Anda di halaman 1dari 69

HUBUNGAN KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN

DENGAN KEJADIAN DEPRESI POSTPARTUM


DI RSUD ULIN BANJARMASIN

PROPOSAL
SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh
Desy Meldawati
NIM : 11194561920043

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

HUBUNGAN KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN


DENGAN KEJADIAN DEPRESI POSTPARTUM
DI RSUD ULIN BANJARMASIN

PROPOSAL
SKRIPSI

Oleh
Desy Meldawati
NIM : 11194561920043

Telah Disetujui untuk Diajukan dalam Ujian Proposal Skripsi


Pada Tanggal Maret 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Winda Ayu Setia Budi, M.Farm.,Apt


Fazraningtyas, Ns., MSN NIK. 1166102017107
NIK. 1166012014062

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya

bahwa PROPOSAL SKRIPSI yang saya tulis merupakan karya hasil penelitian

saya bersama arahan dosen pembimbing, dan belum pernah dipublikasikan dalam

bentuk apapun. Acuan pustaka yang tertuang dalam Proposal Skripsi/ ini adalah

benar dan dapat dipertangung jawabkan dan tertuang dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan PROPOSAL

SKRIPSI ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat dengan sebenarnya.

Banjarmasin, Maret 2020

Yang membuat pernyataan,

Desy Meldawati
(11194561920043)

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, nikmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi yang berjudul
“Hubungan Komplikasi Pada Kehamilan Dengan Kejadian Depresi Postpartum di
RSUD Ulin Banjarmasin” dengan baik.
Pada penyusunan dan penyelesaian proposal skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan, bimbingan, motivasi dan do’a dari berbagai pihak, maka
dengan penuh kerendahan hati, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Dr. RR. Hj. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
2. Dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Rektor Universitas Sari Mulia.
3. Anggrita Sari, M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Sari Mulia.
4. Hariadi Widodo, S.Ked., M.PH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
Sistem Informasi Universitas Sari Mulia.
5. Dr. Ir. Agustinus Hermino Superma Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III
Bidang Sumber Daya dan Kemitraan Universitas Sari Mulia.
6. H. Ali Rakhman Hakim, M.Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia.
7. Mohammad Basit, S.Kep.,Ns.,MM selaku Ketua Jurusan Sarjana Keperawatan
Universitas Sari Mulia.
8. Winda Ayu Fazraningtyas, Ns.,MSN selaku Pembimbing I yang senantiasa
memberikan arahan, bimbingan dan dukungan dalam penyusunan skripsi.

iv
9. Setia Budi, M.Farm.,Apt selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan
arahan, bimbingan dan dukungan dalam penyusunan skripsi.
10. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin yang telah
memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan penelitian.
11. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan do’a dan
motivasi pada penulis yang tiada terhingga untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Sarjana Keperawatan Angkatan VIII yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling
memberikan motivasi satu sama lain.
Semoga kebaikan Bapak/Ibu, serta teman-teman terbalaskan oleh yang
Maha Kuasa. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan proposal
skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan sehingga dengan segala kerendahan
hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan. Penulis berharap proposal skripsi yang telah disusun bisa
memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin

Banjarmasin, Maret 2020

Desy Meldawati

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................5
D. Manfaat Penelitian.........................................................................5
E. Keaslian penelitian.........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................8
A. Landasan Teori..............................................................................8
B. Kerangka Teori..............................................................................24
C. Kerangka Konsep...........................................................................25
D. Hipotesis........................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................26
A. Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian...........................................26
B. Metode Penelitian yang Digunakan...............................................26
C. Populasi dan Sampel......................................................................27

vi
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................29
E. Pengumpulan Data.........................................................................31
F. Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................................32
G. Metode Analisis Data.....................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Keaslian Penelitian.....................................................................................6
3.1 Definisi Operasional...................................................................................29

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Kerangka Teori...........................................................................................24
2.2 Kerangka Konsep........................................................................................25

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran 1 Formulir Judul Skripsi
Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Izin Melakukan Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 5 Lembar Informasi Dan Permohonan Persetujuan Responden
Lampiran 6 Instrumen Penellitian
Lampiran 7 Tabel Hasil Jawaban Responden Untuk Kuesioner EPDS
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Jawaban Responden Dan Karakteristik Responden
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing II
Lampiran 11 Jadwal Kegiatan
Lampiran 12 Riwayat Hidup

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai sebanyak 359

per 100.000 angka kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Indonesia sebanyak 32 per 1000 angka kelahiran hidup. Indikator penting

yang dapat dilihat dalam menilai derajat kesehatan masyarakat adalah AKI

dan AKB (SDKI, 2012). Kematian ibu dalam fase persalinan maupun

pasca persalinan sebanyak 295.000 jiwa (WHO, 2018).

Penyelesaian permasalahan kematian ibu ini sejalan dengan tujuan

Sustainable Development Goals (SDG’s). Hal ini tergambar dari tujuan

yang ke-3 yaitu menjamin kesehatan dan mendorong kesejahteraan bagi

semua tingkatan usia. Adapun salah satu fokus kesehatan yang ditekankan

pada SDG’s adalah penurunan angka kematian ibu dan janin (UN,

2019;WHO, 2018). Lebih lanjut, target penurunan AKI yang akan dicapai

hingga tahun 2030 adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran (WHO,

2018).

United Nation (2019) menjelaskan bahwa diperkirakan sebanyak

303.000 perempuan di seluruh dunia meninggal akibat komplikasi saat

kehamilan dan melahirkan pada tahun 2015. Hal ini juga dikuatkan

dengan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

(2019) yang menunjukkan bahwa di US sebanyak 700 kematian ibu

terjadi, dimana 31% terjadi selama hamil, 36% saat melahirkan atau 1

minggu setelah melahirkan, dan 33% terjadi setelah 1 minggu hingga 1


2

tahun setelah melahirkan. Data tersebut menggambarkan bahwa kematian

ibu ini juga dapat terjadi pada periode postpartum sehingga diperlukan

perhatian bagi ibu postpartum.

Postpartum (pasca persalinan) atau yang disebut masa nifas

merupakan perjuangan hidup seorang ibu terutama pada ibu yang baru

pertama kali mempunyai anak dan baru menjadi seorang ibu. Masa nifas

adalah masa seorang wanita bisa mengalami stress, gangguan mood, dan

dapat mengalami berbagai gangguan emosional (Astutik, 2015).

Seorang ibu hamil dapat dikatakan vulnerable group, karena

seorang ibu yang sedang mengandung dapat mengalami perubahan

fisiologis pada masa kehamilannya, baik itu perubahan fisik maupun

perubahan psikologis (Park, Karmaus, & Zhang, 2015). Perubahan

psikologi yang terjadi pada ibu hamil pada saat kehamilan biasanya sulit

diterima oleh ibu hamil. Perubahan psikologi yang sering dialami pada

masa kehamilan seperti perubahan sikap, perubahan perasaan, dan seorang

ibu juga memerlukan waktu untuk dapat beradaptasi (Pillitteri, 2014).

Kondisi psikologis ibu setelah melahirkan dapat mengalami perubahan

dikarenakan bentuk tubuh yang berubah, dan gangguan yang dapat muncul

pada ibu postpartum adalah konfik, cemas, stress, emosi, hingga depresi

(Hildayani, 2016).

Depresi postpartum adalah sebuah sindrom depresi yang bukan

merupakan gejala psikosis yang terjadi pada ibu setelah melahirkan dan

dapat dicegah dan disembuhkan, tetapi sering unrecognized and

undertreated (Patel, 2012; Klossner, 2010; Jensen,1991). Depresi


3

postpartum yang dialami oleh seorang ibu yang baru melahirkan dapat

mengganggu dalam menjalani aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.

Depresi postpartum juga dapat berefek pada kenyamanan, kebahagian,

rasa sayang seorang ibu terhadap buah hati yang baru dilahirkannya,

karena gangguan mood dan mudah sekali mengalami stress (American

Psychological Association, 2017).

Depresi yang dialami oleh perempuan di dunia mencapai angka

10% pada ibu hamil dan 13% pada ibu postpartum. Perempuan yang

mengalami depresi ini sendiri lebih banyak di negara berkembang

dibandingkan dengan negara maju. Di negara berkembang sebanyak

15,6% perempuan mengalami depresi pada masa kehamilan, sedangkan

sebanyak 19,8% perempuan mengalami depresi pada masa postpartum

(WHO, 2017).

Di Indonesia sendiri belum ditemukan data keseluruhan mengenai

perempuan yang mengalami depresi postpartum. Adapun hasil penelitian

ditemukan bahwa ibu yang mengalami depresi postpartum di Kota

Denpasar sebanyak 20.5%. Data yang didapat sebesar 18,5% yang

mengalami depresi postpartum di Sukoharjo Jawa Tengah (Putriarsih, et

al. 2018). Hasil penelitian oleh Fazraningtyas (2019), di Kalimantan

Selatan yang tepatnya di Kota Banjarmasin pada dua rumah sakit yakni

Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dan Rumah Sakit Umum

Dr. H.M. Ansari Saleh Banjarmasin menunjukkan sebesar 56,8% ibu yang

mengalami depresi postpartum ringan, 26,1% ibu yang mengalami depresi


4

postpartum sedang, dan 17,0% ibu yang mengalami depresi postpartum

berat.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di RSUD

Ulin Banjarmasin didapatkan data jumlah ibu postpartum selama 8 bulan

terhitung dari bulan Januari hingga Agustus 2019 yaitu sebesar 834 ibu

postpartum yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin

Banjarmasin. Rata-rata jumlah ibu postpartum yang dirawat inap setiap

bulannya sejumlah 104 ibu postpartum.

Depresi Postpartum ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah

satunya komplikasi pada kehamilan sangat berbahaya bagi kesehatan ibu

dan bayi dan merupakan faktor penyebab depresi postpartum (Sari, dkk.

2015). Di Indonesia terdapat beberapa penelitian tentang depresi

postpartum. Akan tetapi, penelitian yang ada hanya berfokus pada faktor

resiko berdasarkan data demografi pekerjaan, usia, jenis persalinan,

dukungan keluarga dan lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang hubungan komplikasi pada kehamilan

dengan kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah

“Apakah ada hubungan komplikasi pada kehamilan dengan kejadian

depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin?”


5

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengkorelasikan hubungan

komplikasi pada kehamilan dengan kejadian depresi postpartum di

RSUD Ulin Banjarmasin.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden di RSUD Ulin

Banjarmasin

b. Mengidentifikasi komplikasi pada kehamilan di RSUD Ulin

Banjarmasin

c. Mengidentifikasi kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin

Banjarmasin

d. Menganalisis hubungan komplikasi pada kehamilan dengan

kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi dalam menambah ilmu keperawatan khususnya pada

pengembangan keperawatan maternitas.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi evidence-based practice

tentang kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin.


6

a. Bagi tempat penelitian

Bagi tempat penelitian ini manfaatnya dapat mendeteksi

kejadian depresi postpartum secara dini, sehingga Rumah Sakit

dapat memberikan pencegahan dan penanganan secara dini pada

ibu postpartum yang mengalami depresi postpartum. Sehingga

mampu meningkatkan derajat kesehatan perempuan.

b. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu keperawatan, khususnya keperawatan

maternitas sehingga mampu dihasilkan asuhan keperawatan tepat

sesuai evidence-based practice pada masa nifas.

c. Bagi peneliti

Sebagai acuan pada peneliti selanjutnya dalam meneliti

tentang depresi postpartum.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 KEASLIAN PENELITIAN


No Judul Desain Hasil
1 Prevalence 1. Studi penelitian Hasil penelitian ini
and ana-litik menunjukkan bahwa
Determinants observasional prevalensi depresi
of Postpartum 2. Pendekatan postpartum di Kabupaten
Depression cross sectional. Sukoharjo sebesar 18.5%.
in Sukoharjo 3. Teknik
District, pengambilan
Central Java. sampel cluster
random
(Putriarsih, et sampling.
al. 2018)
2 Prevalensi Dan 1. Penelitian Prevalensi depresi
Faktor Risiko deskriftif postpartum di kota denpasar
Depresi cross-sectional menggunakan skoring EPDS
Postpartum Di noneksperiment sebanyak 9 ibu (20,5%).
Kota Denpasar Sebanyak 4 ibu (9,1%)
7

Menggunakan al. membutuhkan pemantuan


Edinburgh 2. Pengambilan ekstra. Faktor resiko yang
Postnatal data melalui didapat dalam penelitian ini
Depression wawancara. adalah riwayat pendidikan ibu
Scale. 3. Menggunakan yang rendah, primipara,
sarana umur, memiliki riwayat anak
(Dira & kuesioner. meninggal dan kehamilan
Wahyuni, tidak diharapkan.
2016)

3 Hubungan 1. Penelitian Hasil penelitian di Rumah


Faktor kuantitatif Sakit Umum Daerah Ulin
Sociodemogra 2. Metode survey Banjarmasin dan Rumah
phic Dengan deskriptif Sakit Umum Dr. H.M. Ansari
Depresi 3. Instrumen yang Saleh Banjarmasin
Postpartum Di digunakan menunjukkan sebesar 56,8 %
Rumah Sakit adalah ibu yang mengalami depresi
Daerah Edinburg postpartum ringan, 26,1 %
Banjarmasin Postnatal ibu yang mengalami depresi
Depression postpartum sedang, dan 17,0
(Fazraningtyas Scale (EPDS), % ibu yang mengalami
, 2019) Beck depresi postpartum berat.
Depression
Inventory
(BDI)-II, dan
Postpartum
Depression
Risk Factors
(PPDRF)
checklist

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan ketiga


penelitian diatas adalah
1. Variabel independen penelitian ini adalah komplikasi pada
kehamilan.
2. Tempat penelitian ini dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin.
3. Tahun penelitian ini dilakukan pada tahun 2020.
4. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional.
5. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik Purposive Sampling.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Depresi Postpartum

a. Definisi

Pasca persalinan atau postpartum adalah masa nifas yang

juga bisa disebut masa puerperium merupakan proses kelahiran

seorang bayi dan plasenta sampai fungsi dari sistem reproduksi

dapat berfungsi kembali, biasanya berlangsung dalam minggu

pertama hingga melahirkan (Kansky, 2016). Seorang ibu dapat

mengalami perubahan fisiologis mapun psikologis, dikarenakan

pasca persalinan merupakan masa yang rentan untuk ibu dan

bayinya (Warren et al, 2013; Pillitteri, 2014). Perubahan psikologis

yang tidak ditangani dengan baik berpotensi dapat menyebabkan

kondisi yang lebih serius, hingga dapat menyebabkan depresi

postpartum.

Gejala pada depresi postpartum dapat muncul dalam 2 atau 3

hari pasca persalinan dan biasanya akan hilang dalam waktu 1 atau

2 minggu. Namun, akan berpotensi menetap apabila ibu tidak

ditangani dengan baik. Gejala depresi postpartum biasanya muncul

pada masa kehamilan dan terus terjadi atau menetap sampai pada

masa melahirkan bayi dan faktor yang memicunya adalah perasaan

lelah (Klossner, 2010).

8
9

Dampak dari depresi postpartum bukan hanya berpengaruh

besar pada keadaan ibu tetapi juga berpengaruh pada anak yang

dilahirkan. Seorang ibu yang mengalami depresi akan sangat sulit

dalam berinteraksi dengan anaknya. Oleh sebab itu, hal tersebut

dapat menyebabkan risiko gangguan sikap maupun tingkah laku,

gangguan kognitif dan dapat membahayakan anak (Dira &

Wahyuni, 2016).

b. Penyebab

Penyebab dari depresi postpartum belum diketahui (Pillitteri,

2014). Berdasarkan National Institute of Mental Health (2015),

depresi postpartum disebabkan oleh kombinasi faktor fisik dan

faktor emosional. Adapun didalam tubuh manusia terutama

seorang wanita yang setelah melahirkan terjadi penurunan hormon

esterogen dan progesteron, hal tersebut dapat menyebabkan

perubahan mood serta kurangnya istirahat pada saat ibu setelah

melahirkan, sehingga dapat membuat ibu merasa kelelahan dan

berpotensi terjadinya depresi postpartum.

Beberapa faktor resiko seorang ibu yang baru melahirkan

dapat mengalami, diantaranya :

1) Faktor biologis

Faktor biologis disebut sebagai resiko depresi

postpartum karena akibat dari kadar hormon seperti esterogen,

progesteron, dan prolaktin yang tinggi atau yang terlalu rendah

pada masa pasca persalinan atau masa nifas, dan mungkin


10

perubahan hormon yang cepat atau lambat (Roomruangwong,

2016).

2) Faktor sosial demografik

Adapun faktor sosial demografi diantaranya :

a) Usia

Faktor usia seorang wanita yang berkaitan pada saat

masa kehamilan dan persalinan sering dihubungkan pada

kesiapan mental wanita tersebut untuk menjadi seorang

ibu. Umur yang sangat muda atau sangat tua dapat

menjadi faktor resiko komplikasi kehamilan, persalinan,

maupun penyakit yang ada pada saat kehamilan. Umur

yang sangat muda dapat mempengaruhi atau penyulit

dalam kehamilan dibandingkan dengan reproduksi sehat

antara usia 20-30 tahun, dikarenakan alat reproduksi yang

belum matang dan dapat mempengaruhi keadaan

kesehatan ibu dan pertumbuhan janin yang ada di dalam

perut (Roomruangwong, 2016).

b) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator penting

dalam upaya seorang ibu dalam menjaga kesehatan anak,

ibu dan juga kesehatan keluarga. Seorang ibu dengan

pendidikan yang lebih rendah cenderung kurang

memperhatikan kurang memperhatikan kesehatan yang

dialaminya dibandingkan dengan seorang ibu yang


11

memiliki pendidikan yang lebih tinggi biasanya lebih

memperhatikan kesehatannya. Pengetahuan yang baik

tentang proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan

dapat menjadi panduan seorang ibu untuk merawat

kehamilannya dengan baik, dan dapat nantinya melewati

proses persalinan yang bersih dan aman

(Roomruangwong, 2016).

c) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu faktor penyebab

depresi postpartum dikarenakan wanita yang sedang hamil

sebaiknya dihindarkan dari pekerjaan yang dapat

mengganggu kehamilan maupun meningkatkan resiko

terjadinya komplikasi, akan tetapi masih tetap

diperbolehkan untuk bekerja asal pekerjaannya tersebut

sifatnya ringan. Seorang ibu lebih baik sangat menghindari

pekerjaan yang terpapar zat berbahaya, suara mesin berat

yang dapat mengganggu ibu, terlalu lama berdiri, jam

kerja yang cukup lama, dan mengangkat barang yang berat

(Roomruangwong, 2016).

d) Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi

seseorang yang terlihat dalam masyarakat. Penghasilan

yang terbatas memiliki dampak terhadap proses kehamilan

dan persalinan. Indikator terjadinya mortalitas, morbiditas


12

maternal, dan neontal disebabkan oleh kemiskinan.

Ekonomi keluarga berperan penting bagi kebutuhan ibu

dan janin yang ada dikandungan, lingkungan yang bagus

untuk menghindari terjadinya infeksi, serta kemampuan

menentukan jenis persalinan (Mehta, 2014).

3) Faktor obstetrik

a) Lama persalinan

Seseorang berkemungkinan akan mengalami depresi

postpartum jika trauma fisik yang ditimbulkan pada saat

persalinan besar, maka trauma psikis yang muncul juga

akan besar (Tachibana, 2015).

b) Pengalaman melahirkan (Paritas)

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah

dialami oleh seorang ibu sebelum kehamilan atau masa

persalinan saat ini. Paritas dapat diklasifikasikan menjadi

4, diantaranya:

(1) Ibu dengan paritas 0 adalah Nullipara

(2) Ibu dengan paritas 1 adalah Primipara

(3) Ibu dengan paritas 2-5 adalah Multipara

(4) Ibu dengan paritas >5 adalah Grande Multipara

Persalinan yang pertama kali biasanya cenderung

lebih beresiko relatif tinggi terhadap seseorang ibu dan

anak, tetapi pada paritas kedua dan ketiga akan menurun


13

resiko, dan pada paritas keempata akan meningkata lagi

dan seterusnya (Tachibana, 2015).

c) Jarak persalinan

Jarak kehamilan yang sangat jauh dan

bertambahnya usia seorang ibu dapat menyebabkan

terjadinya proses degeneratif yaitu menurunnya kekuatan

fungsi dari otot panggul dan otot uterus yang sangat

berperan penting pada masa persalinan apabila seorang ibu

hamil selanjutnya. Persalinan yang tidak kuat atau partus

yang lama disebabkan oleh kontraksi otot panggul dan otot

uterus yang menurun (Tachibana, 2015).

d) Jenis persalinan

Depresi postpartum dapat kemungkinan terjadi pada

seorang ibu dengan jenis persalinan Sectio Caesarea

dibandingkan dengan jenis persalinan normal (Ariyanti,

dkk. 2016).

e) Komplikasi pada kehamilan

Komplikasi kehamilan merupakan masalah yang

dapat terjadi pada masa kehamilan, dapat disebabkan

karena adanya kehamilan atau masalah yang ada sebelum

terjadinya kehamilan dan menjadi lebih berat akibat

adanya kehamilan (Fibrila, 2018). Komplikasi pada

kehamilan merupakan salah satu faktor terjadinya depresi

postpartum (Ariyanti, dkk 2017).


14

f) Faktor anak

Seseorang ibu yang mengalami stress dalam

merawat anaknya, bayi memiliki masalah kesehatan, ASI

yang kurang lancar, kematian bayi yang baru dilahirkan,

dan cacat merupakan faktor penyebab terjadinya depresi

postpartum (Roomruangwong, 2016).

g) Faktor psikologis

Beberapa faktor psikologi diantaranya kurangnya

pengetahuan seorang ibu tentang menjaga dan merawat

kesehatan anak, berat badan, serta gambaran diri. Salah

satu faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi

postpartum adalah kurang bahagia dengan kehamilan yang

dialami atau keadaan setelah persalinan (Fiala et al, 2017).

h) Faktor psikososial

Faktor psikososial diantaranya kurangnya dukungan

sosial dan emosional dari keluarga maupun teman.

Kemungkinan terjadinya depresi postpartum akan

berkurang apabila banyak keluarga, teman, dan kerabat

yang dapat membantu pada saat kehamilan, persalinan,

dan pasca persalinan (Tachibana et al, 2015).

i) Faktor Genetik.

Hasil penelitian yang dilakukan gen dan

polimorfisme ada hubungannya dengan depresi mayor,

mekanisme biologis diakibatkan dari hormon esterogen,


15

progesteron, prolaktin yang tinggi atau rendah, sehingga

dilihat dari hal tersebut depresi postpartum dapat dilihat

dari garis keturunan (Tachibana et al, 2015).

j) Faktor dampak masa transisi

Masa transisi merupakan kelahiran anak yang

pertama dalam keluarga maupun bagi suami dan istri,

perhatian yang lebih diberikan kepada anak dapat

mengurangi waktu kebersamaan suami dan istri. Hal

tersebut dapat berpengaruh terjadinya depresi postpartum

karena hubungan komunikasi yang kurang antara suami

dan istri.

k) Komplikasi Penyakit Lain

Kesehatan seorang ibu maupun daya tahan ibu harus

selalu diperhatikan pada saat masa kehamilan karena

penyakit yang pernah dialami sebelumnya berpotensi akan

muncul lagi pada saat kehamilan. Beberapa penyakit yang

sering timbul dan menyertai seorang ibu yang hamil

maupun bersalin diantaranya penyakit Hepatitis, TBC,

Penyakit Jantung, Diabetes Melitus, Hipertensi, Asma

Bronkial, maupun penyakit infeksi dan yang lainnya.

Seorang ibu yang dapat mengalami hal tersebut bisa

dikatakan ibu hamil berisiko tinggi yang dapat

mempengaruhi pada saat persalinan (Mehta, 2014).


16

c. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang dapat muncul pada ibu yang

mengalami depresi postpartum menurut American Psychiatric

Assosiation (APA, 2016) diantaranya :

1) Merasakan lelah dan lesu;

2) Merasakan perasaan sedih, putus asa, tidak berdaya, atau tidak

berharga;

3) Merasakan kesulitan tidur dan tidur terlalu sering;

4) Perubahan selera makan;

5) Merasakan kesulitan dalam berkonsentrasi dan kebingungan;

6) Menangis tanpa alasan yang jelas;

7) Merasakan kurang minat atau kurang suka pada bayi, tidak

merasakan terikat pada bayi, dan merasakan sangat cemas akan

bayinya;

8) Merasakan menjadi ibu yang kurang baik

9) Merasakan takut akan menyakiti diri sendiri dan bayi

10) Mengalami kehilangan minat dan kebahagian dalam menjalani

kehidupan.

d. Klasifikasi

Tingkat depresi yang dialami oleh ibu pasca melahirkan

berbeda-beda diantaranya sebagian besar seorang ibu mengalami

depresi ringan, dimana pada tahapan ini depresi yang dialami ibu

masih dapat ditangani dengan perawatan yang sederhana,

sedangkan ada juga ibu yang mengalami depresi pada tingkat


17

sedang dan ada ibu yang mengalami depresi berat. Hal ini patut

untuk diwaspadai karena depresi pada tingkat sedang sudah

menunjukkan gejala-gejala kecemasan yang mengganggu kegiatan

sehari-hari. Ditambah lagi, depresi pada tingkat berat memerlukan

penanganan khusus dari psikiatris. Instrumen yang digunakan

untuk mengukur tingkat depresi yang dialami oleh seorang ibu

setelah melahirkan menggunakan Edinburg Postnatal Depression

Scale (EPDS) (Fazraningtyas, 2019).

2. Komplikasi Pada Kehamilan

a. Definisi

Komplikasi pada kehamilan sangat berbahaya bagi kesehatan

ibu dan bayi dan merupakan faktor penyebab postpartum

depression (Sari, dkk. 2015). Keadaan penyimpangan yang terjadi

pada ibu hamil dari normal menjadi abnormal dan dapat

mengakibatkan kesakitan dan kematian ibu ataupun bayi karena

gangguan dari persalinan disebut juga dengan komplikasi (Iskandar

& Sofia, 2019).

b. Macam - Macam Komplikasi

Menurut Sari, dkk. (2015) adapun komplikasi pada

kehamilan diantaranya :

1) Anemia dalam kehamilan

Keadaan seorang ibu dengan kadar hemoglobin dibawah

11 gr% terjadi di trimester I dan II atau <10,5 gr% terjadi di

trimester II dapat disebut sebagai anemia dalam kehamilan.


18

Penyebabnya bisa dikarenakan hipervolemia dan kurang

asupan zat besi dalam makanan. Anemia yang parah dan tidak

diobati dalam masa kehamilan akan menyebabkan bayi

prematur, transfusi darah, dan akan terjadinya derpesi

postpartum.

2) Hiperemesis gravidarum

Mual dan muntah yang berlebihan pada saat kehamilan

dan dapat mengganggua aktivitas sehari-hari, dan berlangsung

pada kehamilan trimester I. Penyebabnya belum pasti, tetapi di

curigai karena faktor hormonal, metabolik, neurologis,

keracunan, psikologis, faktor endokrin, dan riwayat kehamilan

kembar. Adapun tingkatan dari hiperemesisi gravidarum

diantaranya :

a) Hiperemesis Gravidarum Tingkat I

Gejala dari Hiperemesis Gravidarum Tingkat I

adalah nafsu makan kurang, tubuh merasa lemah, berat

badan menurun, nyeri pada ulu hati, tekanan darah sistolik

menurun, kering pada lidah, kurang baik turgor kulitnya,

dan mata cekung.

b) Hiperemesis Gravidarum Tingkat II

Gejala dari Hiperemesis Gravidarum Tingkat II

adalah mual muntah yang banyak, keadaan lemah, lidah

tampak menegring dan kotor, peningkatan suhu badan,


19

kekurangan banyak cairan (dehidrasi), mata cekung, dan

oliguria (urin lebih sedikit dari keadaan normal).

c) Hiperemesis Gravidarum Tingkat III

Gejala dari Hiperemesis Gravidarum Tingkat III

adalah mual muntah berhenti, keadaan umum buruk,

kesadaran somnolen sampai koma, nadi kecil lebih cepat

dan terasa halus, perubahan warna kulit menjadi kuning,

dan terjadi komplikasi fatal wernickle (bola mata yang

bergerak cepat (nistagmus), fokus pada mata kita tidak

berfungsi dengan baik sampai akan melihat dua bayangan

(diplopia), dan perubahan mental yang terjadi.

d) Dapat terjadi komplikasi Hiperemesis Gravidarum

3) Hipertensi Gravidarum

Ada 2 jenis hipertensi yang terjadi diantaranya :

a) Hipertensi kronik

Hipertensi yang dijumpai pada kehamilan berusia

kurang 20 minggu, atau hipertensi yang tetap ada setelah 6

minggu setelah persalinan.

b) Superimposed preeklampsi

Superimposed preeklampsi merupakan keadaan

hipertensi yang sudah terjadi sebelum kehamilan dan lebih

berat oleh adanya kehamilan.


20

4) Kelainan Pada Plasenta

Pendarahan yang terjadi pada trimester akhir pada

kehamilan hingga bayi lahir disebut pendarahan antepartum

atau pendarahan pada kehamilan. Adapun jenis pendarahan

antepartum diantaranya:

a) Plasenta previa

Plasenta previa merupakan keadaan plasenta yang

berimplantasi rendah dan dapat menutupi sebagian atau

keseluruhan dari ostium uteri internum.

b) Solutio plasenta

Solutio plasenta adalah plasenta yang lepas dari

tempatnya sebelum waktunya. Pada keadaan normal

plasenta dapat terlepas apabila bayi sudah lahir.

5) Keluar air ketuban sebelum waktunya (ketuban pecah dini)

Keluar cairan yang secara tiba-tiba dan disertai dengan

bau khas yang ada dapat disebut juga dengan ketuban pecah

dini. Hal tersebut berkemungkinan terjadinya persalinan yang

prematur dan adanya infeksi yang terjadi di dalam rahim

(Jannah, 2012).

6) Preeklampsia

Hipertensi yang terjadi disertai dengan protein yang ada

di dalam urin (proteinuria) dan bengkak (edema) yang

diakibatkan oleh kehamilan dengan usia kehamilan setelah 20

minggu atau pasca persalinan dapat disebut juga dengan


21

preeklampsia. Penyebab terjadinya preeklampsia secara

pastinya belum diketahui, akan tetapi ada faktor predisposisi

yang mendukung terjadinya preeklampsia diantaranya paritas,

usia, status sosial dan ekonomi, genetik, dll (JNPK-KR, 2008 ;

Yogi, dkk. 2014).

7) Eklampsia

Eklampsia adalah keadaan yang sangat jarang terjadi

atau yang tidak dapat terjadi secara mendadak tanpa diawali

dengan terjadinya preeklampsia, yang biasanya ditandai

dengan kejang yang dialami. Kejang biasanya diawali dengan

peningkatan intensitas preeklampsia, mata yang terasa beputar,

dan keadaan bernafas yang tidak teratur (Farrer, 2005 ;

Retnowati & Astuti, 2010).

8) Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan salah satu diantara jenis

diabetes melitus yang dapat terjadi pada seorang perempuan

yang sedang hamil. Pada perempuan hamil dapat terjadi

peningkatan hormon diantaranya hormon progesteron,

esterogen human placental lactogen (hormon yang berperan

menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan merangsang

kelenjer susu di payudara), dan hormon kortisol. Apabila ada

peningkatan hormon akan menyebabkan terjadinya resistensi

insulin (tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif)


22

dan dapat terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah

(Rahmawati, dkk. 2016).

9) Kelainan Letak Janin

Menurut Rukiyah (2010) kelainan letak merupakan suatu

penyulit persalinan yang sering terjadi karena keadaan atau

posisi janin dalam rahim yang tidak sesuai dengan jalan lahir,

yaitu seperti presentasi bokong, letak lintang dan letak

sungsang. Hal ini terjadi karena ketidakteraturan bagian

terendah janin untuk menutupi atau menahan Pintu Atas

Panggul (PAP), sehingga mengurangi tekanan terhadap

membran bagian bawah.

a) Presentasi bokong merupakan suatu keadaan dimana janin

dalam posisi membujur/memanjang, kepala berada pada

fundus sedangkan bagian terendah adalah bokong

(Manuaba, 2012).

b) Letak sungsang adalah kehamilan dengan anak letak

memanjang dengan bokong/kaki sebagai bagian terendah

(Mochtar, 2012).

c) Letak lintang didefinisikan suatu keadaan dimana janin

melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang

satu sedangkan bokong pada sisi yang lain (Nugroho. T,

2012).
23

10) Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Disproporsi kepala panggul merupakan keadaan yang

menggambarkan ketidak-seimbangan antara kepala janin dan

panggul ibu sehingga janin tidak bisa keluar melalui vagina.

Disproporsi kepala panggul disebabkan oleh panggul sempit,

janin yang besar atau keduanya. Cephalopelvic Disproportion

(CPD) merupakan diagnosa medis digunakan ketika kepala

bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul

ibu. Dalam banyak kasus ukuran dan bentuk panggul yang

abnormal dideteksi dengan mengukur tinggi badan wanita

dengan tinggi kurang dari 150 cm mungkin mempunyai

panggul kecil dan dengan melakukan pemeriksaan panggul

pada kehamilan minggu ke 36-38 (Pahlavi, 2017).


24

B. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah dukungan dasar teoritis sebagai dasar

pemikiran dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi peneliti.

Kerangka teoritis adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti

memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel

pokok, subvariabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian

(Sugiyono, 2014). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada kerangka teori

sebagai berikut :

Penyebab depresi postpartum belum


diketahui, akan tetapi berdasarkan
National Institute of Mental Health
Komplikasi pada depresi postpartum disebabkan oleh
kehamilan diantaranya : kombinasi faktor fisik dan faktor
anemia dalam kehamilan, emosinal.
hiperemesis gravidarum,
hipertensi gravidarum, (Pillitteri, 2014 & National Institute
kelainan pada plasenta, of Mental Health, 2015)
kelainan posisi janin, Ringan
cephalopelvic Persalinan
disproportion, keluar air Depresi Postpartum Sedang
ketuban sebelum
waktunya (ketuban pecah Berat
dini), preeklampsia, Tanda dan Gejala diantaranya :
eklampsia, diabetes merasakan lelah dan lesu, merasakan
gestasional. perasaan sedih, putus asa, tidak
berdaya, atau tidak berharga, dll.
(Sari dkk, 2015) (APA, 2016)

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (Sari dkk, 2015, American Psychiatric Assosiation, 2016,


Pillitteri, 2014, National Institute of Mental Health, 2015 &
Fazraningtyas, 2019)
25

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan landasan teori suatu masalah

penelitian yang telah dirumuskan, maka dikembangkan suatu kerangka

konsep penelitian, yaitu hubungan komplikasi pada kehamilan dengan

kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin adalah sebagai

berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Komplikasi pada
Depresi Postpartum
kehamilan

Gambar 2.2 kerangka konsep

D. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Ha : Ada hubungan komplikasi pada kehamilan dengan kejadian depresi

postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi penelitian.

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin.

2. Waktu penelitian.

Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2020, dimulai dari

pengambilan data sampai dengan penyusunan hasil pada bulan Mei 2020.

3. Sasaran penelitian.

Sasaran penelitian ini adalah ibu postpartum yang dirawat inap di

Ruang Nifas RSUD Ulin Banjarmasin.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun

peneliti pada seluruh proses penelitian (Sujarweni, 2014).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional yang

menjelaskan dan menguji tentang komplikasi pada kehamilan dengan

kejadian depresi postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin. Adapun pendekatan

dalam penelitian ini menggunkan metode Cross Sectional. Pengambilan data

menggunakan pendekatan secara cross sectional adalah suatu kegiatan

pengumpulan data dalam suatu penelitian yang dilakukan sekaligus dalam

waktu tertentu dan setiap kali subjek penelitian hanya dilakukan satu kali

26
27

pendataan (pengamatan) untuk kedua variabel yang diteliti, selama dalam

penelitian itu (Machfoedz, 2017).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi.

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Berdasarkan definisi tersebut maka yang akan menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang dirawat inap di Ruang

Nifas RSUD Ulin Banjarmasin. Menurut studi pendahuluan yang

dilakukan oleh peneliti didapatkan data rata-rata ibu postpartum yang

dirawat inap di RSUD Ulin Banjarmasin selama bulan Januari hingga

Agustus 2019 rata rata sebanyak 104 ibu postpartum.

2. Sampel.

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2013). Sampel dalam penelitian adalah ibu postpartum di RSUD Ulin

Banjarmasin.

Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut :

N
n=
1+ N (10 %)2

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

D = Tingkat kesalahan (10%)


28

Menurut rumus diatas maka jumlah sampel sebagai berikut :

104
n=
1+104 (10 %)2

104
n=
1+104 (0.01)

104
n=
2.04

n=51

Dibulatkan menjadi 51 ibu postpartum.

Adapun teknik pengambilan besar sampel (sampling) yang akan

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah non-probability sampling

yaitu pengambilan sampel tidak acak dengan teknik Purposive Sampling

yaitu sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan

untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau

kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel (Notoatmodjo,

2013).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a) Ibu postpartum yang memiliki komplikasi pada masa kehamilan.

b) Ibu postpartum hari ke-1 sampai dengan hari ke-3.

c) Ibu postpartum yang bisa membaca dan menulis.

d) Bersedia menjadi responden dalam penelitian.

Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah :

a) Ibu postpartum dengan penyakit penyerta yang didapatkan sebelum

responden hamil, seperti stroke, jantung, asma, dll.

b) Ibu postpartum yang kurang kooperatif.


29

c) Ibu postpartum yang bersedia menjadi responden dalam penelitian

tetapi ditengah berjalannya proses penelitian responden menolak

untuk berpartisipasi.

D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional.

1. Variabel penelitian.

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

a. Variabel independen adalah yang nilainya menentukan variabel lain.

Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan

suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2013). Variabel

bebas pada penelitian ini adalah komplikasi pada kehamilan.

b. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari

manipulasi variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel terikat pada

penelitian ini adalah depresi postpartum.

2. Definisi operasional.

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Nursalam (2013), definisi operasional

merupakan suatu definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan tersebut. Dapat diamati kemungkinan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap


30

suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang

lain.

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Definisi Alat Hasil Skala
Variabel
Operasional Ukur Ukur Ukur
Variabel Independen
1. Komplikasi Permasalahan Checklist 1. Preeklampsi Nominal
pada yang terjadi 2. Eklampsi
kehamilan pada 3. Hipertensi
responden Gravidarum
yang 4. Hiperemesis
didapatkan Gravidarum
ketika 5. Kelainan
responden Pada
hamil pada Plasenta
trimester 1,2, 6. Ketuban
dan 3. Pecah Dini
7. Panggul
Sempit
8. Kelainan
Letak Janin
9. Diabetes
Gestasional
10. Anemia
Pada
Kehamilan
11. Lain-lain

2. Depresi Perubahan Kuesioner 1. Skor 0-9 : Ordinal


Postpartum mood / (depresi
psikologis Ringan)
yang mungkin gejala yang
terjadi pada mengganggu
ibu setelah kegiatan
melahirkan 2. Skor 10-12:
yang muncul 2 (Depresi
sampai dengan Sedang)
3 hari, dan Gejala yang
diukur mengakibatk
menggunakan an
Edinburg ketidaknyam
Postnatal anan.
Depression 3. Skor > 13 :
Scale (EPDS). (Depresi
Berat)
31

Diperlukan
pengkajian
mendalam
(Hutauruk,
2011)

E. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif. Menurut Saryono (2013) data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka hitungan atau bilangan.

2. Sumber Data

a. Data primer

Menurut Saryono (2013) data primer merupakan data yang

langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau

objek penelitian. Pengumpulan data primer didapatkan dari ibu

postpartum yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Ulin Banjarmasin dengan membagikan lembar kuesioner untuk

mengetahui komplikasi pada kehamilan dan depresi postpartum.

b. Data sekunder.

Menurut Saryono (2013) data sekunder merupakan data yang

diperoleh melalui pihak lain, dimana data ini tidak langsung diperoleh

oleh peneliti dari subyek peneliti.

Data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data

yang didapat dari Ruang Nifas mengenai jumlah ibu postpartum.


32

3. Instrumen/ alat pengumpul data.

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data, instrument penelitian dapat berupa kuesioner,

berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh data dari responden, laporan yang diketahui tentang

pribadinya (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini menggunakan kuesioner Edinburg Postnatal

Depression Scale (EPDS). EPDS adalah kuesioner yang digunakan

secara ekstensif untuk mendeteksi depresi postpartum.

EPDS ini mudah untuk digunakan dengan 10 pertanyaan dan

efektif untuk digunakan. Setiap pertanyaan memiliki nilai 0-3. Untuk

pertanyaan nomor 1, 2, 4 dimulai dengan penilaian 0-3, sedangkan no, 3,

5, 6, 7, 8, 9, 10 dimulai dengan penliaian 3-0. Nilai maksimal dari

kuesioner ini adalah 30.

F. Uji Validitas dan Reabilitas

Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Menurut Arikunto (2010), reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Kriteria uji reliabilitas dengan rumus
33

alpha adalah apabila rhitung> rtabel, maka alat ukur tersebut reliabel dan juga

sebaliknya, jika rhitung< rtabel, maka alat ukur tidak reliabel.

Kuesioner EPDS yang digunakan dalam penelitian ini telah digunakan

secara internasional dan telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa,

termasuk Bahasa Indonesia. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hutauruk

(2011) menyatakan bahwa EPDS telah diuji validitas dengan nilai r = 0,652

yang menyatakan bahwa kuesioner tersebut valid, sehingga peneliti tidak

melakukan uji validitas dan reabilitas.

G. Metode Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi

yang diperoleh digukanan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam pengkajian hipotesis, dalam proses pengolahan data penelitian ini

terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Notoatmodjo (2013)

yaitu :

1. Pengolahan data

a) Memeriksa (Editing)

Hasil kuesioner dari lapangan harus dilakukan penyuntingan

(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan

kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner tersebut.

b) Memberi Kode (Coding)

Setelah kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

menjadi data angka atau bilangan.


34

c) Memasukan data (Data Entry)

Pengkodeannya atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam program atau software komputer.

d) Tabulasi (Tabulating)

Peneliti mengelompokkan data atas jawaban-jawaban

kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujudnya dalam

bentuk tabel yang berguna.

e) Pembersihan data (Cleaning).

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak

lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

2. Analisis data.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencari

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Metode

analisis data meliputi :

a) Analisis univariat.

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel independen yaitu


35

komplikasi pada kehamilan serta variabel dependen yaitu depresi

postpartum.

b) Analisis bivariat.

Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk

mengidentifikasi hubungan variabel independen dan dependen.

Penelitian ini menggunkan uji chi square (x2) untuk menguji

hubungan antar variabel.


DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. (2016). Diagnostic and Statistical Manual of


Mental Disorders V (DSM-V) Tahun 2015. Tersedia Pada:
https://dsm.psychiatryonline.org/pbassets/dsm/update/DSM5Update2015.pd
f

American Psychological Association (APA). (2017). What is postpartum


depression & anxiety. Retrieved from
www.apa.org/pi/women/resources/report s/postpartum_depression.aspx.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).


Jakarta : Rineka Cipta.

Ariyanti R dkk. (2016). Pengaruh Jenis Persalinan Terhadap Resiko Depresi


Postpartum. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu. 12 (2): 99-105.

Ariyanti R dkk. (2017). Pengaruh Jenis Persalinan Terhadap Risiko Depresi


Postpartum Pada Ibu Nifas. Jurnal Ilmiah Umum Dan Kesehatan Aisyiyah.
2 (2): 130-133.

Astutik, R.Y. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Trans Info Media : Jakarta

Centers for Disease Control and Prevention. (2019). Pregnancy-Related Deaths


[Internet]. Tersedia pada
https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-
relatedmortality.htm. [Diakses pada 26 Februari 2019].

Dira, I.K.P.A., & Wahyuni, A.S.S. (2016). Prevalensi Dan Faktor Risiko Depresi
Postpartum Di Kota Denpasar Menggunakan Edinburgh Postnatal
Depression Scale. E-Jurnal Medika. 5(7) : 1-5.

Fazraningtyas, W.A. (2019). Hubungan Faktor Sociodemographic Dengan


Depresi Postpartum Di Rumah Sakit Daerah Banjarmasin. Dinamika
Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. 10(1) : 461-469.

36
37

Fiala, et al. (2017). Sociodemographic and delivery risk factors for developing
postpartum depression in a sample of 3233 mothers from ELSPAC study.
BMC Psychiatry. 17 (104): 1-10

Fibrila, F. (2018). Komplikasi Kehamilan dan Anemia Kehamilan Meningkatkan


Insidensi Perdarahan Pascasalin (Studi Kasus Kontrol). Jurnal Kesehatan
Metro Sai Wawai. 11(2) : 67-72.

Hildayani R. 2016. Manajemen Kesehatan Mental Sebelum dan saat Kehamilan.


Preconception and pregnancy nutrition for health preagnancy.

Hutauruk, I. S. 2011. Indonesian Version of the Edinburgh Postnatal Depression


Scale: Cross-Cultural Adaption and Validation. Jurnal Elektronik
Gunadarma University [Internet]. 5 (2). Tersedia pada:
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/390. [Diakses
21 Januari 2019]

Iskandar & Sofia, R. (2019). Hubungan Stresor Psikososial Pada Kehamilan


Dengan Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lapang Aceh
Utara. Jurnal Averrous. 5(1) : 1-15

Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : C.V


ANDI OFFSET

Kansky, C. 2016. Normal and Abnormal Puerperium [Internet]. Tersedia pada:


http://emedicine.medscape.com/article/260187overview. [Diakses 21
Januari 2019].

Klosner, et al. 2010. Introductory Maternity & Pediatric Nursing (2nd ed)
[Internet]. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Tersedia pada
https://www.amazon.com/Introductory-Maternity-Pediatric-Nursing-
2ND/dp/B0042NK5Y2. [Diakses 21 Januari 2019].

Machfoedz, I. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bidang


Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Fitramaya : Yogyakarta.

Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. EGC.
Jakarta
38

Mehta. (2014). An Overview of Risk Factors Associated to Post-Partum


Depression in Asia. Mental Illness. 6 (5370):14-17

Mochtar, R (2008), Sinopsis Obstetri jilid I1, EGC, Jakarta, 453 halaman

National Institute of Mental Health. (2015). Perinatal Depression [Internet].


Teredia pada https://www.nimh.nih.gov/health/publications/perinatal-
depression/index.shtml.

Notoatmodjo S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. 2013. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho T. 2012. (Obsgyn) Obstetri dan Ginekologi untuk kebidanan dan


keperawatan. Nuha Medika. Yogyakarta

Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Pahlavi, dkk. (2017). Multigravida dengan Riwayat Seksio Sesarea atas Indikasi
Disproporsi Kepala Panggul dengan Penyerta Tumor Paru, Kekurangan
Energi Kronik dan Anemia Berat. Medula. 7 (4) : 30-36

Park, J. H., Karmaus, W., & Zhang, H. 2015. Prevalance of and Risk Factors For
Depressive Symptoms in Korean Women Throught Pregnancy and in
Postpartum. Asian Nursing Research. 8(3): 219-225.

Patel, et al. 2012. Postpartum Depression: A review. J Health Care Poor


Underserverd. 23 (2): 534-542.

Pillitteri A. 2014. Maternal and Child Health Nursing : Care of the Childbearing
and Childrearing family (edisi 7). Philippines: Lippincott Williams and
Wilkins. Tersedia pada: https://www.amazon.com/Maternal-Child-Health-
Nursing Childbearing/dp/1582559996. [Diakses 21 Januari 2019]
39

Putriarsih et al, (2018). Prevalence and Determinants of Postpartum Depression


in Sukoharjo District, Central Java. Journal of Maternal and Child Health.
3(1) : 395-408.

Rahmawati F dkk. (2016). Skrining Diabetes Mellitus Gestasional Dan Faktor


Risiko Yang Mempengaruhinya. Jurnal Keperawatan Sriwijaya. 3 (2): 33-43.

Retnowati, I & Astuti, A.D. (2010). Hubungan Penerapan Program Perencanaan


Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Oleh Ibu Hamil Dengan
Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Puskesmas Sidorejo Kidul
Salatiga. Jurnal Kebidanan. 11 (2) : 39-51.

Roomruangwong, et al. (2016). Antenatal and Postnatal Risk Factors of


Postpartum Depression Symptoms in Thai women: A case-control study.
Sexual & reproductive healthcare. 10(4): 25-31

Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (PatologiKebidanan). Jakarta :


Trans Info Media

Sari, dkk (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Bogor : Penerbit IN


MEDIA.

Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Keperawatan. Purwokerto: UPT.


Percetakan dan Penerbitan UNSOED.

SDKI. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia [Internet]. Tersedia


pada http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/SDKI%202012-
Indonesia.pdf. [Diakses Agustus 2013].

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:


Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tachibana, et al. (2015). Antenatal Risk Factors of Postpartum Depression at 20


Weeks Gestattion in a Japanese sample: Psychosocial persepective from a
cohort study in Tokyo. Plos One. 10(12): 1 – 19
40

United Nations. (2019). Sustainable Development Knowledge Platform [Internet].


Tersedia pada https://sustainabledevelopment.un.org/sdg3.

WHO. (2018). Maternal and Mortality [Internet]. Tersedia pada


http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality.
[Diakses 8 Februari 2019].

WHO. (2017). Gender and Women's Mental Health [Internet]. Diakses pada
http://www.who.int/mentalhealth/prevention/genderwomen/en/. [Diakses
pada 8 Februari 2019].

Yogi, E.D dkk. (2014). Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu
Hamil Di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jurnal Delima Harapan. 3 (2): 10-19.
41
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya mengerti tujuan pengumpulan data ini murni digunakan hanya

untuk kepentingan pendidikan dalam menyelesaikan Tugas Akhir dan data

yang dihasilkan dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan semua berkas

yang mencantumkan nama identitas subyek penelitian hanya akan

digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak

digunakan akan dimusnahkan, hanya peneliti yang dapat mengetahui

kerahasiaan dari data penelitian tersebut.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia menjadi responden

penelitian yang dilakukan mahasiswa :

Nama : Desy Meldawati

NIM : 11194561920043

Program Studi : Sarjana Keperawatan

Fakultas : Kesehatan

Judul Penelitian : Hubungan Komplikasi Pada Kehamilan dengan

Kejadian Depresi Postpartum di RSUD Ulin

Banjarmasin

Demikian tanpa ada unsur paksaan dari siapapun secara sukarela

saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Banjarmasin, Maret 2020

…………………………
Lampiran 5

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA

LEMBAR INFORMASI DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI


INFORMAN/ RESPONDEN

Informan yang terhormat,


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Desy Meldawati
NIM : 11194561920043
Alamat : Jl. Dharma Budi 1 Jalur 1 No.11
Adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universitas Sari Mulia, akan melakukan penelitian tentang
“Hubungan Komplikasi Pada Kehamilan dengan Kejadian Depresi
Postpartum di RSUD Ulin Banjarmasin”
Bersama ini saya mohon kesediaan menandatangani lembar
persetujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Jawaban Ibu akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
sebagai penelitian yang tidak mempengaruhi/menghambat tugas, karier
dan jabatan Ibu.
Atas kesediaan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, Maret 2020

Informan Peneliti

.............................. ...............................
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN

DEPRESI POSTPARTUM DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Karakteristik Responden

Tanggal : ___________________________

Nomor Responden : ___________________________

Usia : ___________________________

Pendidikan : SD SMP SMA S1 S2

Tidak Sekolah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga PNS Karyawan Swasta

Penghasilan : < Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 – 5.000.000

Rp. > 5.000.000

Komplikasi : Ketuban Pecah Dini

Pada Kehamilan Panggul Sempit

Kelainan Pada Plasenta

Anemia Pada Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan

Mual Muntah Berlebihan Selama Hamil

Preeklampsi

Eklampsi

Kelainan Letak Janin

Diabetes Gestasional Lain-Lain...............


EDINBURG POSTNATAL DEPRESSION SCALE (EPDS)

Bagaimana perasaan anda ?

Karena anda baru melahirkan, kami ingin mengetahui bagaimana perasaan anda

sekarang. Silahkan memberikan tanda Check (√) jawaban yang paling mirip

dengan perasaan Anda selama 7 hari terakhir. Tidak hanya perasaan Anda Hari

ini. Berikut adalah satu contoh yang sudah dijawab :

Saya merasa senang:

Ya, hampir terus-menurus (√)

Ya, kadang-kadang (...)

Tidak, Tidak terlalu (...)

Tidak sama sekali (...)

Hal ini dapat berarti : ‘Sepanjang minggu lalu, saya sering merasa senang’.

Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebagaimana diatas.

1. Saya dapat tertawa dan melihat kelucuan dari hal-hal tertentu

Seperti biasanya (….)

Sekarang tidak terlalu sering (….)

Sekarang agak jarang (….)

Tidak sama sekali (….)

2. Saya menanti-nanti untuk melakukan sesuatu dengan penuh harapan.

Hampir seperti biasanya (….)

Agak berkurag dari biasanya (….)

Jelas berkurang dari biasanya (….)

Hampir tidak sama sekali (….)


3. Saya menyalahkan diri sendiri jika ada sesuatu yang tidak berjalan dengan

baik

Ya, Hampir selalu (….)

Ya, Kadang-kadang (….)

Tidak terlalu sering (….)

Tidak pernah (….)

4. Saya merasa khawatir atau berdebar-debar tanpa alasan.

Tidak, Tidak sama sekali (….)

Hampir tidak pernah (….)

Ya, Kadang-kadang (….)

Ya, amat Sering (….)

5. Saya merasa takut dan panik tanpa alasan.

Ya, Sering sekali (….)

Ya, Kadang-kadang (….)

Tidak, tidak terlalu (….)

Tidak, tidak perah sama sekali (….)

6. Banyak hal yang menjadi beban untuk saya.

Ya, sering kali saya sama sekali tidak dapat mengatasinya (….)

Ya, kadang saya tidak dapat mengatasinya (….)

Tidak, biasanya saya dapat mengatasinya dengan baik (….)

Tidak, saya dapat mengatasinya dengan baik (….)


7. Saya merasa tidak senang sehingga sulit tidur.

Ya, Hampir selalu (….)

Ya, Sering (….)

Tidak, Tidak sering (….)

Tidak, tidak pernah (….)

8. Saya merasa sedih atau susah.

Ya, Hampir selalu (….)

Ya, sering (….)

Jarang (….)

Tidak pernah (….)

9. Saya merasa sangat tidak senang menjadikan saya sering menangis.

Ya, Hampir selalu (….)

Ya, Sering (….)

Hanya sekali-kali (….)

Tidak pernah (….)

10. Pikiran untuk mecelakai diri sendiri sering muncul

Ya, agak sering (….)

Kadang-kadang (….)

Hampir tidak pernah (….)

Tidak pernah (….)


Lampiran 7
TABEL HASIL JAWABAN RESPONDEN UNTUK KUESIONER EPDS

Pertanyaan Total Kesimpulan Koding


No Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lampiran 8
MASTER TABEL HASIL JAWABAN RESPONDEN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

Kesimpulan
Kode Pekerjaa Penghasila Komplikasi
No Usia Pendidikan EPDS
Responden n n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
JADWAL PERENCANAAN PENELITIAN

WAKTU
NO KEGIATAN
DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul skripsi P
2 Penyusunan dan
konsultasi proposal
3 Sidang Proposal
4 Revisi proposal
5 Persiapan dan Perizinan
Penelitian
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pengolahan data dan
penulisan skripsi
8 Seminar hasil
9. Revisi skripsi
Lampiran 12
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Desy Meldawati

Tempat dan Tanggal Lahir : Baruh Bahinu Dalam, 12 Desember 1998

Nama Ayah : ABD.SAID

Nama Ibu : Norhayah

Alamat : Jl. Haji Husin Desa Baruh Bahinu Dalam RT.04 RW.02

No.02 Kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan

Provinsi Kalimantan Selatan

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Telaga Purun

2. MTs Al-Mu’awwanah

3. SMAN 2 Paringin

4. Universitas Sari Mulia

Anda mungkin juga menyukai