Anda di halaman 1dari 5

DEMAM DENGUE DAN DEMAM

BERDARAH DENGUE
No. Dokumen : 440/C.VII.SK.0029.01/01.2.4/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 09 Januari 2017
Halaman : 1-5
Tanda Tangan KEPALA UPT
PUSKESMASWAWO
PEMERINTAH
KABUPATEN BIMA
UPT. PUSKESMAS MASTURUDIN
WAWO Penata Muda Tk.I.III/d
NIP. 197203071994031004

Pengertian Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah


penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue.
Diagnosis demam dengue atau demam berdarah dengue
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan
fisik.
1.1 Anamnesis:
1.1.1 Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan):
demam bifasik akut 2-7 hari, nyeri kepala, nyeri
retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi berdarah,
mimisan, nyeri perut, mual/muntah, hematemesis dan
dapat juga melena.
1.1.2 Faktor Risiko: tinggal di daerah endemis dan padat
penduduknya, pada musim panas (28-32 0C) dan
kelembaban tinggi, sekitar rumah banyak genangan air.
1.2 Pemeriksaan fisik:
1.2.1 Tanda patognomonik untuk demam dengue
1.2.1.1 Suhu > 37,5 derajat celcius
1.2.1.2 Ptekie, ekimosis, purpura
1.2.1.3 Perdarahan mukosa
1.2.1.4 Rumple Leed (+)
1.2.2 Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
1.2.2.1 Suhu > 37,5 derajat celcius
1.2.2.2 Petekie, ekimosis, purpura
1.2.2.3 Perdarahan mukosa
1.2.2.4 Rumple Leed (+)
1.2.2.5 Hepatomegali
1.2.3 Splenomegali
1.2.3.1 Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma,
diperiksa tanda-tanda efusi pleura dan asites.
1.2.3.2 Hematemesis atau melena

1
1.3 Pemeriksaan penunjang
1.3.1 Leukosit: leukopenia cenderung pada demam dengue
1.3.2 Adanya bukti kebocoran plasma yang disebabkan
oleh peningkatan permeabilitas pembuluh darah pada
Demam Berdarah Dengue dengan manifestasi
Peningkatan hematokrit diatas 20% dibandingkan
standard sesuai usia dan jenis kelamin dan atau
menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya
> 20% setelah pemberian terapi cairan.
1.3.3 Trombositopenia (Trombosit <100.000/ml)ditemukan
pada Demam Berdarah Dengue
1.4 Diagnosis Klinis
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua
hal dibawah ini terpenuhi:
1.4.1 Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari,
biasanya bifasik/ pola pelana
1.4.2 Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan
berikut
1.4.3 Uji bendung positif
1.4.4 Petekie, ekimosis atau purpura
1.4.5 Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
1.4.6 Hematemesis atau melena
1.4.7 Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
1.4.8 Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran
plasma sebagai berikut:
1.4.9 Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard
sesuai dengan umur dan jenis kelamin
1.4.10 Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi
cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelumnya.
1.4.11 Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes
atau hipoproteinemia
Klasifikasi Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada
setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan
hemokonsentrasi) berdasarkan klassifikasi WHO 1997:
1.5 Derajat I : Demam disertai gejala konstitusional yang
tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
ialah uji bendung

2
1.6 Derajat II : Seperti derajat I namun disertai perdarahan
sopntan di kulit dan atau perdarahan lain
1.7 Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi
cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20mmHg
atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut,
kulit dingin dan lembab
1.8 Derajat IV : Syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah
tak terukur.
Diagnosis Banding: demam karena infeksi virus ( influenza ,
chikungunya, dan lain-lain), demam tifoid
Komplikasi: Dengue Shock Syndrome (DSS)
1.5 Penatalaksanaan:
1.5.1 Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik
(Parasetamol 3 x 10-15 mg/kgBB).
1.5.2 Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman petugas medis untuk
melakukan penanganan pada pasien dengan diagnosis demam
dengue dan demam berdarah dengue.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wawo Nomor
440/C.VII.SK.0056.01/01.2.4/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
Referensi 4.1 WHO DengueHaemorrhagic Fever :
diagnosis,treatment,prevention and control.2nd
Edition.Geneva.1997
4.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI No.5 Th.2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas pelayanan Kesehatan Primer.
Prosedur 5.1 Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
langkah
5.2 Petugas mendiagnosis demam dengue atau demam
berdarah dengue.
5.3 Petugas merujuk pasien ke RS jika terjadi perdarahan
masif (hematemesis, melena), ATAU terjadi komplikasi
atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
5.4 Petugas membuat resep apabila pasien memerlukan
obat, dan
mencatat di Rekam Medis dan buku register,
kemudian
5.5 Petugas mempersilahkan pasien ke Unit Apotek.
Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas

3
mencatat ke dalam Rekam medik

6. Unit terkait Ruang pelayanan pemeriksaan umum

7. Bagan Alir
8. Rekaman Tgl. Mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
Hystoris diberlakukan.
Perubahan

4
Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai