Anda di halaman 1dari 5

Laporan Tugas Elektronika Nuklir

Current Limit

Disusun :

Nama : M. Fadhil Nur Hidayat


NIM : 021800013
PRODI : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknofisika Nuklir

STTN – BATAN
Yogyakarta
2020/2021
Current Limit
I. Data, Alat dan Komponen
1) Sumber DC = 15 Volt
2) Regulator U ( LM 317T)
3) RV2 = 100 Ohm
4) R2 = 0,5 Ohm
5) RV1 = 5 K Ohm
6) R1 = 470 Ohm
7) RV3 (Beban) = 2 Ohm
8) C1 = 100 n
9) Dioda Zener ( 1N4371A)
10) Transistor ( BC547)
11) Amp & Volt Meter

II. Skema Rangkaian


III. Pembahasan

Current limit berfungsi untuk membatasi arus keluaran sebuah DC-regulator agar tidak
mudah rusak jika terjadi penarikan arus yang terlalu besar (over-load) atau bahkan hubung-
singkat. Over-load atau hubung singkat terkadang sesekali terjadi tanpa disengaja dan sulit
untuk bisa dihindari. Ketika itu terjadi komponen-komponen utama/penting pada DC-regulator
dapat rusak, yang tentu akan merepotkan jika harus memperbaiki/ mengganti komponen.

Rangkaian ini, saya simulasikan menggunakan software Proteus. Secara sederhana, prinsip
kerja rangkaian ini adalah pada saat keadaan normal (tidak melewati limit arus), tegangan dari
sumber akan langsung mengalir melewati regulator ke beban sedangkan jika limit arus dan
telah tercapai maka tegangan yang mengalir dari sumber akan terputus / drop.

Dalam membuat rangkaian ini digunakan beberapa komponen seperti Regulator yang
berfungsi sebagai pengatur arus & tegangan. ( seperti keran air ), RV 1, 2 dan R2 sebagai
variabel tahanan yang di atur untuk menentukan limit arus rangkaian, Transistor Q1 sebagai
adjustmen regulator, Dioda zener sebagai pengatur arus yang akan masuk ke regulator, dan
Capasitor sebagai penyetabil tegangan agar drop tegangan regulator lebih stabil.

Rangkaian current limit yang saya buat disini menggunakan beban 2 Ohm dengan tegangan
sumber 15 Volt, dan akan mulai memutus tegangan saat arus melewati regulator lebih dari 1.5
Amp (> 1.5 Amp). Limit arus rangkaian dapat di atur dengan menyesuaikan Rx (RV 1, 2 dan
R2) yang berfungsi sebagai variabel tahanan yang dapat di atur untuk menentukan limit arus
pada rangkaian, Nilai Rx dapat dihitung menggunakan pendekatan persamaan Rx = 0,6 / I
short. Adapun Nilai Rx yang saya gunakan pada rangkaian ini adalah :

1 1 1 1
= + +
𝑅𝑥 5000 100 0.5

1 1 + 50 + 10000
=
𝑅𝑥 5000

5000
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑅𝑥 = = ± 0, 4 𝑂ℎ𝑚
10051
Dan jika Limit arus yang akan di atur 1.50 Amp :

0,6 0,6
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐼 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡 = 𝑅𝑥 = = 1,5 𝐴𝑚𝑝
0,4

Dan untuk beban : I = V/R

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 / 𝑎𝑟𝑢𝑠

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 3 / 1,5 = 2 𝑂ℎm

Jadi, ketika diberi beban 2 Ohm akan tercapai arus 1,5 Amp, dan jika lebih dari itu
rangkaian akan mulai memutus tegangan.

IV. Kesimpulan

1) Current limit berfungsi untuk membatasi arus keluaran sebuah DC-regulator jika
terjadi Overload.
2) Pada current limit yang telah di buat dengan Nilai Rx 0,4 Ohm, ketika diberi beban
2 Ohm akan tercapai arus 1,5 Amp, dan jika lebih dari itu rangkaian akan mulai
memutus tegangan.
Daftar Pustaka

Elektronik, Sandi. (2015). Pembatas Arus Maksimal DC Regulator. Sumber :


https://www.sandielektronik.com/2015/06/pembatas-arus-maksimal-untuk-dc.html

Power, Streams. (2013). Variable Current Limiter Diagram. Sumber :


http://streampowers.blogspot.com/2013/08/adjustable-voltage-and-variable-current.html

Anda mungkin juga menyukai