NPM : 10100118090
Kelas :B
Mata Kuliah : Humaniora-5
1. Otokratis
- cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa konsultasi dengan anggota yang lain
2. demokratis
- setiap keputusan selalu melibatkan orang lain
3. Partisipatif
- ketua tetep memegang kendali dan juga memberikan kesempatan kepada anggota tim dalam
mengembangkan startegi pemecahan masalah
4. Berorientasi pada tujuan
- hanya berfokus pada tujuan yang ada dan cenderung kaku
5. Situasional
- dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti situasi,pemimpin,pengikut
Contoh Kasus
Di masa pandemic sekarang dibutuhkan seorang pemimpin yang harus memiliki gaya
kepemimpinaan situasional dengan karakteristik nya dimana dalam pengambilan keputusan
itu harus dipengaruhi oleh faktor-faktor. Sebagai contoh nya ; pemerintah Bandung
menetapkan lagi PSBB yang disebabkan karena angka kejadian covid-19 meningkat lagi
yang sebelumnya sudah tidak ada PSBB.
4. Telling style = pemimpin memutuskan mau seperti apa,dan memberi instruksi dengan jelas
kepada bawahan,seperti mendikte
Untuk kategori R1 Pegawai tidak mampu dan tidak percaya diri-
Contoh kasus
Seorang Dirut RS harus melaksanakn ibadah umroh untuk 1 minggu kedepan,untuk
menghandle dari tugasnya , beliau harus memerintahkan seseorang untuk bisa menghandle
semua pekerjaannya selama beliau melaksanakan umroh. Ada 1 karyawan kita sebut dia
Budi,dia mengajukan diri sebagai orang yang bisa di handalkan,tetapi Budi ini tidak memiliki
kompetensi dalam bidangnya. Jadi gaya kepemimpinan yang harus di terapkan adalah gaya
Selling style dengan karakteristik pemimpin nya harus memberi arahan dan pemegang
kendali pengambilan keputusan tetap ada di pemimpin,juga sebagian kecil hal perlu
melibatkan karyawan.
2. Transaksional
- leader dan/atau bawahan dapat saling melaksanakan power dan pengaruh, yang dilaksana-
kan dalam suatu proses pertukaran yang saling menguntungkan
- pemimpin yang selalu ‖bertransaksi‖ dengan bawahan
- Pemimpin yang bersifat transaksional menghubungkan diri dengan orang-orang yang
dipimpinnya, atasannya, serta dirinya sebagai pemain- pemain dalam suatu proses transaksi.
- Kepemimpinan transaksional cenderung tidak membuat organisasinya atau pihak-pihak
yang terkait dengannya berkembang apalagi orang-orang yang dipimpinnya.
Kecenderungannya ialah memanfaat- kan berbagai pihak bagi dirinya.
Contoh kasus
Pemimpin Transformasional
Ridwan Kamil merupakan salah satu contoh pemimpin yang masuk dalam kepemimpinan
transformasional karena beliau adalah individu yang inovatif dan bisa merangsang serta
mengispirasikan pengikutnya, baik untuk mencapai sesuatu yang tidak biasa dan, dalam
prosesnya, mengembangkan kapasitas kepemimpinannya sendiri. Beliu pun memberdayakan
para pengikut dengan cara menselaraskan tujuan yang lebih besar individual para pengikut,
pemimpin, kelompok, dan organisasi.
Pemimpin Transaksional
politisi memimpin dengan cara “menukar satu hal dengan hal lain: pekerjaan dengan suara,
atau subsidi dengan kontribusi kampanye.
Refference :
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj6yZLd9L_tA
hVSfisKHe66AbgQFjABegQIAxAC&url=http%3A%2F%2Fproceeding.unisba.ac.id
%2Findex.php%2Fsosial%2Farticle%2Fview
%2F311&usg=AOvVaw02lcLoHfA4RNP0sCCNsxva
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiNk96L9L_tAhUOfisKHVxuC
54QFjABegQIAxAC&url=http%3A%2F%2Fjurnalmanajemen.petra.ac.id%2Findex.php
%2Fman%2Farticle%2Fdownload
%2F18552%2F18331&usg=AOvVaw1M2RedeZbe7ffHAppiHmnr
https://maulidafirrizqi.wordpress.com/2016/11/29/contoh-kasus-kepemimpinan-
transaksional-dan-transformasional/