Laporan Pendahuluan Gea 1
Laporan Pendahuluan Gea 1
A. DEFINISI
Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih
dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja
(Sudaryat Suraatmaja.2005).
Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(FKUI,1965).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen
(Whaley & Wong’s,1995).
B. ETIOLOGI
Factor presipitasi:
Factor predisposisi:
C. KLASIFIKASI
1. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan
syok.
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor
kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik
seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,
apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
1. Kuman Salmonella
Suhu badan naik, konsistensi tinja cair/encer dan berbau tidak enak,
kadang-kadang mengandung lendir dan darah, stadium prodomal
berlangsung selama 2-4 hari dengan gejala sakit kepala, nyeri dan perut
kembung.
2. Kuman Escherichia Coli
Lemah, berat badan sukar naik, pada bayi mulas yang menetap.
3. Kuman Vibrio
Konsistensi encer dan tanpa diketahui mules dalam waktu singkat
terjadi, akan berubah menjadi cairan putih keruh tidak berbau busuk amis,
yang bila diare akan berubah menjadi campuran-campuran putih, mual
dan kejang pada otot kaki.
4. Kuman Disentri
5. Kuman Virus
F. PATOFISIOLOGI
Diare dapat terjadi karena beberapa karena beberapa antara lain virus
yang masuk kedalam traktus digestivus bersama dengan makanan atau
minuman kemudian berkembang biak didalam usus .Setelah itu virus masuk
kedalam epitel usus halus.Sel epitel usus halus bagian apical akan diganti oleh
sel bagian kripta yang belum matang,berbentuk kutub atau gepeng akibatna sel-
sel epitel ini tidak dapat berfungsi untuk menyerap air dan makanan sebagai
akiat lebih lanjut akan terjadi diare osmotic.Vili usus kmudian akan memendek
sehingga kemampuan menyerap dan mencerna makanan akan berkurang pada
saat ini biasanya diare akan muncul.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
b. Pemeriksaan darah
1) pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium,
Kalsium dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan
asama basa.
2) Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
c. Doudenal Intubation
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Mal nutrisi
6. Hipoglikemia
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
K. PENATALAKSANAAN
2. Keluhan Utama
Nyeri abdomen
3. Riwayat penyakit sekarang
Intervensi:
a. Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
b. Auskultasi bising usus
R/mengetahui frekuensi bising usus
c. Hitung BC
R/mengetahui klebihan dan kekurang cairan
d. Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
e. Kolaborasi/lanjutkan program labarotorium darah
R/mengetahui kandungan darah
f. Kolaborasi/lanjutkan program labarotorium tinja
R/mengetahui kandungan tinja
g. Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat antibiotik; nama, dosis, waktu,
cara
R/mempercepat penyembuhan
Intrvensi:
a. Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
b. Anjurkan untuk banyak minum ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
c. Hitung B
R/mengetahui klebihan dan kekurang cairan
d. Anjurkan untuk bedres
R/mempercepat pemulihan kondisi
e. Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi elektrolit; nama, dosis, waktu,
cara
R/mempercepat penyembuhan
Intervensi:
a. Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
b. Anjurkan untuk banyak minu ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
c. Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
d. Beri kompres hanga
R/vasodilatasi pembuluh darah
e. Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antipiretik; nama,d osis, waktu,
cara
R/mempercepat penyembuhan
f. Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antibiotik; nama, dosis, waktu,
cara
R/mempercepat penyembuhan
4. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
melalui rute normal(diare),
Intrvensi:
a. Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
b. Anjurkan untuk banyak minum ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
c. Hitung BC
R/mengetahui klebihan dan kekurang cairan
d. Anjurkan untuk bedres
R/mempercepat pemulihan kondisi
e. Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi elektrolit; nama, dosis, waktu,
cara
R/mempercepat penyembuhan
f. Kolaborasi/lanjutkan program therapi trasfusi
R/mempercepat pemulihan kesehatan klien
DAFTAR PUSTAKA
Williams & Wilkins. 2008. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta Barat:
Indeks.
LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny ” N ” DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN CAIRAN ( GEA ) RUANGAN ANYELIR
RS TK II PELAMONIA
MAKASSAR
NAMA : MUZDALIFAH
NIM : P-182467
CI LAHAN CI INSTITUSI
(………………………...) (……………...…………..)