Anda di halaman 1dari 7

Al-Asalmiya Nursing

Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)


http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/keperawatan
Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019
p-ISSN: 2338-2112
e-ISSN: 2580-0485

PENGARUH TERAPI PIJAT STIMULUS KUTANEUS SLOW-STROKE BACK


MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK
PAIN (LBP) DI POLIKLINIK REHABILITASI MEDIK RSUD EMBUNG
FATIMAH BATAM TAHUN 2018.

Fadhilatul Huryah(1), Nanik Susanti(2)


(1)Akademi Kebidanan Putra Jaya Mandiri Batam
email: fadhilatulhuryah@gmail.com

Abstrak
Low back pain (LBP) merupakan rasa nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta
(tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor) yang disebabkan oleh aktivitas tubuh
yang kurang baik. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas
dan pangkal paha. Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengatasi nyeri adalah dengan
menggunakan stimulus kutaneus slow-stroke back massage. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh stimulus kutaneus slow-stroke back massage terhadap intensitas nyeri
pada penderita low back pain. Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental
dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel penelitian adalah pasien yang datang ke
poliklinik rehabilitasi medik RSUD Embung Fatimah kota Batam dengan keluhan nyeri low
back pain sebanyak 30 orang yang diambil secara Acidental Sampling. Berdasarkan analisis
menggunakan komputerisasi dengan uji Wilcoxon Signed Rank test diperoleh perbedaan rata-
rata sebesar 10,50 dengan nilai signifikan p = 0,00 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
stimulus kutaneus slow-stroke back massage mempengaruhi intensitas nyeri penderita low back
pain (LBP).

Kata kunci : slow-stroke back massage, intensitas nyeri, low back pain (LBP).

Abstract
Low back pain (LBP) is pain in the back area between the lower angle of the rib (rib) to the
lumbosacral (around the coccyx) which is caused by poor body activity. Pain can also spread to
other areas such as the upper back and groin. One non-pharmacological action to treat pain is
to use a cutaneous stimulus slow-stroke back massage.This study aims to determine the effect of
cutaneous stimulus slow-stroke back massage on pain intensity in low back pain sufferers. The
design of this study used a pre-experimental method with a one group pretest-posttest approach.
The study sample was patients who came to the medical rehabilitation polyclinic of Embung
Fatimah Hospital in Batam city with complaints of low back pain as many as 30 people taken by
accidental sampling.Based on the analysis using computerization with the Wilcoxon Signed
Rank test, the average difference was 10.50 with a significant value of p = 0.00 <0.05. So it can
be concluded that the cutaneous stimulus of slow-stroke back massage affects the intensity of
pain in low back pain (LBP) sufferers.

Keywords: slow-stroke back massage, intensity of pain, low back pain (LBP).

Page | 1
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

PENDAHULUAN samping yaitu gangguan


Setiap individu tidak terlepas gastrointestinal. Selain itu, penggunaan
dari aktivitas atau pekerjaan untuk jangka panjangnya dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian mengakibatkan perdarahan pada saluran
aktivitas dan pekerjaan tersebut cerna, tukak lambung, perforasi dan
membutuhkan energi dan kekuatan otot gangguan ginjal (Daniel, 2006).
yang cukup besar sehingga dapat
menimbulkan berbagai macam keluhan, Salah satu langkah sederhana
salah satunya adalah nyeri pinggang dalam upaya menurunkan nyeri dengan
bawah. Nyeri pinggang bawah menggunakan stimulus kutaneus adalah
merupakan salah satu kondisi paling dengan melakukan massage dan
sulit di kelola dan menyumbang paling sentuhan. Massage dan sentuhan
sedikit 5% dari masalah yang terlihat merupakan tehnik integrasi sensori yang
dalam praktik umum. mempengaruhi aktifitas sistem saraf
otonom. Relaksasi sangat penting
LBP menjadi perhatian dan dalam membantu klien untuk
dianggap sebagai masalah yang cukup meningkatkan kenyamanan dan
besar karena mempengaruhi membebaskan diri dari ketakutan serta
pertumbuhan ekonomi negara terutama stres akibat penyakit yang dialami
di negara barat (Meliala,dkk, 2005). dan nyeri yang tak berkesudahan
Dari hasil penelitian Cropcord (Potter & Perry, 2005).
Indonesia menunjukkan bahwa
penderita LBP pada jenis kelamin pria Teknik untuk melakukan SSBM
prevalensinya sebesar 18,2% dan pada dapat dilakukan dengan beberapa
wanita sebesar 13,6%. pendekatan, salah satu metode yang
dilakukan adalah dengan mengusap
Nyeri pinggang bawah atau kulit klien secara perlahan dan berirama
low back pain merupakan rasa nyeri, dengan tangan, dengan kecepatan 60
ngilu, pegal yang terjadi di daerah kali usapan per menit. Usapan yang
pinggang bagian bawah. Nyeri panjang dan lembut dapat memberikan
pinggang bawah bukanlah suatu kesenangan dan kenyamanan bagi
penyakit tapi merupakan gejala pasien, sedangkan usapan yang pendek
akibat dari penyebab yang sangat dan sirkuler cenderung lebih bersifat
beragam. menstimulasi. Keuntungan dari
stimulus kutaneus slow-stroke back
Dengan mengalami nyeri, sudah massage (SSBM) adalah tindakan ini
cukup membuat pasien frustasi dalam dapat dilakukan di rumah, sehingga
menjalani hidupnya sehari-hari memungkinkan pasien dan keluarga
sehingga dapat mengganggu kualitas melakukan upaya dalam mengontrol
hidup pasien. Karenanya, terapi utama nyeri.
diarahkan untuk menangani nyeri ini.
Terapi pijat (massage) sudah
Penanganan nyeri dapat mulai dikembangkan di Indonesia pada
dilakukan dengan terapi farmakologi kasus low back pain dan menunjukkan
dan terapi nonfarmakologi. Terapi angka keberhasilan mencapai 30%
farmakologi dengan menggunakan dalam menurunkan intensitas nyeri
siklooksigenase inhibitor (COX (Sumartini, 2008).
inhibitor) sering menimbulkan efek

Page | 2
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

Berdasarkan data tahun 2017, di METODE PENELITIAN


Poliklinik Rehabilitasi Medik di Penelitian ini menggunakan
RSUD Embung Fatimah Batam rancangan penelitian metode pra
terdapat sebanyak 4835 pasien. Dari eksperimental dengan pendekatan one
jumlah pasien tersebut sebanyak 10% group pretest-posttest. Ciri dari tipe
melaporkan mengalami nyeri pada penelitian ini adalah mengungkapkan
pinggang bagian bawah. Kondisi seperti hubungan sebab akibat dengan cara
di atas, maka sebagai seorang perawat melibatkan satu kelompok subjek.
perlu mengetahui tentang teknik terapi Kelompok subjek diobservasi sebelum
massage stimulus kutaneus slow-stroke dilakukan intervensi, kemudian
back massage dan efeknya yang dapat diobservasi lagi setelah intervensi
memberikan rasa nyaman bagi penderita (Notoatmodjo, 2012). Populasi adalah
LBP. seluruh pasien yang datang ke Poliklinik
Rehabilitasi Medik RSUD Embung
Berdasarkan latar belakang di Fatimah Batam dari bulan Januari-Juni
atas, maka perlu dilakukan penelitian 2018 sebanyak 935 orang.
untuk mengetahui pengaruh terapi pijat
stimulus kutaneus slow-stroke back Teknik pengambilan sampel
massage terhadap intensitas nyeri pada dalam penelitian ini dengan
penderita Low Back Pain (LBP) di menggunakan teknik Acidental
Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD Sampling yaitu peneliti mengambil
Embung Fatimah Batam 2018. sampel hanya dengan responden yang
ada keluhan low back pain (LBP) yang
Tujuan umum penelitian ini dilakukan dari tanggal 12 Oktober 2018
untuk mengetahui pengaruh terapi pijat sampai dengan 15 November 2018 dan
stimulus kutaneus slow-stroke back didapatkan sebanyak 30 orang sampel.
massage terhadap intensitas nyeri pada Alat yang digunakan dalam
penderita low back pain (LBP) di pengumpulan data untuk penelitian ini
Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD adalah lembar observasi yang berupa
Embung Fatimah Batam Tahun 2018. lembaran ekspresi wajah skala nyeri
Sedangkan tujuan khusus dalam menurut Bourbanis. Teknik data yang
penelitian ini yaitu mengidentifikasi digunakan untuk mengetahui adanya
intensitas nyeri low back pain sebelum perubahan tingkat nyeri pada pasien
pemberian terapi pijat stimulus kutaneus Low Back Pain (LBP) pada penelitian
slow-stroke back massage, ini menggunakan uji analisis SPSS 24,
mengidentifikasi intensitas nyeri low pada statistic non parametrik Wilcoxon
back pain sesudah pemberian terapi Signed Ranks Test.
pijat stimulus kutaneus slow-stroke back
massage, dan menganalisis pengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN
intensitas nyeri sebelum dan sesudah A. Hasil Penelitian
pemberian terapi pijat stimulus kutaneus Hasil penelitian yang dilakukan
slow-stroke back massage pada dari tanggal 12 Oktober 2018 sampai
penderita LBP di Poliklinik dengan 15 November 2018 dengan cara
Rehabilitasi Medik RSUD Embung pengisian lembar observasi sebelum dan
Fatimah Batam Tahun 2018. sesudah terapi stimulus kutaneus slow
stroke back massage di Poliklinik
Rehabilitasi Medik RSUD Embung

Page | 3
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

Fatimah Batam didapatkan sebagai Tabel. 3 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
berikut:
Postest – Negative 20a 10.5 210.00
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pre-test Pretest Ranks

Sebelum Positive 0b .00 .00


Intensitas Nyeri Skor Intervensi Ranks
Ties 10c
f %
Total 30
Nyeri ringan 1-3 0 0 Test
Statistic Post-Pre
Nyeri sedang 4-6 30 100
Z -4.472
Total 30 100 Asymp Sig
(2-tailed) 0.000
Berdasarkan tabel 1, intensitas
nyeri responden sebelum pemberian Berdasarkan tabel 3, analisis
terapi stimulus Kutaneus Slow-stroke ditemukan selisih negatif antara hasil
back massage di ukur dengan sebelum dan sesudah terapi adalah 20
menggunakan skala Bourbanis, dan mean rank 10.50. Nilai 20 dalam
didapatkan intensitas nyeri yang selisih negatif ini menunjukkan adanya
dirasakan responden (100%) pada penurunan dari sebelum pemberian
tingkat sedang dengan skor 4-6. terapi ke sesudah pemberian terapi. Dan
hasil wilcoxon didapatkan nilai ρ value
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Post-test 0,00 ≤ 0.05 yang menunjukkan adanya
pengaruh signifikan antara sebelum dan
Sesudah
sesudah pemberian terapi kutaneus
Intensitas Nyeri Skor Intervensi
slow-stroke back massage.
f %
Nyeri ringan 1-3 20 66.66 B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang
Nyeri sedang 4-6 10 33.33 telah dilakukan diperoleh bahwa untuk
Total 30 100 intensitas nyeri pada low back pain
(LBP) sebelum dilakukan pemberian
Berdasarkan tabel 2, setelah stimulus kutaneus slow-stroke back
responden diberikan terapi stimulus massage, sebanyak 30 orang. Seluruh
Kutaneus Slow-stroke back massage responden dilakukan pengukuran nyeri
selama kurang lebih 10 menit, dengan menggunakan skala nyeri
dilakukan pengukuran intensitas nyeri Bourbanis. Hasilnya menunjukkan
kembali dengan menggunakan skala bahwa seluruh responden (100%)
Bourbanis dan didapatkan sebanyak merasakan nyeri tingkat sedang karena
(66.66%) untuk nyeri ringan dengan sebagian besar responden yang datang
skor 4-6 dan (33.33%) pada nyeri ke Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD
sedang dengan skor 1-3ringan dengan Embung Fatimah Batam adalah rujukan
skor 4-6 dan (33.33%) pada nyeri dari klinik fasilitas kesehatan 1.
sedang dengan skor 1-3.
Nyeri sedang bersifat terus
menerus secara objektif pasien
mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat

Page | 4
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

mengikuti perintah dengan baik dan Slow Stroke Back Massage Terhadap
sebagian besar dengan adanya nyeri Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada
sedang dapat mengganggu aktivitas Lanjut Usia dengan hasil responden
sehari-hari.(Smeltzer & Bare, 2002). yang mengalami penurunan skala nyeri
pada tingkat sedang (30%) dan pada
Kemudian responden diberikan tingkat ringan (70%).
terapi stimulus kutaneus slow-stroke
back massage selama 3-10 menit Penurunan nilai intensitas nyeri
dengan cara bagian punggung diurut setiap individu berbeda-beda walaupun
dengan agak kuat kearah bahu stimulus yang diberikan sama.
kemudian dari bahu menuju ke bokong Perbedaan ini disebabkan karena nyeri
dengan gerakan lebih ringan. Setelah itu bersifat subjektif dan individual
diubah gerakan secara sirkuler pada sehingga respon yang diberikan antara
daerah sacrum dan pinggang kemudian seorang individu dengan individu lain
mengubah lagi gerakan kneading tidak sama tergantung dari faktor-faktor
(meremas) dari bokong menuju bahu yang mempengaruhinya seperti usia,
dan kembali dengan gerakan jenis kelamin, pengalaman masa lalu
memanjang. Sesudah dilakukan serta makna nyeri dan gaya koping
stimulus Kutaneus slow-stroke back (Potter & Perry, 2005).
massage kemudian dilakukan
pengukuran intensitas nyeri kembali Adanya penurunan intensitas
dengan skala Bourbanis. nyeri dikaitkan dengan mekanisme
penurunan nyeri teori gate control, yaitu
Hasil yang didapatkan (66.66%) menurunnya intensitas nyeri terjadi
mengalami penurunan untuk nyeri karena transmisi impuls nyeri diblok
ringan dan (33.33%) mengalami dengan mengaktifkan serabut A-beta
penurunan untuk nyeri sedang. Maka yang terdapat pada kulit. Serabut ini
dapat disimpulkan bahwa dengan akan berespon saat melakukan massage
diberikan terapi pijat stimulus kutaneus pada kulit dengan lembut , sehingga
slow-stroke back massage terdapat setelah pemberian stimulus kutaneus
pengaruh antara sebelum dan sesudah slow-stroke back massage terjadi
pemberian stimulus kutaneus slow- penurunan intensitas nyeri.
stroke back massage.
Untuk melihat adanya pengaruh
Pemberian terapi stimulus stimulus Kutaneus Slow-stroke Back
kutaneus slow stroke back massage Massage terhadap intensitas Nyeri pada
efektif untuk mengurangi rasa nyeri. penderita Low Back Pain (LBP) di
Karena di dalam terapi stimulus penelitian ini menggunakan uji analisis
kutaneus slow-stroke back massage SPSS 24, pada statistik non parametrik
terdapat gerakan yang berfungsi juga Wilcoxon Signed Ranks Test.
untuk memperlancar peredaran darah Berdasarkan hasil uji statistik dengan
dan dapat mengurangi ketegangan otot Wilcoxon Signed Ranks Test ditemukan
sehingga menimbulkan respon relaksasi. adanya perbedaan intensitas nyeri antara
sebelum dan sesudah pemberian
Hasil penelitian ini sejalan stimulus kutaneus slow-stroke back
dengan penelitian sebelumnya yang massage yang signifikan dibuktikan
dilakukan oleh Niken (2015) yang dengan nilai p= 0,00 < 0,05 dengan nilai
berjudul Pengaruh Stimulasi Kutaneus perbedaan rata-rata (mean) sebesar

Page | 5
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

10,50 yang berarti bahwa Ha Dari hasil analisis Bivariat


dipenelitian ini diterima sehingga dapat menggunakan program SPSS 24 dengan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh uji statistik non parametrik Wilcoxon
yang signifikan antara stimulus Signed Ranks Test menunjukkan adanya
kutaneus slow-stroke back massage penurunan dari sebelum pemberian
terhadap intensitas nyeri pada penderita terapi ke sesudah pemberian terapi
low back pain (LBP) di Poliklinik dengan nilai p = 0,00 < 0,05 berarti
Rehabilitasi Medik RSUD Embung bahwa Ha diterima sehingga terdapat
Fatimah Batam Tahun 2018. Dengan pengaruh yang signifikan antara
demikian, stimulus kutaneus slow- stimulus kutaneus slow-stroke back
stroke back massage dapat massage terhadap intensitas nyeri pada
mempengaruhi intensitas nyeri pada penderita low back pain (LBP) di
penderita low back pain dan terbukti Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD
mampu menurunkan nilai intensitas Embung Fatimah Batam Tahun 2018.
nyeri penderita low back pain. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian DAFTAR PUSTAKA
terdahulu yang dilakukan Ni P.P Daniel. 2006. OAINS Konvensional
Kusuma Dewi (2017) tentang “ Masih Jadi Pilihan. Diambil dari
Pengaruh Back Massage terhadap http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id
Tingkat Nyeri Low Back Pain pada diakses tanggal 4 Mei 2018.
kelompok tani Semangka Mertha Abadi
di desa Yeh Sumbul” dengan hasil nilai Meliala.L.KRT. 2005, Nyeri Punggung
p= 0,001 yang artinya lebih kecil dari Bawah. Kelompok Studi Nyeri
0,05 ( p< 0,05) dan rata-rata nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis
sebelum terapi dan sesudah terapi Saraf Indonesia (PERDOSSI).
adalah 2,83. Jakarta.

KESIMPULAN Niken. 2015. Pengaruh Stimulasi


Kesimpulan yang dapat diambil Kutaneus:Slow Stroke Back
dari penelitian ini adalah: Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Punggung Bawah Pada
Hasil pengukuran intensitas Lanjut Usia. Stikes Wira Medika
nyeri responden dengan menggunakan PPNI. Bali
Skala Boubanis (0-10) sebelum
dilakukan pemberian stimulus kutaneus Notoatmodjo. 2012. Metodologi
slow-stroke back massage diperoleh Penelitian Kesehatan. Jakarta :
bahwa seluruh responden (100%) Rineka Cipta.
mengalami nyeri pada tingkat sedang.
Potter, P A & Perry, A G. 2005. Buku
Hasil pengukuran intensitas Ajar Fundamental Keperawatan:
nyeri responden dengan menggunakan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi
Skala Borbanis (0-10) setelah dilakukan 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
pemberian stimulus kutaneus slow-
stroke back massage didapatkan Sumartini. 2008. Pengaruh Stimulasi
sebanyak (66.66%) skala nyeri ringan Kutaneus slow Stroke Back
dan (33.33%) pada nyeri sedang. Massage terhadap nyeri
Osteoarthritis Pada Lansia di
Panti werdha Griya Asih Lawang

Page | 6
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 8, No. 1, Tahun 2019

Malang. Diambil dari


http://www.interscience/journal
diakses tanggal 4 Juli 2018.

Page | 7

Anda mungkin juga menyukai