TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Distilasi
Warren, dkk (1993) beropini bahwa detilasi ialah pengguapan fraksi
berasal cairan sedemikian rupa sehingga uap yang berada dalam kesetimbangan
dengan cairan residu, memisahkan uap berasal cairan serta mengembunkan uap.
Distilasi atau penyulingan ialah suatu metode pemisahan bahan kimia sesuai
disparitas kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. pada
penyulingan, adonan zat dididihkan sebagai akibatnya menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan pulang kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk menjadi unit
operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan di teori
bahwa di suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap di titik didihnya.
model ideal distilasi berdasarkan aturan raoult dan hukum dalton.
Distilasi artinya suatu metode pemisahan senyawa yang didasarkan pada
perbedaan tingkat volalitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) di suhu dan
tekanan tertentu. Distilasi artinya proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi
kimia selama proses berlangsung. Dasar utama pemisahan menggunakan cara
distilasi ialah perbedaan titik didih cairan di tekanan eksklusif. Proses distilasi
umum melibatkan penguapan senyawa diikuti proses kondensasi pengembunan.
Di distilasi skala industri, senyawa orisinil (campuran), uap, serta destilat
permanen pada komposisi konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan dari
sistem secara hati-hati, serta ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan lagi
tanpa menghentikan proses distilasi. Distilasi mempunyai peranan sangat penting
dalam kehidupan manusia. Distilasi adalah kunci primer pada pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan sebagai fraksi-fraksi eksklusif.
Aplikasi distilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala
laboratorium serta skala industry. Perbedaan primer distilasi skala laboratorium
serta industri adalah sistem ketersinambungan. di skala laboratorium, distilasi
dilakukan sekali. pada artian di distilasi skala laboratorium, komposisi campuran
3
4
memiliki titik didih pada atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat
dipergunakan di pelarut dengan titik didih yang rendah terhadap komponen lain
Jika kondensornya memakai air dingin. Komponen yang menguap tidak bisa
dikondensasi sang air. buat mengurangi tekanan digunakan pompa vakum.
Aspirator berfungsi menjadi penurun tekanan sistem distilasi.
Proses distilasi menggunakan fase vapor dan liquid pada suhu serta
tekanan yang sama buat zona yang sama. Bermacam – macam peralatan mirip
secara acak atau structured packing, serta plate atau tray digunakan buat
mengontakkan kedua fase tersebut menggunakan baik. Tray disusun pada atas
tray lain serta tertutup dalam sebuah bejana silinder buat menghasilkan kolom.
Packing terdapat pada bejana silinder antara plat penyangga (Perry, 2008).
Proses distilasi mampu dilakukan dengan menggunakan tipe kolom
distilasi yang jenisnya. di suatu berbeda-beda disparitas tipe kolom distilasi,
sangat bergantung terhadap komponen yang akan dilakukan waktu melakukan
proses distilasi. yang akan terjadi yang akan dihasilkan sesudah dilakukan proses
distilasi akan membuat produk yang pula. oleh sebab itu, dibutuhkan tipe-tipe
kolom distilasi yang tidak sama buat kerja proses.
2.4.1. Tray Column
Tray kolom adalah kolom distilasi yang didalamnya berisi plate yang
dapat berupa, sieve tray, valve tray, buble tray dll. buat menentukan jumlah tray
di tray kolom bisa digunakan metode Mc cabai-Thiele. Buat menggunakan
metode ini perlu diketahui pengertian asal reflux ratio, feed plate serta feed line,
overall tray efficiency dan murphree efficiency. Cairan akan mengalir selesainya
dimasukkan asal atas kolom menuju ke tray selanjutnya yang ada di bawah. Fasa
pada Tray Tower dapat diketahui menjadi countercurrent yang ialah sirkulasi
berlawanan arah serta crossflow yang adalah peredaran searah.
Bubble cap tray mempunyai riser atau chimney yang dipasang di setiap
lubang dan memiliki oleh sebuah cap. Diantara cap dan riser terdapat spasi atau
ruang dilewatkannya uap. Uap naik melewati cerobong asap dan langsung
dilepas oleh tutup ke bagian pelat sebagai akibatnya terjadi hubungan
menggunakan fasa cairnya. Tutup gelembung bisa menghalangi gas melewati
bagian atas kolom sehingga gas akan mengalami hubungan dengan cairan. Bubble
cap dapat naik dan turun menggunakan adanya kenaikkan tekanan asal gas.
Ethylene Fractionator tray secara horizontal memiliki tutup gelembung banyak.
Meskipun sieve tray mempunyai kapasitas yang lebih besar pada kondisi
operasi yang sama dibandingkan dengan tutup gelembung. namun, baki ayakan
akan mempunyai suatu kekurangan yang relatif serius pada kecepatan uap yang
relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi operasi normal. Kecepatan uap
minimum ini yang wajib diperhatikan dalam mendesain sieve tray menjadi
kesulitan pada syarat operasi sebenarnya. Sieve tray yang efisien sangat akbar
dengan tutup gelembung di kondisi desain yang sama. namun, menurun Jika
11
Valve tray cocok digunakan di laju aliran yang relatif rendah sebab bisa
membuat harga turndown yang tinggi atau suatu wilayah operasi bagi sistem
supaya bisa terkendali. Valve tray mempunyai batas yang dikendalikan suatu
dudukan yang ada pada bawah katup. Uap aliran yang jatuh di valve tray akan
mengakibatkan terjadinya pengurangan bukaan katup (Lieberman, 1991).