Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Disusun Oleh :
Deny J. Banunaek
(11.2018.1.00715)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGHI ADHI TAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah yang telah memberikan rahmatNYA sehingga
malakalah pengolahan bahan galian ini akirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakn tugas dari mata kuliah pengolahan bahan galian yang
membhas tentang JIG

Ucapan terimaksi kepada semua orang yang telah membantu dalam


pembuatan makalah ini, atas perhatian dan doanya sehingga makalah ini dapat
diselesaiakan denan baik.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu,
kritik dan saran penulis harap untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabya, Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii

BAB I PENDAHUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peremukan atau penghancuran (crushig) .......................... 2


2.2 Alat yang digunakan dalam Primary Crushing .................. 2
2.3 Alat yang digunakan dalam Secondary Crushing .............. 5
2.4 Alat yang digunakan dalam Tertiary Crushing .................. 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Alat jaw crusher ................................................................. 2


2.2 Alat impact crusher ............................................................ 3
2.3 Alat gyratory crusher ........................................................ 4
2.4 Alat cone crusher ............................................................... 5
2.5 Alat hummer mill .............................................................. 6
2.6 Alat roll crusher ................................................................ 7
2.7 Alat bill mill dan rod mill ................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengoalahan bahan galian merupakan suatu metode yang digunakan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas suatu bahan galian atu material. Suatu bahan
galian atau materal belum dapat diproses lebih lanjut sesaat setelah ditambang.
Hal ini dikarenakn bahan galian tersebut masih bercampur denhan zat atay
material pengotor lainya (gangueu).

Mineral perlu diolah sesuai dengan keperluan, misalnya suatu mineral perlu
memiliki derajat liberarisasi yang luas untuk terjadi reaksi kimia pada proses
berikutnya. Maka perlu melewati proses salah satunya adalah kominusi. Kominusi
adalah suatyu proses pengecilan ukuran suatu mineral dengan beberapa tahap
seperti crushing dan gridding. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang
metode Crushing dan tahap-tahapnya.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat pula rumusan masalah dalam makalah ini yakni apa saja tahap dan juga
peralatan yang digunakan pada tahap-tahap dalam metode crushing tersebut.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui tentang metode crushing


2. Mengetahui tahap- tahap pada metode crushing dan alat- alat yang
dignakan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peremukan atau penghancuran (crushig)


Adalah proses mereduksi ukuran atau memperkecil ukran bahan galian agar sesuai
dengan kebutuhan dengan menggunakan suatu gaya. Adapun tahap pada metode
Crushing yaitu :
a) Tahapan pertama\primer (primary stage)
b) Tahapan kedua\sekunder (secondary stage)
c) Tahapan ketiga\tersier (tertiary stage)

2.2 Alat yang digunakan dalam Primary Crushing


2. Jaw crusher
Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan berbagai material, terutama
batuan jenis pertambangan seperti batu granit, kokas, batu bara,bijih
mangan, bijih besi, ampelas, melebur aluminium, oksida, kalsiumkarbida
menyatu, batu kapur, kuarsit, paduan, dll.
Kompresi terbesar perlawanan dari material yang akan hancur adalah
320MPa. Jaw Crusher banyak digunakan di pertambangan, metallurgical
industri, bahan bangunan, jalan raya, kereta api dan industri kimia.
Merupakan primary crusher.

Gambar 2.1 jaw crusher

2
3

Faktor yang mempengaruhi kinerja jaw crusher adalah :


 Lebar lubang bukaan
 Variasi dari throw
 Kecepatan
 Ukuran umpan
 Reduction ratio (RR)
Reduction ratio yang baik pada primary crushing adalah 4-7, sedangkan
untuk secondary crushing 14-20 dan fine crushing adalah 50-100.
 Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis
umpan.

2. Impact Crusher
Mesin ini mengunakan impact (benturan) sebagai mekanisme
peremukannya.Tipenya ada berbagai macam.Mesin ini banyak disukai
karena dapat menghasilkan produk yang relative ideal,sehingga
memudahkan pengangkutan dan pemakaian.Selain itu alat ini juga
ringkas dan mempunyai rasio yang cukup besar yaitu : 7 : 1 hingga 10 :
1.

Gambar 2.2 Impact Crusher

3. Gyratory Crusher
Mesin ini memiliki rahang bundar. Sebuah crushing head yang
berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah funnel shaped casing yang
membuka ke atas.Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan
4

yang masuk.Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar


dibandingkan dengan jaw crusher. Gerakan alat ini adalah kontinue
karena crushing head dari alat bergerak dan bergoyang. Alat ini tidak
sesuai dengan material yang lengket seperti lempung karena kurang
menguntungkan disebabkan biaya lebih besar dibandingkan dengan jaw.

Gambar 2.3 Gyratory Crusher

Macam-macam gyratory crusher :


a. Suspended Spindel Gyratory Crusher
b. Pararell Pinch Crusher
Perbedaan utama jenis ini dari suspended spindel, terletak pada
gerakan crushing head-nya. Gerakan crushing head pada prarell pinch
menghasilkan bentuk cone yang tajam dengan puncak dalam keadaan
menggantung sehingga menghasilkan gerakan berputar yang dapat
menghancurkan umpan sepanjang daerah permukaan
crushing head.
Kapasitas gyratory crusher tergantung pada sifat alamiah material yang
dihancurkan, Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan
akan mempengaruhi gesekan antara material dengan bagian pemecah
(concave dan head), Kandungan air, seting, putaran dan gape.
Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher adalah Pemasukan umpan,
jaw crusher pemasukannya tidak kontinyu sedangkan gyratory
kontinyu dan Kapasitas gyratory lebih besar dari jaw crusher, karena
pemasukan umpan dapat kontinyu dan penghancurannya merata
2

2.3 Alat yang digunakan dalam Secondary Crushing


Mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh primary crusher.
Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing, dimana
umpan berukuran lebih kecil dari 6 inchi produkta berukuran 0.5 inchi.
secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh
primary crusher.
Beberapa alat untuk secondary crushing antara lain:
1. Cone Crusher
Cone Crusher cocok untuk menghancurkan berbagai macam bijih dan batu
dengan kekerasan menengah. Hal ini merupakan keunggulan yangdapat
diandalkan konstruksi, produktivitas yang tinggi, penyesuaianyang
mudah dan kurang biaya operasi.
a. Crushing surface terluar bekerja sedemikian rupa, sehingga luas
lubang
pengeluaran dapat bertambah
b. Crushing surface terluar bagian atasnya dapat diangkat sehingga
material yang tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan

Gambar 2.4 cone crusher


2

Macam-macam cone crusher :


a) Simon Cone Crusher
Alat ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Standart crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan yang
berukuran kasar
b. Short head crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan yang
berukuran halus
b) Telsmith Gyrasphere Crusher
Crushing head pada alat ini berbentuk bulat (sphere) yang terbuat dari baja
dengan cutter shell bergerak naik turun. Dalam cone crusher, crushing
head adalah rata dan perbandingan antara tinggi dengan diameternya
3:1. Umpan dari cone crusher harus dalam keadaan kering, karena jika
basah akan mengakibatkan choking.
2. Hummer mill
Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk memperkecil produk
dari primary crushing dengan ukuran umpan yang diperbolehkan adalah
kurang dari satu inchi. Alat ini merupakan alat yang berbeda cara
penghancurannya dibandingkan dengan alat secondary crushing
lainnya.

Gambar 2.5 Hammer Mill

Pada hammer mill, proses penghancurannya menggunakan shearing stress,


sedangkan pada secondary crushing lainnya menggunakan
2

compressive stress.

3. Roll crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio 4:1.Jika 2
inci partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran terkecilyang
bisa diharapkan dari crusher adalah 1 / 2 inci. Roll crushershanya akan
menghancurkan materi ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2
mm).

Gambar 2.6 Roll Crusher

Sebuah roll crusher meremukkan menggunakan kompresi, dengan dua


rol berputar mengenai suatu poros, terhadapkesenjangan antara roll.
Kesenjangan antara gulungan diatur ke ukuran produk yang diinginkan,
dengan kesadaran bahwa partikel pakanterbesar hanya dapat 4 kali
kesenjangan dimensi.
Partikel ditarik kedalam celah antara gulungan oleh gerakan berputar
dan membentuk sudut gesekan antara gulung dan partikel, yang disebut
sudut nip. Duagaya gulungan partikel antara permukaan yang berputar
mereka kedaerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari
kekuatankompresi yang disajikan oleh gulungan berputar.
Beberapa keuntunganutama roll crushers yang mereka berikan sangat
bagus dan distribusiukuran produk yang mereka hasilkan sangat sedikit
debu atau denda.Rolls crushers secara efektif digunakan dalam
menghancurkan mineral bijih di mana tidak terlalu kasar dan mereka
juga digunakan dalam produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive
pertambangan bijihlogam, seperti emas. Batubara mungkin adalah
2

pengguna terbesar rollcrushers, saat ini. Batubara tanaman akan


menggunakan roll crushers, baik tunggal atau roll ganda sebagai
crushers utama, mengurangi batubara ROM. Biasanya, crushers ini
akan memiliki bentuk gigi ataudibesarkan di muka gulungan. (Roll
crushers digunakan untuk mineraldan bijih logam memiliki gulungan
dihadapi halus).

2.4 Alat yang digunakan dalam Tertiary Crushing


Dilakukan untuk mendapatkan ukuran batuan yang lebih halus, sehingga
derajat leberasi mineral dapat lebih tinggi. Hal ini dilakukan apabila
dipandang perlu untuk mengolah mineral dengan proses konsentrasi, dimana
dibutuhkan butiran mineral dengan ukuran yang halus.
Tertiary crushing umunya dilakukan dengan menggunakan alat giling (mill),
yaitu silinder dari baja yang didalamnya diisi grinding media, dan apabila
silinder diputar pada as-nya akan terjadi grinding action. Dalam
pengertiannya grinding berada dengan crushing. Pada crushing
penghancurannya disebabkan oleh gaya tekan (impact) dipakai untuk
material yang kasar, sedangkan grinding penghancurannya oleh gaya
gesekan (rubbing) dan biasanya dipakai untuk material yang halus (max. 6
mesh). Pada mulanya grinding menunjukkan cara penghancuran dimana
suatu benda berat meluncur atau bergeludung diatas benda lain, sedangkan
benda yang akan dihancurkan berada diantaranya.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah Ball mill dengan media
penggerus berupa bola-bola baja atau keramik dan Rod mill dengan media
penggerus berupa batang-batang baja.

Gambar 2.7 Ball Mill dan Rpd Mill


2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penusilan makalah makalah antara lain :

1. Metode crushing merupakan proses mereduksi ukuran atau memperkecil


ukran bahan galian agar sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan
suatu gaya.
2. Adapun tahap- tahap Crushing yaitu :
a) Tahapan pertama\primer (primary stage)
Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing, dimana
umpan berukuran lebih kecil dari 6 inchi produkta berukuran 0.5 inchi.
secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk
oleh primary crusher. Alat yang digunakan adalah jaw crusher, impagt
crusher, gyratory crusher.
b) Tahapan kedua\sekunder (secondary stage).
Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing,
dimana umpan berukuran lebih kecil dari 6 inchi produkta berukuran 0.5
inchi. secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah
diremuk oleh primary crusher. Alat yang biasa digunakan, cone crusher,
roll crusher, humer mill.
c) Tahapan ketiga\tersier (tertiary stage)
Tertiary crushing umunya dilakukan dengan menggunakan alat giling
(mill), yaitu silinder dari baja yang didalamnya diisi grinding media, dan
apabila silinder diputar pada as-nya akan terjadi grinding action.
Alat-alat yang biasa digunakan, ball mill, rod mill.
2

DAFTAR PUSTAKA

David.J.Spottiswood, Errot.G.Kelly. 1982. Introduction to Mineral Processing.


John Willey and Sons, inc: Canada

Gilchrist, J.D. 1989. Extraction Metallurgy. Robert Maxwell House, inc: U.S.A

Anda mungkin juga menyukai