DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. UNESCO
2. LA ODE SULMAN
3. LA ODE IZAN SAWALUDIN
4. NURYAQIN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM BUTON (UMB)
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik serta hidayah-
Nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ilmu
Sosial Budaya Dasar, Yang berjudul Memahami Manusia dan kebudayaannya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar di Universitas Muhammadiyah Buton.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manusia?
2. Apa Pengertian Peradaban Dan Kebudayaan ?
3. Apa Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk Individu ?
4. Apa Pengertian Dari Manusia Sebagai Makhluk Beradab ?
5. Apa Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Yang Berbudaya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Manusia
2. Mengetahu pengertian Peradaban Dan Kebudayaan.
3. Mengetahui Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk
Individu.
4. Mengetahui Pengertian Dari Manusia Sebagai Makhluk Beradab.
5. Mengetahui Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Yang Berbudaya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Sebagai seorang manusia, kita sudah sepantasnya memahami apa itu
arti manusia yang sesungguhnya. Akan tetapi, kenyataannya masih banyak
sekali orang yang tidak memahami makna dan arti kata manusia. ntuk
membantu mempelajari makna dan arti kata manusia yang sebenarnya, kita
dapat menggunakan beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi kata
manusia berikut ini :
Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli:
1. Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang
terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung
jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut
menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan
berbagai kemungkinan.
2. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk
yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang
terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam
proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
keturunan dan faktor lingkungan.
3. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri
dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
4. Upanisads
Manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan
seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
5. Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia disebut bhineka
karena ia mempunyai jasmani dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena
hanya berupa satu saja.
3
6. Agung. P.P
Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh/jiwa, dan akal pikiran yang
tumbuh dan berkembang sesuao den gan lingkungannya.
4
1.2. Perwujudan Kebudayaan
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi
atau digolongkan kedalam tiga wujud yaitu:
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai
norma-norma dan peraturan
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Berdasarkan penggolongan wujud budaya tersebut, maka
kebudayaan dapat dikelompokan menjadi dua:
Budaya yang bersifat abstrak
Budaya yang bersifat kongkrit.
5
c. Materi
Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian,
alat-alat rumah tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi,
dan sebagainya.
Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang besar
adalah sebagai berikut:
1. Items, unsur yang paling kecil dalam budaya
2. Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil
3. Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait
4. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa
kompleks budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-
unsur budaya menyeluruh (cultural universal). Terjadinya unsur budaya
tersebut dapat melalui discovery, yaitu penemuan yang terjadi secara
sengaja atau kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention,
yaitu penemuan atau usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal
baru.
2. Pengertian peradaban
Peradaban karapkali diartikan sebagai sebuah terobosan yang berasal
dari makna masyarakat yang senantiasa melakukan mobilisasi dalam
kehidupannya, sehingga dalam tingkat lanjutan dari perkembangan sosial dan
manusia inilah muncul kemajuan yang ditemukan berbeda dari kurun waktu
tertentu.
Secara umum pengertian peradaban adalah bagian-bagian dari
kebudayaan yang tinggi, indah, halus, dan maju.
Sedangkan pengertian peradaban secara luas adalah kumpulan
sebuah identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik fisik (mis. bangunan,jalan)
maupun non fisik (nilai-nilai, tatanan, budaya, dan iptek) yang teridentifikasi
melalui unsur-unsur objektif umum seperti bahasa, sejarah, agama,
kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif.
Adapun makan peradaban menurut para ahli, antara lain adalah
sebagai berikut;
6
a. Oswald Spengler
Oswald Spengler adalah filsuf sejarah Jerman yang memandang
bahwa peradaban ialah suatu tingkat kebudayaan ketika sudah mencapai
taraf tertinggi dan kompleks. Ia juga menyatakan bahwa peradaban ialah
tingkat dari berbagai sifat kebudayaan ketika tidak lagi mempunyai aspek
produktif, beku dan mengkristal.
b. Prof Dr. Koentjaraningrat
Peradaban ialah bagian yang halus dan indah seperti seni budaya
dalam masyarakat yang sudah maju terhadap element kebudayaan
tertentu, artinya memiliki peradaban yang tinggi dalam berbagai proses
dari sistem sosial dan prilaku keseharian.
8
D. Manusia sebagai makhluk beradad
Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan
kebaikan budi pekerti dan akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu
tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia. Sedangkan
menurut istilah, adab ialah “Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan yang
dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
Manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan, dan berbudaya
yang berahlak, berkesopanan dan berbudi pekerti halus. Peradaban berasal dari
kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket.
Peradaban dapat diartikan pula hasil perkembangan budaya yang ciri khas milik
sesuatu masyarakat, tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya mengacu
pada perbedaan antara manusia beradab terhadap mereka yang biadab. Istilah
peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai
sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang maju dan kompleks.
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani,
dan kehendak.
1) Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi
2) Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber
kesenian
3) Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan
sumber kegunaan.
Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang
mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan
sebagai masyarakat yang santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir
batinnya. Segala sesuatu yang dinilai maju dalam aspek kehidupan lahir batin
suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan dikembangkan, walaupun perlu
dipahami bahwa beberapa nilai yang dianut masyarakat selalu berubah atau
berkembang. Dalam proses estafet antar generasi selalu terdapat friksi,
disamping adanya pengaruh globalisasi atau segala aspek kehidupan yang
padat menimbulkan gangguan dan peluang untuk mangembangkan peradaban
masyarakat. Tingkat peradaban suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau
diklasi – fikasikan dengan berbagai cara. Pada umumnya dilakukan dengan
9
menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi berbagai
fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator sosial dan ekonomi.
Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna
hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang
ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Orang yang tidak beradab adalah orang yang tidak mempedulikan adab
(kesopanan). Orang yang bertingkah laku, bertutur kata, dan berpakaian yang
tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun norma agama, maka orang
tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang tidak beradab. Kehilangan tata
karma dan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan keinginan nafsu, tak bisa
memimpin diri sendiri, tak beretika, dan membiarkan diri tetap terpuruk dalam
kekurangajaran. Manusia tak beradab, berpendidikan tinggi, namun tak punya
kuasa untuk menyetir akal, dan hanya bisa menjadi budak hawa nafsu.
Mengetahui perihal yang baik namun lebih memilih untuk menjadi manusia yang
hina. Harga diri dipertaruhkan hanya untuk memuaskan nafsu, harga diri bukan
lagi menjadi barang mahal, harga diri dalam kesendirian maupun di ruang publik
tidak ada lagi perbedaannya. Semua adalah tempat untuk pemuasan nafsu.
Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan
bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju.
Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai
tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan,
teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan bersifat
dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang
berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal
budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah
yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni.
Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi
diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting-
kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi
transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia.
B. Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
13