Anda di halaman 1dari 81

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN

DAERAH BENCANA LONGSOR DI KABUPATEN GARUT

SKRIPSI

Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh :
Raihan Sahab Zulfikar
NIM : 1606023

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2020
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN
DAERAH BENCANA LONGSOR DI KABUPATEN GARUT

SKRIPSI

Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh :
Raihan Sahab Zulfikar
NIM : 1606023

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2020
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi tersedia untuk umum di Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi


Garut. Hak cipta ada pada tim peneliti yang dialihkan seluruh hak dan
kepentingannya kepada Prodi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi
Garut. Setiap pengutipan harus menyertakan sitasi yang dapat ditelusuri di dalam
daftar pustaka.
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Raihan Sahab Zulfikar
NIM : 1606023
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat belum pernah
diajukan oleh siapapun untuk mendapatkan gelar akademik, serta mengandung
kutipan yang telah dilengkapi dengan sitasi dan tercantum dalam daftar pustaka
secara memadai. Saya bersedia menerima sangsi akademik sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 apabila
terbukti melakukan plagiasi.

Garut, 29 Juni 2020


Yang Membuat Pernyataan

Raihan Sahab Zulfikar


1606023
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN


DAERAH BENCANA LONGSOR DI KABUPATEN GARUT

LAPORAN SKRIPSI

Oleh:
Raihan Sahab Zulfikar
NIM: 1606023

Telah diuji dan dinyatakan LULUS pada tanggal 17 Agustus 1945


Penguji I Penguji II

XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXX
NIDN: XXXXXXX NIDN: XXXXXXX

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing,

Asep Deddy Supriatna, S., M.Kom.


NIDN: 0417026202

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika,

Dede Kurniadi, S.Kom.,M.Kom


NIDN: 0402098301
ABSTRAK

i
Bencana Longsor yaitu air yang meresap ke dalam tanah akan menambah
bobot tanah, jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air maka tanah
menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Permasalahan tingginya dampak kerugian yang dialami oleh
masyarakat karena kurangnya informasi yang diperoleh akan kemungkinan
bencana yang terjadi disekitarnya, sehingga kesadaran masyarakat akan tanggap
bencana yang sangat minim. Tujuan penelitian ini menginformasikan mengenai
potensi risiko rawan daerah longsor merupakan salah satu media informasi yang
dapat digunakan sebagai pendidikan dasar tanggap bencana bagi masyarakat.
Melalui Sistem Informasi Geografis akan mempermudah penyajian informasi
khususnya spasial yang terkait dengan penentuan tingkat bahaya longsor serta
memperoleh informasi baru dalam mengidentifikasi daerah yang menjadi sasaran
longsor. Manfaat dibuatnya aplikasi ini untuk mewujudkan efisiensi dalam proses
mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor beserta kejadian pertahun,
korban jiwa, dan kerusakan, sebelumnya masyarakat harus datang ke kantor
BPBD untuk mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor, tapi dengan
menggunakan aplikasi ini maka masyarakat bisa mengetahui informasi daerah
rawan bencana longsor secara online. Metodologi yang digunakan untuk
merancang aplikasi adalah Rational Unified Process (RUP). Berdasarkan hasil
dan pembahasan diperoleh struktur menu dan interface yang menggambarkan
proses bisnis yang sesungguhnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
perancangan aplikasi ini dapat mengatasi permasalahan yang terjadi karena
kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat dan mengefisiensi dalam
penyajian informasi daerah rawan bencana longsor bagi pemerintahan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Bencana Longsor, RUP.

ii
ABSTRACT

A landslide that seeps into the soil adds weight to the soil, if it penetrates
through to impermeable soil it becomes slippery and the pitch ground on it moves
along the slope and out the slope. The high cost to people is the result of a lack of
information obtained about the potential disasters around them, and people's
awareness of them is very small. The purpose of the study to inform people about
the potential risk of landslides is one of the media information that can be used
asa basic disaster response education for society. By means of geographic
information systems, it would make it easier for the presentation of information
particularly spatial information associated with avalanches to determine danger
levels and gain new information in identifying areas that are target avalanches.
The benefits of this application are to achieve efficiency in the process of knowing
information about areas of disaster avalanches and events annually, loss of life,
and damage, should come to the BPBD office to know the information of
landslides prone areas, but using this application will enable people to know the
information of landslides. The methodology used to design applications is
Rational Unified Process (RUP). Results and discussions are obtained menu and
interface structures that represent real business processes. The conclusion of the
study is that the design of the application can address problems that result from
lack of information obtained by society and physiology in the presentation of
information that is prone to avalanches for governments. .

Keywords: Geographical Information Systems, Landslide, RUP.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis. Shalawat
serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
sehingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garut” sebagai
syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang
penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihan secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hilmi Aulawi, ST., MT. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Teknologi Garut.
2. Bapak Dede Kurniadi, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
3. Bapak Ridwan Setiawan, S.T., M.Kom. selaku Sekretaris Program Studi
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
4. Bapak Asep Deddy, S., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam penyusunan
Proposal Skripsi ini,
5. Kedua Orang Tua kami yang telah memberikan do’a dan dorongan baik
secara moral, materi maupun spiritual selama penyusunan Proposal Skripsi
ini.
6. Sahabat dan rekan-rekan Angkatan 2016 Teknik Informatika khususnya
HIMATIF yang telah memberi inspirasi serta dukungan kepada penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan inspirasi pembuatan Proposal Skripsi ini.

iv
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa yang akan datang selalu penulis nantikan. Akhirnya penulis berharap
semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.

Garut, 26 Juli 2018

Penyusun

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................ii
ABSTRACT.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
1. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Masalah Penelitian........................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
1.4. Pertanyaan Penelitian....................................................................................3
1.5. Cakupan Penelitian........................................................................................3
1.6. Manfaat Penelitian.........................................................................................4
1.7. Sistematika....................................................................................................4
2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
2.1. Penelitian Rujukan........................................................................................5
2.2. Kesenjangan Penelitian.................................................................................6
2.3. Sistem Informasi Geografis...........................................................................9
2.4. Bencana Longsor...........................................................................................9
2.5. Website..........................................................................................................9
2.6. Metode Rational Unified Process (RUP)....................................................10
2.7. Unified Modeling Language (UML)...........................................................11
2.8. Software dan Tools Pendukung...................................................................16
2.8.1. PHP..................................................................................................16

2.8.2. XAMPP.................................................................................................16

2.8.3. Cascanding Style Sheet.........................................................................17

2.8.4. MySQL..................................................................................................17

2.8.5. Framework............................................................................................18

vi
2.8.6. Sublime Text 3......................................................................................18

2.8.7. Black Box Testing................................................................................19

3. METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................20
3.1. Kerangka Pemikiran....................................................................................20
3.2. Work Breakdown Structure.........................................................................21
3.3. Diagram Alur Aktifitas................................................................................21
3.4. Sumber Daya Penelitian..............................................................................25
4. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................27
4.1. Hasil Penelitian............................................................................................27
4.1.1. Inception...............................................................................................27

4.1.2. Elaboration...........................................................................................27

4.1.2.1. Perancangan Use Case Diagram....................................................28

4.1.2.2. Perancangan Activity Diagram.......................................................35

4.1.2.2. Perancangan Sequence Diagram....................................................40

4.1.2.3. Perancangan Class Diagram..........................................................45

4.1.2.4. Perancangan Tampilan Struktur Menu..........................................46

4.1.2.5.Perancangan Interface.....................................................................47

4.1.3. Contruction...........................................................................................50

4.1.3.1. Implementasi Aplikasi...................................................................50

4.1.4. Transition..............................................................................................53

4.2. Pembahasan Hasil........................................................................................56


4.2.1. Jawaban Penelitian................................................................................56

4.2.2. Keselarasan Hasil penelitian.................................................................56

4.2.3. Implikasi Hasil Penelitian.....................................................................57

4.2.4. Urgensitas Hasil Penelitian...................................................................58

4.2.5. Kontribusi penelitian............................................................................58

5. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................59


5.1. Kesimpulan..................................................................................................59

vii
5.2. Saran........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan Rational Unified Process....................................................10


Gambar 2.2. Tampilan XAMPP.............................................................................17
Gambar 2.3. Tampilan phpMyadmin.....................................................................18
Gambar 2.4. Sublime Text 3..................................................................................19
Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran..........................................................................20
Gambar 3.2. Work Breakdown Structure...............................................................21
Gambar 3.3. Diagram Alur Aktivitas.....................................................................22
Gambar 4.2. Activity Diagram Login.....................................................................35
Gambar 4.3. Activity Diagram Mengelola Akun....................................................36
Gambar 4.4. Activity Diagram Mengelola Data Bencana Longsor........................37
Gambar 4.5. Activity Diagram Mengelola Informasi Web.....................................38
Gambar 4.6. Activity Diagram Mengelihat Data Bencana Longsor.......................39
Gambar 4.7. Sequence Diagram Login..................................................................40
Gambar 4.8. Sequence Diagram Mengelola Akun.................................................41
Gambar 4.9. Sequence Diagram Mengelola Data Bencana Longsor.....................42
Gambar 4.10. Sequence Diagram Mengelola Informasi Web................................43
Gambar 4.11. Sequence Diagram Melihat Data Bencana Longsor........................44
Gambar 4.12. Class Diagram.................................................................................45
Gambar 4.13. Struktur Menu User.........................................................................46
Gambar 4.14. Struktur Menu Admin.....................................................................46
Gambar 4.15. Interface Home................................................................................47
Gambar 4.16. Interface Login................................................................................47
Gambar 4.17. Interface Mengelola Akun..............................................................48
Gambar 4.18. Interface Mengelola Map................................................................48
Gambar 4.19. Interface Mengelola Informasi Web................................................49
Gambar 4.20. Interface Melihat Data Bencana......................................................49
Gambar 4.21. Tampilan Home...............................................................................50
Gambar 4.22. Tampilan Login...............................................................................51
Gambar 4.23. Tampilan Mengelola Akun.............................................................51
Gambar 4.24. Tampilan Mengelola Map...............................................................52

ix
Gambar 4.25. Tampilan Mengelola Informasi Web...............................................52
Gambar 4.26. Tampilan Lokasi Data Bencana......................................................53

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kesenjangan Penelitian...........................................................................6


Tabel 2.2. Diagram Use Case.................................................................................11
Tabel 2.3. Diagram Aktivitas.................................................................................12
Tabel 2.4. Sequence Diagram................................................................................13
Tabel 2.5. Class Diagram.......................................................................................15
Tabel 3.1. Detail Activity.......................................................................................24
Tabel 3.2. Sumber Daya Penelitian........................................................................25
Tabel 4.1. Identifikasi Aktor..................................................................................28
Tabel 4.2. Identifikasi Use Case............................................................................28
Table 4.3. Skenario Use Case Login......................................................................29
Tabel 4.4. Skenario Use Case Mengelola Akun....................................................30
Tabel 4.5. Skenario Use Case Mengelola Data Bencana.......................................31
Tabel 4.6. Skenario Use Case Mengelola Informasi Web.....................................32
Tabel 4.7. Skenario Use Case Melihat Data Bencana...........................................34
Tabel 4.7. Pengujian Dengan Blackbox Testing....................................................53

xi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-1.............................62


LAMPIRAN B : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-2..............................63
LAMPIRAN C : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-3..............................64
LAMPIRAN D : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-4.............................65

xii
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bencana Longsor atau sering disebut dengan gerakan tanah
merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban
jiwa, dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan,
terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan,
saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya [CITATION Fai15 \l 1033 ].
Bencana longsor dapat dipicu oleh adanya penggundulan hutan,
pembukaan lahan usaha dilereng-lereng pegunungan, dan pembuatan sawah-
sawah basah pada daerah-daerah lereng lembah yang curam. Pada umumnya
sering terjadi di wilayah pegunungan serta pada musim hujan. Bencana longsor ini
berkaitan erat dengan kondisi alam seperti jenis tanah, jenis batuan, curah hujan,
kemiringan lahan dan penutup lahan. Selain itu faktor manusia sangat
mempengaruhi terjadinya bencana longsor, seperti alih fungsi lahan hutan yang
tidak mengikuti aturan dan semena-mena penebangan hutan tanpa melakukan
tebang pilih, perluasan pemukiman di daerah dengan topografi yang curam.
Tingginya dampak kerugian yang dialami oleh masyarakat yang
mengakibatkan korban jiwa, terputusnya jalur transportasi, dan bahkan kehilangan
tempat tinggal dikarenakan terjadinya bencana alam disebabkan karena kurangnya
informasi yang diperoleh masayarakat akan kemungkinan bencana yang terjadi
disekitarnya, sehingga kesadaran masyarakat akan tanggap bencana menjadi
sangat minim. Oleh karena itu, informasi awal mengenai potensi dan risiko
bencana merupakan salah satu media informasi yang dapat digunakan sebagai
pendidikan dasar tanggap bencana bagi masyarakat.
Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu suatu sistem informasi yang
berbasis computer yang dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang
memiliki informasi spasial. Identifikasi potensi bahaya tanah longsor dengan
menggunakan SIG dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan akurat. Melalui SIG
diharapkan akan mempermudah penyajian informasi spasial khususnya yang
terkait dengan penentuan tingkat bahaya tanah longsor serta dapat menganalisis

1
dan memperoleh informasi baru dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang
menjadi sasaran tanah longsor.
Hal ini penting karena dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan
dalam melakukan penanganan risiko bencana longsor di wilayah tersebut. Dengan
demikian semua pihak yang berkepentingan dengan informasi tingkat ancaman
dan persebaran ancaman bencana longsor dapat memperoleh informasi yang
relevan dan tepat. Mengingat kejadian bencana alam di daerah Kabupaten Garut
beberapa akhir ini seperti tanah longsor yang terjadi di beberapa kecamatan. Dan
juga dilihat dari karateristik wilayah Kabupaten Garut maka dilakukan pemetaan
daerah risiko tanah longsor dengan pemanfaatan SIG yang bertujuan untuk
memberikan informasi lokasi-lokasi yang memiliki risiko bencana tanah longsor.
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai
rujukan, yang pertama membahas tentang Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografis Pariwisata Dan Industri Berbasis Web[ CITATION Fat18 \l 1033 ] ini
mengenai aplikasi yang pencarian data dari hasil data pengelolaan data geografis.
Penelitian kedua mengenai Rancang Bangun Profil Wisata Dengan Sistem
Informasi Geografis Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Garut
[ CITATION Wil17 \l 1033 ] ini mengenai aplikasi tersebut penggunaan data
spasial dan non spasial digunakan pula pada peta yang menjadi dasar penelitian.
Penelitian ketiga membahas tentang Sistem Informasi Wisata Pantai Berbasis
Web di Kabupaten Garut[ CITATION Kus19 \l 1033 ] ini mengenai aplikasi
objek wisata untuk mempermudahkan masyarakat dalam mencari informasi
mengenai objek wisata yang akan dituju. Penelitian keempat membahas tentang
Rancang Bangun Sistem Mobile Tracking Untuk Penelusuran Alumni Dengan
Menggunakan Media Google Map API Dan Sms Tracing[ CITATION Sum16 \l
1033 ]. Penelitian kelima membahas tentang Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografis Monitoring Data Kebakaran Di Dinas Pemadam
Kebakaran[ CITATION Fit19 \l 1033 ] ini untuk melakukan pengelolaan data
kebakaran sehingga dapat mempermudah dalam perekapan dan pembuatan
laporan data kejadian kebakaran.
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perlu adanya sebuah upaya
identifikasi daerah yang berpotensi terjadi bahaya tanah longsor agar dapat

2
meminimalisasi kerugian yang ditimbulkannya, maka penulis mengambil judul
“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN
DAERAH BENCANA LONGSOR DI KABUPATEN GARUT”.

1.2. Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Informasi tentang pemetaan daerah bencana longsor mengenai titik rawan
belum tersebar pada daerah tersebut.
2. Pemahaman terhadap informasi daerah longsor masih terbatas.
3. Penyebaran tentang wilayah longsor masih konvensional.
4. Bahwa pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dan teknologi berbasis
online masih belum dimanfaatan oleh daerah.

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem yang dapat
memberikan pemetaan dalam bencana longsor menggunakan Sistem Informasi
Geografis untuk mengetahui informasi mengenai titik rawan bencana longsor di
Kabupaten Garut.

1.4. Pertanyaan Penelitian


1. Bagaimana cara membuat Sistem Informasi Geografis pemetaan bencana
longsor di Kabupaten Garut?
2. Bagaimana cara membuat pemetaan peta lokasi untuk mengetahui daerah
rawan bencana longsor dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis?

1.5. Cakupan Penelitian


Agar pembahasan tidak melebar, maka dalam penyusunan penelitian ini
diperlukan cakupan penelitian sebagai berikut :
1. Perancangan Sistem Informasi Geografis hanya membahas pemetaan
bencana longsor di Kabupaten Garut.

3
2. Perancangan Sistem Informasi Geografis dimulai dengan tahapan kerja
yang terdapat pada metode Rational Unified Process (RUP).
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP.
4. Pengujian Sistem Informasi Geografis menggunakan metode Black Box
Testing.

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah membantu masyarakat
mengetahui informasi dimana daerah rawan longsor, dan pemerintah supaya bisa
menempatkan beberapa posko bencana longsor bila terjadi bencana longsor di
daerah tersebut.

1.7. Sistematika
Proposal skirpsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN, berisi latar belakang, masalah, tujuan, pertanyaan,
cakupan, dan manfaat penelitian, serta sistematika Skripsi;
2. TINJAUAN PUSTAKA, berisi analisis rinci terhadap penelitian
sebelumnya dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan;
3. METODOLOGI PENELITIAN, berisi penjelasan tentang kerangka
pemikiran, tahapan penelitian berikut aktivitas dan tekniknya, serta waktu,
tempat, dan sumber daya yang digunakan;
4. HASIL DAN PEMBAHASAN, berisi penjelasan tentang bagaimana hasil
menjawab pertanyaan penelitian, berbeda dari penelitian sebelumnya,
dapat mewujudkan manfaat, dan berkontribusi pada area riset terkait;
5. KESIMPULAN DAN SARAN, berisi ringkasan penelitian berdasarkan
hasil dan pembahasan, serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
terkait kelemahan atau hambatan penelitian.

4
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Rujukan


Dalam pembuatan penelitian ini merujuk pada jurnal atau hasil penelitian
sebelumnya, dimana ada beberapa rujukan tersebut memiliki keterkaitan dalam
penelitian yang dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung. Berikut
adalah penilitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian yang dilakukan :
1. Penelitian rujukan pertama berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografis Pariwisata Dan Industri Berbasis Web” [ CITATION Fat18 \l 1033 ].
Pada penelitian ini menggunakan metode Rational Unified Process yang
menggunakan pemodelan Unified Modelling Language. Dari hasil
penelitian ini penyebaran informasi dapat dilakukan lebih cepat sehingga
memudahkan masyarakat dan wisatawan mendapatkan informasi tempat
pariwisata.
2. Penelitian rujukan kedua berjudul “Rancang Bangun Profil Wisata Dengan
Sistem Informasi Geografis Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan
Garut” [ CITATION Wil17 \l 1033 ] . Pada penelitian ini menggunakan metode
Web Development dengan fase Context Analysis, Architecture Design,
Process Model, Project Plan, Website Development, Deployment, dan
Evaluation & Maintenance. Dari hasil penelitian ini menampilkan
informasi pariwisata serta gambaran peta lokasi wisata yang dikelola oleh
Perum Perhutani KPH Garut sehingga lebih menarik dan dapat membantu
masyarakat dalam menemukan tempat wisata yang akan dituju.
3. Penelitian rujukan ketiga berjudul “Sistem Informasi Wisata Pantai
Berbasis Web Di Kabupaten Garut” [ CITATION Kus19 \l 1033 ]. Pada
penelitian ini menggunakan metode Rational Unified Process. Dari hasil
penelitian ini menyampaikan informasi kepada wisatawan yang ingin
berkunjung ke objek wisata pantai yang berlokasi di Kabupaten Garut.
4. Penelitian rujukan keempat berjudul “Rancang Bangun Sistem Mobile
Tracking Untuk Penelusuran Alumni Dengan Menggunakan Media
Google Map Api dan Sms Tracing” [ CITATION Sum16 \l 1033 ]. Pada
penelitian ini menggunakan metode Web Engineering dengan fase

5
Customer Communication, Planning, Modeling, Construction, dan
Delivery & Feedback yang menggunakan pemodelan Unified Modeling
Language. Dari hasil penelitian ini untuk mengetahui persebaran alumni,
memantau keberadaan lulusannya, sehingga dapat menyajikan data
persebaran alumni baik yang sudah bekerja atau pun yang belum bekerja
menggunakan system mobile tracer study ini.
5. Penelitian rujukan kelima berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografis Monitoring Data Kebakaran Di Dinas Pemadam Kebakaran”
[ CITATION Fit19 \l 1033 ] . Pada penelitian ini menggunakan metode Unified
Software Development Process yang menggunakan pemodelan Unified
Modelling Language. Dari hasil penelitian ini untuk mempermudah
petugas dalam melakukan pengelolaan data kejadian kebakaran.

2.2. Kesenjangan Penelitian


Menjelaskan hubungan antara jurnal-jurnal penelitian yang digunakan
sebagai rujukan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garut”.

Tabel 2.1. Kesenjangan Penelitian


Penulis dan
No Judul Penelitian Kesimpulan Tindak Lanjut
Penerbit
1 Rancang Bangun Penggunaan SIG [ CITATION Digunakan sebagai
Sistem Informasi pariwisata dan Fat18 \l 1033 ] teknologi tambahan
Geografis Pariwisata industri berbasis web yang dimanfaatkan
Dan Industri Berbasis dibangun dapat di dalam penelitian
Web dengan digunakan untuk ini
menggunakan metode mencari informasi
RUP pariwisata dan
industri rumahan dan
juga untuk
mengetahui berbagai
macam event -event
pariwisata,

6
kebudayaan, industry,
dan akomodasi, dan
kuliner yang ada
disekitar wilayah
tersebut.
Penggunaan SIG
perum perhutani
kesatuan pemangku
Rancang Bangun Profil hutan garut yang
Wisata Dengan Sistem digunakan untuk
Informasi Geografis media promosi untuk
Digunakan sebagai
Perum Perhutani pariwisata yang
[ CITATION teknologi tambahan
2 Kesatuan Pemangku dikelolanya dan juga
Wil17 \l 1033 ] yang dimanfaatkan
Hutan Garut dengan SIG ini dapat
di dalam penelitian
menggunakan metode membantu perusahaan
perancangan yaitu Web dalam
Development. mempublikasikan
pariwisata yang
dikelola oleh Perum
Perhutani KPH Garut
3 Sistem Informasi Penggunaan teknologi [ CITATION Dimanfaatkan
Wisata Pantai Berbasis sistem informasi Kus19 \l 1033 ] sebagai inspirasi
Web di Kabupaten untuk untuk
Garut dengan mempromosikan meningkatkan
menggunakan metode objek wisata pantai akses dari sistem
RUP dengan suatu aplikasi yang
berupa informasi dikembangkan
dengan menggunakan
teknologi web dan
mampu memberikan
solusi terhadap
masyarakat, sehingga
masyarakat tidak akan

7
kendala dalam
mencari informasi
tempat di daerah
tersebut.
Penggunaan teknologi
Rancang Bangun
yaitu untuk
Sistem Mobile
mengetahui Dimanfaatkan
Tracking Untuk
persebaran alumni, sebagai inspirasi
Penelusuran Alumni
mematau keberadaan [ CITATION untuk
Dengan Menggunakan
4 lulusannya, sehingga Sum16 \l 1033 meningkatkan
Media Google Map
dapat menyajikan data ] akses dari sistem
API Dan Sms Tracing
persebaran alumni yang di
dengan menggunakan
baik yang sudah kembangkan
metode rekayasa web
bekerja ataupun yang
belum bekerja.
Penggunaan SIG pada
aplikasi ini dibuat
untuk memonitoring
Rancang Bangun data kebakaran
Sistem Informasi sehingga dapat
Geografis Monitoring mempermudah dalam
Digunakan sebagai
Data Kebakaran Di perekapan, pembuatan
[ CITATION teknologi tambahan
5 Dinas Pemadam laporan, data
Fit19 \l 1033 ] yang dimanfaatkan
Kebakaran dengan kebakaran dan
di dalam penelitian
menggunakan metode meningkatkan kerja
Unified Software dalam melakukan
Development Process pengelolaan data
kebakaran di Dinas
pemadam kebakarab
Kab. Garut.

2.3. Sistem Informasi Geografis

8
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau
dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem computer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
database [ CITATION Riy19 \l 1033 ].

2.4. Bencana Longsor


Tanah longsor atau Gerakan tanah didefinisikan sebagai Gerakan
menuruni lereng oleh massa tanah dan atau batuan penyusun lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah
longsor adalah pergerakan tanah berupa longsoran dari massa batuan/tanah adalah
proses perpindahan suatu massa batuan/tanah akibat gaya gravitasi. Adanya
gerakan tanah pada wilayah pemukiman yang dibangun di daerah perbukitan yang
kurang memperhatikan kestabilan lereng, struktur batuan, dan proses geologi yang
mungkin terjadi sering menimbulkan kerusakan bangunan, rumah, dan fasilitas
umum.

2.5. Website
Webiste adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam
lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada Webiste disebut dengan web
page dan link dalam Webiste memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu
page ke page lain (hypertext), baik diantara page yang disimpan dalam server
yang sama maupun server diseluruh dunia. Webiste adalah kumpulan halaman
web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page
atau halaman, dan kumpulan halaman dinamakan pages.

2.6. Metode Rational Unified Process (RUP)


Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan
perangkat lunak yang dilakukan secara berulang-ulang, befokus berdasarkan
penggunaan kasus. RUP merupakan sebuah produk proses perangkat lunak0yang

9
dikembangkan oleh Rational Software yang diakuisisi oleh IBM pada bulan
Februari 2003 [ CITATION Suk18 \l 1057 ].

Gambar 2.1. Tahapan Rational Unified Process

RUP memiliki empat tahapan yang dapat dilakukan secara iterative.


Berikut ini penjelasan untuk tahapan atau fase pada RUP [ CITATION Suk18 \l
1057 ]:
1. Inception (permulaan) lebih pada5pemodelan proses bisnis yang
dibutuhkand(business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan
sistem yang9akan dibuat (requirements).
2. Elaboration (perluasan/perencanaan), pada fokus ini lebih berfokus pada
perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah
arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi
resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih
pada analisis dan desain sitem serta implementasi pada purwarupa sistem
(portotype).
3. Construction (konstruksi), tahap ini berfokus pada pengembangan
komponen fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan
pengujian sistem yang berfokus pada implementasi perangkat lunak pada
kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana
menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas
kemampuan operasional awal.
4. Transition (transisi), tahap ini lebih pada deployment atau instalai sitem
agar dapat dimengerti oleh sistem. Tahap ini dapat menghasilkan produk
perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability
Milestone atau batas kemampuan operasional awal. Aktifitas ini termasuk

10
pelatihan pada user, pemeliharaan dan pengujian pada sistem apakah
sudah memenuhi keinginan user.

2.7. Unified Modeling Language (UML)


UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia
industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek[ CITATION
Suk18 \l 1033 ]. UML meliputi diantaranya.

1. Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk melakukan
kelakuan(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
Mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan
siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu [ CITATION Suk18 \l
1033 ].

Tabel 2.2. Diagram Use Case


Simbol Deskripsi
Use case Fungsionalitas0yang
disediakan8sistem sebagai3unit yang
Nama use case
saling bertukar pesan6antara unit
atau0aktor; biasanya di
nyatakan5dengan9menggunakan kata
kerja di awal frase nama use case.
Aktor/actor Orang, proses, atau5sistem lain yang
berintraksi dengan sistem9informasi
yang akan dibuat diluar sistems
informasi8yang akan3dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar6orang,
tapi0aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya5dinyatakan

11
menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor.
Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case
yang berpartisipasi pada3use case
yang memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi/ extend Relasi use case5tambahan menuju
<< extend >> sebuah use case dimana use case
yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case
tambahan itu.
Generalisasi/ generalization Hubungan4generalisasi dan
spesialisasi (umum – khusus) antara
dua/buah use case dimana salah satu
fungsi adalah fungsi yang lebih umum
dari lainnya.44
Menggunakan / include / uses Relasi tambahan ke sebuah use case,
<<include>> dimana use case yang9ditambahkan
memerlukan use case5ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai
<<uses>> syarat dijalankan use case ini.
Sumber : [ CITATION Suk18 \l 1033 ]

2. Diagram aktivitas atau activity Diagram menggambarkan workflow (aliran


kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak [ CITATION Suk18 \l 1033 ].

Tabel 2.3. Diagram Aktivitas


Simbol Deskripsi
status awal Status awal4aktivitas sistem, sebuah
diagramkaktivitas3memiliki3sebuah
status awal.555
aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas
aktivitas biasanya4diawali dengan
kata kerja.
percabangan / decision Asosiasi percabangan, dimana jika ada
pilihan lebih dari satu aktivitas.
penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas, digabungkan
menjadi satu aktivitas.

12
status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir dari aktivitas.
Sumber : [ CITATION Suk18 \l 1033 ]

3. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan


mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram
sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use
case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi
objek itu [ CITATION Suk18 \l 1033 ].

Tabel 2.4. Sequence Diagram


Simbol Deskripsi
Orang, proses, atau sistem lain yang
Aktor berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari
actor adalah gambar orang, tapi
Nama_aktor actor belum tentu merupakan orang.

garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Menyatakan objek yang berinteraksi


objek
pesan.
Nama_objek : nama kelas

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan


aktif dan berinteraksi, semua9yang
terhubung dengan5waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya.454
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek akan
membuat objek yang lain, arah
<<create>> panah mengarah pada objek yang
akan dibuat.

13
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
1 : nama_metode() 334 operasi / metode yang6ada pada
objek lain atau dirinya sendiri.

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek


sdssad mengirimkan data/masukan
1 : masukan
informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang
dikirim.
Pesan tipe return Menyatakan suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau
metode yang menghasilkan0suatu
kembalian9ke objek tertentu, arah
panah mengarah pada objek yang
akan menerima kembalian itu.
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri
<<destroy>> hidup objek0yang lain, arah panah
mengarah pada0objek yang akan
diakhiri, sebaliknya jika ada create
maka akan ada destroy.
Sumber : [ CITATION Suk18 \l 1033 ]

4. Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian


kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Diagram kelas
dibuat agar pembuat program membuat kelas-kelas sesuai rancangan di
dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat
lunak sinkron. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat
melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga
pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di
dalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas [
CITATION Suk18 \l 1033 ].

Tabel 2.5. Class Diagram


Sinopsis Deskripsi

14
Nama_Kelas Kelas pada struktur sistem.
+Atibut
+operasi()

kelas
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep6dalam interface
dalam pemrograman berorientasi
Nama_interface objek.

Relasi antar kelas dengan makna


Asosiasi / association umum, asosiasi biasanya disertai
dengan multiplicity.
Asosiasi berarah directed
Relasi antar kelas dengan makna kelas
association/association

yang0satu digunakan9oleh kelas yang


lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity.

Relasi antar kelas dengan6makna


kebergantungansantar sebuah kelas.
Kebergantungan /dependency

Relasi antar kelas dengan makna


agregasi /aggregation
semua-bagian (whole-part).

Sumber : [ CITATION Suk18 \l 1033 ]

2.8. Software dan Tools Pendukung


Sistem Informasi Geografis Pemetaan Dalam Bencana Longsor ini dibuat
dengan beberapa software sebagai alat pendukung untuk melakukan perancangan
maupun pembuatan sistem informasi geografis tersebut.

15
2.8.1. PHP
PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk
menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti
oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat ditambahkan ke dalam
HTML [ CITATION Sup16 \l 1033 ]. PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman
berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembang web [ CITATION Sol16 \l 1033
]. PHP merupakan bahasa (script) pemrograman yang sering digunakan pada sisi
server sebuah web.

2.8.2. XAMPP
Xampp merupakan aplikasi web server yang banyak dipakai oleh
pengembang website, terdiri dari Apache web server, MySQL, PHP, Perl, FTP
Server dan phpMyAdmin [ CITATION Sup16 \l 1033 ]. Xampp merupakan perangkat
lunak yang terdiri dari PHP, Apache, MySQL, dan phpMyAdmin sehingga
menjadi satu kesatuan atau dikenal dengan software package/installer dimana
proses dan konfigurasi dilakukan secara otomatis, mudah dan praktis [ CITATION
Sol16 \l 1033 ].

Gambar 2.2. Tampilan XAMPP

16
2.8.3. Cascanding Style Sheet
CSS atau cascading style sheet bahasa pemrograman yang diusulkan oleh
Hakon Wilum Lie pada tahun 1994 dan distandarisasi oleh W3C yang berfungsi
untuk mempercantik tampilan web[ CITATION Sol16 \l 1033 ]. CSS merupakan
bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur konten dalam sebuah
halaman web yang ditulis dalam bahasa markup agar halaman web tersebut lebih
menarik dan terstruktur.

2.8.4. MySQL
MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL.
MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis.
Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.

Gambar 2.3. Tampilan phpMyadmin

2.8.5. Framework

17
Framework adalah suatu kerangka kerja atau juga dapat diartikan sebagai
kumpulan script yang dapat membantu pengembangan aplikasi dalam menangani
berbagai masalah pemograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variable
dan file.

2.8.6. Sublime Text 3


Sublime Text 3 adalah editor berbasis phyton sebuah text editor yang
elegan kaya akan fitur cross flatform mudah dan simple yang cukup dikenal
developer penulis dan desain. Jadi dapat disimpulkan bahwa sublime text 3 yaitu
suatu software yang digunakan untuk membuat dan mendesain secara visual dan
mengelola situs web maupun halaman web.

Gambar 2.4. Sublime Text 3

2.8.7. Black Box Testing


Black Box menentukan perilaku sistem atau bagian sistem. Sistem atau
bagian menanggapi rangsangan stimulan tertentu (peristiwa) dengan menerapkan
seperangkat aturan transisi yang memetakan rangsangan stimulant ke respon.
Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak.

18
Tester dapat mendefinisikan kumpulan komdisi input dan melakukan pengetesan
pada spesifikasi fungsional program[ CITATION Muq16 \l 1033 ].
Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi
lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup dari white
box testing.
Black Box Testing cenderung untu menemukan hal-hal berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
2. Kesalahan antar muka (interface errors).
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
4. Kesalahan performasi (perfonmance errors).
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

19
3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran


Kerangka Pemikiran, merupakan diagram yang menjelaskan secara garis
besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.

Identifikasi Awal
Menguraikan pemetaan informasi bencana,
menguraikan korban jiwa, menguraikan harta
benda, dan menyimpulkan hasil jurnal
penelitian.

Output
Memanfaatkan penelitian sebelumnya dan
meningkatkan pengembangan penelitian
tersebut.

Analisis Sistem
Menguraikan data-data yang berkaitan dengan
permasalahan dengan memfaatkan jurnal.

Output
Pengembangan Perancangan Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor
Di Kabupaten Garut

Perancangan Sistem
Merancang bangun judul tersebut dengan
menggunakan Metode Rational Unified
Process (RUP).

Output
Menampilkan hasil pemodelan yang digunakan
kemudian struktur menu, pemenuhan software
dan hardware pendukung.

Implementasi Sistem
Melakukan pengujian dari struktur menu yang
ada.

Output
Petunjuk mengoperasikan Sistem Informasi
khususnya menjalankan menu.

Finalisasi Laporan
Menyusun laporan penelitian berupa skripsi.

Output
Skripsi dan jurnal

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran

20
3.2. Work Breakdown Structure
Pada Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana
Longsor Di Kabupaten Garut, beberapa tahapan aktifitas yang diterapkan dalam
Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor dan
penyusunan proposal skripsi ini menggunakan Metode Rational Unified Process
(RUP). Berikut tahapan kerja dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garut meliputi aktifitas yang
disajikan dalam skema Work Breakdown Structure (WBS).

Work Breakdown Structure

Perancangan Sistem Informasi


Tujuan

Geografis Pemetaan Daerah Bencana


Longsor Di Kabupaten Garut
Tahapan

Inception Elaboration Construction Transition

Merancang Implementasi
Merancang Pengujian
Observasi Activity ke Bahasa
Use Case Black Box
Diagram Programan

Merancang
Studi Literatur Merancang
Sequence
Aktifitas

Class Diagram
Diagram

Identifikasi
Merancang Merancang
Proses Bisnis
Struktur Menu Interface

Spesifikasi
Sistem

Gambar 3.2. Work Breakdown Structure

3.3. Diagram Alur Aktifitas


Pada tahap ini disajikan pula diagram alur aktivitas, sebagaimana tampak
pada Gambar 3.3. Diagram Alur Aktifitas :

21
13/03, 1 Minggu

Merancang Use
Case

14/02, 1 Minggu 20/03, 1 Minggu

Merancang Activity
Observasi
Diagram
31/05/2020

M4
21/02, 1 Minggu 27/03, 1 Minggu

Merancang
Studi Literatur
Sequence Diagram
13/03/2020 24/04/2020 24/04, 1 Bulan 24/05/2020

Implementasi Ke
M1 M2 M3 Pengujian Black Box
Bahasa Programan
28/02, 1 Minggu 03/04, 1 Minggu
24/05, 1 Minggu
Identifikasi Proses Merancang Class
Bisnis Diagram

06/03, 1 Minggu 10/04, 1 Minggu

Merancang Struktur
Spesifikasi Sistem
Menu

17/04, 1 Minggu

Merancang
Interface

Gambar 3.3. Diagram Alur Aktivitas


Keterangan
M1 : Inception
M2 : Elaboration
M3 : Construction
M4 : Transition

Penjelasan dari diagram alur aktivitas pada gambar 3.3. Diagram


Alur Aktivitas, yaitu sebagai berikut :

1. Inception
Dalam tahap ini aktifitas yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi
komponen-kompnen yang berkaitan dengan penelitian dengan melakukan
observasi, studi literatur, mengidentifikasi proses bisnis, dan spesifikasi sistem.
Tahap ini merupakan persiapan dari penelitian yang menentukan kebutuhan dan
merancang pada aplikasi yang akan dibuat.

22
Langkah-langkah dari tahapan Inception adalah sebagai berikut :
a. Observasi, pada tahap ini melakukan Analisa, pengumpulan data yang
dilakukan di BPBD Kabupaten Garut.
b. Studi literatur, pada tahap ini melakukan rujukan seperti metodologi
penelitian, software pendukung, jurnal dan penelitian sebelumnya.
c. Identifikasi proses bisnis, pada tahap ini menentukan pengguna yang
akan menggunakan aplikasi ini yaitu masyarakat dan pemerintahan.
d. Spesifikasi sistem, pada tahap ini melakukan pembuatan spesifikasi
sistem yang dapat menggunakan Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Daerah Bencana Longsor yaitu sebagai berikut :
1) Windows, intel inside core i3, ram 2 gb, dan hardisk space 1 gb.
2) Android, prosessor single core 1.1 Ghz, ram 512 mb dan
penyimpanan 100 mb.

2. Elaboration
Dalam tahap ini aktifitas yang dilakukan adalah melakukan perancangan
sistem yang dibuat berdasarkan tahapan sebelumnya yaitu Inception. Pemeodelan
sistem dengan menggunakan pemodelan Unified Modelling Language (UML)
yaitu use case, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram, dan
melakukan perancangan struktur menu serta interface pada aplikasi yang akan
dibuat.

3. Construction
Dalam tahap ini aktifitas yang dilakukan adalah melakukan implementasi
kode program menggunakan bahasa pemrograman yang digunakan dan dari
pemodelan yang ada di tahap Elaboration.

4. Transition
Dalam tahap ini aktifitas yang dilakukan adalah melakukan pengujian
aplikasi yang telah dibuat supaya dari kinerja dan fungsi berjalan dengan sesuai
yang pengujian ini menggunakan Black Box Testing.
Tabel 3.1. Detail Activity

23
No Aktivitas Masukan Proses Keluaran
1 Observasi Masalah Penelitian Analisa dan Hasil
observasi observasi
2 Studi Buku, dan Jurnal Kesenjangan Informasi
Literatur penelitian penelitian dan yang
referensi berkaitan
dengan
penelitian
3 Identifikasi Proses bisnis yang Pengumpulan Aktivitas dari
Proses berjalan pada data admin, user,
Bisnis BPBD dan sistem.
4 Spesifikasi Kebutuhan aplikasi Persyaratan untuk Rincian
Sistem sistem yang akan mengenai
dibuat sistem yang
akan dibuat
5 Merancang Berdasarkan Penggambaran Gambar
Use Case proses bisnis use case diagram rancangan use
Diagram case diagram
6 Merancang Berdasarkan use Penggambaran Gambar
Activity case diagram Activity diagram rancangan
Diagram Activity
diagram
7 Merancang Berdasarkan use Penggambaran Gambar
Sequence case diagram Sequence rancangan
Diagram Diagram Sequence
Diagram
8 Merancang Berdasarkan use Penggambaran Gambar
Class case diagram Class Diagram rancangan
Diagram Class
Diagram
9 Merancang Berdasarkan use Penggambaran Gambar
Struktur case diagram, struktur menu rancangan
menu activity diagram, struktur menu
sequence diagram,

24
dan class diagram.
10 Merancang Berdasarkan use Penggambaran Gambar
Interface case diagram, interface rancangan
activity diagram, interface
sequence diagram,
dan class diagram.
11 Impementas Berdasarkan Penyatuan semua Sistem
i ke Bahasa tahapan dari tahap perancangn Informasi
Programan rancangan kemudian di Geografis
sebelumnya implementasikan Pemetaan
ke bahasa Daerah
pemrograman Bencana
Longsor di
Kabupaten
Garut
12 Pengujian Aplikasi yang Uji coba aplikasi Hasil
dengan telah dibuat pada user pengujian dan
Black Box siap
Testing digunakan

3.4. Sumber Daya Penelitian


Selain dari Work Breakdown Structure, Diagram Alur, dan Activity Detail,
adapun sumber daya manusia dan perangkat dapat disajikan dengan menggunakan
tabel sebagaimana tampak pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Sumber Daya Penelitian

No Aktivitas Manusia Perangkat


1 Observasi Raihan Sahab Z Laptop
2 Studi Literatur Raihan Sahab Z Buku, Jurnal, Situs
Web
3 Identifikasi Proses Raihan Sahab Z Laptop, Buku
Bisnis
4 Spesifikasi Sistem Raihan Sahab Z Laptop, Buku

25
5 Merancang Use Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
Case Diagram ArgoUML
6 Merancang Activity Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
Diagram ArgoUML
7 Merancang Sequence Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
Diagram ArgoUML
8 Merancang Class Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
Diagram ArgoUML
9 Merancang Struktur Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
menu Microsoft Vusio
10 Merancang Interface Raihan Sahab Z Laptop, Buku,
Microsoft Vusio
11 Impementasi ke Raihan Sahab Z Laptop, Xampp,
Bahasa Programan Sublime Text 3
12 Pengujian dengan Raihan Sahab Z Laptop, Buku
Black Box Testing

26
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Pada penelitian ini merancang sekaligus pembuatan aplikasi sistem
informasi geografis pemetaan daerah bencana longsor di kabupaten Garut berbasis
web dengan menggunakan metodologi Rational Unified Process (RUP). Berikut
adalah hasil dari pembahasan penelitian aktifitas yang terdapat pada metodologi
RUP.

4.1.1. Inception
Sistem yang akan dibuat yaitu Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garut yang dimana melakukan
pengelolaan data bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Garut. Aktor yang
terlibat didalam sistem ini antara admin dan user. Sistem ini dibuat berbasis web
sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Aplikasi ini pemetaan daerah rawan bencana longsor yang dikategorikan
perwilayah kecamatan dengan memasukan data informasi bencana longsor yang
dikategorikan 1 kali dan belum pernah mengalami bencana longsor di wilayah
tersebut dikategorikan sebagai wilayah aman ditandai warna hijau, 2-3 kali pernah
mengalami bencana longsor sebagai wilayah waspada ditandai dengan warna
oren, 4 kali lebih mengalami bencana longsor diwilayah tersebut dikategorikan
wilayah bahaya ditandai dengan warna merah dalam setahun. Diaplikasi ini akan
menampilkan menu untuk admin yaitu login, mengelola akun, mengelola data
bencana longsor, mengelola informasi web. Dan untuk user menu nya yaitu
melihat data yang pernah terjadi bencana longsor dan mencari lokasi rawan
bencana longsor.

4.1.2. Elaboration
Dimana pada tahapan ini menentukan penggambaran awal suatu sistem
dan pembuatan rancangan, atau disebut juga sebagai arsitektur sistem.
Penggambaran awalnya diimplementasikan kedalam use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, class diagram, struktur menu, dan interface.

27
4.1.2.1. Perancangan Use Case Diagram
Melakukan identifikasi aktor dan identifikasi use case sebelum membuat
use case diagram.
1. Identifikasi Aktor adalah seseorang yang berinteraksi dengan sistem. Dari
hasil pengumpulan data dilakukan identifikasi aktor yang berperan dalam
proses aktifitas pemetaan daerah bencana longsor diantaranya sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Identifikasi Aktor
Aktor Tipe Aktor Aktifitas
Orang yang mengelola informasi
Pelaku Sistem Utama /
data rawan bencana longsor,
1 Admin Primary Sistem Actor
mengelola informasi web, dan
(PSA)
mengelola akun.
Pelaku Penerima Melihat informasi data rawan
2 User Eksternal / External bencana longsor dan mencari
Receiving Actor (ERA) lokasi bencana longsor.

2. Identifikasi use case, berikut ini adalah hasil identifikasi use case pada
pemetaan daerah bencana longsor dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Identifikasi Use Case
Use Case Deskripsi
1 Login Merupakan hak akses pengelolahan
2 Mengelola akun Proses menambahkan, mengedit,
menghapus untuk hak akses masuk ke
web
3 Mengelola data Proses memasukkan data daerah bencana
bencana longsor melihat, menambah, menghapus,
dan mengubah.
4 Mengelola informasi Proses memasukkan data informasi web
web yang berupa beranda, profil, peta, dan
tentang.
5 Melihat data bencana Proses menampilkan data daerah rawan
bencana longsor

28
3. Use case, digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang berada
didalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi
yang ada.

Login

Mengelola Akun Melihat Data Bencana

Admin
User
Mengelola data bencana

Mengelola informasi web

Gambar 4.1. Use Case Diagram Aplikasi


4. Skenario use case, adapun skenario dari use case diagram aplikasi sig
pemetaan daerah bencana longsor di kabupaten garut ini akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Skenario use case login, adapun alur jalannya proses dari sisi aktor
dan sistem dapat dilihat pada tabel 4.3.
Table 4.3. Skenario Use Case Login
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1 Menekan menu login
2 Menampilkan form login
3 Memasukkan id dan
password
4 Melakukan validasi terhadap id
dan password yang masuk
5 Menampilkan menu kelola untuk
admin

29
b. Skenario use case mengelola akun, adapun alur jalannya proses dari
sisi aktor dan sistem dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Skenario Use Case Mengelola Akun
Aksi actor Reaksi sistem
1 Menekan menu mengelola
akun
2 Menampilkan list akun akun
admin
3 Menekan tombol tambah
akun
4 Menampilkan form tambah akun
diantaranya : email, password, no
telpon, alamat.
5 Mengisi form yang telah
disediakan untuk
menambah akun,
selanjutnya menekan
tombol simpan
6 Menyimpan akun yang telah
ditambahkan
7 Menekan tombol edit
akun
8 Menampilkan form akun yang
telah disimpan diantaranya: email,
password, no telpon, dan alamat.
9 Mengisi form yang telah
disediakan untuk
mengedit akun,
selanjutnya menekan
tombol simpan
10 Menyimpan akun yang telah
diubah.
11 Menekan tombol hapus di
salah satu akun

30
12 Menghapus akun yang
sebelumnya sudah tersimpan.

c. Skenario use case mengelola data bencana, adapun alur jalannya


proses dari sisi aktor dan sistem dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Skenario Use Case Mengelola Data Bencana
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1 Menekan menu mengelola
data bencana
2 Menampilkan peta geografis,
yang berupa menampilkan
wilayah daerah yang
dikategorikan perwilayah
kecamatan
3 Menekan salah satu wilayah
kecamatan
4 Menampilkan form yang berupa
nama kecamatan, rekap data
kejadian bencana longsor
pertahun, korban dan kerusakan.
5 Menekan tombol tambah data
6 Menampilkan form tambah data
bencana longsor diantaranya:
kejadian bencana longsor,
korban, kerusakan, dan tahun.
7 Mengisi form yang telah
disediakan untuk
menambahkan data bencana,
selanjutnya menekan tombol
simpan
8 Menyimpan data bencana yang
telah ditambahkan.
9 Menekan tombol mengedit

31
1 Menampilkan form mengedit
0 yang telah disimpan diantaranya
: kejadian bencana longsor,
korban, kerusakan, dan tahun.
1 Mengisi form yang telah
1 disediakan untuk mengedit
data bencana, selanjutnya
menekan tombol simpan
1 Menyimpan data bencana yang
2 telah diubah.
1 Menekan tombol hapus
3
1 Menghapus data bencana yang
4 sebelumnya sudah tersimpan.

d. Skenario use case mengelola informasi web, adapun alur jalannya


proses dari sisi aktor dan sistem dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Skenario Use Case Mengelola Informasi Web
No Aksi aktor Reaksi system
1 Menekan tombol
mengelola informasi
web
2 Menampilkan form list tentang
informasi web yang berupa
beranda, profil, peta, dan tentang.
3 Menekan tombol menu
profil
4 Menampilkan isi profil dimana
yang berisikan tentang informasi
BPBD
5 Menekan tombol
mengedit di menu profil

32
6 Menampilkan form mengedit yang
telah disimpan
7 Mengisi form yang
telah disediakan untuk
mengedit profil,
selanjutnya menekan
tombol simpan
8 Menyimpan data profil yang telah
diubah.
9 Menekan tombol menu
map
10 Menampilkan informasi peta yang
sudah dikelola pada menu
sebelumnya yaitu mengelola data
bencana
11 Menekan tombol
mengedit di menu map
12 Menampilkan form mengedit yang
telah disimpan
13 Mengisi form yang
telah disediakan untuk
mengedit menu map,
selanjutnya menekan
tombol simpan
14 Menyimpan data map yang telah
diubah.
15 Menekan tombol menu
about
16 Menampilkan informasi pembuat
aplikasi ini dan informasi lainnya
seperti nama, nim, dan alamat
sosmed
17 Menekan tombol
mengedit di menu
about

33
Menampilkan form mengedit yang
telah disimpan
18 Mengisi form yang
telah disediakan untuk
mengedit menu about,
selanjutnya menekan
tombol simpan
19 Menyimpan data informasi pada
menu about yang telah diubah.

e. Skenario use case melihat data bencana, adapun alur jalannya proses
dari sisi aktor dan sistem dapat dilihat pada tabel.4.7.
Tabel 4.7. Skenario Use Case Melihat Data Bencana
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1 Menampilkan peta geografis
2 Menekan salah satu
daerah tersebut
3 Menampilkan data informasi
tentang daerah tersebut

4.1.2.2. Perancangan Activity Diagram


Activity diagram ini digunakan sebagai pemodelan sebuah sistem
berdasarkan skenario Use case yang telah dibuat, berikut merupakan activity
diagram yang telah dirancang sebagai berikut :
1. Activity diagram login, adapun aliran kerja dari aktifitas admin dapat
dilihat pada gambar 4.2.

34
Login Tidak Login

Menampilkan map
Menampilkan Menu

Mengelola data Mengelola Informasi Melihat Data


Mengelola akun
bencana longsor Web Bencana Longsor

Logout

Gambar 4.2. Activity Diagram Login

2. Activity diagram mengelola akun, adapun aliran kerja dari aktifitas


mengelola akun dapat dilihat pada gambar 4.3.

35
Login

M enampilkan
halaman admin

Pilih m enu
mengelola akun

Tambah akun

M engedit Akun

M engisi Form yang


hapus
telah disediakan

Tidak menyimpan
Tekan tom bol
simpan

Ya

Tidak

Gambar 4.3. Activity Diagram Mengelola Akun

3. Activity diagram mengelola data bencana longsor, adapun aliran kerja dari
aktifitas mengelola data bencana longsor dapat dilihat pada gambar 4.4.

36
Login

M enampilkan
halaman admin

Pilih m enu
m engelola data
bencanaa

M emilih salah satu


Kecamatan

Tam bah akun

M engedit Akun

M engisi Form yang


hapus
telah disediakan

Tidak menyim pan


Tekan tombol
simpan

Ya

Tidak

Gambar 4.4. Activity Diagram Mengelola Data Bencana Longsor


4. Activity diagram mengelola informasi web, adapun aliran kerja dari
aktifitas mengelola informasi web dapat dilihat pada gambar 4.5.

37
Login

M enampilkan
halaman Adm in

Pilih m enu
m engelola Informasi
W eb

Home Profil M aps About

M engedit

Gambar 4.5. Activity Diagram Mengelola Informasi Web

5. Activity diagram melihat data bencana longsor, adapun aliran kerja dari
aktifitas melihat data bencana longsor dapat dilihat pada gambar 4.6.

38
Menampilkan Web

Menampilkan Maps

Menampilkan salah
satu kecamatan

Menampilkan data
informasi tentang
kecamatan

Gambar 4.6. Activity Diagram Mengelihat Data Bencana Longsor

4.1.2.2. Perancangan Sequence Diagram


Menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem. Adapun sequence
diagram yang telah dirancang adalah sebagai berikut :

39
1. Sequence diagram login, Adapun kelakuan objek dari aktifitas admin
dapat dilihat pada gambar 4.7.

/Admin /Main /Halaman Login /Validasi /Database

1. Klik tombol login

2. Form login

3. Masukan ID dan Password 4. Cek Status

5. Data Salah

6. Data Benar

7. Masuk ke halaman Admin

Gambar 4.7. Sequence Diagram Login

2. Sequence diagram mengelola akun, Adapun kelakuan objek dari


aktifitas mengelola akun dapat dilihat pada gambar 4.8.

40
/Admin /Mengelola Akun /Antarmuka /Database

1. Masuk menu mengelola akun

2. Menampilkan menu mengelola akun

3. klik tombol tambah data

4. Menampilkan form tambah data

5. Memasukkan data

6. Klik tombol simpan 7. Data dimasukkan

8. Data telah ditambahkan

9. Notifikasi data telah ditambahkan

10. Klik tombol edit

11. Menampilkan form Edit

12. Memasukkan data

13. Klik tombol simpan 14. Data dimasukkan

15. Data telah diedit

16. Notifikasi data telah diedit

17. Klik tombol hapus

18. Data Dihapus

19. Data telah dihapus

Gambar 4.8. Sequence Diagram Mengelola Akun

41
3. Sequence diagram mengelola data bencana longsor, Adapun kelakuan
objek dari aktifitas mengelola akun dapat dilihat pada gambar 4.9.

/Admin /Mengelola Map /Antarmuka /Database

1. Masuk menu mengelola map

2. Menampilkan menu mengelola map

3. Klik salah satu wilayah kecamatan

4. Menampilkan form informasi kecamatan

5. Klik tombol tambah

6. Menampilkan form tambah data

7. Memasukan data

8. Klik tombol simpan 9. Data dimasukan

10. Data telah dimasukan

11. Notifikasi data telah ditambahkan

12. Klik tombol edit

13. Menampilkan form edit

14. Memasukkan data

15. Klik tombol simpan 16. Data dimasukan

17. Data telah diedit

Gambar 4.9. Sequence Diagram Mengelola Data Bencana Longsor

42
4. Sequence diagram mengelola informasi web, Adapun kelakuan objek
dari aktifitas informasi web dapat dilihat pada gambar 4.10.

/Admin /Mengelola Informasi Web /Antarmuka /Database

1. Masuk menu informasi web

2. Menampilkan menu informasi web

3. Klik menu profil/ map/ about

4. Menampilkan form informasi profil/


map/ about

5. Klik tombol edit

6. Menampilkan form edit

7. Memasukkan data

8. Klik tombol simpan 9. Data dimasukkan

10. Data telah diedit

Gambar 4.10. Sequence Diagram Mengelola Informasi Web

5. Sequence diagram melihat data bencana longsor, Adapun kelakuan


objek dari aktifitas melihat data bencana longsor dapat dilihat pada
gambar 4.11.

43
/User /Halaman Utama /Antarmuka /Database

1. Masuk ke webite

2. Menampilkan Halaman Utama

3. Klik halaman Maps

4. Menampilkan Maps

5. Klik salah satu Wilayah Kecamatan

6. Menampilkan data informasi wilayah tersebut

Gambar 4.11. Sequence Diagram Melihat Data Bencana Longsor

44
4.1.2.3. Perancangan Class Diagram
Merupakan sebuah hubungan rancangan pada database dengan interface. Berikut ini merupakan class dari aplikasi Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Bencana Longsor pada Gambar 4.12.

Profil About <<Interface>> <<Interface>>


- Gambar_About Profil About
- Deskripsi_Profil
- Caption_Profil Admin - Deskripsi_About
- Tampil_Profil - Tampil_About
- Gambar_Profil - Edit() - Form_Edit_About
- Nama - Form_Edit_Profil
- Url_Kontak - Update()
- Email
- Deskripsi_Kontak - Password - Index()
- Edit() - No_telpon <<Interface>> <<Interface>>
- Update() - Alamat Slider Mengelola Akun

db_PDB - Index() - Index() - Form_Login


Bencana_Longsor - Tampil_Slider
- Insert() - Form_Edit_Slider - Form_Tambah_Admin
- Buka Connection()
- Edit() - Tahun - List_Admin
- Tutup Connection()
- Delete() - Jumlah_Korban - Detail_Admin
- Jumlah_Kerusakan
Poligon
- Index()
- Kecamatan Slider - Insert() <<Interface>>
- Geojson
- Gambar_Slider - Edit() Mengelola Map
- Index()
- Caption_Slider - Delete()
- Insert() - Form_Edit_Longsor
- Deskripsi_Slider
- Edit() - List_Longsor
- Text_Align
- Delete() - Detail_Longsor
- Insert()
- Form_Tambah_Longsor
- Index()
- Edit()
- Delete()

Gambar 4.12. Class Diagram

45
4.1.2.4. Perancangan Tampilan Struktur Menu
Adapun tampilan struktur menu untuk user yang disajikan pada gambar
4.13. Dan struktur menu untuk admin pada gambar 4.14.

Struktur Menu

Home Map Profil About Login

Menampilkan
Peta

Gambar 4.13. Struktur Menu User

Struktur Menu

Home Map Profil About Login

Mengelola Mengelola
Mengelola Map Logout
Akun Informasi Web

Slider Profil About

Gambar 4.14. Struktur Menu Admin

Perbedaan struktur menu untuk user dan admin dapat dilihat dari menu
yang dapat diakses setelah login.

4.1.2.5.Perancangan Interface

46
Adapun rancangan interface yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Interface home, merupakan rancangan tampilan awal ketika membuka
web. Adapun rancangan interface home yang dibuat dapat dilihat pada
gambar 4.15.

Gambar 4.15. Interface Home


2. Interface login, merupakan rancangan tampilan awal dari halaman login
untuk admin. Adapun rancangan interface login yang dibuat dapat dilihat
pada gambar 4.16.

Gambar 4.16. Interface Login

47
3. Interface mengelola akun, merupakan rancangan tampilan awal dari
halaman mengelola akun. Adapun rancangan interface mengelola akun
yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.17.

Gambar 4.17. Interface Mengelola Akun


4. Interface mengelola map, merupakan rancangan tampilan awal dari
halaman mengelola map. Adapun rancangan interface mengelola map
yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.18.

Gambar 4.18. Interface Mengelola Map

48
5. Interface mengelola informasi web, merupakan rancangan tampilan awal
dari halaman mengelola informasi web. Adapun rancangan interface
mengelola informasi web yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.19.

Gambar 4.19. Interface Mengelola Informasi Web


6. Interface melihat data bencana, merupakan rancangan tampilan awal dari
halaman lokasi data bencana. Adapun rancangan interface lokasi data
bencana yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.20.

Gambar 4.20. Interface Melihat Data Bencana

49
4.1.3. Contruction
Pada tahap ini dilakukan implementasian rancangan yang dibuat di tahap
sebelumnya yaitu elaboration ke dalam bahasa pemrograman. Berikut adalah
pengimplementasian aplikasinya adalah sebagai berikut.

4.1.3.1. Implementasi Aplikasi


Pada tahap ini merupakan pembuatan aplikasi, yang diimplementasikan
dari hasil rancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Adapun
implementasi tampilan hasil dari perancang adalah sebagai berikut :

1. Tampilan home, merupakan hasil perancanagan dari home. Adapun


tampilan home dapat dilihat pada Gambar 4.21.

Gambar 4.21. Tampilan Home

2. Tampilan login, merupakan hasil perancangan dari login. Adapun tampilan


login admin dapat dilihat pada Gambar 4.22.

50
Gambar 4.22. Tampilan Login

3. Tampilan mengelola akun, merupakan hasil perancangan dari mengelola


akun. Adapun tampilan mengelola akun dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Gambar 4.23. Tampilan Mengelola Akun

51
4. Tampilan mengelola map, merupakan hasil perancangan dari mengelola
map. Adapun tampilan mengelola map dapat dilihat pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24. Tampilan Mengelola Map

5. Tampilan mengelola informasi web, merupakan hasil perancangan dari


mengelola informasi web. Adapun tampilan mengelola informasi web
dapat dilihat pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25. Tampilan Mengelola Informasi Web

52
6. Tampilan lokasi data bencana, merupakan hasil perancangan dari lokasi
data bencana. Adapun tampilan lokasi data bencana dapat dilihat pada
Gambar 4.26.

Gambar 4.26. Tampilan Lokasi Data Bencana

4.1.4. Transition

Pengujian dengan menggunakan blackbox testing, pada tahap ini


dilakukan pengujian dari kelas-kelas diagram, berfungsi dengan semestinya.

Tabel 4.7. Pengujian Dengan Blackbox Testing


No Kelas Uji Skenario Hasil yang diinginkan Kesimpulan
1 Login Berhasil Memasukkan Masuk ke halaman Berhasil
Email dan Dashboard
Password
2 Login Gagal Memasukkan Muncul pemberitahuan Berhasil
Email dan gagal, dan tetap di form
Password login
3. Menambah Menambahkan Menambahkan akun baru Berhasil
akun admin akun
4. Melihat detail Menekan Menampilkan informasi Berhasil
akun admin tombol detail admin

5. Menghapus Menekan Menghapus akun Berhasil


akun admin tombol hapus

53
6. Menambah Menekan  Menampilkan Berhasil
kecamatan tombol form tambah
tambah kecamatan.
kecamatan,  Menambahkan
dan mengisi kecamatan ke
form tersebut. dalam aplikasi.
7. Menambah Menekan  Menampilkan Berhasil
data bencana tombol form tambah data
tambah data bencana.
bencana dan  Menambahkan
mengisi form data bencana ke
tersebut. dalam aplikasi.
8. Mengubah Menekan Mengubah nama Berhasil
kecamatan tombol edit kecamatan dan peta
dan mengisi geojson
form tersebut.
9. Melihat data Menekan Menampilkan data Berhasil
bencana tombol data bencana.
bencana
10. Mengubah data Menekan Mengubah data tahun, Berhasil
bencana tombol edit jumlah korban, dan
pada form jumlah kerusakan.
data bencana
11. Menghapus Menekan Menghapus kecamatan Berhasil.
kecamatan tombol hapus beserta data bencana.
12. Menambahkan Menekan Menampilkan form Berhasil
slider tombol tambah slider dan
tambah dan mengisi form slider yang
mengisi form berupa caption, posisi,
slider dan gambar.
13. Mengubah lider Menekan Menampilkan form edit Berhasil
tombol edit slider dan mengisi form
dan mengisi slider yang berupa
form slider caption, posisi, dan

54
gambar.
14. Memperbaharui Mengubah Profil berhasil diubah. Berhasil
profil profil identitas
dengan
mengisi form
profil tersebut.
15. Memperbaharui Mengubah About berhasil diubah. Berhasil
about about identitas
dengan
mengisi form
about
tersebut.
16. Memperbaharui Mengubah Logo berhasil diubah. Berhasil
logo logo dengan
menekan
tombol logo.
17. Logout Menekan Keluar dari dashboard Berhasil
tombol logout dan Kembali ke halaman
home.
18. Melihat lokasi Menekan Menampilkan form data Berhasil
bencana salah satu bencana.
longsor kecamatan.
19. Melihat Menekan Menampilkan rekap data Berhasil
Riwayat tombol lihat bencana.
longsor Riwayat
longsor

4.2. Pembahasan Hasil


Hasil penelitian yaitu aplikasi web Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Daerah Bencana Longsor di Kabupaten Garut yang bertujuan untuk memberikan
informasi daerah rawan bencana longsor kepada masyarakat, serta memberikan

55
informasi rekap bencana longsor yang telah terjadi, korban jiwa, dan kerusakan.
Aplikasi ini dibuat berbasis web sehingga mudah diakses oleh siapa saja.

4.2.1. Jawaban Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang, hasil
penelitian yang diperoleh telah mampu menjawab permasalahan dengan
memberikan solusi alternatif dari judul “Perancangan Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garut”. Pada penelitian ini
aplikasi menggunakan metodologi Rational Unified Process (RUP). Pada aplikasi
yang dirancang menerapkan konsep GIS dan untuk pengimplementasian
aplikasinya menggunakan framework Bahasa pemrograman PHP yaitu Laravel,
untuk framework GIS yaitu menggunakan Leaflet. Penelitian ini telah
mewujudkan efisiensi dalam proses mengetahui informasi daerah rawan bencana
longsor beserta kejadian pertahun, korban jiwa, dan kerusakan, sebelumnya
masyarakat harus datang ke kantor BPBD untuk mengetahui informasi daerah
rawan bencana longsor, tapi dengan menggunakan aplikasi ini maka masyarakat
bisa mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor secara online.

4.2.2. Keselarasan Hasil penelitian


Hasil yang penelitian oleh struktur menu dan interface memberikan relevansi
antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan berdasarkan proses bisnis yang
ada. Penelitian ini meliputi beberapa penelitian sebelumnya. Adapun keselarasan
yang dimaksud diantaranya sebagai berikut :
1. Pada rujukan penelitian pertama yaitu hasil penelitian ini penyebaran
informasi tempat pariwisata kepada masyarakat dan wisatawan, sedangkan
untuk penelitian ini penyebaran informasi daerah rawan bencana longsor
yang mencakup seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Garut.
2. Pada rujukan penelitian kedua yaitu hasil penelitian ini membantu
perusahaan dalam mempublikasi pariwisata, sedangkan untuk penelitian
ini membantu menyebarkan informasi dalam mempublikasi informasi
daerah rawan bencana longsor.

56
3. Pada rujukan penelitian ketiga yaitu hasil penelitian ini menyampaikan
informasi kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke objek wisaya
pantai, sedangkan untuk penelitian ini menyampaikan informasi kepada
masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang daerah rawan
bencana longsor diwilayah tersebut.
4. Pada rujukan penelitian keempat yaitu hasil penelitian ini penggunaan
teknologi untuk mengetahui persebaran alumni dengan menggunakan
framework GIS nya yaitu Google Map Api, sedangkan untuk penelitian ini
penggunaan teknologi untuk mengetahui informasi daerah rawan bencana
longsor dengan menggunakan framework GIS nya yaitu Leaflet,
keunggulan leaflet ini bisa menggunakan ini secara gratis.
5. Pada rujukan penelitian kelima yaitu hasil penelitian untuk memonitoring
data kebakaran sehingga dapat mempermudah dalam perekapan,
pembuatan, laporan, dan data kebakaran, sedangkan untuk penelitian ini
mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor dalam jangka satu
tahun untuk perekapan data bencana yang berupa kejadian pertahun,
korban jiwa, dan kerusakan.

4.2.3. Implikasi Hasil Penelitian


Berdasarkan tampilan dan fitur yang dimiliki diharapkan mampu
mendukung dan meningkatkan kinerja baik manajen maupun masyarakat yang
terkait. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi geografis pemetaan daerah
bencana longsor di kabupaten Garut yang didalamnya terdapat teknologi data
spasial atau geografis. Pada aplikasi ini terdapat fitur data bencana berupa
kejadian bencana longsor, korban jiwa, dan kerusakan.
1. Memberikan informasi rawan daerah bencana longsor kepada masyarakat.
2. Menjadikan acuan bagi teknologi untuk menerapkan konsep GIS pada
suatu aplikasi supaya dapat memberikan informasi yang lebih akurat.
4.2.4. Urgensitas Hasil Penelitian
Berdasarkan permasalahan dilapangan keterbatasan dari penyajian
informasi yang dilakukan, pengelola yang dilakukan, teknologi yang dilakukan,
maka hasilnya berupa aplikasi dapat meng antisipasi yang terjadi dilapangan.

57
Aplikasi ini membantu masyarakat dan pemerintahan, untuk mendapatkan
informasi rawan daerah dan data bencana longsor secara cepat tanpa harus datang
ke BPBD Garut.

4.2.5. Kontribusi penelitian


Berdampak pada peningkat pada kinerja manajemen, pelayanan pada
masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejatraan pada masyarakat.
Aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam melakukan pencarian informasi
rawan daerah dan data bencana longsor di Kabupaten Garut, serta dapat
membantu pemerintah terkait, dengan menggunakan web GIS ini lebih efektif
dalam memberikan informasi.

58
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan metodologi RUP telah memandu dan mempermudah proses
perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana
Longsor Di Kabupaten Garut.
2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor
Di Kabupaten Garut dapat membantu masyarakat dan pemerintahan, untuk
mendapatkan informasi rawan daerah dan data bencana longsor secara
cepat tanpa harus datang ke BPBD Garut.

5.2. Saran
Saran pada penelitian ini untuk pengembangan lebih lanjut :

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan fitur fitur lain seperti


menambahkan wilayah data bencana berdasarkan perdesa.
2. Menambahkan platform untuk andoid.

59
DAFTAR PUSTAKA

Cahyana, R. (2018). Panduan Penelitian Mahasiswa dan Penyusunan Skripsi.


Garut: Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Dawson, C. W. (2005). Project on computing and information system : a


student’s guide. England: Pearson Education Limited.

Emilia, E. (2009). Menulis Tesis dan Disertasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Faizana, F., Nugraha, A. L., & Yuwono, B. D. (2016). Pemetaan Risiko Bencana
Tanah Longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 223-234.

Faturochman, T., & Fitriani, L. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi


Geografis Pariwisata Dan Industri Berbasis Web. Jurnal STTGarut.ac.id,
106-112.

Fitriani, L., & Labani, R. N. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis
Monitoring Data Kebakaran Di Dinas Pemadam Kebakaran. Jurnal
Algoritma, 27-33.

Kuswara, A., Supriatna, A. D., & Gunadhi, E. (2019). Sistem Informasi Wisata
Pantai Berbasis Web di Kabupaten Garut. Jurnal Algoritma, 201-2017.

Muqtabal, M. S., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black


Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi
Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 3.

Riyanto, P, P. E., & Indelarko, H. (2019). Pengembangan Aplikasi Sistem


Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media.

Solichin, A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta: Budi
Luhur.

Sukamto, R. A., & Salahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak


Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

60
Sumardi, & Murdowo, S. (2016). Rancang Bangun Sistem Mobile Tracking
Untuk Penelusuran Alumni Dengan Menggunakan Media Google Map
API Dan Sms Tracing. INFOKAM, 69-78.

Supono, & Putratama, V. (2016). Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP


dan Framework CodeIgniter. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Wildayanti, E., Tresnawati, D., & Setiawan, R. (2017). Rancang Bangun Profil
Wisata Dengan Sistem Informasi Geografis Perum Perhutani Kesatuan
Pemangku Hutan Garut. Jurnal Algoritma, 463-469.

61
LAMPIRAN A : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-1

Sajikan semua keluaran dari aktivitas-aktivitas pada tahap penelitian ke-1

62
LAMPIRAN B : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-2

Sajikan semua keluaran dari aktivitas-aktivitas pada tahap penelitian ke-2

63
LAMPIRAN C : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-3

Sajikan semua keluaran dari aktivitas-aktivitas pada tahap penelitian ke-3

64
LAMPIRAN D : KELUARAN TAHAP PENELITIAN KE-4

Sajikan semua keluaran dari aktivitas-aktivitas pada tahap penelitian ke-4

65

Anda mungkin juga menyukai