(14201.09.17053)
PROBOLINGGO
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
kerusakan sel saraf yang terjadi, sehingga semakin banyak waktu yang
terbuang, semakin banyak sel saraf yang tidak bisa diselamatkan dan
merupakan suatu sindrom yang terdiri dari gejala hilangnya fungsi sistem
saraf pusat fokal atau global yang mana suplai darah yang menuju keotak
Stroke disebabkan oleh dua hal yaitu adanya hambatan dan sumbatan,
atau adanya pembuluh darah yang pecah didalam otak ( Sofwan, Rudianto.
2013). Ada beberapa dampak stroke, tergantung pada bagian otak yang
utama dari disabilitas. Secara global 70% dari stroke dan 87% dari kematian
akibat stroke diperkirakan mencapai 6,7 juta pada tahun 2012. Di Amerika
Serikat angka kejadian stroke sekitar 795.000 orang per tahun (Kristine K.
dan penyakit Kardiovaskuler, ada lebih dari 2,4 juta korban, sekitar 70-80%
dengan 16,9 juta orang terkena stroke serangan pertama. Dari data South
Tengah (16,6%), dan diikuti Jawa Timur sebesar (16%). Terjadi peningkatan
prevalensi stroke juga meningkat dari 8,3% pada tahun 2007 menjadi 12,1%
(Riskesdas, 2018).
stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh disebabkan
kelemahan otot pada tangan, wajah, dada, dan kaki dapat menyebabkan
tergantung pada orang lain dan hilangnya kemandirian pasien (NSA, 2012)
pasca stroke yang mengalami kecacatan. Latihan fisik merupakan salah satu
program latihan yang bisa diberikan kepada pasien pasca stroke untuk
kekuatan/ strength training merupakan salah satu latihan fisik yang berfungsi
untuk meningkatkan kekuatan otot pasien pasca stroke yaitu dengan latihan
resisten progresif (NICE, 2013). Salah satu latihan kekuatan yang sederhana
yang bermanfaat bagi penderita stroke yang selamat yaitu meremas bola
tenis (Collela, 2013). Latihan fisik sendiri baru boleh di mulai setelah pasien
melewati fase akut dan mencapai kestabilan dimana menurut Olsen (2000)
dalam Utomo (2008) fase akut pada stroke non hemoragi berlangsung
selama 5-7 hari sehingga latihan meremas bola tenis ini akan dimulai pada
pasien pasca stroke (AHA 2010). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh AHA (2007), yang mengadakan sebuah stroke trial untuk
pasien diberikan latihan meremas bola tenis) selama 6 minggu untuk melihat
pengaruhnya terhadap rentang gerak dan kekuatan otot tangan pasien pasca
stroke.
Brani Kulon .
2. Mengidentifikasi kekuatan otot ekstermitas atas pasien stroke sesudah
Brani Kulon .
Brani Kulon .
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai sumber data baru yang
latihan meremas bola tenis di Wilayah Dusun Darungan Desa Brani Kulon.
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi baru bagi lahan penelitian
Brani Kulon.