Anda di halaman 1dari 8

TEORI KOTA DAN PEMUKIMAN

KAMPUNG IMPROVEMENT PROGRAM

Diajukan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Teori Kota dan Pemukiman

FATRA ZENATA ENTE


551417019

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN AJARAN 2018/2019


DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kampung merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut permukiman informal di Indonesia.
Kampung, diambil dari kata Melayu, awalnya merupakan terminologi yang dipakai untuk menjelaskan
sistem permukiman pedesaan (Setiawan, 2010). Kampung merupakan fenomena permukiman
perdesaan yang hidup di tengah kota dengan tingkat kekerabatan dan modal sosial yang sama dengan
masyarakat di desa. Hal tersebut mulai muncul sejak awal abad 20. Pada saat itu kampung mulai
diidentikkan dengan permukiman informal yang berkembang di kota secara sporadis(tidak merata) dan
tidak terkontrol. Kampung tidak lagi diartikan sebagai permukiman di perdesaan. Kampung kota
terbentuk akibat adanya urbanisasi yang memicu bertambahnya jumlah penduduk di kota. Migran
tersebut pindah ke kota tanpa memikirkan di mana mereka akan tinggal dan bagaimana mereka akan
hidup. Mereka hanya tertarik dengan kesempatan yang besar untuk bekerja di kota tanpa
mempedulikan kemampuan yang mereka miliki dan tempat tinggal. Adanya hal tersebut daerah yang
tidak bertuan seperti bantaran sungai, sempadan rel kereta api, bahkan di bawah jembatan pun
dijadikan sebagai tempat tinggal. Selain hal tersebut, berkembangnya kampung kota juga dipengaruhi
oleh harga tanah dan rumah di kota yang tinggi sehingga para migran tidak bisa menjangkaunya.
Penyelesaian yang mereka ambil yaitu dengan membangun perumahan informal di daerah – daerah
tersebut.
Berkembangnya kampung kota yang sporadis dan organik menjadikan kualitas lingkungan permukiman
menurun dan timbul masalah baru. Adanya hal tersebut mendorong pemerintah untuk membuat
program perbaikan kampung. Tujuan adanya program tersebut adalah untuk memperbaiki kualitas
lingkungan kampung dan memperbaiki kondisi fisik, sosial, dan ekonomi penduduknya. Program
perbaikan kampung atau yang sering disebut dengan KIP (Kampung Improvement Project) pada periode
tahun 1970 akhir sampai 1980an ditujukan pada kampung – kampung di kota skala besar sampai
metropolis seperti Jakarta dan Surabaya.
Program KIP dilaksanakan pada tahun 1974 di Jakarta dan tahun 1976 di Surabaya dilakukan secara
bertahap. Kedua kota tersebut merupakan kota yang mempunyai kampung dengan kualitas lingkungan
yang rendah sehingga bisa disebut kampung kumuh dan perlu dilakukan perbaikan. Bukan hanya
meningkatkan kualitas lingkungan, secara fisik, peningkatan kondisi sosial, ekonomi, tetapi program ini
juga meningkatkan adanya partisipasi masyarakat dalam melakukan pembangunan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian kota menurut para ahli
2. Apa itu Kampong Improvement Program (KIP) dan apa saja program dari KIP
3. Jelaskan tujuan dan usaha-usaha dari perbaikan kampong
4. Sebutkan 2 Tipe Perumahan yang tidak teratur
5. jelaskan cakupan dan sumber dana KIP
1.3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian kota menurut para ahli
2. Untuk mengetahui apa itu Kampong Improvement Program dan apa saja program nya
3. Untuk mengetahui tujuan dan usaha-usaha perbaikan Kampong
4. Untuk mengetahui tipe perumahan yang tidak teratur
5. Untuk mengetahui cakupan dan sumber dana dari Kampong Imrpovement Program
b. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil oleh penulis adalah lebih dapat memahami secara teoritis dan
empiris mengenai permukiman informal, kampung kota, dan program perbaikan kampung.

dapat memberikan arahan-arahan untuk rencana penanganan yang diperlukan khususnya dalam
memberikan penanganan pada kawasan permukiman kumuh

memberikan gambaran mengenai perkembangan dan dampak dari adanya program perbaikan
kampung. Masyarakat lebih dapat memahami tentang program penataan permukiman secara
konseptual mau pun tujuan adanya program tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kota

Para ahli memberi pengertian tentang kota sesuai dengan sudut pandang
keilmuannya masing-masing. Pengertian kota menurut beberapa ahli sebagai
berikut.
a. (Bintarto)
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi
yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk
asli daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat
yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.
b. (Max Weber)
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai
benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
c. (Louis Wirth)
Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
d. (Arnold Toynbee)
Kota selain merupakan permukiman juga merupakan suatu kekompleksan yang
khusus dan tiap kota menunjukkan pribadinya masing-masing.
e. (Grunfeld)
Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi
daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan
sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung
tinggi yang lokasinya berdekatan.
f. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, pasal 1)
Disebutkan kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang-undangan, serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.

2.2. Pengertian Kampung Improvement Program


a. pengertian

Suatu Program Perbaikan Kampung kampung Kota akibat urbanisasi yang tinggi dan
mengakibatkan kekumuhan kota
b. Program perbaikan kampung
 perbaikan prasarana dan kualitas fisik

rumah dan pemukiman yang sehat

2.3. Tujuan dan Usaha perbaikan kampung


a. Tujuan

MENINGKATKAN TARAF HIDUP


MASYARAKAT dengan perbaikan fisik lingkungan diusahakan pula peningkatan
ekonomi masyarakat
b. Usaha

ƒ jalan-jalan kendaraan

ƒ jalan setapak

ƒ saluran drainase

ƒ pembuangan sampah

ƒ MCK (mandi – cuci – kakus), dll

2.4. Tipe Perumahan yang tidak teratur

KONDISI kampung-kampung di perkotaan : PERUMAHAN YANG


TIDAK TERATUR

dibagi dalam dua tipe : 1. Tipe


kampung
2. Tipe perumahan liar
2.5. Cakupan dan Sumber dana Kampong Improvement Program
a. Cakupan

BINA LINGKUNGAN
Perbaikan Fisik Lingkungan BINA MANUSIA
Peningkatan Kualitas Hidup
BINA USAHA
Peningkatan Ekonomi
b. Sumber dana
Sumber Dana KIP :
1 . APBN
dilakukan di kota sedang dan kecil jenis ini dinamakan KIP perintis
2. Pemerintah Pusat dan Daerah
jumlah komponen yang diperbaiki lebih banyak dengan kualitas lebih baik

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai