Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PELAKSANAAN PENGUJIAN

III.1 Instalasi Pengujian


Instalasi unit mesin pendingin yang digunakan untuk pengujian adalah mesin
pendingin dengan sistem kompresi uap, ditambah peralatan tambahan yaitu dua buah
katup, pressure switch, alat ukur temperatur dan tekanan. Untuk lebih jelasnya lagi
lihat gambar 2.1 dan 2.2.
Adapun fungsi masing-masing perangkat dan alat-alat ukur yang digunakan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Kompresor tipe swashplate yang dilengkapi dengan kopling magnetik,
berfungsi untuk menaikkan tekanan referigeran. Kompresor ini berupa
kompresor torak yang biasa dipergunakan pada sistem pengkondisian udara
mobil.
- Kondensor berfungsi untuk mancairkan uap referigeran bertekanan dan
bertemperatur tinggi yang keluar dari kompresor.
- Evaporator berfungsi menyerap kalor dari udara yang akan didinginkan dan
menurunkan kelembabannya.
- Katup ekspansi termostatik berfungsi mengekspansikan kondesat
referigeran, menurunkan tekanan yang berasal dari kondensor dan
mengatur pemasukan referigeran ke dalam evaporator sesuai dengan beban
pendinginan.
- Receiver/Drier (tangki penampung) berfungsi untuk menjaring kotoran dan
serbuk-serbuk logam yang ada di dalam cairan referigeran.
- Motor listrik 3 fasa, sebagai penggerak kompresor.
- Referigeran yang digunakan pada mesin referigeran ini adalah Freon R-
12.Katup simulasi berfungsi menurunkan tekanan sistem.
- Presure Gauge berfungsi untuk mengukur tekanan referigeran.
- Velometer berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran udara.
- Termometer digital berfungsi untuk mengukur temperatur referigeran.
- Termometer bola basah dan tennometer bola kering untuk mengukur
temperatur bola basah dan temperatur bola kering pada saluran udara
kondensor dan evaporator.
- Voltmeter untuk mengukur tegangan listrik.
- Amperemeter untuk mengukur arus listrik.

Gambar 3.1 Instalasi Pengujian Tampak Depan


III.1.1 Skema Peralatan Sistem Pengujian

Gambar 3.1.1 Skema Peralatan Sistem Pengujian

III.2 Rumus-Rumus Yang Digunakan

Dengan bantuan diagram tekanan entalphi (diagram p vs h) besaran yang


penting dalam siklus kompresi uap dapat diketahui.

 Laju Aliran Massa Udara di Saluran Evaporator


1
ṁ ud Eva= A . V =ρud . A .V [kg/s]
v
Dimana :
ṁud Eva = Laju aliran massa udara di evaporator
[kg/s]
A = Luas Penampang keluar saluran evaporator
[m2]
V = Kecepatan udara keluar evaporator
[m/s]
v = Volume spesifik udara
[m3/kg]
( v e 1+ v e 2 ) vc + vd
= v́=
2
= ( 2 )
 Laju Aliran Massa Udara di Saluran Kondensor
1
ṁ ud Kon= A . V =ρud . A .V [kg/s]
v

Dimana :
ṁ ud Kon = Laju aliran massa udara di kondensor
[kg/s]
A = Luas Penampang keluar saluran kondensor
[m2]
V = Kecepatan udara keluar kondensor [m/s]
v = Volume spesifik udara
[m3/kg]
( v c 1 +v c 2 )
= v́=
2
= ( v +2 v )
a b

 Laju Perpindahan Kalor Setelah Udara Melewati Evaporator


Q̇ud Eva=ṁud Eva ( he1 −he 2) [kW]
Dimana :
Q̇ ud Eva = Laju penyerapan kalor, setelah udara melewati Evaporator

ṁud Eva = laju aliran massa udara di Evaporator


[kg/s]
h e1 = Entalpi udara masuk Evaporator
[kJ/kg]
h e2 = Entalpi udara keluar Evaporator
[kJ/kg]

 Laju Perpindahan Kalor, Setelah Udara Melewati Kondensor


Q̇ud kond =ṁud kond ( hc 1−h c2 ) [KW]

Dimana :

Q̇ ud kond = Laju penyerapan kalor, setelah udara melewati Kondensor

ṁud kond = laju aliran massa udara di Kondensor


[kg/s]
h c1 = Entalpi udara masuk Kondensor
[kJ/kg]
h c2 = Entalpi udara keluar Kondensor
[kJ/kg]

 Laju aliran massa Refrigeran


 Daya Motor ( Ẇ motor )
Ẇ motor =√ 3 V I cosφ [W]
Dimana :
Ẇ motor = Daya yang dibutuhkan motor listrik
[W]
V = Tegangan motor listrik [V]
I = arus motor listrik [A]
Cosφ = Faktor daya (0,7)
 Daya Kompresor ( Ẇ kompresor )

Ẇ kompresor=0,7 . Ẇ motor [W→kW]

 Laju aliran massa refrigeran ( ṁ ref )


Ẇ komp
ṁ ref = [kg/s]
h2−h1
h2,1 = Entalpi di titik 2;1
[kJ/kg]

 Laju Penyerapan Kalor oleh Evaporator Q̇ eva


Q̇ eva =ṁ ref ( h1−h 4 ) [kW]

Dimana :
h1,4 = Entalpi di titik 1;4
[kJ/kg]

 Laju Pelepasan Kalor oleh Kondensor, Q̇ kond


Q̇kond =ṁref ( h2−h3 )
[kW]

Dimana :
h2,3 = Entalpi di titik 2;3
[kJ/kg]

 Daya Kompresor
Ẇ komp=ṁ ref ( h2−h1 )

Dimana :
Ẇ komp = Daya Kompresor
[kW]
ṁ ref = Laju aliran massa refrigeran [kg/s]
h1,2 = Entalpi di titik 1;2
[kJ/kg]
 Koefisien Prestasi (“Coefficient of performance”,COP)
 Untuk 4 tingkat keadaan (4 titik)
Q̇eva ṁref ( h1−h2 )
COP= =
Ẇ komp ṁref ( h2−h1 )

 Faktor Prestasi (“Performance Factor”,PF)


Q̇kond ṁref ( h2−h3 )
PF= =
Ẇ komp ṁref ( h2 −h1 )

 Daya Refrigerasi (kW)


Ẇ komp ṁref ( h2−h1 )
Dayarefrigerasi= =
Q̇eva ṁref ( h1 −h4 )

 Dampak Refrigerasi

Dampak Refrigerasi = h1 −h4


[kJ/kg]

 Perbandingan Kompresi

p2
π=
p1

 Faktor Simpang (“By-Pass Factor”,BF)


Q ud eva
BF= 1− ( Q eva )
 Faktor Sentuh (“Contact Factor”,CF)
CF = 1 – BF
III.3 Prosedur Pengujian

3.1 Pemeriksaan Sebelum Pengujian

a) Alat-alat ukur telah terpasang pada tempatnya.


b) Semua tombol listrik pada posisi off.
c) Masih cukup air distilasi pada temperatur bola basah
d) Catat data ruang
3.2 Cara Menjalankan Mesin
a) Menghubungkan kabel listrik ke sumber listrik
b) Mengubah posisi tombol utama pada posisi On
c) Menjalankan kipas udara untuk kondensor pada tegangan
maksimal
d) Menjalankan motor penggerak kompresor
e) Menjalankan kipas pendingin kompresor
f) Setelah keadaan stabil, menjalankan kompresor melalui
kopling magnetik
g) Menjalankan kipas udara untuk Evaporator dan Kondensor
h) Setelah diperoleh kondisi stabil (10 menit) lakukan
pengamatan sesuai dengan yang telah ditentukan oleh asisten
3.3Pengamatan yang dilakukan
a) Mencatat tegangan dan arus yang terpakai pada panel
b) Mengamati, mencatat tekanan dan temperatur pada setiap
terminal
c) Mengamati, mencatat temperatur bola basah dan temperatur
bola kering pada saluran udara masuk dan keluar pada
Kondensor dan Evaporator
d) Mengukur kecepatan udara pada saluran udara Kondensor dan
Evaporator, kemudian merata – ratakan hasilnya
e) Pengamatan data diatas dilakukan pada berbagai variasi
tegangan Fan Evaporator.

Anda mungkin juga menyukai