Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MINUM

TABLET FE PADA REMAJA PUTRI KELAS X


DI SMK N 1 KLATEN
1) 1) 1)
Sri Sat Titi Hamranani , Devi Permatasari , BAK Subiakni
1)
Prodi S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Klaten
Coresponden e-mail: devipermatasari@stikesmukla.ac.id

Abstract
The benefits of giving iron folate tablets for free to prevent iron deficiency anemia in young
women are often inhibited by adherence of young women in taking Iron tablets. Compliance
is a behavior that is influenced by factors within oneself, namely knowledge and attitude.
The purpose of this study is to find out the relationship between knowledge and attitudes
with the adherence of female adolescents of class X in SMK N 1 Klaten.The research design
used descriptive analytical method and sampling technique using Probability sampling
technique with 83 random respondents and using the control test.The results show that there
is a relationship between knowledge and attitudes with adherence to taking iron tablets. Data
analysis with control test know knowledge with compliance obtained p value 0.02; <0.05.
Whereas attitudes with compliance with drinking iron tablets obtained data analysis with
control tests obtained p value 0.004; <0.05. Conclusion that adherence to drinking iron
tablets has a relationship with the knowledge and attitudes of female students of class x in
SMK N 1 Klaten

Keywords : Knowledge; attitude; obedience; iron tablets; young women

Abstrak

Manfaat pemberian tablet besi folat secara gratis untuk pencegahan anemia defisiensi besi
pada remaja putri sering dihambat oleh kepatuhan remaja putri dalam minum tablet Fe.
Kepatuhan merupakan perilaku yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu yaitu
pengetahuan dan sikap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai hubungan pengetahuan dan
sikap dengan kepatuhan remaja putri kelas x di SMK N 1 Klaten. Desain Penelitian
menggunakan metode deskriptif analitikdanteknik pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik Probability sampling dengan teknik Proposional random sampling
sebanyak 83 responden dan menggunakan uji kendal tau. Hasil menunjukan bahwa ada
hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum tablet Fe.Analisa data dengan
uji kendal tau pengetahuan dengan kepatuhan didapatkan p value 0,02 ; < 0,05. Sedangkan
sikap dengan kepatuhan minum tablet Fe mendapatkan analisa data dengan uji kendal tau
didapatkan p value 0,004 ; < 0,05.Kesimpulan bahwa kepatuhan minum tablet Fe memiliki
hubungan dengan pengetahuan dan sikap remaja putri kelas x di SMK N 1 Klaten

Kata kunci: Pengetahuan; sikap; kepatuhan; tablet Fe; remaja putri

Program Sarjana Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten ISSN XXXX-YYYY


1
PENDAHULUAN risiko kematian ibu dan anak (Kementrian
Kesehatan, 2017).
Remaja merupakan masa individu Kasus anemia pada remaja merupakan
mengalami perkembangan dengan salah satu masalah kesehatan yang menyebar
menunjukkan tanda-tanda seksual hampir merata diberbagai wilayah dunia.
sekundernya sampai mencapainya (WHO, 2011) menyatakan prevalensi kejadian
kematangan seksual dalam rentang usia 10-19 anemia remaja putri di Asia mencapai 191 juta
tahun (WHO, 2018).Masa remaja merupakan orang dan Indonesia menempati urutan ke-8
masa peralihan dari masa kanak- kanak dari 11 negara di Asia setelah Sri Lanka dengan
menuju dewasa. Masa remaja terjadi prevalensi anemia remaja putri sebanyak 7,5
pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi juta orang pada usia 10-19 tahun. (Kementrian
reproduksi sehingga mempengaruhi Kesehatan, 2013), menyatakan anemia
terjadinya perubahan - perubahan defisiensi besi secara nasional pada remaja
perkembangan baik fisik ,mental maupun putri usia 13-18 tahun sebesar 22,7%. Riset
peran sosial (Kumalasari & & Andhyantoro, Kesehatan Dasar (2018), menyatakan anemia
2013). Selama masa ini banyak terjadi pada remaja putri usia (15-24 tahun) dan usia
persoalan yang akan dihadapi oleh para (25-34) sebesar 48,9%. Kabupaten Klaten yaitu
remaja yang terkait gizi (Departemen, G. & anemia remaja putri usia 10-14 tahun sebesar
Kesehatan, 2011). Remaja putri memerlukan 727 (1,45%) serta anemia remaja putri usia 15-
perhatian khusus dalam hal kesehatan 18 tahun sebesar 1006 (2,03%). Data tersebut
dikarenakan kebutuhan zat besi pada remaja juga tidak bisa seluruhnya menggambarkan
putri meningkat karena pertumbuhan dan keadaan yang sebenarnya, karena tidak semua
datangnya menstruasi hal tersebut daerah melakukan skrining untuk anemia pada
menyebabkan remaja putri sangat rentan remaja (Dinkes Kabupaten klaten 2016). Dari
terjadi anemia (Achmad, 2010). Remaja putri data inilah menunjukkan bahwa kejadian
saat menstruasi setiap bulan akan anemia pada remaja putri masih tinggi, karena
mengeluarkan darah 16 – 33,2 cc dan akan prevalensi anemia dianggap menjadi masalah
kehilangan zat besi kurang lebih 1,3 mg kesehatan jika > 15%.
perhari (Lestari, Widardo, & Mulyani, 2015) Kementrian kesehatan memaparkan
Anemia pada remaja merupakan keadaan remaja putri memperoleh zat besi melalui
dengan hemoglobin yang rendah dari nilai protein hewani seperti hati, ikan, dan daging
normal yaitu hemoglobin 12 g/dL.Anemia karena remaja putri belum dapat menjangkau
menyebabkan darah tidak cukup mengikat makanan tersebut, diperlukannya asupan zat
dan mengangkut oksigen dari paru – paru ke tambahan yang diperpleh melalui tablet Fe
seluruh tubuh (Almatsier, 2010). Anemia (Kementrian Kesehatan, 2017). Kementrian
pada remaja merupakan keadaan tubuh Kesehatan Nomor HK. 03.03/ 0595/2016
memiliki sel darah merah yang sedikit, dan tentang tablet Fe memaparkan bahwa
sel darah merah mengandung hemoglobin pemberian tablet Fe pada remaja putri dan
yang berfungsi untuk membawa oksigen Wanita Usia Subur dilakukan melalui UKS di
keseluruh jaringan (Proverawati, 2011). Institusi Penedidikan (SMP dan SMA
Anemia pada remaja akan berdampak pada sederajat) dengan menentukan hasil minum
penurunan produktivitas kerja ataupun tablet Fe bersamaan dengan dosis yang
kemampuan akademis disekolah kurangnya diberikan adalah 1 tablet setiap minggu selama
gairah belajar dan konsentrasi sepanjang tahun (Kementrian Kesehatan,
mengakibatkan daya tahan tubuh akan 2017). Kesadaran remaja putri untuk patuh
menurun sehingga mudah terserang penyakit minum tablet Fe tidak terlepas dari informasi
(Basari, 2009). (Retno, Dumilah, & Sumarmi, dan pengetahuan tentang tablet tambah darah
2017) dalam penelitiannya menunjukan hasil (Poltekes, 2010).
bahwa terdapat hubungan signifikan antara (Budiarni, W. & Subagio, 2012),
kejadiananemia dengan prestasi belajar siswi. memaparkan bahwa pengetahuan kurang
Remaja putri dengan Anemia Gizi Besi akan tentang tablet Fe akan mempengaruhi
beresiko menjadi ibu yang melahirkan berat kepatuhan remaja putri.Kepatuhan remaja
bayi lahir rendah (BBLR) dan bayi dengan dalam minum tablet Fe sesuai anjuran dari
kelainan bawaan lahir serta meningkatkan petugas kesehatan sangat penting bagi remaja
dalam mencegah anemia pada remaja. Selain

2
pengetahuan yang mempengaruhi kepatuhan program supementasi besi dari pemerintah
adalah sikap remaja pengetahuan terjadi setelah untuk mencegah anemia.
orang melakukan pengindraan terhadap suatu Fenomena di masyarakat remaja putri
objek tertentu. Pengindraan yang terjadi yaitu yang tidak patuh minum tablet Fe disebabkan
panca indra pendengaran, karena malas dan efek samping yang dirasakan
penglihatan,penciuman, raba, dan rasa maka setelah minum tablet Fe (Budiarni, W. &
pengetahuan sering diperoleh dari mata dan Subagio, 2012). Selain itu gaya hidup seorang
telinga serta pengetahuan dinilai dalam kriteria remaja saat ini memiliki kebiasaan makan yang
baik dan kurang baik (Fitriani, 2011) & (& & kurang baik, umumnya jajanan remaja memiliki
Yenetra, 2011). Deviani (2017), memaparkan kandungan zat besi, vitamin dan serat yang
bahwa pengetahuan remaja dipengaruhi oleh rendah. Setiap harinya remaja cenderung lebih
faktor informasi atau media masa informasi di banyak makan di luar rumah dengan makan
peroleh baik dari pendidikan formal maupun makanan junk-food seperti soft drink, fast food
non formal yang dapat memberikan pengaruh dan makanan kemasan. Remaja putri juga
jangka pendek sehingga menghasilkan sering melakukan diet yang salah untuk
perubahan atau peningkatan pengetahuan. menurunkan berat badan dengan membatasi
Remaja yang memiliki sikap yang baik apa yang mereka makan, mengurangi asupan
akan mengerti bahwa pentingnya patuh minum protein hewani padahal protein hewani
tablet Fe untuk mencegah anemia pada remaja dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin
putri. Sikap merupakan reaksi dan respons yang darah (Badriah, 2011). Pemantuan minum
masih tertutup dari seseorang terhadap objek tablet Fe yang kurang sehingga banyak remaja
sesuai dengan keadaan mental dan saraf dari putri yang lupa atau tidak patuh minum tablet
kesiapan dimulai dari pengalaman yang akan Fe.
memberikan pengaruh dinamik atau terarah Dari studi pendahuluan pada tanggal 20
terhadap respons individu terhadap objek dan Februari 2019 peneliti datang ke SMK Negeri 1
situasi yang terkait (& & Yenetra, 2011). Klaten untuk melalukan studi pendahuluan
(Irianti, 2019) memaparkan bahwa sikap remaja tentang pengetahuan dan sikap kepatuhan
di pengaruhi oleh media massa dalam minum tablet Fe.Peneliti melakukan tanya
penyampaian informasi yang menjadi tugas jawab dengan tiga belas remaja putri kelas X
pokok, media masa membawa pesan- pesan SMK N 1 Klaten tentang tablet Fe. Tiga belas
sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, remaja putri mengatahui pengetahuan yang
cukup kuat yang akan memberikan dasar efektif kurang tentang tablet Fe, remaja putri hanya
dalam menilai sesuatu. Dengan sikap yang baik mengetahui tentang pengertian dari tablet Fe itu
akan timbul kepatuhan. sendiri yaitu untuk tambah darah dan tidak
(Snyder, ;, & Berman, 2010), mengetahui secara luas manfaat serta
memaparkan bahwa kepatuhan adalah perilaku pentingnya dari tablet Fe. Sebelas remaja putri
individu (misalnya: minum obat, mematuhi memiliki sikap kurang suka dengan bau tablet
diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) Fe dan malas minum tablet Fe, sedangkan dua
sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat remaja putri memiliki sikap suka minum tablet
kepatuhan dapat dimulai dari tindak Fe karena menganggap tablet Fe itu penting.
mengindahkan setiap aspek anjuran hingga Sebelas remaja putri tidak patuh minum tablet
mematuhi rencana. (Purnamasari, Margawati, Fe dan dua remaja putri patuh minum tablet Fe.
& Widjanarko, 2016), memaparkan bahwa Peneliti menyimpulkan bahwa remaja putri
kepatuhan di pengaruhi oleh pengetahuan SMK N 1 Klaten belum mengetahui tentang
seseorang dari pengetahuan akan merubah tablet Fe secara luas dan memiliki sikap yang
sikap seseorang dalam patuh minum obat. kurang dalam kepatuhan minum tablet Fe yang
Semakin tinggi pengetahuan akan lebih kritis masih rendah serta belum menganggap penting
dalam menghadapi masalah dan menimbulkan tentang tablet Fe. Karena remaja putri tersebut
sikap positif terhadap nilai – nilai kesehatan kurang pengetahuan tentang tablet Fe dan sikap
kemudian akan timbul kepatuhan dalam minum yang kurang sehingga kurangnya kepatuhan
obat. (Budiarni, W. & Subagio, 2012), minum tablet Fe.
menjelaskan bahwa pengetahuan dan sikap
menjadi faktor kepatuhan seseorang dalam METODE
minum tablet Fe.Kepatuhan mengkonsumsi Penelitian ini menggunakan metode
tablet Fe merupakan perilaku untuk mendukung deskriptif analitik dengan rancangan penelitian

3
cross sectional. Penelitian ini jumlah sampel Remaja sangat imajinatif dan idealistik. Remaja
sebanyak 83 responden dengan teknik mulai lebih mengenal dunia dan
pengambilan sampel dalam penelitian ini lingkungannya. Remaja memanfaatkan
adalah sampling dengan teknik Proposional informasi baru untuk memecahkan setiap
Rendom Sampling. Teknik analisis data masalah, dan dapat berkomunikasi dengan
menggunakan Kendall’s Tau. individu dewasa dalam berbagai topik
pembicaraan (Snyder, 2010). Salah satu ciri ciri
HASIL DAN PEMBAHASAN pubertas pada remaja putri mulai usia 10 tahun
akan mengalami menstruasi (Wong, 2009).
Hasil tabel 1 diketahui bahwa rerata Remaja putri saat menstruasi setiap bulan akan
umur respondeni pada penelitian ini adalah mengeluarkan darah 16 – 33,2 cc dan akan
15,65 ± 0,59 tahun. kehilangan zat besi kurang lebih 1,3 mg perhari
No Vari Min Max Mean Median SD (Lestari et al., 2015).
abel Asupan gizi akan mempengaruhi
1 Um 15 17 15,65 16 0,59 pertumbuhan tubuh, jika asupan tidak kuat
ur dapat menyebabkan seluruh fungsional remaja
Hasil ini menunjukkan bahwa umur ikut menurun, antara lain metabolisme yang
responden rata- rata 15 tahun. Hal ini berarti buruk. Masalah utama yang dialami oleh di usia
responden termasuk dalam kategori umur remaja yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan
remaja tengah.Umur remaja tengah memiliki berat badan/ obesitas , dan kekurangan zat besi
karakteristik berupa tampak dan merasa ingin (Istiany., 2013).
mencari identitas diri, mulai tertarik pada lawan Anemia merupakan keadaan dengan
jenis, kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) hemoglobin yang rendah dari nilai normal yaitu
semakin berkembang, berkhayal mengenai hal- hemoglobin 12 g/dL Adapun tanda dan gejala
hal yang berkaitan dengan seksual, peningkatan anemia pada remaja dengan anemia ringan jika
interaksi dengan kelompok, menggunakan hemoglobin 8,00gr/dl - 9,90gr/dl gejala yang
pengalaman dan pemikiran yang lebih mungkin terjadi yaitu : kelelahan, penurunan
kompleks ,sering mengajukan pertanyan, energi, kelemahan, sesak nafas ringan, palpitasi
menganalisis secara lebih menyeluruh, berpikir (rasa jantung balap atau pemukulan tidak
tentang bagaiman cara mengembangkan teratur, tampak pucat Sedangkan anemia berat
identitas, mulai mempertimbangkan masa jika hemoglobin <6,00gr/dl. Beberapa tanda-
depan, tujuan, dan membuat rencana sendiri tanda yang mungkin menunjukan anemia berat
(Kusmiran, 2014). yaitu :perubahan warna tinja, denyut jantung
Di kehidupannya juga akan mengalami cepat, tekanan darah rendah, frekuensi
beberapa perkembangan diantara lain pernafasan cepat, pucat atau kulit dingin, kulit
perkembangan bioligis yaitu masa remaja kuning (jaundice), murmur jantung,
terjadi berbagai perubahan dalam diri remaja pembesaran limpa dengan penyebab anemia
yang dinamakan pubertas. Wong (2009), tertentu, nyeri dada, pusing atau kepala terasa
memaparkan bahwa pubertas merupakan proses ringan, kelelahan atau kekurangan energi, sakit
kematangan, hormonal, dan pertumbuhan yang kepala, tidak bisa berkonsentrasi, sesak nafas,
terjaid ketika organ – organ reproduksi mulai nyeri dada, pingsan (Proverawati, 2011).
berfungsi dan karakteristik seks primer serta Penelitian ini didukung oleh penelitian
seks sekunder mulai muncul. Perkembangan (Yuniarti, Rusmilawaty, & Tunggal, 2015),
psikologis remaja akan mulaipembentukan menjelaskan bahwa remaja umur 15- 18
identitas diri. Bahaya pada tahap ini yaitu merupakan salah satu kelompok yang rawan
kebingungan peran. Remaja biasanya khawatir menderita anemia. Penyebab anemia gizi pada
tentang tubuh, penampilan, dan kemampuan remaja putri yaitu karena kurangnya asupan zat
fisik mereka. Sedangan perkembangan kognitif gizi makanan, sementara kebutuhan zat besi
maka remaja mulai mempunyai kemampuan relatig tinggi untuk kebutuhan tubuh dan
kognitif akan matang selama masa remaja, menstruasi. Kehilangan yang besi di atas rata
yaitu antara usia 11 dan 15 tahun remaja yang akan menyebabkan terjadinya anemia.
akan memulai tahap operasional formal. Hasil tabel 2 diketahui bahwa responden
Gambar utama pada tahap ini adalah bahwa yang paling banyak adalah pengetahuan baik
individu dapat berpikir di luar konteks yang yaitu 50 responden (60,2%).
akan terjadi saat ini dan di luar dunia nyata.

4
mengulangi cara itu.
No Pengetahuan F % Hasil tabel 4.2 diketahui bahwa
1 Kurang baik 2 2,4 sebagian besar responden memiliki sikap
2 Cukup Baik 31 37,3
3 Baik 50 60,2 positif yaitu 71 responden (85,5%).
Total 83 100,0 No Sikap Frekuensi %
1 Negatif 12 14,5
Jadi hasil penelitian menunjukan bahwa 2 Positif 71 85,5
remaja putri kelas X di SMK N 1 Klaten Total 83 100,0
memiliki pengetahuan baik. Hal ini Mayoritas remaja putri kelas X di SMK
dikarenakan responden dapat menjawab soal N 1 Klaten yaitu memiliki sikap positif. Sikap
dengan baik. Pengetahuan merupakan merupakan reaksi dan respons yang masih
pengindraan seseorang melalui penglihatan dan tertutup dari seseorang terhadap objek sesuai
pendengaran akan menghasilkan pengetahuan. dengan keadaan mental dan saraf dari kesiapan
Pengetahuan diperoleh dari proses belajar dan dimulai dari pengalaman yang akan
akan membentuk keyakinan tertentu sehingga memberikan pengaruh dinamik atau terarah
seseorang berperilaku berdasarkan terhadap respons individu terhadap objek dan
keyakinannya (Notoatmodjo, 2012). situasi yang terkait.
Meningkatnya pengetahuan remaja Sikap dapat pula bersifat positif lebih
dipengaruhi oleh faktor informasi atau media cenderungan tindakan adalah mendekati,
masa informasi di peroleh baik dari pendidikan menyenangi, mengharapkan objek tertentu dan
formal maupun non formal yang dapat sikap dapat bersifat negatif lebih cenderungan
memberikan pengaruh jangka pendek sehingga untuk menjahui, menghindari, membenci, tidak
menghasilkan perubahan atau peningkatan menyukai objek tertentu (Purwanto,2011).
pengetahuan. Rerata umur 15 tahun memiliki Semakin positif sikap yang terbentuk karena
pengetahuan yang tinggi dan fakta yang ada pengetahuan yang baik. Faktor yang mendasari
pada data tersebut bahwa remaja sudah terbentuknya sikap diantaranya pengetahuan ,
mengetahui tentang manfaat tablet Fe. Hal ini pengalaman pribadi, dan orang lain yang
disebabkan karena umur yang semakin matang dianggap penting seerti petugas kesehatan
akan membuat remaja memiliki kemauan yang (Budiarni, W., & Subagio, 2012). Sikap dapat
lebih untuk belajar. Semakin bertambah umur, pula di pengaruhi oleh pengalaman pribadi,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang pengaruh orang lain yang dianggap penting,
akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan pendidikan da lembaga agama, selanjutnya
kematangan. emosional (Dewi, 2011).
Penelitian ini didukung dengan Penelitian ini di dukung oleh penelitian
penelitian (Deviani, 2017), bahwa 39 remaja (Erwin, R.R ; Machmud, R & Utama, 2018),
perempuan (56%) pernah mendapat informasi bahwa tingkat pengetahuan tentang zat besi
mengenai tablet Fe sehingga informasi yang di yang tinggi dapat membentuk sikap positif
peroleh remaja tersebut membuat dirinya tahu terhadap kepatuhan minum tablet Fe.
mengenai tablet Fe melalui media massa Pengetahuan yang tinggi karena informasi yang
membuat dirinya dapat memperoleh berbagai luas terkait tentang tablet Fe. Penelitian ini juga
informasi mengenai tablet Fe yaitu membuat di dukung oleh (Azzahra Al Hadar, 2014)
pengetahuannya menjadi baik. Timbulnya bahwa sebagian responden memiliki sikap baik
kepatuhan minum tablet Fe karena remaja yaitu 35 responden (85%) karena faktor
memiliki pengetahuan yang baik tentang tablet pengaruh dari orang lain yang dianggap
Fe. Penelitian ini juga di dukung oleh (Azzahra penting. Seseorang bisa bersikap positif
Al Hadar, 2014) bahwa yang mempengaruhi maupun negatif akibat pengaruh orang-orang
pengetahuan yaitu pengalaman. Pengalaman yang dianggapnya penting seperti orang tua,
merupakan sumber pengetahuan yaitu cara teman/kerabat dekat sehingga terbentuknya
untuk memperolehkebenaran pengetahuan keinginan patuh dalam minum tablet Fe untuk
dengan cara mengulang kembali pengetahuan mengurangi resiko anemia.
yang diperoleh dalam memecahkan masalah Hasil tabel 4.4 diketahui bahwa
yang dihadapi masa lalu. Bila berhasil maka sebagian besar responden patuh yaitu 46
seseorang akan menggunakan cara tersebut responden (55,4%).
kembali, akan tetapi apabila gagal tidak akan

5
No Kepatuhan Frekuensi % Pengetahu Kepatuhan Total P
1 Tidak Patuh 37 44,6 an Tidak Patuh valu
2 Patuh 46 55,4 Patuh e
Total 83 100,0 f % f % f %
Kepatuhan (adherence) merupakan suatu Kurang 1 1,2 1 1,2 2 2,4 0,02
bentuk perilaku yang timbul akibat adanya baik
Cukup 19 22,9 1 14, 3 37,3
interaksi antara petugas kesehatan dan pasien baik 2 5 1
sehingga pasien mengerti rencana dengan Baik 17 20,5 3 39, 5 60,2
segala konsekwensinya dan menyetujui rencana 3 8 0
tersebut serta melaksanakannya (Kementrian Total 37 44,6 4 55, 8 100
Kesehatan, 2011). Kepatuhan dipengaruhi oleh 6 4 3
pengetahuan ,motivasi dan dukungan keluarga Pengetahuan remaja putri merupakan
(Alifah, 2016). Maka dari itu semakin dominan yang sangat penting untuk
pengetahuan baik akan semakin patuh remaja meningkatkan kepatuhan remaja putri minum
putri minum tablet Fe, semakin motivasinya tablet Fe agar tidak terjadi anemia pada
kuat akan semakin patuh remaja putri minum remaja putri. Hasil ini menunjukkan bahwa
tablet Fe, dan dukungan keluarga yang sebaik semakin baik pengetahuan maka semakin
baik pula akan semakin patuh pula reamaja patuh remaja putri dalam minum tablet Fe.
putri minum tablet Fe. Pengetahuan seseorang jika dikatakan
Penelitian ini di dukung oleh penelian baik, cukup, kurang yaitu mengandung 2
(Erwin, R.R ; Machmud, R & Utama, 2018) aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang Kedua aspek ini yang akan menentukan
tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap pengetahuan manusia (Wawan& & Dewi,
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe, 2011). Pengetahuan juga dipengaruhi oleh
tanpa adanya pengetahuan tentang faktor ekstrinsik (pendidikan, pekerjaan, dan
mengkonsumsi tablet Fe, maka akan sulit usia) dan dipengaruh faktor intrinsik yaitu
menanamkan kebiasaan patuh dalam lingkungan dan sosila budaya (Budiman,
mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini di 2011).
dukung oleh penelitian (Purnamasari et al., Faktor – faktor yang mempengaruhi
2016), bahwa sebagian besar responden patuh perilaku seseorang salah satunya adalah
minum tablet Fe sebanyak 60,4%. Kepatuhan pengetahuan dari orang tersebut. Pengetahuan
mengkonsumsi tablet besi sangat dipengaruhi berhubungan dengan kepatuhan karena
oleh diri sendiri dalam menyadari pentingnya kepatuhan merupakan domain yang penting
tablet besi bagi dirinya untuk kesehatannya terbentuknya perilaku. Perilaku akan
agar selalu dalam kondisi sehat, maka ia akan langgeng jika didasari oleh pengetahuan.
mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan yang Perilaku diperoleh dari pengindraan remaja
dianjurkan dan mendapatkan dukungan dari terhadap informasi kesehatan akan
orang sekitar dirinya. berpengaruh terhadap perilaku remaja untuk
Hasil tabel 5 dapat diketahui bahwa menjaga kesehatan terutama untuk terhindari
responden dengan pengetahuan kurang baik anemia maka remaja akan patuh untuk minum
dengan kepatuhan responden tidak patuh 1,2% , tablet fe.
responden patuh 1,2%. Responden dengan Penelitian ini juga didukung oleh
pengetahuan cukup baik dengan kepatuhan penelitian (Budiarni, W. & Subagio, 2012),
responden tidak patuh 22,9%, responden patuh penelitian ini memperoleh hasil ada hubungan
14,5%. Responden dengan pengetahuan baik antara pengetahuan dengan kepatuhan minum
dengan kepatuhan responden tidak patuh tablet Fe. Rata-rata kepatuhan mengkonsumsi
20,5%, responden patuh 39,8%. Analisa tablet besi Fe adalah 62,86%. Sebagian besar
selanjutnya dengan uji kendal tau didapat nilai responden memiliki pengetahuan baik (50%).
p value adalah 0,02 ; (α:0,05) yang berarti nilai
p value < α: 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan pengetahuan responden
dengan kepatuhan minum tablet Fe kelas X di
SMK N 1 Klaten.

6
Penelitian ini menunjukkan ada Sikap Kepatuhan Total P
hubungan pengetahuan (r = 0,370 ; p = Tidak Patuh valu
Patuh e
0,005), dengan kepatuhan mengkonsumsi f % f % f %
tablet Fe. Dalam penelitian ini adanya Negat 10 12 2 2,4 12 14,5 0,00
pemhaman yang baik tentang anemia defiensi if 4
dan tablet Fe. Pengetahuan merupakan salah Positi 37 32 44 53 71 85,5
satu faktor predisposing (predisposisi) yang f ,5
Total 3 44,6 46 55,4 83 100
dapat meme-ngaruhi perilaku individu untuk
7
mengonsumsi tablet Fe, karena pengetahuan
merupakan faktor dominan untuk Hasil ini menunjukkan bahwa semakin
terbentuknya tindakan seseorang. positif sikap terbentuk maka semakin patuh
Pengetahuan merupakan segala informasi remaja putri dalam minum tablet Fe. Sikap
yang diterima seseorang dari luar dirinya dan merupakan respon tertutup seseorang
disertai dengan pemahaman terhadap terhadap objek tertentu yang dapat
informasi yang didapatkan (Susanti. 2016). menggambarkan suka atau tidak suka. Sikap
Penelitian ini didukung oleh penelitian seseorang terhadap suatu objek menunjukkan
(Nuradhiani, Briawan, & Dwiriani, 2017). pengetahuan orang terhadap objek yang
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).
subjek dengan kategori pengetahuan baik Sikap remaja putri merupakan domain
sebnayak (66,2%), sedangkan mayoritas yang sangat penting untuk meningkatkan
responden dengan kategori pengetahuan remaja putri patuh dalam minum tablet Fe.
kurang sebanyak (10%). Tingkat pengetahuan Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku
remaja putri dalam 3 kategori , terdapat seseorang salah satunya adalah sikap dari
hubungan antara pengetahuan gizi dengan orang tersebut (Basari, 2009). Hubungan
kepatuhan konsumsi Fe. Remaja putri sudah sikap dengan kepatuhan diduga karena
mengerti pentingan tablet Fe untuk kesehatan adanya pemahaman yang baik anemia
dan manfaat dari tablet Fe. defisiensi besi dan tablet Fe dan pengalaman
Penelitian ini didukung oleh penelitian subjek. Selain itu, terhadap 3 komponen
(Erwin, Machmud, & Utama, 2018), pokok yang memegang peranan penting
ditemukan bahwa responden dengan dalam menentukan sikap seseoang yaitu
pengetahuan baik (36.4%) dibandingkan kepercayaan atau keyakinan, kehidupan
responden dengan pengetahuan kurang emosional dan kecenderungan untuk
(10%). Nilai p yang didapat adalah sebesar bertindak.
0.021 (p<0.05) yang berarti bahwa terdapat Penelitian ini juga didukung oleh
hubungan yang bermakna antara pengetahuan penelitian (Budiarni, W. & Subagio, 2012)
dan kepatuhan. Dalam penelitiannya bahwa yang memperoleh hasil ada hubungan antara
semakin bertambahnya umur akan sikap dengan kepatuhan minum tablet Fe.
bertambahnya pengetahuan yang diterima Rata-rata kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
oleh responden maka responden semakin (62,86%). Sebagian besar responden memliki
ingin patuh mengkonsumsi tablet Fe secara sikap positif (51,8%). Penelitian ini
rutin. menunjukkan ada hubungan sikap (r = 0,343 ;
Hasil tabel 5 dapat diketahui bahwa p = 0,010) dengan kepatuhan mengkonsumsi
remaja putri yang memiliki sikap negatif tablet besi folat. Kecenderungan untuk
dengan kepatuhan responden tidak patuh bertingkah laku, sikap merupakan kesiapan
12%, responden patuh 2,4%. Responden yang atau kesediaan untuk bertindak, seseorang
memiliki sikap positif dengan kepatuhan yang mempunyai sikap positif mempunyai
responden yang tidak patuh 32,5% , kecenderungan untuk melakukan perilaku
responden patuh 53%. Analisa selanjutnya yang positif pula.
dengan uji kendal tau didapat nilai p value Penelitian ini juga di dukung oleh
adalah 0,004 ; (α:0,05) yang berarti nilai p (Azzahra Al Hadar, 2014) bahwa sebagian
value < α: 0,05, maka dapat disimpulkan besar responden memiliki sikap baik 12
bahwa ada hubungan sikap responden dengan responden (30%). Jadi ada hubungan dengan
kepatuhan minum tablet Fe kelas X di SMK kepatuhan minum tablet Fe. Dalam
N 1 Klaten menentukan sikap, pengetahuan memegang
peranan penting, sehingga sikap seseorang

7
terhadap pentingnya mengkonsumsi tablet Fe yang dibutuhkan dal Seluruh dosen Stikes
selama ini dipengaruhi oleh pengetahuan Muhammadiyah Klaten yang telah
yang dimilikiny. Jadi sikap sesorang yang memberikan bekal ilmu pengetahuan serta
baik ini, disebabkan karena orang tersebut staff yang membantu kelancaran penelitian
yang tidak ingin mengalami anemia yaitu ini.
dengan patuh minum tablet zat besi yang 4. Kepada Bapak, Ibu, dan Kakak yang telah
diberikan. memberikan motivasi, nasihat, semangat
dukungan dan doa yang tak pernah putus
SIMPULAN sampai saat ini untuk keberhasilan
penulisan menyelesaikan penelitian ini.
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian 5. Sahabat dan teman – teman S1
ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Keperawatan angkatan 2015 yang bersama
1. Rerata umur responden yaitu 15,6 tahun. – sama berjuang dalam suka dan duka,
2. Pengetahuan responden paling banyak saling memberikan dukungan dan
adalah pengetahuan baik sebanyak 50 kerjasamanya.am penelitian ini.
responden
( 60,2%). DAFTAR PUSTAKA
3. Sikap responden sebagian besar memiliki
sikap positif sebanyak 71 responden Achmad, D. S. (2010). Ilmu Gizi. Jakarta:
(83,5%) Dian Rakyat.
4. Kepatuhan responden sebagian besar
responden patuh sebanyak 46 responden Alifah, R. (2016). Faktor - Faktor yang
(55,4%) Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
5. Ada hubungan pengetahuan tentang tablet Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas
Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe Gamping 2. Retrieved from
kelas X di SMK N 1 Klaten dengan nilai p http://repository.umy.ac.id/handle/123456
value = 0,02 789/14541 Diakses 23 Januari 2019
6. Ada hubungan Sikap tentang tablet Fe
dengan kepatuhan minum tablet Fe kelas Almatsier. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
X di SMK N 1 Klaten dengan nilai p Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
value = 0,004 Andriani, M. (2012). Pengantar Gizi
masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka
UCAPAN TERIMAKASIH Utama.
Penulis mengucapkan terima kasih Azwar, S. (2012). Sikap Manusia : Teori dan
penghargaan yang setinggi – tingginya Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
kepada : Belajar.
1. Ibu Sri Sat Titi H.S.Kep.,Ns.M.Kep.
selaku pembimbing I dan selaku ketua Azzahra Al Hadar, S. (2014). Tablet Zat Besi
Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Selama Kehamilannya Di Puskesmas
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten, Layang Makassar Tahun 2014.
yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dorongan dan motivasi sejak awal Badriah, D. L. (2011). Gizi dalam Kesehatan
penulisan hingga terselesaikannya Reproduksi. Bandung: Refika Aditama.
penelitian ini dengan penuh pengertian dan
kesabaran. Basari, M. E. (2009). At a Glance Ilmu Gizi.
2. Ibu Devi Permatasari,S.Kep.,Ns, MAN. Jakarta: Erlangga.
selaku pembimbing II yang telah
Budiarni, W., & Subagio, H. W. (2012).
membimbing, mengarahkan, memotivasi Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan
dan banyak memberikan masukan dalam
Motivasi Dengan Kepatuhan Konsumsi
pembuatan penelitian ini.
Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. 1(1),
3. Kepala Sekolah SMK N 1 Klaten yang
99–106. Retrieved from
telah memberikan ijin studi pendahuluan
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/
dan penelitian, dan guru kesiswaan yang article/view/364. Diakses 25 januari 2019
telah membantu memberikan informasi

8
Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Kesehatan Indonesia tahun 2013.
Bandung: Refika Aditama. Retrieved from Kemenkes RI

Departemen, G., & Kesehatan, M. (2011). Kementrian Kesehatan, R. (2017). Profil


Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta.
Rajawali Press.
Kumalasari &, & Andhyantoro. (2013).
Deviani, A. (2017). GAMBARAN Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta:
PEREMPUAN TERHADAP KONSUMSI Salemba Medika.
TABLET ZAT BESI (Fe) DI SMA NEGERI
10 KOTA BOGOR. Retrieved from Kusmiran, E. (2014). Kesehatan Reproduksi
http://repository.poltekkesbdg.info/items/s Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
how/939. Diakses 22 Januari 2019 Medika.

Dharma, K. K. (2011). Metodelogi Penelitian Kuswari, & Rukman. (2014). Hematologi


Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. Dan Transfusi. Jakarta: Penerbit Buku
Erlangga.
Erwin, R. ., Machmud, R., & Utama, I. .
(2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kyle, Terri, & Carman, S. (2014). Buku Ajar
Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Keperawatan Pediarti Vol.I. Jakarta: EGC.
Mengkonsumsi Tablet Besi di Wilayah
Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun Lestari, P., Widardo, W., & Mulyani, S.
2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), (2015). Pengetahuan Berhubungan dengan
596–601. Retrieved from Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/a Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan
rticle/view/744/600 Bantul. Jurnal Ners Dan Kebidanan
Indonesia, 3(3), 145.
Fitriani. (2011). Promosi Kesehatan. https://doi.org/10.21927/jnki.2015.3(3).14
Yogyakarta: Graha Ilmu. 5-149

Handayani, E. (2015). Hubungan Peran Nesi, & Yenetra. (2011). Promosi Kesehatan
Suami dengan Kepatuhan Mengkonsumsi dalam Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Salemba Medika.
trucuk Klaten . Peneliti DIII Kebidanan.
Klaten: STIKES Muhammadiyah Klaten. Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Irianti, B. (2019). HUBUNGAN VOLUME Cipta.
DARAH PADA SAAT MENSTRUASI
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA Noviawati, E. (2012). Hubungan Antara
MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN Asupan Zat Besi dan Kejadian Anemia
INTERNASIONAL PEKANBARU TAHUN pada Mahasiswa PSPD Angkatan 2009 -
2014 BERLIANA. 1(2), 117–125. 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Retrieved from Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publication http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstre
s/271793-hubungan-volume-darah-pada- am/123456789/26377/1/EKA
saat-menstrua-5124ac5a.pdf. Diakses 25 NOVIAWATI-fkik.pdf. Diakses 22
Januari 2019 Januari 2019

Istiany., A., & Rusilanti. (2013). Gizi Nuradhiani, A., Briawan, D., & Dwiriani, C.
Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. M. (2017). Dukungan guru meningkatkan
kepatuhan konsumsi tablet tambah darah
Kementrian Kesehatan, R. (2011). Profil pada remaja putri di Kota Bogor. Jurnal
Kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Gizi Dan Pangan, 12(3), 153–160.
Kemenkes RI. https://doi.org/10.25182/jgp.2017.12.3.153
-160
Kementrian Kesehatan, R. (2013). Profil

9
Nursalam. (2016). Konsep dan Penerapan Snyder, K. ;, ; E. &, & Berman. (2010).
Metodelogi Penelitian Ilmu keperawatan. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.
Jakarta: Salemba Medika.
Subagariang, Ellya., E. &, & Rismalinsa.
Poltekes, D. J. (2010). Keseahatan Remaja (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita.
Problem Dan Solusinya. Jakarta: salemba Jakarta: Trans Info Media.
Medika.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung:
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Alfabeta.

Purnamasari, G., Margawati, A., & Wawan, & Dewi. (2011). Teori dan
Widjanarko, B. (2016). Pengaruh Faktor Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Manusia. yogyakarta: Nuha
Kepatuhan Ibu Hamil dalam Medika.
Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas
Bogor Tengah. Jurnal Promosi Kesehatan WHO. (2011). Guideline: Intermittent Iron
Indonesia, 11(2), 100. And Folic Acid Supplementation In
https://doi.org/10.14710/jpki.11.2.100-115 Menstruating Women.

Retno, P., Dumilah, A., & Sumarmi, S. Wong, D. L. (2009). Buku Ajar keperawatan
(2017). Hubungan Kejadian Anemia Pediatrik Edisi 6. Jakarta: EGC.
Dengan Prestasi Belajar Siswi Di SMP
Unggulan Bina Insani The Association Yessica, Yohana, & Yovita. (2011).
Between Anaemia Incident and Student Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda
Learning Achievement At Bina Insani Media.
Junior High School. Amerta Nutrition, Yuniarti, Rusmilawaty, & Tunggal., T.
331–340. (2015). Hubungan Antara Kepatuhan
https://doi.org/10.20473/amnt.v1.i4.2017.3 Minum Tablet Fe dengan Kejadian
31-340 Anemia Pada Remaja Putri MA Darul
Silvia, V. (2012). Faktor - faktor yang Imad Kecamatan Tatah Makmur
Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Kabupaten Banjar. Jurnal Publikasi
Hamil Mengkonsumsi tablet Tambah Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1),
Darah di Wilayah puskesmas Muaralembu 2011–2016.
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi
Riau (Skripsi). Retrieved from
fkmui.http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstra
k-20317207.pdf. Diakses 15 Februari 2019

10

Anda mungkin juga menyukai