METODOLOGI
3.1.Alat
- Analytical Balance
- pH Meter
- Glass wares (cawan petri, tabung reaksi, elenmeyer, gelas ukur, dll)
- Tabung durham
- Autoclave
- Oven
- Jarum Ose
- Bunsen
- Cooling Incubator
- Dissecting set
- Jarum Ose
- Bunsen
- Cooling Incubator
- Jarum Ose
- Bunsen
- Cooling Incubator
- Refrigator
- Freezer
3.2. Bahan
- TSA
- TSB
- BHIA
- BHIB
- SIM
- O/F
- Glukosa
- Bacto Pepton
- NaCl
-Phenol Red
- MIO
- K2HPO4
- Babco Agar
- Arginin HCl
- Mc Conkey
- TSIA
- TCBS
- LIA
- Beef Ekstrac
- Gelatin
- Simmon’s Citrate
- MRVP media
- Urea agar
- Urea solution 40 %
- Urea Broth
- DNAse- Testagar
- Nitrat Broth
- L- Phenilalanin
- Na2HPO4
- Aquades
- Glukosa
- Media O/F
- Media SIM
- Media MIO
- Pewarnaan Gram
- KOH 3 %
-H2O2 3 %
- Alkohol 70 %
- Tissue
3.3.3. O/F
- Tambahkan 1 % glukosa dan aduk sampai homogen di atas hot plate tanpa
pemanasan.
- Timbang pepton sebanyak 1 gram, Nacl 5 gram, K2HPO4 0,3 gram, media
- Jika sudah mendidih angkat dan masukkan dalam autoclave dengan suhu
1210 C.
masukkan phenol red dan larutkan di atas hot plate tanpa panas.
(posisi terbalik).
- Masukkan ke dalam tabung reaksi steril di dalam laminari flow dan atur
- Bagi ke dalam tabung reaksi steril di dalam laminari flow dan atur dengan
posisi miring.
3.3.10. Glukosa
0,018 gram.
aluminium foil.
- Distribusikan dalam tabung reaksi di dalam laminari flow dan atur dalam
posisi miring.
- Larutkan dengan aquades 1000 ml dalam erlenmeyer yang diberi stirer dan
40%.
- Distribusikan dalam tabung reaksi steril dengan posisi miring pada
laminari flow.
3.3.13. Nitrat
- Tuang ke dalam tabung reaksi steril di dalam laminari flow, dan posisikan
miring.
Gambar 15. Media Uji Gula-gula (arabinose, glukosa monohydrate, glicerol, myo-
dan milibiose)
Bakteri di ambil pada ikan lele yang telah memiliki tanda-tanda klinis yaitu :
memiliki luka di bagian tubuh (di perut, punggung, anus, dan sirip
1. Ikan di bius dengan Quinaldin 12-20 ppm atau MS222 15-20 ppm
2. Ukur berat tubuh ikan, panjang tubuh, dan amati gejala klinis luar
%.
(TSA)
6. Lakukan nekropsi, lihat tanda klinis organ tubuh bagian dalam pada ikan.
cara tusukkan jarum ose yang sudah dipanaskan terlebih dahulu pada
Pewarnaan gram adalah salah satu prosedur yang paling banyak digunakan
diferensial untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif. Pengujian bentuk dilakukan untuk melihat bentuk
bakteri, dan pengamatan bentuk dilakukan setelah pewarnaan gram dan dilakukan
sebagai berikut :
- Teteskan larutan gram D dan diamkan selama 2-3 menit, cuci dengan air
- Tetaskan minyak imersi diatas objek kaca dan lihat bentuk bakteru dibawah
menggunakan media SIM dan MIO. H2S dapat terlihat pada media ini apabila
terdapat warna hitam pada media. Langkah-langkah pengujian motiliti dan H2S
Pembacaan : jika bakteri tumbuh menyebar dari garis tusukan (+), jika
bakteri hanya tumbuh pada garis tusukan (-). Apabila terdapat warna
3. Uji Katalase
Uji ini dilakukan dengan menggunakan larutan H2O2 3%, yang tujuannya
- Siapkan slide glass dan teteskan larutan H2O2 pada slide glass tersebut
- Ambil biakan bakteri dengan tusuk gigi steril dan suspensikan pada slide
(-).
4. Uji Oksidase
Bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya enzim oksidase pada bakteri. Uji
- Ambil bakteri dengan tusuk gigi steril dan oleskan pada stick oksidase
Pembacaan : jika berubah menjadi warna biru (+), jika tidak terjadi
perubahan (-).
5. Uji O/F
Test O/F bertujuan untuk mengetahui sifat oksidase dan fermentasi suatu
bakteri terhadap karbohidrat. Bakteri akan memecah karbohidrat yang ada pada
media dan membentuk asam dan juga gas. Langkah-langkah pengujian O/F adalah
sebagai berikut :
- Tusukkan secara tegak lurus ke dalam dua medium O/F dalam tabung
reaksi
6. Uji Glukosa
glukosa untuk diubah menjadi energi. Pada dasarnya bakteri akan memecah
karbohidrat yang ada pada media dan membentuk asam dan juga gas. Pegujian
dalamnya, tabung durham berfungsi sebagai indikator gas pada bakteri yang
pada tabung durham (+ asam dan gas), jika warna tidak berubah dan
7. Uji Ornithin
lurus
Pembacaan : jika media tidak berubah warna (+), jika media berubah
1. Uji Sukrosa
didalamnya
Pembacaan : jika asam warna media akan berubah menjadi kuning dan
itu artinya (+), jika terjadi reaksi alkali atau basa warna media tidak
artinya (-), jika terdapat gelembung gas dalam tabung durham berarti
diberi notasi G.
2. Uji Laktosa
- Siapkan media laktosa dalam tabung reaksi yang berisi tabung dirham
Pembacaan : jika asam media akan berubah warna menjadi kuning dan
ditulis dengan notasi (+), jika terjadi reaksi alkali warna tetap tidak
berubah dan ditulis dengan notasi (-), dan apabila terdapat gelembung
3. Uji Maltosa
- Ambil bakteri dari isolat murni menggunakan jarum ose dan masukkan ke
dalam media
Pembacaan : jika asam media akan berubah warna menjadi kuning dan
ditulis dengan notasi (+), jika terjadi reaksi alkali warna tetap tidak
berubah dan ditulis dengan notasi (-), dan apabila terdapat gelembung
4. Uji Mannitol
itu artinya (+), jika terjadi reaksi alkali atau basa warna media tidak
akan mengalami perubahan dan tetap berwarna merah muda itu artinya
(-), jika terdapat gelembung gas dalam tabung durham berarti diberi
notasi G.
5. Uji Inositol
- Ambil bakteri yang telah dimurnikan terlebih dahulu dengan jarum ose
Pembacaan : jika asam warna media akan berubah menjadi kuning dan
itu artinya (+), jika terjadi reaksi alkali atau basa warna media tidak
akan mengalami perubahan dan tetap berwarna merah muda itu artinya
(-), jika terdapat gelembung gas dalam tabung durham berarti diberi
notasi G.
6. Uji Arabinose
Pembacaan : jika asam warna media akan berubah menjadi kuning dan
itu artinya (+), jika terjadi reaksi alkali atau basa warna media tidak
akan mengalami perubahan dan tetap berwarna merah muda itu artinya
(-), jika terdapat gelembung gas dalam tabung durham berarti diberi
notasi G.
7. Uji Arginin
- Ambil bakteri dari media pemurnian menggunakan jarum ose yang telah
Pembacaan : jika warna media berubah menjadi merah muda (+), jika
enzim gelatinase yang mampu mengidrolisis gelatin atau tidak. Jika pada uji ini
hasil positif maka ditandai dengan adanya pencairan gelatin, tetapi jika hasil
selama 30 menit
9. Uji Salicin
- Ambil bakteri dari media pemurnian menggunakan jarum ose
Pembacaan : jika media berubah menjadi kuning (+), jika media tidak
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apakah kuman menggunakan
sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi indikator BTB
(Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon
maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru. Langkah-
- Ambil isolat murni bakteri menggunakan jarum ose yang sudah di panaskan
dengan bunsen
- Inokulasikan pada media simmone’s sitrat agar yang berbentuk agar miring
Pembacaan : jika media tumbuh berubah menjadi warna biru (+), jika
reaksi
- Inokulasikan bakteri ke dalam media LIA dengan cara di gores dan di tusuk
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah bakteri mempunyai
berikut :
menjadi kuning (+), jika terjadi reaksi alkali atau basa maka warna
- Ambil bakteri menggunakan jarum ose yang sudah di sterilkan pada api
bunzen
- Inokulasikan pada media
(+), jika bersifat alkali maka tidak akan terjadi perubahan warna (-).
Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam empedu, dan neutral
red sebagai indicator warna. Media ini akan menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif dengan adanya garam empedu yang akan membentuk kristal violet.
- Ambil bakteri dari media biakan murni dengan jarus ose steril
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk
yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang
menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana
asam. Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan sukrosa berada di
bagian tengah dan permukaan media. Langkah-langkah pengujian
berarti bersifat alkali atau basa dan diberi notasi (K/K), jika
- Ambil bakteri dari media biakan murni dengan jarum ose steril