Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2019. 5(1): 124-133
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan wilayah di kawasan agribisnis di Desa
Cintalaksana untuk menampung ternak domba melalui konsep Low External Input Sustainable
Agriculture (LEISA). Desa Cintalaksana didominasi oleh hutan dan sawah sehingga diperkirakan
desa ini dapat dikembangkan untuk pengembangan ternak domba. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ketersediaan hijauan yang mampu dihasilkan oleh Desa Cintalaksana adalah 4.316,93 ton
bahan kering per tahun. Adapun kapasitas tampung ternak domba yang dapat dikembangkan adalah
29.563 satuan ternak. Hasil analisis indeks daya dukung (IDD) atas wilayah tersebut menunjukkan
IDD – 1,0002, yang artinya nilai tersebut masuk dalam wilayah kritis. Jadi pengembangan ternak
domba dengan konsep LEISA karena nilai indexnya menunjukkan angka kritis.
Kata Kunci: Pengembangan, Domba, Daya Dukung
ABSTRACT
The purpose of the research is to analyze regional carrying capacity to keep sheep in agribusiness
zone at Cintalaksana village through the concept of Low External Input Sustainable Agriculture
(LEISA). The village is dominated by forest and paddy land that indicate forage availabality to
develop sheep commodity. The result research showed that forage availability that can be
produced approaximately 4.316,93 ton dry matter per year. The amount of sheep can be kept
approaximately 29.563 animal units. The analysis of carrying capacity index showed that
Cintalaksana village had the carrying capacity index is 1,0002 which means that the value is in a
critical category. Therefore the sheep development in Desa Cintalaksana could not support to
LEISA concept because the index value is a critical category.
Keywords: Develeopment, Sheep, Carrying Capacity
124
ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN
AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG
Achmad Firman, Linda Herlina, Slamet Yulianto
125
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2019. 5(1): 124-133
cukup tinggi, namun produktivitas padinya oleh masyarakat penggemar domba adu
cukup baik. Potensi yang dapat ((Williamson dan Payne, 1993.
dimanfaatkan dari tanaman padi adalah Sumoprastowo, 1987).
limbahnya. Hasil pengolahan padi adalah Ternak domba memiliki kemampuan
beras yang menghasilkan dedak yang dapat berkembang dan beradaptasi di semua zona
dimanfaatkan untuk pakan ternak. agroekologi (karenanya ternak domba
Sedangkan hasil limbah dari pemotongan menyebar hampir di seluruh wilayah
padi adalah berupa jerami padi yang juga Indonesia), mampu memanfaatkan hijauan
dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak yang nilai nutrisinya rendah, tahan terhadap
juga. Potensi-potensi tersebut dapat penyakit dan parasit, mampu beranak lebih
dimanfaatkan untuk peningkatan populasi dari satu (prolific), umur dewasa kelamin
ternak ruminansia, khususnya domba. relatif cepat, serta tidak mengenal musim
Domba merupakan komoditas yang kawin (FAO, 2002; Jarmuji, 2010; Firman,
sudah sejak lama menjadi peliharaan para dkk., 2018).
petani padi di Jawa Barat. Ternak domba Penggunaan konsep LEISA kawasan
menjadi usaha sampingan bagi petani agribisnis “Desa Ternak” dikhususkan pada
pedesaan karena komoditas ini bisa menjadi pemanfaatan sumber-sumber pakan domba
penyangga bagi kehidupan petani. Ternak yang terdapat di wilayah tersebut dan
ini sewaktu-waktu dapat dijual untuk sekitarnya. Potensi pakan hijuan dan
memenuhi kebutuhan rumah tangga petani limbah pertanian yang cukup tersedia di
tersebut, baik untuk biaya sekolah, wilayah tersebut diduga dapat memenuhi
kesehatan, pernikahan, khitanan, dan kebutuhan pakan domba di Desa Ternak
sebagainya (Firman, dkk., 2018). tersebut. Tersedianya pakan di wilayah
Ada berbagai jenis domba yang ada tersebut dapat mengurangi biaya pakan
di Jawa Barat, yaitu domba Priangan dan yang besarnya dapat mencapai 60-70% dari
domba Garut. Domba Priangan adalah total biaya produksi. Dengan demikian,
termasuk dalam kategori domba ekor tipis program LEISA menjadi penting dilakukan
(DET) di mana domba-domba ini banyak di kawasan agribisnis Desa Ternak tersebut.
dipelihara oleh masyarakat pertanian pada Model LEISA yang didekati dengan
umumnya, sedangkan domba Garut kapasitas daya tampung adalah konsep
termasuk dalam kategori domba ekor yang mengedepankan keberlanjutan sumber
gemuk (DEG) yang cenderung dipelihara daya pakan bagi ternak domba. Daya
126
ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN
AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG
Achmad Firman, Linda Herlina, Slamet Yulianto
tampung wilayah menunjukkan besarnya Oleh karena itu, tujuan dari penelitian
kemampuan lingkungan untuk mendukung ini adalah untuk menganalisis jumlah pakan
kehidupan hewan dari suatu spesies, yang hijauan yang tersedia dan kemampuan
dinyatakan dalam jumlah ekor persatuan wilayah dalam menampung jumlah domba
jumlah lahan (Soemarwoto, 1983; Ma’sum, di kawasan agribisnis “Desa Ternak” di
1999). Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru,
Di samping itu, konsep Kabupaten Karawang.
pengembangan domba di Desa Ternak ini
melibatkan partisipasi masyarakat yang METODE PENELITIAN
dikemas dalam bentuk pemberdayaan Objek penelitian yang digunakan
masyarakat. Masyarakat desa tersebut dalam penelitian ini adalah data-data yang
nantinya akan dilibatkan dalam terkait dengan penentuan indeks daya
pengembangbiakan domba, terutama ternak tampung (IDD) ternak domba di Desa
bibit. Hal ini telah sesuai dengan amanah Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru,
Undang-undang No. 41 Tahun 2014 Kabupaten Karawang.
tentang Perubahan atas Undang-undang No. Metode yang digunakan dalam
18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan penelitian ini adalah metode kuantitatif di
Kesehatan Hewan pasal 13 ayat 1 yang mana hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa Pemerintah dan/atau dideskripsikan untuk menjelaskan hasil-
Pemerintah Daerah sesuai dengan hasil analisis dari data dan informasi yang
kewenangannya berkewajiban untuk diperoleh.
melakukan pemuliaan, pengembangan Data yang dikumpulkan adalah data
usaha pembenihan dan/atau pembibitan sekunder yang diperoleh dari Dinas
dengan melibatkan peran serta masyarakat Pertanian Kabupaten Karawang, BPS
untuk menjamin ketersediaan benih Kabupaten Karawang, Kantor Desa
dan/atau bibit. Oleh karena itu, fokus dari Cintalaksana, dan data lainnya yang terkait
pemberdayaan masyarakat di sini adalah dengan penelitian.
keterlibatan masyarakat desa dalam Metode analisis yang digunakan dalam
pengembangbiakan bibit ternak, khususnya penelitian ini adalah indeks daya dukung
domba yang nantinya diproduksi oleh unit dengan tahapan analisis sebagai berikut:
pelaksana teknis daerah. a. Analisis kebutuhan pakan hijauan
minimum untuk ternak ruminansia kecil
127
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2019. 5(1): 124-133
128
ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN
AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG
Achmad Firman, Linda Herlina, Slamet Yulianto
dataran tinggi, lereng gunung, dilewati lahan dengan luasan 5,8 ha. Hal ini
dekat/berada di kawasan hutan dan wisata. pertanian ke pemanfaatan lain relatif masih
mm dengan jumlah bulan hujan sebanyak 4 Populasi terbesar didominasi oleh unggas
bulan dalam satu tahun. (ayam kampung, ayam ras, dan bebek),
tahun 2017, luas lahan yang dimanfaatkan kurang dari 100 ekor. Domba yang menjadi
mencapai 20% dari total luas lahan (Tabel ekor. Jika dilakukan perhitungan, dengan
1). Sedangkan lahan yang digunakan untuk asumsi setiap domba mengonsumsi 4 kg
perkebunan dan hutan hampir mencapai hijauan per ekor per hari, maka kebutuhan
80% dari luas lahan Desa Cintalaksana. pakan hijauan untuk 70 ekor domba adalah
129
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2019. 5(1): 124-133
Tabel 2. Populasi Ternak di Desa Cintalaksana Tabel 3. Potensi Hijauan (ton Bahan Kering per
Kecamatan Tegalwaru (2017) Tahun
130
ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN
AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG
Achmad Firman, Linda Herlina, Slamet Yulianto
Tabel 4. Populasi Ternak Ruminansia di Desa 2. Kebutuhan pakan hijauan ternak domba
Cintalaksana dalam Satuan Ternak adalah 0,146 ton BK/tahun/ST.
Jumlah Populasi
Jenis Ternak % 3. Total populasi domba adalah 29.563 ST
(Ekor) ST
Ruminansia 25.4 Berdasarkan formulasi pada bagian
Besar
metode analisis, maka dapat dihitung nilai
Sapi 30 24 75.2
Kerbau 2 1.4 4.4 IDD adalah sebagai berikut:
Ruminansia 6.5
Kecil IDD = (4.316,93 ton BK/hijauan/tahun) /
Kambing 30 1.95 6.1
(29.563 ST x 0,146 ton BK/ekor
Domba 70 4.55 14.3
Total 31.9
domba/tahun) hasilnya adalah 1,0002.
131
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2019. 5(1): 124-133
132
ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN
AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG
Achmad Firman, Linda Herlina, Slamet Yulianto
Benny, Guido. 2002. Sap 2 Evaluasi Kesseler, J.J, and Moolhulizen M. 1994.
Proyek: Pengertian Evaluasi Proyek, Low External Input Sustainable
Aspek-Aspeknya dan Metode Agriculture: Expectations and
Memperoleh Gagasan. Jakarta: Realities. Netherlands Journal of
Universitas Indonesia. Agriculture Science, 42 (3): 181-194.
Dasman, R.F., 1964. Wildslife Biology. J. Ma’sum, M., 1999. Kemungkinan
Wiley and Son.Inc. New York. Pengunaan Data Satelit untuk
Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Mengestimasi Produksi Pakan
2017. Studi Kelayakan Desa Ternak Ruminansia. Badan Penelitian dan
di Desa Cintalaksana, Kecamatan Pengembangan Pertanian. Deptan.
Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Bogor.
Dinas Pertanian Kabupaten Sofyan, I., 2003. Kajian Pengembangan
Karawang. Karawang. Bisnis Pengusahaan Kebun Rumput
Firman, A., Herlina L, Paturochman M, dan Gajah untuk Penyediaan Pakan pada
Sulaeman, MM. 2018. Penentuan Usaha Penggemukan Sapi Potong
Kawasan Unggulan Agribisnis PD. Gembala Kabupaten Garut Jawa
Ternak Domba di Jawa Barat. Jurnal Barat. Program Studi Manajemen
Pemikiran Masyarakat Ilmiah Agribisnis, Fakultas Pertanian. IPB.
Berwawasan Agribisnis, 4(1): 111- Soemarwoto, I., 1983. Pengelolaan
125. Sumberdaya Alam. Bagian II.
Food and Agriculture Organization (FAO). Sekolah Pasca Sarjana. Jurusan
2002. Conserving and Developing pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Farm Animal Diversity. Rome: Lingkungan. IPB.
Secretariat of The Report on The Sumoprastowo, R.M. 1987. Beternak
State of The Word’s Animal Genetic Domba Pedaging dan Wol. Bogor:
Resources. FAO. Roma. Departemen Ilmu Makanan Ternak,
Jarmuji. 2010. Produksi Susu Induk IPB.
Terhadap Pengaruh Pertambahan Thanh, D.N. 1996. Low External Input
Bobot Badan, Bobot Sapih Dan Daya Sustainable Agriculture (LEISA) in
Hidup Anak Domba Ekor Tipis Jawa Selected Countries of Asia. Regional
Periode Prasapih. Jurnal Sain Office for Asia and the Pacific (RAP)
Peternakan Indonesia, 5(1): 34-42. Publication: 1996/19.
Juarini, E, Sumanto, Wibowo B, Suratman. Williamson, G. dan W.J.A. Payne, 1993.
2011. Daya Dukung Hijauan Pakan Pengantar Peternakan di Daerah
untuk Pengembangan Ternak Sapi Tropis. Universitas Gadjah Mada,
Potong dan Kerbau dalam Yogyakarta.
Mendukung PSDS/K Tahun 2014 di
Kabupaten Lebak. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. Kementerian Pertanian.
Bogor (Indonesia): Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
133