Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN

EVALUASI KINERJA STAF MEDIS


NOMOR : 23/KBJ/SDI/RSUD-AMP/I/2014

TINDAKA Nama Jabatan Tandatangan Tanggal


N

Disiapkan Hj. Miftachul Izah, SE, M. Kes Manajer SDI 6 Januari 2014

Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pelayanan 11 Januari 2014

Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama 15 Januari 2014


KEBIJAKAN DIREKTUR
NOMOR :
TENTANG
EVALUASI KINERJA STAF MEDIS

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Am. Parikesit dengan senantiasa memohon
bimbingan, lindungan dan ridlho Allah SWT

MENIMBANG : 1. Bahwa Rumah sakit harus menjaga kualitas pelayanan terhadap


pasien. Salah satu faktor krusial dalam keselamatan pasien
adalah kewenangan staf medis (dokter) untuk melakukan
tindakan medis. Demi menjaga keselamatan pasien dari
tindakan medis yang dilakukan oleh dokter, rumah sakit perlu
mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kinerja
dokter melalui sebuah penilaian kinerja terhadap dokter
2. Bahwa untuk memastikan kualitas asuhan medis yang diberikan oleh
staf medis maka diperlukan evaluasi kinerja profesi yang
berkesinambungan (on-going professional practice evaluation),
maupun evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused
professional practice evaluation)..
3. Bahwa untuk maksud tersebut diatas ditetapkan kebijakan
tentang evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah
AM. Parikesit.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran di Indonesia
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/2371/09
tentang Ijin Penyelenggaraan RS. Umum daerah AM. parikesit
4. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Am. Parikesit Nomor :
68/SK/YBWSA/V/2013 tentang Pengesahan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum daerah AM. Parikesit
5. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf AM. Parikesit
Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan Direksi
Rumah Sakit Umum daerah AM. Parikesit.Masa Bakti 2009 -
2013.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

KESATU : Kebijakan Evaluasi Kinerja Staf Medis di Rumah Sakit Umum daerah
AM. Parikesit sebagaimana terlampir dalam keputusan ini

Kbj.Evaluasi Staf Medis 2


KEDUA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.

KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan


dilakukakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tenggarong
Tanggal : 13 Rabiul Awwal 1435.H
15 Januari 2014.M

RSUD AM.PARIKESIT
TENGGARONG

Dr. Martina Yulianti., Sp.PD., FINASIM


Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Direktur Pelayanan
2. Ketua Komite Medik
3. Seluruh Ka. SMF
4. Manajer Pelayanan Medis
5. Manajer SDI
6. Arsip

Kbj.Evaluasi Staf Medis 3


Lampiran Kebijakan Direktur
Nomor :
Tentang : Evaluasi Kinerja Staf Medis

I. PENDAHULUAN

Rumah sakit harus menjaga kualitas pelayanan terhadap pasien.Salah satu faktor
krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan staf medis (dokter) untuk
melakukan tindakan medis.Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis
yang dilakukan oleh dokter, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah untuk
mempertahankan kinerja dokter melalui sebuah penilaian kinerja terhadap dokter.

Seluruh dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah AM. Parikesit akan dilakukan
evaluasi. Penilaian kinerja terhadap dokter selain sebagai cara untuk menentukan
kelayakan terhadap dokter yang melakukan tindakan medis, juga merupakan hal
yang dapat mempengaruhi profesionalitas dan akuntabilitas dokter di rumah sakit. Selain
itu, hasil penilaian terhadap dokter juga dapat menjadi bahan pertimbangan berkaitan
dengan pemberian kewenangan klinisnya.

II. TUJUAN EVALUASI KINERJA STAF MEDIS

Evaluasi kinerja terhadap staf medis bertujuan untuk:


1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Bahan pertimbangan untuk penerbitan penugasan klinis ulang (reappointment).
3. Sebagai panduan bagi masing - masing ketua SMF (Staf Medis Fungsional) untuk
melakukan penilaian kompetensi dokter.
4. Melidungi pasien serta staf medis yang bersangkutan, atas tindakan yang dilakukan.

Kbj.Evaluasi Staf Medis 4


III. KEBIJAKAN EVALUASI STAF MEDIS

A. KETENTUAN EVALUASI
1. Seluruh dokter akan dilakukan evaluasi 1 (satu) kali dalam setahun.
2. Manajer Pelayanan Medis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan evaluasi
staf medis di setiap SMF. Evaluasi staf medis akan dilakukan oleh masing-masing
ketua SMF untuk mendapatkan dokter yang memiliki kompetensi sesuai
kualifikasi, baik di sisi hard-skill maupun soft-skill.
3. Evaluasi kinerja terhadap staf medis harus berpedoman pada Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran di Indonesia, meliputi kedisiplinan, pelayanan terhadap pasien,
pengetahuan medis/klinis, pengembangan diri dan practice-based learning,
ketrampilan komunikasi, profesionalisme, serta system-based practice.

B. KRITERIA EVALUASI KINERJA STAF MEDIS

1. Kedisiplinan.
Kedisiplinan diukur berdasarkan ketepatan waktu dokter dalam melayani pasien
sesuai jam praktik dokter di Rumah Sakit Umum daerah Am. Parikesit.
Selain itu, kedisiplinan juga diukur berdasarkan kontinuitas dan rutinitas
dokter dalam melakukan visite kepada pasien.

Ketepatan waktu dokter dalam melayani pasien, sumber penilaiannya diperoleh


dari laporan kehadiran dokter oleh kepala instalasi rawat jalan.Sedangkan
untuk penilaian kontinuitas dan rutinitas visite dokter, sumber penilaiannya
diperoleh dari laporan aktivitas dokter visite oleh kepala instalasi rawat inap.

2. Pelayanan terhadap pasien.


Pelayanan terhadap pasien adalah kegiatan dokter dalam melakukan pelayanan
terhadap pasien.Sumber penilaiannya berasal dari kuesioner rawat jalan yang
dilakukan oleh bagian Pemasaran.

Kbj.Evaluasi Staf Medis 5


3. Pengetahuan medis/klinis.
Pengetahuan medis/klinis didasarkan pada sejauh mana dokter yang
bersangkutan menguasai bidang medis dan klinis tertentu. Sumber penilaian
dalam hal pengetahuan medis/klinis tersebut diperoleh dari rekomendasi Ketua
SMF.

4. Pengembangan diri dan practice-based learning.


Dalam hal kemampuan individu dokter, pengembangan diri dan practice-based
learning diperoleh dari pelatihan-pelatihan kompetensi yang telah diikuti oleh
dokter yang bersangkutan.Sedangkan sumber penilaian terhadap kategori
pengembangan diri dan practice-based learning ini didasarkan pada sertifikat-
sertifikat pelatihan yang telah diikuti dokter. Pelatihan-pelatihan yang akan
dipertimbangkan untuk dinilai adalah pelatihan yang diikuti dalam masa
periode penilaian di tahun yang sedang berjalan.

5. Ketrampilan komunikasi.
Seorang dokter harus memiliki ketrampilan komunikasi yang baik dalam
melakukan pelayanan kepada pasien. Kemampuan komunikasi tersebut akan
dapat diketahui berdasarkan penilaian orang-orang yang terdapat hubungan
komunikasi dengannya. Oleh sebab itu, penilaian ketrampilan komunikasi
dokter diperoleh dari kuisioner rawat jalan yang dilaksanakan oleh bagian
Pemasaran.

6. Profesionalisme
Profesionalisme berkaitan dengan kepandaian atau keahlian dokter dalam
menekuni bidang keahliannya, kemudian diterapkan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien. Sumber penilaiannya diperoleh dari data yang telah
diolah berdasarkan hasil penilaian dengan pembagian kuisioner kepada pasien
yang dilakukan oleh bagian Pemasaran.

Kbj.Evaluasi Staf Medis 6


7. System-based practice
System-based practice adalah kegiatan yang berkaitan dengan sistem pelayanan
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.Penilaiannya didasarkan pada kepatuhan
dokter terhadap penggunaan formularium serta tinjauan terhadap ada/tidak-
nya KNC (Kejadian Nyaris Cedera) dan KTD (Kejadian yang tidak diharapkan)
yang terkait dengan dokter yang bersangkutan, dalam masa periode penilaian
di tahun yang sedang berjalan.

C. MATRIK PENILAIAN

No. Kriteria Penilaian Sumber Penilaian Kategori Penilaian


1. Kedisiplinan Laporan kehadiran Minimal 80 % dokter telah
dokter dalam pelayanan melayani sesuai dengan
sesuai jadual praktik ketepatan jadual praktik
2. Pelayanan Kuesioner rawat jalan Minimal 80 % pasien
terhadap pasien bagian Pemasaran menyatakan bahwa dokter
tersebut dinilai ”baik”, dalam
melayani pasien.
3. Pengetahuan Rekomendasi Ketua SMF Dokter yang dinilai harus
medis/klinis mendapat rekomendasi ”baik”,
oleh Ketua SMF.
4. Pengembangan Sertifikat pelatihan atau Minimal memiliki satu
diri dan practice- kompetensi yang diikuti sertifikat
based learning oleh dokter pelatihan/kompetensi yang
diikuti dalam periode penilaian
di tahun yang sedang berjalan.
5. Ketrampilan Kuesioner rawat jalan Minimal 80 % pasien
komunikasi bagian Pemasaran menyatakan bahwa dokter
tersebut dinilai ”baik”, dalam
berkomunikasi dengan pasien.
6. Profesionalisme Kuesioner rawat jalan Minimal 80 % pasien
bagian Pemasaran menyatakan bahwa dokter
tersebut dinilai memiliki
profesionalisme yang ”baik”,
dalam memberikan pelayanan
kepada pasien.
7. System-based 1.Kepatuhan dokter Menggunakan formularium
practice dalam penggunaan sesuai aturan dan tidak
formularium. terdapat catatan tentang KNC
2.Catatan tentang ada dan KTD dokter yang
atau tidaknya KNC dan bersangkutan.
KTD dokter yang
bersangkutan.

Kbj.Evaluasi Staf Medis 7


D.FORM PENILAIAN EVALUASI STAF MEDIS

SMF : XXX……………………………… SIP : XXX ………………...............


Nama dokter : XXX……………………………… STR : XXX …….........………………..

DAFTAR NILAI EVALUASI STAF MEDIS

No. Nama Nilai Keterangan


1. XXX > 80 Baik/Rekomendasi

Hasil Rekomendasi:

Direkomendasikan

Tidak Direkomendasikan

Mengetahui, Yang Menilai Yang Dinilai

(Direktur Utama) ( ) ( )

IV. PROSEDUR
1. Manajer Pelayanan Medis berkoordinasi dengan Ketua SMF tentang pelaksanaan
evaluasi kinerja staf medis.
2. Manajer Pelayanan Medis mengusulkan daftar nama staf medis yang akan
dilakukan evaluasi tahunan, kepada direktur.
3. Direktur menugaskan Manajer Pelayanan Medis bersama dengan Ketua SMF untuk
melaksanakan evaluasi sfat medis.
4. Manajer Pelayanan Medis mengkoordinasikan kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan
pelaporan kepada direktur.
5. Hasil evaluasi staf medis disimpan dalam file dokter di bagian SDI (Sumber Daya
Insani) dan di Komite Medik RSUD AM. PARIKESIT.

Kbj.Evaluasi Staf Medis 8


V. PENUTUP

Seluruh dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah Am. Parikesit harus
mendapatkan persetujuan dari manajemen rumah sakit.Hal itu dibuktikan dengan
pemberian penugasan klinis (clinical appointment) kepada dokter yang bersangkutan.
Dalam prosesnya, pemberian penugasan klinis tersebut dilakukan melalui berbagai
tahap.

Dokter yang telah menerima penugasan klinis, hanya dapat melakukan tindakan sesuai
dengan yang tertera dalam penugasan klinis tersebut. Penugasan klinis itu dapat
dilakukan perubahan berkaitan dengan penilaian staf medis yang dilakukan setiap
tahun, sesuai dengan kondisi dan kompetensi dokter yang bersangkutan.

Ditetapkan di : Tenggarong
Tanggal : 13 Rabiul Awwal 1435.H
15 Januari 2014.M

RSUD AM. PARIKESIT


TENGGARONG

Dr. Martina Yulianti., Sp.PD., FINASIM


Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Direktur Pelayanan
2. Ketua Komite Medik
3. Seluruh Ka. SMF
4. Manajer Pelayanan Medis
5. Manajer SDI
6. Arsip

Kbj.Evaluasi Staf Medis 9

Anda mungkin juga menyukai