Anda di halaman 1dari 24

MODUL PENGANTAR BISNIS

(FEB112)

MODUL SESI Ke-13 :


MENGELOLA KEUANGAN

DISUSUN OLEH :
Ir. JATMIKO, MM., MBA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
0 / 24
MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

A. Kemampuan Yang Diharapkan :


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu memahami, menganalisa dan menjelaskan pengertian
tentang uang.
2. Mampu memahami, analisis dan menjelaskan mengenai
karakteristik uang.
3. Mampu memahami, menganalisis dan menjelaskan bentuk
penyediaan uang negara.
4. Mampu memahami dan menjelaskan pasar uang.

B. Menelola Keuangan Perusahaan


1. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab
untuk mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan
penggunaan dana. Tugas ini secara organisasional dibebankan pada
manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer keuangan
antara lain adalah perencanaan keuangan, penganggaran dana,
mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan,
pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada
manajemen puncak mengenai masalah keuangan.

Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka


seorang manajer keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin
dicapai. Secara normatif tujuan keputusan keuangan perusahaan
adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkan yang
dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga yang sanggup
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
1 / 24
Apabila perusahaan sudah go public artinya menjual sahamnya di
bursa maka nilai perusahaan akan tercermin lewat harga saham.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar pula
kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan (bagi
perusahaan publik berarti investor). Perlu dipahami di sini bahwa
memaksimumkan nilai perusahan tidak sama dengan
memaksimumkan laba per lembar saham (earning per share/ EPS)
karena dengan hanya memaksimumkan laba saat ini berarti
mengabaikan konsep nilai waktu uang dan faktor risiko. Selain itu
apabila dipersamakan dengan laba dalam konsep laba akuntansi
(dalam laporan rugi/laba) juga kurang tepat. Konsep yang lebih
mendekati adalah laba dalam pengertian ekonomi yaitu sejumlah
kekayaan yang dapat dikonsumsikan tanpa membuat pemilik
kekayaan tersebut menjadi miskin.

Keputusan penting yang harus diambil oleh manajer keuangan


meliputi tiga hal yaitu memperoleh dana (keputusan pendanaan),
penggunaan dana (keputusan investasi) dan pembagian laba
(kebijakan dividen). Keputusan investasi akan tercermin dalam sisi
aktiva perusahaan sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan
dividen akan tercermin dalam sisi pasiva perusahaan. Keputusan
investasi akan mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil
seperti tanah, gedung, mesin, merek dagang dan sebagainya,
keputusan pendanaan akan mengakibatkan perusahaan
menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga yaitu selembar
kertas yang memiliki nilai pasar karena memiliki hak untuk
mendapatkan penghasilan seperti saham dan obligasi. Sementara
yang terakhir, kebijakan dividen merujuk pada keputusan
perusahaan terhadap laba yang diperoleh, apakah sebaiknya dibagi
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
2 / 24
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen ataukah sebaiknya
diinvestasikan kembali dalam bentuk laba ditahan untuk
membiayai keperluan investasi perusahaan.

Neraca

Aktiva Pasiva
Penggunaan Dana Sumber Dana
Aktiva lancar (modal kerja) Hutang (modal asing)

Aktiva tetap Modal sendiri

Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan

Gambar : Aktivitas Manajemen Keuangan yang Tercermin dalam


Neraca

2. Lingkungan Keuangan
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat
memanfaatkan jasa lembaga keuangan. Pemilihan lembaga
keuangan hendaknya memperhatikan masalah biaya dan jangka
waktu sehingga efisiensi pendanaan perusahaan dapat tercapai.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 24
Berikut ini adalah pasar finansial dan lembaga keuangan yang ada
di Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih
perusahaan:

a) Pasar finansial yang merupakan pertemuan antara permintaan


dan penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas
yang mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada
pemiliknya atas penghasilan atau asset yang dimiliki oleh
pihak yang menerbitkan asset finansial tersebut, misalnya:
saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya.
Keberadaan pasar ini berfungsi untuk mengalokasikan dana
dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang
memerlukan dana. Dalam pasar finansial diperjualbelikan
sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek akan diperdagangkan di pasar
uang (money market), misalnya adalah Sertifikat Bank
Indonesia, surat berharga pasar uang dan sebagainya.
Sedangkan sumber dana jangka panjang akan diperjualbelikan
di pasar modal (capital market),misalnya saham, obligasi dan
sebagainya.
b) Bank, terdiri dari:
 Otoritas moneter (Bank Sentral/ Bank Indonesia)
 Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas
pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
4 / 24
jasa lalu lintas pembayaran.
c) Lembaga pembiayaan. Lembaga penghubung keuangan yang
memberi pinjaman kepada individu dan bisnis. Tidak seperti
lembaga simpanan, perusahaan pembiayaan tidak menerima
simpanan tetapi pembiayan untuk hutang jangka pendek dan
jangka panjang.
 Perusahaan sewa guna (leasing)
 Pegadaian
 Perusahaan anjak piutang

3. Keputusan Pendanaan Perusahaan


Dalam menjalankan operasionalnya setiap perusahan
berskala besar maupun kecil pasti memerlukan dana dengan
berbagai alasan, antara lain:

1. Pembiayaan operasional sehari-hari misalnya membayar gaji


pegawai, membayar sewa, membayar bunga, pajak dan
kewajiban lain yang telah jatuh tempo.
2. Pembiayaan penjualan kredit. Banyak perusahaan
menggunakan penjualan kredit sebagai strategi untuk
menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat dengan
perusahaan lainnya. Pada sistem penjualan kredit, pengeluaran
uang (cash outflow) akan mendahului penerimaan uang (cash
inflow) dan semakin lama periode pembayaran maka gap antara
cash outflow dengan cash inflow semakin besar. Selama
menunggu masa pembayaran penjualan kredit tentunya
perusahaan harus tetap beroperasi. Oleh karena itulah maka
diperlukan sumber dana lain, bukan cash inflow dari penjualan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 24
produk. Semakin besar penjualan kredit maka dana yang
disediakan juga semakin besar.

3. Pembiayaan persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang


dibutuhkan merupakan salah satu cara perusahaan dalam
memenuhi kepuasan pelanggan. Konsekuensi dari hal ini
adalah perusahaan harus memiliki dana yang memadai untuk
membeli atau memproduksi dan memelihara persediaan.
Semakin besar persediaan maka semakin besar pula dana yang
diperlukan, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat
persediaan yang optimal. Salah satu caranya adalah melalui
penerapan konsep Just In Time (JIT).
4. Pembelian aset pendukung operasional yang penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, misalnya gedung, tanah,
peralatan. Pembelian ini biasanya bersifat jangka panjang dan
memerlukan dana relatif besar sehingga harus diperhitungkan
dengan cermat oleh perusahaan.
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat
mempunyai berbagai alternatif sumber dana dan metode.
Berdasarkan metodenya perusahaan dapat memperoleh dana
dengan penyetoran dari dalam perusahaan/ pihak internal
maupun meminjam dari pihak lain/ pihak eksternal. Sedangkan
berdasar sumbernya maka sumber pendanaan perusahaan dapat
diklasifikasikan menjadi sumber dana jangka pendek, biasanya
berjangka waktu kurang dari satu tahun dan jangka panjang
yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Sumber dana
jangka pendek di antaranya adalah kredit dagang, pinjaman
bank, commercial paper, anjak piutang, sedangkan sumber
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
6 / 24
dana jangka panjang meliputi laba ditahan, saham baru, dan
penerbitan obligasi.

4. Analisis Keuangan Perusahaan


Dalam pengambilan keputusan keuangan, manajer akan
selalu dihadapkan pada berbagai alternatif. Misalnya keputusan
penentuan lokasi pabrik baru di mana biaya untuk masing-masing
alternatif lokasi berbeda satu dengan yang lainnya, keputusan
perencanaan pembelanjaan proyek, penentuan komposisi rasio
utang dan modal sendiri yang dapat memaksimalkan nilai
perusahaan dan sebagainya. Agar dapat mengambil keputusan
dengan tepat maka manajer memerlukan berbagai informasi guna
mendukung proses pengambilan keputusan tersebut. Informasi
yang dimaksud adalah informasi yang diperoleh baik dari internal
maupun eksternal perusahaan. Informasi internal dapat diolah
melalui analisis laporan keuangan dan perencanaan finansial
perusahaan.

Agar dapat mengambil keputusan keuangan dengan tepat


maka seorang manajer keuangan membutuhkan beberapa informasi
yang akurat terkait dengan kondisi perusahaan itu sendiri.
Informasi tersebut dapat bersifat internal ataupun eksternal
perusahaan. Informasi internal antara lain dapat diolah dari laporan
keuangan perusahaan dan proyeksi atau perencanaan di masa yang
akan datang. Perencanaan finansial meliputi analisis aliran uang/
kas dari dan ke perusahaan secara menyeluruh baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Tujuan dari aktivitas ini adalah
mengoptimalkan laba dan menciptakan penggunaan dana yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 24
baik. Tahapan dalam perencanaan finansial ini adalah pertama,
peramalan kebutuhan dana, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; kedua, penyusunan anggaran untuk memenuhi kebutuhan
dana dan ketiga, penetapan sistem pengendalian finansial guna
menjamin segala sesuatunya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

Langkah yang pertama dalam perencanaan finansial adalah


peramalan kebutuhan finansial yaitu prediksi aliran kas masuk dan
kas keluar pada periode waktu tertentu. Macam-macam peramalan
ini ada tiga. Pertama adalah peramalan jangka pendek adalah
prediksi penerimaan, biaya dan pengeluaran dalam periode waktu
kurang dari satu tahun. Kedua, peramalan aliran kas adalah
prediksi aliran kas masuk dan kas keluar pada periode waktu yang
akan datang, umumnya bulanan atau kuartalan. Ketiga, peramalan
jangka panjang adalah prediksi penerimaan, biaya dan pengeluaran
untuk periode lebih dari satu tahun, umumbya berjangka lima
sampai sepuluh tahun.

Tahap kedua setelah peramalan finansial adalah penyusunan


anggaran, yaitu rencana finansial sebagai pedoman pengalokasian
sumber daya keuangan berdasarkan perkiraan pendapatan.
Berbagai jenis anggaran yang dimiliki perusahaan di antaranya
adalah anggaran operasi (operating budget) adalah proyeksi
pengalokasian uang untuk membiayai berbagai biaya dan
pengeluaran yang diperlukan untuk mengoperasikan perusahaan,
sebatas penerimaan yang telah diproyeksikan. Sebagai contohnya,
anggaran untuk iklan, sewa kantor dan gaji karyawan, anggaran
modal (capital budget) yaitu rencana pengeluaran untuk membeli
kekayaan atau aset yang diperkirakan dapat mendatangkan tingkat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 24
pengembalian tertentu untuk periode yang tertentu pula, umumnya
lebih dari satu tahun. Anggaran lainnya adalah anggaran kas (cash
budget) yaitu perkiraan neraca kas pada akhir periode tertentu
(bulanan, kuartalan, dan sebagainya) dan anggaran pokok (master
budget) yaitu rencana komprehensif yang meliputi ringkasan
anggaran operasi, modal dan kas.

Pengendalian finansial merupakan tahap terakhir dalam


perencanaan finansial. Proses ini didefinisikan sebagai proses yang
digunakan secara periodik untuk membandingkan realisasi
penerimaan, biaya, dan pengeluaran dengan proyeksi. Di sini
pengendalian memiliki fungsi strategis karena dipakai untuk
menghindari terjadinya penyimpangan, menemukan penyimpangan
dan melaksanakan langkah koreksi apabila terjadi penyimpangan.

5. Keuangan Perusahaan dan Agency Theory


Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
(terutama untuk yang telah menerbitkan saham di pasar modal),
seringkali terjadi pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak
manajemen yang dipimpin oleh Direksi, disebut sebagai agent)
dengan pemilik perusahaan (atau pemegang saham, disebut sebagai
principal). Di samping itu, bentuk Perseroan Terbatas, tanggung
jawab pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan.Artinya,
apabila perusahaan dinyatakan bangkrutmakamodal sendiri
(ekuitas) yang telah disetorkan oleh pemilik mungkin sekali akan
hilang, tetapi kekayaan pribadi pemilik tidak akan diikutsertakan
untuk memenuhi kewajiban yang belum dipenuhi (perkecualian
bisa terjadi kalau dapat dibuktikan bahwa pemilikmelanggar
undang-undang sehingga menimbulkan kebangkrutan perusahaan).
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
9 / 24
Situasi tersebut memungkinkan munculnya masalah-masalah
keagenan (agency problems). Masalah keagenan (agency problem),
pada awalnya,muncul dalam 2bentuk, yaitu antara pemilik
perusahaan (principal) dengan pihak manajemen (agent), dan
antara pemilik (yang diwakili oleh manajemen) dengan kreditor.
Tujuan normatif keputusan-keputusan keuangan adalah untuk
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Masalahnya
adalah mungkin saja keputusan yang diambil oleh pihak
manajemen tidak selalu untuk kepentingan pemilik
perusahaan,tetapi untuk kepentingan pihak manajemen.Secara
teoretis mestinya pemilik perusahaan (para pemegang saham untuk
perusahaan yang berbentukPerseroan Terbatas) bisa mengganti
manajemen (Direksi) dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) kalau para Direksi dinilai tidak bekerja dengan baik.
Sayangnya tidak semua pemegang saham hadir dalam RUPS
tersebut dan banyak juga pemegang saham yang tidak terlalu
peduli (terutama untuk pemegang saham kecil-kecil) dengan
susunan Direksi. Situasi ini menguntungkan manajemen yang telah
ada untuk mempertahankan kedudukan mereka. Goldberg and
Idson (1995) menemukan bahwa perusahaan dengan kepemilikan
yang menyebar membayarkan remunerasi yang lebih besar kepada
pihak manajemen dibandingkan dengan perusahaan yang
kepemilikannya lebih terkonsentrasi. Hal tersebut disebabkan
karena kekuatan tawar pihak manajemen lebih kuat sewaktu
kepemilikan menyebar dibandingkan dengan kepemilikan yang
terkonsentrasi).
Manajemen membuat rugipemegang saham dengan berbagai
keputusan yang tidak baik, seperti mengambil investasi yang tidak
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
10 / 24
menguntungkan (Voght,1994 menemukan bahwa perusahaan-
perusahaan besar yang banyak menahan laba melakukan investasi
yang berlebihan), menggunakan utangterlalu banyak atau terlalu
sedikit, menciptakan mekanisme yang mempersulit pengambilan
perusahaan oleh perusahaan lain (takeover), mengakuisisi
perusahaan lain yang ternyata tidak menguntungkan, dan
sebagainya. Contoh akuisisi yang dilakukan oleh Eastman
Kodakterhadap Sterling Drugs(artinya Eastman Kodakmembeli
Sterling Drugs) pada Januari 1988 menunjukkan bahwa pemegang
saham Eastman Kodakdirugikankarenasetelah akuisisi hargasaham
Eastman Kodakturun sebesar 15% (Damodaran, 1997).Contoh-
contoh tersebut bukanlah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
pihak manajemen akan selalu berupaya untuk menguntungkan diri
mereka sendiri dengan merugikan pihak pemilik perusahaan, tetapi
hanya untuk menunjukkan kemungkinan hal-hal tersebut bisa
terjadi. Oleh karena itu, diperlukan berbagai cara untuk memonitor
(yang menimbulkan tambahan biaya) keputusan-keputusan yang
diambil pihak manajemen.Keputusan keuangan juga dapat diambil
untuk kepentingan pemilik (pemegang saham),tetapi atas
pengorbanan kreditor(pemegang obligasi). Keputusan untuk
menambah utangdalam jumlah yang sangat besar dapat
mengakibatkan penurunan harga obligasi pada obligasi yang sudah
diterbitkan karena para investor akan menilai bahwa risiko
perusahaan meningkat. Sebagai akibatnya,pemegang obligasi lama
mengalami kerugian. Kasus pembelian perusahaan RJR
Nabiscooleh pihak manajemen mengilustrasikan hal tersebut. Pada
bulan Oktober 1988 pihak manajemen RJR Nabiscomemutuskan
untuk membeli perusahaan dari pemegang saham publik, dan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
11 / 24
setelah itu Nabiscotidak lagi terdaftar di bursa. Untuk membiayai
pembelian tersebut pihak manajemen Nabiscomenerbitkan obligasi
baru yang sangat besar jumlahnya. Akibatnya, obligasi lama yang
telah diterbitkan jatuh harganya sebesar 20% sebagai akibat makin
berisikonya Nabisco(Damodaran, 1997: 19). Dengan kata
lain,pemegang obligasi lama dirugikan sebesar 20% dari keputusan
tersebut.Akhirnya, masalah keagenan juga bisa terjadi antara
pemegangsaham pengendali dengan pemegang saham minoritas.
Kasus ini sering terjadi di pasar modal,dimana perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di bursa masih dikuasai oleh pemegang
saham pengendali (biasanya keluarga pendiri
perusahaan),sedangkan pemegang sahampublik hanya memiliki
sejumlah kecil saham (minoritas). Situasi ini banyak terjadi di
Indonesia dan Korea, misalnya. Keputusan untuk membeli
perusahaan dalam satu grup (dan perusahaan tersebut bukan
perusahaan terbuka)ataudikenal sebagai akuisisi internal, dapat
merugikan pemegang saham minoritas apabila harga yang
dibayarkan terlalu mahal. Oleh karena itulah,pihak pengawas pasar
modal mengatur transaksi-transaksi yang diklasifikasikan sebagai
memungkinkan terjadinya benturan kepentingan agar
meminimumkan kerugian pihak minoritas. Masalah keagenan
tersebut menunjukkan bahwa tujuan normatif perlu diberi catatan.
Pertama, perlu diciptakan mekanisme monitoring agar pihak agent
memang melaksanakan keputusan-keputusan untuk mencapai
tujuan normatif tersebut.Kedua, pihak kreditorakan meminta
persyaratan-persyaratan agar kepentingan mereka terlindungi, dan
pengawas pasar modal perlu mencegah penyalahgunaan wewenang
yang akan merugikan pihak lain.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
12 / 24
6. Perkembangan Manajemen Keuangan.
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan
dari disiplin yang deskriptif menjadi makin analitis dan teoretis.
Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar,
menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.
Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-teori
keuangan. Berbagai konsep, model dan teori,seperti capital
budgeting, portfolio theory, capital asset pricing model, arbitrage
pricing theory, option pricing theory menunjukkan perkembangan
pemikiran dalam bidang keuangan. Bahkanpada akhir dasawarsa
delapan puluhan mulai muncul pemikiran (yang didominasi di
bidang investasi pasar modal) tentang perlunya diperhatikan aspek
perilaku (behavior) di bidang keuangan. Pendekatan ini yang
dikenal sebagai behavioral finance.Meskipun demikian, tetap
dijumpai berbagai pertanyaan dan perdebatan dalam bidang teori
keuangan. Seperti masalah kebijakan dividen, struktur modal,
efisiensi pasar modal merupakan beberapa masalah yang masih
mengundang perdebatan panjang. Bahkan model yang tampaknya
telah diterima oleh kalangan bisnis, seperti capital asset pricing
model, berkali-kali dipertanyakan oleh beberapa kalangan
akademis. Dengan demikian, dalam mempelajari manajemen
keuangan kita perlu bersikap terbuka (open mind), tidak begitu saja
apriori kalau menghadapi pendapat yang berbeda. Bagaimanapun
juga teori selalu mengalami perkembangan, dan kita perlu bersikap
terbuka terhadap perkembangan tersebut.

7. Lingkungan Perusahaan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
13 / 24
Perusahaan bekerja pada suatu lingkungan tertentu. Bagi
manajer keuanganpenting untuk memahami lingkungan keuangan
yang dihadapinya. Lingkungan keuanganmerupakan faktor-faktor
eksternal keuanganyang mempengaruhi keputusan-keputusan
keuangan yang akan diambil. Lingkungan keuangan tersebut terdiri
dari sistem keuangan (financial system) tempat perusahaan
beroperasi. Dalam sistem keuangan tersebut dijumpai berbagai
lembaga keuangan, berbagai instrumen keuangan yang
diperjualbelikan di pasar keuangan.Pemahaman tersebut penting
karena lingkungan keuangan tersebut akan mempengaruhi
keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh perusahaan.
Secara umum,lingkungan keuangan tersebut berpengaruh pada
keputusan pendanaan perusahaan dan keputusan investasi
(biasanya untuk investasi jangka pendek).

8. Mengapa Pasar Finansial Terbentuk


Pasar finansial menunjukkan pertemuan antara permintaan
dan penawaran akan aktiva finansial (financial assets) atau yang
sering juga disebut sebagai sekuritas. Aktiva finansial
menunjukkan secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar
karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil
perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang
dagangan, bahkan termasuk merek dagang). Contoh aktiva
finansial adalah saham, obligasi, utangbank, kewajiban sewa guna,
dan sebagainya. Dalam suatu perekonomian, aktiva finansial ada
karena tabungan dari berbagai individu, perusahaan, dan
pemerintah, pada suatu periode waktu berbeda dengan rencana
investasi mereka pada aktiva riil. Oleh karena itu, pasar finansial

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 24
ada karena pasar tersebut bertujuan untuk mengalokasikan
tabungan-tabungan secara efisien kepada pemakai (pihak yang
memerlukan) tabungan tersebut di dalam suatu perekonomian.
Pihak yang memerlukan tabungan tersebut adalah pihak yang
melakukan investasi pada aktiva riil yang lebih besar dari tabungan
yang mereka bisa lakukan. Pihak-pihak tersebut biasanya adalah
perusahaan-perusahaan bukan keuangan (nonfinancial
corporations), sedangkanpihak yang mempunyai tabungan yang
lebih besar dari investasinya biasanya adalah rumah tangga. Kalau
pasar finansial bisa mempertemukan pihak yang mempunyai
tabungan dengan pihak yang memerlukan tabungan tersebut untuk
membiayai investasi mereka dengan biaya yang semurah mungkin
dan/atau kemudahan yang setinggi mungkinmakapasar finansial
tersebut dikatakan efisien.Dalam proses pengalokasian tabungan
ke pihak yang melakukan investasi, sering diperlukan adanya
perantara (meskipun mungkin juga dilakukan langsung tanpa
perantara). Proses intermediasi (intermediation process) tersebut
memberikan dua fungsi yang penting dan mendasar. Pertama,
memberikan kesempatan bagi para penabung untuk menabung
kelebihan penghasilan mereka dan memperoleh imbalan. Dengan
demikian, proses ini membantu memobilisasi dana yang,
seandainya tanpa proses intermediasi, mungkin akan menganggur.
Kedua, proses tersebut akan memindahkan risiko dari penabung ke
perantara keuangan, dan/atau ke pemakai dana. Disamping itu,
lembaga-lembaga keuangan (yang mungkin berfungsi sebagai
perantara keuangan) juga akan menjalankan fungsi yang amat
penting, yaitu transformasi jangka waktu (maturity
transformation). Proses ini berarti bahwa lembaga keuangan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
15 / 24
mengubah suatu instrumen keuangan jangka pendek menjadi
jangka panjang. Sebagai misal, bank mungkin banyak menerima
deposito jangka pendek (yaitu jangka waktusatu tahun atau
kurang),tetapi bisa memberikan kredit jangka panjang (5 -10
tahun). Bank bisa melakukan hal tersebut disebabkan oleh dua
faktor. Pertama, bahwa para pemodal percaya bahwa mereka bisa
mengambil tabungan mereka sewaktu mereka memerlukannya.
Oleh karena itu, mereka justru tidak segera mengambilnya. Kedua,
adanya hukum yang dikenal sebagai the law of large numbers.
Apabila suatu lembaga keuangan mempunyai sejumlah besar
penabung (depositors) maka kemungkinan terjadipenarikan besar-
besaran pada waktu yang sama akan makin kecil.

9. Alokasi Lewat Tingkat Keuntungan


Alokasi tabungan-tabungan yang terjadi dalam suatu
perekonomian terjadi terutama berdasarkan atas “harga”, yang
dinyatakan dalam tingkat keuntungan yang diharapkan. Satuan-
satuan yang memerlukan dana (tabungan) tersebut harus
menawarkan harga yang lebih menarik (yaitu menawarkan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi) untuk bisa memperoleh dana yang
mereka perlukan. Apabila risiko kita anggap sama maka satuan
ekonomi yang bisa menawarkan tingkat keuntungan yang lebih
tinggi yang akan bisa menggunakan dana tersebut. Sebagai
akibatnya, tabungan-tabungan akan cenderung dialokasikan untuk
pemakaian yang paling efisien. Dengan demikian, perlu pula
disadari bahwa proses alokasi tersebut bukan hanya didasarkan
atas tingkat keuntungan yang diharapkan, tetapi juga oleh risiko.
Berbagai instrumen keuangan (seperti saham, sertifikat deposito,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 24
obligasi, dan sebagainya) mempunyai tingkat risiko yang berbeda.
Oleh karena itu, instrumen-instrumen tersebut harus menawarkan
tingkat keuntungan (atau yield) yang berbeda. Semakin tinggi
risiko yang dirasa oleh pemodal, semakin tinggi pula tingkat
keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari instrumen
keuangan tersebut. Ini merupakan konsep pokok dalam investasi.
Disamping faktor risiko, faktor-faktor seperti mudah tidaknya
instrumen keuangan diperjualbelikan (marketability) dan jangka
waktu jatuh tempo (maturity), juga akan mempengaruhi tingkat
keuntungan yang diharapkan oleh para pemodal. Marketability
suatu instrumen keuangan diartikan sebagai kemampuan menjual
dalam jumlah besar, dalam waktu singkat, tanpa harus memberikan
konsensi harga yang terlalu besar. Semakin rendah marketability
pemodal akan cenderung menuntut tingkat keuntungan yang lebih
tinggi. Manajer keuangan perlu memahami hal ini sewaktu mereka
akan menerbitkan sekuritas guna memperoleh dana yang
diperlukan oleh perusahaan. Berapa harga sekuritas tersebut akan
ditawarkan di pasar finansial merupakan masalah pelik yang perlu
dimengerti oleh manajer keuangan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
17 / 24
C. Latihan Soal.
1. Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab
untuk mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan
penggunaan dana. Tugas ini secara organisasional dibebankan pada
manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer keuangan
antara lain adalah perencanaan keuangan, penganggaran dana,
mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan,
pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada
manajemen puncak mengenai masalah keuangan. Keputusan
penting yang harus diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga
hal yaitu memperoleh dana (keputusan pendanaan), penggunaan
dana (keputusan investasi) dan pembagian laba (kebijakan dividen).
Jelaskan bagaimanakah proses keputusan ketiga hal tersebut
dilakukan oleh manajer keuangan.

2. Guna memenuhi kebutuhan dananya yang dibutuhkan oleh


perusahaan untuk pengembangan investasi, perusahaan dapat
memanfaatkan jasa lembaga keuangan. Pemilihan lembaga
keuangan hendaknya memperhatikan masalah biaya dan jangka
waktu sehingga efisiensi pendanaan perusahaan dapat tercapai.
Lembaga keuangan yang ada di masyarakat terdiri dari pasar
finansial dan lembaga keuangan yang ada di Indonesia sebagai
sumber penyedia dana yang dapat dipilih perusahaan. Sebutkan
dan jelaskan pasar uang dan lembaga keuangan yang dimaksud.

3. Pasar finansial yang merupakan pertemuan antara permintaan dan


penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas yang
mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya
atas penghasilan atau asset yang dimiliki oleh pihak yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
18 / 24
menerbitkan asset finansial tersebut, misalnya: saham, obligasi,
opsi, kontrak futures dan sebagainya. Keberadaan pasar ini
berfungsi untuk mengalokasikan dana dari pihak yang kelebihan
dana kepada pihak yang memerlukan dana. Perusahaan dalam
menjalankan operasionalnya baik berskala besar maupun kecil
pasti memerlukan dana dengan berbagai alasan, sebutkan dan
jelaskan alasan-alasan yang dimaksud.

4. Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari


disiplin yang deskriptif menjadi makin analitis dan teoretis. Dari
yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi
berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen. Sumbangan
para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-teori keuangan.
Berbagai konsep, model dan teori,seperti capital budgeting,
portfolio theory, capital asset pricing model, arbitrage pricing
theory, option pricing theory menunjukkan perkembangan
pemikiran dalam bidang keuangan. Bahkanpada akhir dasawarsa
delapan puluhan mulai muncul pemikiran (yang didominasi di
bidang investasi pasar modal) tentang perlunya diperhatikan aspek
perilaku (behavior) di bidang keuangan. Pendekatan ini yang
dikenal sebagai behavioral finance. Jelaskan jawaban saudara
apakah yang dimaksud dengan behavioral finance.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
19 / 24
D. Kunci Jawaban.
1. Pelajari dan pahami tentang teori manajemen keuangan
perusahaan.
2. Pelajari dan cermati tentang lingkungan keuangan yang
membahas tentang pasar uang dan lembaga keuangan yang ada
di Indonesia.
3. Pelajari dan pahami tentang konsep keputusan pendanaan
perusahaan.
4. Pelajari dan pahami tentang teori perkembangan manajemen
keuangan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
20 / 24
E. Daftar Pustaka.

1. Attner, Straub. (2001). Introduction to Business. International


Thomson Publishing Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
(2008). Fundamentals of Financial.
2. Management. 12th edition. Thomson-South Western Learning.
3. Dessler, Gary. (2000). Human Resource Management. 8th Edition.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
4. Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. (2009). Pengantar Bisnis.
Jakarta: Prenhallindo.
5. Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta
6. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. (2002). Dasar-dasar
Manajemen Keuangan.
7. Edisi Keempat.Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
8. Kismono, Gugup. (2005). Bisnis Pengantar. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada.
9. Kotler, Philip. (2008). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Prenhallindo.
10. . (2008). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid II. Jakarta:
Prenhallindo.
11. Krietner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2004). Organizational
Behavior. 6th edition. New York: McGrawHIll Companies, Inc.
12. Simamora, Henry. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta:STIE YKPN.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
21 / 24
13. Stoner, James A., Freeman, Edward R., Gilbert Jr, Daniel R.
(2006). Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo
14. Tandelilin, Eduardus. (2005). Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
22 / 24
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
23 / 24

Anda mungkin juga menyukai