Anda di halaman 1dari 2

Sebelum menjalankan pemeriksaan, dokter akan terlebih dahulu bertanya tentang riwayat

penyakit pasien dan keluarganya. Kemudian, dokter akan memeriksa detak jantung dan
tekanan darah pasien. Sampel darah juga dapat diambil untuk mengukur kadar kolesterol dan
protein C-reaktif.
Untuk memperkuat diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan. Metode
pemeriksaan tergantung pada dugaan dokter mengenai jenis penyakit jantung yang dialami
pasien. Sejumlah metode pemeriksaan tersebut meliputi:
Elektrokardiografi (EKG)
EKG adalah tes yang bertujuan merekam sinyal listrik jantung. Tes ini dapat mendeteksi
kelainan pada irama dan struktur jantung. Dokter dapat menjalankan EKG dalam keadaan
pasien beristirahat atau berolahraga.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien berbaring, dan menempelkan 12-15
elektroda ke tubuhnya. Kemudian, mesin yang terhubung dengan elektroda akan merekam
sinyal listrik jantung pasien.
Ekokardiografi
Ekokardiografi adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara (USG) pada
jantung. Ekokardiografi membantu dokter mengevaluasi kondisi otot dan katup jantung
pasien.
Dokter dapat menjalankan ekokardiografi dengan menggerakkan transduser pada dada
pasien. Pada kasus lain, dokter dapat menggunakan transduser yang lebih kecil untuk
dimasukkan ke kerongkongan. Transduser ini berfungsi mengirim gelombang suara dari dan
ke jantung, untuk diterjemahkan menjadi gambar di monitor.
Uji tekanan (stress test)
Uji tekanan adalah pemeriksaan kondisi jantung saat detak jantung pasien meningkat.
Untuk meningkatkan detak jantung, pasien akan diminta mengayuh sepeda statis atau berlari
di treadmill.
Holter monitoring
Dalam pemeriksaan ini, pasien akan diminta memakai suatu perangkat di dada yang
disebut monitor Holter. Monitor Holter akan merekam aktivitas listrik jantung selama 1-3
hari.
Tilt table test
Bila gejala penyakit jantung yang dialami pasien sampai membuatnya pingsan, dokter
akan menjalankan tilt table test. Dalam tes ini, pasien akan dibaringkan di meja yang
kemudian digerakkan dari posisi horizontal ke vertikal. Saat meja bergerak, dokter akan
memonitor detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam tubuh pasien. Tilt table
test membantu dokter mengetahui apakah pasien pingsan akibat penyakit jantung atau kondisi
lain.
CT scan jantung
Pemeriksaan ini menggunakan sinar X untuk menampilkan gambar jantung pasien dan
pembuluh darah koroner. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mendeteksi penumpukan
kalsium di arteri koroner.
MRI jantung
Pada pemeriksaan ini, pasien akan diminta berbaring di meja periksa, lalu dimasukkan ke
mesin MRI. Selama pemeriksaan, medan magnet di dalam mesin MRI akan menampilkan
citra bagian dalam tubuh pasien. Kemudian, gambar tersebut akan dianalisis oleh dokter guna
mendiagnosis jenis penyakit jantung yang dialami.
Katerisasi jantung
Katerisasi jantung adalah tindakan memasukkan selang kecil (kateter) melalui pembuluh
darah di paha atau lengan. Dengan bantuan foto Rontgen, dokter akan mengarahkan kateter
tersebut hingga ke jantung. Tindakan ini dapat membantu dokter mengetahui apakah ada
sumbatan atau penyempitan di arteri.

Anda mungkin juga menyukai