ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
2016
THE EFFECT OF COLOR PACKING, PACKING MATERIALS,
PACKAGING DESIGN, ON
CONSUMER BUYING BEHAVIOUR
INDOMIE INSTANT NOODLES
IN SURABAYA
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Color Packaging,
Packaging Materials, Packaging Design consumer buying behavior Indomie
instant noodles in Surabaya.This study uses the entire population of the
community in Surabaya, which consume instant noodle product is indomie. The
sampling technique using the 100 respondents of this research community in the
city of Surabaya. Data were analyzed using descriptive analysis, classification
assumption test and multiple linear regression analysis using SPSS 17.0.Based on
the hypothesis under study then get results penelitiaan that the color of packaging
and packaging materials of Indomie instant noodles are not significantly influence
consumer purchasing behavior. As for the packaging design can significantly
affect consumer purchasing behavior for Indomie instant noodles in Surabaya. As
for the color of packaging, packaging materials, and packaging design, overall a
significant influence on consumer buying behavior Indomie instant noodles in
Surabaya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang bumbu - bumbu rahasia pada
Dalam era modem saat ini, kompetitor. Disini dapat dilihat Mie
persaingan di dunia usaha sangat instan memang sudah menjadi bagian
ketat terutama di bidang Kuliner. penting dari menu pengganti utama
Terdapat beberapa pesaing yang makanan masyarakat Indonesia.
mempengaruhi perilaku pembelian Meski sering dianggap kurang baik
konsumen antara lain adalah dimata konsumen, tetapi kebiasaan
bermunculannya kuliner yang makan mi instan sepertinya masih
berbahan baku dasar mie dan racikan sulit dihilangkan.Itulah mengapa
penjualan mie instan tak pernah
1
turun. Hal itu juga dipengaruhi diterapkan dan dioperasionalkan
beberapa faktor yang bisa dalam produksi, sehingga pada
mendukung penjualan mie instan waktu aplikasinya sangat efisien
indomie yang mengalami bahkan beban biaya bare pun dapat
peningkatan jauh lebih baik dari terhindarkan. Selain warna kemasan
tahun sebelumnya. Warna kemasan dan bahan kemasan, terdapat satu
adalah faktor yang telah menjadi indikator lagi yang bisa
salah satu titik kombinasi dari proses mempengaruhi perilaku pembelian
pemasaran, periklanan, yang dilakukan oleh konsumen,
merchanditin. Peranan kemasan indikator tersebut adalah desain
merupakan salah satu alat pemasaran kemasan.Kepraktisan dalam
yang dapat memberikan penyajiannya dan mudahnya kita
pelayanansendiri yaitu menyebutkan untuk mendapatkan produk indomie
ciri-ciri produk untuk meyakinkan ini juga pendistribusiannya yang
konsumen guna melakukan disesuaikan dengan kesukaan warga
keputusan pembelian dan umumnya di setiap daerah yang satu
memberikan kesan yang dengan yang lain tentu berbeda oleh
menguntungkan. Namun sekarang, karena itu perusahaan
kemasan produk yang baikakan mengklasifikasikan atau memetakan
sangat membantu menjadi penengah tiap daerah berbeda. varian rasanya
dalam mengoptimalkan pilihan, yaitu tetapi tiap rasa yang berbeda antar
mampu menampilkan produk yang daerah Indomie tidak serta
baik dengan harga yang terjangkau menyuplai satu rasa itu juga,
dan pasar yang lebih luas. Sesuai melainkan rasa dan yang digemari di
dengan kaidah teknologi bahwa daerah yang lain juga disertakan
kemasan yang baik tidak hanya tetapi dengan kuantitas yang tidak
menarik, namun harus mudah begitu banyak seperti apa yang
digemari oleh warga di daerah atau oranye dapat menciptakan
tersebut. Berdasarkan latar belakang suasana gairah atau bahkan lebih lagi
dan rumusan masalah diatas maka bisa diartikan kehangatan atau
masalah yang hendak dijawab dalam kemarahan. Warna dasar hitam,
penelitian ini adalah Peran Warna coklat juga membawa atribut dan
Kemasan, Desain Kemasan dan warna colors. Kemasan adalah
Bahan Kemasan Mie Instan Indomie pelindung dari suatu barang, baik
Dalam Perilaku Pembelian barang biasa maupun barang-barang
Konsumen Di Surabaya. hasil produksi pabrik.
Warna Kemasan Dalam dunia pabrik kemasan
Warna juga menyampaikan emosi merupakan pemenuhan suatu
dan kekerasan yang kuat. Sifat panas/ kebutuhan akibat adanya hubungan
hangat dan warna merah, kuning, antara penghasil barang dengan
2
masyarakat pembeli. menurut (J. faktor tersebut adalah:
Paul Petter dan Jerry C. Olson) yang 1. Penarik perhatian (attracting
dialihkan bahasanya oleh (Damos attention). Perusahaan menyadari
Sihombing, 2003:166) dalam bahwa kemasan dapat menciptakan
bukunya yang berjudul “Perilaku sebuah proses pengenalan merek
Konsumen dan Strategi Pemasaran”. yang terjadi dengan cepat.
Warna kemasan juga mempunyai 2. Mendeskripsikan produk (describing
makna bagi konsumen begitu juga the product). Untuk memberikan
dapat digunakan secara strategis. informasi penting tentang produk.
Dan pernyataan diatas dapat 3. Menghasilkan terjadinya pembelian
disimpulkan bahwa warna kemasan (making the sale). Dengan membuat
dapat menyampaikan sifat atau jenis kemasan yang inovatif, maka
produk dan juga mempunyai dampak perusahaan dapat memberikan nilai
yang Denting dalam menarik lebih bagi konsumen dibandingkan
perhatian konsumen. Variabel dengan pesaingnya.
Kemasan dapat diukur dengan Menurut (Klimchuk dan Krasovec,
(Cahyroni & Zalfiana, 2011), yaitu 2007: 137) Dalam menentukan
sebagai berikut : (1)Komposisi warna fungsi perlindungan dari
kemasan mampu menarik perhatian, pengemasan, maka perlu
(2)Komposisi warn kemasan mudah dipertimbangkan aspek-aspek mutu
diingat. (3) Komposisi warna produk yang akan dilindungi. Mutu
kemasan lebih menonjol di rak produk ketika mencapai konsumen
dibandingkan dengan merek lain. (4) tergantung pada kondisi bahan
Bentuk tulisan pada kemasan mampu mentah, metoda pengolahan dan
menarik perhatian. (5) Bentuk tulisan kondisi penyimpanan. Dengan
pada kemasan dapat dibaca dari demikian fungsi kemasan harus
jarak1 meter. memenuhi persyaratan,terdapat
Bahan Kemasan indikator sebagai berikut : (1)
Kotler dan Armstrong (2011:244), Kemampuan mengemas yang baik
mendefinisikan Kemasan adalah untuk memudahkan dalam
“kegiatan-kegiatan umum dalam penanganan pengangkutan,
perencanaan barang yang melibatkan distribusi, penyimpanan dan
penentuan desain dan pembuatan penyusunan. (2) Persyaratan
bungkus atau kemasan bagi suatu ekonomi, artinya kemampuan dalam
barang”. Sebelumnya, fungsi memenuhi keinginanpasar, sasaran
kemasan hanyalah untuk menadah masyarakat dan tempat tujuan
dan melindungi sebuah produk. pemesan. (3) Bersifat tidak bereaksi
Namun saat ini, beberapa faktor telah dan menyebabkan reaksi kimia,
membuat kemasan sebagai salah satu Kedap air. (4) Kuat dan tidak mudah
alat pemasaran yang penting. Faktor- bocor.
3
Desain Kemasan mengedepankan tampilan luar dan
Menurut Kotler dan Keller (2013 : membuat orang bosan. Sedangkan
368) Desain merupakan indikator desain masuk ke jantung
dari atribut produk menurut. Gaya produk.Desain yangbaik dapat
dan desain digunakan untuk memberikan kontribusi dalam hal
menambah nilai pelanggan. Gaya kegunaan produk dan juga
semata-mata menjelaskan penampilannya. Desain kemasan
penampilan produk tersebut. Gaya produk akan
menciptakan daya ingat terlebih pada menambah nilai suatu produk di
kesadaran merek produk tersebut mata para konsumen. Sehingga
yang akan tertanam di dalam benak konsumen sudah mempunyaipilihan
konsumen selamanya. Desain tersendiri apabila ingin membeli
kemasan dapat berupa logo, simbol, suatu produk. Klimchuk dan
maupun tulisan yang akan Krasovec (2007: 33, 49),
mendorong konsumen mengingat menjelaskan tentang tujuan desain
produk tersebut. Desain yang kemasan adalah khusus untuk
menarik dan mudah diingat akan
masing-masing produk atau merek Kanuk, 2000). Menurut Tatik
tertentu yang diarahkan untuk: Suryani (2013: 13) keputusan
1. Menampilkan atribut unik sebuah pembelian barang atau jasa sering
produk kali melibatkan dua pihak atau lebih
2. Memperkuat penampilan estetika dilihat dan proses pengambilan
dan nilai produk keputusan, proses keputusan
3. Mempertahankan keseragaman pembelian sangat bervariasi.
dalam kesetiaan merek produk Umumnya ada lima peranan yang
4. Memperkuat perbedaan antara terlibat dalam pengambilan
ragam produk dan lini keputusan pembelian. Kelima peran
produk.Mengembangkan bentuk tersebut meliputi (Kotler dan
kemasan berbeda yang sesuai Amstrong, 2012:196):
dengan kategori 1. User, yaitu orang yang akan
Perilaku Pembelian Konsumen benar-benar menggunakan produk
Perilaku pembelian konsumen adalah atau jasa yang dibeli.
perilaku yang diperhatikan 2. Influencers, yaitu orang yang
konsumen dalam mencari, membeli, mempengaruhi keputusan
menggunakan, mengevaluasi dan pembelian, serta membantu
mengabaikan produk, jasa, atau ide menentukan spesifikasi dan juga
yang diharapkan dapat memuaskan menyediakan informasi untuk
konsumen untuk kebutuhannya alternatif.
dengan mengkonsumsi produk atau 3. Buyers, yaitu orang yang
jasa yang ditawarkan (Shiffman dan melakukan pembelian aktual.
4
4. Deciders, yaitu orang yang atau menyetujui pemasok akhir.
memiliki kekuasaan formal 5. Gatekeepers, yaitu orang yang
maupun informaluntuk memilih mengontrol arus informasi
kepada orang lain. pengetahuan tentang barang.Menurut
Warna Kemasan dengan Perilaku Sabeehullah Shah et al dalam jurnal
Pembelian Konsumen (2013) Warna kemasan yang penting
Menurut Ahmed et al dalam jurnal dan terpisah satu Perusahaan produk
Sabeehullah Shah (2013) kemasan dan lainnya, Warna kemasan
adalah penting dimana elemen menarik perhatian konsumen karena
kemasan yang mempengaruhi warna dari produk Indomie menarik
perilaku pembelian konsumen, konsumen dan menyukainya hal
dimana kemasan menggambarkan tersebut dilakukan sesama pesaing
yang berbeda menggunakan warna Bahan berkualitas tinggi menarik
yang berbeda seperti putih yang pelanggan kemudian rendah hal
digunakan, hitam untuk daya, biru tersebut dapat mempengaruhi
untuk kepercayaan, merah untuk perilaku pembelian. Desain
energi, hijau untuk keseimbangan, Kemasan dengan Perilaku
oranye, kuning, ungu mereka Pembelian Konsumen
memiliki arti yang berbeda menurut Menurut Ahmed et al (2014) dalam
persepsi konsumen dalam perilaku jurnal Sabeehullah Shah (2013)
pembelian konsumen. kemasan adalah pentingdimana
Bahan Kemasan dengan Perilaku elemen kemasan yang
Pembelian Konsumen mempengaruhi perilaku pembelian
Menurut Ahmed et al (2014) dalam konsumen, dimana kemasan
jurnal Sabeehullah Shah (2013) menggambarkan pengetahuan
kemasan adalah penting dimana tentang barang.Menurut Sabeehullah
elemen kemasan yang Shah (2013) Desain yaitu elemen
mempengaruhi perilaku pembelian penting dari kemasan yang menarik
konsumen, dimana kemasan perhatian pelanggan. Perusahaan
menggambarkan pengetahuan menggunakan font dan gambar yang
tentang barang.Menurut Sabeehullah terbaik hal tersebut sukses di pasaran
Shah (2013) Bahan kemasan yang dapat mempengaruhi perilaku
merupakan elemen penting yang pembelian.
mencegah produk dan kerugian.
5
Warna
H1
Kemasan
Perilaku
Bahan H2 A4
Pembelian
Konsumen
Kemasan
Desain H3
Kemasan
Gambar 1
Kerangka pemikiran
Tabel 1
karakteristek responden
3 Pekerjaan Pelajar/mahasiswa 74 74 %
Pegawai Swasta 5 5%
PNS 7 7%
Karyawan 14 14 %
Wiraswasta
TOTAL 100 100 %
9
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160) Uji residual adalah uji statistic
Normalitas bertujuan untuk menguji nonparametric Kolmogorov-Smirnov
apakah dalam model regresi, variabel (K-S).uji K-S ini dilakukan dengan
pengganggu atau residual memiliki membuat hipotesis:
distribusi normal. Jika asumsi H0: Data residual berdistribusi normal
normalitas tidak terpenuhi, maka uji Ha: Data residual berdistribusi tidak
F dan uji t menjadi tidak normal jika tingkat probabilitas
valid.Diantara uji statistik yang dapat signifikan pada 0,05 berarti Ho
digunakan untuk menguji normalitas ditolak yang
Tabel 2
Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2011:105) Uji regresi yang baik seharusnya tidak
Multikolinearitas bertujuan untuk terjadi korelasi di antara variabel
menguji apakah model regresi independen.
ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model
10
Tabel 3
Multikolonieritas
Coefficientsa
Correlations Collinearity Statistics
Zero-
T Sig. order Partial Part Tolerance VIF
-2.763 .007
-.391 .697 .775 -.040 -.006 .378 2.645
1.706 .091 .593 .172 .027 .665 1.504
35.383 .000 .988 .964 .553 .321 3.119
a. Dependent Variable: TOTAL
Jika dilihat dari hasil perhitungan sembilan puluh lima persen. Hasil
nilai tolerance tampak bahwa hasil perhitungan nilai Variance Inflation
nilai tolerance Total_X1 adalah Factor (VIF) juga menunjukkan hal
0,Total_X2 0,378 dan Total_X3 yang sama tidak ada satu variabel
0,665 dan Total_X4 0,321 Hal independen yang memiliki nilai VIF
tersebut menunjukkan tidak ada > sepuluh. Jadi dapat disimpulkan
variabel independen yang memiliki bahwa tidak ada multikolinearitas
nilai tolerance < 0,10 yang berarti antar variabel independen dalam
tidak ada korelasi atar variabel model regresi.
independen yang nilainya lebih dari
Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2011:110) Uji pengganggu pada periode t-1
Autokorelasi bertujuan menguji (sebelumnya).Jika terjadi korelasi,
apakahdalam model regresi linier ada maka dinamakan ada problem
korelasi antara kesalahan autokorelasi
.
Tabel 4
Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .988a .977 .976 .468 1.890
11
Didapatkan nilai Durbin Watson empat, maka ditentukan nilai DL=
1,890. Berdasarkan jumlah sampel 1.6131 dan nilai
yang berjumlah 100 dan variabel DU=1.7364Sehingga dapat dibentuk
bebas yang digunakan berjumlah ketentuan sebagai berikut:
TABEL 5
Nilai Durbin Watson
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .988a .977 .976 .468 1.890
Tabel 6
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) -1.488 .538 -2.763 .007
Warna -.010 .027 -.010 -.391 .697
Kemasan
Bahan .052 .031 .033 1.706 .091
Kemasan
Desain 1.229 .035 .977 35.383 .000
Kemasan
Tabel 7
Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 873.922 3 291.307 1332.465 .000a
Residual 20.988 96 .219
Total 894.910 99
13
Tabel 8
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1(Constant) -1.488 .538 -2.763 .007
TOTAL_W -.010 .027 -.010 -.391 .697
K
TOTAL_BK .052 .031 .033 1.706 .091
TOTAL_DK 1.229 .035 .977 35.383 .000
Uji r2
Koefisien determinasi (Rsquare) secara bersama-sama dan sisanya
sebesar 0,976 menunjukkan sebesar 2,4% disebabkan oleh
perubahan atau variasi yang terjadi variabel lain diluar kedua variabel
pada variabel terikat sebesar 97,6% independen yang digunakan dalam
yang disebabkan oleh variabel bebas penelitian ini.
Tabel 9
Koefisien Determinasi Simultan
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Correlations
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
Pembahasan
Pengaruh Warna Kemasan nilai t-hitung sebesar -0,393 dan
terhadap Perilaku Pembelian signifikansi 0,697 > 0,05. Hal ini
Konsumen Indomie di Surabaya menunjukkan bahwa Warna
Berdasarkan hasil pengujian uji t Kemasan tidak mempengaruhi
menunjukkan bahwa variabel Warna terhadap Perilaku Pembelian
Kemasan terhadap perilaku Konsumen Indomie di Surabaya.
pembelian adalah berpengaruh tidak
signifikan, hal ini dibuktikan dengan
14
Pengaruh Bahan Kemasan Kemasan terhadap perilaku
terhadap Perilaku Pembelian pembelian adalah berpengaruh
Konsumen Indomie di Surabaya signifikan, hal ini dibuktikan dengan
Berdasarkan hasil pengujian nilai t-hitung sebesar 3,583 dengan
menunjukkan bahwa variabel Bahan signifikansi 0,000 <0,05.
Kemasan terhadap perilaku Pengaruh Warna Kemasan, Bahan
pembelian adalah berpengaruh tidak Kemasan, Desain Kemasan,
signifikan, hal ini dibuktikan dengan terhadap Perilaku Pembelian
nilai t-hitung sebesar 1,706 dengan Konsumen Indomie di Surabaya
signifikansi 0,091 >0,05.Penelitian Jika dilihat pada Tabel 4.13 dari uji
terdahulu yang dilakukan oleh ANOVA atau F test diperoleh nilai
menunjukkan hasil signifikan yang signifikansi 1332,465 nilai
positif karena <0,05. Sedangkan signifikansi 0,000. Apabila angka
pada penelitian sekarang signifikan probabilitas signifikansi <0,05 maka
negatif karena >0,05, karena pada H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil
penelitian sekarang dan sebelumnya tersebut menyatakan bahwa H1
memiliki perbedaan pada objek atau diterima yang artinya variabel-
tempat pengumpulan responden. variabel bebas yaitu warna kemasan,
Pengaruh Desain Kemasan bahan kemasan, desain kemasan
terhadap Perilaku Pembelian secara simultan berpengaruh
Konsumen Indomie di Surabaya signifikan terhadap variabel terikat
Berdasarkan hasil pengujian yaitu perilaku pembelian konsumen.
menunjukkan bahwa variabel Desain
15
Keterbatasan Penelitian 2. Dari ketiga variabel bebas
Berikut ini adalah keterbatasan yang digunakan pada penelitian ini
peneliti dalam melakukan penelitian: hanya satu variabel yang
1. Kebanyakan responden yang menunjukkan pengaruh signifikan
bersedia menjawab pernyataan pada Perilaku Pembelian Konsumen
kuisioner didominasi oleh Indomie di Surabaya.
kalangan pelajar.
Saran pertimbangan baik oleh perusahaan
Berdasarkan dari hasil penelitian atau bagi peneliti berikutnya.
yang telah dilakukan dengan baik, Adapun saran-saran yang diberikan
maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
yang diharapkan berguna dan sebagai
16
Saran bagi peneliti selanjutnya 2. Bagi peneliti berikutnya
1. Untuk mendapatkan data disarankan untuk memperluas daerah
yang akurat bagi peneliti berikutnya, penyebaran kuisioner supaya
sebaiknya menggunakan metode jawaban dan identitas lebih
wawancara disamping itu bervariasi.
menggunakan metode kuisioner 3. Bagi peneliti berikutnya
dalam penyebaran kuisioner lebih diharapkan untuk memakai variabel
banyak lagi dan sudah dilakukan yang berbeda dengan peneliti
jauh-jauh hari, supaya data cepat sekarang, supaya tidak ada kesamaan
terkumpulkan dengan begitu dapat variabel.
segera diolah.
17
Daftar Rujukan Marketing an Introduction.
Astri Cahyroni and Effy Zalfiana Edisi 9.New Jersey: Prentice
Rusfian.,2011.Communicatio Hall
ns in Real Consumer's Life Kotler, Philip and Kevin Lane
Experience (CIRCLE), Keller. 2013. “Marketing
Indonesia Department of Management”. 14thEdition.
Administration Science, England: Pearson
Faculty of Social and L Alice 2006, the power of
Political Science, Universitas packaging, united states of america,
Indonesia. pp 186-216.
Barber, N. and B.A. Almanza. 2006. Peter, J Paul and Olson , Jerry C,.
“Influence of Wine 2000. Consumer Behavior:
Packaging on Consumers” Perilaku Konsumen dan Strategi
Decision to Purchase.” Pemasaran. Terjemahan Damos
Journal of Foodservice Sihombing. Jakarta: Jilid 1. Edisi
Business Research. (9:4) pp. 4, Erlangga.,
83-98. Rettie, Ruth, and Carol Brewer 2000,
Buchari Alma 2007. Manajemen “The Verbal and Visual
Pemasaran dan Pemasaran Components of Package
Jasa. Bandung: Alfabeta Design,” Journal of Product and
Deliya. M. Mitul., Bhavesh J. Brand Management, 9(1), 56-70.
Parmar. 2012. Role of Erzsebet Heft - Zoltan Veres,. An
Packaging on Consumer empirical investigation on
Buying Behavior. Global loyalty The case of packaging
Journal of Management and industry.
Business Research Rita Kuvykaite, A.D., 2009. Impact
Imam, Ghozali.2011. “Aplikasi of Package Elements on
Analisis Multivariate dengan Consumer's Purchase Decision.
program IBM SPSS 21 Economics and Management,
Update PLS Regresi, edisi pp: 441-458.
7”.Semarang : Badan Sabeehullah Shah, Adnan Ahmad,
Penerbit Universitas Nawaz Ahmad 2013 Role Of
Diponegoro. Packaging In Consumer Buying
Klimchuk dan Krasovec: 2007, Behavior. International Review
Desain Kemasan, of Basic and Applied Sciences.
Perencanaan merek produk Vol. 1 Issue.2
yang berhasil mulai dari Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian
konsep sampe penjualan, Manajemen “. Bandung :
Jakarta, Penerbit Erlangga. Penerbit Alfabeta.
Kotler dan Armstrong. 201 L Susanto, A.B., &Wijanarko, H. 2004.
18
“Power branding: Membangun (Mizan Group).
merek unggul dan organisasi Tatik suryani. 2013. “Perilaku
pendukungnya “. Jakarta: Konsumen di Era Internet
Quantum Bisnis dan Manajemen “.Yogyakarta : Graha Ilmu.
19