Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hendi

NIM : 2009106009

Kelas : IF A 20

1. Pandangan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa hukum Islam


bertentangan denagn HAM. Misal : hukuman potong tangan bagi pencuri.

Sebagian besar masyarakat modern saat ini menganggap bahwa HAM


tidaklah relevan untuk ditegakkan berdampingan dengan hukum Islam
yang dianggap terlalu ekstrim. Menurut pandangan saya hukum Islam lah
yang paling cocok dalam mempertahankan HAM karena hukuman yang
diberikan atas pelanggaran hukum dalam Islam adalah yang paling adil
dan membuat takut semua orang untuk melanggar hukum yang ada,
sedangkan pandangan yang ada saat ini lebih memberi perlindungan
terhadap pelanggar HAM daripada korban yang bersangkutan. Terlebih
lagi menurut saya oknum yang sudah melanggar HAM bisa dibilang tidak
memiliki perlindungan HAM lagi karena secara tidak langsung
dihilangkan saat melanggar HAM milik orang lain.

2. Pandangan terhadap hukum qisas bagi orang yang membunuh.

Kebanyakan masyarakat tidak setuju dengan hukum qisas dengan alasan


bahwa hukum tersebut relalu keras untuk dipraktikan di zaman yang
modern ini dan bisa diganti dengan hukum yang lebih ringan seperti
kurangan dan denda. Menurut saya cara yang paling tepat untuk
menghukum orang yang telah membunuh orang lain adalah dengan hukum
qisas, tetapi dengan tanda kutip orang yang membunuh orang lain dengan
sengaja pantas untuk di qisas karena jarang ada kasus dimana pembunuh
bisa jadi lebih baik setelah dikurung dalam penjara, hampir semua orang
yang pernah membunuh orang lain mengidap gangguan jiwa akibat telah
membunuh orang lain. Maka hukum yang paling tepat untuk menghindari
adanya pembunuhan lagi adalah hukum qisas.
3. Pendapat tentang hubungan Islam dengan demokrasi.

Perdebatan apakah Islam kompatibel dengan demokrasi masih ada sampai


saat ini. Menurut pendapat saya Islam bisa dipadukan dengan demokrasi
karena bisa dilihat di dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang terkait
dengan prinsip-prinsip utama demokrasi, antara lain QS. Ali Imran: 159
dan al-Syura: 38 (yang berbicara tentang musyawarah); al-Maidah: 8;
al-Syura: 15 (tentang keadilan); al-Hujurat: 13 (tentang persamaan); al-
Nisa’: 58 (tentang amanah); Ali Imran: 104 (tentang kebebasan
mengkritik); al-Nisa’: 59, 83 dan al-Syuro: 38 (tentang kebebasan
berpendapat) dst. Jika dilihat basis empiriknya, menurut agama dan
demokrasi memang berbeda. Agama berasal dari wahyu sementara
demokrasi berasal dari pemikiran manusia. Namun tidak ada halangan
bagi agama untuk berdampingan dengan demokrasi. Karena elemen-
elemen pokok demokrasi ada terdapat dalam perspektif Islam
meliputi: as-syura, al-musawah, al-‘adalah, al-amanah, al-
masuliyyah dan al-hurriyyah.

Anda mungkin juga menyukai