Anda di halaman 1dari 19

Rapat Koordinasi Nasional Lingkungan Hidup 2013

Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan


Peningkatan Kapasitas

DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS LINGKUNGAN


DAN PENINGKATAN KAPASITAS
APRIL 2013
OUTLINE
• Profil Kedeputian
• Arah Peningkatan Kapasitas LH
• Strategi dan Produk Utama Kedeputian VII
• Rencana Kegiatan T.A. 2013
• Rencana lokus dan mitra strategis
Sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia
per Provinsi (rata-rata 2009-2011)
Sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia
per Provinsi (rata-rata 2009-2011)

STATUS MUTU AIR BERDASARKAN KRITERIA MUTU AIR KELAS II PP 82/2001 (data tahun 2012) Penyusunan SLHD (2001-2011)
Sungai Jongkok 6 titik pantau tercemar berat 0 2 4 6 8 10 12
10
Anak Sungai Jongkok 2 titik pantau tercemar berat 8

Sungai Meninting 6 titik pantau tercemar berat 6

4
Anak Sungai Meninting 2 titik pantau tercemar berat
2

0
KELEMBAGAAN LH DAERAH SUMBER DAYA MANUSIA 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

Badan 63,84% (Prov, kab/kota) Diklat PPLHD 22 orang (2010 – 2012) Kab/kota Provinsi

SPM 59,60% PPLHD 60 orang (2002 – 2012)

KTPA 1 orang
NTB IKLH: 82.71%
Sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia
per Provinsi (rata-rata 2009-2011)
STATUS MUTU AIR BERDASARKAN KRITERIA MUTU AIR KELAS II PP 82/2001 (data tahun 2012)

S. Batanghari 14 titik pantau, tercemar berat

Anak Sungai
2 titik pantau, tercemar berat
Batanghari

KELEMBAGAAN LH DAERAH SUMBER DAYA MANUSIA

Badan 100,00% (Prov, kab/kota) Diklat PPLHD 17 orang (2010 – 2012)

SPM 88,89% PPLHD 29 orang (2002 – 2012)


KTPA 5 orang

Penyusunan SLHD (2001-2011)

7
0 5 10 15
JAMBI
6
5
4 Kab/kota
3 Provinsi
IKLH:
2
1
67,59%
0
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
Sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia
per Provinsi (rata-rata 2009-2011)

STATUS MUTU AIR BERDASARKAN KRITERIA MUTU AIR KELAS II PP 82/2001 (data tahun 2012)

S. Barito 7 titik pantau tercemar berat

S. Martapura 4 titik pantau tercemar sedang, 1 titik pantau tercemar berat

S. Negara 5 titik pantau tercemar sedang, 2 titik pantau tercemar berat

KELEMBAGAAN LH DAERAH SUMBER DAYA MANUSIA

Badan 78,57% (Prov, kab/kota) Diklat PPLHD 16 orang (2010 – 2012)

SPM na PPLHD 44 orang (2002 – 2012)

KTPA 14 orang

Penyusunan SLHD (2001-2011)


0 2 4 6 8 10 12
KALSEL
10

0
IKLH:
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
55,59%
Kab/kota Provinsi
PROFIL KEDEPUTIAN VII
• FUNGSI
Menyiapkan perumusan kebijakan; Koordinasi pelaksanaan kebijakan;
Pelaksanaan fungsi teknis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di
bidang pembinaan sarana teknis lingkungan dan peningkatan kapasitas; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.
• Indikator Kinerja Utama: Peningkatan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Kantor : Kebon Nanas dan Serpong
• Jumlah SDM: 238 orang (psdl108, dtn37, dklt50, lmbg20, tek23)
• 5 Strategi dengan 17 Produk Utama
• PNBP (perpus 24 jt - 50, diklat 39 to 301 jt, sarpedal 1,08 M to 1,08
M, standtek 15,6 jt to 20 jt).
Arah Peningkatan Kapasitas Pengelolaan LH
Kapasitas tinggi

 Kualitas LH rendah  Kualitas LH tinggi


 Kapasitas tinggi  Kapasitas tinggi

Kualitas LH rendah Kualitas LH tinggi

 Kualitas LH rendah  Kualitas LH tinggi


 Kapasitas rendah  Kapasitas rendah

Kapasitas rendah
Data dan Informasi
Lingkungan
PENGENDALIAN
PENCEMARAN

TERUKUR
Kelembagaan Lingkungan
TERVERIFIKASI
KUALITAS
TERSERTIFIKASI LINGKUNGAN
Sumber Daya Manusia :
Pendidikan dan Pelatihan, TERPANTAU
Kompetensi

PENGENDALIAN
KERUSAKAN
Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Strategi dan Produk Utama Kedeputian VII

1. Peningkatan Data, 1. Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan


Informasi dan 2. Pengembangan Status Lingkungan Hidup (SLHI/SLHD) dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Infrastruktur Informasi3. Pelayanan Informasi Publik (PPID)
LH 4. Pelayanan Teknologi Informasi, Pembangunan Basis Data dan Penyajian Informasi (Pelaporan)
2. Pengembangan 5. Penerapan SPM
Kapasitas Kelembagaan 6. PengembanganJabatan Fungsional LH
Pengelolaan LH 7. Pengembangan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah
3. Peningkatan Kebijkan 8. Standar dan Registrasi Produk Ramah Lingkungan
Standardisasi, Teknologi
9. Standar Metode Pengujian Lingkungan
dan Produksi Bersih 10. Standar Perangkat Manajemen Lingkungan
dalam Pengelolaan LH 11. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Lembaga Penyedia Jasa
12. Kriteria Teknologi Ramah Lingkungan
4. Peningkatan Kapasitas 13. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
SDM LH Melalui 14. Penyusunan Kurikulum dan Modul
Pelaksanaan Pendidikan 15. Pelaksanaan Akreditasi Lembaga Pelaksana Diklat Lingkungan Hidup
dan Pelatihan
5. Pengembangan Sarana 16. Pemantauan dan kajian Kualitas Lingkungan
Pengendalian Dampak 17. Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan Daerah
Lingkungan
DATA DAN INFORMASI

1. Penguatan dan pembudayaan kerja “sharing”


data dan informasi LH;
2. Pemuktahiran data dan Informasi LH;
3. Penguatan SLHI - Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup;
4. Pengembangan SILH/D;
5. Penguatan Jaringan Data dan Informasi
Nasional;
6. Mengoptimalkan fungsi PPID.
KELEMBAGAAN

1. Pelaksanaan inpassing jabatan fungsional pengawas


lingkungan hidup
2. PerPres tentang Tunjangan Jabatan Fungsional
Pengawas LH
3. Pengembangan jabatan fungsional
4. Penerapan SPM bidang LH
5. Penguatan lembaga lingkungan hidup
6. Data base kelembagaan LH daerah
STANDARISASI DAN TEKNOLOGI
LINGKUNGAN

1. Registrasi Kompetensi personil dan lembaga


2. Penerapan kriteria standar teknologi
lingkungan
3. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
(Ekolabel, Swadeklarasi)
4. Green Procurement
5. Kerjasama internasional (UNIDO, EU, Jepang)
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Pengembangan kurikulum lingkungan (termasuk
rencana pendirian Program Vocational)
2. Akreditasi lembaga DIKLAT
3. Penyelenggaraan DIKLAT Prioritas
4. Kerjasama DIKLAT (termasuk rencana kerjasama
dengan pihak Donor untuk memberikan Diklat Amdal
kepada negara-negara berkembang lain)
PUSARPEDAL
1. Koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas
lingkungan (kualitas air dan kualitas udara)
2. Pengembangan dan evalusasi laboratorium
lingkungan daerah
3. Pengembangan pengelolaan data hasil
pemantauan
4. Pengembangan Pemantauan Kerusakan Lingkungan
5. Kerjasama internasional: East Asia Network for Acid
Deposition (EANET) – pemantauan deposisi (hujan) asam, United
Nation University – pemantauan POPs
LOKUS PRIORITAS
Data dan Informasi Pusarpedal
• Seluruh Provinsi dan kabupaten/Kota, • Kualitas air Sungai di 33 propinsi
dengan prioritas pada kabupaten/kota • Kualitas air danau prioritas 15 danau
yang akan terpilih menjadi lokus • Kualitas air laut di 6 lokasi
kegiatan/program utama KLH. • POPs di 5 lokasi pertanian dan perkebunan
• Kualitas udara ambient kontinyu di 7 kota
Kelembagaan • Deposisi asam di 7 lokasi
• Lembaga Lingkungan Hidup Propinsi dan • Kebisingan lingkungan di 8 lokasi
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia • Logam berat di udara ambient di 12 lokasi
• BKD seluruh Indonesia • Kualitas udara metode pasif sampler di 300
lokasi
Standarisasi dan Teknologi • Kualitas lingkungan industri strategis di 3
• Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, propinsi
Riau, Makasar, Papua

Pusdiklat
• Maluku dan Maluku Utara
• Papua dan Papua Barat
• Bangka Belitung
Daftar Provinsi dan Kabupaten/Kota Yang Diprioritaskan
Menjadi Mitra Strategis 2014
Datin Standtek
• Seluruh Provinsi dan • Sumut
• Jabar
kabupaten/Kota, dengan • Jatim
prioritas pada kabupaten/kota
yang akan terpilih menjadi lokus Pusdiklat
kegiatan/program utama KLH. • Jawa Tengah
• NTT
Kelembagaan
• Kalbar
• Lembaga Lingkungan Hidup
Propinsi dan Kabupaten/Kota Pusarpedal
seluruh Indonesia 1. 6 PPE;
• BKD seluruh Indonesia 2. 33 Daerah Propinsi
3. 300 Daerah Kab/Kota

18

Anda mungkin juga menyukai