Disusun
Oleh:
HARYOKA
Nim: 18120032
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA
(PERSERO) Tbk ini tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
HARYOKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan pengelolan resikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil
optimal dari opersionalnya.
Dalam mencapai tujuannya, Perusahaan menghadapi berbagai
kemungkinan kejadian-kejadian yang dapat muncul. Kejadian kejadian tersebut
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pencapain tujuan Perusahaan.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan suatu penerapan kerangka kerja
terintegrasi yang mencakup hal hal strategis maupun hal hal operasional dalam
segala tingkatan dan fungsi yang terkait dengan lingkungan usaha Peusahaan
yang dapat membantu Perusahan mengelola kemungkinan dan dampak atas
kejadian kejadian berdampak negatif yang dapat dialami oleh perusahaan.
2
BAB II
PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
3
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
4
sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,
mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan Resiko yang
berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan
perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan
kesempatan. Implementasi dari manajemen resiko ini membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi Resiko sejak awal dan membantu
membuat keputusan untuk mengatasi resiko tersebut.
4. Pengertian manajemen resiko menurut William. Manajemen resiko juga
merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi.
5. Pengertian manajemen resiko menurut Fahmi (2010). Manajemen resiko
adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu
organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagi permasalahan
yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara
komprenhensif dan sistematis.
5
a. Struktur
b. Kapabilitas sumber daya seperti manusia, sisterm, proses, modal.
c. Target dan sasaran serta strategi untuk mencapainya.
6
D. Penanggulangan Risiko
Pada pokoknya ada dua pendekatan/cara yang digunakan suatu manager risiko
dalam menanggulangi risiko yang dihadapi perusahaannya, yaitu :
1. Penanganan risiko (risk control)
Dalam pendekatan dengan penanganan risiko (Risk Control) ada beberapa alat
atau metode yang dapat digunakan, antara lain :
a. Menghindari
Mengindari suatu risiko (murni) adalah menghindarkan harta kepada, orang atau
kegiatan dari exposure, dengan cara antara lain:
1) Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang
mengandung risiko, walaupun hanya sementara.
Seperti dilarang merokok diarea konstruksi, dilarang membawa korek api dan
peralatan lainnya yang menibulkan api
2) Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera
menghentikan yang diketahui yang mengandung risiko.
Seperti membatalkan membeli barang barang yang berharga murah, setelah
mengetahui bahwa barang tersebut adalah barang selundupan.
b. Mengendalikan kerugian (lost control)
1) Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian.
7
Seperti memperbaiki pipa pipa yang tidak memenuhi syarat, untuk mencegah
kebocoran gas dan pemeriksaan bahan-bahan untuk mencegah terjadinya
konstruksi bangunan yang tidaak memenuhi syarat bahan-bahan yang berkualitas
jelek.
c. Memisahkan
Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi risiko
yang sama dengan cara menbah banyaknya “independent exposure unit”,
sehingga probabilitas kerugiannya dapat diperkecil. Maksud dari pemisahan
adalah untuk mengurangi jumlah kerugian akibat suatu peril.
Seperti alat berat yang dimiliki PT PGN harus disimpan dengan baik agar
mengurangi terjadinya kebakaan.
d. Kombinasi atau pooling
Kombinasi atau pooling adalah menambah banyaknya expoure unit yang dalam
batas kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang
akan dialami lebih dapat diramalkan, sehingga risikonya lebih kecil. Seperti PT
PGN memperbanyak alat beratnya agar probabilitas terjadinya kecelakaan
diperkecil.
e. Menghindari risiko
Menghidari risiko dapat dilakukan denga cara :
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan ke pada pihak
lain, yang dinyatakan dengan tegas dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Seperti : PT PGN menyerahkan pengangkutan produknya kepada perusahaan
transport, bertujuan untuk memindahkan risiko dalam pengangkutan kepada
perusahaan transport.
8
PGN membayarkan sejumlah premi. Perusahaan asurasni memberikan
perlindungan asuransi yang mencakup jenis-jenis asuransi sebagai berikut :
1) Operasional jaringan pipa
Perlindungan asuransi atas kerugian yang mungkin terjadi selama operasional
jaringan pipa.
2) Property all risk
Perlindungan asuransi atas kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul atas
properti maupun peralatan fisik milik PGN.
3) Comperhensive General Liability (CGL)
Suatu perlndungan asuransi atas timbulnya risiko tanggungjawab hukum dari
aktivitas bisnis yang dilakukan PGN (kecuali dinyatakan secara khusus
kewajiban mana yang tidak dilindungi berdasarkan klausula tertentu dalam
polis).
4) Kecelakaan diri
Perlindungan asuransi atas kematian dari karyawan yang diakibatakan oleh
kecelakan atau kematian normal, termasuk perlindungan untuk cacat tetap.
5) Kendaraan
Asuransi yang secara khusus memberi perlindungan terhadap potensi kerugian
atau kerusakan akibat dari peristiwa kecelakaan berkendaraan dijalan dan atas
kewajiban kepada pihak ketiga yang mungkin ada dalam peristiwa kecelakan
tersebut.
6) Marrine hull
Perlindungan asuransi atas kerugian yang mungkin terjadi pada kapal
sehubungan dengan risiko bahaya marrine hull di laut.
7) Directors dan officers (D&O) liability
Suatu polis atau biaya mempertahankan diri dalam hal Direksi dan pejabat
dituntut atas suatu tindakan bersalah dimana mereka ada dipihak perushaan.
Namun sebaliknya, segala tindakan bersalah disengaja dilakukan tidak dilindungi
dalam asuransi D&O ini.
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penanggulangan risiko pada PT.PGN dilakukan dengan cara
menghindarinya, mengendalikan, memisahkan, melakukan kombinasi
atau pooling dan memindahkannya. Penanggulangan risiko tersebut
dilaksanakan agar dapat mencapai tujuan perusahaan tanpa mengalami
kerugian atau kegagalan.
2. PT. PGN menggunakan metode pemindahan risiko melalui asuransi.
Penggunaan asuransi diperuntukkan bagi perlindungan terhadap risiko
dari kondisi kerugian atau kerusakan.
3. Dalam menghadapi risiko PT.PGN telah memiliki organisasi manajemen
risiko yang telah memenuhi persayaratan prinsip. Adanya organisasi
maka risiko ditangani kepada pihak yang lebih memahami dan lebih
mengerti dalam penanggulangan risiko tersebut.
4. Dalam rangka menghadapi lingkungan usaha yang cepat berubah,
manajemen menetapkan kebijakan tentang manajemen risiko yang
tertuang dalam pedoman manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko
yang efektif akan menjamin kelangsungan, pertumbuhan dan keberhasilan
perusahaan.
5. Setiap pengambilan keputusan disemua tingkat dillingkukan PGN
memahami dan mengelola risiko secara efektif sehingga dapat
memberikan kepastian yang lebih besar kepada para stakeholder dan
mendapatkan informasi tentang risiko bisnis yang lebih baik untuk
mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan value bagi
perusahaan.
6. Setiap kegiatan dan pengambilan keputusan, khususnya yang dinilai
signifikan, dikaji dan dikelola risikonya dalam suatu kerangka kerja
berbasis COSO dan risk owner yang bertanggung jawab untuk menyusun
strategi penanganan risikonya.
7. Penanganan risiko dilakukan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi.
10
8. Proses pengambilan keputusan memerhatikan semua aspek risiko yang
terdapat dalam kerangka risiko perusahaan (PGN Risk Framework)
9. Pengambilan keputusan yang terkait alokasi sumberdaya akan
dilakukan dengan memperhatikan hasil penilaian risiko.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
12