8
Rendah 30 73,2
Jumah 41 100
3. Riwayat Keluarga
Jumah 41 100
Hasil penelitian pada tabel diatas menunjukan bahwa distribusi frekuensi
(63,4%) lebih banyak dari pada Riwayat Keluarga yang tidak ada keluarga yang
4. Umur
Old 32 78,1
Jumah 41 100
kemaknaan α0.05 dan tingkat kepercayaan CL 95%) Bila hasil uji statistik
menunjukkan nilai ƿ value >0,05 menunjukan dua variabel tersebut tidak ada
sebagai berikut :
1. Obesitas
Diabetes Melitus
Jumlah
Obesitas YA TIDAK P Valupe OR
N % N % n %
Tidak
1 11,1 8 88,9 9 100 0,020 11,692
Obesitas
Jumlah 20 21 41 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui responden yang Obesitas yang terkena
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,020) <α(0,05) berarti Ha
Nilai Odd Ratio yang didapatkan adalah 11.692 ini berarti bahwa responden
yang Obesitas memiliki peluang 11.692 kali untuk menigkatkan resiko Diabetes
2. Tingkat Pendidikan
Diabetes Melitus
Tingkat Jumlah
YA TIDAK P Valupe OR
Pendidikan
N % N % n %
Jumlah 20 21 41 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui responden yang tingkat pendidikan rendah
yang terkena Diabetes Melitus ada 9 responden (81,8%) lebih besar dari pada
(36,6%)
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,027) <α(0,05) berarti Ha
Nilai Odd Ratio yang didapatkan adalah 7.773 ini berarti bahwa responden
yang memiliki pendidikan rendah memiliki peluang 7.773 kali untuk terjadinya
3. Riwayat keluarga
Diabetes Melitus
Jumlah P Valupe Or
Umur Ya Tidak
N % N % n %
Riwayat
17 65,3 9 34,6 26 100
Keluarga DM
Riwayat
0,013 7,556
Keluarga tidak 3 20 12 80 15 100
ada DM
Jumlah 20 21 41 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui responden Riwayat Keluarga dengan Ada
Nilai Odd Ratio yang didapatkan adalah 7.556 ini berarti bahwa
statistik.
4. Umur
N % N % n %
Jumlah 20 21 41 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui responden yang Umur Tua yang terkena
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,020) <α(0,05) berarti Ha
diterima yaitu ada hubungan bermakna antara Umur dengan terjadinya Diabetes
Nilai Odd Ratio yang didapatkan adalah 11.692 ini berarti bahwa
responden yang Umur Tua memiliki peluang 11.692 kali untuk menigkatkan
secara statistik.
4.2 Pembahasan
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna karena
tersebut rajin kontrol kedokter jadi mempunyai gula darah yang baik sehingga
melitus tetapi setelah dicek gula darah masih dalam batas normal ternyata
bukan sakit diabetes melitus ini juga tidak bisa dijadikan responden.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Betung Kota pada tanggal 2 Mei 2020
– 30 Mei 2020. Populasi penelitian ini diambil di Poli PTM, Poli BP, dan Poli
Lansia Puskesmas Betung Kota Tahun 2020 yang berusia 15 tahun keatas untuk
mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian DM Tipe II. Data primer
melakukan wawancara.
Penelitian merupakan Survey Analitik dengan cara pendekatan Cross
Sectional. Berdasarkan rata rata kunjungan tiga bulan terakhir pada pasien Dm
di Puskesmas Betung Kota dari bulan januari, februari dan maret 2020
(berjumlah 76 pasien bulan januari 2020 73 pasien dibulan februari 2020 dan
data yang digunakan data primer yaitu melalui wawancara dan kuestioner dan
data sekunder yaitu catatan medis responden dan profil Puskesmas Betung Kota.
frekuensi Umur muda adalah 9 responden (21,9%) lebih sedikit dari pada
(IMT ≤23 kg/m2) yaitu berjumlah 32 responden (78,1%) dan responden yang
terkena diabetes melitus sebanyak 19 responden (59,3%) lebih besar dari pada
responden (11,1%).
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,027) <α(0,05) beri Ha
Perhitungan risk estimasi diperoleh nilai odds ratio 11.692 (OR>) yang
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Benner dkk tahun 2008 pada
orang yang kegemukan (obesitas) memiliki sel-sel lemak yang lebih besar
pada tubuh mereka. Diyakini bahwa sel-sel lemak yang lebih besar tidak
obesitas di daerah perkotaan disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat
seperti kurang aktivitas fisik, pola konsumsi dan gaya hidup yang tidak sehat
sebagaimana yang dikatakan oleh Ramiah tahun (2008) bahwa gaya hidup
yang minim gerak pada masyarakat perkotaan dan pasokan energi yang
berlebihan meningkatkan risiko terkena diabetes melitus yang tidak
Melitus Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Demak. Yaitu Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,027)
energinya lebih banyak energi berupa lemak yang pada kondisi tertentu akan
Melitus
(81,8%) lebih tinggi dari 30 responden yang pendidikan tinggi yang terkena
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,027) <α(0,05) beri
Perhitungan risk estimate diperoleh nilai odds ratio 7.773(OR >1) yang
dengan kata lain pola fikir seseorang yang berpendidikan rendah akan berbeda
Melitus Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Demak. Bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak ditemui pada penderita
dan PT.
Hasil uji statistik menujukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan
dari berbagai segi, salah satunya dari segi kesehatan, sehingga jika seseorang
masyarakat yang berstatus pendidikan lebih rendah. Data penelitian ini juga
Melitus
banyak dari pada responden Riwayat Keluarga dengan tidak ada penyakit DM
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p_value (0,013) <α(0,05) ada
diabetes melitus di Puskesmas Betung Kota tahun 2020. Perhitungan uji risk
besar.
(Alfiyah, 2010).
Odd Ratio yang didapatkan adalah 11.692 ini berarti bahwa responden yang
Umur Tua memiliki peluang 11.692 kali untuk menigkatkan resiko Diabetes
Penelitian lain yang dilakukan oleh Creatore et al, pada tahun 2010
dini yaitu antara umur 39-49 tahun. Pada penelitian ini lansia yang paling
dalam Ronni, 2010 hampir setengan dari penderita DM tipe 2 adalah yang
berusia diatas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.Distribusi frekuensi Obesitas dari 32 responden (78,1%) terkena obesitas jika
Penyakit DM
Diabetes Melitus di Puskesmas Betung Kota tahun 2020 dengan nilai p_value
(0,027)
Melitus di Puskesmas Betung Kota tahun 2020 dengan nilai p_value (0,013)
5.2 saran
Hasil penelitihan ini dapat dijadikan referensi bagi institusi pendidikan dan
control atau kohort untuk melihat apakah faktor risiko benar-benar memiliki
korelasi dengan faktor efek dan untuk melihat hubungan sebab akibat secara
jelas
Cases
Diabetes Melitus *
41 100,0% 0 0,0% 41 100,0%
Obesitas
Diabetes Melitus * Tingkat Pendidikan Cross Tabulation
Obesitas
Tidak
Rendah Jika Total
Obesitas jika
IMT >23
IMT <23
kg/m2
KG/M2
Total Count 32 9 41
% Within Diabetes Melitus 78,0% 22,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Likelihood Ratio-By-Linear
7,305 1 007
Association
Fisher"s Exact Test 20 012
N 0f Valid Cases 41
a. 2 cells (50,0%) have expected count less 5 The minimum expected count is 4,39
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Edtimate
N OF Valid Cases 41
Cases
Diabetes Melitus *
41 100,0% 0 0,0% 41 100,0%
Tingkat Pendidikan
Total Count 11 30 41
% Within Diabetes Melitus 26,8% 73,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp, Exact
Exact Sig,(2-
Value df Sig. (2- Sig, (1-
sided)
sised) sided)
Likelihood Ratio-By-Linear
6,953 1 8
Association
N 0f Valid Cases 41
a. 0 cells (0,0%) have expected count less 5 The minimum expected count is 5,37
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Edtimate
N OF Valid Cases 41
Cases
Tingkat Pendidikan
Total
Rendah Jika
Tidak tamat Tinggi jika
SD/Tamat SMU/PT
SD
Total Count 26 15 41
% Within Diabetes Melitus 63,4% 36,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp, Exact
Sig. (2- Exact Sig, Sig, (1-
Value df sised) (2-sided) sided)
Likelihood Ratio-By-Linear
Association 8,260 1 004
N 0f Valid Cases 41
a. 0 cells (0,0%) have expected count less 5 The minimum expected count is
7,32
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Edtimate
N OF Valid Cases 41
Cases
Total
Tua Muda
Total Count 32 9 41
% Within Diabetes Melitus 78,0% 22,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Likelihood Ratio-By-Linear
Association 7,305 1 007
N 0f Valid Cases 41
c. 2 cells (50,0%) have expected count less 5 The minimum expected count is 4,39
d. Computed only for a 2x2 table
Risk Edtimate
95% Confidence Interval
Odds Ratio Diabetes Melitus (Ya/Tidak) For
Cohort Obesitas jika IMT >23 kg/m2 1,535 1,061 2.178
N OF Valid Cases 41
Cases
Umur
Total
Old Middle Age
Total Count 32 9 41
% Within Diabetes Melitus 78,0% 22,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Likelihood Ratio-By-Linear
Association 7,305 1 007
N 0f Valid Cases 41
e. 2 cells (50,0%) have expected count less 5 The minimum expected count
is 4,39
f. Computed only for a 2x2 table
Risk Edtimate
Lower Upper
Middle Age
N OF Valid Cases 41
INFORMEND CONSENT
atas pertanyaan yang saya ajukan kepada peneliti maka saya mengetahui tujuan dan
keperawatan saya.
hak saya sebagi responden, saya menyadari bahwa penelitian ini tidak berdampak
berpartisifasi dalam penelitian ini tanpa paksaan dan bersikap sukarela dan tanpa
imbalan apapun.
Betung, Mei 2020
……………………….
Nomor Responden :
Setiap jawaban dari kuesioner ini hanya untuk keperluan penelitian dan
tidak akan mempengaruhi penelitian terhadap pelayanan Bapak untuk itu memohon
kiranya untuk menjawab kuesioner ini dengan lengkap dan sejujur-jujurnya.
Petunjuk Pengisian :
1 Nama (Inisial) :
2 Umur :
3 Jenis Kelamin :
Keluhan :
Berat Badan :
4 Tinggi Badan
Obesitas dengan
2 Obesitas ditimbang……………kg
Apakah Anda
berolahraga …………….
Jenis Olahraga………….
1. Ya (DM Tipe 2)
B Status Diabetes Melitus 2. Tidak (DM Tipe
Lain)
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Informed Concent
Nama : ………………………………………………
Umur : ………………………………………………
Ttd,
………………………………..
(Nama Pasien : )
Keterangan:
Lampiran 3. Kuisioner
Tanggal wawancara : / /
A. Karakteristik Responden
No. Karakteristik Responden Coding
A1 Nama
A2 Alamat
A3 No. tlp/hp
A4 Jenis kelamin 1. Laki-laki [ ]
A5 Tempat/tanggal lahir
A6 Umur Tahun [ ]
A7 Pendidikan Terakhir 1. Tidak sekolah [ ]
2. Tidak tamat SD
3. Tamat SD
4. Tidak tamat SMP
5. Tamat SMP
6. Tidak tamat SMA
7. Tamat SMA
8. Tamat D1
A8 Pekerjaan 1. Pensiunan PNS/ABRI/POLRI [ ]
2. PNS/ABRI/POLRI
3. Jasa (Ojek, bangunan, dll)
4. Swasta
5. Wiraswasta
B. Antropometri
No Jenis ukuran Hasil Coding
B1 Berat badan (kg)
B2 Tinggi badan (cm)
B3 IMT []
B4 Persen Lemak Tubuh []
B5 Lingkar Pinggang []
B6 Lingkar Pinggul []
C. Tekanan darah
C2 Diastolik
(mmHg)
[ ]
E. Riwayat Penyakit (jawaban tidak dibacakan)
darah……………….
E2 Apakah orang tua Ibu/Bapak 1. Ya, sudah berapa lama ……… [ ]
menderita penyakit gula/kencing 2. Tidak
manis? 3. Tidak tahu
E3 Apakah keluarga dari orang tua tua 1. Ya, sudah berapa lama ……… [ ]
Ibu/Bapak menderita penyakit 2. Tidak
gula/kencing manis? 3. Tidak tahu
(misalnya:
PENGETAHUAN KEGEMUKAN
No Pertanyaan Jawaban C
I1 Penyebab kegemukan adalah? o Genetik o[
]
o Makanan yang berlebihan
………………………………………… o Sering mengkonsumsi
I2 Resiko penyakit apa yang ditimbulkan o Hipertensi [
]
dari kegemukan adalah? o PJK
J. Intake Makanan