Pedoman Inspeksi Lereng Jalan
Pedoman Inspeksi Lereng Jalan
PEDOMAN
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
Prakata
Pedoman inspeksi ini disusun berdasarkan hasil kajian litbang jalan dan jembatan, yang
diawali dengan penelitian Slope Stability Inventory (SSI) yang dikembangkan sejak tahun
1998 melalui kerja sama dengan Transport Road Research Laboratory (TRRL). Penelitian ini
selanjutnya dikembangkan menjadi Basis Data Bidang Geoteknik dan penelitian Slope
Disaster Management System sejak tahun 2006 sampai tahun 2011.
Pedoman ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil pada Subkomite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui
Gugus Kerja Geoteknik Jalan, Pusat Litbang Jalan, dan Jembatan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Pedoman ini telah dikonsensuskan di Bandung pada tanggal 06 Juni 2017 dihadiri oleh para
pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari produsen, konsumen,
pakar, dan pemerintah.
Pendahuluan
Inspeksi lereng jalan merupakan salah satu bagian kegiatan yang terintegrasi dalam suatu
sistem manajemen lereng jalan, bersama-sama dengan inventarisasi, penilaian risiko,
mitigasi tingkat risiko, Basis Data Lereng Jalan dan pemeliharaan. Sistem manajemen lereng
jalan tersebut dilengkapi serangkaian pedoman yang tidak terpisah, meliputi :
1. Pedoman Sistem Manajemen Lereng Jalan;
2. Pedoman Inventarisasi Lereng Jalan;
3. Pedoman Inspeksi Lereng Jalan;
4. Pedoman Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan;
5. Pedoman Mitigasi Tingkat Risiko Lereng Jalan;
6. Pedoman Pemeliharaan Lereng Jalan.
Inspeksi lereng jalan terdiri atas inspeksi rutin, inspeksi berkala, dan inspeksi khusus. Setiap
inspeksi dilakukan dengan cara pengumpulan data dan pemeriksaan kondisi lereng, kondisi
bangunan rekayasa lereng, kondisi drainase, kondisi badan dan bahu jalan, kondisi jalan
inspeksi, dan kondisi instrumentasi. Pelaksanaan inspeksi dilakukan dengan survei lapangan
yang menggunakan formulir atau formulir aplikasi berbasis android/iOS yang ditunjang oleh
beberapa peralatan.
Data hasil inspeksi direkam dan dikelola dalam suatu aplikasi basis data yang berbasis GIS
dan web serta dikenal dengan Basis Data Lereng Jalan. Basis data tersebut mudah diakses
dengan android/IOS oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.
Inspeksi lereng jalan
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan prosedur inspeksi lereng jalan yang meliputi
inspeksi rutin, inspeksi berkala, dan inspeksi khusus untuk lereng alam dan lereng
buatan, yaitu lereng galian atau lereng timbunan, serta lereng alam dan lereng buatan
yang mengalami keruntuhan.
2 Acuan normatif
Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk
melaksanakan pedoman ini.
Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun
1997. Pemetaan penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan,
kemampuan tanah dan penggunaan simbol/warna untuk penyajian dalam peta
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 56 tahun 2015. Kode dan data wilayah
administrasi pemerintahan
Guide To Roas Slope Maintenance and Disaster Management, Jica dan JKR Malaysia.
2002
Untuk tujuan penggunaan pedoman ini, istilah dan definisi berikut digunakan.
3.1
aliran (flows)
gerakan tanah pada lokasi yang dangkal, di dekat permukaan, umumnya berupa
keruntuhanan aliran lumpur yang relatif cepat.
3.2
anomali topografi
adanya perubahan garis kontur akibat adanya material longsoran regional.
3.3
bahu sengkedan
1 dari 213
jarak mendatar antara puncak lereng sengkedan bawah dan kaki lereng sengkedan
atas.
3.4
bentang alam (terain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik tertentu.
3.5
diskontinuitas
ketidaksinambungan struktur geologi yang menyebabkan pelapisan batuan tidak
menerus, antara lain ketidakselarasan bidang pelapisan, kekar (joints), sesar (faults),
dan retak-pecah (fracture).
3.6
erosi alur (rill erosion)
akumulasi hasil erosi permukaan yang selanjutnya dibawa melalui sistim alur-alur kecil
yang mengalir.
3.7
erosi fretting
erosi yang terjadi akibat terjadinya korosi pada tanah.
3.8
erosi parit (gully erosion)
erosi alur yang semakin besar dan dalam karena aliran air yang lebih kuat.
3.9
erosi permukaan/lembar (sheet erosion)
erosi permukaan yang terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan
yang paling atas.
3.10
gelincir (slides)
keruntuhan massa tanah ataupun batuan yang bergerak pada suatu bidang.
3.11
gelincir rotasi
keruntuhan yang umumnya terjadi pada lereng homogen dengan bidang keruntuhan
berbentuk lingkaran pada tempat yang dalam, dan masa tanah yang keruntuhan
cenderung menyatu.
3.12
gelincir translasi
keruntuhan dengan bidang keruntuhan yang datar dan massa tanah dengan
keruntuhan berbentuk baji.
3.13
inspeksi lereng khusus
pemeriksaan dan pencatatan terhadap kondisi-kondisi visual di lapangan yang
berkaitan dengan kondisi lereng jalan sebagai deteksi kelainan atau gejala-gejala
abnormal yang dilakukan secara khusus yaitu setelah terjadi gempa, terjadi hujan
dengan intensitas yang tinggi dan terus menerus, permintaan pelaksana rutin/berkala,
dan rekomendasi ahli geoteknik.
2 dari 213
3.14
inspeksi lereng rutin
jenis kegiatan pemeriksaan dan pencatatan kondisi lereng jalan secara rutin yang
dilakukan visual sesuai dengan interval tingkat risiko lerengnya.
3.15
inspeksi lereng berkala
jenis kegiatan pemeriksaan dan pencatatan kondisi lereng jalan secara berkala yang
dilakukan visual dengan pengukuran-pengukuran sesuai interval tingkat risiko
lerengnya.
3.16
inventarisasi lereng jalan
jenis kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap kondisi-kondisi visual di
lapangan yang merupakan data awal suatu lereng jalan.
3.17
jalan desa
ruas Jalan yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa
serta jalan lingkungan.
3.18
jalan kabupaten/kota
ruas jalan yang menghubungkan antarkelurahan/desa.
3.19
jalan nasional
ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi.
3.20
jalan nonstatus
ruas jalan yang belum memiliki status.
3.21
jalan provinsi
ruas jalan yang menghubungkan antarkabupaten/kota dalam sebuah provinsi.
3.22
jatuhan (fall)
keruntuhanan yang disebabkan oleh keruntuhan tarik yang diikuti dengan jenis
keruntuhanan jatuh bebas akibat gravitasi.
3.23
jatuhan batuan (rockfall)
jatuh bebas atau menggelinding batuan keras atau bongkah lereng, terjadi pada lereng
curam karena pengaruh gravitasi yang dikontrol oleh penyebaran retakan.
3 dari 213
3.24
jungkiran (topple)
jenis keruntuhanan memutar ke depan dari satu atau beberapa blok tanah (batuan)
terhadap titik pusat putaran di bawah massa batuan akibat gaya gravitasi dan atau
gaya dorong massa batuan dibelakangnya atau gaya akibat tekanan air yang mengisi
rekahan batuan
3.25
kondisi lereng jalan
kondisi topografi, geologi,dan hidrologi batuan/tanah di sekitar lereng jalan.
3.26
lereng alam
lereng atau tebing yang terbentuk karena proses dan fenomena geologi.
3.25
lereng galian
lereng yang terbentuk karena adanya pemotongan lereng alam.
3.26
lereng jalan
lereng yang berada di bagian kiri, kanan, atas dan bawah suatu ruas jalan.
3.27
lempung mengembang (swelling clay)
lempung yang bersifat mengembang jika kena air/cairan dan bersifat pecah serta
mudah hancur ketika kering ketika terekspos di permukaan lereng.
3.28
lereng timbunan
lereng yang terbentuk karena adanya penimbunan lereng alam.
3.29
luas lereng
ukuran panjang lereng dengan panjang kemiringan lereng dengan karakteristik yang
sama.
3.30
panjang kemiringan lereng (slope distance)
jarak miring lereng dari dasar lereng ke puncak lereng.
3.31
panjang lereng (slope length)
ukuran panjang suatu lereng dengan karakteristik yang sama.
3.32
pelapukan
proses perubahan dan penghancuran batuan, tanah, dan mineral serta bahan organik
dan material buatan melalui kontak dengan atmosfer bumi, air, dan organisme biologis.
4 dari 213
3.33
pengelupasan tipis (exfoliation)
proses pengelupasan batuan akibat adanya tekanan dan perubahan temperatur yang
ekstrim.
3.34
sengkedan lereng (terasering)
kondisi lereng yang dibuat bertangga-tangga yang dapat diterapkan pada timbunan
atau galian yang tinggi.
3.35
set diskontinuitas
kemenerusan kekar-kekar yang memiliki arah (strike) dan kemiringan (dip) yang sama
pada suatu lereng batuan.
3.36
sudut lereng
sudut yang dibentuk oleh garis horizontal dengan kemiringan lereng.
3.37
sudut sengkedan lereng
sudut yang dibentuk oleh garis horizontal dengan kemiringan lereng setiap sengkedan.
3.38
tinggi lereng
ukuran tinggi suatu lereng dengan karakteristik yang sama.
3.39
tinggi sengkedan lereng
jarak vertikal setiap sengkedan lereng jalan.
4 Ketentuan
4.1 Umum
a. Inspeksi lereng jalan dilakukan terhadap lereng jalan yang sudah terinventarisasi
dan datanya terekam di dalam basis data lereng jalan.
b. Inspeksi lereng jalan awal dilakukan segera setelah inventarisasi lereng jalan, yaitu
inspeksi berkala lereng jalan.
c. Inspeksi lereng kedua dan selanjutnya dilakukan setelah inspeksi lereng awal
sesuai dengan tingkat risiko lerengnya.
d. Inspeksi lereng jalan yang mengalami keruntuhan dan tidak terbatas pada ruang
milik jalan.
e. Inspeksi lereng jalan awal menggunakan data sekunder dan hasil inventarisasi
lereng jalan yang disimpan dalam basis data lereng jalan.
f. Inspeksi lereng kedua dan seterusnya menggunakan data sekunder, hasil
inventarisasi, hasil inspeksi sebelumnya, tingkat risiko lereng, serta hasil
pemeliharaan sebelumnya yang disimpan dalam basis data lereng jalan.
5 dari 213
g. Inspeksi lereng jalan dilakukan dengan pengamatan secara visual, menggunakan
formulir, beberapa alat penunjang, yang dilakukan dengan berjalan kaki di lereng
dan sekitarnya.
h. Formulir yang digunakan pada inspeksi lereng jalan adalah formulir cetak pada
Lampiran A, D, dan G, atau formulir aplikasi yang dapat dipasang ke dalam
komputer tablet atau telepon pintar (smartphone).
i. Jika terjadi perubahan tata guna lahan dilakukan inspeksi berkala.
j. Laporan inspeksi lereng jalan harus direkam ke dalam basis data lereng jalan.
6 dari 213
Tabel 1 – Frekuensi inspeksi lereng jalan
Jenis Interval yang disarankan
Inspeksi
Lereng risiko sangat Lereng risiko sedang Lereng risiko rendah
tinggi dan tinggi
Musim Musim Musim Musim Musim Musim
hujan kemarau hujan kemarau hujan kemarau
Inspeksi Setiap minggu Setiap bulan Setiap Setiap 2 Setiap 2 setiap 3
Rutin bulan bulan bulan bulan
Inspeksi Ketika hujan dengan intensitas yang tinggi mencapai 100 mm/hari atau mencapai
khusus 70 mm/hari secara terus menerus selama lebih dari dua jam, telah terjadi gempa,
dan rekomendasi ahli geoteknik
(Sumber : Geotechnical Engineering Office Hongkong, 2000-modifikasi)
a. Nomor provinsi
Nomor provinsi pada lereng jalan yang diinspeksi. Nomor provinsi mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 56 tahun 2015 yaitu pada Tabel 2 atau
peraturan yang berlaku saat inspeksi dilakukan.
b. Nama provinsi
Nama provinsi lereng jalan yang diinspeksi. Nama provinsi mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 56 tahun 2015 pada Tabel 2 atau
peraturan yang berlaku saat inspeksi dilakukan.
c. Nomor ruas jalan
Nomor ruas jalan pada lereng yang diinspeksi sesuai dengan nomor ruas jalan
Bina Marga untuk jalan nasional, Dinas Bina Marga Provinsi untuk jalan provinsi
dan Dinas Bina Marga Kabupaten untuk jalan kabupaten sesuai Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor : 250/KPTS/M/2015 atau
peraturan yang berlaku saat inspeksi dilakukan.
d. Nama ruas jalan
Nama ruas jalan pada lereng yang diinspeksi sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 250/KPTS/2015 atau peraturan
yang berlaku saat inspeksi dilakukan. Format arah dari (awal inventarisasi) dan
arah ke (akhir inventarisasi), sebagai contoh untuk ruas jalan: Sp. Kalianda-Bujung
Tenuk, berarti arah dari Sp. Kalianda ke Bujung Tenuk.
e. Arah jalan
8 dari 213
Arah jalan pada saat melakukan inspeksi, yaitu dari kota terdekat ke kota terdekat
selanjutnya.
f. Nomor lereng
1. Nomor identitas lereng meliputi nomor provinsi, nomor ruas jalan, nomor urut
lereng yang ada di ruas jalan tersebut dan lokasi lereng dari jalan yaitu lereng
kiri jalan, lereng kanan jalan, lereng bawah atau lereng atas jalan seperti pada
Gambar 1.
2. Ketentuan kiri, kanan, atas, dan bawah jalan dari arah km yang terdekat.
3. Jika diperlukan nomor urut lereng baru diantara nomor lereng yang sudah
diinvetarisasi, gunakan nomor tambahan suffix. Nomor suffix diberikan dimulai
dari 1, 2 dan seterusnya. Sebagai contoh, suatu ruas jalan dengan nomor urut
lereng 001, 002, 003 dan 004, dilakukan inventarisasi baru pada lokasi antara
nomor urut lereng 001 dan 002, nomor inventarisasi baru tersebut diberikan
tambahan suffix menjadi 001.1 dan seterusnya.
No lereng 7 0 0 1 2 0 0 2 A
nomor nomor ruas jalan nomor urut lereng lereng
provinsi kiri
jalan
No lereng 7 0 0 1 2 0 0 2 B
nomor nomor ruas jalan nomor urut lereng lereng
provinsi kanan
jalan
Gambar 1 - Penomoran lereng jalan
g. Bagian lereng
Lokasi lereng dari jalan yaitu lereng kiri jalan, lereng kanan jalan, lereng bawah
atau lereng atas jalan dari arah km yang terdekat.
h. Kilometer
Angka kilometer lokasi yang diinventarisasi atau diinspeksi, dihitung mulai dari
kota pertama pada ruas jalan yang diamati. Pengisian angka kilometer jalan
bersifat opsional, artinya dapat diisikan jika terdapat datanya.
i. Koordinat
Kordinat posisi lokasi lereng pada ruas jalan yang diinspeksi yang diperoleh dari
GPS. Format koordinat yang berlaku adalah longitude-latitude (contoh:
-5.85646000, 105.74402000), dengan datum WGS 1984. Pengambilan koordinat
dilakukan di awal, tengah dan akhir lereng jalan.
j. Nama pelaksana inspeksi
Nama pelaksana yang melakukan inspeksi.
k. Tanggal inspeksi
Tanggal disertai bulan dan tahun saat dilakukan inspeksi.
l. Tanggal inspeksi sebelumnya
Tanggal disertai bulan dan tahun saat inspeksi sebelumnya dilakukan.
m. Jenis inspeksi
Jenis inspeksi yang dilakukan adalah inspeksi rutin, berkala dan khusus.
n. Cuaca
Kondisi cuaca di lokasi pada saat inspeksi dilakukan, dengan pilihan sebagai
berikut:
9 dari 213
1. Hujan sangat lebat
2. Hujan;
3. Gerimis;
4. Mendung;
5. Cerah.
a. Saluran drainase
Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi rutin, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dinding drainase
Kondisi dinding drainase di lokasi lereng pada saat inspeksi rutin, dalam keadaan
seperti pilihan berikut:
1. Baik;
2. Ada gompal;
3. Ada retak;
4. Bahan pengisi dan penutup sambungan hilang.
a. Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi berkala, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dimensi tanda kerusakan sistem drainase pada saat diinspeksi berkala yaitu :
1. Gompal
Dimensi gompal pada sistem drainase meliputi panjang, lebar dan tinggi dalam
satuan meter persegi.
2. Retak
Dimensi retak pada pada sistem drainase meliputi lebar celah, dan panjang
dalam satuan meter.
10 dari 213
4.4.2.3 Inspeksi khusus
a. Kondisi saluran drainase di sekitar lereng pada saat diinspeksi khusus, dengan
pilihan sebagai berikut:
1. Air mengalir dan saluran bersih dari material penghambat seperti
vegetasi/rumput liar, runtuhan, sampah, dan material penghambat lainnya;
2. Air mengalir namun ada vegetasi seperti rumput liar dll;
3. Air tersumbat/air tidak mengalir.
b. Dimensi tanda kerusakan sistem drainase pada saat diinspeksi berkala yaitu :
1. Gompal
Dimensi gompal pada sistem drainase meliputi panjang, lebar dan tinggi dalam
satuan meter persegi.
2. Retak
Dimensi retak pada pada sistem drainase meliputi lebar celah, dan panjang
dalam satuan meter.
(a) Retakan perkerasan (b) Retak yang disebabkan oleh keruntuhan lereng
12 dari 213
4.4.4 Kondisi lereng
Lokasi rembesan air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Di bagian kaki lereng;
2. Di bagian tengah lereng;
3. Di bagian puncak lereng.
h. Utilitas
Kondisi utilitas di sekitar lereng pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Stabil;
2. Tidak stabil/miring.
f. Lempung mengembang
Keberadaan lempung mengembang di lereng pada saat diinspeksi, dengan pilihan
berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
g. Rembesan air
Keberadaan rembesan air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
Lokasi rembesan air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Di bagian kaki lereng;
2. Di bagian tengah lereng;
3. Di bagian puncak lereng.
h. Utilitas
Kondisi utilitas di sekitar lereng pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Stabil;
2. Tidak stabil/miring.
i. Pohon di sekitar lereng
Kondisi pohon di sekitar lereng pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Tegak;
2. Miring;
3. Bergeser.
j. Cekungan/kolam
Keberadaan cekungan-cekungan pada lereng atau puncak lereng yang berpotensi
menjadi kolam genangan air pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
k. Mata air
Keberadaan mata air pada lereng saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
17 dari 213
2. Tidak ada.
l. Basah pada kaki lereng timbunan
Kondisi basah pada kaki lereng timbunan saat diinspeksi dengan pilihan sebagai
berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
m. Jejak aliran air pada permukaan lereng timbunan
Jejak aliran air pada permukaan lereng timbunan dengan pilihan sebagai berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada.
n. Kondisi tanah dasar timbunan
Kondisi tanah dasar timbunan pada saat diinspeksi dengan pilihan sebagai berikut:
1. Kaki lereng tidak stabil;
2. Lapisan tanah buruk;
3. Aluvium;
4. Kaki lereng stabil;
5. Tidak pasti.
18 dari 213
4.4.5 Bangunan rekayasa lereng
4.4.5.1 Inspeksi rutin
a. Bangunan rekayasa yang diinspeksi rutin adalah dinding penahan tanah beton,
dinding penahan tanah mortar, beton semprot, bronjong.
b. Kondisi dinding penahan tanah/beton semprot pada saat diinspeksi rutin, dalam
keadaan seperti pilihan berikut:
1. Baik;
2. Tumbuh vegetasi/pohon;
3. Gompal;
4. Retak;
5. Suling-suling baik;
6. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
c. Bronjong
Kondisi bronjong pada saat diinspeksi rutin, dengan pilihan sebagai berikut:
1. Baik;
2. Tumbuh vegetasi/pohon;
3. Ambles;
4. Rusak.
d. Jaring tirai (tanpa bioteknik)
1. Tumbuh vegetasi;
a. Kondisi dan dimensi kerusakan dinding penahan tanah/beton semprot pada saat
diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Gompal;
Dimensi luas gompal dalam satuan meter kubik.
3. Retak;
Dimensi retak yang meliputi lebar celah dan panjang retak dalam satuan
meter.
4. Suling-suling baik;
5. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
b. Kondisi kerusakan bronjong pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti
pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Kawat bronjong putus;
3. Batu bronjong hilang.
c. Kondisi jaring tirai pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan
berikut:
1. Material jatuhan batuan yang terkumpul/menumpuk pada jaring
2. Komponen jaring tirai ada yang rusak
d. Kondisi daerah penangkap batuan pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan
seperti pilihan berikut:
1. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
19 dari 213
4.4.5.3 Inspeksi khusus
a. Kondisi dan dimensi kerusakan dinding penahan tanah/beton semprot pada saat
diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Gompal;
Dimensi luas gompal dalam satuan meter kubik.
3. Retak;
Dimensi retak yang meliputi lebar celah dan panjang retak dalam satuan
meter.
4. Suling-suling baik;
5. Tidak ada air yang mengalir dari suling-suling.
b. Kondisi kerusakan bronjong pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti
pilihan berikut:
1. Tumbuh vegetasi/pohon;
2. Kawat bronjong putus;
3. Batu bronjong hilang.
c. Kondisi jaring tirai pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan seperti pilihan
berikut:
1. Material jatuhan batuan yang terkumpul/menumpuk pada jaring
2. Komponen jaring tirai ada yang rusak
d. Kondisi daerah penangkap batuan pada saat diinspeksi berkala, dalam keadaan
seperti pilihan berikut:
1. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
a. Keruntuhan tanah
Keberadaan keruntuhan tanah atau batuan di lokasi inspeksi rutin, yaitu di
drainase, bahu dan badan jalan, dengan pilihan berikut:
1. Ada;
2. Tidak ada,
20 dari 213
2.Letak keruntuhan terhadap badan jalan, yaitu :
a) Puncak lereng;
b) Permukaan lereng;
c) Kaki lereng;
d) Seluruh bagian lereng.
d. Jenis keruntuhan
Jenis keruntuhan yang terjadi, dengan pilihan sebagai berikut :
1. Keruntuhan
2. Jatuhan batuan
3. Keruntuhan massa batuan
4. Longsoran
5. Aliran debris
6. Keruntuhan timbunan
e. Geometri keruntuhan
Dimensi keruntuhan diinspeksi dengan mengukur tinggi dan sudut gawir
keruntuhan, masing-masing dalam satuan meter dan derajat. Sudut keruntuhan
yang diukur merupakan sudut dari material lereng yang mengalami keruntuhan,
dalam satuan derajat
f. Kondisi keruntuhan
Kondisi umum keruntuhan pada saat dilakukan inspeksi, yaitu :
1. Masih aktif atau bergerak;
2. Baru berhenti bergerak atau sekarang mantap;
3. Mantap, tetapi masih ada tanda-data gerakan
4. Erosi sampingan atau gerak merayap;
5. Keruntuhanan lama, sekarang mantap.
k. Jatuhan batuan
Keberadaan jatuhan batuan di lokasi inspeksi rutin yaitu di drainase, bahu dan
badan jalan, dengan pilihan berikut:
1. Ada
2. Tidak ada
l. Aliran debris
1. Luas lereng aliran debris dengan kemiringan daerah rawan aliran debris
lebih dari 15° dengan pilihan berikut ini:
a) Lebih dari 0,50 km2
b) Antara 0,15 km2 sampai 0,50 km2
c) Kurang dari 0,15 km2
2. Kemiringan daerah rawan aliran debris
Kemiringan daerah rawan aliran debris dengan pilihan berikut ini :
a) Lebih 40°
b) Antara 30° sampai 40°
c) Kurang dari 30°
3. Luas lereng keseluruhan dengan demiringan lebih dari 30°
Luas lereng keseluruhan yang kemiringannya lebih dari 30°, dibagi dalam tiga
pilihan berikut ini :
a) Lebih dari 0,20 km2
b) Di antara 0,08 km2 dan 0,20 km2
c) Kurang dari 0,08 km2
22 dari 213
Keberadaan aliran debris yang terjadi baik masa lalu ataupun tidak, harus di
rekam untuk mendapatkan frekuensi kejadian dengan pilihan aliran debris. Jika
terdapat rekam jejak aliran debris, maka dicatat dengan pilihan sebagai berikut :
1. Ada
2. Tidak ada
k. Jatuhan batuan
Keberadaan jatuhan batuan di lokasi inspeksi rutin yaitu di drainase, bahu dan
badan jalan, dengan pilihan berikut:
1. Ada
2. Tidak ada
l. Aliran debris
1. Luas lereng aliran debris dengan kemiringan daerah rawan aliran debris lebih
dari 15° dengan pilihan berikut ini:
a) Lebih dari 0,50 km2
b) Antara 0,15 km2 sampai 0,50 km2
c) Kurang dari 0,15 km2
2. Kemiringan daerah rawan aliran debris
Kemiringan daerah rawan aliran debris dengan pilihan berikut ini :
a) Lebih 40°
b) Antara 30° sampai 40°
c) Kurang dari 30°
3. Luas lereng keseluruhan dengan demiringan lebih dari 30°
Luas lereng keseluruhan yang kemiringannya lebih dari 30°, dibagi dalam tiga
pilihan berikut ini :
a) Lebih dari 0,20 km2
b) Di antara 0,08 km2 dan 0,20 km2
c) Kurang dari 0,08 km2
4.4.7 Instrumentasi
Pemeriksaan instrumentasi di lokasi lereng jalan yang diinspeksi baik rutin, berkala dan
khusus, dengan pilihan sebagai berikut:
a. Baik;
b. Ada kerusakan, masih berfungsi;
c. Tidak berfungsi.
a. Lokasi sekitar lereng harus digambarkan dengan sketsa situasi dan sketsa
penampang melintang dan memanjang.
b. Dalam sketsa situasi lereng jalan minimal harus dicantumkan, antara lain :
1. Ruang manfaat jalan yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan
ambang pengamannya serta bangunan utilitas;
2. Ruang milik jalan;
3. Garis ketinggian lereng;
4. Letak dan macam bangunan konstruksi lereng;
5. Letak dan macam drainase, gorong-gorong dan arah aliran airnya;
6. Letak dan macam bangunan utilitas;
7. Letak dan macam rambu jalan (patok KM dll);
8. Letak sungai dan arah aliran sungai (jika ada);
9. Letak alur aliran air dan genangan;
10. Letak mata air;
11. Daerah timbunan, daerah galian, daerah keruntuhan/jatuhan batuan;
12. Indikasi ketidakmantapan lereng seperti erosi, ambles dengan retakan dll;
13. Daerah terasiring;
14. Arah jalan ke kota atau tempat yang terdekat;
15. Jenis material penyusun lereng;
16. Arah utara magnetis.
c. Sketsa potongan melintang jalan minimal harus dicantumkan :
1. Bentuk penampang melintang;
2. Lokasi penampang lereng;
3. Sumbu jalan;
4. Bagian-bagian jalan dan ukurannya;
5. Bagian-bagian konstruksi lereng yang ada dan ukurannya;
6. Bagunan pelengkap jalan yang tepat terletak pada irisan tersebut;
7. Bangunan utilitas yang tepat terletak pada irisan tersebut;
8. Drainase dan gorong-gorong yang tepat terletak pada irisan tersebut.
d. Sketsa potongan memanjang jalan minimal harus dicantumkan :
1. Bentuk penampang memanjang;
2. Lokasi penampang lereng;
3. Lokasi jalan;
4. Bagian-bagian Konstruksi lereng yang ada dan ukurannya;
5. Bagunan pelengkap jalan yang tepat terletak pada irisan tersebut;
6. Bangunan utilitas yang tepat terletak pada irisan tersebut;
7. Drainase dan gorong-gorong yang tepat terletak pada irisan tersebut.
a. Pelaksana inspeksi rutin harus memenuhi kualifikasi pada Tabel 3 dan pelaksana
inspeksi berkala harus memenuhi kualifikasi pada Tabel 4.
b. Pelaksana inspeksi khusus harus memenuhi kualifikasi Tabel 5.
27 dari 213
1. Penilik lereng - Minimum SMK Teknik Sipil
jalan - Pengalaman minimum 1 tahun dalam pelaksanaan
inspeksi dan/atau pemeliharaan jalan
- Pernah mengikuti pelatihan inspeksi dan
pemeliharaan lereng jalan
28 dari 213
No. Posisi Kualifikasi
4.6 Peralatan
a. Peralatan inspeksi lereng jalan rutin, berkala dan khusus sesuai Tabel 6.
Format pelaporan inspeksi baik rutin, berkala dan khusus lereng jalan minimal
mencakup seperti berikut :
a. Kata pengantar;
b. Daftar isi;
c. Daftar gambar;
d. Daftar tabel;
e. Pendahuluan;
f. Ruang lingkup;
g. Lingkup wilayah;
h. Data inventarisasi dan/atau inspeksi lereng jalan sebelumnya;
i. Pelaksanaan inspeksi lereng jalan;
j. Penutup
1. Kesimpulan;
2. Saran;
k. Daftar pustaka;
l. Lampiran
1. Rangkuman hasil inspeksi lereng jalan;
2. Foto-foto.
30 dari 213
Mulai 1
Tidak
Memenuhi ? Tidak Tidak
Memenuhi ? Tidak
Memenuhi ?
Ya
Ya
Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan
Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan Ya
didepan mobil
didepan mobil
Pendataan tapak umum sesuai ketentuan
Pendataan tapak umum sesuai ketentuan Pasang kerucut lalu lintas dibelakang dan didepan mobil
4.4.1
4.4.1 Pendataan tapak umum sesuai ketentuan 4.4.1
Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi sesuai
Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase dengan ketentuan
ketentuan 4.4.1 butir o
sesuai ketentuan 4.4.1 butir o 4.4.2.3
Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase
Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai
dengan ketentuan 4.4.2.2
dengan ketentuan 4.4.2.1 ketentuan 4.4.3.3
Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu
Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai ketentuan
jalan sesuai ketentuan 4.4.3.2
jalan sesuai ketentuan 4.4.3.1 4.4.4.3
Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai
Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa lereng jalan
ketentuan 4.4.4.2
ketentuan 4.4.4.1 sesuai ketentuan 4.4.5.3
Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa
Lakukan inspeksi kondisi bangunan Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai ketentuan
lereng jalan sesuai ketentuan 4.4.5.2
rekayasa lereng jalan sesuai ketentuan 4.4.6.3
Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai
4.4.5.1 Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi dengan ketentuan
ketentuan 4.4.6.2
Lakukan inspeksi kondisi keruntuhan sesuai 4.4.7
Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi
ketentuan 4.4.6.1 Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8
dengan ketentuan 4.4.7
Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8 Lakukan pemetaan dengan alat ukur sesuai ketentuan 4.6
Ambil foto sesuai dengan ketentuan 4.4.8
Perekaman data inspeksi rutin ke basis data Buat sketsa sesuai ketentuan 4.4.9
Buat sketsa Sesuai ketentuan 4.4.9
lereng jalan sesuai ketentuan 4.1 Perekaman data inspeksi berkala ke basis data lereng
Perekaman data inspeksi berkala ke basis
Pembuatan laporan inspeksi rutin sesuai jalansesuai ketentuan 4.1
data lereng jalan sesuai ketentuan 4.1
ketentuan 4.7 Pembuatan laporan inspeksi khusus sesuai ketentuan 4.7
Pembuatan laporan inspeksi berkala sesuai
ketentuan 4.7
1 Selesai
a. Pengambilan data inventarisasi dan data inspeksi sebelumnya sesuai ketentuan 4.1.
b. Data-data sekunder tersebut dibawa pada saat inspeksi.
Penentuan frekuensi pelaksanaan inspeksi lereng jalan didasarkan tingkat risiko lereng jalan
sesuai ketentuan 4.3.
a. Peralatan sebagaimana pada ketentuan 4.6 disiapkan dan diperiksa dalam kondisi baik.
b. Pelaksana inspeksi lereng ditunjuk sesuai ketentuan 4.5.
c. Formulir inspeksi lereng disiapkan sesuai ketentuan 4.4. jika inspeksi yang dilakukan
inspeksi rutin menggunakan Lampiran A, jika inspeksi yang dilakukan inspeksi berkala
menggunakan Lampiran D dan jika yang dilakukan inspeksi khusus menggunakan
Lampiran G.
a. Jika menggunakan aplikasi formulir inspeksi lereng seperti pada Lampiran A, Lampiran D
dan Lampiran G maka aplikasi tersebut harus dipasang terlebih dahulu pada komputer
tablet. Cari aplikasi bernama Inslope di playstore atau iOS kemudian pasang aplikasi
tersebut dan pilih inspeksi lereng jalan. Setelah aplikasi terpasang, masukan nama
pengguna beserta kode sandi. Nama pengguna beserta kode sandi sesuai ketentuan
pusjatan (kirim surat elektronik ke info@pusjatan.pu.go.id).
a. Pemasangan kerucut lalu lintas dibelakang dan didepan mobil inspeksi pada saat tiba
dilokasi inspeksi.
b. Tandai area/ lokasi yang akan diinspeksi dengan GPS sesuai ketentuan 4.4.1 butir i.
Tulislah koordinat lokasi di formulir inspeksi, jika menggunakan formulir aplikasi lokasi
inspeksi akan langsung tertandai.
c. Inspeksi lereng jalan dilakukan sesuai kategori inspeksi dengan ketentuan pasal 4.4.
1. Inspeksi rutin
a) Pendataan tapak umum sesuai ketentuan 4.4.1 dengan mengisi formulir
Lampiran A lembar 1, jika menggunakan aplikasi maka buka berkas (file)
dengan nama yang sama, yaitu nomor provinsi sesuai Tabel 2 , nama provinsi
sesuai Tabel 2, nomor ruas jalan, nomor ruas jalan, nama ruas jalan, arah
jalan, nomor lereng, bagian lereng, kilometer, nama pelaksana inspeksi,
tanggal inspeksi, tanggal inspeksi awal/sebelumnya, dan cuaca saat inspeksi.
32 dari 213
b) Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi sesuai ketentuan 4.4.1 butir o dengan
mengisi formulir Lampiran A lembar 1, jika menggunakan aplikasi maka buka
berkas (file) dengan nama yang sama.
c) Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase yaitu saluran dan dinding sesuai
dengan letaknya dengan ketentuan 4.4.2.1 dengan mengisi formulir Lampiran A
lembar 2-4, jika menggunakan aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama
yang sama.
d) Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai ketentuan 4.4.3.1
dengan mengisi formulir Lampiran A lembar 5, jika menggunakan aplikasi maka
buka berkas (file) dengan nama yang sama.
e) Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan yaitu tanda ketidakstabilan lereng,
permukaan lereng, rembesan air, utilitas, pohon disekitar lereng,
cekungan/kolam, mata air, dan vegetasi sesuai ketentuan 4.4.4.1 dengan
mengisi formulir Lampiran A lembar 6-9, jika menggunakan aplikasi maka buka
berkas (file) dengan nama yang sama.
f) Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa lereng jalan sesuai ketentuan
4.4.5.1 dengan mengisi formulir Lampiran A lembar 10-12, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama. Kemudian pilih
tindak lanjut pemeliharaan rutin yang sesuai.
g) Lakukan inspeksi kondisi lereng keruntuhan sesuai ketentuan 4.4.6.1 dengan
mengisi formulir Lampiran A lembar 12, jika menggunakan aplikasi maka buka
berkas (file) dengan nama yang sama. Kemudian pilih tindak lanjut
pemeliharaan rutin yang sesuai
h) Ambil foto-foto kondisi setiap bagian-bagian lereng sesuai ketentuan 4.4.8.
i) Rekam semua hasil inspeksi rutin yang berupa berkas ke dalam formulir yang
ada ke dalam basis data lereng jalan sesuai ketentuan 4.1.
j) Pembuatan laporan inspeksi rutin lereng jalan sesuai dengan ketentuan 4.7.
2. Inspeksi berkala
a) Pendataan tapak umum sesuai ketentuan 4.4.1 dengan mengisi formulir
Lampiran D lembar 1, jika menggunakan aplikasi maka buka berkas (file)
dengan nama yang sama, yaitu nomor provinsi sesuai Tabel 2 , nama provinsi
sesuai Tabel 2, nomor ruas jalan, nomor ruas jalan, nama ruas jalan, arah
jalan, nomor lereng, bagian lereng, kilometer, nama pelaksana inspeksi,
tanggal inspeksi, tanggal inspeksi awal/sebelumnya, dan cuaca saat inspeksi.
b) Lakukan inspeksi kondisi jalan inspeksi sesuai ketentuan 4.4.1 butir o dengan
mengisi formulir Lampiran D lembar 1, jika menggunakan aplikasi maka buka
berkas (file) dengan nama yang sama.
c) Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase sesuai dengan letaknya, sesuai
ketentuan 4.4.2.2 dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 2-4, jika
menggunakan aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
d) Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai ketentuan 4.4.3.2
dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 5-6. Jika menggunakan aplikasi
maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
e) Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan yaitu tanda ketidakstabilan lereng,
permukaan lereng, deformasi lereng, pengelupasan tipis batuan, lempung
mengembang, rembesan air, utilitas, pohon disekitar lereng, cekungan/kolam,
mata air, lereng timbunan, keberadaan anomali topografi, garis kontur yang
terganggu, penggelembungan pada kaki lereng, dan vegetasi sesuai ketentuan
4.4.4.2 dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 7-15, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
f) Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa lereng jalan sesuai ketentuan
4.4.5.2 dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 16-19, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
33 dari 213
g) Lakukan inspeksi kondisi lereng keruntuhan sesuai ketentuan 4.4.6.2 dengan
mengisi formulir Lampiran A lembar 20-31, jika menggunakan aplikasi maka
buka berkas (file) dengan nama yang sama. Kemudian pilih tindak lanjut
pemeliharaan rutin yang sesuai
h) Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi yang ada di lokasi sesuai ketentuan
4.4.7 dengan mengisi formulir Lampiran D lembar 32, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
i) Ambil foto-foto kondisi setiap bagian-bagian lereng sesuai ketentuan 4.4.8
j) Buat sketsa yang berkaitan dengan area yang diinspeksi dengan potensi atau
bahaya geoteknik sesuai ketentuan 4.4.9.
k) Rekam semua hasil inspeksi berkala yang berupa berkas ke dalam formulir
yang ada ke dalam basis data nasional lereng jalan sesuai ketentuan 4.1.
l) Pembuatan laporan inspeksi berkala lereng jalan sesuai dengan ketentuan 4.7.
3. Jika terjadi perubahan tata guna lahan maka dilakukan inspeksi
berkala sesuai ketentuan pasal 4.1, pasal 4.2 dan pasal 4.3.
4. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terus menerus,
terjadi bencana alam, permintaan pelaksana inspeksi rutin/berkala dan ada
rekomendasi ahli geoteknik maka dilakukan inspeksi khusus sesuai ketentuan pasal
4.1, pasal 4.2 dan pasal 4.3 sebagai berikut:
a) Lakukan inspeksi kondisi sistem drainase sesuai dengan letaknya, sesuai
ketentuan 4.4.2.3 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 2-4, jika
menggunakan aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
b) Lakukan inspeksi kondisi badan dan bahu jalan sesuai ketentuan 4.4.3.3
dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 5-6. Jika menggunakan aplikasi
maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
c) Lakukan inspeksi kondisi lereng jalan sesuai ketentuan 4.4.4.3 dengan mengisi
formulir Lampiran G lembar 7-15, jika menggunakan aplikasi maka buka berkas
(file) dengan nama yang sama.
d) Lakukan inspeksi kondisi bangunan rekayasa lereng jalan sesuai ketentuan
4.4.5.3 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 16-19, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
e) Jika lokasi lereng tersebut keruntuhan maka lakukan inspeksi kondisi lereng
keruntuhan sesuai ketentuan 4.4.6.3 dengan mengisi formulir Lampiran G
lembar 20-31, jika menggunakan aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama
yang sama.
f) Lakukan inspeksi kondisi instrumentasi yang ada di lokasi sesuai ketentuan
4.4.7 dengan mengisi formulir Lampiran G lembar 32, jika menggunakan
aplikasi maka buka berkas (file) dengan nama yang sama.
g) Ambil foto-foto kondisi setiap bagian-bagian lereng sesuai ketentuan 4.4.8
h) Lakukan pemetaan dengan alat ukur sesuai ketentuan 4.6.
i) Buat sketsa yang berkaitan dengan area yang diinspeksi dengan potensi atau
bahaya geoteknik sesuai ketentuan 4.4.9.
j) Rekam semua hasil inspeksi berkala yang berupa berkas ke dalam formulir
yang ada ke dalam basis data lereng jalan sesuai ketentuan 4.1.
k) Pembuatan laporan inspeksi khusus lereng jalan sesuai dengan ketentuan 4.7 .
34 dari 213
Lampiran A
(Normatif)
Formulir inspeksi rutin lereng jalan
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
2.1.201. Jalan inspeksi tidak dapat dilewati 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
35 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 2
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
Sistem drainase
2.1.310. Saluran di kaki 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih dari material 2.1.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng penghambat seperti vegetasi/rumput liar, runtuhan, material penghambat seperti vegetasi/rumput liar,
sampah dan material penghambat lainnya runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya
2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
2.1.316. Bahan pengisi dan penutup sambungan 2.1.316. Bahan pengisi dan penutup sambungan
hilang hilang
36 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 3
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
2.1.320. Saluran gendong 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih dari material 2.1.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
penghambat seperti vegetasi/rumput liar, runtuhan, material penghambat seperti vegetasi/rumput liar,
sampah dan material penghambat lainnya runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya
2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
2.1.326. Bahan pengisi dan penutup sambungan 2.1.326. Bahan pengisi dan penutup sambungan
hilang hilang
37 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 4
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
2.1.330. Saluran terjunan 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih dari material 2.1.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
penghambat seperti vegetasi/rumput liar, runtuhan, material penghambat seperti vegetasi/rumput liar,
sampah dan material penghambat lainnya runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya
2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
2.1.336. Bahan pengisi dan penutup sambungan 2.1.336. Bahan pengisi dan penutup sambungan
hilang hilang
38 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUM AHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl .A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesi a Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 emai l : pusja tan@pusjatan.pu.go.i d
Bahu Jalan
2.1.500. Bahu Jalan 2.1.501. Baik 2.1.501. Baik
39 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 6
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.1.610. Tanda 2.1.611. Tidak ada 2.1.611. Tidak ada
ketidakstabilan lereng
40 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 7
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng (lanjutan)
2.1.630. Rembesan air 2.1.631. Ada 2.1.631. Ada
41 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 8
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng (lanjutan)
2.1.650. Utilitas 2.1.651. Stabil 2.1.651. Stabil
42 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 9
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng (lanjutan)
2.1.670. 2.1.671. Ada 2.1.671. Ada
Cekungan/kolam
43 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 10
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Bangunan rekayasa lereng
2.1.710. Dinding 2.1.711. Baik 2.1.711. Baik
Penahan Tanah
2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
44 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 11
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Bangunan rekayasa lereng
2.1.720. Beton semprot 2.1.721. Baik 2.1.721. Baik
2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
45 dari 213
INSPEKSI RUT IN LERENG JALAN Lembar 12
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Bangunan rekayasa lereng
2.1.730. Bronjong 2.1.731. Baik 2.1.731. Baik
2.1.750 Daerah 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada daerah 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada daerah
penangkap batuan penangkap batuan penangkap batuan
Runtuh
2.1.810. Longsor tanah, 2.1.811. Ada 2.1.811. Ada
batuan di drainase,
bahu dan badan jalan
46 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 13
Dokumentasi
47 dari 213
INSPEKSI RUTIN LERENG JALAN Lembar 14
Sketsa
48 dari 213
Lampiran B
(Informatif)
Contoh formulir inspeksi rutin lereng jalan
1.100. Nomor provinsi 32 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas 184 1.103. Nama ruas jalan Sukanagara-Sindangbarang
jalan
1.104. Arah jalan Tanggeung ke Sukanagara
1.108. Koordinat GPS 07°14'01.2" 1.109. Pelaksana inspeksi Cahya, Yuli, Feri
108°11'38.0"
1.112. Tanggal 12/5/2017 1.113. Cuaca saat inspeksi 3 1. Hujan sangat lebat
inspeksi saat ini 2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.1.201. Jalan inspeksi tidak dapat dilewati 2.1.201. Jalan inspeksi dapat dilewati
49 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
seperti rumput liar dll rumput liar dll
2.1.316. Bahan pengisi dan penutup 2.1.316. Bahan pengisi dan penutup sambungan
sambungan hilang hilang
50 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
seperti rumput liar dll rumput liar dll
2.1.326. Bahan pengisi dan penutup 2.1.326. Bahan pengisi dan penutup sambungan
sambungan hilang hilang
51 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi 2.1.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
seperti rumput liar dll rumput liar dll
2.1.336. Bahan pengisi dan penutup 2.1.336. Bahan pengisi dan penutup sambungan
sambungan hilang hilang
52 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
Bahu Jalan
2.1.500. Bahu Jalan 2.1.501. Baik 2.1.501. Baik
53 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P EN GEM B AN G AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusj atan@pusjatan.pu.go.id
54 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUM AHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P EN GEM B AN G AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nas ution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indones ia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.g o.id
55 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
56 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUM AHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P EN GEM B AN G AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nas ution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indones ia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.g o.id
57 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENEL I TIA N D AN P EN GEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.g o.id
2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.716. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
58 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BAN G AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.g o.id
2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari 2.1.726. Tidak ada air yang mengalir dari
suling-suling suling-suling
59 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM B ANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl .A.H Nasuti on No.264 P.O BOX 2 Ba ndung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 emai l : pusj a tan@pusjatan.pu.g o.i d
2.1.750 Daerah 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada 2.1.751. Terdapat jatuhan batuan pada daerah
penangkap batuan daerah penangkap batuan penangkap batuan
Runtuh
2.1.810. Longsor tanah, 2.1.811. Ada 2.1.811. Ada
batuan di drainase,
bahu dan badan jalan
60 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEMBANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.g o.id
SKALA 1 : 100
61 dari 213
Lampiran C
(Informatif)
Contoh rangkuman inspeksi rutin lereng jalan
32
No provinsi Bagian lereng Atas
Nama provinsi Jawa Barat Status jalan Provinsi
Nomor ruas jalan 184 Lintang 07°02'25.0"
Nama ruas jalan Sukanagara-Sindangbarang Bujur 107°54'34.8"
Arah jalan Tanggeung-Sukanagara Cuaca saat inspeksi Cerah Lereng atas
62 dari 213
Diameter Lebar Inspeksi Rutin Lereng Jalan
Panjang Sudut Lereng
Deskripsi Kondisi Panjang (m) Tinggi (m) Lebari (m) bangunan bangunan
kemiringan (m) (deg) 0 10 20 30(m)
rekayasa (m) rekayasa (m)
Nama petugas inspeksi Cahya, Yuli, Feri Tanggal inspeksi 12/5/2017 Supervisi Dinny Tanggal 12/5/2017
63 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
64 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
SKALA 1 : 100
65 dari 213
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENELITIAN D AN P ENGEM BANG AN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: pusjatan@pusjatan.pu.go.id
SKALA 1 : 100
66 dari 213
Lampiran D
(Normatif)
Formulir inspeksi berkala lereng jalan
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
1.112. Tanggal inspeksi 1.113. Cuaca saat inspeksi 1. Hujan sangat lebat
saat ini 2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
67 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 2
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
2.2.310. Saluran di kaki 2.2.311. Air mengalir dan saluran bersih dari 2.2.311. Air mengalir dan saluran bersih dari
lereng/saluran samping material penghambat seperti vegetasi/rumput liar, material penghambat seperti vegetasi/rumput
runtuhan, sampah dan material penghambat liar, runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya lainnya
2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
68 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 3
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
2.2.320. Saluran gendong 2.2.321. Air mengalir dan saluran bersih dari 2.2.321. Air mengalir dan saluran bersih dari
material penghambat seperti vegetasi/rumput liar, material penghambat seperti vegetasi/rumput
runtuhan, sampah dan material penghambat liar, runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya lainnya
2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
69 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 4
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Sistem drainase
2.2.330. Saluran terjunan 2.2.331. Air mengalir dan saluran bersih dari 2.2.331. Air mengalir dan saluran bersih dari
material penghambat seperti vegetasi/rumput liar, material penghambat seperti vegetasi/rumput
runtuhan, sampah dan material penghambat liar, runtuhan, sampah dan material penghambat
lainnya lainnya
2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
70 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 5
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Badan Jalan
2.2.400. Badan jalan 2.2.401. Baik 2.2.401. Baik
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
71 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 6
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Badan Jalan
2.2.500. Bahu Jalan 2.2.501. Baik 2.2.501. Baik
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
72 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 7
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.610. Tanda tidakstabilan 2.2.611. Tidak ada 2.2.611. Tidak ada
lereng
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
73 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 8
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.620. Erosi 2.2.621. Baik 2.2.621. Baik
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
74 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 9
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.620. Erosi 2.2.625. Erosi freting 2.2.625. Erosi freting
Luas : Luas :
Luas : Luas :
75 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 10
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.650. Pengelupasan tipis 2.2.651. Terlihat 2.2.641. Terlihat
batuan
76 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 11
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.670. Rembesan air 2.2.671. Ada 2.2.671. Ada
77 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 12
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.680. Utilitas 2.2.681. Stabil 2.2.681. Stabil
78 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 13
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.710 Mata air 2.2.711. Ada 2.2.711. Ada
79 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 14
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Bagian-bagian lereng
2.2.740. Kondisi tanah 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil 2.2.741. Kaki lereng tidak stabil
dasar pada timbunan
80 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 15
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.760. Garis kontur yang 2.2.761. Jelas 2.2.761. Jelas
terganggu, fitur geografi,
curam di puncak lereng
81 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 16
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Lereng
2.2.790. Dinding Penahan 2.2.791. Baik 2.2.791. Baik
Tanah
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
82 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 17
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Rekayasa Lereng (lanjutan)
2.2.795. Suling-suling baik 2.2.795. Suling-suling baik
2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
83 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 18
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Rekayasa Lereng (lanjutan)
2.2.800. Beton semprot 2.2.804. Retak : 2.2.804. Retak :
Panjang : Panjang :
2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
84 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 19
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Bagian-bagian lereng
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Rekayasa Lereng (lanjutan)
2.2.810. Bronjong 2.2.811. Baik 2.2.811. Baik
2.2.820. Jaring tirai 2.2.821. Material jatuhan batuan yang 2.2.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak 2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang
rusak
2.2.830. Daerah penangkap 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
batuan
85 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 20
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.840. Waktu terjadi
keruntuhan
2.2.850. Luas keruntuhan 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.2.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan 10 2.2.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
– 50 m2 10 – 50 m2
2.2.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.2.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.2.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.2.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.2.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan 2.2.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.2.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.2.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
86 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 21
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.860.Letak keruntuhan 2.2.861. Puncak lereng 2.2.861. Puncak lereng
87 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 22
Inspeksi Aw al/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.870. 2.2.873. Keruntuhan massa batuan 2.2.873. Keruntuhan massa batuan
Jenis
keruntu
han
Jungkiran Jungkiran
2.2.874. Longsoran 2.2.874. Longsoran
88 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 23
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.880.Tinggi gawir
keruntuhan
2.2.900.Kondisi keruntuhan 2.2.901. Masih aktif atau bergerak 2.2.901. Masih aktif atau bergerak
2.2.902. Baru berhenti bergerak atau sekarang 2.2.902. Baru berhenti bergerak atau
mantap sekarang mantap
2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-data 2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-
gerakan data gerakan
2.2.904. Erosi sampingan atau gerak merayap 2.2.904. Erosi sampingan atau gerak
merayap
2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap 2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap
89 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 24
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.910 Perkiraan 2.2.911. Pemotongan lereng yang terlalu tegak 2.2.911. Pemotongan lereng yang terlalu
penyebab keruntuhan tegak
2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng 2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng 2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng
90 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 25
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.920. Kerusakan jalan 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.2.921. Tidak ada pengaruh yang cukup
akibat keruntuhan berarti berarti
2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
91 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 26
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.920. Kerusakan jalan 2.2.926. Seluruh badan jalan longsor 2.2.926. Seluruh badan jalan longsor
akibat keruntuhan (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.2.930. Potensi kerusakan 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan mendatang bila terjadi berarti berarti
keruntuhan
2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
92 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 27
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.930. Potensi kerusakan 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor 2.2.935. Seluruh badan jalan longsor
jalan mendatang bila terjadi (pengaruhnya luas) (pengaruhnya luas)
keruntuhan
2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
93 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 28
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.962. 2.2.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.2.963. 2.2.963.
≥ 0,50 km2 ≥ 0,50 km2
2.2.972. 2.2.972.
30° < 40° 30° < 40°
2.2.973. 2.2.973.
< 30 ° < 30 °
94 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 29
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Keruntuhan
2.2.980. Area lereng 2.2.981. 2.2.981.
keseluruhan dengan ≥ 0,20 km2 ≥ 0,20 km2
kemiringan lebih dari 30°
2.2.982. 2.2.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.2.983. 2.2.983.
< 0,08 km2 < 0,08 km2
2.2.992. 2.2.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.2.993. 2.2.993.
< 0,02 km2 < 0,02 km2
95 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 30
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Alisan debris
2.2.1000. Rekam jejak 2.2.1001. Ada 2.2.1001. Ada
aliran
96 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 31
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Massa batuan
2.2.1040. Garis lekuk 2.2.1041. Jelas 2.2.1041. Jelas
2.2.1053. 2.2.1053.
>1m >1m
2.2.1054. 2.2.1054.
<1m <1m
97 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 32
Inspeksi Awal/sebelumnya Inspeksi Saat Ini
Keruntuhan
Kondisi Dokumentasi Kondisi Dokumentasi
Instrumentasi
2.2.1060. Instrumentasi 2.2.1061. Baik 2.2.1061. Baik
2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
98 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 33
Dokumentasi
99 dari 213
INSPEKSI BERKALA LERENG JALAN Lembar 34
Sketsa
1.100. Nomor provinsi 32 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas jalan 184 1.103. Nama ruas jalan Sukanagara-Sindangbarang
1.108. Koordinat GPS 07°14'01.2" 1.109. Pelaksana inspeksi Dinny, Cahya, Yuli, Feri
108°11'38.0"
1.112. Tanggal inspeksi 1.113. Cuaca saat inspeksi 3 1. Hujan sangat lebat
saat ini 2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.2.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Panjang : 16 m Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.2.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.2.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
2.2.820. Jaring tirai 2.2.821. Material jatuhan batuan yang 2.2.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak 2.2.882. Komponen jaring tirai ada yang
rusak
2.2.830. Daerah penangkap 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan 3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan
batuan
2.2.900.Kondisi keruntuhan 2.2.901. Masih aktif atau bergerak 2.2.901. Masih aktif atau bergerak
2.2.902. Baru berhenti bergerak atau sekarang 2.2.902. Baru berhenti bergerak atau
mantap sekarang mantap
2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-data 2.2.903. Mantap, namun masih ada tanda-
gerakan data gerakan
2.2.904. Erosi sampingan atau gerak merayap 2.2.904. Erosi sampingan atau gerak
merayap
2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap 2.2.905. keruntuhan lama, sekarang mantap
2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng 2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng 2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng
2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.2.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.2.930. Potensi kerusakan 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.2.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan mendatang bila terjadi berarti berarti
keruntuhan
2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.2.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.2.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.2.962. 2.2.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.2.963. 2.2.963.
≥ 0,50 km2 ≥ 0,50 km2
2.2.972. 2.2.972.
30° < 40° 30° < 40°
2.2.973. 2.2.973.
< 30 ° < 30 °
2.2.982. 2.2.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.2.983. 2.2.983.
< 0,08 km2 < 0,08 km2
2.2.992. 2.2.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.2.993. 2.2.993.
< 0,02 km2 < 0,02 km2
2.2.1053. 2.2.1053.
>1m >1m
2.2.1054. 2.2.1054.
<1m <1m
2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.2.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
SKALA 1 : 100
32
No provinsi Bagian lereng Atas
Nama provinsi Jawa Barat Status jalan Provinsi
Utilitas Stabil
Pohon di sekitar lereng Miring, bergeser
Potensi kerusakan jalan mendatang bila terjadi Ada pengaruh, mengganggu arus lalu-
longsor lintas
Nama petugas inspeksi Dinny, Cahya, Yuli, Feri Tanggal inspeksi 28/4/2017 Supervisi Dinny Tanggal 28/4/2017
SKALA 1 : 100
SKALA 1 : 100
1.100. Nomor provinsi 1.101. Nama provinsi 1.102. Nomor ruas jalan 1.103. Nama ruas jalan
1.107. Kilometer ke
1.112. Tanggal inspeksi 1.113. Cuaca saat inspeksi 1. Hujan sangat lebat
saat ini 2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
2.3.820. Jaring tirai 2.3.821. Material jatuhan batuan yang 2.3.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak 2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang
rusak
2.3.830. Daerah penangkap 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan
batuan jalan
2.3.850. Luas keruntuhan 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan 10 2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
– 50 m2 10 – 50 m2
2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan 2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
Jungkiran Jungkiran
2.2.874. Longsoran 2.2.874. Longsoran
2.3.900.Kondisi keruntuhan 2.3.901. Masih aktif atau bergerak 2.3.901. Masih aktif atau bergerak
2.3.902. Baru berhenti bergerak atau sekarang 2.3.902. Baru berhenti bergerak atau
mantap sekarang mantap
2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-data 2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-
gerakan data gerakan
2.3.904. Erosi sampingan atau gerak merayap 2.3.904. Erosi sampingan atau gerak
merayap
2.3.905. keruntuhan lama, sekarang mantap 2.3.905. keruntuhan lama, sekarang mantap
2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng 2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng 2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng
2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.930. Potensi kerusakan 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan mendatang bila terjadi berarti berarti
keruntuhan
2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.962. 2.3.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.3.963. 2.3.963.
≥ 0,50 km2 ≥ 0,50 km2
2.3.972. 2.3.972.
30° < 40° 30° < 40°
2.3.973. 2.3.973.
< 30 ° < 30 °
2.3.982. 2.3.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.3.983. 2.3.983.
< 0,08 km2 < 0,08 km2
2.3.992. 2.3.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.3.993. 2.3.993.
< 0,02 km2 < 0,02 km2
2.3.1053. 2.3.1053.
>1m >1m
2.3.1054. 2.3.1054.
<1m <1m
2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
1.100. Nomor provinsi 32 1.101. Nama provinsi Jawa Barat 1.102. Nomor ruas jalan 183 1.103. Nama ruas jalan Sukanagara-Cibeber
1.108. Koordinat GPS 07°14'01.2" 1.109. Pelaksana inspeksi Yuli, Cahya, Feri
108°11'38.0"
1.112. Tanggal inspeksi 1.113. Cuaca saat inspeksi 1. Hujan sangat lebat
saat ini 2. Hujan
3. Gerimis
4. Mendung
5. Cerah
2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.312. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.322. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti 2.3.332. Air mengalir namun ada vegetasi seperti
rumput liar dll rumput liar dll
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman Kedalaman
Luas : Luas :
Jenis Jenis
Panjang : Panjang :
Luas : Luas :
Kedalaman : 2 m Kedalaman
Jenis Jenis
Panjang : 1 Panjang :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Kedalaman : Kedalaman :
Luas : Luas :
Luas : Luas :
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.3.796. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
Dimensi: Dimensi:
Panjang : Panjang :
2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari suling- 2.3.806. Tidak ada air yang mengalir dari
suling suling-suling
2.3.820. Jaring tirai 2.3.821. Material jatuhan batuan yang 2.3.821. Material jatuhan batuan yang
terkumpul/menumpuk pada jaring terkumpul/menumpuk pada jaring
2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang rusak 2.3.882. Komponen jaring tirai ada yang
rusak
2.3.830. Daerah penangkap 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan jalan 3.3.831. Jatuhan batuan mencapai badan
batuan jalan
2.3.850. Luas keruntuhan 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya 2.3.851. Sangat kecil yaitu jika besarnya
keruntuhan < 10m2 keruntuhan < 10m2
2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan 10 2.3.852. Kecil yaitu jika besarnya keruntuhan
– 50 m2 10 – 50 m2
2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya 2.3.853. Menengah yaitu jika besarnya
keruntuhan 51 – 100 m2 keruntuhan 51 – 100 m2
2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya 2.3.854. Agak besar yaitu jika besarnya
keruntuhan 101 – 1000 m2 keruntuhan 101 – 1000 m2
2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan 2.3.855. Besar yaitu jika besarnya keruntuhan
1001 – 10000 m2 1001 – 10000 m2
2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya 2.3.856. Sangat besar yaitu jika besarnya
keruntuhan > 10000m2 keruntuhan > 10000m2
Jungkiran Jungkiran
2.2.874. Longsoran 2.2.874. Longsoran
2.3.900.Kondisi keruntuhan 2.3.901. Masih aktif atau bergerak 2.3.901. Masih aktif atau bergerak
2.3.902. Baru berhenti bergerak atau sekarang 2.3.902. Baru berhenti bergerak atau
mantap sekarang mantap
2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-data 2.3.903. Mantap, namun masih ada tanda-
gerakan data gerakan
2.3.904. Erosi sampingan atau gerak merayap 2.3.904. Erosi sampingan atau gerak
merayap
2.3.905. keruntuhan lama, sekarang mantap 2.3.905. keruntuhan lama, sekarang mantap
2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng 2.2.912. Pemotongan bagian bawah lereng
2.2.913. Erosi pada kaki lereng 2.2.913. Erosi pada kaki lereng
2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak 2.2.914. Adanya bidang lapisan tanah lunak
2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng 2.2.917. Buruknya konstruksi penahan lereng
2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.924. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.3.925. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.3.927. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.3.928. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.930. Potensi kerusakan 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup 2.3.931. Tidak ada pengaruh yang cukup
jalan mendatang bila terjadi berarti berarti
keruntuhan
2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat 2.3.933. Menutup sebagian jalan (dapat
disingkirkan) disingkirkan)
2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus lalu- 2.3.934. Ada pengaruh, mengganggu arus
lintas lalu-lintas
2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu 2.2946. Pengaruhnya sangat luas, perlu
relokasi jalan relokasi jalan
2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan 2.2.937. Bencana alam, kerusakan berat dan
sangat luas yang menimbulkan kerugian materi sangat luas yang menimbulkan kerugian
cukup besar, bahkan kadang-kadang menelan materi cukup besar, bahkan kadang-kadang
korban jiwa. menelan korban jiwa.
2.3.962. 2.3.962.
0,15 km2 A < 0,50 km2 0,15 km2 A < 0,50 km2
2.3.963. 2.3.963.
≥ 0,50 km2 ≥ 0,50 km2
2.3.972. 2.3.972.
30° < 40° 30° < 40°
2.3.973. 2.3.973.
< 30 ° < 30 °
2.3.982. 2.3.982.
0,08 km2 A < 0,20 km2 0,08 km2 A < 0,20 km2
2.3.983. 2.3.983.
< 0,08 km2 < 0,08 km2
2.3.992. 2.3.992.
0,02 km2 A < 0,2 km2 0,02 km2 A < 0,2 km2
2.3.993. 2.3.993.
< 0,02 km2 < 0,02 km2
2.3.1053. 2.3.1053.
>1m >1m
2.3.1054. 2.3.1054.
<1m <1m
2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi 2.3.1062. Ada kerusakan, masih berfungsi
32
No provinsi Ba gian lereng Atas
Nama provinsi Jawa Barat Status ja la n Provinsi
Nomor rua s jala n 183 Linta ng 07°02'25.0"
Sukanagara-Cibeber
Nama ruas jalan Bujur 107°54'34.8"
Sukanagara-Cibeber Lereng atas
Arah ja la n Cuaca sa at inve ntarisasi Cerah
No lere ng 32183001B Jenis lereng Galian Lereng bawah
KM KM 90 +100
Nama pe tugas inspeksi Cahya, Yuli Tangga l inspeksi 28/4/2017 Supervisi Dinny Tanggal 29/4/2017
Geotechnical Manual for Slopes, 2nd Edition, Geotechnical Engineering Office. 2001.
1. Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Penyusun
Nama Lembaga
Dinny Kus Andiany, MT Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Cahya Gumilar, ST Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
DR. IR. M. Eddie Soenaryo, M.Sc Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Elan Kadar, M.Sc Pusat Litbang Jalan dan Jembatan