Anda di halaman 1dari 6

MAKALA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

OLEH
KELOMPOK 3
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. YEREMIANA ELFITA PUTRI


2. WULAN SOH PANIE
3. YENI MARIANA PUTRI KANIO
4. YULIANA LELY
5. YANTI FERONIKA BENU
6. YORISNO R. TSE
7. WANDA HAMIDAH
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Eza hingga saat ini masih memberikan nafas kehidupan
dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Peranan konsitusi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara” tepat pada waktunya.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam
makalah ini membahas tentang pentingnya peranan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhirnya
kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini
dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.

Kupang, 29 januari 2021

Penysusun
A. Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Bernegara

Secara umum dapat dikatakan bahwa konstitusi disusun sebagai


pedoman dasar dalam penyelenggaraan kehidupan negara agar negara
berjalan tertib, terat ur, dan tidak terjadi t indakan yang sewenang-wenang dari
pemerintah terhadap rakyatnya. Untuk itu maka dalam konstitusi ditentukan
kerangka bangunan suatu negara, kewenangan pemerintah sebagai pihak yang
berkuasa, serta hak-hak asasi warga negara.

Menurut CF. Strong (2008:16), tujuan konstit usi adalah membatasi


tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang
diperintah, dan menet apkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Dengan
konstitusi t indakan pemerintah yang sewenang-wenang dapat dicegah karena
kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah telah ditentukan dalam konstitusi
dan pemerintah t idak dapat melakukan t indakan semaunya di luar apa yang
telah dit entukan dalam konst itusi tersebut. Di pihak lain, hak-hak rakyat yang
diperintah mendapatkan perlindungan dengan dituangkannya jaminan hak
asasi dalam pasal-pasal konstitusi.

peranan konstitusi bagi kehidupan negara adalah untuk memberikan landasan dan
pedoman dasar bagi penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara,
membatasi t indakan pemerintah agar t idak bertindak sewenang-wenang, dan
memberikan jaminan atas hak asasi bagi warga negara.

Seperti yang diketahui bahwa hubungan konstitusi atau undang-undang dasar negara memiliki keterkaitan yang sangat
erat, seperti dalam pengertian yang lampau dan sudah ada yang mengatur tentang hukum negara, yang kemudian
hukum tersebut mengatur fungsi dan kewenangan dari setiap kekuasaan pemerintah, hak yang diperintahkan, dan
hubungan keduanya yang kemudian diatur. Konstitusi dalam suatu Negara itu sangat penting, karena adanya suatu
Negara itu harus di atur dalam sebuah Konstitusi.

Konstitusi sebagai hukum dasar yang membentuk keseluruhan penyelenggaraan berbangsa dan bernegara memiliki arti
penting bagi negara. Setiap Negara-negara baru yang merdeka akan membuat konstitusi atau peraturan sebaik
mungkin dalam suatu negara termasuk juga Negara Indonesia yang membuat konstitusi yang terbaik untuk bangsa
indonesia.

Begitu pentingnya konstitusi bagi negara maka Mirriam Budiarjo menyatakan bahwa ketentuan konstitusi atau undang-
undang sebagai berikut:

a. Pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif


b. Hak asasi manusia
c. Prosedur perubahan undang-undang dasar.
d. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

Konstitusi tertulis hanya mengatur dan mencakup hal-hal mengenai negara dalam garis besar atau pokok-pokoknya saja.
Konstitusi yang tidak tertulis sering disebut konvensi, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Konstitusi di negara kita adalah Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Dasar 1945 ialah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, Undang-Undang Dasar 1945 berisi norma,
aturan atau ketentuan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber
hukum. Jadi, semua perundang-undangan dan peraturan-peraturan lainnya harus bersumber pada UUD 1945. Maka dari
itu konstitusi sangat penting salam suatu Negara karena termasuk hukum negara yang sudah tertulis dalam Undang-
undang.
Sebagai warga negara yang baik adalah warga negara yang memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan negara, yang
meliputi kesetiaan terhadap ideologi negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan perundang-
undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu, maka setiap warga Negara harus dan wajib
untuk memiliki prilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berperilaku peduli atau memperhatikan
konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terjandungdidalamnya,
mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi dilanggar.

Perilaku konstitusional wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga negara, karena perilaku konstitusional dapat
menciptakan keadaan yang tertib, disiplin, dan sesuai dengan hukum.

Berikut adalah contoh sikap konstitusional :


A. Perilaku Konstitusional Bagi Penyelenggaraan Negara

Berdasarkan konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini penyelenggaraan Nagara dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
Negara meliputi : MPR, Presiden, Kementrian Negara, DPR, DPD, KPU, Badan Pemeriksa Keuangan, MA, MK, TNI, dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Lembaga-lembaga penyelenggara Negara tersebut melaksanakan tugas atau kewajibannya berdasarkan wewenang yang
dimiliki berdasarkan ketetapan konstitusi lain :

1. MPR
· Mengubah dan menetapkan UUD
· Melantik Presiden dan Wakil Presiden
· Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
· Mengubah dan menetapkan UUD
· Melantik Presiden dan Wakil Presiden
· Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD

2. Presiden dan Kementrian Negara


· Tidak pernah menghianati Negara
· Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas sebagai Pres dan Wapres
· Mengajukan rancangan UU kepada DPR
· Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


· Bersidang sedikitnya sekali dalam setahun
· Membentuk undang-undang
· Membahas rancangan undang-undang bersama dengan Presiden

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


· Mengajukan rancangan undang-undang tentang otonomi daerah, hubungan antar pusat dan daerah
· Pembentukan dan pemekaran atau penggabungan daerah, dan lain-lain kepada DPR

5. Komisi Pemilihan Umum (KPU)


· Menyelenggarakan pemilu yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil

6. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


· Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
· Menyerahkan laporan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD, DPRD
7. Mahkamah Agung (MA)
· Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang

8. Mahkamah Konstitusi (MK)


· Memutuskan sengketa kewenangan yang diberikan UUD
· Memutuskan pembubaran partai politik, perselisihan tentang hasil pemilihan umum

9. Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia


· Mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan serta kedaulatan Negara
· Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat

B. Perilaku Konstitusional Warga Negara


1. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
2. Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik peraturan lalu lintas, sekolah,dll.
3. Tidak main hakim sendiri.
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.
6. Mengembangkan sikap sadar dan rasional.
7. Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.
8. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil, dan bebas, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak dengan moneypolitic, suap, kolusi, dan
intimidasi.
10. Pelaksanaan demonstrasi atau aksi-aksi secara damai bukan dengan kekerasan, infiltrasi, atau revolusi.
11. Membayar pajak tepat waktu
12. Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan kemampuan, hak dan kewajiban.
13. Memberikan kritik atau saran kepada pemerintah melalui wakil rakyat.

Berikut adalah contoh perilaku inkonstitusional yang perlu dihindari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara :
1. Melanggar apa yang menjadi isi Konstitusi atau melanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan di dalam
konstitusi.
2. Menyalahgunakan konstitusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok, ataupun untuk memperkaya diri sendiri
(korupsi).

Perilaku konstitusional harus dilaksanakan oleh penyelenggara dan warga negara secara seimbang. Untuk
mengembangkan perilaku konstitusional, pertama kali dengan mengetahui dan memahami aturan-aturan
penyelenggaraan negara yang tecantum dalam UUD 1945. Oleh karena itu, sosialisasi UUD 1945 kepada seluruh warga
negara harus dilaksanakan secara efektif melalui kegiatan pembelajaran di sekolah.
KESIMPULAN
Maka dari itu konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tanpa konstitusi negara tidak mungkin terbentuk, maka
konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi
merupakan lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam disertainya
berpendapat tentang pentingnnya suatu konstitusi atau undang-undang dasar adalah sebagai pegangan dan pemberi
batas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai