Skripsi
Oleh
Ummu Salamah
NIM.5101415037
FAKULTAS TEKNIK
2019
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 5101415037
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Analisis Kebutuhan dan Pendapat Masyarakat Terkait Pelayanan Air Bersih
di Perumahan Permata Puri Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang” telah dipertahankan di depan
sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada tanggal ….. bulan ….. tahun …..
Oleh
NIM : 5101415037
Panitia:
Ketua Sekretaris
Aris Widodo, S.Pd., M.T. Ir. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., IPP.
NIP.197102071999031001 NIP.
Drs. Tugino, M.T. Drs. Bambang Sugiyarto Aris Widodo, S.Pd., M.T.
Mengetahui:
NIP.196911301994031001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri
Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Ummu Salamah
NIM.5101415037
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“….. Sesunguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah,
Tuhan Semesta Alam.” (Q.S. Al-An’am:162)
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu,…..” (Q.S. At-Taubah:105)
PERSEMBAHAN
1. Abi Drs. Slamet Mugiono dan Umi Tunjiah, S.H., yang sudah mendidik
dengan pendidikan terbaik, selalu mendoakanku siang-malam, tak henti
memberi motivasi dan semangat, dan selalu menjadi yang pertama dalam
segala hal. Terima kasih.
2. Kakak-kakakku tercinta: Mbak Bitoh, Mas Hasan, dan Mas Husain. Terima
kasih sudah mau direpotin sejak menjadi mahasiswa baru dulu.
3. Adik-adikku tercinta: Hudzaifah, Balqis, Rumaisha, Usamah, Ukasyah,
yang masing-masing sedang menuntut ilmu di kota lain.
4. Calon pendamping hidup yang masih sama-sama berjuang.
5. Penduduk Permata Puri, termasuk seluruh Pak RW dan Pak RT. Terima
kasih banyak bantuan dan kesediaannya di sela aktivitas yang padat.
6. Almamater PTB UNNES.
7. Organisasi-organisasi yang menjadi tempat menempa diri: BEM FT
UNNES 2016, UKM Penelitian UNNES 2016, DPM KM UNNES 2017,
Ristek FT UNNES, dan KAMMI FATAHILLAH.
8. Pembaca sekalian.
v
ABSTRAK
Ummu Salamah, 2018. Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat
tentang Pelayanan PDAM Tirta Moedal di Perumahan Permata Puri Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang. Pembimbing Aris Widodo, S.Pd., M.T. Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang.
Jumlah penduduk yang makin meningkat di perumahan Permata Puri
membuat kebutuhan air bersih juga meningkat tiap tahun. Layanan air bersih dari
PDAM Tirta Moedal harus terpenuhi secara kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan
aspek teknis lainnya. Maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk: (1) mengetahui
kebutuhan air bersih di Permata Puri tahun 2018, (2) mengetahui total kebutuhan
air bersih di Permata Puri tahun 2028, serta (3) untuk mengetahui pendapat
masyarakat Permata Puri terkait pelayanan dari PDAM.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
penelitian kuantitif. Untuk mendapatkan data primer di perumahan Permata Puri
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan untuk data
sekunder dari PDAM menggunakan teknik observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa: (1) kebutuhan air bersih di Permata
Puri tahun 2018 adalah sebesar 128 L/O/H yang artinya penduduk Permata Puri
termasuk hemat dalam menggunakan air, (2) kebutuhan air bersih di tahun 2028
dengan target cakupan pelayanan 90% adalah 9,04 l/dt atau 187,4 L/O/H, (3)
menurut pendapat masyarakat, air yang diterima hanya memenuhi 45% standar
kualitas air bersih , kuantitas air layanan sudah mencapai 72% untuk musim
penghujan namun hanya bisa mencukupi 44% di musim kemarau, kontinuitas air
yang mengalir belum bisa 24 jam dalam sehari, dan kepuasan pelanggan terhadap
pelayan PDAM jika ditinjau dari aspek teknis hanya mencapai 42% dari 100%
layanan.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Pendapat Masyarakat tentang
Pelayanan PDAM Tirta Moedal di Perumahan Permata Puri Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaatnya di yaumil
akhir nanti, Aamiin.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM., Dekan Fakultas Teknik, atas fasilitas yang
disediakan bagi mahasiswa.
3. Aris Widodo, S.Pd., M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus
Koordinator Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan serta
Pembimbing yang penuh perhatian dan atas perkenaan memberi bimbingan
dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudahan menunjukkan
sumber-sumber yang relevan dengan penulisan karya ini.
4. Drs. Tugino, M.T., Penguji I yang telah memberi masukan yang sangat
berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar, tanggapan,
menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.
5. Drs. Bambang Sugiyarto, M.T., Penguji II yang telah memberi masukan
yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,
tanggapan, sehingga menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.
6. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNNES yang telah memberi bekal
pengetahuan yang berharga.
7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
pembelajaran baik di jurusan Teknik Sipil maupun di SMK.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
viii
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................25
BAB V PENUTUP.................................................................................................84
LAMPIRAN ...........................................................................................................87
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6 Konsumsi Kebutuhan Air Bersih Permata Puri 2018 ............................39
Tabel 4.9 Prediksi Kebutuhan Air Bersih di Permata Puri 2019-2028 ..................44
x
Tabel 4.21 Kecepatan Respon Pengaduan .............................................................60
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.12 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Biasa ........................58
Gambar 4.13 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Kerja ........................58
Gambar 4.14 Diagram Tingkat Aliran Air Layanan di Hari Libur ........................59
xii
Gambar 4.23 Diagram Pekerjaan Penduduk Permata Puri ...................................67
Gambar 4.26 Diagram Sumber Air untuk Minum dan Memasak .........................69
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
data dari Badan Pusat Statistik Kota Semarang pada Juni 2018 memiliki
1.815.729 jiwa dengan kepadatan penduduk sejumlah 4859 jiwa/ km2. Hal ini
menunjukkan bahwa betapa padatnya kota Semarang yang hanya memiliki luas
Air bersih sendiri merupakan suatu kebutuhan yang amat vital bagi
penghujan. Dalam kurun waktu 24 jam, manusia tidak bisa lepas dari air bersih,
1
2
dan penyedia air bersih di Kota Semarang dilakukan oleh pemerintah daerah
Kota Semarang melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal.
Menurut UU nomor 5 tahun 1962, PDAM adalah sebagai kesatuan usaha milik
kemanfaatan untuk mencukupi kebutuhan air bersih layak konsumsi. Selama ini,
sumber air yang digunakan oleh PDAM Tirta Moedal adalah dari Instalasi
Pengolahan Air, mata air, dan sumur artetis yang kemudian disalurkan melalui
perpipaan ke seluruh bagian kota Semarang, yakni cabang Timur, Selatan, Barat,
keluhan dari konsumen yang diterima oleh PDAM Tirta Moedal. Berdasarkan
dari situs media sosial facebook dan twitter yang telah peneliti amati di akun
tahun 2018 adalah terkait air yang sering mati, mengalir hanya di waktu-waktu
tertentu, sering terjadi kebocoran pipa, dan pelayanan yang kurang baik. Masalah
dan keluhan tersebut tentu diperhatikan dan dicarikan solusi oleh pihak PDAM.
Tapi kemudian yang menjadi pertanyaan adalah jika tahun 2018 di Kota
Semarang dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa telah banyak
permasalahan dalam pelayanan dan persediaan air bersih, lalu bagaimana dengan
lima, sepuluh, atau puluhan tahun ke depan? Masihkah air bersih mudah
perindustrian. Selain itu, di Ngaliyan juga padat akan penduduk sehingga banyak
Perumahan Permata Puri yang dihuni oleh 1339 Kepala Keluarga (KK)
dan asri. Ada beberapa jenis tipe rumah yang dihuni, mulai dari tipe 21 sampai
90 atau lebih. Beberapa fasilitas di dalam perumahan antara lain ada perkantoran,
tempat belanja, masjid yang luas, sekolah, dan lapangan olahraga. Adapun
zonasi perumahannya berdasarkan Rukun Warga (RW) dan cluster yang tiap
Permata Puri memiliki ribuan unit rumah, namun tidak 100% penghuni
menggunakan air bersih dari PDAM. Pada awalnya, sumber air bersih untuk
seluruh rumah di Permata Puri berasal dari PDAM. Seiring berjalannya waktu,
Puri sendiri, lalu banyak berdiri perindustrian di Ngaliyan, maka air bersih tak
sampai pada seluruh rumah di Permata Puri. Ataupun jika mengalir, hanya
sedikit, jarang, dan harus bergilir. Secara kualitas pun masih kurang, yakni air
yang mengalir berwarna kecokelatan yang bercampur dengan pasir atau tanah.
4
keberjalanan aktivitas sehari-hari penghuni Permata Puri. Oleh karena itu, pada
akhirnya beberapa Rukun Tetangga (RT) lebih memilih membuat sumur artetis
umum. Adapula yang menggunakan double sumber air bersih, yakni dari PDAM
Timur, Selatan, Utara, dan Tengah. Sebab jumlah penduduk makin meningkat
bersih pun meningkat. Hal ini harus sejalan dengan pelayanan dan ketersediaan
air bersih yang diolah oleh pemerintah Kota Semarang dalam hal ini dilimpahkan
kepada PDAM Tirta Moedal. Maka, PDAM Tirta Moedal perlu mengkaji
kembali kebutuhan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Semarang agar
kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi untuk sekarang dan masa
mendatang.
teknis lainnya.
1. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah hanya hunian yang sudah
Permata Puri.
1. Berapa besar kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri pada tahun
2018?
2. Berapa besar prediksi total kebutuhan air bersih di Perumahan Permata Puri
tahun 2018.
a. Bagi Peneliti
penelitian sebelumnya.
b. Bagi Masyarakat
Dapat memberi manfaat dan informasi terkait kebutuhan air bersih di masa
mendatang.
c. Bagi Mahasiswa
d. Bagi Dosen
di kegiatan perkuliahan.
UNNES.
f. Bagi Pemerintah
PDAM Tirta Moedal dalam pengambilan keputusan dalam mengelola air bersih
untuk sekarang dan masa yang akan datang. Selain itu untuk menambah
wawasan bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang air bersih
PDAM di perumahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang
yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas
kesehatan yang dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari
penentuan standar kualitas air minum adalah efek-efek dari setiap parameter jika
melebihi dosis yang telah ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas air minum
pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat
kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada dan teknologi yang tersedia.
kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik,
8
9
Menurut Sutrisno (dalam Asmadi et al, 2011) sumber air merupakan salah
satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyedia air bersih, karena
tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.
Macam-macam sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum
a. Air Laut
Air hujan bisa dijadikan air minum, namun tidak saat air tersebut baru turun
karena masih banyak mengandung kotoran. Sifat air hujan adalah agresif pada
pipa-pipa penyalur dan bak penampungan, sehingga cepat terjadi korosi atau
karat. Selain itu, air hujan juga bersifat lunak sehingga mempercepat (boros)
c. Air Permukaan
Air hujan yang mengalir di permukaan bumi disebut air permukaan. Selama
pengalirannya, air ini bisa mendapat banyak kotoran seperti lumpur, daun,
Air sungai dan air rawa adalah macam dari air permukaan. Air sungai pada
umumnya memiliki derajat pengotoran yang tinggi sehingga tidak bisa langsung
digunakan sebagai air bersih apalagi air minum, melainkan harus ada pengolahan
yang sempurna dahulu. Sedangkan air rawa bisa digunakan untuk air bersih di
10
d. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona
jenuh di mana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan
atmosfer. Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah
dangkal, terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m2 sebagai sumur air minum, air
dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas kurang cukup dan
tergantung pada musim. Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang
pertama. Pengambilan air tanah dalam tidak semudah air tanah dangkal karena
harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamannya sehingga dalam suatu
Air tanah terutama berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan
tanah/bumi dan sebagian besar meresap ke dalam tanah dan mengisi rongga-
rongga atau pori-pori di dalam tanah. Kandungan air tanah di dalam tanah
tergantung dari struktur tanahnya, apakah tanah yang rembes air atau
e. Mata Air
Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan
sama dengan air dalam. Berdasarkan cara keluarnya, mata air di sebut rembesan
11
jika air keluar dari lereng-lereng, dan disebut umbul jika air keluar ke permukaan
Menurut Tri Joko (2009), sistem distribusi adalah sistem yang langsung
distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa yang
membawa air yang telah diolah dari instalasai pengolahan menuju pemukiman,
perkantoran, dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem
ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir distribusi), yang
digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk
Menurut Howard, S.P., et al ( dalam Tri Joko, 2009) sistem pengaliran yang
konsumen. Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau
12
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
menyiram tanaman, dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan
hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas
a. Segi Kuantitas
Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu
disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air
yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Ditinjau dari segi
7. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan,
selain pemakaian air harian yang tidak tetap, banyak keperluan air bagi tiap
orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor,
b. Segi Kualitas
Kualitas air tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang
2. Litologi, yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur-
3. Waktu, yaitu semakin lama air tanah itu tinggal di suatu tempat akan
Adapun kualitas air yang baik menurut Asmadi et al (2011) adalah sebagai
berikut:
1. Secara Fisik: tidak berasa, tidak berbau, tidak keruh, dan mengandung zat
2. Secara Kimia
a. pH (derajat keasaman)
Pada umumnya, keasaman air disebabkan oleh gas Oksida yang larut
b. Kesadahan
disebabkan oleh sulfat dan karbonat, klorida dan nitrat dari magnesium dan
c. Besi
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada
bahan yang terbuat dari metal. Batas maksimal yang terkandung didalam
d. Alumunium
15
e. Zat Organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara
makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup
di perairan.
f. Sulfat
penanganan dan pengolahan air bekas yang dapat mengakibatkan kerak air
yang keras pada alat merebus air selain mengakibatkan bau dan korosi
250 mg/l.
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.
h. Klorida
16
Klorida dalam jumlah yang kecil dan konsentrasi yang layak dibutuhkan
ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
i. Zink atan Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. Jika
3. Secara Biologis
a. Bakteri Colli
dan sama sekali tidak boleh mengandung bakteri colli melebihi batas-batas
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan
Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
rendah BOD maka kualitas air minum tersebut makin baik. Sedangkan
mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6
mg/l.
banyaknya air yang dibutuhkan, baik untuk beraktivitas ataupun usaha. Hal ini
rumah tangga (domestik) saja, tetapi berpengaruh pada sektor usaha yang
lainnya.
Kebutuhan air domestik atau rumah tangga yaitu air yang digunakan untuk
dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, luas rumah dan halaman, banyaknya
Tabel 2.1 Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga sesuai Kategori Kota
18
Kebutuhan
No Kategori Kota Jumlah Penduduk (jiwa) air bersih
(L/H/O)
Semi Urban (Ibu Kota
1 3.000 - 20.000 60 - 90
Kecamatan/desa)
2 Kota Kecil 20.000 - 100.000 90 - 110
3 Kota Sedang 100.000 - 500.000 110 - 125
4 Kota Besar 500.000 - 1.000.000 120 - 150
5 Kota Metropolitan >1.000.000 150 - 200
Sumber: SNI 6728.1:2015 Sumber Daya Air, 2015
Kebutuhan air non domestik merupakan kebutuhan air yang digunakan oleh
sebagainya.
Non
Domestik Kehilangan
No Jumlah Penduduk Domestik
(1/kapita/hr) Air
(1/kapita/hr)
1 >1.000.000 150 60 50
2 500.000 - 1.000.000 135 40 45
3 100.000 - 500.000 120 30 40
4 20.000 - 100.000 105 20 30
5 <20.000 82,5 10 24
Sumber: Puslitbang PDAM Tirta Moedal 2018
a. Iklim
Kebutuhan air pada iklim yang hangat dan kering lebih besar daripada iklim
yang lembab. Pada iklim dingin, air mungkin diboroskan di kran-kran untuk
b. Ciri-ciri penduduk
Pemakaian per kapita di daerah miskin jauh lebih rendah daripada di daerah
kaya.
jaringan limbah cenderung untuk lebih tinggi di kota besar daripada kota
kecil.
e. Faktor teknis
Yaitu keadaan sistem, tekanan, harga, dan pemakaian meter air, yang
berpengaruh pada bekerjanya meter air dengan baik pada sambungan rumah.
f. Usia pengguna
20
Usia pengguna sangat menentukan jumlah dan kebutuhan air. Pemakaian air
Di kota-kota besar di Negara maju, sudah menjadi budaya yntuk buang air di
kloset atau union yang membutuhkan air sekitar 10 liter. Berbeda dengan di
buang air.
h. Ketersediaan air
Ketersediaan air mencakup kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Jika air yang
tersedia tidak banyak, tidak bagus, dan mengalir kurang lancar, maka orang
Semakin tinggi tingkat kesadaran maka semakin tinggi pula kebutuhan air
bersih. Misalnya, mereka akan mencuci alat masak dengan baik, mandi lebih
air. Daerah dengan populasi yang padat dan usaha penjualan bahan makanan
Pelayanan air bersih erat dengan institusi pengelolaan air bersih, cakupan
dan kualitas aliran, penentuan tarif atas air, kebocoran serta kemauan dari
pelanggan untuk membayar kenaikan tarif atas pelayanan yang lebih baik.
manajemen yang sistematis melalui suatu badan atau lembaga pengelolaan air
bersih. Pada saat ini jumlah PDAM sebagai perusahaan daerah sekitar 300 buah
(Bappenas) dalam Suharyanto, dkk (2002), pada saat ini institusi PDAM secara
tingkat pelayanan yang rendah yaitu 17% dari total jumlah penduduk yang ada,
kehilangan air yang tinggi berkisar 41% dan konsumsi air yang rendah rata-rata
Pelayanan yang ideal adalah adanya pelayanan untuk pemakai air selama 24
jam. Menurut Twort et al (2003), beberapa Negara di asia seperti India sangat
jarang pelayanan air bersih bisa dilakukan selama 24 jam. Hal ini didukung
survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) yang menunjukkan
40% dari 50 kota-kota di kawasan Asia tidak dapat memberikan suplai air bersih
selama 24 jam dan sekitar 2/3 dari kebutuhan air masyarakat pemenuhannya
semakin besar.
Dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 tahun 2001 dapat dilihat bahwa
pemilahan air menjadi beberapa golongan yang mengacu pada standar World
kesehatan air dilihat dari faktor fisika (warna, bau, temperatur, kekeruhan),
faktor kimia (zat-zat kimia berbahaya), dan faktor bakteriologi (seperti bakteri
Ecolli).
mencapai lebih dari 50% dari suplai yang ada (Kodoatie & Syarif dalam
antara jumlah air yang diproduksi oleh produsen air dan jumlah yang terjual
kepada konsumen sesuai dengan yang tercatat di meter-meter air pelanggan. Ada
2 jenis kehilangan air pada sistem suplesi air bersih, yaitu : kebocoran fisik dan
kebocoran administrasi.
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
kesejahteraan, dan air. Permasalahan itu saling terkait bila laju pertumbuhan
kebutuhan dan ketersediaan air bersih. Di Perumahan Permata Puri, air yang
disuplai dari PDAM tidak bisa mencakup 100% penduduknya dengan keadaan
air yang mengalir tidak dalam 24 jam atau mengalir hanya di waktu-waktu
air bersih hingga 10 tahun mendatang maka akan mengambil data dari
masyarakat berupa data pribadi, penggunaan air, dan penilaian mereka terhadap
layanan PDAM. Sedangkan data dari PDAM berupa sumber air, produksi dan
kebutuhan air bersih yang cukup sesuai standar dan pelayanan prima dari PDAM
Kecamatan Ngaliyan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adalah sebesar 14.585.824 liter per bulan atau 14.585 m3 per bulan.
Sedangkan dari data PDAM Tirta Moedal sepanjang tahun 2018 adalah
sebesar 121.842 m3 dengan konsumsi rata-rata per orang per hari sebesar
128 liter, sehingga bisa dikatakan penduduk Permata Puri termasuk hemat
b. Kebutuhan air bersih di Permata Puri pada tahun 2028 dengan jumlah
penduduk 4.631 jiwa dengan target cakupan pelayanan sebesar 90% adalah
9,04 l/dt dengan kehilangan air 1,80 l/dt, kebutuhan harian maksimum 10,85
l/dt, debit di waktu puncak sebesar 14,47 l/dt dan konsumsi per orang per
kualitas air hanya memenuhi 45% dari standar, jika ditinjau dari aspek
kandungan rasa, serta tidak layak untuk langsung diminum atau dimasak,
(2) tekanan air sudah cukup besar sehingga air yang mengalir 72% cukup
84
85
44% jika di musim kemarau, (3) aliran air di pagi hari hanya terpenuhi 26%
kelancaran air, karena menggunakan sistem bergilir dari PDAM yang hanya
pelayanan PDAM jika ditinjau dari aspek teknis hanya mencapai 42% dari
5.2 Saran
reservoir, sumber air, agar tetap bisa melayani masyarakat hingga berpuluh
kualitas, kuantitas, dan kontuniutas air yang masih kurang. Ikuti saran-saran
c. Bagi Pembaca
akurat.
86
DAFTAR PUSTAKA