Anda di halaman 1dari 13

JMPF Vol. 10 No.

1 : 1-13
ISSN-p : 2088-8139
ISSN-e : 2443-2946

Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi


Tetap di Satu Rumah Sakit Jakarta Selatan

Cost Effectiveness Analysis Therapy with Fixed Dose Combination Antihypertensive One Hospital South
Jakarta

Ani Rahayu1*, Ahmad Fuad Afdhal 2, Delina Hasan 2, Feriadi Suwarna3, Okpri Meila 4
1.
Magister Ilmu Kefarmasian, Farmasi Rumah Sakit, Universitas Pancasila, Jakarta Selatan
2.
Program Studi Magister Ilmu Kefarmasian, Universitas Pancasila, Jakarta Selatan
3.
Bagian Polikinik Penyakit Dalam, Rumah Sakit Swasta Tipe B Kuningan Jakarta Selatan
4.
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Submitted: 19-02-2019 Revised: 07-04-2019 Accepted: 26-03-2020
Korespondensi : Ani Rahayu : Email : anirahayu2408@gmail.com

ABSTRAK
Sebagian besar alternatif terapi antihipertensi memerlukan studi farmakoekonomi terutama
tentang Analisis Efektivitas Biaya yang bermanfaat dalam menyeimbangkan pengeluaran pasien dengan
menentukan alternatif pengobatan yang mewakili hasil kesehatan yang terbaik dengan biaya yang lebih
terjangkau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan cost effective penggunaan
antihipertensi kombinasi dosis tetap (FDC) Valsartan-Amlodipin + Furosemide dengan FDC Valsartan-
HCT + Amlodipin. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik secara potong
lintang dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis penderita hipertensi
sedangkan data rincian biaya pengobatan diperoleh dari bagian keuangan pasien rawat jalan di Salah
Satu Rumah Sakit Tipe B Jakarta Selatan periode Januari – Juni 2018. Jumlah sampel 74 pasien yang
terdiri dari 37 pasien menggunakan FDC Valsartan-Amlodipin + Furosemide dan 37 pasien menggunakan
FDC Valsartan-HCT + Amlodipin. Parameter yang digunakan dalam penilitian ini adalah biaya
pengobatan langsung (yang meliputi biaya pemeriksaan, biaya laboratorium dan biaya obat), biaya
pengobatan tidak langsung (meliputi biaya akomodasi dan biaya Produktivitas yang hilang, sedangkan
efektivitasnya menggunakan rata-rata MAP (Mean Arterial Pressure). Hasil penelitian menunjukkan
efektivitas terapi paling besar untuk menurunkan tekanan darah adalah FDC Valsartan-Amlodipin +
Furosemide yaitu sebanyak 32 pasien dengan rata-rata MAP 101,29 mmHg, sedangkan FDC Valsartan-
HCT + Amlodipin hanya 29 pasien dengan rata-rata MAP 103,59 mmHg. Sedangkan efektivitas biaya
berdasarkan nilai ACER pada kombinasi FDC Valsartan-Amlodipin + Furosemide dan FDC Valsartan-HCT
+ Amlodipin secara berurutan adalah Rp. 3.922.040/MAP dan Rp. 4.458.034/MAP. Dapat disimpulkan
bahwa FDC Valsartan-Amlodipin + Furosemide lebih cost efektif.
Kata kunci: antipertensi kombinasi tetap; efektif dan efisien; fdc valsartan-amlodipin + furosemide;
fdc valsartan- hydroklorothiazide + amlodipine; hipertensi

ABSTRACT
The majority of alternative antihypertensive therapies require pharmacoeconomic studies,
particularly Cost Effectiveness Analysis, which is useful in balancing patients’ expenditure by
determining alternative treatments that represented the most plausible health outcomes with a more
reasonable budget. The objective of this study was to compare the cost effectiveness using
antihypertensive fixed dose combinations (FDC) of Valsartan-Amlodipine + Furosemide and FDC of
Valsartan-HCT + Amlodipin. This research applied the descriptive analytical cross-sectional method and
conducted data collection retrospectively from the medical record of hypertensive patients. Meanwhile,
the medication cost breakdown was obtained from Outpatient Financial Department of a Type B
Hospital in south Jakarta for the period of January - June 2018. Total sample were 74 patients, consisted
of 37 patients who used FDC of Valsartan-Amlodipin + Furosemide, and 37 patients who used FDC of
Valsartan-HCT + Amlodipin. The parameters of this research were direct medication cost
(consisted of examination cost, laboratory cost and medicines cost), indirect medication cost
(consisted accommodation cost and lost productivity cost), while the effectiveness used the MAP
average (Mean Arterial Pressure). The result of this research showed that the biggest medication

JMPF Vol 10(1), 2020 | DOI : 10.22146/jmpf.43667 1


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

effectiveness to lower the blood pressure is FDC of Valsartan-Amlodipin + Furosemide, with 32 patients
had the average MAP 101,29 mmHg, while the FDC of Valsartan-HCT + Amlodipin with 29 patients had
the average MAP 103,59 mmHg. The cost effectiveness based on ACER value of FDC of Valsartan –HCT +
Amlodipin and FDC Valsartan-HCT + Amlodipin sequentially is IDR 3.922.040/MAP and IDR
4.458.034/MAP. In conclusion, the FDC of Valsartan-Amlodipin + Furosemide was more cost-effective.
Keywords: effective and efficient; fixed combination antipertension; fdc valsartan-amlodipin
+ furosemide; fdc valsartan-hydroklorothiazide + amlodipin; hypertension

PENDAHULUAN terbaik, memperkirakan kemajuan kesehatan


Hipertensi merupakan salah satu dan biaya paling efektif untuk pengobatan
contoh non-communicable diseases yang telah hipertensi yang mengkaitkan antara biaya
lama dikenal sebagai faktor risiko utama yang dibutuhkan dengan outcome yang di
penyebab penyakit kardiovaskular dan ginjal hasilkan.4,5
serta merupakan penyebab utama kematian Tujuan terapi antihipertensi adalah
di Indonesia maupun seluruh dunia.1,2 untuk menghilangkan penanganan hipertensi
Secara umum, penderita laki-laki memiliki dimulai dengan memodifikasi pola hidup,
prevalensi hipertensi yang lebih tinggi jika cara tersebut belum dapat mengontrol
dibandingkan wanita. WHO (World Health tekanan darah, penanganan selanjutnya
Organization) memperkirakan 9,4 juta berdasarkan JNC VIII yaitu terapi pemberian
kematian dan mencakup 7% dari beban antihipertensi baik tunggal maupun
penyakit di dunia. Kondisi ini dapat kombinasi.5,6 Pemilihan obat didasarkan pada
menjadi beban baik dari segi finansial, efikasi antihipertensi dalam menurunkan
karena berkurangnya produktivitas sumber tekanan darah dan mengurangi
daya manusia akibat komplikasi kardiovaskular (CVD) termasuk stroke,
penyakit ini, maupun dari segi sistem infark miokard, dan gagal jantung serta
kesehatan.3 dapat meningkatkan kualitas hidup
Perkiraan biaya langsung dan tidak pasien. 7, 8

langsung untuk terapi hipertensi pada tahun Food and Drug Administration (FDA)
2009 di Amerika Serikat mencapai USD 51,0 pada tahun 1998 menyetujui peredaran pil
miliar.4 Beban ekonomi pada pasien tunggal kombinasi dari angiotensin - receptor
hipertensi dapat dihitung dari biaya berobat blocker (ARB / Valsartan) dengan
selama satu tahun atau seumur hidup, biaya hydroklorothiazide (HCT) dan tahun 2007
hari produktif yang hilang karena perawatan, FDA menyetujui peredaran kombinasi ARB
biaya menangani komplikasi penyakit (Valsartan) dengan calcium chanel blocker
hipertensi, kematian dini dan lain-lain. Untuk (CCB/Amlodipin) untuk pengobatan awal
dapat memenuhi kebutuhan kesehatan yang hipertensi pada pasien yang tekanan darah
berkualitas dan cost effective artinya biaya (BP) nya tidak dapat dikendalikan dengan
pengobatan lebih terjangkau oleh masyarakat mengunakan monoterapi.9,10,11,12 ARB
serta efektif untuk mendapatkan hasil klinik (Valsartan) merupakan antihipertensi yang
yang baik, pengurangan mmHg tekanan relatif baru yang meningkatkan toleransi dan
darah dan tanpa efek samping obat, menguatkan keefektifan. ARB dapat
kebijakan kesehatan sebaiknya melalui digunakan untuk pasien yang tidak toleran
evaluasi ekonomi yang tepat. Dalam memilih terhadap ACEI (Angiotensin Converting Enzym
prioritas strategi pengobatan mana yang Inhibitor). ARB tidak berdampak buruk
memberikan outcome pengobatan obat terhadap fungsi ginal, bahkan pada subjek
rasional yang terbesar, perlu dilakukan dengan insufisiensi ginjal kronis. CCB
analisis penilaian efektifitas biaya (amlodipin) dapat ditoleransi dengan baik
menggunakan metode AEB (Analisis dan sangat sesuai untuk pasien hipertensi
Efektivitas Biaya) sangat baik usia lanjut dengan angina pektoris stabil atau
untukmemberikan rekomendasi terapi yang diabetes mellitus.13

2 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

Penggunaan antihipertensi Fixed Dose penelitian potong lintang (Cross Sectional)


Combination (FDC) Valsartan-Amlodipin dengan penelusuran data secara retrospektif,
terbukti efektif dan ditoleransi dengan baik parameter yang diukur di dalam penelitian
untuk menurunkan BP pada pasien dengan ini adalah rata-rata tekanan darah pasien
berbagai tingkatan dan berbagai jenis selama 6 bulan pengobatan dengan
hipertensi esensial yang tidak dapat menggunakan rumus MAP (Mean Arterial
dikendalikan oleh penggunaan Pressure): 1/3 x (tekanan darah sistolik+ 2x
monoterapi.14,15,16 FDC Valsartan-Amlodipin tekanan diastolic (Nilai MAP normal jika
ini mempunyai keuntungan untuk mencegah nilai MAP pasien: 94 – 110 mmHg). Hasil
kejadian penyakit kardiovaskuler, memiliki analisa ini disajikan secara deskipsi analitik.
waktu paruh (T ½) yang lebih lama, dan 2Subjek penelitian ini adalah pasien
durasi tindakan yang lama, yang hipertensi rawat jalan yang menjalani
memungkinkan pemberian dosis sekali sehari pengobatan pada dengan menggunakan
sehingga dapat mengurangi biaya terapi antihipertensi FDC Valsartan-Amlodipin
hipertensi.14 + Furosemide dan FDC Valsartan-HCT
Telah banyak dilakukan penelitian + Amlodipin di Poliklinik Rawat Jalan Salah
mengenai Analisis Efektivitas Biaya yang Satu Rumah Sakit Swasta Tipe B Kuningan
tujuannya untuk mengukur efisiensi dan Jakarta Selatan periode Januari-Juni 2018.
efektivitas kombinasi obat hipertensi dalam Kriteria inklusi yaitu Pasien terdiagnosis
menurunkan dan mengontrol tekanan darah, hipertensi dokter (tekanan darah sistolik
akan tetapi belum ada penelitian analisis > 140 mmHg, tekanan darah diastolik > 90
efektivitas biaya yang menggunakan obat mmHg) usia pasien > 35 tahun dengan
antihipertensi dalam kombinasi dosis tetap penyakit penyerta maupun tidak dengan
(FDC) di Indonesia. penyakit penyerta, pasien yang menjalani
Berdasarkan informasi dari beberapa pengobatan rawat jalan pada bulan
jurnal maka pemberian terapi pengobatan Januari – Juni 2018 yang mendapatkan terapi
yang digunakan oleh pasien akan antihipertensi FDC Valsartan-Amlodipin +
mempengaruhi peningkatan biaya Furosemide atau FDC Valsartan-HCT +
pengobatan yang harus dikeluarkan oleh Amlodipin, mendapatkan terapi obat
pasien. Terapi antihipertensi membutuhkan kombinasi antihipertensi yang sama selama
waktu yang sangat lama dan mahal, maka selama 3 bulan, pasien dengan pembayaran
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk tunai maupun assuransi. Kriteria eksklusi
mengetahui efektivitas biaya yang adalah wanita hamil, pasien dengan rekam
dikeluarkan pasien dan perbaikan kualitas medik yang tidak tercatat antihipertensi yang
hidup pasien khususnya untuk terapi digunakan (macam, dosis, dan frekuensi
antihipertensi kombinasi dosis tetap (FDC) pemberian) dan tidak tercatat pemeriksaan
yang sering digunakan di Rumah Sakit Tipe B tekanan darah serta pasien meninggal dunia
Kuningan Jakarta Selatan, yaitu kombinasi selama proses penelitian. Bahan yang
tetap Valsartan - Amlodipin + Furosemid digunakan adalah rekam medis dan rincian
dengan kombinasi Valsartan-HCT biaya pengobatan pasien penderita hipertensi
+ Amlodipine. Selain itu agar menjadi bahan pasien rawat jalan di salah satu
pertimbangan dalam membuat rencana terapi Rumah Sakit Swasta Tipe B Kuningan Jakarta
yang lebih baik terkait dengan biaya dan Selatan.
efektivitas terapi untuk pasien. Sampel yang digunakan sebanyak 74
rekam medis yang terdiri dari 37 rekam
METODE medis pasien yang menggunakan FDC
Penelitian ini dilakukan dengan Valsartan-Amlodipin + Furosemide dan 37
menggunakan metode farmakoekonomi yaitu rekam medis pasien yang menggunakan FDC
analisis efektifitas biaya dengan rancangan valsartan-HCT + Amlodipin.

JMPF Vol 10(1), 2020 3


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

Dalam penelitian ini, peneliti merupakan suatu analisis satu arah yakni
menggunakan uji hipotesis perbedaan dua mengubah nilai satu variabel melalui kisaran
populasi untuk perhitungan besar sampel nilai-nilai yang dapat diterima sekaligus.
dengan rumus: Analisis sensitivitas ini di tunjukan dengan
diagram tornado.

n1 = n2=
HASIL DAN PEMBAHASAN
= Komite Etik Penelitian Kesehatan
= 74 sampel Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
dengan Nomor: 0773/UN2.F1/Etik/2018 telah
Data rekam medis yang diperoleh memberikan keterangan lolos kaji etik untuk
yaitu informasi tentang karakteristik pasien penelitian ini.
(umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, nilai
tekanan darah dan nilai mean arterial pressure Karakteristik Subyek Penelitian
(MAP), nama obat, dosis dan inverval Hasil penelitian yang dilakukan
pemberian). Data biaya terdiri dari biaya dipoliklinik bagian penyakit dalam Rumah
langsung yang diperoleh dari dokumen Sakit Tipe B Kuningan Jakarta Selatan selama
keuangan yang meliputi: biaya obat, biaya kurun waktu 2 bulan (Juli-Agustus 2018),
laboratorium, biaya konsultasi dokter dan diperoleh jumlah pasien hipertensi yang
biaya adminiatrasi) sedangkan biaya tidak memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
langsung diperoleh dari biaya konsumsi dan eksklusi sebanyak 74 pasien (sampel
biaya produktivitas yang hilang. penelitian) yang terdiri dari: 37 pasien
Setelah dilakukan tahapan menggunakan FDC Valsartan-Amlodipin
pengumpulan data, selanjutnya dilakukan + Furosemide dan 37 pasien menggunakan
tahapan pengolahan data sebagai berikut: FDC Valsartan-HCT + Amlodipin. Distribusi
Analisa data secara statistik dengan karakteristik pasien berdasarkan kategori
menggunakan metode t-test untuk jenis kelamin, umur, diagnosa hipertensi
membandingkan signifikasi varibel secara tanpa penyakit penyerta maupun dengan
statistik (melihat perbedaan bermakna antara penyakit penyerta dan jenis pembayaran
kedua obat antihipertensi Kombinasi A (FDC dapat dilihat pada tabel I. Hasil penelitian ini
Valsartan-Amlodipin + Furosemide) dan menunjukkan bahwa pasien hipertensi paling
Kombinasi B (FDC Valsartan-HCT + banyak diderita pada pasien laki-laki
Amlodipin)). menunjukkan persentasi hampir 57 , hasil ini
Analisa Farmakoekonomi, Avarage Cost sesuai dengan hasil penelitian Welliang et all
Effectiveness Ratio (ACER) yaitu biaya total (2017) dimana penderita hipertensi paling
dibagi dengan output/efektifitas pada banyak diderita pada pasien laki-laki
masing-masing metode. ACER yang sebanyak 59,3% dan wanita sebanyak 40,6% 17.
dihasilkan masing-masing metode kemudian WHO yang mengatakan bahwa secara
dibandingkan, nilai yang lebih kecil umum, laki-laki memiliki prevalensi
menunjukkan metode yang lebih cost effective hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan
dibandingkan dengan metode lainnya, Cost- wanita, hal ini disebabkan karena laki - laki
effectiveness Grid digunakan untuk lebih banyak melakukan kebiasaan hidup
menggambarkan posisi biaya dan outcome yang bisa menimbulkan hipertensi seperti
intervensi alternative, dan analisis sensitivitas merokok, pemarah, mengkonsumsi minuman
adalah suatu cara untuk menganalisis alkohol (WHO, 2014).2 Akan tetapi hasil ini
dampak ketidak pastian pada suatu analisis berbeda dengan penelitian yang dilakukan
ekonomi atau suatu keputusan. Bentuk oleh Wili, dkk dan aida dkk, menunjukkan
analisis sensitivitas yang paling sederhana bahwa prevalensi hipertensi yang tertinggi

4 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

Tabel I Data Karakteristik Pasien Hipertensi

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)


Jenis Kelamin
Laki-Laki 42 56,8
Perempuan 32 43,2
Umur
35 – 45 tahun 17 23,0
46 – 55 tahun 21 28,4
56 – 65 tahun 19 25,7
66 - 75 tahun 14 18,92
≥ 76 tahun 3 4,05
Diagnosa Hipertensi
Hipertensi tanpa penyerta 14 18,9
Hipertensi dengan penyerta 60 81,1
Penyakit Penyerta
CVD dan Hiperlipidemia 41 68,33
DM dan Hiperlipidemia 8 13,33
Hiperlipidemia dan Gout 3 5,0
Gout 2 3,33
CVD, hiperlipid dan Gout 1 1,67
Jenis Pembayaran 1 1,67
Asuransi
Tunai 19 25,7
55 74,3

diderita oleh perempuan yaitu sebesar 56,82 menderita serangan jantung, gagal jantung,
dan 56,1 sedangkan penderita laki-laki stroke, dan penyakit ginjal.16,20 Komplikasi
sebesar 43,18 dan 43,9.18,19 Hasil penelitian terhadap jantung hipertensi yang paling
yang dilakukan oleh wili, dkk menunjukkan sering adalah kegagalan ventrikel kiri, CVD
bahwa pasien hipertensi banyak disertai seperti angina pektoris dan Infark miokard.
penyakit penyerta yaitu sebanyak 54,55% Peningkatan tekanan darah merupakan
dan penyakit penyerta yang paling banyak beban yang berat untuk jantung, sehingga
adalah Ischemic heart disease dan diabetes menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau
masing-masing sebesar 25%, sedangkan pada pembesaran ventrikel kiri (faktor miokard).21
penelitian ini pasien hipertensi yang disertai Keadaan ini tergantung dari berat dan
penyakit penyerta sebanyak 81,15% pasien lamanya hipertensi Tekanan darah yang
dan penyakit penyerta yang paling banyak tinggi dan menetap akan menimbulkan
adalah CVD dan hiperlipidemia (68,33 %), trauma langsung terhadap dinding
Lebih dari 50% dari total pasien hipertensi di pembuluh darah arteri koronaria, sehingga
Rumah Sakit Tipe B Kuningan Jakarta Selatan memudahkan terjadinya arterosklerosis
menderita penyakit penyerta CVD dan koroner (faktor koroner). Hal ini
Hiperlipidemia. Hubungan antara tekanan menyebabkan angina pektoris, insufisiensi
darah dengan resiko terserang penyakit koroner dan infark miokard lebih sering
kardiovaskuler terkait erat satu dengan didapatkan pada penderita hipertensi
lainnya, begitu pula dengan penyakit dibanding orang normal. 22

berbahaya lainnya. Semakin tinggi tekanan Tekanan darah sistolik diduga


darah seseorang maka makin tinggi pula mempunyai pengaruh yang lebih besar.

JMPF Vol 10(1), 2020 5


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

Tabel II. Hubungan Umur Dengan Pengontrolan Tekanan Darah

KOMBINASI A KOMBINASI B
TD TD Tidak TOTAL TD TD Tidak TOTAL
UMUR
Terkontrol Terkontrol Terkontrol Terkontrol
N % N % N % N % N % N %
35 – 45 13 35,13 - - 13 35,13 5 13,51 - - 5 13,51
46 – 55 9 24,32 - - 9 24,32 13 35,13 - - 13 35,13
56 – 65 6 16,22 3 8,10 9 24,32 10 27,03 3 8,10 13 35,13
66 – 75 4 10,81 1 2,70 5 13,51 1 2,70 5 13,51 6 16,21
≥ 76 - - 2 5,40 2 5,40 2 5,50 2 5,50

Kejadian CVD pada hipertensi sering dan menggunakan Kombinasi B (FDC Valsartan-
secara langsung berhubungan dengan HCT + Amlodipin) yang tekanan darah
tingginya tekanan darah sistolik. Penelitian terkontrol paling banyak pada kelompok usia
Framingham selama 18 tahun terhadap 46-65 tahun (35,13%). Sedangkan untuk
penderita berusia 45-75 tahun mendapatkan pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol
hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terbanyak pada usia > 76 tahun (5,40%) untuk
terjadinya angina pectoris dan infak miokard. Kombinasi A sedangkan pada Kombinasi B
Juga pada penelitian tersebut didapatkan tekanan darah tidak terkontrol paling banyak
penderita hipertensi yang mengalami pada usia 66 – 75 tahun (13,51%). Didalam
miokard infark mortalitasnya 3x lebih besar penelitian ini sebagian besar kasus hipertensi
dari pada penderita yang normotensi dengan yang sulit terkontrol adalah individu yang
miokard infark.Hasil penelitian Framingham memiliki usia >60 tahun, hasil ini sama
juga mendapatkan hubungan antara CVD dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
dan tekanan darah diastolik. Kejadian infark Aida, dkk juga menunjukkan bahwa pasien
miokard 2x lebih besar pada kelompok dengan usia > 60 tahun sulit untuk
tekanan darah diastolik 90-104 mmHg mengontrol tekanan darah.19
dibandingkan Tekanan darah diastolik 85 Tekanan darah meningkat sesuai
mmHg, sedangkan pada tekanan darah dengan bertambahnya usia, akibat
diastolik 105 mmHg 4x lebih besar. bertambahnya pengapuran dinding
Hiperkolesterolemia merupakan masalah pembuluh arteri sehingga elastisitas dinding
yang cukup panting karena termasuk faktor pembuluh arteri menurun. Hal inilah yang
resiko utama CVD di samping Hipertensi dan dapat mengakibatkan tekanan darah
merokok. Kadar Kolesterol darah tinggi.22 Peningkatan umur akan
dipengaruhi oleh susunan makanan sehari- menyebabkan beberapa perubahan fisiologis,
hari yang masuk dalam tubuh (diet). Faktor pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi
lainnya yang dapat mempengaruhi kadar perifer dan aktivitas simpatik. Pengaturan
kolesterol darah disamping diet adalah tekanan darah yaitu reflex baroreseptor pada
Keturunan, umur, dan jenis kelamin, obesitas, usia lanjut sensitivitasnya sudah berkurang,
stress, alkohol, exercise.21,22 sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang
Disribusi antara hubungan umur dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi
dengan terkontrolnya tekanan darah dapat glomerulus. Turunnya aliran darah ginjal,
dilihat pada Tabel II, pasien yang diterapi fungsi tubulus dan kemampuan filtrasi
dengan menggunakan Kombinasi A (FDC menyebabkan kenaikan tekanan darah.21
Valsartan-Amlodipin + Furosemide) yang Pengobatan hipertensi pada usia lanjut
tekanan darah terkontrol paling banyak pada ada sedikit perbedaan dengan usia muda
kelompok usia 35 – 45 tahun (35,13%) karena adanya perubahan fisiologis akibat
sedangkan pada pasien yang diterapi dengan proses penuaan, perubahan fisiologis tersebut

6 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

Tabel III. Distribusi Rata-Rata Biaya Total Medik Langsung

KOMBINASI A KOMBINASI B
Komponen Biaya
(FDC Valsartan- (FDC Valsartan-
Langsung
Amlodipin + Furosemide Hydroklortiazide + Amlodipin)
Biaya Obat Hipertensi 6.595.914,00 8.874.491
dan Non Hipertensi

Biaya Dokter 1.945.946 1.881.081


BiayaLaboratorium 821.397 443.135
Total Biaya Langsung 9.363.257 11.198.707

berpengaruh terhadap konsentrasi obat, digunakan selama 6 (enam bulan) terapi


waktu eliminasi obat, adanya penurunan dengan harga obat yang berlaku pada saat
fungsi dan respon dari organ tubuh terhadap penelitian. Untuk biaya laboratorium didapat
obat sehingga sehingga berpengaruh dari hasil kali biaya masing-masing
terhadap efektivitas obat.21 Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan berapa
analisa data dengan menggunakan Chi-Square kali masing-masing pemerikaan laboratorium
(X2) untuk mengetahui hubungan antara dengan berapa kali pasien melakukan
umur pasien dengan efektivitas terapi pemeriksaan laboratorium tersebut, biaya
hipertensi menunjukkan tidak ada pengaruh konsultasi dokter dan biaya administrasi
umur pasien dengan efektivitas terapi adalah hasil kali jumlah kunjungan pasien
hipertensi (p>0,005) hasil Chi-square dengan biaya konsultasi yang berlaku pada
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2- saat penelitian.
sided) 0,856 > 0,05. Hal ini terjadi Total biaya langsung pada terapi
kemungkinan dikarenakan terkontrolnya hipertensi yang tertinggi adalah terapi
tekanan darah tidak semata-mata karena yang menggunakan kombinasi B
penggunaan obat antihipertensi saja tetapi (FDC Valsartan-HCT + Amlodipin) yaitu
ada faktor lain non farmakologi yang dapat sebesar Rp.11.198.707, hal ini di sebabkan
mempengaruhi terkontrolnya tekanan karena 89,19% pasien yang menggunakan
darah misalnya gaya hidup pasien kombinasi B menderita hipertensi dengan
(dapat berupa olah raga teratur, pola makan penyakit penyerta (Tabel III). Hasil
yang baik sesuai DASH (Dietary Approaches to penelitian Aida dkk (2014) menunjukkan
Stop Hypertension), dan lain-lain).19 bahwa bahwa biaya langsung penggunaan
antihipertensi kombinasi ARB-CCB sebesar
Analisa Biaya Pengobatan Rp. 786.705/pasien.19
Analisa efektivitas biaya diperoleh
dengan membandingkan total cost dengana. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
efektivitas terapi yang didapat (output). Komponen biaya tidak langsung
Total Cost adalah pengabungan dari total meliputi biaya akomodasi dan biaya
biaya langsung dan biaya tidak langsung.23,24 produktivitas yang hilang (Lost Of
Productivity). Untuk biaya akomodasi
Biaya Langsung (Direct Cost) pada penelitian ini adalah diasumsikan
Komponen biaya langsung meliputi biaya 1 (satu) porsi makan sebesar
biaya antihipertensi, biaya obat penyakit Rp. 50.000/orang, biaya Lost Of
penyerta (biaya obat non hipertensi), biaya Productivity berupa hilangnya waktu
dokter serta biaya laboratorium. Biaya obat produktif dari pasien yang berada
diperoleh dari hasil kali jumlah obat yang pada golongan usia produktif yakni

JMPF Vol 10(1), 2020 7


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

Tabel IV. Distribusi Rata-Rata Biaya Total Tidak Langsung

Komponen Biaya Tidak KOMBINASI A KOMBINASI B


Langsung (FDC Valsartan-Amlodipin (FDC Valsartan-
+ Furosemide) Hydroklortiazide + Amlodipin)
Biaya Konsumsi 600.000 600.000
Biaya Produktivitas 773.596 682.584
Yang Hilang
Total Biaya Tidak 1.373.596 1.282.584
Langsung

< 65 tahun nilai biaya diasumsikan dari diikutsertakan dalam perhitungan


perhitungan penghasilan perhari dilihat dari RIEB/ICER). Harga ACER diperoleh dari
nilai UMP (Upah Minimum Provinsi) DKI perbandingan antara biaya total terapi
Jakarta tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 3.648.034 rata - rata per 6 bulan dengan efektivitas
per bulan dibagi 26 hari kerja, didapat per terapi. Efektivitas terapi yang diukur adalah
hari Rp. 140.309. Pasien pada penelitian ini penurunan tekanan darah yang mencapai
melakukan kontrol sebanyak 6 (enam kali), target terapi yaitu < 140/90 mmHg
oleh karena itu masing-masing komponen (tekanan darah terkontrol) atau dengan nilai
biaya tidak langsung pada penelitian ini MAP (Mean Arteriol Pressure) yaitu sebesar
dikalikan enam. 97 – 110 mm/Hg.
Hasil distribusi rata-rata biaya tidak Berdasarkan parameter efektivitas
langsung tertinggi pada pasien hipertensi biaya diperoleh nilai ACER berdasarkan
yang mendapat terapi Kombinasi A (FDC jumlah pasien dengan tekanan darah
valsartan-amlodipin + furosemide) sebesar terkontrol dari FDC valsartan- amlodipin
Rp. 1.373.596/pasien (Tabel IV), hal ini + furosemid adalah sebesar Rp 12.414.495
disebabkan karena mayoritas pasien yang (proporsi pasien yang mencapai tekanan
menggunakan antihipertensi Kombinasi A darah sesuai target sebanyak 32 pasien)
masih dalam usia produktif. sedangkan hasil sedangkan FDC Valsartan - HCT +
penelitian Aida dkk (2014) menunjukkan Amlodipin adalah sebesar Rp. 15.924.406
bahwa bahwa biaya tidak langsung tertinggi (proporsi pasien yang mencapai tekanan
adalah antihipertessi kombinasi ARB-CCB darah sesuai target sebanyak 29 pasien).
sebesar Rp 89.418/pasien.19 Sedangkan Nilai ACER 09berdasarkan
nilai MAP dari FDC Valsartan - Amlodipin
Analisis Efektivitas Biaya + Furose-0mid adalah sebesar Rp 3.922.040
Analisis efektivitas biaya dilakukan /MAP (dengan nilai MAP sebesar 101,29
dengan menggunakan rumus Average Cost mm/Hg) sedangkan FDC Valsartan - HCT +
Effectiveness Ratio (ACER) dan Amlodipin adalah sebesar Rp. 4.458.034
Cost-Effectiveness Grid. Di dalam penelitian ini (dengan nilai MAP sebesar 103,59 mm/Hg)
tidak menghitung Incremental Cost (gambar I). Dapat dilihat perbedaan antara
Effectiveness Ratio (ICER), hal ini disebabkan nilai ACER pada kedua kelompok terapi.
karena hasil perhitungan effektivitas biaya Pada kelompok FDC Valsartan – amlodipin
masuk kedalam tabel daerah C dan G furosemid diperoleh harga ACER lebih kecil
didalam Cost-effectiveness Grid (artinya: dibandingkan dengan kelompok FDC
Daerah G menunjukkan hasil dominan, pasti valsartan-HCT + amlodipin. Hal ini
terpilih tidak perlu dilakukan RIEB/ICER. menunjukkan bahwa terapi FDC valsartan
Daerah C menunjukkan hasil didominasi, - amlodipin + furosemid lebih cost effective
tidak perlu dipertimbangkan sebagai atau memiliki biaya paling efektif
alternative, sehingga tidak perlu dibandingkan dengan terapi valsartan –

8 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

Gambar 1. Distribusi Nilai ACER

HCT + amlodipin. ACER menggambarkan sebesar Rp. 627.300 lebih rendah


total biaya dari suatu program atau alternatif dibandingkan nilai ACER obat kombinasi
dibagi dengan outcome klinis, dipresentasikan CCB-ARB.19 Perbedaan nominal yang sangat
sebagai berapa rupiah per outcome klinis besar antara hasil penilitian ini dengan hasil
spesifik yang dihasilkan tidak tergantung penelitian niken dkk dan hasil penelitian aida
dari pembandingnya. Dengan perbandingan dkk , hal ini disebabkan karena obat yang
ini, maka dapat dipilih alternatif dengan digunakan dalam penelitian ini adalah obat
biaya lebih rendah untuk setiap outcome dengan nama dagang (brand product)
yang diperoleh.23,24 Dengan kata lain sedangkan penelitian niken dkk dan
ACER menunjukkan biaya rata – rata aida maftuhar dkk menggunakan obat
yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu generik. Serta menggunakan kombinasi obat
unit outcome klinis23. Terapi hipertensi hipertensi yang berbeda dengan dua
menggunakan antihipertensi kombinasi A penelitian sebelumnya.
lebih cost effective dibandingkan penggunaan Kombinasi amlodipine (calcium chanel
Kombinasi B, sehingga dapat direkomendasi blocker) dan valsartan (angiotensin II receptor
pilihan terapi untuk hipertensi. Hasil blocker) dapat ditoleransi dan terkait dengan
penelitian yang dilakukan niken, dkk pengurangan tekanan darah serta
menunjukkan bahwa ACER pada kelompok mempunyai keuntungan dalam perlindungan
amlodipin-furosemid dan kombinasi kardiovaskular.14,15 Obat antihipertensi
amlodipin-bisoprolol secara berurutan adalah golongan diuretik (Furosemid) ini bekerja di
Rp. 306.37 dan Rp.1.081, hasil penelitian lain ansa henle bagian asenden pada bagian
yang dilakukan oleh Aida dkk, Pada dengan epitel tebal dengan cara menghambat
penelitian tersebut memberikan kesimpulan transport elektrolit Na+, K+ dan Cl-. Obat
bahwa pengobatan hipertensi menggunakan golongan ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi
kombinasi ACEI-CCB lebih efektif dan efisien lama kerja singkat yaitu sekitar 4 – 6 jam.25
dibandingkan kombinasi CCB-ARB, hal Furosemide adalah obat lini pertama pada
tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian pengobatan edema yang disebabkan oleh
yang menunjukkan bahwa obat kombinasi gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan
ACEI-CCB memiliki unit cost lebih rendah penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik,
dibandingkan kombinasi CCB-ARB hal ini sebagai terapi tambahan untuk edema
dikarenakan nilai total cost dari kombinasi serebral atau paru saat diuresis cepat
CCB-ARB tinggi, efektivitas terapi kombinasi diperlukan juga pengobatan hiperkalsemia,
ACEI-CCB lebih tinggi dibandingkan dengan Furosemide digunakan juga untuk
kombinasi CCB-ARB hal ini dilihat dari pengobatan hipertensi, baik tunggal maupun
banyaknya pasien dengan tekanan darah dikombinasikan dengan obat diuretik lain,
terkontrol dan nilai ACER (Average Cost seperti triamtene atau spironolacton,4
Effectiviness Ratio) obat kombinasi ACEI-ARB Sedangkan diuretik HCT di kontra

JMPF Vol 10(1), 2020 9


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

Biaya Kombinasi A Relatif terhadap FDC B


Lebih rendah Sama Lebih tinggi
Lebih A B C
Efektivitas
rendah (Lakukan RIEB) Kombinasi B
Kombinasi A
Sama D E F
Relatif terhadap
I
FDC B Lebih tinggi G. Kombinasi A H
(Lakukan RIEB)

Gambar 2. Cost-effectiveness Grid

Keterangan : Daerah D, G, H menunjukkan hasil dominan, pasti terpilih tidak perlu


dilakukan RIEB; Daerah B, C, F menunjukkan hasil didominasi, tidak perlu
dipertimbangkan sebagai alternativ, sehingga tidak perlu diikutsertakan dalam
perhitugan RIEB; Daerah E menunjukkan hasil seimbang, masih mungkin dipilih jika lebih
mudah dilakukan /mudah diperoleh/memungkinkan untuk ditaat oleh pasien; Daerah A, I
harus mengitung RIEB (Ratio Inkremental Efektivitas Biaya), untuk melakukan pemilihan
perlu dilakukan perhitungan RIEB.

Gambar 3. Diagram Tornado Terhadap Pasien Dengan Tekanan Darah Terkonrol

indikasikan untuk pasien dengan gangguan tinggi di banding baseline nilai ACER
ginjal dan hati berat, hiponatremia, kombinasi A (Rp 12.414.485). Pemilihan
hiperkalsemia dan hiperurisemia.6 kombinasi B juga sensitif terhadap
Berdasarkan hasil dari tujuan penurunan biaya 20% pada kombinasi A
farmakoekonomi yang digambarkan dengan dimana nilai ACER kombinasi A
Cost-effectiveness Grid didapatkan Kombinasi (Rp. 9.931.588 akan lebih rendah dibanding
A (FDC ValsartanAmlodipin + Furosemide) baseline nilai ACER kombinasi B
berada pada sel G dengan efektivitas tinggi (Rp.15.924.406) (Gambar 3).
dengan biaya lebih rendah dibandingkan Berdasarkan analisis sensitivitas biaya
Kombinasi B (Gambar 2). terhadap nilai MAP (dengan asumsi
peningkatan dan penurunan sebesar 10 %
Analisis Sensitivitas nilai ACER dari nilai Mean Arteriol Pressure),
Hasil analisis sensitivitas berdasarkan Kombinasi A (FDC valsartan-amlodipin +
tekanan darah terkontrol memberikan hasil furosemide mempunyai nilai ACER
bahwa pemilihan kombinasi B sensitif berturut-turut Rp. 4.314.245/MAP dan
terhadap kenaikan biaya 20% di mana nilai Rp. 3.922.041/MAP lebih cost-effective
ACER kombinasi B (Rp 19.109.287) lebih diibanding Kombinasi B (FDC valsartan-HCT

10 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

Gambar 4. Diagram Tornado Terhadap Nilai Mean Arterial Pressure (MAP)

Gambar 5. Diagram Tornado Berdasarkan Rata-Rata Biaya Langsung Dan Tidak


Langsung

+ amlodipin) dengan nilai ACER A (FDC Valsaratan-Amlodipin + Furosemide)


berturut-turut Rp. 4.903.838/MAP dan sebagai akibat dari ketidakpastian adalah
Rp.4.458.034/MAP (Gambar 4). komponen dari biaya obat hipertensi dan non
Komponen biaya yang paling hipertensi (obat penyakit penyerta)
berpengaruh terhadap penggunaan total penggunaan kombinasi B. Sehingga
biaya obat kombinasi B (FDC Valsartan_HCT komponen biaya obat hipertensi penggunaan
+ Amlodipin) dan biaya kombinasi kombinasi kombinasi B sebesar Rp 10,649,389,

JMPF Vol 10(1), 2020 11


Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap

sedangkan pada kombinasi S-D sebesar in the prevalence of raised blood pressure or
Rp 7,915,097 dengan selisih sebesar Rp contain the prevalence of raised blood
2,734,292 (Gambar 5) . pressure, according to national
Untuk menekan biaya yang circumstances. Jenewa: World Health
dikeluarkan pasien dapat direkomendasikan Organization 2014.
pada penderita hipertensi di poliklinik rawat 4. Szucs TD, Burnier M, Erne P. Cost-
jalan RS. Tipe B Kuningan Jakarta Selatan effectiveness of losartan versus atenolol in
untuk menggunakan Obat Hipertensi treating hypertension - An analysis of the
Kombinasi A (FDC Valsartan-Amlodipin + LIFE study from a Swiss perspective.
Furosemide). Cardiovasc Drugs Ther. 2004;18(5):391–
7.
KESIMPULAN 5. Rustiani E, Andrajati R, Arsyanti L.
Efektivitas terapi paling besar untuk
Analisis Penggunaan Obat
menurunkan tekanan darah adalah FDC
Antihipertensi di Poliklinik Rawat
valsartan - amlodipin + furosemide yaitu
Jalan Rumah Sakit PMI Bogor:
sebanyak 32 proporsi pasien dengan rata-rata
Perbandingan Cost Effectiveness dan
MAP 101,29 mmHg, sedangkan FDC
Kualitas Hidup Pasien (Analysis of
valsartan - hydroklorothiazid + amlodipin
Usage Antihypertensive Drugs in
hanya 29 proporsi pasien dengan rata-rata
Outpatient Polyclinic PMI Hospital
MAP 103,59 mmHg. Nilai ACER dan ICER
Bogor: a Comparison of Coste. J Ilmu
yang memiliki biaya paling efektif adalah
Kefarmasian Indones [Internet].
FDC valsartan – amlodipin + furosemid
2013;12(2):209–15. Available from:
dimana nilai ACER sebesar Rp.
http://jifi.ffup.org/wpcontent/uploads/2
3.922.040/MAP. Dapat disimpulkan bahwa
015/11/209-215_Erni.pdf. Diakses: 4
antihipertensi FDC Valsartan-Amlodipin +
Januari 2018
Furosemide lebih cost effective untuk terapi
6. Muhadi. JNC 8 : Evidence-based
hipertensi dibandingkan penggunaan
Guideline Penanganan Pasien
antihipertensi FDC Valsartan-
Hipertensi Dewasa. Cdk. 2016;43(1):54–
Hydroklorothiazid + Amlodipin, sehingga
9.
dapat di rekomendasikan sebagai pilihan
7. Katzung G. Farmakologi Dasar dan
terapi untuk hipertensi.
Klinik. In: Buku I, Bagian Farmakologi
Falkultas Kedokteran Universitas
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih Airlangga. Salemba Medika, Jakarta;
kepada pihak – pihak yang berperan secara 2001. p. 269–71.
lansung maupun tidak lansung di dalam 8. Kandarini Y. Tatalaksana Farmakologi
penelitian ini. Terapi Hipertensi. Div Ginjal dan
Hipertensi RSUP Sanglah Denpasar.
DAFTAR PUSTAKA 2017; 1-6.
1. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan 9. Sargowo HD, Fakultas Kedokteran
Penelitian dan Pengembangan Unversitas Brawijaya. Single Pill
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; Combination in Antihypertensive
2013. 1-268 . Therapy. 2012;1–22.
2. Bernard W, Luis MR. Amlodipine and 10. Amol AV, Wayne K, Mina T, Tara G, et
Valsartan As Component Of a Rational all, Fixed dose combination
And Effective Fixed Dose Combination, antihypertensive mediucation, adherence,
Vascular Health and Risk Management and clinical outcomes : a population-base
2009; 145-174. retrospective cohort study, 2018: 1-18
3. World Health Organization (WHO). 11. Gradman AH, Basile JN, Carter BL,
Global target 6: A 25% relative reduction Bakris GL. Combination therapy in

12 JMPF Vol 10(1), 2020


Ani Rahayu, et al

hypertension. J Am Soc Hypertens Analisis Efektivitas Biaya Kombinasi


[Internet]. 2010;4(2):90–8. Available Antihipertensi Oral Pasien Hipertensi
from : http : // dx . doi . org / 10. Rawat Jalan Di RSUD Tugurejo
1016/j.jash.2010.02.005. Diakses : 4 Semarang Periode 2007. Sains Medika
Januari 2018. 2012 (vol 4-2); 124-134.
12. DH Zappe, BF Palmer, DA Calhoun, D 18. Aida M, Hasan D dan Hidayat W, Cost
Purkayastha1, R Samuel and KA Effectiviness Analysis Penggunaan
Jamerson. Effectiveness of Initiating Antihipertensi ACEI-CCB dan ARB-
Treatment With Valsartan / CCB Pada Pasien Hipertensi Rawat
Hydrochlorothiazide in Patients With Jalan RSUD Gunung Jati Cirebon
Stage-1 or Stage-2 Hypertension. Periode Januari-Juni 2014". Pancasila;
Journal of Human Hypertesion 2010- 2014: 1-80
24; 483-491. 19. Anwar, T.B. Dislipidemia Sebagai
13. Fu-Chih Hsiao, MD, Ying-Chang Faktor Resiko Penyakit Jantung
Tung, MD, Shing-Hsien Chou, MD, Koroner. Medan: Universitas Sumatra
Lung-Sheng Wu, MD, Chia-Pin Lin, Utara. 2004;Diakses tanggal 27 Agustus
MD, Chun-Li Wang, MD, Yu-Sheng 2018
Lin, MD, Chee-Jen Chang, PhD, and 20. Chobanian AV, Bakris GL, Black
Pao-Hsien Chu, MD. Fixed - Dose HR, Cushman WC, Green L A.,
Combinations of Renin – Angiotensin Izzo JL, Jones DW, Materson BJ,
System Inhibitors and Calcium Channel Oparil S, Wright JT, Roccella EJ, The
Blockers in the Treatmen t of Seventh Report of The Joint
Hypertension A Comparison of National Committee on Prevention
Angiotensin Receptor Blockers and Detection, Evaluation, and
Angiotensin - Converting Enzyme Treatment of Blood Pressure
Inhibitors 2015;1-10. http://www.ahajournal.org, 2003. Diakses
14. Arini Setiawati, Harmani Kalim dan tgl 06-08-2018.
Arif Abdillah. Clinical Effectiveness, 21. Raharja K dan Tjay TH. Obat-Obat
Safety and Tolerability of Amlodipine / Penting (Khasiat Penggunaan dan
Valsartan in Hypertensive Patients: the Efek-Efek Sampingnya) Edisi V; Alex
Indonesian Subset of the EXCITE Study. Media Komputindo, Gramedia, Jakarta
Acta Medica Indonesiana - The , 488-508.
Indonesian Journal of Internal 22. Afdhal AF. Farmakoekonomi Pisau
Medicine 2015 (Vol 47-3) ; 223-233. Analisis Terbaru Dunia Farmasi.
15. Jorge A, M.D, Shari G.F, M.D. Real Jakarta; 2011: 1-30
World Effectiveness and Safety of Singel 23. Kementrian Kesehatan Republik
Pill Combination of Amlpdipin / Valsartan Indonesia. Pedoman Teknis Analisis
or Amlodipin / Valsartan / Farmakoekonomi Di Fasilitas
Hudrochlorothiazide in Patients With Kesehatan. 2016. 1-100.
Hipertention from the Philippines. 24. Niken W, Alwiyah M, Muhammad,
Philippine Of Internal Medicine 201x4 Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan
(Vo; 52-4); 1-7 kombinasi Amlodipin - Furosemide
16. Welliang Z, MD, Yongbin S, MD, Dibandingkan Dengan Kombinasi
Jiangtao X, MD. Effectiveness and Safety Amlodipin-Bisoprolol Pada Pasien
of Valsartan/Amlodipin in Hypertensive Hipertensi Rawat Jalan Di RSUD
Patients with Stroke. Medicine 2017 Undata Palu Periode Agustus -
(96:26); 1- 7. Oktober Tahun 2014. 101-110.
17. Wili WT, Trimurti A, Riyanta A.

JMPF Vol 10(1), 2020 13

Anda mungkin juga menyukai