Full Paper B.indonesia
Full Paper B.indonesia
Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa
pengaruh dari kepemimpinan partisipasi terhadap menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum
pengelolaan stres, pengaruh kerjasama tim terhadap muncul c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan
pengelolaan stress, pengaruh kepemimpinan partisipasi teknologi yang sekarang teknologinya masih belum
terhadap komitmen afektif guru, pengaruh kerjasama tim ditemukan Laporan dari Hasil Wawancara dengan Kepala
terhadap pengelolaan stres, dan pengaruh pengelolaan Sekolah di SMA N.2 Parmonangan mengatakan bahwa :
stress terhadap komitmen afektif guru SMA Negeri di Komitmen Afektif guru menurun yang dilator belakangi
Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini dilakukan di SMA oleh , (1) Guru kehilangan profile guru dimana para guru
Negeri Kabupaten Tapanuli Utara .Populasi penelitan 265 memiliki pekerjaan sampingan yang dijadikan sebagai
guru dan untuk menentukan jumlah sampel digunakan pekerjaan utama sedangkan mengajar menjadi pekerjaan
Rumus Slovin dan diperoleh jumlah sampel yang akan sampingan; (2) Guru belum merasa puas memilki lembaga
diambil adalah sebanyak 159 orang, dengan teknik pendidikan yang dia miliki karena intensista pertemuan
pengambilan sampel menggunakan Proposional Random dengan para guru atau wadah guru MGMP tidak berjalan;
Sampling.Pengumpulan data digunakan menggunakan (3Mau meninggalkan kelas pada saat PBM berlangsung; (4)
angket , setelah lebih dahulu digunakan uji coba dengan Guru tidak serius berkompetisi memberikan yang terbaik;
instumen Validitas dan Relibialitas.Teknik analisis data (5) Guru tidak bangga menjadi guru yang professional.
yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif, uji
Silitonga (2018) menyatakan bahwa komitmen
persyaratan analisis, dan analisis jalur untuk menguji
afektif guru dari segi tingkat kehadiran menurun menjadi
hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahawa
60 %.Hal ini didukung dari Tingkat kehadiran Guru yang
kepemimpinan partisipasi memepunyai pengaruh langsung
semakin menurun setiap tahunnya:
positif terhadap pengelolaan stress, kepemimpinan
No Tahun Persentase
partisipasi mempunyai pengaruh langsung positif terhadap
komitmen afektif guru , kerjasama tim mempunyai 1 2016 99,09%
pengaruh langsung positif terhadap pengelolaan 2 2017 99,10%
stress,kerjasama tim mempunyai pengaruh langsung positif 3 2018 99,20%
terhadap komitmen afektif guru, dan pengelolaan stres (sumber : Kacabdis Taput- Humbang)
mempunyai pengaruh langsung positif terhadap komitmen Siburian (2017 : 63) mengatakan bahwa tingginya
afektif guru.Untuk meningkatkan komitmen afektif guru komitmen Guru akan menentukkan tingkat tercapaianya
dapat dilakukan dengan peningkatan kepemimpinan tujuan organisasi.Pada Kasus Sekolah SMA Negeri 2
partisipasi, kerjasama tim dan pengelolaan stress. Prmonangan, Guru- guru SMA N.2 Parmonangan
. kehilangan komitmen disebabkan karena kurangnya
Kata Kunci : Kepemimpinan Partisipasi, Kerjasama ketertarikan dan minat siswa terhadap proses pembelajaran
Tim, Pengelolaan Stres, Komitmen Afektif guru di sekolah..
Berdasarkan pendapat, Olivia (2019) Mengatakan
bahwa ada korelasi antara kepemimpinan partisipasi,
Pendahuluan
kerjasama tim dan pengelolaan stress yang mempengaruhi
Pendidikan sangat memengang peran penting dalam
komitmen afektif guru.
kemajuan suatu bangsa karena Pendidikan Nasional
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
dengan penelitian ini adalah : (1) Adriani (2016:115)
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
mengenai kepemimpinan partisipasi yang mempengaruhi
Tuhan Yang Maha Esa , berbudi pekerti luhur,
komitmen afektif(2) Christin (2018:110) mengenaii
berkepribadian, bekerja keras, tagguh, bertangung jawab,
kerjasama tim yang mempengaruhi komitmen afektif guru;
mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
(3) Masidiana (2009:45) menegenai pengelolaan
Hal ini senada dengan era revolusi industri 4,0 yang
kepemimpinan ,motivasi, dan mengenai penglolaan stress
mengubah cara pandang dunia pendidikan dengan cara
memepengaruhi komitmen afektif..
mempersiapkan setiap anak didik menghadapi tiga hal :
a)menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya
Berdasarkan pendapat diatas kiata akan organisasi(4)menganggap organisasinya adalah yang terbaik
menganalisa pengaruh kepemimpinan partisipasi kerjasama dan (5) terikat secara emosional
tim dan pengeloaan stress untuk memepengaruhi komitmen
afektif guru di SMA di Kabupaten Tapanuli Utara dengan 2. Kepemimpinan Partisipasi
judul: Pengaruh Kepemimpinan Partisipasi , Kerjasama Tim Yukl (2007: 132) : Pengambilan keputusan
dan Pengelolaan Stres terhadap Komitmen Afektif Guru
SMA Negeri Kabupaten Tapanuli Utara bersama
Raihani(2010 : 29) : Kekuasaan
mengutamakan kebersamaan
I. KAJIAN PUSTAKA
1.Komimen Afektif
Sergiovanni dan Savery dalam
Komimen bersasal dari kata “commitere” , to Bush(2008 :14) : orientasi pendekatan
connect,entrust the state of being obligated or emotionally partisipasi
impelled ( Tasmara,2006 : 26). Kreitner dan Kinicki (2003 : Crimmon(2007: 23) :
274) Colquit,Lepine and Wesson (2009 : 100 ) menyatakan
bahwa komitmen itu berkaitan dengan budaya organisasi Keterlibatan tim dalam pengambilan keputusan
,gaya kepemimpinan dan tingkah laku seperti Usman (2009 : 123) : orientasi
Kepemimpinan Partisipasi, Keperibadian dan Budaya , pada bawahan
Kerjasama, Pengelolaan Stres,dan motivasi.
Allen and Meyer (1990) membagi komitmen Kesimpulannya Kepemimpinan Partisipasi adalah sebuah
organisasi menjadi tiga dimensi, yaitu: affective, seni kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan yang
continuance dan normative. merupakan rekan kerja dengan indikator (1) bermusyawarah
1. Affective commitment bersumber dari dalam membuat kebijakan;(2)memperlakukan anggota
secara bersama-sama;(3)Prioritas kepentingan bersama ;
keterikatan emosional atau psikologis (4)Prioritas tugas selesai tepat waktu ;(5) mengarahkan
dengan organisasi. anggota mematuhi peraturan
2. Continuance commitment bersumber dari
3. Kerjasama Tim
pertimbangan seseorang yang sudah banyak
menginvestasikan sumber daya, kapasitas Pengertian Kerjasama tim
pribadi (pengetahuan dan ketrampilan) pada 1. Colquit,Le Pine dan Weson
organisasi, sehingga sangat berisiko/mahal (2009: 375) : dua orang atau lebih yang saling
bergantung untuk menyelesaikan tujuan
jika ke luar dari organisasi. berorientasi Tugas
3. Normative commitment bersumber dari 2. Penn(2011 : 103) : proses
bagaimana anggota tim berinteraksi untuk
alasan moralitas, yaitu individu bertanggung
kesuksesan tim
jawab secara moral untuk loyal kepada 3. Lehner(2011 :112) : bekerjasama
organisasi. dalam lingkungan kooperatif untuk mencapai
Pengertian Komitmen Afektif tujuan tim bersama melalui pengetahuan dan
ketrampilan
1. Rhodes (2001 : 825) : Keinginan kuat yang dipengaruhi 4. Campos(2012: 26) : bekerjasama
pribadi,peran dan struktural dalam pencapaian visi,prestasi dan saling
2. Steers (2001 : 485) : keinginan yang dipengaruhi memotivasi untuk pengembangan diri
pribadi,pekerjaan dan pengalaman kerja 5. Leonard(2013 : 205) :
3. Schuluz(2002 :255) : attidutional bekerjasama memecahkan masalah dalam
commitment (komitmen sikap) pencapaian tujuan kelompok
4. Wibowo (2004: 82) : kelekatan Kerjasama Tim adalah keterlibatan karyawan
psikologis terhadap organisasi dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab yang
5. Meyer dan Herscovitch(2005 : dilakukan bersama dan terkoordinasi dalam pencapaian
152) : kelekatan psikologis terhadap organisasi tujuan yang telah ditetapkan dengan indikator :
Kesimpulan : (1)mempunyai rasa memilki;(2)meningkatkan semangat
Komitmen affektif adalah kemauan dan kemampuan guru kerja;(3)melakukan hubungan timbal balik ;(4)memberi
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai guru ,sikap kepercayaan ; (5) kesamaan tujuan dan (6) saling
responsif dan inovatif terhadap IPTEK dengan indikator : ketergantungan
(1)loyalitas,(2) bangga terhadap organisasi ia bekerja,
(3)partisipasi dalam pengembangan 4.Pengelolaan Stres
Pengertian Stres sekolah maka pengelolaan stress guru semakin baikAtau
1. Gibson (1985 :16) : situasi dan dengan kata lain Pengelolaan Stres Guru akan semakin baik
kejadian lingkungan yan menghasilkan kebutuhan jika didukung oleh Kepemimpinan Partisipasi seorang
psikologis dan fisik eksesif Kepala Sekolah di sekolah tersebut.
2. Chermis(1987 : 44) : Situasi
dimana tuntutan kondisi lingkungan melebihi 2. Pengaruh Kerjasama(X2) Pada Pengelolaan
kemampuan Stres(X3)
3. Luthans (1995: 297) : konsekuensi dari tindakan
situasi , atau peristiwa eksternal yang menuntut Baerdasarkan hasil analisis data, Kerjasama Tim
psikologis dan psikis secara berlebihan pada (X2)mempunyai pengaruh positif langsung pada
seseorang Pengelolaan Strres Guru (X3) di SMA Negeri Kabupaten
4. Colquit (2009 :142) : respon Tapanuli Utara. Dari hasil perhitungan data diperoleh data
terhadap tuntutan yang melebihi kapasitas bahwa nilai koefisien analisis jalur dari Kerjasama Tim pada
seseorang Pengeloaan Stres adalah 32 = 0.457 dengan nilai t hitung =
5. Yulianti(2000: 10) : gejala 6,935pada taraf significant 0.000 atau nilai t countlebih besar
normal yang dialami setiap orang dari t tabel α (0.05) = 1,960 sehingga Ho ditolak dan Ha
Stres adala keseimbangan antara kepribadian diterima. Oleh karena itu ,kita dapat simpulkan bahwa
dengan karakteristik aspek –aspek pekerjaan.Pengeloaan Kerjasama Tim mempunyai pengaruh positif langsung pada
Stres adalah kemapuan penggunaan SDM untuk mengatasi Pengelolaan Stres Guru SMA di KabupatenTapanuli Utara
kekacauan dan gangguan mental dan emosional dengan Dalam artian Kerjasama Tim yang semakin tinggi akan
indikator : (1)pengelolaan waktu yang efektif dan efisien; meningkatkan Pengelolaan Stres yang semakin baik pada
(2)penerapan kegiatan olahraga yang menyenangkan ; guru SMA Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara.
(3)Reshing Day;(4) Menjalin keakraban; (5)Bersosialisasi