Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi literatur dan pembahasan yang telah

dipaparkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem proteksi kebakaran di RS Soeharso Surakarta dan RS X Semarang

termasuk dalam kategori baik, diantaranya telah dilaksanakan identifikasi

proteksi kebakaran aktif dan pasif.

2. Akses dan pasokan air untuk pemadam kebakaran di RS Soeharso

Surakarta dan RS X semarang termasuk dalam kategori baik.

3. Sistem proteksi kebakaran pasif di RS Soeharso Surakarta dan RS X

Semarang termasuk dalam kategori cukup.

4. Sarana penyelamatan jiwa di RS Soeharso Surakarta dan RS X

Semarang termasuk dalam kategori kurang,Elemen yang belum

sesuai adalah tangga darurat, pintu darurat, dan penerangan darurat.

5. Manajemen tanggap darurat di RS Soeharso Surakarta dan RS X

Semarang termasuk dalam kategori cukup,

6.2 Saran

Setelah dilakukan analisis pada sistem proteksi kebakaran dan

sarana penyelamatan jiwa, peneliti memberikan saran kepada pengelola

kedua Rumah Sakit baik untuk RS Soeharso Surakarta Maupun RS X

Semarang untuk segera memperbaiki atau merawat serta memelihara

17
elemen sistem proteksi aktif khususnya alarm kebakaran serta sarana

penyelamatan jiwa berupa penerangan darurat dan titik kumpul. Hal

tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan kebakaran dan keamanan

seluruh penghuni.

Bagi pihak pengelola bangunan di Rumah Sakit x diharapkan

dapat melakukan hal-hal berikut :

a. Pengecekan dan perawatan rutin terhadap benda dan utilitas gedung

yang berpotensi menimbulkan api, misalnya jaringan listrik.

b. Pengecekan dan perawatan rutin terhadap peralatan-peralatan proteksi

kebakaran, khususnya hidran, detektor asap, alarm dan APAR.

c. Penggantian material-material bangunan yang mudah terbakar.

d. Melakukan simulasi penanggulangan bahaya kebakaran, dengan

tujuan agar personel-personel yang ditugaskan melakukan

penganggulangan bahaya kebakaran semakin memahami peran

masing- masing,serta

e. Hal-hal lain yang disesuaikan dengan kondisi di lokasi yang dapat

meningkatkan rasa aman pengguna bangunan.

17
Hasil identifikasi komponen keselamatan kebakaran berdasarkan

pengamatan hasil jurnal pada Rumah Sakit Soeharso Surakarta dan

berdasarkan potensi kebakaran, bangunan Rumah Sakit soeharso

surakarta dalam bahaya kebakaran ringan.

Menurut KEPMEN tenaga kerja No. Kep.186/MEN/1999, Potensi

bahaya kebaaran di Rumah Sakit X Semarang termasuk kedalam

klarifikasi bahaya kebakaran ringan. Ada lokasi yang memiliki bahaya

dan risiko kebakaran cukup tinggi ada ruang B3 (Bahan Berbahaya

Beracun). Karena ada regensia kimia, gas medis dan non medis. Ada

ruang genset berbahan bakar solar.

Hasil dari penelitian mengenai gamabaran penerapan sistem

proteksi kebakaran aktif dan pasif kedua Rumah Sakit sudah menerapkan

Sistem proteksi kebakaran telah sesuian dengan Permen PU

No.26/PRT/M/2008.

5.1.2 Sarana Penyelamatan Jiwa

RS Soeharso Surakarta telah di lengkapi dengan sarana evaluasi

yang dapat di gunakan oleh penghuni Rumah Sakit, sehingga memiliki

waktu yang cukup untuk penyelamatan diri dengan aman RS Soeharso

Surakarta telah menerapkan sarana penyelamatan jiwa meliputi Sarana

jalan Keluar, Tangga Darurat, Tanda petunjuk Arah, Pintu darurat

penerangan darurat, dan titik kumpul.

RS X Semarang tidak terdapat tangga yang di khususkan sebagai

tangga darurat namun ada tangga umum yang digunakan sehari-hari untuk

17
17

akses turun dan naik karyawan maupun pasien. Tangga umum ini juga

yang digunakan sebagai jalur evakuasi karena tidak tersedianya tangga

darurat di RS X Semarang. Pada tangga umum tangga darurat tersebut

berfungsi sebagai jalur untuk mengevakuasi orang maupun benda untuk

menuju ke titik kumpul terdekat.RS X tidak memiliki pintu daruratkhusus,

melainkan menggunakan pintu utama dalam keadaan darurat yang

memang biasa dipakai untuk akses keluar masuk. Hal ini tidak sesuai

dengan (Permen PU No.26/PRT/M/2008) dan tidak ada elemen yang

terpenuhi. Bila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya sarana jalan

keluar yang keluar berupa pintu utama. petunjuk arah ini dipasang di

bagian atas dinding pada setiap koridor di dekat tangga dan lift. Tanda

petunjuk ini berupa papan yang bertuliskan “EXIT” dan dilengkapi lampu

dengan ukuran yang cukup besar sehingga dapat terlihat dengan jelas.

Tulisan “EXIT” harusnya diberi warna putih.

Hasil penelitian mengenai gambaran penerapan sistem proteksi

pasif dan sarana penyelamatan jiwa belum sesuai aspek identifikasi bahaya

pada proteksi kebakaran pada RS X dan pada RS soeharso surakarta telah

sesuai dengan Kategori.

Akses dan Pasokan Air untuk Pemadam Kebakaran

Rumah Sakit Soeharso Surakarta telah menerapakan Akses dan

pemasokan air Supaya untuk mempermudah terjadinya suatu kebakaran

pada Rumah Sakit yang akan terjadi kebakaran. Pasokan air terletak di

17
17

belakang Rumah Sakit Soeharso surakarta sumber air ini berupa hidran

dan reservoir air.

RS X Semarang sudah memiliki tempat penyimpanan air/reservoir

yang ada dibawah ruang teknisi, sumber air yang digunakan bersumber

dari PDAM. Lokasi reservoir tidak dengan hidran halaman yang

sewaktu – waktu dapat digunakan oleh pemadam kebakaran. Hal ini

sudah sesuai dengan Permen PU No.26/PRT/M/2008. persedian air yang

tidak mencukupi dan informasi yang tidak memadai di bangunan untuk

memandu petugas pemadam kebakaran.tersedianya jalur akses masuk

mobil pemadam kebakaran tidak mendukung dengan tanda jalur masuk

kontras yang dapat dilihat pada malam hari.

Hasil penelitian mengenai gambaran penerapan sistem akses

pasokan air sudah sesuai aspek identifikasi bahaya pada proteksi

kebakaran Kategori baik.

5.1.4 Manajemen Tanggap Darurat

RS Soeharso Surakarta belum memiliki tanggap darurat dari hasil

identifikasi jurnal yang saya dapat maka RS tersebut belum memenuhi

syarat ketentuan.

RS X Semarang terdiri dari organisasi tanggap darurat, prosedur

tanggap darurat dan pelatihan Manajemen tanggap darurat di Rumah

Sakit x terdiri dari organisasi tanggap darurat, prosedur tanggap darurat,

17
dan pelatihan.tingkat kesesuaian manajemen tanggap darurat Rumah

Sakit x membentuk tim organisasi atau manajemen tanggap darurat

17

Anda mungkin juga menyukai