Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Logistik dalam perkembangannya hingga kini sudah merupakan ilmu yang
harus dapat perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan ekonomi yang
semakin kompleks seperti produktivitas barang-barang yang dihasilkan pabrik
atau perusahaan, bagaimana penyalurannya dan penyimpanannya serta
pengelolaan hasil produk secara menyeluruh memerlukan penanganan khusus dan
serius (Candra, 2013). Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang jadi dan
bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan,
dan dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi di mana dia dibutuhkan, dengan
total biaya yang terendah (Bowersox, 2002). Salah satu kegiatan yang ada pada
bidang logistik adalah kegiatan transportasi, seperti yang kita tahu bahwa
transportasi memiliki peranan penting dalam logistik. Transportasi di bidang
logitik merupakan suatu sistem yang terdiri dari sistem pelayanan yang
memungkinkan melakukan pergerakkan barang dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Dalam sistem logistik, transportasi merupakan salah satu aktifitas yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan dan biaya. Pada banyak perusahaan,
transportasi menghasilkan biaya tertinggi dalam sistem logistik, yaitu se-per-tiga
sampai dua-per-tiga dari total biaya logistik (Ballou, 2004). Biaya transportasi
merupakan komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu
perusahaan logistik, karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan secara langsung atau menurunkan harga layanan sehingga
layanan yang ditawarkan dapat lebih kompetitif. Salah satu cara menurunkan
biaya transportasi adalah dengan mengefisienkan sistem transportasi. Untuk itu,
meningkatkan efisiensi melalui memaksimalisasi pemanfaatan kendaraan dan
personil serta sistem operasi menjadi perhatian utama.
PT. Agility International adalah salah satu perusahaan logistik yang sudah
bersaing di tingkat global. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1979, hingga
saat ini PT. Agility International memiliki lebih dari 50.000 karyawan dan 500

1 STIMLOG Indonesia
2

kantor di 100 negara, termasuk di Indonesia. Aktivitas logistik yang ada di PT.
Agility International diantaranya adalah freight forwarding, transportasi dan
pergudangan. PT. Agility International wilayah Bandung merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang logistik pengiriman komoditas tektil dengan 10 pelanggan
tetap untuk wilayah Bandung. Pengiriman tekstil dilakukan berdasarkan dengan
permintaan dari masing-masing pelanggan dengan menggunakan sarana
transportasi darat. Jumlah kendaraan pengirim yang dimiliki oleh PT. Agility
International ada 2 jenis kendaraan dengan kapasitas yang berbeda. Jenis-jenis
kendaraan yang digunakan yaitu 1 unit Mitsubishi Colt Diesel Double (CDD) dan
2 unit Mitsubishi FUSO. Terdapat permasalahan pada perusahaan PT. Agility
International yaitu adalah dari penentuan rute pengiriman ke pelanggan yang
dilakukan oleh PT. Agility International dilakukan hanya berdasarkan pada
pengalaman pengemudi.
Permasalahan penentuan rute merupakan permasalahan VRP, VRP pada
distribusi adalah bagaimana cara menentukan rute yang optimum dari sekumpulan
kendaraan dalam mengantarkan pesanan ke banyak pelanggan (customer) dari
depot. Versi dasar dari VRP adalah CVRP (Capacitated Vehicle Routing
Problem) dimana masalah penentuan rute tiap pelanggan memiliki permintaan
yang diketahui dan deterministik yang harus dipenuhi oleh satu kujungan. Armada
kendaraan berkapasitas identik dimulai dan berakhir pada satu pusat depot dan
beban di setiap kendaraan tidak melebihi batas yang terkait. Tujuannya adalah
untuk meminimalkan total biaya untuk melayani semua pelanggan, yang meliputi
jarak perjalanan, dan biaya operasional kendaraan, serta ketika ukuran armada
menjadi variabel keputusan. Menurut (Toth & Vigo, 2002) tujuan yang ingin
dicapai dalam VRP adalah meminimalkan ongkos perjalanan secara keseluruhan,
meminimalkan jumlah kendaraan yang digunakan, menyeimbangkan rute, dan
meminimalkan keluhan pelanggan.
Pada identifikasi masalah di lapangan terdapat berbagai variabel yang belum
bisa diselesaikan dengan VRP asli atau VRP klasik sehingga berkembang varian
dari VRP. Salah satu varian dari VRP adalah Heterogeneous Vehicle Routing
Problem (HVRP) yang merupakan masalah dimana armada kendaraan memiliki

STIMLOG Indonesia
3

jenis yang berbeda dalam segi kapasitas. Menurut (Belmecheri et al.) berpendapat
bahwa pada masa sekarang ini hampir semua industri mempunyai kendaraan
dengan kapasitas yang berbeda-beda. Kendaraan tersebut mempunyai spesifikasi
dan jenis yang berbeda, sehingga daya tampungnya pun juga berbeda. Selain itu
dari masing-masing kendaraan juga mempunyai jumlah armada yang terbatas.
Belfiore dan Yoshizaki menambahkan bahwa tujuan dari varian VRP yang
mempertimbangkan kendaraan yang heterogen (Heterogeneous Fleet) adalah
untuk meminimasi biaya tetap kendaraan dan biaya variabel rute yang ditempuh.
Biaya tetap kendaraan adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya pembelian
kendaraan dan biaya perawatan, sedangkan biaya variabel rute berhubungan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk menempuh rute perjalanan pada saat
kendaraan tersebut mengirimkan barang.
Varian lain dari VRP adalah Vehicle Routing Problem with Time Windows
(VRPTW) merupakan perluasan dari VRP konvensional dimana terdapat
pengaruh batasan kapasitas dan masing-masing pelanggan i berhubungan dengan
suatu interval waktu yang disebut Time Window. Waktu tersebut terdiri dari saat
kendaraan meninggalkan depot, waktu perjalanan, dan waktu pelayanan untuk
masing-masing pelanggan. Waktu pelayanan untuk masing-masing pelanggan
harus dimulai dalam kurun waktu time window, dan kendaraan harus berhenti
pada lokasi pelanggan untuk waktu pelayanan pelanggan. Jika kendaraan datang
lebih awal pada pelanggan i, kendaraan tersebut secara umum menunggu sampai
waktu pelayanan dimulai.
Menurut (Purnomo, 2010) dalam penelitiannya tentang penentuan rute
pendistribusian koran menggunakan metode VRP Nearest Insertion Heuristic
membuktikan bahwa dengan metode tersebut dapat menghemat ongkos
transportasi sebesar 4,60% jika dibandingkan dengan rute pendistribusian koran
yang berlaku di perusahaan saat ini. Disamping itu Menurut (Khoirul Huda, 2014)
dalam penelitiannya tentang penentuan rute distribusi untuk meminimalkan biaya
transportasi membuktikan bahwa dengan metode Nearest Neighbour dapat lebih
menghemat jarak tempuh dan biaya transportasi bila dibandingkan dengan metode
Saving Matrix dan Nearest Insert.

STIMLOG Indonesia
4

Salah satu teknik penyelesaian permasalahan optimasi yang paling populer


selama 30 tahun kebelakang adalah Metaheuristic (Talbi, 2009). Menurut (Talbi,
2009), metaheuristik dapat didefinisikan sebagai metode lanjut (advanced)
berbasis heuristic untuk menyelesaikan persoalan optimisasi secara efisien. Pada
umumnya, pengembangan metode Metaheuristic terinspirasi dari fenomena alam.
Contohnya yang paling terkenal adalah Particle Swarm Optimization (PSO)
terinspirasi dari kawanan burung (Kennedy & Eberhart, 1995), Algoritma
Genetika (GA) terinspirasi dari evolusi dan seleksi alam (Goldberg, 1989),
Harmony Search (HS) terinspirasi dari proses improvisasi musik jazz (Geem,
Kim, & Loganathan, 2001), Ant Colony Optimization (ACO) terinspirasi dari
proses pencarian makanan oleh koloni semut (Dorigo et. Al, 1996), Bee Colony
Optimization (BCO) terinspirasi dari koloni lebah (Karaboga, 2005) dan Grey
Wolf Optimizer (GWO) terinspirasi dari perilaku berburu yang dilakukan oleh
serigala abu-abu (Mirjalili & Lewis, 2014). Dari jenis-jenis Metaheuristic diatas
penelitian ini akan berfokus pada mengimplementasikan jenis Algoritma Genetika
(GA).
Menurut (Purnama, 2019) dalam penelitiannya tentang penentuan model
sistem antaran paket untuk meningkatkan load factor di PT. Pos Indonesia MPC
Bandung 40400 menggunakan perbandingan metode heuristic Nearest Neighbour
dengan metaheuristic Ant Colony Optimization membuktikan bahwa
menggunakan metode metaheuristic ACO dapat lebih menghemat total jarak
tempuh sebesar 13% dan total biaya sebesar 6%, serta load factor yang lebih
efisien sebesar 11% dibandingkan dengan metode heuristic Nearest Neighbour.
Kombinasi karakteristik-karakteristik Heterogeneous Fleet, Time Window
dalam VRP menggunakan Algoritma Genetika telah dibahas dalam beberapa
penelitian antara lain oleh: (Desiana, 2016), dengan hasil penelitian menggunakan
algoritma genetika dengan model yang dapat menyelesaikan permasalahan
keterlambatan dan meminimalkan biaya transportasi sebesar 5,83%, dan
penelitian (Anka Aiman, dkk, 2017) menghasilkan penurunan total jarak tempuh
sebesar 34%, penurunan total biaya transportasi sebesar 31%, dan peningkatan
pemenuhan permintaan dari 89,39% menjadi 94,89%.

STIMLOG Indonesia
5

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat


sebuah model penentuan rute dengan biaya minimum dengan mempertimbangkan
jenis kendaraan (Heterogeneous Fleet) dan Time window. Model yang dibentuk
merupakan Heterogeneous Vehicle Routing Problem with Time Windows
(HVRPTW). Diharapkan dengan adanya penelitian ini untuk penentuan rute yang
baik, keberhasilan pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi lebih optimal,
kinerja pendistribusian meningkat dalam memenuhi order dengan tepat waktu dan
tepat jumlah sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana rute usulan yang terbentuk pada proses pengiriman di PT.
Agility International PLB II menggunakan pemodelan Heterogeneous
Vehicle Routing Problem with Time Windows dengan metode Algoritma
Genetika.
2. Berapa total biaya yang dikeluarkan, load factor, dan total jarak tempuh
transportasi dari rute usulan yang terbentuk pada proses pengiriman di PT.
Agility International pada satu hari pengiriman.
3. Berapa hasil perbandingan biaya, load factor, dan jarak tempuh antara rute
eksisting dengan rute usulan menggunakan Algoritma Genetika dalam satu
bulan.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya,
tujuan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Untuk membuat usulan rute pada proses pendistribusian di PT. Agility
International PLB II menggunakan pemodelan Heterogeneous Vehicle
Routing Problem with Time Windows dengan metode Algoritma Genetika.
2. Untuk menghitung total biaya transportasi, load factor, dan jarak tempuh
dari rute usulan yang terbentuk pada proses distribusi di PT. Agility
International.

STIMLOG Indonesia
6

3. Untuk menghitung perbandingan biaya, load factor, dan jarak tempuh dari
rute eksisting dengan usulan rute menggunakan Algoritma Genetika dalam
satu bulan.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis
Penulis dapat memahami konsep, teori, dan penerapan VRP dan metode
Algoritma Genetika serta mengembangkan pola pikir secara teoritis
maupun praktis terhadap suatu permasalahan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
acuan untuk penetapan strategi pada perusahaan serta pengambilan
keputusan untuk merencanakan aktivitas distribusi serta dalam
menentukan rute terpendek untuk meminimalkan biaya distribusi.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan untuk
manambah wawasan pengetahuan tentang VRP dan metode algoritma
genetika.
1.5 Asumsi dan Batasan Penelitian
Mengingat banyaknya permasalahan yang terkait antara permasalahan yang
satu dengan yang lainnya, maka untuk memberikan arah serta mempermudah
penyelesaian masalah dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perlu
adanya pembatasan serta asumsi – asumsi yang digunakan.
Pembatasan masalah dan asumsi yang akan diterapkan adalah sebagai
berikut:
a. Pembatasan masalah
1. Penelitian hanya dilakukan pada komoditi tekstil.
2. Tiap vehicle mempunyai kapasitas yang berbeda - beda.
3. Tiap pelanggan mempunyai variabel lokasi, permintaan (demand), serta
time windows.

STIMLOG Indonesia
7

4. Pendistribusian yang diteliti hanya di Gudang serta pabrik yang berada di


wilayah Bandung.
5. Data yang diperoleh merupakan data permintaan pendistribusian periode
bulan Desember 2019.
6. Jumlah depot hanya ada satu.
7. Depot memiliki time windows.
b. Asumsi – asumsi yang digunakan
1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan.
2. Daerah distribusi tetap, tidak ada penambahan ataupun pengurangan
lokasi.
3. Kondisi jalan diasumsikan tanpa hambatan
4. Kendaraan memiliki kecepatan yang sama.
5. Kecepatan kendaraan konstan di setiap rute.
1.5.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, pembatasan dan asumsi masalah, serta sistematika
penulisan.
BAB II STUDI PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai teori – teori dan metode yang berhubungan dengan
pembahasan serta digunakan untuk pemecahan masalah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang penjelasan model yang digunakan serta langkah-langkah
yang akan dilakukan untuk pemecahan masalah. Rangkaian urutan pemecahan
masalah digambarkan dalam bentuk flowchart.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisikan tentang pengumpulan data yang diperlukan dalam pemecahan masalah,
dilanjutkan dengan pengolahan data untuk memperoleh solusi sehingga tujuan
penelitian tercapai.

STIMLOG Indonesia
8

BAB V ANALISIS
Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan terhadap solusi yang dihasilkan
pada pengolahan data sesuai dengan model dan langkah-langkah pemecahan
masalah yang digunakan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh sesuai hasil pemecahan
masalah dan saran terhadap perusahaan.

STIMLOG Indonesia

Anda mungkin juga menyukai