Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN DAN KONSELING


MENGGUNAKAN MEDIA WHATSAPP

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka memberikan pelayanan bimbingan dan

konseling mengenai masalah layanan informasi diperlukan

berbagai metode dan teknik yang sesuai agar dapat

mengembalikan motivasi peserta didik dan dapat menyelesaikan

masalahnya sendiri. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa dalam

pelayanan bimbingan dan konseling selalu berhubungan dengan

teknik dan juga metode.

Layanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Perihal

atau cara melayani, servis dan jasa. Informasi menurut kamus

besar indonesia penerangan dan pemberitahuan. Sedangkan

pengertian Layanan Informaasi Adalah Layanan yang di adakan

untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data

dan fakta dibidang pendidikan,pekerjaan, perkembangan pribadi

sosial. Supaya mereka belajar tentang lingkungan hidupnya, lebih

mampu mengatur dan merencanakan hidupnya sendiri.

Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari

kegiatan bimbingan dan usaha membantu konseli secara tatap

muka langsung dengan tujuan agar konseli dapat mengambil

1
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah

khusus, maka masalah yang di hadapi oleh konseli dapat teratasi

semua. Winkell (2005)

Dalam pengertian diatas layanan konseling banyak

kendala yang di temui jika syaratnya harus bertatap muka

langsung, diantaranya adalah konseli yang merasa malu datang ke

ruang BK saat jam sekolah berlangsung, tidak adanya kesempatan

layanan konseling dengan keterbatasan waktu disekolah.

Disadari bersama, bahwa masayang terus berkembang ini

sebagian besar masyarakat mulai menikmati gaya hidup yang

berbasis teknologi. Adanya perkembangan teknologi dan

komunikasi memberi kemudahan dan memperluas ruang gerak

masyarakat di era ini. Artinya, hampir sebagian besar aktivitas

masyarakat tak lagi dibatasi ruang dan waktu, kapan dan di mana

saja. Tentu perkembangan ini, dapat membawa dampak yang

positif dan negatif. Untuk itu, agar tak terjebak pada

penyalahgunaan penggunaannya, maka teknologi informasi

menjadi penting untuk dipelajari dan dikuasasi semua orang.

Khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.

Guru bimbingan konseling (BK) dinilai harus mengikuti

perkembangan zaman. Tujuannya agar guru bisa memahami

karakteristik anak yang menjadi bimbingannya.

"Guru BK harus memahami generasi Z seperti apa, tentunya beda

2
dengan zaman dahulu. Pendekatan yang dilakukan juga berbeda,"

kata Psikolog Universitas Pancasila Maharani Ardi Putri di sela-sela

Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan Konseling,

SMA, SMK, SMF Wilayah Jabodetabek Cilegon dan Sukabumi di

Aula Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta, Selasa (16/1).

Salah satu strategi bimbingan konseling di era digital ini berinovasi

dengan media virtual atau konseling yang berlangsung dengan

menggunakan media internet strategi ini disebut dengan cyber

konseling. Konsep ini juka didukung bloom yang menyatakan

bahwa cybercounseling adalah salah satu layanan konseling yang

bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan

koneksi internet, Bloom (2004). Kraus, R., Stricker, G., dan Speyer,

C. Pada tahun 2011 online counseling, A handbook for mental

healtht profesional mengemukakan bahwa text chat

memungkinkan konselor untuk berkomunikasi dengan konseli

seara real time melalui internet.

Dari keseluruhan konteks di atas, bahwa proses konseling

yang efektif seharusnya selalu disesuaikan pendekatan dari waktu

ke waktu. Untuk itu, konseling di era digital perlu diadaptasi sesuai

dengan kebutuhan dan tantangan zaman, sehingga terjada

relevansi dan efektivitas.

Dengan memanfaatkan teknologi ini dengan

menggunakan teks chat sehingga memungkinkan konselor untuk

3
berkomunikasi dengan konseli secara realtime dengan internet,

proses ini antara guru BK dan Konseli berbasis teks memudahkan

konseli mengekspresikan pikiran dan perasaanya dengan alasan

tidak terlalu merasa diamati secara visual meskipun tanpa isyarat

verbal kondisi fisik realtime tidak teramati tapi proses konseling

dapat dilakukan dengan baik. Proses konseling ini memanfaatkan

intenet untuk bisa berinteraksi di aplikasi whatsapp yang

menyediakan fitur texting, telepon, ataupun video call sehingga bisa

melakukan pelayanan secara langsung.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan kenyataan di

lapangan seperti tersebut di atas maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana memberikan pelayanan informasi bimbingan

konseling tanpa bertatap muka ?

2. Bagaimana memberikan pelayanan informasi bimbingan

konseling terhadap siswa pemalu dan tidak bekenan

mendatangi ruang BK ?

3. Bagaimana pengaruh Layanan Informasi bimbingan konseling

menggunakan Media Whatsapp?

4
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan

peneitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Manfaat Berkelanjutan Pelayanan

Informasi bimbingan Konseling menggunakan Media

Whatsapp

2. Untuk mengetahui pengaruh peranan guru BK terhadap

Pemberian Pelayanan Informasi bimbingan Konseling

menggunakan Media Whatsapp.

D. Kerangka Pemikiran

Ditinjau dari latar belakang dan tujuan pendidkan bahawa

pendidikan itu normatif ( yang bersumber pada tugas – tugas

perkembangan dan kriteria kedewasaan ) serta Tujuan Dari

Layanan Informasi Bimbingan Konseling Maka untuk dapat

mengikuti perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan Guru dan

siswa dalam proses pendidikan khususnya di Pelayanan informasi

Bimbingan konseling.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh


orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri

5
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku .

Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan


yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien.

Berdasarkan pengertian yang sudah dipaparkan maka


bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai
potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau
kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup.

Pengertian Layanan Informaasi Adalah Layanan yang di


adakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang
data dan fakta dibidang pendidikan,pekerjaan, perkembangan
pribadi sosial. Supaya mereka belajar tentang lingkungan hidupnya,
lebih mampu mengatur dan merencanakan hidupnya sendiri.

Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari


kegiatan bimbingan dan usaha membantu konseli secara tatap
muka langsung dengan tujuan agar konseli dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus, maka masalah yang di hadapi oleh konseli dapat teratasi
semua. Winkell (2005)

6
proses konseling yang efektif seharusnya selalu

disesuaikan pendekatan dari waktu ke waktu. Untuk itu, konseling

di era digital perlu diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan

tantangan zaman, sehingga terjada relevansi dan efektivitas.

Dengan memanfaatkan teknologi ini dengan menggunakan teks


chat sehingga memungkinkan konselor untuk berkomunikasi
dengan konseli secara realtime dengan internet, proses ini antara
guru BK dan Konseli berbasis teks memudahkan konseli
mengekspresikan pikiran dan perasaanya dengan alasan tidak
terlalu merasa diamati secara visual meskipun tanpa isyarat verbal
kondisi fisik realtime tidak teramati tapi proses konseling dapat
dilakukan dengan baik. Proses konseling ini memanfaatkan intenet
untuk bisa berinteraksi di aplikasi whatsapp yang menyediakan fitur
texting, telepon, ataupun video call sehingga bisa melakukan
pelayanan secara langsung.

Sebagamana perihal dia atas, maka metode bimbingan dan

konseling tidak terlepas kekurangan dan kelebihan ( segi positif

dan negatif ) . keurangan dan kelebihan inilah yang akan

mempengaruhi terhdap hasil suatu tujuan dalam pengaruhnya

terhadap Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling.

Dari uraian kerangka pemikiran diatas, penelitian ini

melibatkan dua variabel, yaitu Metode Bimbingan Dan Konseling

Layanan informasi menggunakan media Whatsapp ( Variabel X )

dan Pengaruhnya Layanan informasi Bimbingan Konseling

7
menggunakan media Whatsapp ( Variabel Y ), dapat di lihat dalam

skema sebagai berikut :

Responden

Variabel X Variabel Y
Pengaruhnya Layanan informasi
Metode Layanan Informasi
Bimbingan Konseling menggunakan
Bimingan dan Konseling
media Whatsapp
 Tahap Persiapan  Simulasi terhadap layanan
 Tahap Penyajian informasi menggunakan Media
 Tahap Asosisasi/ Komparasi Whatsapp
 Tahap Generalisasi/
Kesimpulan  Intraksi dan Pengamatan
terhadap kegiatan Layanan
Informasi Menggunakan media
Whatsapp

 Menerapakan dan menumbuhkan


keaktifan dan menggunakan
secara tepat pada layanan
Informasi Menggunakan media
Whatsapp

 Siswa dapat mengikuti Layanan


Konseling tanpa takut atau malu
karena tidak bertatap muka
lngsung

Koreasi

8
E. Langkah – langkah Penelitian

1. Rencana Tindakan

Pada rencana tindakan ini peneliti menggunakan beberapa

rencana yang cukup lama untuk mengumpulkan data sebagai

data yang di kumpulkan harus cukup valid untuk di gunakan.

Kongkrit data dapat di tingkatkan jika alat pengukur serta

kualitas dari pengambilan datanya sendiri cukup valid. ”

Rencana Tindakan untuk mendapakan kumpulan data yang

validasi peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

a. Angket ( lembar pertanyaan quesioner )

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya,

dalam hal ini adalah para guru beserta siswa dan siswi

b. Observasi ( Pengamatan )

Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi atau

pengamatan dan sekaligus interpretasi terhadap data

tentang proses dan hasil tindakan. Dalam menggunakan

metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan

sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item

9
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan

terjadi.’

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

perumusan masalah, kerangka pemikiran, langkah -

langkah penelitian dan sistematika penulisan.


BAB II : Uraian tentang Layanan Informasi Bimbingan dan

Konseling dengan menggunakan edia Whatsapp


BAB III : Uraian tentang pelaksanaan penelitian, teknik

penelitian dan hipotesis penelitian.


BAB IV Mendeskripsikan dan menganalisis data
BAB V : Penutup

Kesimpulan dan saran

10
11

Anda mungkin juga menyukai