Anda di halaman 1dari 33

Nama : Alyaa Syavirna Islamyati (19S10290)

Aulia Ramadhania (19S10293)

Eka Prasesti (19S10296)

Jamil Mubarak (19S10302)

Prodi : S1 GIZI ( Semester 2)

Macam-macam Jaringan, Organ dan Sistem Organ yang terlibat dalam


proses metabolisme zat gizi yaitu:

A. Jaringan pada tumbuhan

1) Jaringan epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis
menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis
hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah
sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.

Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Jaringan epidermis batang ada yang  membentuk lapisan  tebal (lapisan kutikula) atau
membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi
transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-
zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain).

Berikut struktur pada jaringan epidermis, diantaranya adalah:

1. Struktur Jaringan Epidermis Pada Daun


Epidermis adalah lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah. Pada permukaan
daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari sel-sel epidermis, yaitu berupa sel
penutup pada stomata.

Stomata atau mulut daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga.
Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan
penyempitan celah (stomata menutup).Ketika stomata terbuka terjadi pertukaran gas,
karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.

2. Struktur Jaringan Epidermis Pada Batang

Berikut ini terdapat beberapa bagian yang meliputi struktur jaringan epidermis pada batang,
diantaranya adalah:

a) Batang Dikotil

Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Epidermis pada
batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel berkutin, yang terdapat pada bagian paling
luar.

b) Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
3. Struktur Jaringan Epidermis Pada Akar

Epidermis dan bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa ruang antar sel,
berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada penampang melintang berbentuk
membulat. Bila epidermis terkelupas waktu akar menua, dinding selnya akan mengalami
penebalan dengan kutin dan suberin. Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar.

2). Jaringan meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis
secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan.
Meristem terdapat pada bagian tertentu saja pada tumbuh-tumbuhan.

Berikut ini adalah fungsi jaringan meristem antara lain:

 Menambah tinggi dan panjang tumbuhan


 Memperbesar dan melebarkan batang
 Menyimpan cadangan makanan
 Pada akar membantu mencari nutrisi
 Membentuk cabang
 Membantu bertumbuhnya sel-sel

Gambar struktur jaringan meristem :


Berdasarkan gambar struktur diatas, Dilihat dari asal terbentuknya jaringan ini dibagi menjadi 3
jenis yaitu :

a. Meristem primer

Meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik. Sel ini
berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan ini
berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.

b. Meristem sekunder

Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal
ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ
tumbuhan.

Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan jaringan
sekunder ini mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.
c. Promeristem

Promeristem adalah jaringan pada meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat
embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Berdasarkan letaknya jaringan ini dibagi juga menjadi 3 bagian yakni :

a. Meristem Lateral

Merupakan jaringan yang ada di cork-cambium dan vascular cambium (vascular cambium).
Gabus kambium adalah bagian dari korteks yang berperan dalam pembentukan lapisan kulit
gabus (phelloderm).Sedangkan pembuluh kambium adalah kambium, yang membatasi bagian
kulit kayu dari kolom kayu. Kambium vaskular adalah yang sering kita sebut
kambium.Pertumbuhan kambium di dalam bentuk kayu, sedangkan pertumbuhan kambium ke
luar membentuk kulit kayu. Baik gabus cambium dan cambium vaskular terbentuk dari jaringan
pada meristem yang sudah ada di akar dan batang.

b. Meristem Interkalar

Meristem interkalar adalah jaringan yang berperan dalam mempercepat pertumbuhan diameter
batang dan pembentukan bunga. Jaringan ini terletak antara meristem sekunder dan meristem
primer.

c. Meristem Apikal

Disebut juga sebagai jaringan ujung karena berada di ujung akar, ujung batang utama dan ujung
batang samping.Semua jaringan pada meristem yang terbentuk dari jaringan apikal disebut
sebagai meristem primer yang mendorong pertumbuhan primer.Karena berada di atas, meristem
apikal menghasilkan sel-sel baru yang memungkinkan tanaman tumbuh lebih lama. Proses
pertumbuhan dalam jaringan ini juga menghasilkan daun dan tunas apikal.
3) Jaringan pengangkutan

Jaringan pengangkut merupakan suatu jaringan dimana berperan dalam pengangkutan senyawa
kimia terhadap tubuh tumbuhan. Kemudian bekerja untuk mengangkut senyawa atas hasil
fotosintesis yang berlangsung di daun serta membawa air ataupun hara mineral dari dalam tanah.

Jaringan pengangkut pada tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut
ini :

1. Jaringan Xilem / Pembuluh Kayu

Jaringan xilem adalah suatu jaringan dimana berfungsi mengangkut air dan hara mineral dari
dalam tanah tersebut. Dimana air tersebut akan masuk melalui jaringan akar, mulai dari
epidermis sampai dengan di pembuluh kayu yang akan mengangkut air dan hara mineral akan
naik ke organ tumbuhan lainnya, seperti pada batang dan daun.

2. Jaringan Floem / Pembuluh Tapis

Jaringan floem maupun pembuluh tapis adalah jaringan pengangkut dimana berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis yang berlangsung pada daun. Dimana cara kerja jaringan ini ialah
dengan mengangkut glukosa dari daun ke seluruh sel di dalam tubuh tumbuhan.
Fungsi Jaringan Pengangkut

1. Mengangkut Air & Unsur Hara

Air adalah sebuah komponen penting bagi seluruh organisme termasuk tumbuhan,
dimana air berperan sebagai pelarut untuk menjalankan berbagai reaksi kimia pada tubuh.Air
begitu dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu berguna menjaga tekanan turgor supaya bentuk sel tetap
turgid, karena saat terjadi penguapan maka akan menyebabkan salah satu hilangnya air dari
seluruh tubuh tumbuhan.Oleh karenanya, tumbuhan akan selalu mencari serta menyerap air dari
sumber yang terdapat di dalam tanah, akar tumbuhan akan terus tumbuh serta mendekati sumber
air yang ada.

2. Mengangkut Zat Hasil Proses Fotosintesis

Tumbuhan adalah suatu organisme autotrof, dimana organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri melalui sebuah proses fotosintesis.Senyawa karbohidrat / glukosa yang
dihasilkan dari proses fotosintesis adalah senyawa utama didalam pembentukan energi melalui
sebuah reaksi respirasi seluler. Energi ini dibutuhkan tumbuhan agar menjalankan seluruh
aktivitas di dalam tubuh, mulai dari suatu pertumbuhan / perkembangan, reproduksi, transfer zat,
serta lainnya.

Selanjutnya hasil fotosintesis yaitu senyawa glukosa yang akan diedarkan ke semua sel di
dalam tubuh melalui sebuah jaringan floem yang diangkut mulai dari daun sampai dengan sel di
ujung akar.Reaksi fotosintesis dimana berlangsung di dalam daun, akan menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh seluruh organisme sebagai sebuah bahan pembentukan energi.Begitu juga
pada sel penyusun tubuh tumbuhan yang membutuhkan senyawa tersebut untuk melangsungkan
proses metabolisme di dalam tubuh tersebut.Senyawa glukosa ini juga akan diangkut ke bagian
penyimpanan cadangan makanan (pada akar atau batang), dimana bisa digunakan disaat kondisi
lingkungan tidak memungkinkan untuk melangsungkan suatu proses fotosintesis.
4) Jaringan penyokong

Jaringan penguat pada tumbuhan merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan.
Jaringan tersebut berfungsi untuk memberi kekuatan dan melindungi secara mekanik jaringan-
jaringan di sekitarnya.Jaringan penguat tumbuhan dibagi atas dua berdasarkan sifat dan
bentuknya yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

 Jaringan Kolenkim

Secara ontogeni, perkembangan kolenkim mirip prokambium dan tampak tahap yang sangat
awal dari diferensiasi meristem atau dari sel isodiametris meristem dasar. Kolenkim terdiri atas
sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal. Kolenkim berfungsi
sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan menerna
(herbaceus), dan bahkan pada organ dewasa.

Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang secara irreversible (tidak kembali ke bentuk
semula) dengan adanya pertumbuhan organ. Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi
lebih mudah rusak daripada kolenkim muda. Ada hubungan fisiologi dan morfologi antara
kolenkim dan parenkim. Pada tempat kedua jaringan tersebut berdampingan terdapat bentuk
peralihan antara tipe kolenkim dan parenkim (Sri Mulyani, 2006)
Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam. Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel
parenkim, atau panjang seperti serabut dengan ujung meruncing. Sel kolenkim yang terpanjang
di jumpai di daerah pusat untaian kolenkim, dan yang terpendek di daerah tepi. Hal ini dapat
diterangkan sebagai berikut: untaian kolenkim di bentuk oleh serangkaian sel yang membelah
memanjang mulai dari pusat untaian; setelah pembelahan, sel terus memanjang sehingga sel
pusat menjadi yang terpanjang karena yang pertama kali dibentuk dan meningkat sampai panjang
maksimum. Selama perkembangan untaian kolenkim ini juga terjadi pembelahan mendatar
(horizontal)(Sri Mulyani, 2006).

Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai
berikut:

1. Kolenkim sudut (angular kolenkim)


Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau
lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex, Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita,
Morus, Beta dan pada batang Solanumtuberosum dan Atropa belladonna.
2. Kolenkim lamella (lamelar kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel. Kolenkim
lamela terdapat pada korteks batang Sambucus nigra, Rhamnus, dan tangkai
Cochlearia armoracia.
3. Kolenkim lacuna (lacunar kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan
dengan ruang antarsel. Kolenkim lacuna terdapat pada tangkai beberapa spesies
Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea dan Asclepias.
4. Kolenkim cincin (anular kolenkim)
Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1955) untuk tipe kolenkim yang
lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar. Muller (1890)
menyebutkan knorpel-collenchyma. Pengamatan terhadap kolenkim cincin dewasa
tampak adanya penebalan dinding sel secara terus- menerus sehingga lumen sel akan
kehilangan bentuk sudutnya

 Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah sel dengan dinding sekunder tebal yang mengandung lignin atau tidak.
Tidak seperti kolenkim yang bersifat plastis, sklerenkim bersifat elastis.Sel sklerenkim beragam
dalam hal bentuk, struktur, asal usul, dan perkembangannya. Banyak bentuk peralihan terdapat di
antara sel sehingga sukar untuk mengelompokkan tipe sklerenkim. Sklerenkim dibedakan
menjadi dua, yaitu serabut dan sklereida (sel batu).

Kedua jenis sel ini tidak dapat dipisahkan secara jelas, tetapi biasanya serabut selnya
sangat panjang dibandingkan dengan lebarnya. Sementara, sklereida beragam bentuknya, ada
yang isodiametrik, memanjang, dan sering kali bercabang. Sel sklerenkim dewasa ada yang
mempunyai protoplas, ada yang tidak. Keragaman ini yang menyulitkan untuk membedakan
antara sel sklerenkim dan parenkim yang mengalami sklerifikasi (Sri Mulyani, 2006).
5) Jaringan parenkim

Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue), merupakan suatu
jarinagan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasai dan masih melakukan proses kehidupannya. Parenkim sering dikatakan sebagai
jaringan dasar, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa dari aspek morfologi dan fisiologi
jaringan ini mendasari jaringan-jaringan lainnya. Secara filogenetik parenkim juga merupakan
cikal bakal  jaringan-jaringan lainnya.
Fungsi Jaringan Parenkim

 Menyimpan Cadangan Makanan

Jaringan parenkim ini uga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Bagian
yang menjalankan fungsi ini ialah jaringan parenkim penimbun yang biasanya berada di bagian
empuulur batang, umbi akar, umbi lapis, rizhoma, atau pada bagian bijji dan buah. Cadangan
makan yang telah disimpan dildalam jaringa parenkim berupa kelebihan atau ses hasil
fotosistesis setelah digunakan digunakan untuk metabolisme.

 Tempat Berlangsungnya Fotosintesis

Fungsi lain dari jaringan perenkim ialah sebagai tempat berlangsunya fotosistesis, disebut juga
dengan asimilasi. Ciri-ciri umum dari jaringan parenkim asimilasi ialah terdapat kloroplas atau
tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas tersebut berisi klorofil atau zat hijau daun yang menjadi
katalisator dalam proses fotosistesis.
 Tempat Penyimpanan Cadangan Air

Jaringan parenkim juga berfungsi sebagai penyimpanan cadangan air. tUmbuhan tersebut adalah
tumbuhan yang hidup di daerah kering seperti kaktus. Lidah buaya.

 Sebagai Jaringan Pengangkut

Jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan pengangkut untuk membantuk xylem dan
folem dalam menjalankan tugasnya. Jaringan parenkim juga berfungsi menghubungkan jaringan
bagian luar dan juga jaringan dalam pada bang. Tugas ini dikerjakan oleh parenkim jari-jari
empulur.

 Tempat Penyimpanan Udara

Fungsi lain dari jaringanparenkim adalah sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi ini hanya
terdapat pada tumbuhan-tumbuhan hidrofit atau tumbuhan yang hidup di air misalnya seperti
eceng godog, genjer dan yang lainnya. Jaringa perenkim udara mempunyai ciri-ciri antara lain
terdapat ruang antara sel yang cukup besar, disebut juga dengan kantung.

Isi Sel Parenkim

Isi dari sel parenkim beraneka ragam bergantung pada fungsi fisiologisnya. Berdasarkan
fungsinya sel parenkim terbagi menjadi :

 Parenkim Asimilasi

Parenkim asimilasi berfungsi sebagai tempat untuk melakukan proses pembentukan makanan
atau  energi. Proses pembentukan energi pada tumbuhan dilakukan dengan proses fotosintesis,
oleh karena itu isi sel parenkim asimilasi umumnya mengandung kloroplas sehingga jaringan
yang terbentuk dari sel ini disebut klorenkim.
 Parenkim Penimbun

Parenkim penimbun berfungsi menyimpan substansi makanan hasil dari sintesis. Substansi ini
mungkin terlarut dalam vakuola, atau mungkin dalam bentuk badan-badan padat yang terpisah
atau badan-badan cair dalam sitoplasma. Substansi material mungkin terdiri atas substansi
ergastik, misalnya butir tepung, granula atau kristaloid protein, dan globul-globul lemak dan
minyak.

 Parenkim Air

Air berlimpah pada semua sel parenkim aktif yang bervakuola, sehingga parenkim berperan
utaama pada tandon air. Misalnya pada bambu keragaman isi kebasahan bagian-bagian batang
yang berbeda berhunbungan dengan proporsi sel-sel parenkim dalam sistem jaringan itu.
Parenkim air ini umumnya banyak ditemukan apda tumbuhan sukulen, misalnya Cactus, Aloe,
dan Agave.
 Parenkim Udara

Merupakan susunan sel parenkim yang umumnya rapat dan membentuk pola  untai menyambung
namun tidak menutup secara keseluruhan sehingga terdapat rongga antar sel yang teruntai dan
terisi oleh udara. Umumnya parenkim udara ini difungsikan sebagai alat untuk mengapung
seperti pada batang eceng gondok. Adanya parenkim udara ini juga menimbulkan struktur batang
tidak terlalu padat.
B. Jaringan pada hewan dan manusia

1). Jaringan Epitel


Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ baik permukaan
dalam maupun permukaan luar. Bentuk jaringan ini pipih, kubus, dan silinder.

2). Jaringan Otot


Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot dan bersifat lentur. Terdapat
tiga macam jaringan otot, yaitu:
a.Otot lurik terdapat pada rangka.
b.Otot jantung terdapat pada dinding jantung.
c.Otot polos terdapat pada dinding alat–alat dalam.
3). Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel–sel syaraf. Setiap sel syaraf terdiri
dari badan sel dan serabut syaraf.

4). Jaringan Ikat


Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian tubuh dengan bagian tubuh yang
lain.

5). Jaringan Penyokong


Jaringan penyokong atau penunjang merupakan jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan
dan jaringan tulang. Jaringan penyokong berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi
tubuh dan menguatkan tubuh.
C. Organ pada tumbuhan

A. Akar (Radix)

Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah, meskipun ada juga
yang berada di permukaan tanah. Akar berasai dari akar lembaga (radikula). Akar lembaga pada
tanaman Dicotyledoneae tumbuh terus sehingga membentuk akar tunggang, sedangkan akar
lembaga pada tanaman Monocotyledoneae mati dan kemudian pada pangkal batang akan tumbuh
akar-akar dengan ukuran sama sehingga membentuk akar serabut.
Berdasarkan asalnya, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar primer dan akar liar. Akar
primer, adalah akar yang tumbuh sejak tumbuhan masih embrio hingga tumbuhan mati. Adapun
akar liar adalah akar yang muncul dari batang, daun, dan jaringan lain yang dapat bersifat
permanen atau temporer. Akar terdiri dari jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan.
 Fungsi Akar
1) Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman
Fungsi akar sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan menahan dengan
mengembangkan dan memanjangkan akarnya agar tanaman kuat tertiup angiN atau terkena
badai sekalipun.
2) Fungsi Penyerapan Air dan Hara
Fungsi air selanjutnya adalah menyerap air dan unsur hara yang ada di dalam tanah. Nutrisi-
nitrisi yang ada di tanah akan di resap oleh akar dan akan di salurkan ke seluruhan. Akar-
akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik. Hamper 80% tumbuhan memerlukan
air sebagai suplemen mereka.
3) Penyimpanan Cadangan Makanan
Selain bertugas mencari makan, akar juga berfungsi sebagai cadangan makanan dan air.
Tanaman yang dapat menyimpan cadangan makanan pada akar isalnya wortel, ubi jalar, dan
bengkuang. Akar yang mampu menyimpan sejumlah besar air misalnya akar-akar dari
tanaman gurun (higrofit). Akar tanaman higrofit bahkan ada yang mampu menyimpan lebih
dari 70 kg air dalam jaringannya.
4) Melakukan Fotosintesis
Bukan hanya daun yang memiliki klorofil, tetapi akar juga memiliki klorofil dan dapat
melakukan fotosintesis. Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon bakau
mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Kemampuan tanaman-tanaman
tersebut juga merupakan salah satu fungsi akar pada tumbuhan yang tidak bisa dilupakan.
5) Fungsi Respirasi
Pada tanaman beringin akar dapat digunakan sebagai respirasi. Selain beringi juga ada akar
tanaman tembakau dan tanaman lain yang hidup di akar. Akar yang termodifikasi fungsinya
sebagai alat respirasi disebut pneumatophores. Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini
memungkinkan terjadinya difusi udara.
6) Gerakan Tanaman
Gerak tanaman selain tumbuh ke atas, akar juga dapat berkembang sebagai gerak tanaman.
Melalui mekanisme gerak tropisme seperti geotropisme, fototropisme, tigmotropisme,
kemotropisme, dan hidrotropisme, akar membantu tanaman untuk menemukan air dan hara
dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman ini menunjang metabolisme tanaman untuk
melakukan proses fotosintesis.
7) Fungsi Reproduksi
Ada sebagaian tanaman yang tumbuh bereproduksi menggunakan akar. Seperti tumbuhan
paku, yumbuhan ini tumbuh dengan tunas akar. Melalui perbanyakan vegetatif stolon dan
rhizoma, tanaman memperbanyak dirinya, melakukan duplikasi, dan berkembang biak.
B. Batang

Batang merupakan bagian Organ Tubuh yang menjadi tempat penyanggah berdirinya pada setiap
jenis Tumbuhan atau Tanaman untuk kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya Batang pada sebuah
Tumbuhan atau Tanaman akan mengalami kematian atau akan mengalami kelayuan. Batang adalah
penghubung antara akar dan batang yang terdiri dari sebuah jaringan-jaringan epdermis, parenkim,
dan pengangkutan. Batang merupakan salah satu dari organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki
fungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga
terdiri beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan yang
terakhir batang tipe rumput (kalmus).
Pada pembentukan Batang pada suatu Tumbuhan, memiliki struktur-struktur yang terdapat dalam
bagian Batang, sebagai untuk kelangsungan perkembangannya. Dalam bentuk Batang ini terdapat 2
macam bentuk, yaitu Batang Dikotil dan Batang Monokotil.
 Fungsi Batang
Pada Batang memiliki fungsi-fungsi yang berguna untuk Tumbuhan, berikut penjelasannya :
1) Batang sebagai penyanggah bagian tubuh pada suatu Tumbuhan dengan berdiri tegak lurus
ke atas. Batang juga berfungsi sebagai tempat bersandarnya pada Daun tumbuhan, Bunga,
Buah Tumbuhan.
2) Batang berfungsi sebagai sarana Transportasi atau sebagai alat pengangkut Air dan Garam
mineral yang terdapat pada bagian Akar, kemudian akan menyebar ke seluruh bagian
Daun, melalui pembuluh Xilem, pada saat proses Fotosintesis.
3) Batang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan pada Tumbuhan
saat kehabisan bahan Makanan untuk dikonsumsi.
4) Batang berfungsi sebagai Alat Pernafasan pada Tumbuhan untuk mendapatkan (O²)
Oksigen melalui Lentisel dan melepaskan (CO²) Karbondioksida.
C. Daun (Folium)

Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak. Daun
umumnya berupa lembaran dan berwarna hijau. Daun melekat pada buku-buku batang tumbuhan.
Daun lengkap memiliki bagian peiepah daun (vagina), tangkai daun (retiolus), dan helaian daun
(lamina). Contoh daun lengkap yaitu daun tanaman pisang, daun pinang, dan daun bambu.
Sebagian besar tumbuhan memiliki daun tidak lengkap, artinya daun pada tumbuhan itu hanya
memiliki satu atau dua bagian daun.
Daun tersusun dari jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan.
 Fungsi daun
1) Tempat berlangsungnya proses fotosintesis
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pada daun terjadi proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses produksi makanan yang dilakukan oleh tumbuhan untuk
mendapatkan energi dengan cara mengolah zat karbondioksida (CO2) melalui stomata dan
air dengan bantuan cahaya matahari untuk menjadi zat tepung.
2) Sebagai alat respirasi
Respirasi atau proses pernapasan pada daun terjadi pada stomata yang berfungsi sebagai alat
pernapasan daun.
3) Sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif
Proses perkembangbiakan secara vegetatif pada tumbuhan melalui daun terdapat pada
tumbuhan cocor bebek yang nantinya akan membentuk tunas daun.
4) Sebagai pengatur proses transpirasi
Selain sebagai alat pernapasan, daun juga berfungsi untuk mengatur proses transpirasi.
Transpirasi merupakan proses penguapan air yang terjadi di permukaan daun melalui
stomata atau mulut daun dan kutikula.
Kutikula terdapat pada permukaan dan juga permukaan bawah daun. Kutikula yang ada di
permukaan atas daun dapat mengurangi proses penguapan.
5) Tempat terjadinya proses gutasi
Proses gutasi merupakan proses keluarnya cairan atau air yang berupa tetesan-tetesan. Daun
menjadi tempat berlangsungnya proses tersebut.
D. Bunga
Bunga sebenarnya merupakan ialah suatu modifikasi tunas batang atau tunas daun yang berwarna,
bentuk, serta susunannya di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan itu sendiri. Modifikasi
tersebutlah yang akan membentuk beberapa bagian bunga yang masing-masing mempunyai
fungsinyamasing-masing. Bagian-Bagian bunga ada tangkai induk bunga, tangkai bunga, dasar
bunga, daun pelindung, Daun tangkai bunga, Kelopak bunga, Mahkota bunga, Benang sari.
 Fungsi bunga
1) Sebagai organ seksual,karena bunga ialah tempat menyatunya suatu gamet jantan dan juga
gamet betina pada suatu tumbuhan.
2) sebagai alat reproduksi dan juga untuk penyebarannya melalui bunga tersebut.
3) Sebagai organ untuk bertahan pada kondisi yang kurang menguntungkan. Hal ini terjadi,
misalnya pada suatu tanaman yang biasa tumbuh pada lokasi kering, yang dimana tumbuhan
tesebut akan membentuk sebuah bunga ketika mangalami suatu kondisi kekurangan air.
4) Untuk menarik serangga, agar mau hinggap dan membantu suatu proses penyerbukan pada
bunga
5) Untuk meneruskan suatu proses perkembangbiakan, karena bunga ada juga yang berproses
menjadi suatu biji, yang kemudian bisa ditanam kembali.

D. Organ Pada Hewan dan Manusia


1) Otak

Otak adalah bagian organ yang lokasinya ada di kepala. Fungsi otak penting sekali untuk
mengendalikan saraf juga menjadi sebuah pemrosesan dalam mengantarkan sinyal menuju ke
orang lain. Otak kanan yang mengendalikan fungsi tubuh yakni menjadi “inti” supaya bis
abergerak sesuai dengan keinginan. Selain di fungsikan untuk fungsi tubuh bagi makhluk
hidup, otak khususnya otak manusia ini mempunyai kelebihan dengan IQ yang tinggi. Dengan
IQ tinggi tersebut otak manusia bisa mengingat, melakukan serta mengimprovisasi terhadap
apa yang ia pelajari.
2) Jantung

Jantung adalah bagian vital manusia yang letaknya ada di dalam tubuh. Bagian vital di dalam
tubuh rentan sekali dari benturan. Di dalam tubuh makhluk hidup jantung fungsinya adalah
untuk memompa darah guna melancarkan peredaran darag. Oleh sebab itu ketika jantung
memompa darah ada getaran yang dihasilkan terhadap proses itu dan bahkan bisa dirasakan
oleh sebuah objek yang ada di luar. Bila jantung berhenti memompa tubuh tersebut, maka
sudah dipastikan bahwa tubuh makhluk hidup ini mati atau malah terjadi gangguan sistem
tubuh.

3) Paru-paru

Paru-paru adalah organ pernapasan yang dapat mengatur sistem masuknya udara di dalam
tubuh. Paru-paru ini akan bekerja dengan mengkonversi hasil dari udara O2 dan
melepaskannya ke dalam bentuk co2 maupun karbon dioksida. Sistem pernapasan dalam
tubuh awalnya ini lewat hidung maupun mulut yang menghirup oksigen lalu akan dikeluarkan
lagi dalam wujud karbondioksida.
4) Pankreas

Pankreas adalah organ penting yang bersama dengan sistem pencernaan di dalam tubuh.
Letaknya ada di bagian belakang perut yang menjadi organ kelenjar.
5) Ginjal

Ginjal yang bekerja sama dalam sistem pengaliran darah, yakni ginjal, jantung dan paru-paru.
Di dalam ginjal yang fungsinya dapat memurnikan darah jadi darah yang ada di dalam tubuh
ini akan menjadi lebih sehat. Ginjal akan bekerja dengan alami menjadi pembersih darah yang
ada di dalam tubuh.
6) Mata

Mata adalah organ penglihatan yang bisa melihat suatu objek dan bisa melihat suatu warna
lewat sejumlah organ dalam sistem penglihatannya yakni mata.
7) Usus

Usus adalah organ tubuh yang dapat bekerja dalam sistem pencernaan. Usus sebagai jalur
keluar masuknya sebuah makanan yang menjadi hasil dari metabolisme dari dalam tubuh.
Usus yang akan bekerja menjadi pemrosesan makanan dari hasil tubuh yang lalu dikeluarkan
lagi dari dalam tubuh.
8) Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratirodi adalah empat kelenjar endokrin kecil yang terletak di leher masing-masing
kelenjar tersebut sehingga mempunyai ukuran besarnya sama dengan ukuran butir beras.
Berfungsi menjadi penghasil kelenjar paratiroid yang dapat mengontrol jumlah kalsium di
dalam tulang.
9) Faring
Faring ialah bagian kedua dari sistem pernapasan serta pencernaan dan keberadaannya terletak
di bawah mulut serta rongga hidung dan di atas esofagus serta laring, berfungsi sendiri dalam
menyaring udara masuk di dalam sistem pernapasan manusia.
10) Laring

Laring adalah struktur tulang rawan yang terletak di atas trakea dan isinya adalah pita suara
dan mempunyai fungsi dapat memberikan nada suara di waktu manusia berbicara.
11) Timus

Timus adalah kelenjar yang mempunyai bentuk mirip dengan piramida dan letaknya tepat
ada di bawahnya leher, timus ini sebagai salah satu organ yang khusus sekali dari sistem
kekebalan tubuh dan mempunyai fungsi guna menghasilkan limfosit sel-T yang bis
amembantu dalam mengembangkan kekebalan tubuh dari serangan beragam jenis penyakit.
E. Sistem Organ pada tumbuhan

1) Sistem pengangkut
Organ penyusun:
Daun,batang, dan akar yang memiliki xylem dan floem.
Fungsi:
Mengangkut air dari akar ke daun dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh
tubuh.
2) Sistem pernapasan (respirasi)
Organ penyusun:
Daun (stomata), batang (lentisel), dan akar.
Fungsi:
Tempat keluar-masuknya oksigen dan karbon dioksida dan juga dapat menghirup
oksigen sehingga diperoleh energy.
3) Sistem penguapan (transpirasi)
Organ penyusun:
Daun dengan stomata
Fungsi:
Mengeluarkan uap air yang berlebih.
4) Sistem gerak
Organ penyusun:
Akar, batang, dan daun.
Fungsi:
Merespon rangsangan dari luar.
5) Sistem transportasi
Organ penyusun:
Akar, batang, dan daun.
Fungsi:
Mengedarkan makanan dan air ke seluruh tubuh.
6) Sistem reproduksi
Organ penyusun:
Rhizoma, stolon, umbi lapis, tunas, umbi batang, dan daun.
Fungsi:
Memperoleh keturunan.
7) Fotosintesis
Organ penyusun:
Daun
Fungsi:
Untuk membuat makanan.
Membuat karbohidrat dari karbon dioksida, air, dan garam anorganik dengan
adanya klorofil menggunakan energi matahari.

F. Sistem Organ pada hewan dan manusia

Sistem Organ pada hewan:

1. Sistem Pernapasan

Sistem pernafasan terdiri atas hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru. Fungsi sistem
pernafasan adalah mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 untuk memperoleh energi dengan
menyederhanakan senyawa organik.

2. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, darah, pembuluh darah arteri, vena,
pembuluh limfa, dan kelenjar limfa serta cairan limfa. Sistem peredaran darah berfungsi
mengangkut sari-sari makanan dari usus halus ke seluruh tubuh.

3. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut (di dalamnya terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah), saluran pencernaan (dimulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, rektum, dan anus), kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas. Sistem pencernaan berfungsi
untuk mencerna makanan agar bisa diserap tubuh.

4. Sistem Rangka

Sistem rangka pada hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi skeleton aksial dan
skeleton apendikular. Skeleton aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang  dada,
tulang iga, dan tulang selangka.
Rangka apendikular terdiri atas tungkai atas yang tersusun oleh tulang belikat, tulang
lengan atas, tulang lengan bawah, tulang pengupil, tulang hasta, tulang pergelangan tangan,
tulang telapak tangan, dan tulang jari. Sedangkan, tungkai bawah terdiri atas tulang paha, tulang
tempurung, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, jari kaki dan tulang tumit. Sistem
rangka berfungsi memberikan bentuk tubuh, melekatkan otot-otot, melindungi bagian-bagian
lunak, dan menyimpan berbagai mineral.

5. Sistem Otot

Sistem otot tersusun atas otot rangka (sebagai alat gerak aktif karena menggerakkan
tulang), otot polos (terdapat pada organ-organ tertentu seperti lambung), dan otot jantung. Sistem
otot berfungsi menentukan postur tubuh, sebagai alat gerak, dan menyimpan glikogen.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat, yaitu otak besar, batang otak, otak kecil, dan
sumsum tulang belakang. Sedangkan, saraf tepi terdiri atas 12 pasang saraf otak dan 31 pasang
saraf punggung. Saraf tepi ini berhubungan dengan alat-alat indera. Sistem saraf berfungsi
menerima dan merespon rangsang dari luar.

7. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada jantan terdiri atas testis, vas deferens, duktus epididimis, kelenjar
prostat, dan uretra. Sedangkan, sistem reproduksi pada betina terdiri atas indung telur, rahim,
oviduk, dan vagina. Sistem reproduksi berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.

8. Sistem Ekskresi

Organ sistem ekskresi, meliputi kulit (kelenjar keringat mengeluarkan keringat), paru-
paru (mengeluarkan CO2 dan uap air), ginjal (terdiri atas berjuta-juta nefron, ureter, kantung
kemih, dan uretra), dan hati.
9. Sistem Hormon

Beberapa organ dalam tubuh menghasilkan hormon, seperti ovarium, testis, pankreas,
kelenjar anak ginjal, hipofisis, dan kelenjar gondok. Dinding usus halus dan lambung juga
mengeluarkan hormon untuk merangsang pengeluaran enzim.

Sistem Organ pada manusia :

1). Mulut

Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.


Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).

a. Gigi

Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan


mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat.

b. Lidah

Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-


bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).

c. Kelenjar ludah

Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,


yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis.

2). Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang


tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung.

3). Lambung

Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk


seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Anda dapat mengetahui bahwa lambung
terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-
batasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan
atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan
usus halus.

4). Usus halus

Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang


panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.

Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:


a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.

5). Usus besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri


atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.

Anda mungkin juga menyukai