Materi Relai Diferensial
Materi Relai Diferensial
RELAI DIFERENSIAL
Proteksi diferensial merupakan salah satu pelindung utama pada transformator daya.
Relai ini sangat selektif sehingga biasanya tidak perlu dikoordinasikan dengan relai proteksi
lainnya, dan bekerjanya sangat cepat,tidak memerlukan waktu.
1.2. APLIKASI
Relai diferensial digunakan sebagai pengaman utama untuk :
- Generator
- Transformator tenaga
- Busbar
- Motor listrik kapasitas besar
1
Untuk daerah pengamanan dari relai diferensial dibatasi antara dua buah CT (lihat
gambar 1.)
KAWASAN
PENGAMANAN
CT1 I1 CT2 I2
Alat yang
diproteksi
i1 i2
I = 0
Agar relai diferensial dalam kondisi normal (tidak terjadi gangguan) relai tidak
bekerja, maka persyaratannya adalah sebagai berikut :
1. CT 1 dan CT2 (maupun ACT nya) harus mempunyai rasio sedemikian sehingga besar
arus i1 = i2
2. Sambungan dan polaritas CT1 dan CT2 maupun ACT nya harus benar.
2
KAWASAN PENGAMAN
CT1 I1 CT2 I2 = 0
Alat yang
diproteksi
i1 i2 = 0
i ≠ 0
3
KAWASAN
PENGAMANAN
CT1 I1 CT2 I2
Alat yang
diproteksi
i1 i2
i = 0
4
1.3.4. RELAI DIFERENSIAL BIAS ( PERCENTAGE RELAI DIFERENSIAL )
Pada saat kondisi normal (tidak ada gangguan) didalam daerah pengaman an, ada
kemungkinan muncul arus tidak seimbang (∆i’) sehingga relai pengaman salah kerja.
Penyebab timbulnya arus tidak seimbang (∆i’) lihat gambar 4, dapat disebabkan oleh :
- Karakteristik kelengkungan magnetik dari CT1 dan CT2, terutama pada arus
hubung singkat yang besar yang menyebabkan arus sekunder tidak lagi linier ter
hadap arus primer karena kejenuhan CT.
- Perubahan posisi tap changer trafo tenaga
- Inrush Current
i 1 - i2 i2 CT1
i1 CT2
∆i =Perbedaan
arus sekunder CT1
Ideal dan CT2
∆i’ = i1 - i2
∆i’
IF
Dengan melihat adanya perbedaan arus (∆i’) diantara kedua CT yang terpasang,
dibuatlah relai differensial jenis persentase yang mempunyai karakteristik kerja
mengikuti kemungkinan terjadi ∆i’. Untuk mencegah arus gangguan (I F) yang besar
diluar daerah pengamanannya maka pada relaii diferensial dipasang kumparan penahan
(restrain) pada kedua sisinya dapat dilihat dalam gambar 5, kumparan penahan inilah
5
yang menahan relai tidak bekerja apa bila terjadi arus gangguan yang besar, karena
makin besar arus gangguan yang melewati relai makin besar pula kopel penahan yang
dihasilkan oleh kumparan penahan sehingga relai tidak bekerja.
i1 i2
i1 i2
kontak i2
i1
i2
P
W0
i2 i2
i1
i1
i2 Wr
i1
Gambar 5. gambar relai persentage diferensial
Penjelasan :
Wr = Kumparan restraint ( penahan )
Wo = Kumparan operating ( kerja )
P = Pegas
6
Wr = Menimbulkan kopel penahan Tr
Wo = Menimbulkan kopel Kerja To
P = Menimbulkan kopel pegas Tm
Tm = K1. Wo2.Io min Io min = arus kerja minimum pada saat arus restrain
(Ir = 0)
Relai tidak bekerja : To < Tr + Tm
Relai bekerja : To > Tr + Tm
K1.Wo2.Io2 = K2.WR2.IR2 + K1.Wo2.Io 2 min2
2
K 2 Wr
Io2 = 2 Ir2 + Io2 min
K 1 Wo
Io = KR.IR Jadi
Io
KR = IR
KR = Faktor restraint yang dinyatakan dalam persen
= 10, 20, 30, 40, 50%
arus operating
(Io)
KR = V% (factor restrain)
Daerah kerja
Daerah blok
tg = V
Io min
g% i1 + i2
2
7
Gambar 6 Karakteristik persentase diferensial
KOMPONEN
ARUS INRUSH ARUS GANGGUAN
ARUS
SIKLUS SIKLUS SIKLUS CT CT
KE 1 KE 2 KE 3 TIDAK JENUH JENUH
DC 58 58 58 38 0
HARMONISA
100 100 100 100 100
KE 1
HARMONISA
62 63 65 9 4
KE 2
HARMONISA
25 28 30 4 32
KE 3
HARMONISA
4 5 7 7 9
KE 4
HARMONISA
2 3 3 4 2
KE 5
8
Harmonic restraint / blocking
Karena arus serbu ( inrush ) terjadi hanya pada salah satu sisi trafo, arus ini
akan mengalir dalam sirkuit diferensial dan dapat mengerjakan relai .
Maka digunakan metode harmonic restraint / blocking untuk menstabilkan relai
diferensial persentase .
- Harmonic restraint
Metode ini membuat relai diferensial tidak sensitip terhadap arus inrush , yaitu
dengan memfilter arus beda, disearahkan dan menambah restraint persentase relai
disetel sedemikian sehingga tidak akan bekerja,bila harmonis ke dua tidak
melebihi 15% dari arus frekuensii fundamental .
- Harmonic blocking
Metode ini memberikan relai blocking secara terpisah yang mana kontaknya
disambung seri dengan kontak relai diferensiall persentase , dan akan bekerja
bila harmonis ke dua kurang dari 15% arus fundamental .
2.1 APLIKASI
Relai ini hanya mendeteksi gangguan tanah yang terjadi didalam :
- Trafo tenaga yang disambung bintang
- Generator.
9
- Bus bar
Relai ini tidak bekerja bila gangguan diluar daerah pengamanan, dan memberikan
perintah trip tanpa tunda waktu.
Syarat relai diferensial impedansi tinggi untuk proteksi REF:
- Rasio CT line harus sama dengan rasio CT Earth
- Tegangan lutut CT harus lebih besar dari tegangan setting relai REF.
2.2 PRINSIP KERJA
Relai ini tidak bekerja bila gangguan diluar daerah pengamanan, dan memberikan
perintah trip tanpa tunda waktu.Bila terjadi gangguan di F(seperti pada gambar 8),
dalam hal ini akan muncul arus IF dan IoF pada sisi primer CT 1 dan CT2, maka disisi
sekunder CT1 dan CT2 akan mengalir loop arus iF dan ioF.
Loop ini tidak menimbulkan tegangan drop (dv) pada resistor non linear (Rnl),
sehingga relai REF tidak bekerja.
IF
F
iF
IoF
ioF REF
CT2
Resister
non lionier
Gambar 8, gambar relai REF jika terjadi gangguan diluar daerah pengamanan.
Bila terjadi gangguan di F1(seperti pada gambar 9), dalam hal ini akan muncul loop arus
IoF pada sisi primer dan loop arus ioF pada sisi sekunder CT 2, sedangkan pada CT1
Kawasan
tidak ada loop arus, karena tidak ada arus Proteksi pada CT1.
yang mengalir
Trafo Daya CT1
IF = 0
Gambar 9, gambar relai REF jika terjadi gangguan didalam daerah pengaman
F1
iF = 0
Jika pengawatan relai diferensial tidak menggunakan ACT maka pengawatannya dapat dilihat
pada tabel dibawah, dimana bila trafo daya dihungkan bintang maka trafo arusnya(CT)
dihubungkan segitiga dan sebaliknya jika trafo daya hubungannya segitiga maka hubungan
CT nya adalah bintang.
11
Hubungan Trafo Daya Hubungan CT
Y
Y
Tabel hubungan CT pada trafo daya (tanpa CT Bantu)
r R r
R
A1 A2 a2 a1 A1 a1
S
s
B1 B2 b2 b1
c1 b1
T t A2 B2
t
C1 C2 c2 c1 C2 B1
s
Yy0 C1
S
R
R r A1
A1 A2 a2 a1 s b1 c1 t
S
s
B1 B2 b2 b1
A2 B2
T t a1
C1 C2 c2 c1 C2 B1 r
Yy6 S
T
12
R t
c c2
A1 a1
R
A1 A2 a2 a1
r
s 1
b2
S a2
B1 B2 b2 b1 A2 B2
s b1
T C2 r
C1 C2 c2 c1 B1
t T S
C1
Yd5
a2 a1 r
R r A1
a1 b1
A1 A2
S b2 b1 s
s a2
B1 B2 A2 B2 t c1
c2 c1
T t C2 B1
C1 C2
Yd11 T C1 S
r
R
a2 a1 A1 s
R b2
A1 A2 s a1 b1
S
b2 b1
c2 t
B1 B2 t A2 B2 a2 c1
c2 c1 r
T C2
C1 C2 B1
C1 S
Yd7
13
P1 CT P2
R R
S S1 S
Ir
T
Y0 r s t n T It Is S
CT P2
P1
R R
S S1 S2
T Is It
n t s r T S
Y6 Ir
14
CT IR TRAFO DAYA ir CT
P1 1 YY0 2 P1
IS is
IT it
P1 Y0 Y0 P1
YD1 YD1
ACT1 ACT2
S1 S1
RELAI DIFERENSIAL
RELAI DIFERENSIAL
15
Gambar 12. internal Diagram Relai Diferensial type D202
16
Gambar 14. Karakteristik waktu
17
Gambar 15 Internal dan Eksternal Diagram Relai Diferensial type D202
18
Gambar16. Internal Diagram Relai diferensial Type
MBCH 12
19
Gambar 18. Internal Diagram Relai Diferensial Type KBCH 12 D
20
Gambar 19. Karakteristik Relai Diferensial Type KBCH 12 D
21
Gambar 21. Internal dan Eksternal Diagram Relai REF type MCAG 34
22
4. SETTING RELAI DIFERENSIAL
23
CONTOH PERHITUNGAN SETTING.
suatu trafo daya : 150 / 20 kv , 10%: 60 mva
ACT yang digunakan adalah tipe MBCH
* sisi 150 kv :
60 1000
I150 230,946A CT150 300/5A
3 150
ISEK CT150 5/300 230,946 3,849A
TapACT150 (SambunganΥΔ)
5 43
I2 N 2
N1 32,25turns
I1 3 x3,849
5 43
Dipilih N1 32turns I1 3,879 A
3 32
SISI 20 KV :
1000 60
I 20 1732,1A CT20 2000/5A
3 20
5
I SEK CT20 1732,1 4,33A
2000
TapACT20 ΥΔ N 2 dipilih 43turns
I2 N 2
5 43
N1 28,67turns 28turns
I1 3 4,33
NI 28 4,33
I2 1 1 2,819A
N2 43
2,819 3 4,882A
5 43
Tap tersedia I1 4,433A
3 4,33
24
MISMATCH ;
0,078
mismatch 4,960 4,882 0,078A 100% 1,56%
5
atau :
3,849/4,33 3,879/4,433
mismatch 100%
3,879/4,33
0,8889 0,87502
100% 1,58%
0,87502
TAP CHANGER
:
150KV 10%/20KV
Tap 10% 165KV (150 10% 150)
60 x1000
I150 209,95A
3 165
5
ISEK CT 209,95 3,499A
300
RasioACT 32/43
3,499 32
I sekACT 2,604A .. 3 4,5099A
43
TAP CHANGER
: 150KV 10% (150 10% 150) 135KV
60 1000
I135 256,60A
3 135
5
ISEK CT 256,60 4,276A
300
RasioACT 32/43
4,276 32
ISEK ACT 3,182A .. 3 5,512A
43
25
# ARUS BEDA I
[ ]
26
5. PENGUJIAN RELAI
6 5 10 11
2
3 13
27
3. Main Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol.
4. Saklar ‘Aux Power’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . INT.
5. Saklar ‘Range Volt Meter’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300.
6. Saklar ‘Voltmeter Selector’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ‘EXT AC’.
7. Saklar ‘Aux Selector . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ‘VERN’
8. Aux Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NOL.
9. Saklar ‘AC Range’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 A.
10. Saklar ‘DC Range’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lebih besar.
11. Saklar ‘Main Ammeter Range’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lebih bsar
Dari arus uji.
12. ‘Voltage Relai Test’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Set Norm.
13. Saklar ‘Output # 1 / # 2’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Output # 1.
28
5.1.5. Pengujian Karakteristik Waktu.
1. Hidupkan alat uji.
2. Tekan tombol ‘Initiate’ putar main control sampai relai pick-up.
3. Matikan alat uji.
4. Putar saklar ‘Timer Operation Selector’ yang atas pada ‘NO MAIN’ yang bawah pada
‘Timer’
5. Hidupkan alat iji dan tekan tombol Initiate, maka relai akan bekerja dan timer
akan mencatat waktu kerja.
6. Matikan alat uji.
29
+
Sumber DC 110 V
_
`
Relai Diferensial D.202
``
Gambar 24. Pengujian Arus Pick Up dan Drop Off Type D202.
30
+
Sumber DC 110 V
_
31
5.2.ALAT UJI ( TEST SET ) MODEL SR 76.A MULTI AMP.
5
4
1 6
2 5
7
3 6
58
7
10
6
1 5
5
5
5
51
6 7 1 2 3 4
1 8 9 10 9
11
1 1
1 1 1 26. Alat uji SR 76 A 3
Gambar
5.2.1.Jenis Pengujian :
1. Arus kerja minimum.
2. Waktu kerja relai.
3. Slope.
4. Harmonic restraint.
5.2.2.Prosedur Pengujian :
Posisi saklar / knop pada bagian kontrol :
1. Saklar On/Off . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Off
2. Knop Initiate Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . No Maint.
3. Tuas Initiate Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Cont.
4. Saklar Tone / Continuity . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pilih salah
satu.
5. Knop Control main AC current . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol.
6. Saklar AC Ammeter Range . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Batas ukur
lebih besar dari arus uji.
7. Saklar DC Verier . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Vernier.
8. Knop Control DC / Vernier . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol.
9. Saklar DC Ammeter Range . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 A.
10. Saklar Harmonic Restraint / Normal . . . . . . . . . . . . . . . . Normal.
32
Posisikan saklar / knop pada bagian Auxxiliary :
1. Saklar 0 – 25 A / 0 – 300 V ac . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 – 25 A.
2. Saklar AC Ammeter Ramge . . . . . . . . . . . . . . Lebih besar dari arus uji.
3. Knop Control 0 – 25 / 0 – 300 V ac . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol.
4. Saklar Volt Meter Range . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300 V.
5. Saklar Normal / Ext Power Input . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Normal.
6. Saklar V. RLY / Det . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Normal.
7. Saklar Selector Voltmeter Circuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300 V ac.
8. Saklar Selector Auxiliary Output . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 - 300 V ac.
9. Knop Control Auxiliary Output . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol.
10. Saklar Normal / Drop Out . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Normal.
11. Saklar Normal / Bypass . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Normal.
33
5.2.4.Pengujian Waktu Kerja :
1. Setel saklar AC Ammeter Range lebih besar dari arus uji.
2. Hidupkan alat uji lampu tanda akan menyala.
3. Posisikan knop initiate control pada ‘ No Mom’ dan tuas initiate control pada posisi
‘Cont’
4. Tekan secara continu saklar initiate dan putar knop control main AC current untuk
menambah arus output sampai Ammeter menunjuk arus uji dan lepaskan saklat
initiate.
5. Posisikan knop initiate control pada ‘No Main’ dan tuas initiate control pada posisi
‘Timer’.
6. Reset digital timer dengan menekan tombol reset.
7. Tekan saklar initiate, timer akan bekerja. Bila relai menutup kontak, timer akan
stop.
8. Baca dan catat waktu kerja relai tersebut pada blangko uji.
9. Kembalikan posisi control ke nol dan matikan alat uji.
5.2.5.Pengujian Karakteristik ( Slope )
1. Hubungkan kumparan kerja dan salah satu kumparan ‘restraint’ pada terminal 0 –
300 V ac /
0 – 25 A.
2. Hubungkan ke dua kumparan restraint pada terminal 0-80 V / 17,5 A, perhatikan
polaritas
( lihat gambar pengujian relai )
3. Pilih range pada kedua Ammeter.
4. Posisikan initiate control pada ‘No Maint’ dan tuas initiate control pada posisi
‘Cont’
5. Hidupkan alat uji.
6. Tekan saklar initiate.
7. Putar maint control sampai memperoleh arus restraint 5 A.
8. Putar knop control 0 – 300 V / 0 – 25 A sampai relai kerja, catat kedua besaran arus
tersebut pada blangko uji.
9. Ulangi langkah 6 s/d 8 untuk arus restraint yang lain missal 10 A dan 15 A.
10. Setelah selesai kembalikan knop control pada posisi ‘nol’ dan matikan alat uji.
34
5.2.6.Pengujian Harmonic Restraint.
1. Knop initiate control pada posisi ‘ No Maint’.
2. AC Ammeter Range Switch pada bagian Auxiliary dalam posisi 1A.
3. AC Ammater Range Switch pada bagian control pada posisi 10 A.
4. Posisi Volt Meter Range Switch pada 150 V dan Volt meter circuit selector switch
pada Auxiliary. DC serta auxiliary output selector switch pada 0 –150 V dc.
5. Saklar harminic restraint pada posisi ‘harmonic restraint’.
6. Hubungkan terminal 0 – 25 A ( biru ) dari bagian Auxiliary ke terminal ( 5 ) dari
relai.( lihat gambar )
7. Terminal 0 – 160 V / 8,75 A dari alat uji dihubungkan ke terminal relai nomer ( 5 ).
8. Terminal ( common ) dari kedua bagian alat uji dihubungkan ke terminal nomer 3
dari relai.
9. Putar knop control 0 – 25 A, sampai menunjuk besaran arus 4 A DC ( dipertahan
kan )
10. Putar Maint AC control knop sampai relai pick up, catat besarnya arus.
11. Kembalikan ke dua control knop pada posisi nol.
12. Matikan alat uji.
35
Relai Diferensial Type HU.
36
Relai Diferensial Type HU.
37
5.3.ALAT UJI ( TEST SET ) MODELTPR 22C V merk KDK..
12
11
22
10
24
25
20
7
8 14 6 13 5 9
JENIS PENGUJIAN :
38
PROSEDUR PENGUJIAN :
39
4 Posisikan power SW pada Off.
5 Putar time / lamp SW pada posisi time.
6 Tekan reset ( 25 ) untuk mereset counter diplay ( 20 ).
7 Jika power SW diputarkan ke ON, counter dan relai yang diuji akan bekerja.
8 Jika kontak menutup counter akan stop dan counter mencatat waktu kerja relai catat
pada blangko uji.
9 Tuliskan alat uji.
MENGUJI KARAKTERISTIK :
40
DC 48/110V
+ _
Ac 220V
41
DC 48/110V
_
+
Ac 220V
42