Anda di halaman 1dari 3

Program Keluarga Harapan 

(PKH)
Target penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2021 adalah 10 juta kepala
keluarga. Program bantuan PKH ini sebenarnya sudah diselenggarakan sebelum pandemi.

PKH merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin
(KM). Program penangulangan sudah berjalan sejak tahun 2007. Besaran uang tunai yang
disalurkan ialah sebagai berikut:

1. ibu hamil dan anak usia 0-6 tahun akan menerima Rp 250.000 per bulan
2. siswa SD sebesar Rp 75.000 per bulan
3. siswa SMP sebesar Rp 125.000 per bulan
4. siswa SMA sebesar Rp 166.000 per bulan
5. penyandang disabilitas berat menerima Rp 200.000 per bulan
6. orang lanjut usia (70 tahun ke atas) menerima sebesar Rp 200.000 per bulan

(https://www.suara.com/news/2020/12/30/144059/bansos-januari-2021-jumlah-uang-tunai-dan-
mekanisme-penyaluran?page=all )

BNI menjadi salah satu bank pertama yang menyatakan siap menjadi digital banking
partner untuk program yang terkait dengan subsidi ataupun bantuan sosial pemerintah,
termasuk bansos PKH dan BPNT.

BNI juga yang memperkenalkan kemudahan menggunakan teknologi perbankan untuk


menajamkan penyaluran bansos PKH agar bisa dilakukan secara nontunai (cashless) dan
memenuhi prinsip 6T seperti yang diharapkan pemerintah, yaitu tepat sasaran, tepat
kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat administrasi. Solusi yang
diberikan BNI adalah penciptaan kartu combo (satu kartu dengan dua fungsi, yaitu
fungsi saving dan fungsi wallet), yang sekarang dikenal sebagai KKS (kartu keluarga
sejahtera), sehingga bansos dan subsidi dalam bentuk apa pun, baik uang maupun
barang/natura, benar-benar sampai kepada keluarga penerima manfaat.

Guna memudahkan masyarakat melakukan transaksi dengan kartu bansos atau KKS
tersebut, BNI menginisiasi digitalisasi e-Warong KUBE menjadi agen bank atau Agen46
dengan penempatan mesin electronic data capture (EDC) bank sebagai alat akseptasi
kartu pada warung yang ada di sekitar KPM. Dengan demikian, pemberdayaan
keekonomian masyarakat akan berjalan seiring dengan berbagai program bansos atau
subsidi yang diimplementasikan pemerintah. Program ini juga akurat karena secara
teknologi mengharuskan KPM membelanjakan dana bansos hanya untuk pembelian
sembako, bukan rokok atau pulsa telepon seluler.

Sukses penyaluran bansos PKH melalui KKS tersebut memberikan dampak positif bagi
masyarakat, di antaranya terciptanya budaya bertransaksi secara nontunai (cashless
society) dan literasi keuangan yang meluas. Maka, dalam perkembangannya, kesuksesan
tersebut membuat pemerintah memercayakan penyaluran bantuan lain secara nontunai
melalui ATM ataupun e-Warong KUBE, seperti BPNT, bekerja sama dengan Bulog.

Saat ini, program digitalisasi penyaluran bansos pemerintah yang awalnya digagas BNI
telah berjalan baik dan dalam perkembangannya sudah melibatkan
Himbara. (https://www.bni.co.id/id-id/beranda/berita/siaranpers/articleid/6837 )

Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos telah dicairkan. Bantuan PKH ini
disalurkan melalui Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Sehubungan dengan adanya Pandemi
Covid-19 yang telah mewabah di seluruh wilayah Indonesia, maka keluarga penerima manfaat
(KPM) bansos PHK dapat mencairkan dana bantuan melalui:

1. KPM dapat melakukan pencairan di ATM dengan menggunakan menu Penarikan Tunai pada
ATM BNI.
2. KPM dapat melakukan pencairan di Cabang dengan alur sebagai berikut:
 KPM mendatangi Cabang dengan membawa KKS dan PIN Mailer (apabila tidak hapal);
 Saat di Counter, KPM menginformasikan untuk penarikan dana bantuan sosial;
 Teller akan melakukan verifikasi dan validasi, apabila sudah sesuai, KPM akan menerima
dana bantuan.
 Bagi penerima yang sakit, lanjut usia dan penyandang disabilitas berat, bank-bank
tersebut akan mengantarkan langsung ke tempat tinggal masing-masing, kata Mensos
Risma.
Bansos PKH Kemensos ini akan disalurkan setiap 3 bulan sekali, Januari, April, Juli dan
Oktober, yang dapat dimanfaatkan untuk:
1. Peningkatan kesehatan keluarga,
2. Peningkatan pendidikan anak dan mengurangi beban keluarga,
3. Kebutuhan dasar modal usaha, dan
4. Sebagian untuk ditabung.
PKH Kemensos 2021, sesuai dengan alokasi anggaran yang ada di Kemensos targetnya adalah
10 juta keluarga penerima manfaat dengan total anggaran Rp28,7 triliun. PKH diberikan kepada
Keluarga Sangat Miskin (KSM) selanjutnya penerima bantuan PKH disebut Keluarga Penerima
Manfaat (KPM). Data keluarga yang dapat menjadi peserta PKH didapatkan dari Basis Data
Terpadu dan memenuhi sedikitnya satu kriteria kepesertaan program berikut, yaitu:
1. Memiliki ibu hamil/nifas/anak balita;
2. Memiliki anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra sekolah);
3. Anak usia SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun);
4. Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (Usia 12-15);
5. Anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar termasuk anak dengan
disabilitas;
6. Memiliki lanjut usia mulai dari 60 (enam puluh) tahun ke atas.

(https://tirto.id/cara-cairkan-bansos-phk-kemensos-2021-di-mandiri-bri-bni-btn-f8P4 )

Anda mungkin juga menyukai