Anda di halaman 1dari 3

Al-An'am, ayat 160 َ ‫ َو َم ِن ا ْقتَ َر‬.

ً‫ش ْيئًا َج َع ْلتُ لَهُ ِم ْثلَ َها َم ْغفِ َرة‬


‫ب إل َّي‬ َ ‫ش ِر ُك بِي‬ْ ُ‫ض َخ ِطيئَةً ثُ َّم لَقِيَنِي اَل ي‬ ِ ‫قُ َراب اأْل َ ْر‬
‫شي‬ ِ ‫ َو َمنْ أَتَ انِي يَ ْم‬،‫ب إل َّي ِذ َرا ًع ا ا ْقتَ َر ْبتُ إِلَ ْي ِه بَا ًع ا‬َ ‫ َو َم ِن ا ْقت ََر‬،‫ش ْب ًرا ا ْقت ََر ْبتُ إِلَ ْي ِه ِذ َراعًا‬
ِ
          
       ."‫أَتَ ْيتُهُ ه َْر َولَة‬
Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-
membawa perbuatan yang jahat. maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, A'masy, dari Al-Ma'rur ibnu Suwaid, dari Abu Zar r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Allah
sedangkan mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). Swt. berfirman, "Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, maka baginya pahala sepuluh kebaikan yang semisal
Ayat yang mulia ini merupakan rincian dari apa yang diglobalkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya: dengannya dan lebih dari itu. Dan barang siapa mengerjakan suatu kejahatan, maka balasannya adalah kejahatan
yang semisal atau Aku ampuni (dia). Barang siapa yang mengerjakan sepenuh bumi berupa dosa, kemudian ia
}‫سنَ ِة فَلَهُ َخ ْي ٌر ِم ْن َها‬
َ ‫{ َمنْ َجا َء بِا ْل َح‬ menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun, maka Aku jadikan baginya ampunan
Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik dari pada yang semisal dengan dosanya itu. Barang siapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, niscaya Aku mendekat
kebaikannya itu. (Al-Qashash: 84 dan An-Naml : p89) kepadanya satu hasta. Barang siapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, niscaya aku mendekatinya satu depa
Banyak hadis yang menyebutkan hal yang serupa dengan makna ayat ini, antara lain ialah apa yang (rentangan tangan). Dan barang siapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku datangi dia dengan
diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibnu Hambal. berlari kecil.
Imam Muslim meriwayatkannya dari Abu Kuraib, dari Abu Mu'awiyah dengan lafaz yang sama, dan dari Abu
Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Waki', dari Al-A'masy dengan lafaz yang sama. Ibnu Majah meriwayat kannya dari Ali ibnu
‫ عَنْ أَبِي َر َج ا ٍء‬، َ‫ َح َّدثَنَا ا ْل َج ْع ُد أَبُ و ُع ْث َم ان‬، َ‫س لَ ْي َمان‬ ُ ُ‫ َح َّدثَنَا َج ْعفَ ُر بْن‬، ُ‫َح َّدثَنَا َعفَّان‬ Muhammad At-Tanafisi, dari Waki’ dengan lafaz yang sama.
،‫س لَّ َم‬
َ ‫ص لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫س و ِل هَّللا‬ ُ ‫ عَنْ َر‬، ‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َم ا‬ ِ ‫ َر‬،‫ عن ابن عب اس‬،‫ال ُعطاردي‬
‫ "أن َربَّ ُك ْم [ َع َّز‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه وسلم‬ َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ َع َّز َو َج َّل قَا َل‬،‫فِي َما يَ ْر ِوي عَنْ َربِّ ِه‬ ‫س ْب ِن‬ ِ َ‫ عَنْ أَن‬،‫ت‬ ٍ ِ‫ َح َّدثَنَا ثَ اب‬،‫ َح َّدثَنَا َح َّماد‬،‫ش ْيبَان‬ َ ‫ َح َّدثَنَا‬:‫ص لِ ُّي‬ ِ ‫قَا َل ا ْل َحافِظُ أَبُو يُ ْعلَى ا ْل َم ْو‬
‫َش ًرا إِلَى‬ ْ ‫ فَ إِنْ َع ِملَ َه ا ُكتِبَتْ لَ هُ ع‬،ً‫سنَة‬ َ ‫سنَ ٍة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َها ُكتبت لَهُ َح‬ َ ‫ َمنْ َه َّم بِ َح‬،‫َو َج َّل] َر ِحي ٌم‬ ‫س نَ ٍة فَلَ ْم‬
َ ‫ " َمنْ َه َّم بِ َح‬:‫س لَّ َم قَ ا َل‬ َ ‫ص لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫س و َل هَّللا‬ ُ ‫ أَنَّ َر‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ه‬
ِ ‫ َر‬،‫َمالِ ٍك‬
‫ فَ إِنْ َع ِملَ َه ا‬،ً‫س نَة‬ َ ‫س يِّئَ ٍة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َه ا ُكتِبَتْ لَ هُ َح‬ َ ِ‫اف َكث‬
َ ِ‫ َو َمنْ ُه َّم ب‬.‫ير ٍة‬ ٍ ‫ض َع‬ ْ َ‫ إِلَى أ‬،‫س ْب ِع ِمائَ ٍة‬
َ ‫س يِّئَ ٍة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َه ا لَ ْم يُ ْكت َْب‬
َ ِ‫ َو ِمنْ ُه ْم ب‬.‫َش ًرا‬ ْ ‫ فإن عملها كتبت لَ هُ ع‬،ً‫سنَة‬ َ ‫يَ ْع َم ْل َها ُكتِبَتْ لَهُ َح‬
."ٌ‫ َواَل يَ ْهلَ ُك َعلَى هَّللا ِ إِاَّل هَالَك‬،‫ َع َّز َو َج َّل‬،ُ ‫ أَ ْو يَ ْم ُحوهَا هَّللا‬،ً‫ُكتِبَتْ لَهُ َوا ِح َدة‬ "ً‫اح َدة‬ ِ ‫سيِّئَةً َو‬
َ ‫ فَإِنَّ َع ِملَ َها ُكتِبَتْ َعلَ ْي ِه‬،‫َعلَ ْي ِه ش َْي ٌء‬
Al-Hafiz Abu Ya'Ia Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syaiban, telah menceritakan kepada kami
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Sulaiman, telah Hammad. telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas ibnu Malik r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
menceritakan kepada kami Al-Ja'd Abu Usman, dari Abu Raja Al-Utaridi, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah Saw. Barang siapa yang berniat mengerjakan suatu kebaikan, lalu tidak melakukannya, maka dicatatkan baginya pahala
telah bersabda dalam riwayat yang dikemukakannya dari Tuhannya, yaitu: Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Maha satu kebaikan: dan jika ia melakukannya, maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan. Dan barang siapa berniat
Penyayang. Barang siapa berniat melakukan suatu kebaikan, lalu ia tidak mengerjakannya, dicatatkan baginya pahala melakukan suatu kejahatan, lalu tidak mengerjakannya, maka tidak dicatatkan sesuatu pun atasnya. Dan jika ia
satu kebaikan; dan jika ia mengerjakannya, maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan sampai tujuh ratus mengerjakannya, maka dicatatkan baginya dosa satu kejahatan.
pahala kebaikan hingga lipat ganda yang sangat banyak Barang siapa berniat hendak mengerjakan suatu kejahatan, Perlu diketahui bahwa orang yang meninggalkan kejahatan, yakni yang tidak mengerjakannya (padahal ia
lalu ia tidak melakukannya, maka dicatatkan baginya pahala satu kebaikan. Jika ia melakukannya, maka dicatatkan sudah berniat) ada tiga macam, yaitu: Seseorang yang meninggalkannya karena Allah, maka baginya dicatatkan
baginya dosa satu kejahatan atau Allah menghapuskannya. Dan tidak ada seorang pun yang binasa karena Allah pahala satu kebaikan karena berkat upayanya dalam menahan diri untuk tidak mengerjakan kejahatan demi karena
melainkan hanyalah orang yang (ditakdirkan) binasa. Allah. Hal ini terdiri dari amal dan niat. Karena itu, disebutkan di dalam hadis bahwa dicatatkan baginya satu pahala
Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Al-Ja'd Abu Usman dengan kebaikan. Seperti yang disebutkan di dalam salah satu lafaz hadis sahih, yaitu:
lafaz yang sama. "‫"فَإِنَّ َما ت ََر َك َها ِمنْ َج َّرائِي‬
Sesungguhnya dia meninggalkannya demi Aku.
‫ عَنْ أَبِي‬،‫س َو ْيد‬ ُ ‫ َع ِن ا ْل َم ْع ُرو ِر ْب ِن‬،‫ش‬ ُ ‫ َح َّدثَنَا اأْل َ ْع َم‬،ُ‫ َح َّدثَنَا ُم َعا ِويَة‬:‫ضا‬
ً ‫قَا َل [اإْل ِ َما ُم] أَ ْح َم ُد أَ ْي‬
Adakalanya seseorang meninggalkannya karena lupa dan tidak ingat lagi kepadanya. Maka orang yang
ْ‫ َمن‬:‫ َع َّز َو َج َّل‬،ُ ‫ "يَقُو ُل هَّللا‬:‫سلَّ َم‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ قَا َل‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫ َر‬،‫َذ ٍّر‬ demikian tidak beroleh pahala, tidak pula dosa, karena dia tidak berniat suatu kebaikan pun dan tidak pula mengerjakan
‫ َو َمنْ َع ِم َل‬.‫سيِّئَةً فَ َج َزا ُؤهَا ِم ْثلُ َها أَ ْو أَ ْغفِ ُر‬
َ ‫ َو َمنْ َع ِم َل‬.ُ‫ش ُر أَ ْمثَالِ َها َوأَ ِزيد‬ ْ ‫سنَةً فَلَهُ َع‬ َ ‫َع ِمل َح‬ suatu kejahatan pun.
Adakalanya seseorang meninggalkannya karena tidak mampu dan malas sesudah berupaya menelusuri
penyebab-penyebabnya dan mengerjakan hal-hal yang mendekatkan dirinya kepada perbuatan jahat. Maka orang
ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬ْ ُ‫س لِ ًما ُم ْؤ ِمنً ا اَل ي‬ ْ ‫ان َمنْ َم اتَ ُم‬ ِ ‫ف؛ فَا ْل ُم‬
ِ َ‫وجبَت‬ ٍ ‫ض ْع‬ ِ ‫س ْب ُع ِمائَ ِة‬ َ ‫ َو‬،‫اف‬
ٍ ‫ض َع‬ْ َ‫َو َعش ََرةُ أ‬
seperti ini sama kedudukannya dengan orang yang mengerjakannya, seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih dari ‫ فَ َعلِ َم‬،‫سنَ ٍة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َه ا‬َ ‫ َو َمنْ َه َّم بِ َح‬.‫ َو َمنْ َماتَ َكافِ ًرا َو َجبَتْ لَهُ النَّا ُر‬،ُ‫ش ْيئًا َو َجبَتْ لَهُ ا ْل َجنَّة‬ َ
Nabi Saw, yang telah bersabda:
،‫س يِّئَ ٍة لَ ْم تُ ْكت َْب َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫ َو ِمنْ َه َّم ب‬.ً‫س نَة‬ َ ‫ ُكتِبَتْ لَهُ َح‬،‫ص َعلَ ْي َها‬ َ ‫هَّللا ُ أَنَّهُ قَ ْد أش َع َرها قَ ْلبَه َو َح َر‬
‫ َه َذا‬،ِ ‫س و َل هَّللا‬ .‫ش َر ِة أَ ْمثَالِ َها‬َ ‫سنَةً َكانَتْ َعلَ ْي ِه بِ َع‬ َ ‫ َو ِمنْ َع ِم َل َح‬.‫ضاعَفْ َعلَ ْي ِه‬ َ ُ‫اح َدةً َولَ ْم ت‬ِ ‫َو َمنْ َع ِملَ َها ُكتِبَتْ َو‬
ُ ‫ يَ ا َر‬:‫ قَ الُوا‬."‫س ْيفَ ْي ِه َما فَا ْلقَاتِ ُل َوا ْل َم ْقتُو ُل فِي النَّا ِر‬
َ ِ‫ان ب‬
ِ ‫سلِ َم‬ َ ‫"إِ َذا تَ َو‬
ْ ‫اجهَ ا ْل ُم‬
"‫ف‬ ٍ ‫ض ْع‬ َ ِ‫ َكانَتْ لَهُ ب‬،‫ َع َّز َو َج َّل‬،ِ ‫يل هَّللا‬
ِ ‫س ْب ِع ِمائَ ِة‬ ِ ِ‫سب‬ َ ‫ق نَفَقَةً فِي‬ َ َ‫َو َمنْ أَ ْنف‬
َ ‫صا َعلَى قَ ْت ِل‬
"‫صا ِحبِ ِه‬ ً ‫ "إِنَّهُ َكانَ َح ِري‬:‫ُول؟ قَا َل‬ ِ ‫ فَ َما بَا ُل ا ْل َم ْقت‬،‫ا ْلقَاتِ ُل‬
Apabila dua orang muslim bersua dengan pedangnya masing-masing, maka si pembunuh dan si terbunuh masuk
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada
neraka. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau si pembunuh sudah jelas, tetapi bagaimana dengan si terbunuh?"
kami Syaiban ibnu Abdur Rahman, dari Ar-Rakiin ibnur Rabi', dari ayahnya, dari pamannya (yaitu Fulan ibnu Amilah),
Rasulullah Saw. menjawab: Sesungguhnya dia sangat berkeinginan untuk membunuh temannya.
dari Kharim ibnu Fatik Al-Asadi, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya manusia itu ada empat macam,
dan amal perbuatan ada enam macam. Manusia yang diberi keluasan di dunia dan di akhirat; manusia yang diberi
ُ‫س نُ بْن‬ َ ‫و َح َّدثَنَا ا ْل َح‬-
َ ‫ َح َّدثَنَا َعلِ ٌّي‬،‫سى‬ َ ‫ َح َّدثَنَا ُم َجا ِه ُد بْنُ ُمو‬:‫صلِ ُّي‬ ِ ‫قَا َل اإْل ِ َما ُم أَبُو يُ ْعلَى ا ْل َم ْو‬ keluasan hanya di dunia, sedangkan di akhirat disempitkan; manusia yang disempitkan di dunianya, sedangkan di
akhirat ia diberi keluasan; dan manusia yang celaka di dunia dan akhirat. Sedangkan amal perbuatan itu terdiri atas
ْ‫ عَن‬،َ‫وس ى ْب ِن ُعبَ ْي َدة‬ َ ‫ ِكاَل ُه َم ا عَنْ ُم‬، َ‫سلَ ْي َمان‬ ُ ُ‫ق بْن‬ ُ ‫س َحا‬ ْ ِ‫قَااَل َح َّدثَنَا إ‬- ‫اح َوأَبُو َخ ْيثَ َمة‬ ِ َّ‫صب‬ َّ ‫ال‬ dua hal yang memastikan, pembalasan yang setimpal, sepuluh kali lipat pahala dan tujuh ratus kali lipat pahala. Dua
hal yang mewajibkan ialah barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan muslim lagi mukmin, tidak
:‫س لَّ َم‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫س قَا َل‬ٍ َ‫ عَنْ َج ِّد ِه أَن‬،‫س‬ ٍ َ‫أَبِي بَ ْك ِر ْب ِن عبيد هللا ابن أَن‬ mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka wajib baginya (masuk) surga. Dan barang siapa yang mati dalam
‫س يِّئَ ٍة لَ ْم تُ ْكت َْب‬
َ ِ‫ َو ِمنْ َه َّم ب‬.‫َش ًرا‬ ْ ‫ فَإِنْ َع ِملَ َها ُكتِبَتْ لَهُ ع‬،ً‫سنَة‬ َ ‫سنَ ٍة َكت ََب هَّللا ُ لَهُ َح‬ َ ‫" َمنْ َه َّم بِ َح‬ keadaan kafir, maka wajib baginya (masuk) neraka. Dan barang siapa yang berniat mengerjakan suatu kebaikan, lalu
ia tidak mengerjakannya dan Allah mengetahui bahwa niat itu timbul dalam kalbunya serta berkeinginan untuk
ُ ‫ يَقُ و ُل هَّللا‬.ً‫س نَة‬ َ ‫ فَ إِنْ تَ َر َك َه ا ُكتِبَتْ لَ هُ َح‬،ً‫س يِّئَة‬
َ ‫ فَإِنْ َع ِملَ َها ُكتِبَتْ َعلَ ْي ِه‬،‫َعلَ ْي ِه َحتَّى يَ ْع َملَ َها‬ mengerjakannya, maka dicatatkan baginya satu pahala kebaikan. Dan barang siapa yang berniat hendak melakukan
."‫ إِنَّ َما ت ََر َك َها ِمنْ َم َخافَتِي‬:‫تَ َعالَى‬ suatu kejahatan, maka tidak dicatatkan hal itu atas dirinya; dan barang siapa yang mengerjakannya, dicatatkan atas
dirinya dosa satu kejahatan tanpa dilipatgandakan. Barang siapa yang mengerjakan suatu kebaikan, baginya pahala
sepuluh kali kebaikan yang semisal dengannya. Dan barang siapa yang mengeluarkan suatu pembelanjaan di jalan
Imam Abu Ya'la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mujahid ibnu Musa, telah menceritakan
Allah Swt., maka dilipatgandakan (pahalanya) menjadi tujuh ratus kali lipat.
kepada kami Ali, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnus Sabah serta Abu Khaisamah; keduanya mengatakan
Imam Turmuzi dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Ar-Rakin ibnur Rabi, dari ayahnya, dari
bahwa telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Sulaiman; keduanya dari Musa ibnu Ubaidah, dari Abu Bakar ibnu
Basyir ibnu Amilah, dari Kharim ibnu Fatik dengan sanad yang sama, tetapi sebagian dari lafaznya saja.
Ubaidillah ibnu Anas, dari kakeknya (yaitu Anas) yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang
siapa berniat melakukan suatu kebaikan, maka Allah mencatatkan satu pahala kebaikan baginya. Jika dia
mengerjakannya, maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan. Dan barang siapa berniat mengerjakan suatu ‫ َح َّدثَنَا يزي د بن‬،‫ي‬ ُّ ‫ َح َّدثَنَا ُعبَ ْي ُد هَّللا ِ بْنُ ُع َم َر ا ْلقَ َوا ِري ِر‬،‫ َح َّدثَنَا أَبُو ُز ْرعَة‬:‫قَا َل ابْنُ أَبِي َحاتِ ٍم‬
kejahatan, maka tidak dicatatkan baginya sebelum dia mengerjakannya. Jika dia mengerjakannya, maka dicatatkan
atas dirinya dosa satu kejahatan. Jika ia meninggalkannya (tidak mengerjakannya), maka dicatatkan baginya pahala ‫ص لَّى‬ َ ‫ ع َِن النَّبِ ِّي‬،‫ عَنْ َج ِّد ِه‬،‫ عَنْ أَبِي ِه‬،‫ب‬ ٍ ‫ش َع ْي‬ ُ ‫ عَنْ َع ْم ِرو ْب ِن‬،‫يب ا ْل ُم َعلِّ ُم‬ٌ ِ‫ َح َّدثَنَا َحب‬،‫ُز َر ْيع‬
satu kebaikan, Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya dia meninggalkannya karena takut kepada-Ku.”
،‫ظه ِم ْن َه ا‬ ُّ ‫ض رها بِلَ ْغ ٍو فَ ُه َو َح‬ َ ‫ َر ُج ٌل َح‬:‫ض ُر ا ْل ُج ُم َع ةَ ثالث ةُ نَفَ ر‬ ُ ‫ "يَ ْح‬:‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
Ini menurut lafaz hadis Mujahid, yakni Ibnu Musa. ‫ َو َر ُج ٌل‬،‫ش ا َء َمنَع ه‬ َ ْ‫ َوإِن‬،ُ‫ش ا َء أَ ْعطَ اه‬ َ ْ‫ فَ إِن‬،َ ‫ فَ ُه َو َر ُج ٌل َد َع ا هَّللا‬،‫ض َرهَا بِ ُدعَا ٍء‬ َ ‫َو َر ُج ٌل َح‬
‫ فَ ِه َي َكفَّا َرةٌ لَهُ إِلَى ا ْل ُج ُم َع ِة‬،‫سلِ ٍم َولَ ْم يُ ْؤذ أَ َحدًا‬ ْ ‫ت َولَ ْم يَت ََخطَّ َرقَبَة ُم‬ٍ ‫س ُكو‬ ُ ‫ت َو‬ ٍ ‫صا‬ َ ‫ض َرهَا بِإ ِ ْن‬ َ ‫َح‬
‫ َع ِن‬،‫ش ْيبَانُ بْنُ َع ْب ِد ال َّر ْح َم ِن‬ َ ‫ َح َّدثَنَا‬،‫ي‬ ّ ‫ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر ْح َم ِن بْنُ َم ْه ِد‬:ُ‫قَا َل اإْل ِ َم ا ُم أَ ْح َم د‬ }‫ش ُر أَ ْمثَالِ َها‬
ْ ‫سنَ ِة فَلَهُ َع‬ َ ‫ { َمنْ َجا َء بِا ْل َح‬:‫الَّتِي تَلِي َها َو ِزيَا َدةُ ثَاَل ثَ ِة أَيَّ ٍام؛ َو َذلِكَ أِل َنَّ هَّللا َ يَقُو ُل‬
َّ‫ي؛ أَن‬ َ َ ‫ عَنْ ُخ َر ْيم ْب ِن فَاتِ ٍك اأْل‬،‫ عَنْ َع ِّم ِه فُاَل ِن ْب ِن َع ِميلة‬،‫ عَنْ أَبِي ِه‬،‫يع‬
ِّ ‫س ِد‬ ِ ِ‫الر َك ْين ْب ِن ال َّرب‬ُّ Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah

ِ ‫ َواأْل َ ْع َم ا ُل‬،ٌ‫اس أَ ْربَ َع ة‬


ibnu Umar Al-Qawariri, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai', telah menceritakan kepada kami Habib ibnul
‫س ع لَ هُ فِي‬ ُ َّ‫ فَالن‬.ٌ‫س تَّة‬
َّ ‫اس ُم َو‬ ُ َّ‫ "الن‬:‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫النَّبِ َّي‬ MualJim, dari Amr ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Yang menghadiri
‫ َو َم ْقتُ و ٌر َعلَ ْي ِه فِي ال ُّد ْنيَا‬،‫س ٌع لَهُ فِي ال ُّد ْنيَا َم ْقت ور َعلَ ْي ِه فِي اآْل ِخ َر ِة‬ َّ ‫ َو ُم َو‬،‫ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة‬ salat Jumat ada tiga macam orang, yaitu seseorang yang menghadirinya dengan lagwu, maka perbuatannya yang
lagwu itu adalah bagiannya dari salat Jumat (yakni tidak ada pahalanya). Seseorang yang menghadirinya dengan doa,
،‫ َو ِم ْث ٌل بِ ِم ْث ٍل‬،‫ َواأْل َ ْع َم ا ُل ُموجبت ان‬.‫وش قِ ٌي فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة‬ َ ،‫س ٌع لَ هُ فِي اآْل ِخ َر ِة‬ َّ ‫ُم َو‬ maka dia adalah seseorang yang berdoa kepada Allah; jika Allah menghendaki, niscaya memberinya; dan jika Allah
menghendaki yang lain, niscaya Dia tidak memberinya. Dan seseorang yang menghadirinya dengan insat, diam, tidak
melangkahi leher seorang muslim pun dan tidak pula mengganggu seseorang pun, maka hal itu merupakan penghapus
dosanya sampai Jumat berikutnya dan lebih tiga hari. Yang demikian itu karena Allah Swt. telah berfirman, "Barang
siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya " (Al-An'am: 160).

،‫اعي َل‬ ِ ‫س َم‬ ْ ِ‫ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ إ‬،‫َاش ُم بْنُ َم ْرثَ د‬ ِ ‫ َح َّدثَنَا ه‬:‫اس ِم الطَّبَ َرانِ ُّي‬ ِ َ‫قَ ا َل ا ْل َحافِ ظُ أَبُ و ا ْلق‬
‫ي‬
ِّ ‫ش َع ِر‬ْ َ ‫ عَنْ أَبِي َمالِ ٍك اأْل‬،‫ش َر ْيح ْب ِن ُعبَ ْي ٍد‬ ُ ْ‫ عَن‬،َ‫ض م بْنُ ُز ْر َع ة‬ َ ‫ض ْم‬ َ ‫ َح َّدثَنِي‬،‫َح َّدثَنِي أَبِي‬
‫ "ا ْل ُج ُم َع ةُ َكفَّا َرةٌ لِ َم ا بَ ْينَ َه ا َوبَيْنَ ا ْل ُج ُم َع ِة الَّتِي‬:‫س لَّ َم‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫قَا َل‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬
}‫ش ُر أَ ْمثَالِ َها‬
ْ ‫سنَ ِة فَلَهُ َع‬ َ ‫ { َمنْ َجا َء بِا ْل َح‬:‫تَلِي َها َو ِزيَا َدةُ ثَاَل ثَ ِة أَيَّ ٍام؛ َو َذلِكَ أِل َنَّ هَّللا َ تَ َعالَى قَا َل‬
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnu Marsad, telah menceritakan
kepada kami Muhammad ibnu Ismail, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepadaku Damdam
ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Abu Malik Al-Asy'ari yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda: Salat Jumat merupakan kifarat (penghapus dosa) yang terjadi antara Jumat itu dengan Jumat berikutnya dan
lebih tiga hari. Demikian itu karena Allah Swt. telah berfirman, "Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya "(Al-An'am: 160).
Dari Abu Zar r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

."ُ‫صا َم ال َّد ْه َر ُكلَّه‬ َ ‫صا َم ثَاَل ثَةَ أَيَّ ٍام ِمنْ ُك ِّل‬
َ ‫ش ْه ٍر فَقَ ْد‬ َ ْ‫" َمن‬
Barang siapa melakukan puasa tiga hari pada setiap bulan, maka sesungguhnya ia melakukan puasa setahun penuh.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan apa yang tertera di atas menurut lafaznya. Telah
meriwayatkannya pula Imam Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Turmuzi. Sedangkan Imam Turmuzi menambahkan:

َ ‫َش ُر أَ ْمثَالِ َه ا} ا ْليَ ْو ُم بِ َع‬


‫ش َر ِة‬ َ ‫ { َمنْ َج ا َء بِا ْل َح‬:‫ق َذلِكَ فِي ِكتَابِ ِه‬
ْ ‫س نَ ِة فَلَ هُ ع‬ ْ ‫فَأ َ ْن َز َل هَّللا ُ ت‬
َ ‫َص ِدي‬
"‫أَيَّ ٍام‬
Maka Allah menurunkan hal yang membenarkan itu dalam Kitabnya, yaitu: "Barang siapa membawa amal yang baik.
maka baginya {pahala) sepuluh kali lipat amalnya" (Al-An'am: 160). Satu hari sama dengan sepuluh hari.
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Anda mungkin juga menyukai